Anda di halaman 1dari 8

Selasa, 25 Agustus 2020

Tema 2
Bahasa indonesia
Dongeng

Definisi dari dongeng menurut situs ensiklopedi wikipedia bahasa


Indonesia :
Dongeng adalah bentuk sastra lama yang menceritakan mengenai suatu
kejadian yang luar biasa berupa fiksi atau khayalan yang dianggap
merupakan suatu hal yang tidak mungkin terjadi.

Struktur Dongeng
Sebuah dongeng dibangun oleh tiga bagian penting, yaitu pendahuluan,
isi atau peristiwa, dan penutup. Berikut penjelasan dari masing-masing
bagian dari dongeng.
1. Pendahuluan
 berisi kalimat pengantar untuk memulai dongeng.
Contoh kalimat:
- “Pada zaman dahulu kala ........”
- “Pada suatu hari yang cerah ....”

2. Isi (Peristiwa)
 bagian penting dari dongeng yang isinya mengenai urutan
kejadian dari suatu peristiwa.

3. Penutup
 bagian akhir cerita yang dibuat untuk mengakhiri cerita.
Contoh kalimat:
- “ dan akhirnya mereka pun bersama lagi ”
- “akhirnya mereka berdua hidup selamanya”

Ciri-Ciri Dongeng yang Benar


Seperti layaknya cerita-cerita yang lain, dongeng memilki beberapa ciri
yang membedakannya dengan bentuk cerita yang lain. Berikut beberapa
ciri-ciri dongeng yang benar.
1. Diceritakan dengan alur yang sederhana.
2. Alur cerita singkat dan cepat.
3. Tokoh yang ada tidak diceritakan secara detail.
4. Peristiwa yang ada didalamnya kebanyakan fiktif atau khayalan.
5. Ditulis dengan gaya pencitraan secara lisan.
6. Pendahuluannya singkat, lebih menekankan pada bagian isi atau
persitiwa.

Unsur Intrinsik Dalam Dongeng


Dalam setiap cerita dongeng mengandung unsur-unsur intrinsik yang
saling melengkapi satu sama lainnya. Adapun unsur-unsur intrinsik
dongeng adalah sebagai berikut:
1. Tema
 yaitu gagasan atau ide utama yang mendasari suatu dongeng.
Contoh: tema persahabatan, tema keluarga, dll

2. Latar
 yaitu keterangan mengenai ruang, waktu, dan suasana pada
saat terjadinya peristiwa dalam sebuah cerita dongeng.
Contoh:
- Latar waktu : sore hari, pagi hari, dll
- Latar tempat : di sekolah, di hutan, di sungai, dll
- Latar suasana : mencekam, menakutkan, dll

3. Alur/jalan cerita
 yaitu urutan peristiwa dalam sebuah dongen yang saling
berhubungan berdasarkan hubungan sebab-akibat. Pemahaman
alur akan memudahkan kita memahami peristiwa dalam sebuah
cerita.

4. Tokoh
 yaitu para pelaku di dalam dongeng yang mengalami berbagai
peristiwa pada cerita.

5. Penokohan/watak
 yaitu cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dan watak-
wataknya dalam cerita dongeng, baik itu karakter, sifat, dan
kondisi fisik para tokoh.
6. Sudut Pandang
 yaitu cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita
dongeng atau dari sudut mana pengarang memandang ceritanya.

7. Majas
 yaitu gaya bahasa yang digunakan dalam dongeng dengan
tujuan untuk memberikan efek-efek tertentu sehingga membuat
cerita dongeng menjadi lebih hidup.

8. Amanat
 yaitu pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis cerita
dongeng kepada pembaca.

Jenis-Jenis Dongeng
1. Mite
 adalah salah satu bentuk dongeng yang menceritakan
mengenai hal-hal gaib seperti cerita dewa, hantu, peri, dan hal-hal
gaib lainnya.
Contoh: Nyi Roro Kidul, Joko Tarub, Laweyan, dan lain-lain.

2. Sage
 adalah cerita dongeng yang menceritakan tentang
kepahlawanan, keperkasaan, dan kesaktian dari seseorang tokoh.
Contoh : Contoh sage: Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga,
dan lainnnya.

3. Fabel
 adalah bentuk dongeng yang tokoh utamanya adalah hewan
yang memiliki perilaku seperti manusia.
Contoh : Kancil dan Buaya, Semut dan Belalang, dan lain-lain.

4. Legenda
 adalah dongeng yang menceritakan tentang peristiwa atau
kejadian atau asal-usul dari suatu tempat atau benda.
Contoh: Lutung Kasarung, Danau Toba, Batu Menangis, legenda
telaga warna (dari jawa barat) dan lainnya.
5. Cerita jenaka
 adalah cerita yang berisi tentang kejadian-kejadian lucu yang
menghibur siapa saja yang menontonnya.

6. Cerita pelipur lara


 adalah cerita yang biasanya digunakan untuk menjamu tamu
dan menggunakan media seperti wayang dan alat lainnya.
Contohnya adalah dari Jawa Timur terkenal dengan Tukang
Kentrung, dan dari Sumatera Barat terkenal dengan Juru Pantun.

7. Cerita perumpamaan
 adalah bentuk dongeng yang mengandung kiasan/ibarat
nasihat-nasihat.

Hal yang harus diperhatikan dalam membaca teks:


- Lafal adalah pengucapan kata
Saat membaca dongeng, kamu harus membaca dengan sungguh-
sungguh. Ucapanmu harus tepat. Misalnya, penyebutan bunyi /f/
dengan /p/. Kedua bunyi itu harus diucapkan dengan jelas.

- Intonasi suara
 Ketika menemui kalimat yang diakhiri tanda titik, maka
intonasi suara harus datar
 Ketika menemui kalimat yang diakhiri tanda tanya, maka
intonasi suara harus menurun
 Ketika menemui kalimat yang diakhiri tanda seru, maka
intonasi suara harus agak naik.

- Ekspresi adalah penghayatan dan perasaan


Jadi membaca teks harus dengan penuh penghayatan dan
perasaan
Mimik wajah juga harus sesuai. Misalnya, kalimat yang diucapkan
tokoh dalam cerita dengan nada sedih, kamu juga harus
membacanya dengan mimik sedih.
jika tokoh marah, kamu juga membacanya dengan nada marah.
Dengan demikian, mimik wajah juga disesuaikan.
- Tanda baca
 Jika saat membaca teks bertemu dengan tanda koma,
sebaiknya kamu menarik napas terlebih dahulu (berhenti
sejenak) lalu dilanjutkan kembali.
 Jika saat membaca teks bertemu dengan tanda titik berarti
kamu harus berhenti dan melanjutkan kalimat selanjutnya

- Suara lantang

Contoh: dongeng “Pohon Apel Yang Tulus”


Unsur intrisik dongeng Pohon Apel Yang Tulus:
1. Tema: persahabatan
2. Latar : sekitar pohon
3. Tokoh : si buah pohon apel besar dan seorang anak laki-laki
4. Penokohan/ sifat tokoh:
Apel : baik hati dan suka menolong
5. Pesan moral:
Kita harus berbuat baik kepada siapapun karena suatu saat kita
membutuhkan pertolongan dari teman tersebut.

Anda mungkin juga menyukai