DISUSUN OLEH :
Tugas ini guna melengkapi nilai dan materi yang telah di tentukan pada
semester satu ini. Tugas ini, merupakan Mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum tentang
penyusunan Makalah mengenai Hukum Perdata Indonesia.
Amiin...
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Hukum adalah suatu sistem yang dibuat manusia untuk membatasi tingkah
laku manusia agar tingkah laku manusia dapat terkontrol , hukum adalah aspek
terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan, Hukum
mempunyai tugas untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat.
Oleh karena itu setiap masyarat berhak untuk mendapat pembelaan didepan hukum
sehingga dapat di artikan bahwa hukum adalah peraturan atau ketentuan-ketentuan
tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur kehidupan masyarakat dan
menyediakan sangsi bagi pelanggarnya.
Yang dimaksud dengan Hukum Perdata ialah hukum yang mengatur hubungan
antara perorangan di dalam masyarakat.
Perkataan Hukum Perdata dalam arti yang luas meliputi semua Hukum Privat
materiil dan dapat juga dikatakan sebagai lawan dari Hukum Pidana
Untuk Hukum Privat materiil ini ada juga yang menggunakan dengan perkataan
Hukum Sipil, tapi oleh karena perkataan sipil juga digunakan sebagai lawan dari
militer maka yang lebih umum digunakan nama Hukum Perdata saja, untuk segenap
peraturan Hukum Privat materiil (Hukum Perdata Materiil).
Dan pengertian dan Hukum Privat (Hukum Perdata Materiil) ialah hukum yang
memuat segala peraturan yang mengatur hubungan antar perseorangan di dalam
masyarakat dan kepentingan dari masing-masing orang yang bersangkutan. Dalam
arti bahwa di dalamnya terkandung hak dan kewajiban seseorang dengan sesuatu
pihak secara timbal balik dalam hubungannya terhadap orang lain di dalam suatu
masyarakat tertentu.
Disamping Hukum Privat Materiil, juga dikenal Hukum Perdata Formil yang
lebih dikenal sekarang yaitu dengan HAP (Hukum Acara Perdata) atau proses
perdata yang artinya hukum yang memuat segala peraturan yang mengatur
bagaimana caranya melaksanakan praktek di lingkungan pengadilan perdata.
Di dalam pengertian sempit kadang-kadang Hukumi Perdata ini digunakan
sebagai lawan Hukum Dagang.
3. Sudikno Mertokusumo
Hukum antar perseorangan yang mengatur hak dan kewajiban perseorangan yang
satu terhadap yag lain didalam lapangan berkeluarga dan dalam pergaulan
masyarakat.
Saat itu tanah tersebut dibeli seharga Rp 77,66 juta dan rencananya digunakan
untuk pusat pendidikan dan latihan TNI AL yang terlengkap dan terbesar. Karena
belum memiliki dana, agar tidak telantar, tanah tersebut dijadikan area perkebunan
dengan menempatkan 185 keluarga prajurit.
Dari catatan media Surya, dalam setahun terakhir terjadi dua kali pemblokiran jalan
pantura oleh warga, yakni 14 Desember 2006 dan 10 Januari 2007. Selain itu, warga
Desa Alas Telogo, Kecamatan Lekok, memilih menempuh jalur hukum dan
menggugat kepemilikan tanah itu ke
Pengadilan Negeri (PN) Bangil, 18 Juli 2006 lalu. Gugatan itu ditempuh 256 warga,
namun mereka dinyatakan kalah oleh PN Bangil dalam sidang 12 Maret lalu.
Munculnya keputusan tersebut membuat warga marah hingga berujung pada
bentrokan dengan polisi seusai sidang putusan. Sebelum persidangan itu, yakni
pada 15 Februari, Pangarmatim Laksda Moekhlas Sidik meresmikan Prokimal
sebagai pusat latihan tempur (Puslatpur) dan warga 11 desa yang berjumlah sekitar
5.700 keluarga rencananya direlokasi ke bagian yang aman. “Sesuai pesan
Panglima TNI, 2007 ini lahan akan di-set up ulang sebagai pusat latihan tempur
untuk meningkatkan profesionalitas prajurit TNI AL. Untuk relokasi warga, karena
ada niatan baik dari kami, tidak akan terjadi masalah seperti saya utarakan di
hadapan warga,” kata Laksda Moekhlas Sidik saat meresmikan Prokimal sebagai
Puslatpur.
Janji untuk merelokasi warga kemudian diwujudkan, dan 360 hektare tanah
diberikan kepada warga di 11 desa yang ditempatkan di luar sabuk batas tempat
latihan tempur.
“Sesuai Keputusan KSAL, lahan Prokimal dijadikan pusat latihan tempur dan 5.702
rumah direlokasi di luar garis latihan. Setiap rumah diberi tanah 500 meter persegi
sekaligus bentuk pelepasan dari inventarisasi kekayaan negara (IKN) AL. Untuk
biaya relokasi, TNI AL dan Bupati akan mengusulkan kepada pimpinan masing-
masing,” tandas Moekhlas Sidik didampingi Bupati Pasuruan Jusbakir Aldjufri
kepada wartawan seusai bertemu dengan 11 kepala desa mewakili warga di lahan
Prokimal Grati, 22 Maret lalu.
Selain itu, TNI AL juga memberikan tambahan lahan sebesar 20 persen untuk
pemenuhan fasilitas umum. Dengan adanya keputusan ini, diharapkan masyarakat
tidak resah karena jaminan keamanan tidak terkena peluru nyasar serta adanya
keputusan hukum atas tanah yang dimilikinya.
Upaya relokasi warga 11 desa ini disambut positif Pemkab Pasuruan, bahkan
Pemkab mengusulkan anggaran untuk relokasi itu ke pemerintah pusat ditambah
dengan anggaran dari APBD Kabupaten Pasuruan.
Meski TNI AL memberikan tanah seluas 360 hektare kepada warga 11 desa, namun
para kepala desa saat itu tidak berani menerimanya dan hanya akan menyampaikan
lebih dulu kepada warga. Alasannya, lahan 500 meter persegi dianggap kurang
untuk memenuhi kebutuhan warga.
Di tengah upaya penyelesaian sengketa kasus tanah dengan jalan damai itulah,
tiba-tiba terjadi insiden antara Marinir dengan warga Rabu (30/5), yang
menyebabkan empat warga tewas dan enam lainnya luka-luka.
Sengketa masalah tanah antara warga dengan TNI di Kabupaten Pasuruan bukan
hanya terjadi di lahan Prokimal, Grati. Di Raci, Kecamatan Bangil, juga terjadi kasus
sengketa tanah serupa antara warga dengan TNI Angkatan Udara (AU). Namun
dalam kasus Raci ini, pihak TNI AU telah memberikan lampu hijau untuk
pengelolaan lahan dengan porsi 60:40 untuk TNI AU dan warga Desa Raci.
Seorang artis merasa terhina atas pemberitaan sebuah media massa. Gosip
tersebut telah digosipkan oleh media menjadi seorang pengedar dan pemakai
psikotropika. Karena tidak terima dengan pemberitaan tersebut, maka sang artis
melaporkan media massa tersebut ke polisi atas tuduhan telah melakukan
pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan. Kasus antara artis dan
media massa tersebut juga termasuk menjadi salah satu contoh kasus hukum
perdata.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
http://nabilahfairest.multiply.com/journal/item/45?&show_interstitial=1&u=
%2Fjournal%2Fitem
http://joeniarianto.files.wordpress.com/2008/07/microsoft-powerpoint-hk-
perdata.pdf
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul