Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

“DWI DIMSUM FOOD”

DISUSUN OLEH :

DWI SAPUTRI
1607210018

FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
Nama Usaha : Dwi Dimsum Food
Nama Pemilik : Dwi Saputri
Bidang Usaha : Kuliner
No. HP : 085270744255
Alamat : Mumtaz, Bukit Barisan I No.14/25, Glugur Darat I, Medan
Timur, Kota Medan, Sumatera Utara 20238
Email : dsaputri694@gmail.com
RINGKASAN EKSEKUTIF

Makanan adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Setiap hari
manusia membutuhkan makanan yang bisa mencukupi gizi yang di perlukan
organ tubuh manusia. Jadi, makanan yang nantinya akan di komsumsi tidak hanya
asal mengenyangkan tetapi juga bergizi. Fungsi makanan antara lain sebagai
sumber/penghasil energy, sebagai pembangun tubuh, sebagai pelindung tubuh,
penangkal tekanan dan pertahanan tubuh (Heidarevable,2012). Sarapan adalah
suatu kegiatan yang berkaitan erat dengan makanan. Sarapan juga memiliki
berbagai macam manfaat antara lain adalah mengendalikan berat badan seseorang,
menjaga konsentrasi sepanjang hari, serta menjaga metabolisme tubuh karena
jarak dari makan malam ke sarapan itu bisa mencapai 11 jam, dan dalam jangka
waktu selama itu manusia bisa kehilangan energinya. (Yuli,2014).
Dimsum sendiri merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang
kuliner.Dimsum, yang dimana dikreasikan menjadi makanan yang memiliki cita
rasa dan nilai jual tinggi. Dimana Dimsum merupakan istilah dari Bahasa
Kantonis yang memiliki arti 'makanan kecil', sedangkan dalam Bahasa Mandarin
disebut Dianxin yang secara harafiah berarti 'sedikit dari hati' atau 'menyentuh
hatimu'. Sesuai dengan porsi per sajian yang kecil dan jumlahnya memang tidak
banyak, hanya sekitar tiga hingga empat buah dalam satu piring atau wadah
kukusan bambu..
Dimsum yang pastinya menjadi kuliner yang bisa menghangatkan tubuh saat
musim hujan. Hal ini dikarenakan dimsum selalu disajikan dalam keadaan masih
hangat sehingga ketika kita santap dalam keadaan hangat, tubuh yang kedinginan
pun bisa merasa hangat. Ada banyak sekali dimsum yang bisa dipilih sehingga tak
perlu takut bosan jika terlalu sering menyantap dimsum saat musim hujan.
Dimsum umumnya dinikmati dengan tiga saus cocolan yakni kecap asin, cuka
yang dicampur jahe dan chilli oil atau saus. Kelebihan dimsum yang saya buat
adalah dimana di dalam dimsum tersebut ada sayuran yaitu wortel dan cincangan
ayam atau udang yang segar sehingga membuat dimsum tersebut semakin sehat
dan bergizi.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia banyak macam menu makanan dimsum yang dapat di sajikan


dengan cara di kukus, digoreng, di bakar dan di panggang. Dari sabang sampai
merauke Indonesia adalah salah satu Negara yang kaya akan menu-menu
masakan. Sampai akhirnya kuliner dari Negara bagian barat – timur pun masuk ke
Indonesia. Di Indonesia sendiri selain turis-turis yang berkunjung dan tinggal
banyak pula orang-orang yang berdarah tiongkok. Dimsum adalah istilah
dari bahasa Kantonis dan artinya adalah "makanan kecil". Biasanya dimsum
dimakan sebagai sarapan atau brunch. Dimsum terdiri dari berbagai macam
panganan kecil-kecil yang biasanya dimakan bersamaan minum teh. Dimsum
yang pastinya menjadi kuliner yang bisa menghangatkan tubuh saat musim hujan.
Hal ini dikarenakan dimsum selalu disajikan dalam keadaan masih hangat
sehingga ketika kita santap dalam keadaan hangat, tubuh yang kedinginan pun
bisa merasa hangat. Untuk pemasaran produk dilakukan dengan cara menitipkan
dimsum di kios, dan melakukan pre-order (PO) melalui media sosial
Dalam proposal ini saya mengajukan untuk membuka usaha kuliner Dimsum
yang bernama Dwi_Dimsum Food. Bahan-bahan yang digunakan semua fresh
tanpa bahan pengawet. 

1.2 Visi dan Misi

a. Visi :
Menjadikan Dimsum sebagai usaha yang menguntungkan dengan
mengutamakan kualitas dan kepuasan konsumen, dan membuat dimsum ini
menjadi praktis, sehat dan bergiji yang disukai oleh semua golongan, dan
yang terpenting menjadi salah satu kuliner yang sukses di Indonesia.

b. Misi :
1. Mengutamakan kualitas dalam pelayanan
2. Mengembangkan inovasi – inovasi baik dalam produk
3. Membuat dimsum sehat dan higienis yang dapat dikomsumsi sehari –
hari dengan rasa yang enak
4. Mengutamakan kualitas gizi dimsum yang sehat
5. Menjual produk dengan harga yang terjangkau namun kualitas yang
baik.

1.3 Tujuan yang ingin dicapai

Tujuan yang ingin dicapai adalah mendapatkan keuntungan / laba dari hasil
penjualan produk ini, membudayakan makanan sehat dan membuat produk yang
inovatif dan disukai semua kalangan.
BAB II

ANALISIS PRODUK

2.1 Karakteristik Produk

Karakteristik dalam sebuah produk sangat diperlukan dalam sebuah usaha.


Dimana yang termasuk kedalam karakteristik produk adalah spesifikasi teknis
produk, dampak sosial – ekonomi produk dan keunggulan produk.

Yang termasuk dari spesifikasi teknis dari dimsum antara lain untuk
memproduksikan dimsum ini, saya memerlukan beberapa bahan yaitu kulit
dimsum, wortel, ayam atau udang, garam, telur, kecap asin, saus tiram, minyak
wijen. Dan dalam membuatnya terlebih dahulu ayam atau udangnya dicincang
halus, kemudian masukkan wortel, ayam atau udang yang sudah dicincang,
garam, telur, kecap asin, saus tiram, minyak wijen, agar menjadi adonan isi dari
dimsumnya, setelah itu ambil kulit dimsum dan diisi dengan adonan tadi,
kemudian bentuk dimsum menjadi bulat agar menarik perhatian konsumen,
kemudian letakkan wortel yang sudah diparut diatas dimsum untuk
memperindah dimsumnya, selanjutnya dimsum dikukus, jika sudah dikukus lalu
berikan saus sambal kecap asin, cuka yang dicampur jahe dan chilli oil di atas
dimsum. Dimsum ini dijual denga harga Rp. 15000/pack.

Sedangkan untuk dampak social – ekonomi dari adanya usaha makanan


dimsum ini maka akan bertambahnya lapangan perkerjaan. Jika usaha ini semakin
besar maka akan banyak juga orang lain yang mendapatkan lapangan perkerjaan.

Untuk keunggulan, dimsum memiliki banyak keunggulan yang pastinya


belum tentu dimiliki oleh produk dimsum lainnya diantaranya:

1. Menggunakan bahan – bahan yang sederhana dan sehat


2. Harga ekonomis hanya Rp. 15000;
3. Sehat untuk di konsumsi
4. Tidak menggunakan bahan pengawet ataupun pewarna makanan
5. Bisa dimakan untuk sarapan atau sebagai penghangat tubuh.
2.2 Keterkaitan dengan produk lain

Keterkaitan dengan produk lain, dimsum merupakan produk yang sangat


jarang orang produksi, tentu jika ada yang menjual, pasti dimsum memiliki
kelebihan dan perbedaan dari produk sejenis, baik itu dari bentuk, rasa, harga
maupun pemasarannya.

Dimsum dikemas dengan satu ukuran dan pastinya aman serta tahan panas.
Dan kedepannya bisa saja dimsum berubah menjadi berbagai bentuk dan berbagai
harga juga dengan harga yang varian. Untuk mengenai harga, tentu dimsum
memiliki harga yang ekonomis sehingga terjangkau oleh berbagai kalangan, mulai
dari siswa, mahasiswa dan orang dewasa lainnya. karena sekarang era serba
medsos (media sosial) maka untuk pemasaran dimsum dilakukan melaui
Instagram, Whatsapp dan Facebook.
BAB III

ANALISIS PASAR

3.1 Metode STP

Metode STP digunakan untuk menentukan dan menganalisis Segmen. Target,


dan Posisi produk dipasar. Adapun metode STP yang saya gunakan untuk usaha
ini adalah sebagai berikut:

3.1.1 Segmen Pasar

Dalam mengelompokkan segmentasi pasar berdasarkan segmentasi


demografis dan segmen geografis. Yang menjadi segmentasi konsumen atau
pelanggan dari dimsum ini adalah semua kalangan yang mencintai jajanan sehat,
makanan ini dapat dikonsumsi semua kalangan, mulai dari anak – anak, dewasa
maupun orang tua. Mulai dari kalangan dengan ekonomi menengah sampai
dengan kalangan ekonomi atas dapat menikmati dimsum ini. Maka segmentasi
demografis dan segmentasi geografis dimsum sebagai berikut :
a. Secara demografis dimsum tentunya sangat cocok dikonsumsi oleh
berbagai kalangan dengan harga yang terjangkau.
b. Secara geografis dimsum dipasarkan di tempat keramaian seperti kampus,
area sekolah serta akan dipasarkan lebih luas lagi di daerah lainnya.

3.1.2 Target Pasar

Dimsum adalah makanan yang mampu menjadi makanan penganti lauk


untuk nasi yang bisa dikonsumsi oleh siapa saja baik masyarakat kalangan anak –
anak, remaja dan orang tua yang berada pada kelas ekonomi menengah ke atas.
3.1.3 Positioning

Bisnis ini terbilang sangat jarang untuk digadrungi pelaku usaha. Namun
tidak tutup kemungkinan ada beberapa yang sudah memproduksikan produk ini.
dimsum merupakan makanan yang aman dan sehat untuk di konsumsi oleh
siapapun tanpa batasan usia dan dikarenakan segala bahan – bahan yang
digunakan aman dan sehat tanpa zat kimia yang berbahaya. Tentunya ini akan
menjadi penarik konsumen untuk tetap loyal pada dimsum ini.

3.1 Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar

3.2.1 Rencana Pasar

Dalam usaha yang saya buat, saya berencana menjalankan dimsum ini dalam
jangka waktu 1 tahun untuk awal produksi dan penjualan. Tetapi jika permintaan
dan penawaran melebihi target yang ditentukan, maka produk yang dijual bisa
dalam waktu jangka panjang.

3.2.2 Pangsa Pasar

Produk dimsum ini yang ditawarkan akan banyak peminat di area kampus,
dan menitipkan dimsum di kios, dan melakukan pre-order (PO) melalui media
sosial dikarenakan produk yang saya tawarkan memiliki ciri khas tersendiri,
maka saya yakin akan memperoleh pangsa pasar yang baik dan untuk penjualan
dimsum ini saya buat semenarik mungkin dimana dimsum yang akan saya buat
sehat dan mengandung sayur dan daging yang segar, dan di beri topping kecap
asin, cuka yang dicampur jahe dan chilli oil dan saos sambal pedas yang akan
menjadi menu favorit masyarakat.

3.3 Strategi Pemasaran

Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk


menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan serta
untuk mengelola hubungna pelanggan dengan cara yang menguntungkan
organisasi dan pemengku kepentingan. Strategi pemasaran disusun berdasarkan
analisa 4P yaitu :

3.3.1 Product (produk)

Produk yang akan dijual haruslah memiliki kualitas yang baik dan sehat.
Dimsum ini memiliki bahan yang berkualitas dan juga sehat. Produk ini memiliki
kandungan gizi yang terdapat dalam wortel dan daging ayam atau udang yang
digunakan, saya memilih bahan yang berkualitas yang menjadikan bahan
makanan ini tetap terjaga kesehatannya.
 Type : Dimsum
 Quality : Tanpa bahan pengawet
 Packaging : Per pack

3.3.2 Price (harga)


Harga yang saya tawarkan untuk percup nya adalah Rp. 15000/pack. Dimana
harga ini sangat terjangkau bagi semua kalangan. Karena bahan yang digunakan
mudah untuk ditemukan dan membuat nya butuh waktu singkat.

3.3.3 Promotion (Promosi)


Promosi adalah cara menawarkan produk yang ingin dijual ke konsumen agar
berniat untuk membeli produk yang di jual dengan cara :
 Memberikan diskon kepada pembeli dengan membeli 6 pack maka akan
gratis 1 pack.
 Menawarkan langsung kepada konsumen
 Menawarkan di media sosial seperti Instagram, Facebook. Whatsaap
dengan mengupload foto prodak
 Mengikuti acara bazar – bazar makanan.
3.3.4 Place (tempat)

Untuk meningkatkan kualitas pemasaran dimsum, maka pendistribusian yang


saya lakukan adalah distribusi langsung antara lain :
 Words of mouth yang biasanya dilakukan oleh pemilik sendiri dengan
menyampaikan kepada konsumen dan konsumen menyampaikan kepada
orang lain.
 Sosial media pemesanan dapat dilakukan melalui pesan dimedia sosial
pada akun sosial yang ada.
BAB IV

ASPEK PRODUKSI/OPERASIONAL

4.1 Proses produksi

Bahan Baku Bahan Penunjang Alat


Daging ayam atau
Bawang Putih Kompor gas
udang
Wortel Bawang Merah Gas

Telur Cabai Rawit Panci Kukus

Bawang Putih Cabai Merah Baskom

Kecap Asin Saus Sambal Pisau

Minyak Wijen Cuka Talenan Besar

Garam Air Sendok

Saus Tiram Gula Cobek

Gula Kaldu Jamur Food Processor

Merica Kecap asin Kain Lap


Kayu Solif Rolling
Tepung Tapioka Jahe
Pin
Kaldu Jamur Minyak Goreng Nampan
Pemotong Kulit
Tepung Sagu
Pangsit Uk. 8 cm
Air Panas Spatula

Tepung Maizena Wajan

Sendok

4.1.1. Pembuatan Kulit Dimsum


Sediakan Tepung Tapioka, garam, marica,
Proses pertama gula, kedalam baskom. Kemudian berikan air
panas, aduk adonan sampai kalis dan tidak
lengket ditangan.
Adonan yang sudah halus tadi bentuk menjadi
Proses kedua
lonjong, kemudian potong sedang- sedang.
Kemudian potongan tadi rol sampai tipis
menggunakan kayu solif rolling pin. Kemudian
Proses ketiga
cetak dengan pemotong kulit pangsit uk. 8 cm,
agar menjadi bulat.
Setelah Kulit dimsum siap dicetak, kemudian
Proses keempat taburin tepung maizena agar kulit dimsumnya
tidak lengket saat dipakai nanti.
Simpan Dalam Wadah dan masukkan kedalam
Proses kelima
freezer

4.1.2. Pembuatan Isi Dimsum

Masukkan daging ayam atau udang putih telur,


bawang putih, kecap asin, minyak wijen, saus
Proses pertama
tiram, garam, gula, kaldu jamur, merica,
tepung sagu ke dalam food processor cincang
hingga halus.
Pindahkan kewadah dan masukkan parutan
Proses kedua
wortel, aduk rata.
Ambil kulit dimsum dan diisi dengan adonan
Proses ketiga dimsum menggunakan Sedok. Kemudian
bungkus dan beri parutan woetel diatasnya.
Kukus Dimsum menggunakan panci. Tunggu
Proses keempat
hingga dimsum matang.
Angkat dimsum dan makan dimsum
Proses kelima menggunkan kecap asin, cuka yang dicampur
jahe dan chilli oil atau saus
4.1.3. Pembuatan Saus Cocolan Dimsum

Proses pertama Cincang bawang putih, bawang merah, cabai


rawit, cabai merah.
Proses kedua Tumis hingga wangi lalu tambahkan air.
Masukkan saus sambal, cuka, gula, dan kaldu
Proses ketiga
jamur, masak hingga mendidih.
Tuang saus cocolan ke wadah tunggu hingga
Proses keempat
dingin.
Proses kelima Saus cocolan siap disajikan dengan dimsum.

4.2 Produk dan Kapasitas Produksi


Bahan – bahan yang digunakan merupakan bahan dasar yang dimana mudah
untuk didapat dipasar ataupun di swalayan. Perencanaan kapasitas produksi
dimulai dari jumlah bahan baku, peralatan yang akan digunakan dan pekerja.

4.3 Sumber Daya Manusia


Usaha ini akan dijalankan dengan tenaga kerja yang berjumlah 2 orang, yang
dimana yaitu saya sendiri dengan sepupu saya sebagai salah satu karyawan saya.
Dan saya yang memproses produksi penjualan.
BAB V

ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA

A. Struktur Organisani

Dwi Saputri Marini


CEO Karyawan

Deskripsi jabatan sesuai dengan struktur organisasi yang terbilang sangat


sederhana diatas adalah sebagai berikut :

1. CEO (Chief Executive Officier)/ Owner (Pemilik)


Ceo merupakan pemilik dari usaha ini, CEO sendiri memiliki deskripsi
jabatan sebagai berikut :
a. Sebagai sumber pemodal usaha
b. Merencanakan, mengelola dan menganalisis segala aktivitas usaha
seperti operasional, produksi keuangan dan pemasaran.
2. Karyawan
Yang menjadi karyawan disini adalah sepupu saya yang merupakan satu
-satunya karyawan dalam membantu produksi dan pemasaran produk
saya. Deskripsi jabatan lebih jelasnya sebagai berikut :
a. Membantu segala aktifitas dalam memproduksi produk saya seperti
membeli bahan – bahan yang digunakan dalam membuat produk
b. Dan membantu juga dalam memasarkan dan menjual produk.
BAB VI

ASPEK KEUANGAN

Sumber dana yang digunakan dalam usaha ini adalah 100% modal dari owner
nya sendiri. Dan biaya – biaya yang akan dikeluarkan adalah sebagai berikut :

A. Total Biaya

a. Biaya Tetap (bahan baku tidak langsung)

Harga
No Uraian Ukuran Jumlah (Rp)
Satuan (Rp)
1 Kompor gas 2 tungku 1 buah Rp. 265.000; Rp. 265.000;
2 Gas 1 buah Rp. 150.000; Rp. 150.000;
3 Panci Kukus 2 Susun 1 buah Rp. 400.000; Rp. 400.000;
4 Baskom 2 buah Rp. 20.000; Rp. 40.000;
5 Pisau 2 buah Rp. 15.000; Rp. 30.000;
6 Talenan Besar 2 buah Rp. 50.000; Rp. 100.000;
7 Sendok 1 lusin Rp. 30.000; Rp. 30.000;
8 Cobek 1 buah Rp. 25.000; Rp. 25.000;
9 Nampan 2 buah Rp. 10.000; Rp. 20.000;
10 Food Processor 1 buah Rp. 2.500.000; Rp. 2.500.000;
11 Kain Lap 2 buah Rp. 4.000; Rp. 8.000;
12 Kayu Solif Rolling Pin 2 buah Rp. 10.000; Rp. 20.000;
13 Spanduk 1 buah Rp. 300.000; Rp. 300.000;
14 Mika Plastik 2 lusin Rp. 18.000; Rp. 36.000;
15 Stiker 5 A3 Rp. 20.000; Rp. 100.000;
Pemotong Kulit Pangsit
16 3 buah Rp. 13.000; Rp. 39.000;
Uk. 8 cm
19 Spatula 1 buah Rp. 25.000; Rp. 25.000;
20 Wajan 1 buah Rp. 70.000; Rp. 70.000;
Total Rp. 1.625.000; Rp. 1.858.000;

b. Biaya Variabel (bahan baku langsung)

No Uraian Banyaknya Harga


1 Daging Ayam 24 kg Rp. 600.000
2 Daging Udang 24 kg Rp. 810.000
3 Wortel 500 gr Rp. 10.000
4 Telur 3 kg Rp. 45.000
5 Bawang Putih 2 kg Rp. 104.000
6 Kecap Asin 135 ml Rp. 7.000
7 Minyak Wijen 195 ml Rp. 50.000
8 Garam 500 gr Rp. 6.000
9 Saus Tiram 133 gr Rp. 12.000
10 Gula 500 gr Rp. 7.000
11 Merica 30 gr Rp. 40.000
12 Tepung Tapioka 3 kg Rp. 24.000
13 Kaldu Jamur 170 gr Rp. 20.000
14 Tepung Sagu 1.5 kg Rp. 37.500
15 Tepung Maizena 16 bungkus Rp. 64.000
16 Bawang Merah 2 kg Rp. 80.000
17 Cabai Rawit 2 kg Rp. 80.000
18 Cabai Merah 1.5 kg Rp. 80.000
19 Saus Sambal 335 ml Rp. 13.000
20 Cuka 650 gr Rp. 20.000
21 Minyak Goreng 1 liter Rp. 15.000

Total Rp. 1.314.500

c. Biaya Oprasional (BOP)

Uraian Harga
Biaya Air Rp. 30.000
Biaya Listrik Rp. 40.000
Biaya Taksis (Tidak Terduga) Rp. 50.000
Gaji karyawan Rp. 350.000
Total Rp. 470.000
Catatan:

Dalam satu kali produksi, dari 3 kg daging ayamatau udang menghasilkan 27


pack. Dimsum ini per pack berisi 5 buah dimsum. Setiap bulan ditargetkan 8 kali
produksi dalam pengolahannya. Sehingga dalam 1 bulan membutuhkan 24 kg
daging ayam atau udang dan diproduksi sebanyak 216 pack.

Biaya total = Biaya Tetap + Biaya Variabel + Biaya Operasional


= Rp. 1.858.000+ Rp. 1.314.500+ Rp. 470.000
= Rp. 4.452.500

1. Modal Awal
Modal Awal = Biaya Tetap + Biaya Variabel + Biaya Operasional
= Rp. 1.858.000+ Rp. 1.314.500 + Rp. 470.000
= Rp. 3.642.500

2. Biaya Penyusunan Aktif Tetap Dalam 1 Tahun


Biaya Penyusutan = Biaya Tetap : 12 Bulan
= Rp. 1.858.000 : 12
= Rp. 154.000/bulan

3. Total Biaya Produksi Yang Dikeluarkan Per Bulan


Total Biaya = Biaya Variable + Biaya Operasional + Biaya Penyusutan
= Rp. 1.314.500+ Rp. 700.000 + Rp. 154.000
= Rp 2.168.500
Biaya perunit adalah total biaya produksi dalam 1 bulan : jumlah produksi yang
dihasilkan perbulan => Rp. 2. 168.500: 216 Pack = Rp. 10.037/pack
Ditambah laba yang kita tentukan yaitu Rp.5000
Sehingga harga jual perunitnya adalah Rp. 10.037 + Rp 5.000 = Rp. 15.037
= Rp. 15.000
Pendapat = Dimsum yang Terjual x Harga Jual
= 216 Pack x Rp. 15.000
= Rp. 3.240.000
Laba = Pendapatan – Total Biaya Produksi
= Rp. 3.240.000 – Rp. 2.168.500
= Rp. 1.071.500 (Keuntungan/bulan)
Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 216 Pack Dimsum dengan harga
Rp. 15.000 dalam 1 bulan adalah Rp. 1.071.500 (Keuntungan/bulan)

4. Break Event Point (BEP)


Break event Point (BEP) adalah harga yang ditentukan berdasarkan titik impas
atau peluang pokok.
Biaya Tetap 1.858 .000 1.858.000
BEP Rupiah= = =
Biaya Variabel 1.314 .500 0 , 5942 = Rp. 3.126.893
( 1− ) 1−
Hasil Penjualan 3.240 .000

Margin Kontribusi ¿ Harga Jual – Harga Variabel


2.978 .500
¿ 15.000−
10.037
¿ 15.000−¿ 3000
¿ 12000

biaya tetap
BEP unit=
harga jual−biaya perunit
Rp . 1.858.000
¿
Rp . 15.000−Rp .3000
Rp . 1.858.000
¿
Rp . 12000
¿ 154 , 8=¿ 155Pack

Laporan Laba Rugi


Dwi Dimsum Food
Laporan Laba Rugi
Pendapatan
Penjualan ( 216 pack x Rp. Rp. 3.240.000
15.000)
Penjualan Bersih Rp. 3.240.000
Beban Usaha
Biaya Variabel Rp. 1.314.500
Biaya Operasional Rp. 470.000
Biaya Penyusutan Rp. 154.000
Total Beban Rp. 2.168.500
Laba Bersih Rp. 1.071.500

Analisis Payback Period


nilai inves
Payback Period =
laba bersih
1.858.000
¿ =1.73
1.071.500
Artinya, untuk pengembalian modal atass usaha tersebut
adalah selama 1.73 bulan

BAB VII

ANALISIS SWOT

Analisis SWOT merupakan perencanaan yang dilakukan wirausaha untuk


memulai sebuah bisnis dengan memerlukan 4 hal dari adanya produk antara lain
Strenght (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (Peluang), dan Threat
(ancaman). Adapun analisis SWOT Nugget Tahu Wortel adalah sebagai berikut :

No STRENGHT (Kekuatan) SKOR


1 Bahan mudah untuk didapat 5
2 Memiliki ciri khas sendiri 5
3 Tidak ada menggunakan bahan pengawet 5
4 Pembuatan yang mudah dan cepat 4
Total 19

No WEAKNESS (Kelemahan) SKOR


1 promosi yang masih kurang 3
Modal tidak memadai untuk membuat usaha ini
2 3
menjadi lebih besar
3 Produk mudah ditiru 5
4 Produk tidak tahan lama 4
Total 15

No OPPORTUNITY (Kesempatan/Peluang) SKOR


1 Permintaan produk yang banyak 5
2 Tempat jualan yang cukup bagus 5
3 Harga yang ditawarkan sesuai kantong 5
Total 15
No THREAT (Ancaman) SKOR
1 Kemungkinan produk untuk ditiru 4
2 Berbagai jenis nugget beredar di masyarakat 4
Total 8

Tabel Matriks SWOT Nugget Tahu Wortel


Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1. Bahan mudah 1. Promosi yang masih
didapat kurang
2. Memiliki ciri khas 2. Modal tidak
sendiri memadai untuk
3. Tidak menggunakan membuat usaha ini
bahan pengawet menjadi lebih besar
4. Pembuatan yang 3. Produk mudah ditiru
mudah dan cepat 4. Produk tidak tahan
lama
Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O
1. Permintaan yang 1. Membuat produk 1. Melakukan
banyak dengan beraneka promosi melalui
2. Tempat jualan yang bentuk. media sosial yang
cukup bagus 2. Menambah ada
3. Harga yang tenaga kerja 2. Memberikan
ditawarkan sesuai ketika usaha diskon kepada
kantong menjadi lebih pembeli
besar
3. Membuka cabang
Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T
1. Kemungkinan 1. Memenuhi 1. Membuka cabang
produk ditiru pesanan baru
2. Berbagai jenis konsumen sesuai 2. Menerima
dimsum beredar keinginan. pesanan produk
dimasyarakat untuk diantar.
Rekaptulasi Jumlah Skor :
 Jumlah skor strength (S) : 19
 Jumlah skor Weakness (W) : 15
 Jumlah skor Opportunity (O) : 15
 Jumlah skor Threat (T) :8
 Internal :Strength – Weakness = 19 – 15 = 4
 Eksternal :Opportunity – Threat = 15 – 8 = 7
Maka, Strategi yang dipillih adalah S-O
BISNIS MODEL KANVAS

Business Model Canvas (BMC) ialah suatu kerangka kerja yang membahas model bisnis dengan disajikan dalam bentuk visual
berupa Kanvas Lukisan, agar dapat dimengerti dan dipahami dnegan mudah. Model ini digunakan untuk menjelaskan,
memvisualisasikan, menilai, dan mengubah suatu model bisnis, agar mampu menghasilkan kinerja yang lebih optimal.

Key Partner Key Activities Value Proposition Customer Relationships Customer Segment
1. Tidak ada 1. Memberikan discon kepada
1. Produksi menggunakan bahan pelanggan dengan membeli 6
1. Anak – anak
2. Jual beli secara online pengawet atau pun pack akan gratis 1 pack
2. Pelajar
1. Pasar dan offline zat pewarna 2. Melakukan promosi di media
3. Remaja
Modern makanan sosial.
4. Dewasa
2. Pasar Key Resources 2. Menggunakan bahan Channels
5. Orang Tua
Tradisio 1. Pedagang, untuk – bahan yang 1. Istagram
6. Orang – orang
nal mendapatkan bahan baku berkualitas. 2. Facebook
yang menyukai
yang berkualitas 3. Menjadi makan 3. WA (Whatsapp)
makanan
2. SDM (Sumber Daya favorit keluarga dan 4. Spanduk
Manusia) dapat menjadi lauk. 5. Secara langsung
Revenue Streams
Cost Structure
1. Bahan baku
2. Jasa karyawan Penjualan Dimsum merupakan makanan favorit masyarakat yang bergizi dan sehat
3. Proses pengelolaan produk yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.
4. Promosi melalui brosur dan media sosial

Anda mungkin juga menyukai