Anda di halaman 1dari 6

GLOSARIUM

A
Ana Dua : Satu Gong
Ana Weta : Anak Perempuan Dewasa
Ate Wawi : Hati Babi
Atu Co’o : Tinju Adat Laki-Laki Kecil
Atu Meze : Tinju Adat Laki-Laki Dewasa

B
Badhi : Parang
Beki : Area ketiga dari ruang dalam (jetatolo) berfungsi sebagai
tempat tidur bagi orang yang dihargai atau memiliki kedudukan
tinggi.
Bheto : Bambu Betung
Boa : Kapok ; Kapas
Bozu : Kegiatan Menunggu Leluhur Datang Selama Satu Malam.

C
Cu’a : Tofa

D
Dae : Tempat penyimpanan makanan yang berbentuk dua tiang lurus
Debo : Ubi
Dhuke : Kolom bambu dengan diameter 15cm
Dua Duke : Tiang penyangga
Dua Madu : Tiang penyangga atas

E
Ekoboa : Gerbang belakang

G
Ghubu : Bubungan
Go Laba : Gendang
Go Genga : bunyinya menyerupai gong dan terbuat dari bambu
Gua Meje : Bulan suci untuk melakukan acara adat yang biasa dilakukan
pada bulan tujuh.
Gua Ru’u : Upacara adat yang biasa dilakukan pada bulan kedua dengan
tujuan untuk memberantasan hama
Gua Wo’e : Upacara adat yang biasa dilakukan pada bulan kelima dimana
masyarakat Desa Rendu Ola berkumpul dan makan Bersama
untuk menikmati hasil panen.

I
Ia : Penanda bagian depan dari Desa Rensu Ola

J
Jetatolo : Ruang dalam pada rumah adat induk.
Joa : Tempat penyimpanan material simbolis

K
Kae Bo : Tempat menyimpan peralatan seperti panci, periuk, irus dll
Kae Teo : Penyimpanan hasil panen di atas tungku api yang berada pada
langit-langit rumah.
Kakao : Cokelat
Kao Watu : Batu doa untuk leluhur
Kawa : Kuali
Kayu Bone : Jenis kayu untuk dinding bagian dalam bangunan, kayu ini dit
empatkan pada teras depan rumah hingga bagian belakang rum
ah kecuali papan yang memiliki ukiran menyerupai wujud man
usia.
Kayu Kesi Jawa : Kayu yang digunakan khusus untuk papan yang memiliki ukir
an wujud manusia
Kayu Naka Wara : Material kayu pembuat kolom2 pada rumah adat
Kayu Nara : Material kayu pembuat kolom1 pada rumah adat
Kayu Rebu : Material kayu pembuat kolom3 pada rumah adat
Kayu Wuwu : Kayu pada bagian tepi todhu wowu
Kebi Naja : Dinding dari bambu yang dicincang
Ki : Alang-alang
Koa Ngi’itau Ae : Potong gigi; Acara adat tersebut dilakukan pada bulan 6 untuk
melakukan pendewasaan bagi anak perempuan
Kodo : Sebutan bagi baju adat atasan wanita
Koli : Kayu lontar
Kula : Bokor

L
Ledha : Balok yang diletakkan di atas tenga dengan dimensi yang lebih
kecil dengan jenis kayu yang digunakan adalah kayu koli
Ledi Madu : Tiang nok
Lege Lapu : Tempat memasak yang terletak disebelah kiri sesuai arah
hadap aktivitas.
Leu : Tempat penyimpanan makanan yang berbentuk satu tiang lurus
Lewu : Kolong; kaki rumah
Lia Lika : Tempat meletakan tungku memasak
Lika : Batu tungku
Lika Lapu : Tungku api
Lipi Tozo : Tempat makan leluhur
Loki : Balok sisi ruang
Loki Ana : Ring Balk yang letaknya berada diatas loki ine
Loki Ine : Ring balk dengan fungsi untuk meneruskan beban dari rangka
atap ke kolom rumah adat
Loro : Lantai dengan posisi rendah yang mempunyai fungsi untuk
menyimpan air.
Lulu : Lantai dengan posisi tinggi

M
Moza Foa : Kepala suku
Mole : Di lambangkan dengan sesosok laki-laki dengan dimensi yang
lebih kecil dengan maksud agar lebih menyatu dengan
masyarakat.
Muku : Pisang

N
Naja : Pelupuh bambu ; bambu yang dicincang dan digunakan sebagai
lantai
Nao : Tali ijuk
Nio : Kayu kelapa
Nunu : Acara adat yang diadakan 1 tahun 3 kali untuk mengetahui
adanya roh jahat dan roh baik dengan pertanda alam yang
berasal dari dua pohon beringin besar yang terdapat pada
kampung adat Rendu Ola
Nata Peo : Istana; tempat yang digunakan sebagai tempat ritual adat di
Desa Rendu

P
Pacu : Pacul
Pau : Mangga
Poa Zoka : Tempat yang berada dibagian bawah atap yang digunakan untu
k menahan kotoran
Peo : Simbol pemersatu masyarakat didesa rendu Ola ; Tempat
persembahan pada saat upacra dan ritual adat.
Posa : Pondasi pada rumah adat Sa’o Aja Ola
Podo : periuk tanah
Poa : tempat penyimpanan makanan dan peralatan memasak

R
Raka : Podium untuk para tokoh -tokoh adat.
Rebu : Pondasi induk
Reba : Belahan bambu yang terletak di atas ledha yang berjumlah 13
batang dengan jarak 25 cm
Rege :Regel
Reu : Pinang
Ripe : Kebun

S
Sale : Tempat menyimpan tanduk-tanduk atau tengkorak kerbau,
rahang babi, dan alat musik gendang
Sa’o : Rumah adat
Sa’o Lado Riwu : Rumah adat induk / Rumah Raja Desa Rendu Ola
Sa’o Meze : RumahUtama
Sa’o Aja Ola : Rumah adat yang belum dewasa; rumah adat biasa; rumah
kedua
Sa’o Tenga Tiba : Rumah ketiga
Sa’o Keli Kisa : Rumah keempat
Sa’o Jo Wea : Rumah kelima
Sa’o Peti Pire : Rumah keenam
Sa’o Subu Guru : Rumah ketujuh
Sa’o Keli Kesu : Rumah kedelapan
Sa’o Naka Lado : Rumah darurat
Sea Sa’o : Tahap mendirikan kerangka bangunan dari pondasi.
Soku kase : Gording
Soku : Reng
soku ribha : Lisplank
suzu : sendok
Saga : Rumah adat kecil; museum kecil

T
Tari Iki mea : Tarian dari Nagekeo yang biasa di pentaskan setelah
panensebagai ucapan syukur kepada Tuhan
Tari Jedhe : Salah satu tarian adat khas kabupaten Nagekeo yang di pakai
untuk menyambut tamu dan juga mengantar tamu
Talameo : Talang air
Taha : Kerangka bubungan rumah
Tepu Wisu : Proses pengerjaan pembangunan rumah adat dilakukan oleh 6
orang tukang yang terdiri dari 4 orang pengukur
Ture : Batu di depan rumah adat tepatnya di bagian bawah teras sebag
ai simbol kedewasaan
Tenga : Sloof ; Balok besar yang diletakkan di bagian atas pondasi yan
g berfungsi untuk menyalurkan beban struktur yang ada di atasn
ya
Todhu Wowu Papam : Teras depan rumah raja/ rumah induk
Todhu wowu : Tangga menuju teras
Topo : Parang Panjang
te’e : Tukar
Tudi : Pisau
Tuda : Gong
Teda Pa’pha : Teras Rumah Adat Utama
Teda’au : Teras
Ture : Ruang sebelum teras
Teda Wawo : Ruang tamu di rumah adat Lado Riwu
Teda Meze : Ruang Tamu
Tholo Sa’o : Ruang Belakang

U
Ua : Rotan
Ulueko : Gerbang depan
Uru Bore : Jin anak kecil berjubah putih, yang selalu siap untuk membawa
jiwa orang yang membuat keributan

W
Watu Nabe : Batu ritual untuk syair
Wewwa : Halaman depan rumah
Woe : Marga
Woe Ebu Tuza : Marga tertua yang menempati rumah adat atau sa’o Lado Riwu
Watu Wolo : Batu gunung
Wolo Sozo : Kuda-kuda
Wisu : Kolom yang menggunakan kayu koli, yang ditancap pada ledh
a dengan panjang 10-20 cm dari dasar ledha.

Z
Zaka Jo’o. : Pemasangan alang-alang

Anda mungkin juga menyukai