Bab Ii Tinjauan Teori
Bab Ii Tinjauan Teori
TINJAUAN TEORI
(Corwin, 2001).
dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Gagal ginjal adalah suatu
keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel,
pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa
Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir (PGTA) adalah
6
kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan metabolik, dan
(Baughman, 2000).
ginjal kronik adalah gangguan fungsi renal yang irreversible dan berlangsung
B. Etiologi
nefropati
2000).
7
biasanya terbentuk 7 – 10 hari setelah infeksi faring atau kulit oleh
sub klinis yang disertai oleh hematuria (darah dalam urin) dan
(Elizabeth, 2000).
ginjal yang berkaitan dengan skerosis pada arteriol ginjal dan arteri kecil.
8
Stenosis arteri renalis (RAS) adalah penyempitan dari satu atau
tubulus ginjal
amiloidosis
uretra).
9
C. Anatomi dan Fisiologi Ginjal
1. Anatomi Ginjal
merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak pada kedua sisi
langsung. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari kiri, karena hati
sampai 7,5 sentimeter, dan tebal 1,5 sampai 2,5 sentimeter. Pada orang
dewasa beratnya kira-kira 140 gram. Bentuk ginjal seperti kacang dan
10
lebih pendek dan lebih tebal dari yang kiri. Kedua ginjal dilapisi oleh
bagian dari sistem saluran kencing (urinary system) yang ada dalam
tubuh kita.
Organ utama dari sistem saluran kemih terdiri atas dua ginjal,
dua saluran dari ginjal ke kandung kemih (ureter), satu kandung kemih
dan satu saluran dari kandung kemih keluar tubuh (uretra). Panjang uretra
pada pria sekitar 20-25 cm yang berfungsi untuk tempat keluarnya urin
Pada wanita uretra jauh lebih pendek sekitar 2,5-3,8 cm dan terletak di
depan organ reproduksi. Berhubung letak uretra pada wanita yang dekat
sekali dengan organ reproduksi dan anus, maka pada wanita kasus infeksi
11
salah satu sistem ekskresi tubuh dimana fungsinya yang mengeluarkan
menjadi dua bagian yaitu korteks bagian luar dan medulla di bagian
masuk ke dalam perluasan ujung pelvis ginjal yang disebut kaliks minor
12
bersebelahan untuk membentuk kolumna ginjal yang terdiri dari tubulus-
ciri medulla berwarna coklat agak terang, tersusun atas tubulus renalis,
duktus pengumpul urin. Setiap ginjal orang dewasa memiliki sekitar satu
juta unit nefron sebagai unit pembentuk urin. Nefron berfungsi sebagai
regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan
masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang.
Setiap nefron tersusun oleh badan malphigi dan saluran panjang (tubulus)
berliku dan panjangnya sekitar 15 mm. Sedangkan yang jauh dari badan
13
malphigi disebut tubulus distal, sangat berliku dan panjangnya sekitar 5
dijembatani oleh lengkung Henle yang berupa leher angsa yang turun ke
arah medulla ginjal kemudian naik kembali menuju korteks. Bagian akhir
kaliks mayor dan menuju piala ginjal. Medulla merupakan tempat saluran
saluran yang lebih besar ke arah pelvis atau piala ginjal. Lalu urin
2. Fisiologi ginjal
a. Fungsi ginjal
rentang normal.
14
3) Mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dengan mengeluarkan
darah.
4) Degradasi insulin.
5) Menghasilkan prostaglandin.
meningkat hingga 30% (pada saat latihan fisik) dan menurun hingga
15
dari darah, sedangkan molekul berukuran lebih besar (protein dan sel
darah merah) tetap tertahan di dalam darah. Oleh karena itu komposisi
cairan filtrat yang berada di kapsul Bowman, mirip dengan yang ada di
dalam plasma, hanya saja cairan ini tidak mengandung protein dan sel
darah.
D. Patofisiologi
dan penimbunan zat-zat sisa masih bervariasi dan bergantung pada bagian
ginjal yang sakit. Sampai fungsi ginjal turun kurang dari 25% normal,
sisa yang sehat mengambil alih fungsi nefron yang rusak. Nefron yang tersisa
hipertrofi. Seiring dengan makin banyaknya nefron yang mati, maka nefron
tersebut ikut rusak dan akhirnya mati. Sebagaian dari siklus kematian ini
16
tampaknya berkaitan dengan tuntutan pada nefron-nefron yang ada untuk
nefron, terjadi pembentukan jaringan parut dan aliran darah ginjal mungkin
sudah menurun secara progresif. Dua adaptasi penting dilakukan oleh ginjal
filtrasi, beban zat terlarut dan reabsorpsi tubulus dalam setiap nefron meskipun
GFR untuk seluruh massa nefron yang terdapat dalam ginjal turun di bawah
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh hingga tingkat fungsi ginjal yang
sangat rendah. Namun akhirnya, kalau sekitar 75% massa nefron sudah
hancur, maka kecepatan filtrasi dan beban zat terlarut bagi setiap nefron
antara peningkatan filtrasi dan peningkatan reabsorpsi oleh tubulus tidak dapat
konservasi zat terlarut dan air menjadi berkurang. Sedikit perubahan pada
rendah GFR (yang berarti maikn sedikit nefron yang ada) semakin besar
17
perubahan kecepatan ekskresi per nefron. Hilangnya kemampuan memekatkan
atau mengencerkan urine menyebabkan berat jenis urine tetap pada nilai 1,010
atau 285 mOsm (yaitu sama dengan plasma) dan merupakan penyebab gejala
E. Manifestasi Klinis
pericardial.
tidak umum karena pengobatan dini dan agresif, kulit kering, bersisik,
ecimosis, kuku tipis dan rapuh, rambut tipis dan kasar, memar (purpura).
18
5. Perubahan hematologis : kecenderungan perdarahan.
1. Penurunan cadangan ginjal, yang terjadi apabila GFR turun 50% dari
normal.
3. Gagal ginjal, yang terjadi apabila GFR kurang dari 20% normal.
19
G. Penatalaksanaan Medis
antihipertensi.
transplantasi ginjal.
H. Komplikasi
1. Komplikasi Hematologis
20
Anemia pada penyakit ginjal kronik disebabkan oleh produksi
bila kadar besi, folat, dan vitamin B12 adekuat dan pasien dalam keadaan
retensi natrium dan air. Keadaan ini biasanya tidak cukup parah untuk
3. Dehidrasi
4. Kulit
21
Keluhan ini sering timbul pada hiperparatiroidime sekunder atau tersier
serta dapat disebabkab oleh deposit kalsium fosfat apda jaringan. Gatal
dapat dikurangi dengan mengontrol kadar fosfat dan dengan krim yang
ureum pada kulit dan timbul hanya pada uremia berat. Pigmentasi kulit
5. Gastrointestinal
Namun gejala mual, muntah, anoreksia, dan dada terbakar sering terjadi.
urin.
6. Endokrin
22
kehilangan kesadaran, dan bahkan koma, sering kali dengan tanda iritasi
tidak biasa diam (restless leg) atau kram otot dapat juga terjadi dan
seperti depresi dan ansietas sering terjadi dan terdapat peningkatan risiko
bunuh diri.
8. Imunologis
Fungsi imunologis terganggu pada gagal ginjal kronik dan infeksi sering
terjadi. Uremia menekan fungsi sebagaian besar sel imun dan dialisis
9. Lipid
23
10. Penyakit jantung
I. Asuhan Keperawatan
Fokus Pengkajian
gagal ginjal kronik menurut Doeges (2000), dan Smeltzer dan Bare (2002) ada
a. Demografi
24
c. Riwayat kesehatan keluarga
1) Pemeliharaan kesehatan
suplemen, kontrol tekanan darah dan gula darah tidak teratur pada
berat badan (malnutrisi), nyeri ulu hati, rasa metalik tidak sedap
3) Pola eliminasi
25
6) Pola persepsi sensori dan kognitif
testikuler.
e. Pengkajian Fisik
26
4) Tanda vital : tekanan darah meningkat, suhu meningkat, nadi
5) Kepala
27
f. Pemeriksaan Penunjang
(2000) adalah :
1) Urine
2) Darah
azotemia.
28
mengeksresi hydrogen dan amonia atau hasil akhir
f) Kalsium menurun
3) Pemeriksaan radiologik
29
e) Biopsy ginjal: mungkin dilakukan secara endoskopik, untuk
penyebararn tumor).
30
J. PATHWAYS KEPERAWATAN
Infeksi Vaskuler Zat toksik Obstruksi saluran kemih
Arterio sklerosis Tertimbun ginjal
Reaksi antigen antibody Retensi urine
Suplai darah ginjal turun
Refluks
Penurunan fungsi eksresi ginjal Sekresi kalium menurun Sekresi eritropoitin turun
Retensi Na & H2O
Sindrom uremia
kesadaran)
Sumber : Suzanne & Brenda,
31 2002. Doenges,
Peningkatan asam laktat
2000. Carpenito, 2007
K. Diagnosa Keperawatan
32
L. Fokus Intervensi dan rasional
Kriteria hasil:
pendek.
Intervensi:
33
5) Tekanan darah, denyut dan irama nadi.
intravena
2) Makanan
diidentifikasi
cairan.
pembatasan diet.
mulut.
34
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
Kriteria hasil :
pembatasan diet
yang cepat
Intervensi :
2) pengukuran antropometrik
35
3) nilai laboratorium (elektrolit serum, BUN, kreatinin, protein,
mengevaluasi intervensi.
1) riwayat diet
2) makanan kesukaan
3) hitung kalori.
3) Depresi
diet.
36
Rasional: Protein lengkap diberikan untuk mencapai keseimbangan
penyembuhan.
sebelum makan.
37
j. Ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama waktu makan.
menimbulkan anoreksia
1) Pembentukan edema
dipertahankan
Kriteria Hasil :
b. Akral hangat
38
c. Capillary refill kurang dari 3 detik
15-39 mg/dl)
Intervensi :
a. Auskultasi bunyi jantung dan paru, evaluasi adanya edema perifer atau
b. Evaluasi bunyi jantung akan terjadi friction rub, tekanan darah, nadi
jantung.
mental
39
Kriteria hasil :
ataupun psikosis
kreatinin0,6-1,3 mg/dl)
Intervensi :
40
Rasional : Perbaikan peningkatan atau keseimbangan dapat
lanjut.
kulit
Kriteria Hasil :
Intervensi :
41
Rasional : Mengetahui adanya sirkulasi atau kerusakan yang dapat
tingkat seluler.
edema.
Kriteria Hasil :
42
c. Menunjukkan ekspresi rileks dan tidak cemas.
Intervensi :
1) Anemia
4) Depresi
harga diri.
melelahkan.
43
pengobatan.
Kriteria Hasil :
Intervensi :
dalam perawatannya
polong-polongan).
dan mental.
44
4) Diskusikan tentang terapi pengobatan yang diberikan.
45