Bab Ii Profil Wilayah Kabupaten Batu Bara
Bab Ii Profil Wilayah Kabupaten Batu Bara
Luas daratan Kabupaten Batu Bara adalah 904,96 km 2, sebagian besar berada di
daratan Pulau Sumatera dan sebagian kecil di Pulau Pandan dan Pulau Salah Nama.
Berdasarkan luas daerah menurut kecamatan di Batu Bara, luas daerah terbesar adalah
Kecamatan Lima Puluh dengan luas 239,55 km2 atau sekitar 26,47 persen dari total luas
Batu Bara, diikuti Kecamatan Tanjung Tiram dengan luas 173,79 km 2 atau sekitar 19,20
persen, kemudian Kecamatan Sei Suka dengan luas 171,47 km2 atau 18,95 persen. Sedangkan
luas daerah terkecil adalah Kecamatan Medang Deras dengan luas 65,47 km 2 atau sekitar 7,24
persen dari total luas wilayah Batu Bara.
Tabel 2.1. Perbandingan Luas Ibukota Kabupaten dan Kecamatan
Tabel 2.3. Rata-Rata Ketinggian Daerah Kecamatan Dari Permukaan Air Laut (DPL)
Tinggi Wilayah
No. Kecamatan Ibukota Kecamatan
(Meter)
1 Lima Puluh Lima Puluh 28
2 Sei Balai Sei Balai 14
3 Tanjung Tiram Tanjung Tiram 1
4 Talawi Labuhan Ruku 3
5 Air Putih Indrapura 10
6 Sei Suka Sei Suka Deras 13
7 Medang Deras Pangkalan Dodek 2
8 Datuk Lima Puluh Simpang Dolok 20
9 Nibung Hangus Ujung Kubu 1
10 Laut Tador Laut Tador 45
11 Datuk Tanah Datar Petatal 25
12 Lima Puluh Pesisir Perupuk 3
Sumber : Batu Bara Dalam Angka, Tahun 2018
Tabel 2.5. Distribusi Jenis Great Group Tanah per Kecamatan di Kabupaten Batu Bara
No Kecamatan Jenis Tanah Luas (Ha) %
Dystropepts; Dystrandepts 81 1.24
Hydraquents; Sulfaquents 1.721 26.29
Tropaquepts; Fluvaquents;
1 Medang Deras
Tropohemists 2.703 41.29
Tropopsamments; Tropaquents 2.041 31.18
Jumlah 6.547 100.00
Dystropepts; Dystrandepts 9.197 53.64
Hydraquents; Sulfaquents 1.001 5.84
Tropaquepts; Fluvaquents;
2 Sei Suka
Tropohemists 5.890 34.35
Tropopsamments; Tropaquents 1.058 6.17
Jumlah 17.147 100.00
Dystropepts; Dystrandepts 1.062 45.12
Tropaquepts; Fluvaquents;
3 Air Putih Tropohemists 3.448 47.73
Tropopsamments; Tropaquents 516 7.15
Jumlah 7.224 100.00
4 Lima Puluh Dystrandepts; Eutrandepts;
Hydrandepts 19 0,08
Dystropepts; Dystrandepts 15.906 66.29
Hydraquents; Sulfaquents 537 2.42
Tropaquepts; Fluvaquents;
Tropohemists 6.824 28.44
Tropopsamments; Tropaquents 665 2.77
Jumlah 23.955 100.00
Dystropepts; Dystrandepts 2.525 28.12
Hydraquents; Sulfaquents 326 3.63
5 Talawi Tropaquepts; Fluvaquents;
Tropohemists 6.129 68.25
Jumlah 8.980 100.00
Dystrandepts; Eutrandepts;
Hydrandepts 785 4.52
Tanjung Hydraquents; Sulfaquents 1.173 6.75
6 Tropaquepts; Fluvaquents;
Tiram
Tropohemists 14.938 85.93
Tropopsamments; Tropaquents 487 2.80
Jumlah 17.379 100.00
Dystrandepts; Eutrandepts;
Hydrandepts 3.275 61.77
Dystropepts; Dystrandepts 702 7.58
7 Sei Balai
Tropaquepts; Fluvaquents;
Tropohemists 2.839 30.65
Jumlah 9.264 100.00
Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Batu Bara Tahun 2013-2033
Tabel 2.6. Sifat Umum Tanah dari Masing - Masing Great Group yang terdapat di
Kabupaten Batu Bara
Ordo Great Group Deskripsi/Sifat Umum
Inceptisol 1. Dystropepts Tanah inceptisol dengan Kejenuhan Basa
s yang kurang dari 50% pada kedalaman
antara 25-100 cm dan kadar C - Organik
kurang dari 12 kg/m3.
2. Dystrandepts Tanah Inceptisol dengan Kejenuhan Basa
yang kurang dari 50% pada kedalaman
antara 25-100 cm tetapi memiliki sifat
tanah andik dengan kadar bahan organik
yang lebih dari 25%
3. Eutrandepts Tanah inceptisol yang memiliki
Kejenuhan Basa lebih dari 50% pada
kedalaman 25-100 cm dan memiliki sifat
tanah andik dengan kadar bahan organik
yang lebih dari 25%
4. Hydrandepts Tanah inceptisol yang memiliki sifat
andik dan selalu basah atau lembab atau
terdapat pada daerah yang selalu
tergenang.
5. Tropaquepts Tanah inceptisol yang memiliki horizon
sulforik yang batas atasnya berada
didalam kedalaman 50 cm diatas tanah
mineral dan memiliki perbedaan
temperatur antara temperatur rata-rata
musim panas dan dingin kurang dari 50C
pada kedalaman 50 cm
L
Entisols 1. Sulfaquents Merupakan tanah entisol yang
mengandung bahan sulfidik pada
kedalaman kurang dari 50 cm.
2. Hydraquent Merupakan Tanah entisol yang sangat
lembek sehingga daya penyangganya
rendah atau nilai kematangannya lebih
besar dari 0,7.
3. Tropaquents Tanah entisol yang selalu basah atau basah
pada musim tertentu dan jika dilakukan
perbaikan draenase berwarna kelabu
kebiruan atau gley
4. Merupakan tanah entisol yang memiliki
Tropopsamments sekurang-kurangnya 35% bahan kasar
(fragmen batuan atau bertekstur kasar)
pada ketebalan sekurang-kurangnya 25 cm
dengan perbedaan suhu tidak kurang dari
rata-rata 5oC pada musim kemarau dengan
musim hujan
5. Fluvaquents Tanah entisol yang selalu jenuh air atau
dalam keadaan tergenang berwarna abu-
abu karena dominasi ferro aktif dan
mengandung bahan organic sebanyak
0,2% C-organik atau lebih dan menurun
dengan peningkatan kedalaman dari mulai
kedalaman 25 cm hingga 125 cm
Histosol Tropohemist Tanah histosol (gambut) setengah matang
s yang berada di daerah tropis dengan
perbedaan suhu pada tanah lapisan atasnya
(setebal 30 cm) rata-rata tidak kurang dari
5oC pada musim hujan dengan pada
musim kemarau.
Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Batu Bara Tahun 2013-2033
Tabel 2.5. dan Tabel 2.6. menggambarkan bahwa tanah-tanah di Kabupaten Batu Bara
memiliki tingkat kesuburan yang sedang hingga rendah. Tanah-tanah pada great group
Dystrandeps, Hydrandept, Eutrandepts, Fluvaquents memiliki tingkat kesuburan tanah yang
sedang, sedangkan tanah-tanah pada great group lainnya seperti Dystropepts,
Tropopsamments, Tpopaquents, dan Sulfaquents umumnya memiliki tingkat kesuburan
rendah dan bahkan pada tanah Sulfaquents dapat menjadi sangat kritis bila lapisan piritnya
terungkap akibat pembuatan parit drainase atau pengolahan tanah yang kedalamannya
mencapai lapisan pirit tersebut. Lapisan pirit yang terungkap (teroksidasi) dapat membentuk
tanah sulfat masam yang menyebabkan pH tanah mencapai kurang dari 3 dan kelarutan ion
sulfat, aluminium serta besi yang berlebihan dapat meracun (bersifat toksik) bagi tanaman.
(Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Batu Bara Tahun 2013-2033)
Gambar 2.5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2017 di
Kabupaten Batu Bara (Sumber: Batu Bara Dalam Angka, 2018)
2.3.3 Ketenagakerjaan
Pada tahun 2017 angkatan kerja di Kabupaten Batu Bara sebagian besar berpendidikan
SD, tidak/belum tamat SD dan tidak/belum pernah sekolah. Persentase golongan ini mencapai
47,52 persen. Selanjutnya, angkatan kerja yang berpendidikan SMP, SMA/SMK, dan di
atas SMA masing-masing sekitar 22,05 persen, 24,75 persen, dan 5,65 persen. Jika dilihat
dari status pekerjaannya, lebih dari sepertiga (31,19 persen) penduduk yang bekerja adalah
buruh/karyawan.
Tabel 2.8. Jumlah Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Batu
Bara
Angkatan Kerja (Jiwa) Bukan
Tingkat Pendidikan Yang Pengangguran Angkatan
Bekerja Jumlah
Ditamatkan Terbuka Kerja (Jiwa)
Tidak/Belum Pernah SD,
85097 2032 87129 2032
Tidak/Belum Tamat SD
Sekolah Menengah Pertama 38360 1961 40321 1961
Sekolah Menengah Atas 27688 3073 30761 3073
Sekolah Menengah Kejuruan 12473 2089 14562 2089
Diploma I, II, III 2687 0 2687 0
Diploma IV/Universitas 7657 0 7657 0
JUMLAH 173962 9155 183117 9155
Sumber : Batu Bara Dalam Angka, Tahun 2018
Penduduk yang berusaha sendiri sebesar 26,26 persen sedangkan penduduk yang
berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar mencapai 11,90 persen. Penduduk sebagai
pekerja bebas dan pekerja keluarga/tidak dibayar masing-masing sebesar 15 persen dan 11,63
persen, sedangkan sisanya (4,02 persen) adalah pengusaha yang mempekerjakan buruh
tetap/dibayar.
Tabel 2.9. Status Pekerjaan di Kabupaten Batu Bara
No Status Pekerjaan Jenis Kelamin Jumlah
. Laki-laki Perempuan
1 Berusaha Sendiri 24762 20929 45691
Berusaha, Dibantu Oleh Buruh Tidak
2 12407 8287 20694
Tetap/Buruh Tidak Dibayar
Berusaha, Dibantu Buruh
3 5561 1424 6985
Tetap/Dibayar
4 Buruh/Karyawan/Pegawai 36785 17470 54255
5 Pekerja Bebas 23518 2588 26106
6 Pekerja Keluarga/Tidak Dibayar 5615 14616 20231
JUMLAH 108648 65314 173962
Sumber : Batu Bara Dalam Angka, Tahun 2018
Jumlah Pencari Kerja Terdaftar di Kabupaten Batu Bara pada Dinas Ketenagakerjaan
Kabupaten Batu Bara pada Tahun 2017 sebesar 1.086 pekerja dengan peningkatan 52,31
persen. Dari 1.086 pekerja yang terdaftar sebesar 609 telah ditempatkan bekerja.
Perbandingan pencari kerja laki-laki lebih sedikit dibandingkan perempuan, pada tahun 2017
terdaftar 319 laki-laki dan 767 perempuan pencari kerja terdaftar pada Dinas
Ketenagakerjaan. Proporsi terbesar pencari kerja yang mendaftar pada Dinas
Ketenagakerjaan berpendidikan terakhir SMA/SMK yaitu sebesar 55,99 persen (608 pekerja).
Sementara itu menurut lokasinya, Kecamatan Sei Suka merupakan kecamatan yang memiliki
jumlah perusahaan terbanyak di tahun 2017 yaitu sebesar 107 usaha dengan jumlah tenaga
kerja terdaftar sebesar 7.119 pekerja.
4.95
BEKERJA PENGANGGURAN
20.74
8.23 62.77
LAINNYA
3.3
Jumlah Keluarga Pra Sejahtera di Kabupaten Batu Bara pada tahun 2017 sebesar
14.295 keluarga. Keluarga Pra Sejahtera yang paling banyak berasal dari Kecamatan Lima
Puluh sebanyak 6.466 keluarga. Jumlah penduduk miskin di Batu Bara mengalami perubahan
dari tahun 2012 sampai 2017. Setiap tahun terjadi fluktuasi penduduk miskin baik secara
absolut maupun secara persentase. Tahun 2017 penduduk miskin naik menjadi 50,91 ribu
jiwa (12,48 persen).
Tabel 2.10. Klasifikasi/Tingkat Kesejahteraan Tahunan di Kabupaten Batu Bara
2.4. Perekonomian
2.4.1. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
PDRB Kabupaten Batu Bara 2012 berdasarkan harga berlaku mencapai Rp 18,995
triliun dan PDRB berdasarkan harga konstan mencapai Rp 7,772 triliun. Kondisi PDRB
berdasarkan harga konstan mengalami pertumbuhan yang lambat dibandingkan tahun
sebelumnya. Hal ini disinyalir karena menurunnya tingkat produksi industri pengolahan.
Industri pengolahan mempunyai kontribusi cukup besar terhadap perekonomian di Kabupaten
Batu Bara, sehingga bergolaknya sektor ini cukup memberi pengaruh signifikan terhadap
kinerja perekonomian di Kabupaten Batu Bara. Dari ke-9 sektor lapangan usaha, sektor
industri pengolahan berperan paling besar bagi PDRB Kabupaten Batu Bara (52,23%). Sektor
lainnya yang mempunyai peranan cukup besar adalah sektor perdagangan, hotel, restoran; dan
sektor pertanian yaitu masing-masing berperan 23,65% dan 15,84%.
Pada tahun 2017 PDRB Batu Bara atas dasar harga berlaku (adhb) mencapai 29,962
triliun rupiah. Sektor usaha yang memberikan peranan terbesar terhadap total PDRB adalah
sektor industri pengolahan (47,27 persen). Selanjutnya diikuti oleh sektor pertanian,
kehutanan, dan perikanan (19,25 persen) dan sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi
mobil dan sepeda motor (16,45 persen). Sedangkan sektor-sektor lainnya total kontribusinya
hanya sebesar 17,03 persen. Sedangkan berdasarkan harga konstan (adhk) tahun 2010, PDRB
Kabupaten Batu Bara pada tahun 2017 mencapai 22,039 triliun rupiah. Pada tahun yang sama
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batu Bara mencapai 4,11 persen dengan pertumbuhan
terbesar terjadi pada sektor konstruksi (17,83 persen). PDRB per kapita Kabupaten Batu Bara
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016. Berdasarkan harga berlaku naik dari Rp
68.086,63 ribu menjadi Rp 73.241,43 ribu sedangkan adhk 2010 juga mengalami peningkatan
dari Rp 52.272,75 ribu tahun 2016 menjadi Rp 53.873,80 ribu pada tahun 2017.
17.03 19.25
PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN
INDUSTRI PENGOLAHAN
16.45
PERDAGANGAN BESAR/ECERAN DAN REPARASI
KENDARAAN
SEKTOR LAINNYA
47.27
Gambar 2.7. Presentase PDRB Menurut Jenis Lapangan Usaha di Kabupaten Batu Bara
(Sumber : Batu Bara Dalam Angka, Tahun 2018)
80,000.00
40,000.00
PENDAPATAN REGIONAL
30,000.00 PERKAPITA ATAS DASAR
HARGA BERLAKU (ribuan)
20,000.00
PENDAPATAN REGIONAL
10,000.00 PERKAPITA ATAS DASAR
HARGA KONSTAN 2010
(ribuan)
0.00
2013 2014 2015 2016 2017
Gambar 2.8. Presentase PDRB dan Pendapatan Regional Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku
dan harga Konstan di Kabupaten Batu Bara (Sumber : Batu Bara Dalam Angka, Tahun 2018)
2.4.2. Pertumbuhan Pengeluaran Perkapita
Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan menurut hasil Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas) 2017 bahwa pengeluaran rata-rata sebulan penduduk Kabupaten Batu
Bara pada tahun 2017 untuk makanan Rp 454.771 (60,99 persen) dan untuk bukan makanan
Rp 290.863 (39,01 persen). Persentase pengeluaran makanan dan bukan makanan di
Kabupaten Batu Bara tahun 2017 terbesar digunakan pada golongan Rp 500.000 sampai
dengan Rp 749.999 yaitu sebesar 32,88 persen.
0.33
4.57 5.4
Rp. 200rb-Rp. 299rb
16.41
Rp. 300rb-Rp. 499rb
15.53 Rp. 500rb-Rp. 699rb
Rp. 700rb-Rp. 999rb
Rp. 1jt-1,249jt
Rp. 1,249jt-Rp. 1,499jt
34.61
23.33 > Rp. 1,5jt
Tabel 2.11. Rata- Rata dan Persentase Pengeluran Per Kapita Sebulan untuk Makanan
dan Bukan makanan Tahun 2013 di Kabupaten Batu Bara
Jenis Penegeluaran Pengeluaran Per kapita Persentase Pengeluaran Per
sebulan Kapita Sebulan (%)
Makanan 321.439 63,21
Bukan Makanan 187.054 36,79
Jumlah 508.493 100.00
Sumber : Batu Bara Dalam Angka, Tahun 2018
2.2.6. Jenis dan Tempat Usaha Unggulan di Wilayah Kabupaten Batu Bara
Menurut tanda daftar perusahaan yang diterbitkan oleh Dinas Pelayanan Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Batu Bara, pada tahun 2017 terdapat 109
tanda daftar perusahaan yang diterbitkan yang sebagian besar (48,62 persen) berbadan
hukum “lainnya” dan yang bergerak dihampir semua sektor sebesar 53 perusahaan. Pasar
atau pekan di Kabupaten Batu Bara pada tahun 2017 berjumlah 17 buah, luas totalnya
mencapai ±63.300 m2 dengan jumlah pedagang sebanyak ±3.700 pedagang. Pada tahun
2017, Perum Bulog Sub Drive II Kisaran telah menyalurkan sekitar 4.496,18 ton beras untuk
Kabupaten Batu Bara. Sebanyak 4.473,18 ton untuk raskin nasional, 13,78 ton untuk CBP
dan 9,22 ton untuk catu karyawan. Pada tahun 2017, transaksi perdagangan luar negeri yang
tercatat di Pelabuhan Kwala Tanjung mengalami peningkatan untuk nilainya bila
dibandingkan tahun 2016. Jumlah ekspor pada tahun 2017 mencapai 2.923.124 ton dengan
nilai FOB mencapai 1.990,119 juta US$. Pada saat yang sama jumlah impor mencapai
974.394 ton dengan nilai CIF sebesar 318,456 juta US$.
Pada tahun 2017 terdapat 7 hotel di Kabupaten Batu Bara. Persentase tingkat
penghunian kamar hotel dan akomodasi lainnya pada hotel non-bintang tahun 2017
berdasarkan survei perusahaan/usaha jasa akomodasi mencapai 32,56. Jumlah kunjungan
wisata di Kabupaten Batu Bara tahun 2017 mencapai 13.000 orang wisatawan domestik dan
tidak ada wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal lebih banyak mendominasi daerah-
daerah wisata lokal yang ada di Kabupaten Batu Bara.
2.5.6. Kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia. Dengan
tersedianya sarana dan prasarana kesehatan yang memadai sangat membantu dalam upaya
meningkatkan kesehatan masyarakat sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Di Kabupaten Batu Bara terdapat tiga buah rumah sakit yaitu RSUD Batu Bara di Kecamatan
Lima Puluh, RSU Lasmi Kartika di Kecamatan Air Putih dan RSU UPT PTC Indrapura di
Kecamatan Air Putih.
Sedangkan puskesmas yang ada berjumlah 15 buah, puskesmas pembantu sebanyak
59 buah, posyandu sebanyak 512 buah, dan klinik sebanyak 34 buah. Tenaga medis yang
tersedia di Kabupaten Batu Bara baik negeri maupun swasta ada 38 orang dokter umum, 18
orang dokter gigi, dan 24 orang dokter spesialis. Sementara itu tenaga medis pemerintah
lainnya seperti bidan sebanyak 126 orang, perawat dan pembantu perawat sebanyak 93
orang.
6.73 7.9
DIABETES MELITUS
9.81 7.09 PENYAKIT KULIT INFEKSI
TUKAK LAMBUNG & USUS 12 JARI
6.73
CARRIES GIGI
12.28 ISPA
6.14
HIPERTENSI
ASMA
12.51 REMATIK
17.86 PENYAKIT KULIT ALERGI
DIARE/GE AKUT
12.95
Gambar 2.11. Persentase 10 Penyakit yang Sering Diderita di Wilayah Kabupaten Batu Bara
(Sumber : Batu Bara Dalam Angka, Tahun 2018)
umur
24 Kasus Tanah 6 6
25 Curanmor R2 48 21
26 Curanmor R4 4 -
27 Uang palsu 1 -
28 Aborsi 1 -
29 Terhadap asal usul dan perkawinan 3 3
Merusak, Gar kesopanan/kesusilaan dimuka
30 1 -
umum/porno
31 Pencurian dalam lingkungan keluarga 2 2
32 Cabul 38 35
33 Narkotika dan Psikotropika 192 192
34 Perdagangan manusia/Traficking In Person 1 -
35 Kejahatan Dunia Maya/Cyber Crime 1 -
Kejahatan Ekonomi Lintas Negara/Trans Economy
36 1 -
Crime
37 Korupsi 1 1
Jumlah 1112 840
Sumber : Batu Bara Dalam Angka, Tahun 2018
Contents
2.1. Profil Wilayah Kabupaten Batu Bara.........................................................................................1
2.1.1. Sejarah Singkat Kabupaten Batu Bara................................................................................1
2.1.2. Dasar Hukum Kabupaten Batu Bara........................................................................................2
2.1.3. Administrasi Wilayah Kabupaten Batu Bara............................................................................2
2.2. Karakteristik Geografi Wilayah Kabupaten Batu Bara....................................................................4
2.2.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Batu Bara..................................................................4
2.2.2. Topografi Wilayah Kabupaten Batu Bara..........................................................................6
2.2.2.1.Kelerengan dan Ketinggian Lahan.....................................................................................6
2.2.2.2.Jenis dan Struktur Tanah....................................................................................................7
2.2.3. Hidrologi Wilayah Kabupaten Batu Bara.........................................................................12
2.2.4. Klimatologi/Iklim Wilayah Kabupaten Batu Bara............................................................14
2.2.5. Kawasan Strategis............................................................................................................14
2.3. Profil Demografi/Kependudukan..................................................................................................16
2.3.1 Jumlah Penduduk.............................................................................................................16
2.3.2 Kepadatan Penduduk........................................................................................................16
2.3.3 Ketenagakerjaan...............................................................................................................17
2.4. Perekonomian...............................................................................................................................20
2.4.1. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).................................................20
2.4.2. Pertumbuhan Pengeluaran Perkapita......................................................................................21
2.4.3. Nilai Pertumbuhan Lapangan Usaha......................................................................................23
2.4.4 Jumlah Investor dan Nilai Investasi..................................................................................23
2.5 Sosial dan Budaya....................................................................................................................25
2.5.1 Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya...................25
2.5.1.1 Kawasan Perlindungan Setempat.....................................................................................25
2.5.1.2 Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam Dan Cagar Budaya.......................................25
2.5.2. Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan.................................................27
2.5.3. Olahraga dan Kesenian.....................................................................................................28
2.5.4. Tempat Ibadah..................................................................................................................28
2.5.6. Kesehatan...............................................................................................................................29
2.5.7. Keamanan dan Ketertiban......................................................................................................29
2.6 Sarana dan Prasarana................................................................................................................32
2.6.1. Transportasi............................................................................................................................32
2.6.2. Sarana Kesehatan...................................................................................................................33
2.6.2.1. Rumah Sakit....................................................................................................................33
2.6.2.2. Pusat Kesehatan Masyarakat dan Sejenisnya..................................................................33