NPM : 14113811
KELAS :B
2. Pengertian Pembelajaran
2. Aliran Behaviorisme
3. Aliran Kognitivisme
4. Aliran Konstruktivisme
5. Aliran cybernetisme
Kelima aliran itu walau tidak sepakat dalam banyak hal tetapi mereka
menerima suatu konsep yang menyatakan bahwa perkembangan peserta didik
dipengaruhi oleh dua faktor besar, yaitu bakat atau bawaan dan pengalaman
termasuk pengalaman pembelajaran dan peristiwa dalam hidupnya.
D. Prinsip-Prinsip Instruksional
1. Prinsip pertama
1. perlunya pemberian umpan balik positif atau pujian dengan segera atas
keberhasilan atau respons yang benar dari peserta didik.
2. peserta didik harus aktif membuat respons, bukan duduk diam dan
mendengarkan saja. Akibat yang menyenangkan atau kurang
menyenangkan hanya diberikan bila peserta didik aktif membuat
respons. Bagi yang tidak aktif merespons, pengajar perlu mengajak
interaksi tentang hal-hal paling menarik minat dan mudah sampai
peserta didik merespons dengan bebas dan benar sehingga pantas
mendapat pujian.
2. Prinsip kedua
Prilaku tidak hanya dikontrol oleh akibat dari respons, tetapi juga di
bawah pengaruh kondisi atau tanda-tanda yang terdapat dalam
lingkungan peserta didik. Kondisi atau tada-tanda tersebut berbentuk
tulisan, gambar, komunikasi verbal, keteladanan guru, atau perilaku
sesama peserta didik.
3. Prinsip ketiga
Perilaku yang ditimbulkan oleh tanda-tanda tertentu akan hilang atau berkurang
frekuensinya bila tidak diperkuat denga pemberian akibat yang menyenangkan.
Karena itu pengetahuan dan keterampilan baru yang telah dikuasai harus sering
dimunculkan dan diberi akibat yang menyenangkan agar keterampilan baru itu
selalu digunakan.
4. Prinsip keempat
5. Prinsip kelima
Dalam pembelajaran perlu digunakan contoh secara luas, bukan saja contoh-
contoh positif,melainkan juga negatif. Uraian materi pelajaran perlu diperjelas
dengan contoh yang positif dan yang negatif.
6. Prinsip keenam
Kegiatan belajar yang dibagi menjadi langkah-langkah kecil dan disertai umpan
balik untuk menyelesaikan setiap langkah akan membantu sebagian besar peserta
didik.
9. Prinsip Kesembilan
Belajar cenderung menjadi cepat dan efesien serta menyenangkan bila peserta
didik diberi informasi bahwa ia menjadi lebih mampu dalam keterampilan
memecahkan masalah. Ia cenderung belajar lebih cepat bila diberi informasi
tentang kualitas penampilannya dan bagaimana cara meningkatkannya lebih
baik.
Perkembangan dan kecepatan belajar peserta didik bervariasi, ada yang maju
dengan cepat, ada yang lebih lambat. Disamping itu, perkembangan dan
kecepatan belajar seorang peserta didik tidak stabil dari suatu hari ke hari yang
lain dan tidak sama dari suatu mata pelajaran ke mata pelajaran yang lain.
Variasi dalam kecepatan belajar itu tidak selalu dapat diramalkan. Hasil tes
intelegensi, gaya kognitif, dan minat atau sikap untuk belajar tidak mempunyai
hubungan yang signifikan terhadap variasi tersebut. Namun, variasi penguasaan
terhadap pelajaran yang terdahulu mempunyai hubungan yang lebih berarti
terhadap variasi tersebut.