Anda di halaman 1dari 9

BAB I

DEFINISI

a. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang
kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa
yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi”. (Komaruddin,
1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988). Komunikasi efektif
adalah tepat waktu, akurat, jelas, dan mudah dipahami oleh penerima, sehingga dapat
mengurangi tingkat kesalahan (kesalahpahaman).

b. Unsur komunikasi

1. Sumber / komunikator

Sumber (yang menyampaikan informasi) adalah orang yang menyampaikan isi


pernyataannya kepada penerima. Hal-hal yang menjadi tanggung jawab pengirim pesan
adalah mengirim pesan dengan jelas, memilih media yang sesuai, dan meminta kejelasan
apakah pesan tersebut sudah di terima dengan baik. (Konsil kedokteran Indonesia, hal.8)

Komunikator yang baik adalah komunikator yang menguasai materi, pengetahuannya luas
dan dalam tentang informasi yang yang disampaikan, cara berbicaranya jelas dan menjadi
pendengar yang baik saat dikonfirmasi oleh si penerima pesan (komunikan)

2. Isi pesan

Panjang pendeknya, kelengkapannya perlu disesuaikan dengan tujuan komunikasi, media


penyampaian, penerimanya.

3. Media / saluran (elektronik, lisan, dan tulisan)

Media berperan sebagai jalan atau saluran yang dilalui isi pernyataan yang disampaikan
pengirim atau umpan balik yang disampaikan penerima. Berita dapat berupa berita lisan,
tertulis, atau keduanya sekaligus. Pada kesempatan tertentu, media dapat tidak digunakan
oleh pengirim yaitu saat komunikasi berlangsung atau tatap muka dengan efek yang

1
mungkin terjadi berupa perubahan sikap. (Konsil Kedokteran Indonesia, hal.8). Media
yang dapat digunakan untuk melakukan komunikasi adalah telepon, brosur, buklet, vcd,
dan alat peraga.

4. Penerima / komunikan

Penerima berfungsi sebagai penerima berita. Dalam komunikasi, peran pengirim dan
penerima bergantian sepanjang pembicaraan. Tanggung jawab penerima adalah
berkonsentrasi untuk menerima pesan dengan baik dan memberikan umpan balik kepada
pengirim. Umpan balik sangat penting sehingga proses komunkasi berlangsung dua arah.
(Konsil Kedokteran Indonesia, hal.8).

c. Fungsi Komunikasi

Komunikasi diperlukan karena mempunyai fungsi :

 Komunikasi Sosial : eksistensi diri, memupuk hubungan, kelangsungan hidup, memperoleh


kebahagiaan.

 Komunikasi ekspresif : menyampaikan perasaan (emosi)

 Komunikasi ritual : berhubungan dengan keagamaan

 Komunikasi instrumental : menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah


sikap, menggerakkan, menghibur.

d. Tujuan Komunikasi
• memberikan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi
informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informasi
lebih jelas dan lengkap serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima
• agar pengiriman informasi dan umpak balik (feedback) dapat seimbang sehingga tidak
terjadi monoton
• dapat melatih penggunaan bahasa verbal dan non verbal secara baik

2
BAB II

RUANG LINGKUP

A. Komunikasi efektif dilakukan antara :

 Rumah sakit dengan masyarakat

 Profesional Pemberi Asuhan (PPA) dengan pasien dan keluarga

 Staf rumah sakit dengan pasien

 Antar Profesional Pemberi Asuhan (PPA)

 Antar Staf rumah sakit

 Antar Pimpinan Rumah sakit

 Direktur dengan Staf Rumah Sakit

 Direktur dengan PPA (Profesional Pemberi Asuhan)

 Kegawat daruratan

B. Jenis komunikasi

 Komunikasi di RS Khusus Mata Medan Baru bersifat informasi dan edukasi untuk pasien
/ customer sebagai berikut :

a. Komunikasi yang bersifat informasi meliputi :

 Jam pelayanan

 Pelayanan yang tersedia

 Cara mendapatkan pelayanan

b. Komunikasi yang bersifat edukasi meliputi :

 Edukasi tentang diagnosis, rencana asuhan, dan terapi

 Edukasi tentang obat

3
 Edukasi tentang nutrisi

 Edukasi tentang penggunaan peralatan medik

 Edukasi tentang pra operasi

 Edukasi tentang manjemen nyeri

 Edukasi tentang rehabilitasi medik

Komunikasi yang bersifat edukasi ini dibahas lebih lanjut dalam Formulir Informasi
Dan Edukasi Terhadap Pasien dan Keluarga

4
BAB III

TATA LAKSANA

A. TATA LAKSANA KOMUNIKASI EFEKTIF


1. Komunikasi antara Rumah Sakit dengan Masyarakat

Komunikasi ini meliputi Tim PKRS (Promosi Kegiatan Rumah Sakit) yaitu tim yang
mengadakan kegiatan kesehatan yang dilaksanakan rumah sakit untuk kesejahteraan
masyarakat. Kegiatan ini seperti:
- Memberikan penyuluhan kesehatan
- Mengadakan acara family gathering
Seperti: Kegiatan World Glaucoma Week 2019 “Healthy Lifestyle For Healthy
Eyes” yang diadakan di Bukit Kubu-Berastagi pada tanggal 23 Maret 2019 bekerja
sama dengan Departemen Ilmu Kesehatan Mata FK USU & RS Khusus Mata
Medan Baru
- Membuat klub sehat
Seperti: Glaucoma Community
2. Komunikasi Antara Profesional Pemberi Asuhan (PPA) dengan pasien dan
keluarga
a. Komunikasi antara Dokter dengan Pasien
- Menjelaskan hasil pemeriksaan pasien
- Memberitahu diagnosa pasien
- Memberikan pengobatan kepada pasien
b. Komunikasi antara Perawat dengan Pasien
- Perawatan luka operasi
- Cara minum obat
- Penatalaksanaan nyeri
- Hand hygiene
c. Komunikasi antara Farmasi dengan Pasien
- Cara pakai obat
- Kepatuhan pasien dalam pemakaian obat
- Efek samping obat

5
- Konseling pasien tentang obat
d. Komunikasi antara Refraksi dengan Pasien
- Keluhan pasien
- Menanyakan apakah pasien pernah menggunakan kacamata sebelumnya
- Bila pasien sudah pernah menggunakan kacamata, ditanyakan ukuran kacamata
sebelumnya
e. Komunikasi antara Petugas Laboratorium dengan Pasien
- Menjelaskan hasil KGD (Kadar Gula Darah) kepada pasien

3. Staf rumah sakit dengan pasien


a. Komunikasi antara Bagian Pendaftaran dengan Pasien
- Kelengkapan berkas pasien
- Memberikan edukasi mengenai general consent (persetujuan umum)
- Memberikan dan menjelaskan leaflet
- Memberikan informasi jam pelayanan dokter dan rumah sakit
- Memberikan informasi produk pelayanan rumah sakit
- Memberikan informasi jadwal dokter
- Memberikan informasi cara mendapatkan pelayanan ke rumah sakit
- Memberikan informasi alur pelayanan

4. Antar Profesional Pemberi Asuhan (PPA)


a. Antar Dokter
- Konsul pasien
- Advis therapy
- Rawat bersama
b. Antar Perawat
- Penggunaan SBAR
• Situation (Kondisi terkini yang terjadi pada pasien)
• Background (Informasi penting yang melatarbelakangi kondisi/keluhan
pasien)
• Assessment (Hasil penilaian/pengkajian kondisi pasien)
• Recomendation (Apa yang perlu dilakukan/saran untuk mengatasi masalah
pasien)

6
- Transfer pasien
• Dari UGD ke Poliklinik
• Dari Poliklinik ke UGD
• Dari Poliklinik ke Rawat Inap
• Dari Rawat Inap ke Kamar Bedah
• Dari Kamar Bedah ke Rawat Inap
c. Antara Dokter dan Perawat
- Tata laksana pasien
- Perawatan luka
- Pemberian obat
d. Antara Dokter dan Farmasi
- Penulisan resep jika ditemukan ketidakjelasan resep
- Penggunaan obat baru yang berkaitan dengan formularium rumah sakit
- Identifikasi obat yang dibawa pasien dari rumah
e. Antara Dokter dan Refraksi
- Visus pasien
- Ukuran kacamata pasien
- jarak pandang pasien
f. Antara Perawat dan Farmasi
- Amprahan obat untuk rawat inap

5. Antar Staf rumah sakit


- Pertukaran shift
- Informasi data pasien saat pergantian shift
- Informasi data pasien antar ruangan
- Rapat unit maupun lintas unit

6. Antar Pimpinan Rumah Sakit


- Jadwal rapat pimpinan
- Jadwal rapat dengan staf rumah sakit

7
- Koordinasi setiap unit agar terjalin komunikasi yang baik

7. Direktur dengan Staf Rumah Sakit


- Promosi leaflet
- Monitoring dan evaluasi program kerja tiap unit
- Perubahan kebijakan atau regulasi rumah sakit terkait pelayanan maupun SDM

8. Direktur dengan PPA (Profesional Pemberi Asuhan)


a. Direktur dengan PPA
- Saran dan kritik terhadap kinerja PPA
- Kredensialing PPA
- Mutu pelayanan rumah sakit
- Clinical Pathway pasien
b. Direktur dengan Farmasi
- Persetujuan obat
- Pemesanan obat

9. Kegawat Daruratan
- Tim Code Red
- Tim Code Blue
- Tim K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)

8
BAB IV
DOKUMENTASI

RS Khusus Mata Medan Baru menggunakan media cetak dan elektronik untuk
melakukan komunikasi dengan masyarakat. Dalam pemberian informasi melalui media cetak
maupun elektronik mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1787/Menkes/SK/XII/2010 tentang Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan.

A. Media Komunikasi
a. Media Cetak
- Brosur / Leaflet
• Jadwal dokter & Jenis pelayanan
• Kelainan Refkraksi
• Hand hygiene
• Glaucoma
• Katarak
• Hak dan kewajiban pasien
• Etika batuk
- Banner
• Sasaran keselamatan pasien
• Etika batuk
• Informasi tentang BPJS
• Hak dan kewajiban pasien

b. Media Elektronik
- TV
- Website ( www.rskmatamedanbaru.com )
- Instagram ( rskmatamedanbaru )
- Telepon (061-4530989)
- Fax (061-4530989)

Anda mungkin juga menyukai