Anda di halaman 1dari 6

SEJARAG YAKKES HANGGULAN SINTA NANGA BULIK

Melalaui kerja sama antara gereja kalimantan Evangelis dengan yayasan


sending (Pekabaran Injil) dari jerman maka kurang lebih tahun 1944 diutuslah
suster Lili Water untuk memberikan pelayanan kesehatan di Nanga Bulik.sejak
awal perintisan pelayanan dilaksanakan melalui pelayanan dari rumah ke
rumah memberikan pelayanan secara gratis kepada masyarakat waktu itu dan
terus berkembang sampai dengan kurang lebih tahun 1946 dibangun lah
kantor dan klinik yang akhirnya dikenal sampai saat ini yaitu yakes hanggulan
sinta.

Dengan semakin berkembang dan dirasa sangat membantu masyarakat pada


waktu itu suster Lili Water membuka kursus kebidanan ( bidan kampung ) dan
kursus kepandaian wanita (KKW) dimana untuk kebidanan khusus penangan
tentang pengobatan kesehatan maupun pertolongan persalinan sedangkan
KKW melatih ketrampilan seperti menjahit, tata boga kerajinan tangan dll.

Pada tahun 1955 datang lagi suster Maria yang secara khusus memberikan
pengajaran dan sekaligus sebagai penanggung jawab KKW. Selanjutnya secara
terus menerus datang suster Agate, suster Sibil,suster Watraut Kick dan pada
tahun 1974 datang Suster Hilde Leidech sebagai penanggung jawab klinik.

Pada tahun 1974 Suster Hilde Leidech mengangkat dokter Toni sebagai
pimpinan Klinik.

Pada tahun 1975 berdirilah yayasan Hanggulan Sinta pertama sebagai ketua
yayasannya adala Bapak Ardi Imanuel yang bernama P 3D ( Pusat Pelayan dan
Pengembangan Desa )

Pada tahun 1978 dengan berakhirnya masa tugas Suster Hilde maka yayasan
hanggulan sinta diserahkan ke pengurus yang baru Ibu Roozenie sebagai
pimpinan klinik sampai pensiun Pada tahun 1996 diserahkan ke Suriani Sitorus
dan selanjutnya pada tahun 2001 diserahkan ke Martinus D,. Benu sebagai
pimpinan Kliknik sampai saat ini.
SEJARAH YAKES HANGGULAN SINTA

Melalaui kerja sama antara gereja kalimantan Evangelis


dengan yayasan sending (Pekabaran Injil) dari jerman maka
kurang lebih tahun 1953 diutuslah suster Lili Water untuk
memberikan pelayanan kesehatan di Nanga Bulik.sejak awal
perintisan pelayanan dilaksanakan melalui pelayanan dari
rumah ke rumah memberikan pelayanan secara gratis kepada
masyarakat waktu itu dan terus berkembang sampai dengan
kurang lebih tahun 1956 dibangun lah kantor dan klinik yang
akhirnya dikenal sampai saat ini yaitu yakes hanggulan sinta.

Dengan semakin berkembang dan dirasa sangat


membantu masyarakat pada waktu itu suster Lili Water
membuka kursus kebidanan ( bidan kampung ) dan kursus
kepandaian wanita (KKW) dimana untuk kebidanan khusus
penangan tentang pengobatan kesehatan maupun pertolongan
persalinan sedangkan KKW melatih ketrampilan seperti
menjahit, tata boga kerajinan tangan dll.

Pada tahun 1973 datang lagi suster Maria yang secara


khusus memberikan pengajaran dan sekaligus sebagai
penanggung jawab KKW. Selanjutnya secara terus menerus
datang suster Agate, suster Sibil,suster Watraut Kick dan pada
tahun 1974 datang Suster Hilde Leidech sebagai penanggung
jawab klinik.

Pada tahun 1974 Suster Hilde Leidech mengangkat dokter


Toni sebagai pimpinan Klinik.

Pada tahun 1975 berdirilah yayasan Hanggulan Sinta


pertama sebagai ketua yayasannya adala Bapak Ardi Imanuel
yang bernama P 3D ( Pusat Pelayan dan Pengembangan
Desa )

Pada tahun 1978 dengan berakhirnya masa tugas Suster


Hilde maka yayasan hanggulan sinta diserahkan ke pengurus
yang baru Ibu Roozenie sebagai pimpinan klinik sampai
pensiun Pada tahun 1996 diserahkan ke Suriani Sitorus dan
selanjutnya pada tahun 2001 diserahkan ke Martinus D,. Benu
sebagai pimpinan Kliknik sampai saat ini.

Dibuat di Nanga Bulik,


April 2016

Marthinus D. Benu
Sumber Informasi :
1. Thedan Usith
2. Paulus Nanang
3. Sudaryoko
4. Yurni
5. Suryani Sitorus

Kurang lebih Tahun 1953 datang Suster Lyly Water membuka klinik di Nanga
Bulik.

Tahun 1954 datang suster Maria dan Suster Hilde Laideg, sedangkan suster
Lyli Water pulang ke Jerman.
Tahun 1955 atas prakarsa Suster Maria di bukalah kursus kebidanan dan kursus
kepandaiaan wanita ( KKW ) di Nanga bulik. Kemudian datang suster Agate
khusus menangani KKW, sementara Gemar Amann membantu di klinik,
kemudian datang suster Sibil khusus membantu KKW.

1973 Suster Hilde Laideg mendatangkan Suster Wadraut kick,dan Dokter


Tony dari Surabaya,selanjutnya Suster Hilde laideg mengangkat Edy, Yurni
dan Rusina membantu khusus di klinik, dan Rahate membantu di KKW.

Tahun 1974 Suster Hilde laideg mengirim 2 orang yaitu Suwarty dan Lidya
mengijuti kursus kebidanan di kuala kapuas setelah selesai Suwarty di
tempatkan di Klinik di Nanga Bulik sedangkan Lidya di tempatkan Di Kuala
Kapuas .

Tahun 1975 terbentuklah Yayasan Kesehatan Hanggulan Sinta dan P3D ( Pusat
Program Pengembangan Desa). Yakes diketuai oleh A.I Rasan sedangkan P3D
diketuai oleh Roozenie A.I Rasan.

Tahun 1976 Dr. Tony merangkap kepala Puskesmas Bulik, Suster Sibil pulang
ke Jerman sedangkan Suster Wadraut Kick pindah ke kalimantan Timur.

Tahun 1978 Suster Hilde Laideg pulang ke Jerman dan pada waktu itu
diadakanlah perpisahan yang sangat mengharukan hujan air mata warga nanga
bulik mengantarkan Suster Hilde laideg pulang.

Tahun 1979 Dr. Tony menjadi PNS di Puskesmas Bulik, Gemar menjadi PNS
di

pangkalan Bun ,sedangkan Suwarty menjadi PNS di Puskesmas Nanga Bulik.


Edy berhenti pindah ke perusahaan penanggung jawab secara keseluruhan di
serahkan ke Roozenie A.I Rasan dibantu oleh Suwarti dan Yurni.

Tahun 1996 Roozeni pensiun dan diserahkan ke Suryani Sitorus

Tahun 1998 P3D dibubarkan karna tidak ada dana lagi yang bisa dikembang

Tahun 2001 terjadi pergantian ketua ke Marthinus D. Benu sampai saat ini.
Dibuat di Nanga Bulik, April 2016

Marthinus D. Benu

Sumber Informasi :

6. Thedan Usith
7. Paulus Nanang
8. Sudaryoko
9. Yurni
10.Suryani Sitorus

Anda mungkin juga menyukai