Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PBK KOMUNIKASI

Komunikasi Terapeutik

Dosen Pembimbing :

Wahyu Endang Setyowati, S.KM., M.Kep

Disusun Oleh :

Erma Esti Mukholifah

30901800059

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG
LAPORAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Kasus :

Seorang perempuan berusia 21 tahun di rawat inap di Ruang Bitussalam dengan keluhan
nyeri di bagian kaki kanan saat di gunanakan berjalan terasa sakit dengan skala nyeri 4, klien
mengatakan habis jatuh dari motor.

Diagnosa Keperawatan :

1. Nyeri akut b.d agen penyederaan fisiologis


DS : Klien mengatakan nyeri di bagian kaki kanan
DO : P : Jatuh dari motor
Q : Nyeri
R : kaki kanan
S:4
T : Setiap berjalan sakit
Tujuan : setelah dilakukan pemeriksaan selama 3x24 jam nyeri pasien berkurang
Kriteria hasil : nyeri berkurang dari skala
2. Gangguan mobiltas fisik b.d nyeri
DS : Klien mengatakan saat berjalan terasa sakit
DO : P : Jatuh dari motor
Q : Nyeri
R : kaki kanan
S:4
T : Setiap berjalan sakit
Tujuan : setelah dilakukan pemeriksaan selama 3x24 jam tidak terjadi gangguan
mobilitas fisik

Intervensi Keperawatan

1. Intervensi diagnosa Nyeri akut b.d agen penyederaan fisiologis


 Observasi tingkat nyeri klien
 Ajarkan pasien relaksasi nafas dalam
2. Intervensi diagnosa Gangguan mobiltas fisik b.d nyeri
 Observasi kemampuan pasien dalam beraktifitas
 Edukasi keluarga untuk mendampingi aktifitas klien
 Manajemen nyeri klien

Implementasi Keperawatan

1. Implementasi diagnosa Nyeri akut b.d agen penyederaan fisiologis


 Observasi tingkat nyeri
2. Implementasi diagnose Gangguan mobiltas fisik b.d nyeri
 Observasi gangguan fisik

Laporan Implementasi Komunikasi (Fase Orientasi, Fase Kerja, Fase Terminasi)

Fase Orientasi

Perawat : “Assalamualaikum mbak, bagaimana kabarnya hari ini ?”

Klien : “Waalaikumsalam, masih nyeri sus.”

Perawat : “Baik disini saya akan melakukan tindakan mangatasi nyer dengan tujuannya agar rasa
nyeri mbak turun, untuk prosedurnya nanti ibu bisa mengikuti arahan dari saya dan saya akan
membantu dalam proses prosedur ini, baik ibu apakah sudah paham ?”

Klien : “Sudah sus.”

Perawat : “Untuk waktunya kurang lebih 5 menit ya mbak, bagaimana mbak apakah mbak sudah
siap?”

Klien : “Siap sus,”

Perawat : “Mohon kerjasamanya ya mbak.”

Klien : “ Iyaa”

Fase Kerja

Perawat : “Untuk menjaga privasi mbak saya akan menutup tirainya terlebih dahulu.”
Perawat : “Baik, sebelum memulai tindakan mari kita membaca basmallah bersama sama untuk
kelancaran tindakan ini.”

Klien : ”Bismillahirrahmanirrahim”

Perawat : “Baik kita mulai yaa , nanti saya akan mengajarkan salah satu teknik untuk
mengurangi rasa nyeri yang mbak rasakan yaitu teknik nafas dalam, nanti mbak bisa mengikuti
arahan dari saya,”

Klien : “Iya sus”

Perawat : “begini caranya, mbak tarik nafas melalui hidung tahan selama 3 detik dengan
hitungan 1..2..3 lalu hembuskan secara pelan-pelan dari mulut, mari kita coba bersama mbak.”

Klien : “Iya sus”

(kilen mencoba teknik nafas dalam)

Perawat : “sekarang mbak mencoba sendiri dan saya akan melihat apakah nafas dalam mbak
sudah benar atau tidak, ok bagus sekali, mbak telah melakukan nafas dalam dengan baik.”

Fase Terminasi

Perawat : “Bagaimana perasaannya mbak setelah diperiksa ?”

Klien : “Sudah mendingan sus.”

Perawat : “Baik karena tindakan sudah selesai mari kita membaca hamdallah bu.”

Klien : “Alhamdulilahirobbilalamin”

Perawat : “ Untuk rencana tindak lanjutnya nanti akan diperiksa lebih lanjut oleh dokter. Dan
nanti saya akan kesini lagi 2jam kemudian untuk mengecek kembali kondisi ibu.”

Klien : “Baik sus.”

Perawat : “ Jika mbak membutuhkan bantuan kami, mbak bisa menyuruh keluarga untuk
membantu pencet tombol bel disamping atau keluarga langsung datang ke ruang keperawatan
yaa mbak.”

Klien : “Baik sus, Terima kasih.”


Perawat : “Sama sama mbak, semoga mbak cepat sembuh yaaa. Saya ijin permisi dulu yaa mbak,
Assalamualaikum.”

Klien : “Aamiin, Waalaikumsalam sus.”

Evaluasi

Diagnosa nyeri akut b.d agen penyderaan fisiologis

S : klien mengatakan nyeri pada kaki kanan masih berasa,

O: P : Jatuh dari motor

Q : Nyeri

R : kaki kanan
S:4
T : Setiap berjalan sakit

A : nyeri akut belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

Diagnosa gangguan mobilitas fisik b.d nyeri

S : klien mengatakan saat berjalan masih sakit

O: P : Jatuh dari motor

Q : Nyeri

R : kaki kanan
S:4
T : Setiap berjalan sakit

A : rasa sakit pada kaki masih terasa

P : Intervensi dilanjutkan
Pembahasan

Kelebihan : Pelaksanaan tindakan kali ini cukup mudah karena dengan klien yang aktif dan
komunikatif sehingga proses komunikasi terapeutik berjalan dengan lancar

Kekurangan : Tidak ada kekurangan karena klien dapat berkomunikasi dengan baik

Kesulitan : Tidak ada kesulitan karena klien bisa melakukan tindakan dengan baik dan
mudah mengerti apa yang dikatakan perawat.

Anda mungkin juga menyukai