Anda di halaman 1dari 42

DAFTAR ALIRAN SESAT di INDONESIA

ALIRAN – ALIRAN SESAT


DI INDONESIA
Disampaikan oleh M. Amin Djamaludin sebagai Saksi Ahli
Atas nama Majelis Ulama Indonesia
pada sidang di Mahkamah Konstitusi RI Tanggal 3 Maret 2010
http://baitul-maqdis.com/2011/daftar-aliran-sesat-di-indonesia.html
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
 ·        PENDAHULUAN
 Tidak Akan Tinggal Diam Kalau Mengetahui Ajaran Islam Dirusak Orang.
  Pada tahun 1972-1973 yang lalu, Pemerintah RI mengajukan Rancangan Undang-Undang
Perkawinan (RUUP) Nasional. Rancangan Undang-Undang Perkawinan Nasional tersebut sangat
bertentangan dengan ajaran  Islam (Hukum Perkawinan menurut ajaran Islam). Seluruh Ormas
Islam Tingkat Pusat, Majelis Ta’lim, Pengurus Masjid sudah mengirimkan Surat Penolakan
terhadap Rancangan Undang–Undang Perkawinan
tersebut, tetapi Pemerintah menutup hati dan teling, yaitu tidak mau mendengarkan penolakan
serta protes
dari seluruh umat Islam terhadap Rancangan Undang-Undang tersebut.

Akhirnya, pada tanggal 30 September 1973, sewaktu Pemerintah memberikan jawaban atas
Rancangan Undang-Undang Perkawinan yang dibacakan oleh Menteri Agama Prof. Mukti Ali di
Gedung DPR RI, saksi dan teman-teman dari seluruh unsur pemuda Islam Jakarta berhasil
membubarkan DPR RI yang sedang melaksanakan sidang pleno. Ketua DPR pada waktu itu,
K.H. Idham Khalid terbirit-birit lari menyelamatkan diri, begitu juga dengan seluruh anggota
DPR lari menyelamatkan diri juga, akhirnya  kursi DPR RI yang kosong karena ditinggal lari itu
diisi oleh para demonstran. (lihat Buku 30 tahun Indonesia Merdeka, 1 Desember 1973, hal. 263-
264, copy foto saksi yang sedang mengangkat tulisan kalimat ALLAHU AKBAR pada spanduk
di depan ruang sidang DPR RI).
 CONTOH-CONTOH ALIRAN SESAT DI INDONESIA

I. Inkar Sunnah
 Pada tahun 1980-an yang lalu, muncul di wilayah Jakarta dan sekitarnya sebuah pengajian yang
menamakan dirinya golongan Qur`aniyah, yaitu golongan yang hanya percaya kepada Al-Qur`an
saja sebagai dasar hukum dalam Islam dan menolak hadits (semua hadits) sebagai sumber hukum
Islam kedua. Mereka menyikapi hadits Nabi SAW sebagai ajaran sesat dan menyesatkan.

Di antara tokoh-tokohnya adalah:


1.     H. Sanwani
2.     H. Abd. Rahman
3.     Marinus Taka
4.     Teguh Esha
Adapun pokok-pokok ajaran sesatnya adalah:
a.   Menolak semua hadits Nabi SAW;
b.  Imam Al-Bukhari (ahli hadits) itu adalah seorang komunis Rusia yang pura-pura masuk Islam
untuk membuat hadits yang sebanyak-banyaknya untuk menyesatkan umat Islam.
c.   Tidak mengakui dua kalimat syahadat. Dan syahadat mereka adalah:
َ‫ا ْشهَ ُدوْ ا بِأَنَّا ُم ْسلِ ُموْ ن‬
  “Isyhaduu bi annaa muslimuun.”
“Saksikanlah oleh kalian bahwa kami adalah orang-orang muslim.” (QS. Ali Imran [03]: 64).
d.     Shalat serta rakaat shalat mereka bermacam-macam. Ada yang dua rakaat saja (semuanya)
dan ada yang shalatnya hanya dzikir (eling) saja, dan tidak menutup aurat atau memakai celana
pendek (kolor) saja. Hal itu dibolehkan karena menutup aurat di dalam shalat tidak ada
perintahnya dalam Al-Qur`an.
e.     Puasa Ramadhan diwajibkan bagi siapa saja yang melihat hilal bulan Ramadhan (yang tidak
melihat hilal bulan Ramadhan tidak wajib puasa). Mereka mengatakan bahwa hal ini sesuai
dengan ayat yang berbunyi:
ُ َ‫فَ َم ْن َش ِه َد ِم ْن ُك ُم ال َّشه َْر فَ ْالي‬
ُ‫ص ْمه‬
Faman syahida minkumusy syahra fal yashumhu.
“Barangsiapa yang menyaksikan bulan Ramadhan, maka berpuasalah.” (QS. Al-Baqarah [02]:
185).
Sehingga mereka semuanya tidak ada seorang pun yang menunaikan ibadah puasa di bulan
Ramadhan dengan alasan tidak ada seorang pun di antara mereka yang melihat bulan (hilal bulan
Ramadhan).
f.      Kalau ada seseorang yang meninggal dunia tidak perlu dimandikan, dikafankan dan
dishalatkan karena tidak ada perintahnya dalam Al-Qur`an. Mereka mengatakan: “Allah itu tidak
akan salah  memasukkan manusia ke dalam surga ataupun ke neraka.”
Kalau orang kafir (mereka mengkafirkan orang yang berada di luar kelompok mereka),
meskipun dimandikan, dikafankan, dishalatkan, dan dikuburkan, Allah tidak akan  salah akan
memasukannya ke neraka. Akan tetapi, apabila dia itu orang beriman, tidak dimandikan, tidak
dikafankan, tidak dishalatkan, lalu dibuang ke laut dan dimakan ikan, maka Allah tidak akan 
salah  memasukannya ke dalam surga.

Masyarakat pun merasa resah setelah mengetahui ajaran mereka itu. Awalnya saya dan teman
saya datang ke Kejaksaan Agung meminta ajaran sesat tersebut agar dilarang di seluruh
Indonesia. Akan tetapi jawaban dari Ketua PAKEM Kejaksaan Agung saat itu (tahun 1983),
mengatakan bahwa pemerintah tidak bisa melarang suatu aliran atau ajaran selama belum
meresahkan masyarakat dan belum ada bukti atas keresahan tersebut.
Akhirnya kami secara beramai-ramai menangkap tokoh aliran sesat Inkar Sunnah  H. Sanwani,
dan kami membawanya ke kantor Koramil Setiabudi. Selama proses penangkapan itu kami tidak
menyakitinya, hanya dipikul saja secara beramai-ramai.

Pada saat itu juga berita penangkapan ini dimuat oleh koran-koran Ibu Kota, dan laporan/berita
koran-koran tersebut kami kliping untuk dijadikan sebagai bukti keresahan masyarakat.
Kemudian kami bawakan kliping koran tersebut ke kantor Kejaksaan Agung RI. Akhirnya aliran
sesat Inkar Sunnah tersebut dilarang di seluruh Indonesia sampai saat ini.
Setelah kami teliti, ternyata dalang di belakang penyebaran faham sesat Inkar Sunnah ini adalah
Marinus Taka (seorang WNI Indo-Jerman) yang tinggal di Depok Belanda/Depok Lama). Dia
mengaku bahwa dirinya bisa membaca Al-Qur`an tanpa belajar terlebih dahulu. (copy koran
terlampir)
Kami menangkapnya sewaktu dia menyampaikan ceramah di sebuah pengajian di Tanjung Priok.
Pada saat penangkapan itu, Marinus Taka menangis tersedu-sedu. Entah kenapa dia menangis,
padahal sewaktu terjadi penangkapan, kami tidak menyakitinya.
 Foto Marinus Taka
 II.         Teguh Esha

Teguh Esha pernah menulis di majalah Panji Masyarakat sebuah cerbung (cerita bersambung)
yang berjudul: Ali Topan Anak Jalanan. Kemudian menulis cerbung lagi dengan judul: Ali
Topan Santri Jalanan.
Tetapi akhirnya Teguh Esha masuk Inkar Sunnah serta mengangkat dirinya menjadi
“rasul”. Terbit minggu pertama Desember 1986, dia menulis judul: Imam Ali Topan,
mengangkat diri utusan Allah. Sedangkan majalah Tempo 6 desember 1986 menurunkan
judul: Ali Topan Nabi Jalanan.
Pada suatu waktu mobilnya mogok di Bandung, sambil menunggu mobilnya selesai diperbaiki,
ternyata tibalah waktu shalat Zhuhur, maka dia pun segera shalat Zhuhur dan shalat Zhuhurnya
persis di pinggir jalan tersebut. Dia tidak mengikuti contoh shalat Rasulullah SAW, akan tetapi
dia mengikuti tasbihnya burung-burung yang mengepak-ngepakkan sayapnya (seperti burung
dara). Karena tata cara shalatnya mengikuti kepakan sayap burung dan dilihat warga Bandung,
akhirnya gegerlah warga Bandung melihat kejadian ini.
Teguh Esha mengatakan, “Al-Qur`an adalah petunjuk yang haq, sedangkan hadits-hadits
Buchari Muslim dan lain sebagainya adalah dusta-dusta yang menyesatkan manusia. Insya
Allah, akan saya serukan kepada manusia bahwa apa yang disebut sebagai hadits-hadits,
adalah dusta-dusta yang menyesatkan manusia dari jalan lurus,” seperti yang dilansir oleh
Majalah Zaman, Jakarta.
Harian Umum Pelita 25 Mei 1984, memuat head line berita tentang ucapan Teguh Esha ini
dengan judul: “Kasus Teguh Esha.” Adapun pimpinan redaksi Majalah Zaman Jakarta yang
memuat pernyataan Teguh Esha tersebut menerima peringatan keras dari Departemen
Penerangan saat itu lewat surat bernomor: 479/Ditjen PPG/K/84 tanggal 30 Juli 1984. (copy
terlampir)

III.      HMA Bijak Bestari


 HMA adalah singkatan:
H               = Huwa
M              = Mukjizat
A               = A’la
Huwa Mu’jizatul A’la Bijak Bestari atau Tuhan Tertinggi di atas Allahu Akbar. Allahu Akbar
setingkat di bawah HMA Bijak Bestari. Dia mengaku mengetahui semua alam ghaib, mengaku
bisa memerintahkan seluruh malaikat untuk mengamankan Sidang Istimewa MPR RI, Agustus
2001. Dia mengaku telah memerintahkan 1.700 malaikat untuk mengamankan kota Jakarta. Dia
mengaku bisa memerintahkan para malaikat kapan saja dia mau dan dia juga mengaku sebagai
juru selamat dunia.
Sewaktu diwawancara oleh wartawan Panji Masyarakat 11 Juli 2001, HMA Bijak Bestari
menjawab :
(Panji Masyarakat/PM) bertanya: “HMA itu sendiri Tuhan?”
HMA Bijak Bestari menjawab: “Huwa itu artinya dia. Tuhan tertinggi. Tuhan tertinggi itu HMA.
Allahu Akbar masih di bawahnya, bismillahirrahmanirrahim, Al-Fatihah masih di bawahnya.
Untuk turunnya Al-Qur`an harus minta izin HMA.  Lihat ayat Kursi, biiznihi dengan izinnya
HMA. Ilmihi (ilmunya Dia), kemudian akhir surah Yasin, biyadihi (Maha Suci Allah di
tangannya ada sesuatu).”

(Panji Masyarakat/PM) bertanya: “Jadi, HMA itu Allah?”


HMA Bijak Bestari menjawab: “Allah, Allah tertinggi. Jadi, Allah itu zat yang menyeluruh. Pada
Allah itu ada jabatan-jabatan. Ada Allahu Akbar, ada Ar-Rahman, ada Ayat Kursi-Nya. Ada
fungsi-fungsinya. Apa fungsi Ayat Kursi, apa fungsi Allahu Akbar. Di antara fungsi-fungsi itu,
yang tertinggi adalah HMA.” (hal. 31).
Catatan: Coba bayangkan, manusia yang tingkah lakunya seperti ini dibiarkan saja berkeliaran.
IV.    Jam’iyyatul Islamiyah
Organisasi ini sudah berkembang di kota-kota besar seperti Jakarta, Jawa Barat, Sumatra Barat,
Nusa Tenggara Barat, Riau, Lampung, Jambi dan lain-lainnya. Ulama panutannya adalah K.H.
Abdul Karim Djamak (alm). K.H. Abdul Karim Djamak bukan seorang ulama, tetapi seorang
guru silat yang banyak muridnya.

Pokok-pokok Ajarannya :
1.  Pergi hajinya ke gunung Kerinci. (Harian Terbit, Rabu 12 Juli 1995, copy terlampir).
Di dalam bukunya yang berjudul: “Mengenal diri dan Mengenal Tuhan” yang diterbitkan oleh
Jam’iyyatul Islamiyah, antara lain mengatakan:
a.     Antara Muhammad bin Abdullah dengan Muhammad Rasulullah berbeda.
b.     Muhammad Nabiyyil Ummiy, Muhammad yang bodoh yang tidak bisa              membaca
dan menulis, ada anak laki-laki dan ada anak perempuan, telah wafat di Madinah pada usia 63
tahun 10 hari.
2.  Tidak dapat mengikuti Rasul kalau tidak di Baitullah, sebab Rasul tidak mati, dia abadi. Jadi
mengikuti Rasul itu amat  penting. (hal. 26).
3.  Maka Tuhan berfirman di dalam surah Thoha ayat 5 yang berbunyi:
ِ ْ‫اَلرَّحْ َمنُ َعلَى ْال َعر‬
.‫ش ا ْستَ َوى‬
Ar-Rahmanu ‘alal ‘arsyis tawa.
Artinya : “Allah dan Rasul bersemayam di Arasy.” (hal. 32).
4.  Empat fasal dijadikan Allah dari Muhammad:
- Arasy (sekarang disebut Baitullah), disebabkan oleh 13 pembinaannya.
13  Pembinaan itu adalah: (1) Arasy; (2) Baitul Makmur; (3) Baitur Rahman; (4) Baitur Rahiem;
(5) Baitul Atiq (Rumah Lama/Kuno); (6) Batu besar tempat keluar onta pada zaman Nabi Luth;
(7) Terbit air dari tiga tungku, semasa kiamat Nuh; (8) Kayu tempat Musa munajat kepada Allah;
(9) Di dalam Taurat disebut Jantung Alam; (10) Di dalam Zabur disebut Pusat Dunia; (11) Di
dalam Injil disebut Sumbu Alam; 12. Di dalam Al- Qur`an disebut Baitullah; (13) Khdza
‘Indallah (Istana Allah), inilah pembinaan terakhir.  (hal. 7).
5.  Muhammad Abdi Rasulullah (Muhammad pesuruh Allah yang dirasulkan) itu tidak wafat.
Dia tidak ada anak laki-laki dan tidak ada anak perempuan,  seperti firman Tuhan dalam surah
Al-Ahzab [33]: 40.  (Mengenal diri dan mengenal Tuhan, penerbit: Jam’iyyatul Islamiyah, hal.
27).

CATATAN:
Organisasi Jam’iyyatul Islamiyyah ini sudah berkali-kali datang memenuhi panggilan MUI Pusat
untuk dimintai keterangan tentang faham mereka. Awalnya mereka tidak mengakui
kesesatannya, tetapi setelah saya (M. Amin Djamaluddin) menujukkan bukti kesesatan mereka di
dalam buku mereka, akhirnya mereka mengakui kesesatannya, dengan mengatakan bahwa kami
alumni sekolah dari Barat (Amerika dan Eropa) dan tidak fahan agama, maka kami meminta
kepada MUI Pusat untuk membimbing kami kepada ajaran Islam yang lurus (benar) dan kami
BERJANJI RUJU’ ILAL HAQ  (mau kembali kepada kebenaran). Akhirnya MUI Pusat
membimbing mereka kepada jalan kebenaran tersebut dan mereka berjanji akan merubah pokok-
pokok ajarannya  yang menyimpang tersebut. Alhamdulillah.

V.     Lia Aminuddin (LIA EDEN)

Beberapa poin tentang ajaran Sesat Lia Eden:


a.     Awalnya Lia Aminuddin mengaku mendapatkan wahyu dari tuhan dalam bahasa Indonesia.
b.     Dia membuat agama baru yaitu agama Salamullah.
c.     Dia mengaku dirinya Imam Mahdi dan Putranya Abdurrahman diangkatnya menjadi nabi
Isa tetapi putranya tersebut menolaknya mentah-mentah serta menolak seluruh ajaran ibunya.
d.     Setelah itu dia mengaku dirinya adalah Jibril.
e.     Dia mengaku mendapat wahyu dalam bahasa Indonesia dan setiap wahyu itu turun ditulis
oleh seorang penulis wahyu yang senantiasa siap di depan komputer rumahnya di Bungur. Begitu
selesai ditulis, di print-out lah wahyu-wahyu itu dan dikirimkan kepada seluruh organisasi Islam
dan Pondok Pesantren di seluruh Indonesia.
f.      Berganti nama menjadi Lia Eden yang bersuamikan Malaikat Jibril yang tinggal di Surga
Eden dan senantiasa berhubungan suami istri (seperti manusia) dengan Malaikat Jibril di
rumahnya di Bungur Jakarta.
g.     Untuk mengetahui suci atau kotornya tamu yang datang di Surga Eden (rumah Lia
Aminuddin), maka  anjing yang suka sekamar dengannya yang akan menentukannya. Yaitu:
Apabila si anjing diam, berarti tamu tersebut adalah orang suci dan apabila si anjing 
menggonggongnya, maka tamu tersebut adalah orang kotor. Pada saat rumah Lia Aminuddin
digerebek oleh polisi karena diprotes oleh masyarakat atas kegiatannya yang menyesatkan
tersebut, maka  anjingnya tersebut tersebut termasuk yang diangkut dan dibawa ke POLDA
METRO JAYA. (copy koran-koran terlampir).
h.     eLia Edan divonis  2 tahun penjara  dan selesai menjalani masa tahanan 2 tahun dan dia
bebas tetapi karena mengulangi lagi perbuataannya akhirnya ditangkap lagi dan diadili dan
dihukum lagi 2,5 penjara. Sampai saat ini  dia masih menjalani hukuman penjara.-

 MUHAMMAD ABDURRAHMAN
Muhammad Abdurrahman (alumni UIN Syarif Hidayatullah Ciputat) dijadikan sebagai nabi
(reinkarnasi dari Nabi Muhammad SAW) dan istrinya yang bernama Sudiati dianggap sebagai
reinkarnasi dari Siti Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW oleh Lia Eden.
Muhammad Abdurrahman yang diklaim sebagai nabi ini telah divonis 3 tahun penjara oleh
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan dakwaan telah melakukan penodaan terhadap agama
Islam, dengan PNPS No. 1 Tahun 1965 tersebut.

VI.    “Rasul” Ahmad Moshaddeq


Nama aslinya adalah Abdul Salam. Dia mengaku dirinya sebagai rasul dan mengganti namanya
menjadi: AHMAD MOSHADDEQ. Dia juga mengaku dirinya sebagai AL-MASIH AL-
MAW’UD (Al-Masih yang dijanjikan). Mushaddeq membuat syahadat baru untuk para
pengikutnya, yaitu:

ِ ‫ش َه ُد أَنَّ ا ْل َم‬
ُ ‫س ْي َح ا ْل َم ْوع ُْو َد َر‬
ِ‫س ْو ُل هللا‬ ْ َ‫ش َه ُد أَنْ اَل إِلَهَ إِاَّل هللاُ َوأ‬
ْ َ‫أ‬
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Al-
Masih Al-Maw’ud adalah utusan Allah.”

Dia mengaku menerima wahyu dari Allah di Gunung Bunder, Bogor, Jawa Barat.

Pokok-pokok Ajarannya:
·        Ahmad Moshaddeq dan para pengikutnya sedang berjuang ingin mendirikan Negara Islam
versi mereka dengan menggunakan 6 tahap, yaitu:
1.     SIRRUN = Gerakkan rahasia. Berdakwah secara rahasia, mengaji secara rahasia,  merekrut
anggota secara rahasia. Pendeknya semuanya serba rahasia.
2.     JAHRUN = Terang-terangan. Berdakwah secara terang-trangan, mengaji secara terang-
terangan, merekrut anggota secara terang-terangan. Karena mereka sudah mempunyai kekuatan
untuk menghancurkan orang-orang kafir. Dalam ajaran Moshaddeq, orang-orang yang tidak mau
bersyahadat kepada “nabi” Mushadeq, maka mereka dicap sebagai orang-orang kafir, dan kalau
sudah mempunyai kekuatan, maka mereka harus diperangi dan ditumpas.
3.     HIJRAH = Berpindah dari Makkah ke Madinah. Indonesia ini Makkah (dianggap  kafir) dan
wajib pindah ke Madinah (negara Islam). Ibu kota negara mereka dinamakan Ummul Qura’.
4.     QITAL = Perang terbuka antara pasukan Islam versi mereka dengan orang-orang kafir
(orang-orang Makkah = Indonesia)
5.     FUTUH = Menang dari peperangan melawan orang-orang kafir.
6.     KHILAFAH = Membentuk pemerintahan Negara Islam versi mereka setelah orang-orang
kafir dilumpuhkan (dihancurkan).
·        Ahmad Moshaddeq menafsirkan Al-Qur`an dengan cara yang sangat menyimpang serta 
sesat-menyesatkan.
Komisi Pengkajian MUI Pusat, yaitu Prof. Dr. Utang Ranuwijaya (Ketua), Dr. Amirsyah
(Sekretaris), dan saya, M. Amin Djamaluddin (anggota), sudah dua kali mengadakan penelitian
di Gunung Bundar serta vila tempat Ahmad Moshaddeq menerima wahyu.
Akhirnya dengan data-data yang kami peroleh tersebut, Komisi Fatwa MUI Pusat pada tanggal 3
Oktober 2007 mengeluarkan fatwa bahwa ajaran yang disiarkan/dikembangkan oleh Ahmad
Moshaddeq adalah sesat dan menyesatkan serta murtad (keluar dari  Islam).
Ada sebuah pengalaman, tepatnya terjadi pada tanggal 5 Oktober 2007, pada saat itu saya sedang
di dalam kendaraan menuju kantor MUI Pusat di Masjid Istiqlal. Tiba-tiba sahabat utamanya
“nabi” Moshaddeq yang bernama Agus (menurut mereka ia itu setingkat dengan Abu Bakar Ash-
Shiddiq  r.a.), menelepon ke HP saya. Berikut cuplikan pembicaraan yang terjadi pada saat itu:
Pak Agus: “Pak Amin, “rasul” saya mau bertemu dengan Pak Amin, di kantor LPPI!”
Saya  jawab: “Boleh, kita bertemu  di kantor LPPI, dengan syarat buku-buku aslinya Al Qiyadah
Al-Islamiyah diberikan kepada saya!”
Pak Agus: “Baik Pak  Amin, akan saya rundingkan terlebih dahulu dengan “rasul” saya!”
Kira-kira satu jam lebih sesudah itu, Pak Agus menelepon ke HP saya lagi.
Pak Agus: “Baik Pak Amin, “rasul” saya akan memberikan buku-buku asli tersebut di kantor
LPPI!”
Saya jawab: “Baiklah, silahkan datang pada tanggal 7 Oktober 2007 sekitar pukul 12:00 WIB di
kantor LPPI!”
Ternyata pada tanggal 7 Oktober 2007, benar-benar “rasul” Ahmad Moshaddeq beserta
rombongannya itu datang ke kantor LPPI pada pukul 12:30 dan  menyampaikan dakwahnya
sampai tiba adzan Ashar. Begitu adzan Ashar, mereka langsung pulang. Kedatangan “rasul
Moshaddeq ke kantor LPPI bak seorang presiden. Dikawal dan pintu mobilnya dibukakan oleh
seorang pengikutnya.
Selama “rasul” Ahmad Moshaddeq menyampaikan dakwahnya di kantor LPPI, saya hanya diam
saja mendengarkan isi materi ceramahnya. Sebab, apabila saya membantah/mendebatnya,
kemungkinan besar buku-buku asli Al-Qiyadah Al-Islamiyyah yang saya harapkan itu tidak akan
saya dapatkan. Selama  pertemuan “rasul” Ahmad Moshaddeq dengan saya di gedung LPPI
Jakarta, seluruh pengikutnya memanggilnya dengan kalimat: “Ya Rasul!”
Akhirnya, pada tanggal 24 Oktober 2007 setelah buku yang dia berikan itu saya teliti dan saya
kaji, saya laporkan kasusnya ini ke MABES POLRI dengan pasal Penodaan Agama, yaitu
berdasarkan Undang-undang No. 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau
Penodaan Agama yang sekarang ini sedang dilakukan uji materil di Mahkamah Konstitusi) atas
desakan dari Aliansi Kebangsaan untuk Kekebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB).
(Foto-foto rombongan “rasul “ Moshaddeq di kantor LPPI dan bukti laporan ke MABES
POLRI, terlampir).
“Nabi” Ahmad Mushadeq divonis 4 tahun penjara oleh pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan
saat ini masih dalam penjara.

VII.       Rasul Sabda Kusuma dari Kudus

Di dalam buku karya Sabda Kusuma yang berjudul: LAMPIRAN SABDA KUSUMA ILMU
THARIQ DAN ALAM PENGATURANNYA, antara hal. 35 dan 36, di sana digambarkan silsilah
keturunannya sejak dari Nabi Adam AS sampai dengan “rasul” Sabda Kusuma (copy terlampir).
Di dalam bukunya yang berjudul: LAMPIRAN SYAHADAT MA’RIFAT, hal. 30, Sabda Kusuma
mengaku dirinya sebagai Rasul dan Imam Mahdi sehingga membuat syahadat baru yang
berbunyi:
ُ‫ش َه ُد أَنْ اَل إِلَهَ إِاَّل هللا‬ ْ َ‫ أ‬     · 
ِ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫سا ْبدَا ُك ْو‬
ُ ‫س ْو َما َر‬ َ َّ‫ش َه ُد أَن‬ ْ َ‫ َو أ‬     ·
‫ي‬ْ ‫ َو اإْل ِ َما ُم ا ْل َم ْه ِد‬     ·
Artinya :

1. “Aku Meyakinkan dalam I’tikadku bahwa tidak ada lagi Tuhan selain Allah SWT, 
2. Dan Aku meyakinkan dalam I’tikadku bahwa Sabda Kusuma itu  utusan Allah,
3. Yang bakal “MIMPIN”Pengaturan-Nya Tuhan.” (copy terlampir).

Fatwa MUI Kudus : “Sabdo Kusomo Tetap Sesat.” (Harian Terbit Sabtu 6 Februari 2010, copy
terlampir).

VIII.    Agus Imam Solihin atau Satrio Paningit

Koran Rakyat Merdeka, Rabu 20 Januari 2009 memuat berita yang berjudul: “KEBAGUSAN
DICEMARI ALIRAN BERBUGIL RIA, TIAP MALAM JUM’AT GELAR RITUAL DENGAN
TELANJANG DAN TIDAK MEJALANKAN RUKUN ISLAM,” dan lain-lainnya.
Koran Berita Kota, Jum’at 30 Januari 2009 memberitakan bangunan rumahnya sebagai istana
surga dan juga menganggap dirinya sebagai Tuhan, dan lain-lain.
Koran Tempo, Jum’at 30 Januari 2009 memberitakan bahwa dia (Satrio Paningit) melarang
shalat, puasa, berzakat dan pergi haji dan membebaskan pengikutnya untuk melaukan hubungan
seks bersama-sama dan lain-lainnya.
(copy Koran terlampir)
IX.      Surga Eden Di Cirebon dan Tuhannya
Ahmad Tantowi

Terbongkarnya Surga Eden di Cirebon.


Pada tanggal 4 Januari 2010 Ketua GARIS (Gerakan Reformasi Islam) Jawa Barat, Ust. Suryana
Nurfatwa dan beberapa anggotanya datang ke kantor LPPI, serta meminta petunjuk bagaimana
caranya menghadapi seseorang yang mengaku dirinya “Tuhan” yang bernama Ahmad Tantowi
yang hidup di Surga Eden bersama malaikat serta para bidadarinya. Mereka mengaku hidup di
Surga Eden dan melakukan hubungan seks bebas dan kalau menghadap kepada “tuhan” (Ahmad
Tantowi), maka para bidadari itu harus bertelanjang bulat.
Bidadari-bidadari itu bebas disetubuhi oleh “tuhan” Ahmad Tantowi. Para bidadari yang sudah
disetubuhinya itu dinamakan keluarga Maryam, seperti yang tercantum di dalam Al-Qur`an.
Kemudian, apabila ada di antara para bidadari yang telah disetubuhinya itu melahirkan anak,
maka para bidadari itu merasa bangga karena mereka telah melahirkan anak “tuhan” dan anak
anak “tuhan” ini dinamakan keluarga Imran (seperti yang tercantum di dalam Al-Qur`an).
Terbongkarnya kerajaan Surga Eden ini, dikarenakan ada salah seorang pengikutnya yang sudah
menikah resmi, akan tetapi oleh “tuhan” Ahmad Tantowi sepasang suami istri yang sudah
menikah secara resmi ini dilarang berhubungan intim sebagai suami istri selama 6 bulan. Setelah
6 bulan, baru diperbolehkan untuk berhubungan  suami-istri.
Akan tetapi, sejak pernikahannya itu dan sejak dia dilarang berhubungan intim dengan istri
sahnya tersebut, ternyata “tuhan” Ahmad Tantowi-lah yang selalu menyetubuhi istrinya.
Akhirnya si suami itu berpikir: “Saya sudah menikah secara resmi dan sah, akan tetapi dilarang
melakukan hubungan suami istri dengan istri saya, dan justru Ahmad Tantowi-lah yang selalu
menyetubuhi istri saya.” Akhirnya keduanya keluar dari kelompok Surga Eden tersebut dan
melaporkan kasus pelecehan seksual yang dilakukan “tuhan” Ahmad Tantowi ini kepada Ketua
GARIS Jawa Barat.
Akhirnya, setelah saya  mendengarkan laporan serta permintaan dari Ketua GARIS atas kasus
yang menimpa pasangan suami istri tersebut, maka disepakatilah bahwa saya akan berangkat ke
Cirebon pada hari Ahad 10 Januari 2010, dan  di Cirebon, saya  bertemu dengan Pengurus
GARIS Jawa Barat serta beberapa pemuda Islam di salah satu ruangan di gedung Islamic Center
Cirebon.
Di dalam pertemuan tersebut, saya mengarahkan seluruh anggota GARIS Jawa Barat supaya
jangan bertindak anarkis. Disebabkan aliran Surga Eden ini sudah menyebar di beberapa daerah, 
saya menyuruh untuk melaporkan kasus ini ke POLDA Jawa Barat.
Pada hari Selasa, 12 Januari 2010 mereka melaporkan aliran Surga Eden ini ke POLDA Jawa
Barat. Setelah laporan dari GARIS tersebut diterima aparat POLDA Jawa Barat, maka aparat
POLDA Jawa Barat segera mengadakan investigasi ke sebuah rumah yang dijadikan sebagai
markas Surga Eden tersebut.
Ternyata, aparat Kepolisian dari POLDA Jawa Barat menemukan bukti sesuai dengan laporan
Ketua GARIS. Akhirnya, pada hari Kamis, 14 Januari 2010 pukul 05:00 dini hari, markas Surga
Eden digerebek oleh aparat kepolisian dari POLDA Jawa Barat. Maka “tuhan” “para malaikat”
dan seluruh “bidadari” ditanggap dan diangkut ke POLDA Jawa Barat dengan mobil tahanan
dari POLDA Jawa Barat.
Dengan adanya penangkapan tersebut, maka gegerlah warga Jawa Barat dan koran-koran Jawa
Barat pun ramai-ramai memberitakan berita penangkapan “tuhan”, “malaikat” dan “bidadari”
yang ada di dalam komunitas Surga Eden tersebut.  Koran-koran Jawa Barat menurunkan berita
dengan judul yang bermacam-macam, di antaranya:

1. PIKIRAN RAKYAT Bandung, 15 Januari 2010, dengan judul: “Aparat Kepolisian


Gerebek Pusat Kegiatan Aliran Sesat.”
2. GALAMADIA Bandung, 15 Januari 2010,  dengan judul: “Tempat Suci Surga Eden
Digrebek.”
3. RADAR BANDUNG, 15 Januari 2010, dengan judul: “Aliran Surga Eden Digrebek.”
4. TRIBUN JABAR, 15 Januari 2010, dengan judul: “Imam Mengaku Ciptakan Bidadari,
Aliran Cabul Gegerkan Jawa Barat.”
5. BANDUNG EKSPRES, 15 Januari 2010 dengan judul: “Pemimpin Surga Eden
Ditangkap, Ngaku Sebagai Allah, Gauli Jemaat Wanita.”
6. HARIAN TERBIT Jakarta, 15 Januari 2010 dengan judul: ”Tuhan dan Malaikatnya
Resmi Ditahan, Pengikut Disetubuhi dan Ditonton Rame-rame.”
7. MITRA DIALOG Cirebon, 23 Januari 2010, dengan judul: ”Mengklaim Tuhan Pasti
Sesat”, Ahmad Tantowi Diyakini Memiliki Ilmu Klenik, Masyarakat Awam Jadi
Sasaran Empuk, Mulai ABG Hingga Wanita Bersuami Jadi Korban.”

Sekarang  “tuhan”, “malaikat jibril” serta para “bidadari” sudah menjadi tersangka di POLDA
Jawa Barat.
X.         Aliran Hidup Di Balik Hidup (HDH)

Sejarah Singkat Pendiri HDH


Aliran ini didirikan oleh Muhammad Kusnan bin Amir, pria kelahiran Cirebon, tahun 1926.
Ia mengaku suatu hari didatangi oleh dua makhluk yang mengaku malaikat yang melakukan
proses pembersihan hatinya dengan cara dibelah seperti yang pernah dialami oleh Nabi
Muhammad SAW sewaktu beliau kecil. Semenjak itu, ia mengaku bisa melihat alam gaib dan
bahkan pernah diajak jalan-jalan ke alam Barzakh dan diajak melihat-lihat neraka dan surga
yang masih kosong belum berpenghuni. Ia juga mengaku bahwa Allah telah memberinya sebuah
mukjizat berupa kitab suci Al-Qur`an yang ditanamkan ke dalam dadanya dan doanya sangat
mustajab.
Singkat cerita, pada tahun 1974, ia bertemu dengan seseorang yang bernama Muhammad Ali bin
Abdullah yang biasa dipanggil Mudjoni yang akhirnya kitab suci Al-Qur`an yang telah
ditanamkan ke dalam dadanya itu yang berbentuk sebuah kitab diserahkan kepadanya
(Muhammad Ali) dengan memberikan wasiat sebagai berikut: “Kalau kamu nanti sudah tua,
serahkanlah kitab ini kepada orang yang kamu percaya, karena ilmu ini bagus dan haq dan
merupakan kunci keselamatan ke negeri akhirat. Maka jagalah baik-baik dan jangan dibuat
main-main!”
Selanjutnya untuk memberikan gambaran yang jelas tentang ilmu dan pengetahuan yang dimiliki
Pak Kusnan serta misi yang dibawanya, ikutilah rangkuman tanya jawab antara Muhammad Ali
yang kita singkat dengan huruf A dengan Pak Kusnan yang kita singkat dengan huruf K, berikut
ini:

1. Mi’raj dan Barzakh


A: “Tadi Bapak mengatakan pernah bertanya langsung kepada Nabi Muhammad, padahal Nabi
Muhammad sudah meninggal, bagaimana caranya?”
K: “Meninggal itu adalah berpisahnya jasmani dan rohani, jadi jasmaninya dikubur atau
dimakamkan, sedangkan rohaninya ada di Barzakh. Jadi Bapak pergi ke Barzakh dengan rohani
dan yang berbicara tentu saja rohani dengan rohani.”
A: “Apakah Bapak pernah bertemu dengan nabi yang lain?”
K: “Ya, semua nabi termasuk Nabi Adam.”
A: “Apakah Bapak pernah bertemu malaikat?”
K: “Ya, semua malaikat, bahkan ngobrol setiap hari.”
A: “Apakah Bapak pernah ke alam Baqa?”
K: “Ya, sering jalan-jalan ke sana.”
A: “Bagaimana keadaannya?”
K: “Di sana ada 7 planet surga dan 7 planet neraka dan belum ada penghuninya.”
A: “Tadi Bapak mengatakan pergi ke alam Barzakh dengan rohani, bagaimana dengan alam
Baqa?”
K: “Sama saja, seperti halnya Nabi Muhammad ke Sidratul Muntaha.”
A“Di mana Sidratul Muntaha itu?”
K: “Salah satu bangunan yang ada di surga.”
A: “Tadi Bapak mengatakan bahwa meninggal itu perpisahan antara jasmani dan rohani. Pada
waktu Bapak pergi ke Barzakh atau ke alam Baqa, apakah Bapak meninggal?”
K: “Tidak meninggal, bahkan dengan penuh kesadaran dan itu ada uraiannya tersendiri serta
sangat luas.”

2. Percakapan dengan Malaikat dan Rasulullah


A: “Selain bangunan Sidratul Muntaha, Arasy, Lauhul Mahfudz, apa ada bangunan yang
lainnya?”
K: “Ada, di antaranya ada bangunan yang sangat megah, tapi tidak tahu bangunan apa itu.
Karena pada saat itu Bapak diantar oleh Malaikat Ridwan (disingkat R), akhirnya Bapak
tanyakan kepada dia: ‘Bangunan apakah yang megah itu?’
R: “Bangunan itu adalah untuk Rasulullah Muhammad, Allah membangun untuknya.”
K: “Apakah Nabi Muhammad ada di situ?”
R: “Belum ada, nanti sesudah hari Kiamat dan sekarang masih kosong.  Nabi Muhammad dan
para nabi lainnya baru ada di alam Barzakh, yaitu alam nikmat.”
K: “Waaah…bangunan itu sangat bagus sekali.”
R: “Tapi kalau kamu mau dan berusaha sungguh-sungguh, Allah akan  memberi.”
K: “Sebenarnya Bapak sih pingin dengan bangunan itu…(sambil tertawa kecil).

A: “Tapi menurut bapak, Nabi Muhammad lebih pantas yang mendapatkannya.” “Kenapa Nabi
Muhammad tidak menceritakan semua ini?”
K: “Bapak pernah menanyakan kepada Nabi Muhammad (disingkat M); ’Kenapa Anda tidak
pernah menjelaskan tentang rohani, alam          Barzakh dan alam Baqa?’“
M: “Itu bukan tugasku dan sekarang adalah tugasmu. Kamu tentu sudah tahu pada waktu itu aku
seorang diri dan tugasku cukup berat;  menghadapi orang-orang kafir, musyrik, penyembah
berhala dan mereka adalah orang-orang yang fasik dan zalim yang akhirnya mereka mengusir
aku dari Mekah dan aku hijrah ke Madinah. Waktu itu kaumku tidak percaya bahwa aku seorang
utusan Allah, bahkan mereka memusuhiku, menganggap aku orang gila dan ingin  membunuhku.
Padahal aku harus menerima wahyu, menghadapi   peperangan demi peperangan, belum lagi
mengurusi orang-orang  ang munafik di antara yang mengikuti aku. Mana mungkin aku  harus
menjelaskan semuanya, sedangkan umurku hanya 63 tahun. ( copy koran terlampir)
Akhirnya, aliran HDH ini dinyatakan sesat–menyesatkan oleh Majelis Ulama Indonesia
Kabupaten Cirebon dengan fatwanya tanggal 01 Desember 2009. (Copy terlampir)
 XI.     AHMADIYAH
 Aliran sesat Ahmadiyah mempunyai nabi dan rasul sendiri yaitu Mirza Ghulam Ahmad di India.
Nabinya mengaku menerima wahyu di Qadian dan Rabwah. Kumpulan wahyu-wahyu yang dia
terima tersebut menjadi kitab suci Tadzkirah. Kitab suci Ahmadiyah Tadzkirah ini lebih tebal
dari kitab suci umat Islam  Al Qur’an. Juga Ahmadiyah mempunyai tempat suci sendiri yaitu
Qadian di India) dan Rabwah (di Pakistan).
Ulama no.1 Ahmadiyah Indonesia, Syafi’ R. Batuah membikin pernyataan pada koran Jayakarta,
Jum’at 1 Juli 1988 memuat berita berjudul :  AHMADIYAH MENCARI NABI DARI INDIA.
(copy terlampir)
Foto nabi Mirza Ghulam Ahmad (copy terlampir)
Copy kitab suci Ahmadiyah selengkapnya (copy terlampir)
Pernyataan Syafi’ R.Batuah: AHMADIYAH MENCARI NABI DARI INDIA inilah yang
menimbulkan reaksi keras dari para ulama serta seluruh umat Islam Sek. Parung  Bogor dan
sekitarnya. Akhirnya ketika pihak Ahmadiyah memperingati 100 tahun Ahmadiyah (100 tahun
kelahir nabi Mirza Ghulam Ahmad pada bulan Nopember 1988) yang dihadiri oleh cabang-
cabang Ahmadiyah seluruh Indonesia serta utusan dari luar negeri, maka acara tersebut
dibubarkan secara paksa oleh seluruh masyarakat Islam sekacamatan Parung serta daerah
sekitarnya dengan meneriakkan: KAMI PENGIKUT NABI MUHAMMAD DARI MAKKAH,
KITAB SUCI KAMI ADALAH  ALQUR’AN, AHMADIYAH PENGIKUT NABI MIRZA
GHULAM AHMAD DARI INDIA DAN KITAB SUCINYA TADZKIRAH.   ADA NABI DAN
KITAB SUCI DARI INDIA ??? TIDAK BISA-TIDAK BISA, YANG ADA “BONEKA DARI
INDIA”, tetapi itu nyanyian,  teriak  mereka.
Pendeknya seluruh umat Islam Parung Bogor dan sekitarnya marah betul setelah  mendengar ada
nabi baru serta kitab suci baru dari India, sehingga mereka sangat kompak menghadapi pengikut
nabi dari India ini. Perseteruan yang telah terjadi dari tahun 1988 antara umat Islam pengikut
Nabi Muhammad  SAW dari Makkah dengan pengikut nabi Mirza Ghulam Ahmad dari India ini
klimaksnya sewaktu pihak pengikut nabi Mirza dari India ini secara besar-besaran mengadakan
Jalsah salanah (hari ulang tahun) pada tahun 2005 yang lalu yang dihadiri oleh sekitar 11.000
(sebelas ribu) orang Ahmadiyah dari cabang-cabang seluruh Indonesia serta yang datang dari
luar negeri.
Akhirnya acara tersebut dikepung dan dibubarkan paksa oleh umat Islam Parung dan datanglah
mobil kepolisian Bogar untuk mengangkut mereka keluar dari kampus Mubarak. Karena tidak
ada orang Parung yang menjadi pengikut nabi Mirza dari India ini, maka masyarakat Parung
meminta kepada PEMDA BOGOR untuk menutup serta melarang Pusat Ahmadiyah Indonesia
tersebut dan akhirnya dilarang. (foto copy koran-koran terlampir)
XI.           Jaringan Islam Liberal (JIL)
 Jaringan Islam Liberal menggugat keaslian kitab Suci Al Qur’an. Ratusan ayat Al Qur’an yang
disalahkan oleh mereka. Mereka berjuang untuk memperbaharui kitab Suci Al Qur’an versi
mereka. Ayat Al Qur’an yang berbunyi : INNADDINA INDALLAHIL ISLAM disalahkan oleh
mereka. Yang benarnya ayat tersebut berbunyi : INNADDINA INDALLAHIL HANAFIYYAH.
(copy ayat-ayat Al Qur’an yang digugat dan disalahkan terlampir).
Di antara bentuk penghinaan JIL adalah seperti yang dikatakan oleh Sumanto Al-Qurtubi di
dalam bukunya Lubang Hitam Agama (penerbit Rumah Kata dengan Ilham Institute, Maret
2005) dia mengatakan,
“Oleh karena itu, Nabi, sahabat dan pengalaman komunitas Makkah dan Madinah (tajribatul
madinah wa makkah) pada hakikatnya adalah “co-author”, karena ikut menciptakan Al-Qur`an.
Dengan demikian, wahyu sebetulnya ada dua: “wahyu verbal” (wahyu eksplisit dalam bentuk
redaksional bikinan Muhammad) dan “wahyu non verbal” (wahyyu implisit berupa konteks
sosial waktu itu). Proses penulisan Al-Qur`an dengan sendirinya telah “mereduksi” Al-Qur`an
hanya sebagai teks mati belaka.” (Lubang Hitam Agama, hal. 43).
“Kita tahu Al-Qur`an yang dibaca oleh jutaan umat Islam saat ini adalah teks hasil kodifikasi –
untuk tidak menyebut “kesepakatan terselubung”- antara khalifah Utsman (644 -656 M) dengan
panitia pengumpul yang dipimpin oleh Zaid bin Tsabit, sehingga teks ini disebut Mushaf
Utsmani.” (Buku Lubang Hitam Agama, hal. 65).
Dan masih banyak pernyataan lainnya menyangkut pemikiran dan gagasan untuk merubah Al-
Qur’an, dengan tujuan menanamkan rasa ragu bawha Al-Qur’an yang ada sekarang tidak otentik
sebagaimana sudah diyakini oleh umat Islam selama ini. Sehingga pada akhirnya akan
menjauhkan umat Islam itu sendiri dari Al-Qur’an dan ajaran Islam. (copy terlampir).
·        PENUTUP
Untuk membongkar serta menangkap tokoh-tokoh aliran sesat ini seperti H. Sanwani di Pasar
Rumput; Marinus Taka di Depok Lama; Lia Aminuddin (Lia Eden) dan nabinya Muhammad
Abdurrahman; nabi Mushaddeq, Surga Adn (Ahmad Tantowi yang mengaku diri tuhan, Endang,
istri tuhan) dan Imam Junaidi mengaku diri malaikat Jibril yang sekarang  ketiga-tiganya sudah
menjadi tersangka di POLDA JABAR, semuanya saksi yang membongkar ajaran sesat (perusak
Agama Islam) tersebut.
Tentunya semua itu berdasarkan PNPS No.1 Tahun 1965 yang saat ini Aliansi Kebangsaan untuk
Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) memohon untuk mencabutnya.
Demikianlah rangkuman beberapa contoh aliran sesat yang tumbuh di Indonesia, dan masih
banyak lagi aliran-aliran sesat yang bermunculan di Indonesia saat ini karena terbatasnya
ruangan saksi tidak masukkan semuanya dalam tulisan ini.
Semua tindakan pengrusakan Agama Islam yang dilakukan baik oleh orang yang mengaku
dirinya sebagai rasul baru, sebagai Malaikat Jibril, dan sebagai tuhan selalu ditempuh jalur
hukum berdasarkan PNPS No. 1 tahun 1965 ini, dan tidak pernah dilakukan dengan cara main
hakim sendiri yaitu menyakiti/menganiaya mereka secara fisik, melainkan ditempuh jalur hukum
karena ada payung hukumnya yaitu PNPS No. 1 tahun 1965 tersebut.
Tetapi, apabila Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi yang mulia ini mengabulkan permohonan
para pemohon untuk mencabut PNPS No. 1 tahun 1965 tersebut, berarti Mahkamah Konstitusi
mencabut/membatalkan payung hukum yang selama ini kami tempuh agar aparat penegak
hukum dapat menghukum para perusak dan pangacau Agama Islam. Dengan dicabutnya PNPS
No. 1 tahun 1965 ini, berarti tidak ada lagi payung hukumnya kalau diserahkan pada pihak
kepolisian, polisi akan angkat tangan karena sudah tidak ada payung hukum, begitu juga
Kejaksaan.
Dengan demikian, Mahkamah Konstitusi memerintahkan kami untuk bertindak main hakim
sendiri terhadap para pelaku perusak Agama Islam tersebut. Agama Islam wajib membela diri
selama hayat masih dikandung badan. Jadi jangan salahkan kami kalau kami hakimi sendiri
secara beramai-ramai para perusak agama Islam yang tumbuh dengan sangat subur di Indonesia
akhir-akhir ini.
Demikianlah rangkuman beberapa contoh aliran sesat yang berusaha untuk mengahancurkan
Islam yang kami himpun dalam tulisan ini sebagai bahan pertimbangan bahwa PNPS No. 1 tahun
1965 tersebut masih sangat dibutuhkan untuk mengatur kehidupan beragama di Negara Republik
Indonesia yang kita cintai ini, serta semoga bermanfaat dan menjadi perhatian bagi Majelis
Hakim Mahkamah Konstitusi yang mulia.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, 3 Maret 2010

M. AMIN DJAMALUDDIN
Saksi Ahli
Lihat seutuhnya di www.Baitul-maqdis.com
http://baitul-maqdis.com/2011/daftar-aliran-sesat-di-indonesia.html

KRISTOLOGI

Menangkal Pemurtadan Kristenisasi

Mukaddimah

Gejala pemurtadan yang dialami umat Islam di Indonesia mengalami eskalasi yang luar biasa.
Hal itu ditandai dengan data statistik yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) tahun
1990, tercatat bahwa dari 200.000.000 (dua ratu juta) jiwa, prosentasi umat Islam mencapai
87,3% (dibulatkan menjadi 90%). Sementara
umat Kristen protestan hanya 6%, umat Katolik hanya 3,6%, Hindu 1,8%, Budah 1% dan agama
lain 0,3%. Sebagai mujahid kita tidak boleh berbangga dengan besarnya angka-angka mayoritas
di atas, sebab data-data terkini mencatat bahwa jumlah umat Islam menurun drastis dari 90%
menjadi 75% (Tabloid STAR edisi no. 43, tanggal 18-24 Nopember 1999, hal. 41).
Oleh karena itu, kita sebagai umat bertanggung jawab untuk menyelamatkan mereka yang
menjadi target pemurtadan tersebut. Semoga dengan mengungkap fakta dan data realitas
pemurtadan yang dialami oleh umat Islam dapat kiranya memperoleh perhatian serius untuk
membuat langkah-langkah kongkrit guna menangkalnya. Karena, membela agama adalah
kewajiban dasar bagi setiap muslim.
Tiga Serangkai

Kristenisasi, orientalisme dan penjajahan menjadi tiga serangkai yang tidak dapat dipisahkan.
Masing-masing mempunyai tugas untuk menghancurkan umat Islam.
Kristenisasi bertugas untuk merusak akidah, orientalisme memporak-porandakan pemikiran
Islam dan penjajahan melumpuhkan fisik.
Mereka bersusah payah siang malam untuk memadamkan cahanya agama Allah. Namun, walau
bagaimana pun akhirnya kemenangan berada di pihak Islam.
Allah SWT berfirman yang artinya, “Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah
dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, sedang Allah tidak menghendaki kecuali
menyempurnakan cahanya-Nya sekalipun orang-orang kafir benci,” (at-Taubah: 32).
Penjajahan fisik sudah berakhir di dunia Islam, namun tujuan penjajahan masih terus
dicanangkan dan dijalankan oleh kristenisasi dan orientalisme. Hanya saja sarananya berbeda.
Sarana yang dipergunakan oleh musuh Islam yang dimotori oleh jiwa kristiani adalah planning
budaya melalui lembaga-lembaga pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan
tinggi, yayasan penyantun, bantuan-bantuan, media cetak, media elektronika dan sebagainya.
Pada tahun 1924, Raymond Lull berhasil menemui Paulus V. Dia mengajukan dua buku yang
mencakup dua rancangan Lull untuk mengkristenkan umat Islam.
Pertama, menjadikan ilmu dan sekolahan sebagai sarana kristenisasi. Kedua, kristenisasi dengan
kekerasan jika tidak dapat dicapai dengan cara halus, (lihat al-Isti’mar wat Tabsyiir, Dr. Umar
Farukh dan Dr. M. Khalidi, hal. 77).
Adwin Balls menyatakan dalam bukunya Sejarah Ringkas Misionarisasi, bahwa Raymond Lull
yang berkebangsaan Spanyol, sebagai orang pertama yang mengemban kristenisasi di dunia
Islam setelah kegagalan Perang Salib.
Ia besusah payah belajar bahasa Arab dan berkeliling dunia Islam untuk mendebat ulama Islam,
(lihat La Couquette Du Monde Musulman, A. Le Chatelier, terjemahan M. Khatib, hal. 29 dan
262).
Tujuan utama misionaris zending adalah menyeret orang-orang Islam ke Kristen. Jika hal itu
sulit dilakukan, maka akan ditempuh dengan cara mengaburkan pengertian Islam bagi mereka.
Dari segi religi, apakah mereka masuk Kristen atau tetap Islam, itu tidak penting. Segi politik,
misioner sebagai antek-antek dan mata-mata penjajah Eropa demi merusak kesatuan Islam.
Tujuan itu diperjelas oleh Pendeta Simon, misionaris adalah faktor penting sebagai penghancur
kekuatan persatuan umat Islam, (lihat Mabahits fits Tsaqofah Islamiyah, Dr. Nukman Samarrani,
hal. 174).
Negara yang pertama kali mengembangkan kristenisasi adalah Belanda yang pernah menjajah
Indonesia dan memecah Jawa menjadi kawasan-kawasan yang dibangun untuk gereja dan
sekolahan. Kemudian langkah tersebut diikuti oleh negara Eropa lainnya, (lihat al-Isti’mar wat
Tabsyiir, Dr. Umar Farukh dan Dr. M. Khalidi, hal. 37).
Memang, musuh-musuh Islam sangat memperhitungkan umat Islam, melihat pengikut yang
demikian cepat bertambah banyak, sehingga apabila mereka menjadi satu di bawah kesatuan
bendera untuk menuju cita-cita Islam akan menjadi momok bagi dunia. Maka, upaya
pemecahannya terus dilakukan untuk menghindarkan titik temu tersebut, disamping memang
ajaran Kitab suci Kristen mengharuskan penyebaran agama, (lihat Injil Matius, 28:29 dan
Marcus, 16:15).
Strategi penyebaran ditujukan pada sasaran Non Cristian World (negara selain Kristena) dan Non
Roman Catholic Word (negara selain Katolik Roma) termasuk warga Kristen yang bukan di
bawah pengaruh Paulus, disebut juga Schismatics dan Heretucs. Dalam buku yang berjudul Out
Line of Hostory of Protestan, G. Warneck, hal. 155 dijelaskan bahwa di dunia terdapat dua blok
gereja Katolik, yaitu:

1.    Terra Cathclica (bagian negara-negara Katolik).


2.    Terra Missions (bagian negara-negara yang di bawah misionaris).

Selain itu, terdapat juga dua macam organisasi misionaris yang dinamakan Mission Aid Societies
dan Mission Zending Societies, (lihat The Encyclopedia for School and Home, Oo 7, P. 234).
Pergoloakan pengaruh di dunia memang cukup terasa, sehingga menjadikan kalangan pemimpin
menunjukkan kekhawatirannya, terutama pada pengaruh Islam. Sebagaimana pernyataan
Sowrens Brown, “Banyak para pemimpin yang khawatir akan bahaya berbagai bangsa, tetapi
kekhawatiran itu sebenarnya kurang beralasan.”
“Mereka takut pada Yahudi, Jepang dan Komunis. Padahal, Yahudi sebenarnya adalah sahabat
kita, komunis adalah sindikat kita danJepang masih ada negara-negara demokrat yang akan
melawannya. Tapi, kami melihat bahaya sebenarnya itu terdapat pada Islam, (lihat Dammirul
Islam Abiidu Ahlahu, Jalal Amin, hal. 37).
Jadi Islam dikerumuni oleh musuh dari segala arah. Dari dalam digerogoti oleh munafikin
(kelompok hipokrat), fasikin (kelompok yang menamakan dirinya Islam tapi mereka
meninggalkannya) dan mudhallibin (kelompok yang berafiliasi pada Islam tetapi merobek-robek
dari dalam. Misalnya Ahmadiyah, Islam Jama’ah, tarekat, dan lainnya). Sedangkan dari luar,
Islam terus dicurigai dan diserbu oleh kafirin (kelompok diluar Islam yang selalu memeranginya,
seperti Komunis, Zionis dan lainnya). Tidak ketinggalan juga Kristen yang menjadikan Islam
sebagai musuh dan medan. Itulah yang menjadikan Mr. Bills menerangkan bagaimana
perkembangan kristenisasi di Afrika, dan hanya muslimlah (orang-orang Islam saja) musuh
paling tengik, (lihat Al-Gharah alal Alam Islami, Muhibuddin al-Khatib, hal. 31-35).
Demikian itu merupakan tujuan di dunia luar. Sekarang marilah kita melihat lebih dekat lagi
mengenai perkembangan kristenisasi di Indonesia. Dalam wawancara dengan majalah Al-
Ummah tahun 1986, Dr. Fuad Fachruddin menyebutkan, “Menurut statistik Dewan Gereja
Indonesia (DGI) di Indonesia terdapat 10.000 gereja protestan, 4.000 pendeta protestan, dan
9.000 misioner. Katolik mempunyai 8.000 gereja, 3.000 pendeta dan 6.000 misioner,” (lihat
majalah Al-Ummah terbitan Qatar, vol. 65, Januari 1986, hal. 45).
Sebagai bahan contoh, berdasarkan pada data Departemen Agama tahun 1997, jumlah pendeta
Kristen di Propinsi Irian (Papua) sebanyak 9.564 orang, pendeta Katolik sebanyak 541 orang dan
dai muslim sebanyak 2.489 orang. Sementara jumlah gereja Kristen mencapai 5.128 buah, gereja
Katolik mencapai 1.280 dan masjid mencapai 1.169 buah.
Selanjutnya, kita ikuti penjelasan Prof. Dr. Rasyidi dalam konferensi yang telah diadakan pada
tahun 1968 di Tokyo. Beliau mengemukakan realita yang dihadapi umat Islam di Indonesia,
yang buruknya keadaan ekonomi pada masa pemerintahan Presiden Soekarno dimanfaatkan oleh
pihak missionaris zending untuk mengkristenkan orang-orang Islam di Indonesia, dengan cara-
cara berikut:

1.    Gereja di bangun di tengah-tengah desa Islam dan daerah pertanian.


2.    Misionaris membeli tanah di daerah strategis dengan harga tinggi (berlipat dua bahkan tiga)
dengan tujuan membangun gereja.
3.    Bila pemilik tidak rela menjualnya, maka seseorang dikirim untuk membeli atas nama
pribadi, kemudian dijual kepada pihak misionaris.
4.    Gereja membagikan beras, uang dan pakaian.
5.    Gereja meminjamkna kepada orang yang membutuhkan dengan syarat mau menyekolahkan
anaknya ke sekolah misionaris.
6.    Para bekas anggota partai Komunis yang sedang mendekam di penjara didekati oleh
misioner untuk mengajukan bantuan beras dan keuangan kepada famili mereka secara kontinyu,
selama mereka mau menandatangani perjanjian bahwa mereka mau masuk Katolik.
7.    Para pekerja perusahaan tekstil yang kehilangan pekerjaannya ditawari bantuan seperti beras
dan uang.
8.    Rumah-rumah besar milik orang kaya yang meninggal dunia dan ditinggalkan untuk ahli
waris dibeli oleh misionaris.
9.    Beberapa toko dan tempat tinggal dirubah menjadi gereja.
10.    Klub, ruang baca, perpusatakaan, kolam renang dan lapangan olah raga dibangun untuk
pemuda non Kristen.
11.    Wanita-wanita Kristen berusaha merayu pemuda muslim.
12.    Pemuda-pemuda Kristen berusaha merayu wanita muslim.
13.    Pemuda-Pemuda Kristen membujuk pemuda-pemuda muslim agar mau menonton bioskop
dan datang ke tempat-tempat rekreasi untuk memberi rangsangan, kemudian diajak menemani
mereka ke gereja.
14.    Guru-guru agama Islam yang kebetulan menerangkan al-Qur’an yang berhubungan dengan
Yesus, ditangkap oleh pejabat Kristen atau diadukan kepada pemerintahan oleh pemuda-pemuda
Kristen.
15.    Rumah-rumah keluarga muslim, termasuk rumah saya (Rasyidi) didatangi misionaris yang
mendesak agar mau mendengarkan keterangan kepercayaan Kristen, (diambil dari The One
World Only).

Demikianlah sekilas tentang gambaran mengenai kristenisasi, baik di dunia luar maupun di
Indonesia.
Solusi Menghadapi Kristenisasi

a.    Menguatkan kesadaran berislam.


b.    Meningkatkan ukhuwah Islamiyah.
c.    Memberdayakan lembaga-lembaga Islam (ormas, pendidikan, pesantren, perguruan tinggi
dan lainnya).
d.    Mengintensifkan kajian dan pelatihan tentang bahaya kristenisasi dan cara penangkalannya
bagi aktivis dakwah.
e.    Mengirim para da’i yang sudah dibekali pengetahuan yang cukup tentang Islam dan
tantangannya ke daerah-daerah terpencil terutama daerah basis kristenisasi.
f.    Terus menerus memberi penyadaran kepada umat Islam akan bahaya kristenisasi lewat
berbagai media baik elektronik, cetak, maupun pengajian dan majelis taklim.
g.    Menyelenggarakan lembaga khusus untuk kaderisasi penangkalan.
h.    Selalu mengadakan studi lapangan tentang kondisi umat dan perkembangan kristenisasi
dengan membuka berbaga macam termasuk berkedok Islam.
i.    Mengefektifkan para muhtaddin atau muaallaf sebagai counter attack kepada gerakan-
gerakan kristenisasi dalam membuat jaringan bagi mereka bersama para kristolog muslim.
j.    Mengungkap fakta dan data kristenisasi kepada semua pihak, terutama kepada para pejabat
muslim dengan metode power point agar mereka terbelalak atas kerja mereka.
k.    Mengantisipasi gerakan penyusunan kekuatan kristenisasi melalu laskar-laskar mereka
seperti laskar kristenisasi, laskar mahoni dan lainnya.
l.    Menggalang kekuatan ulama dalam menangkal kristenisasi termasuk kebangkitan
internasional dunia Islam.

Wallahua’lam

(Artikel disampaikan oleh Ust. Farid Ahmad Okbah, MA pada acara Training Dua Hari
Perbandingan Agama dan Perlawanan Strategi Kristenisasi di Islamic Center Al-Islam, Pondok
Gede, Bekasi pada tanggal 23-24 Januari 2008). (www.alislmu.com)

http://baitul-maqdis.com/2011/menangkal-pemurtadan-kristenisasi.html

DAFTAR ALIRAN SESAT DI INDONESIA

Posted by By b-maqdis at 21 December, at 03 : 11 AM Print

Read: 129 reads

ALIRAN – ALIRAN SESAT

DI INDONESIA

Disampaikan oleh M. Amin Djamaludin sebagai Saksi Ahli

Atas nama Majelis Ulama Indonesia


pada sidang di Mahkamah Konstitusi RI Tanggal 3 Maret 2010

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

 ·        PENDAHULUAN

 Tidak Akan Tinggal Diam Kalau Mengetahui Ajaran Islam Dirusak Orang.

  Pada tahun 1972-1973 yang lalu, Pemerintah RI mengajukan Rancangan Undang-Undang


Perkawinan (RUUP) Nasional. Rancangan Undang-Undang Perkawinan Nasional tersebut sangat
bertentangan dengan ajaran  Islam (Hukum Perkawinan menurut ajaran Islam). Seluruh Ormas
Islam Tingkat Pusat, Majelis Ta’lim, Pengurus Masjid sudah mengirimkan Surat Penolakan
terhadap Rancangan Undang–Undang Perkawinan tersebut, tetapi Pemerintah menutup hati dan
teling, yaitu tidak mau mendengarkan penolakan serta protes dari seluruh umat Islam terhadap
Rancangan Undang-Undang tersebut.

Akhirnya, pada tanggal 30 September 1973, sewaktu Pemerintah memberikan jawaban atas
Rancangan Undang-Undang Perkawinan yang dibacakan oleh Menteri Agama Prof. Mukti Ali di
Gedung DPR RI, saksi dan teman-teman dari seluruh unsur pemuda Islam Jakarta berhasil
membubarkan DPR RI yang sedang melaksanakan sidang pleno. Ketua DPR pada waktu itu,
K.H. Idham Khalid terbirit-birit lari menyelamatkan diri, begitu juga dengan seluruh anggota
DPR lari menyelamatkan diri juga, akhirnya  kursi DPR RI yang kosong karena ditinggal lari itu
diisi oleh para demonstran. (lihat Buku 30 tahun Indonesia Merdeka, 1 Desember 1973, hal. 263-
264, copy foto saksi yang sedang mengangkat tulisan kalimat ALLAHU AKBAR pada spanduk
di depan ruang sidang DPR RI).

 CONTOH-CONTOH ALIRAN SESAT DI INDONESIA

I. Inkar Sunnah

 Pada tahun 1980-an yang lalu, muncul di wilayah Jakarta dan sekitarnya sebuah pengajian yang
menamakan dirinya golongan Qur`aniyah, yaitu golongan yang hanya percaya kepada Al-Qur`an
saja sebagai dasar hukum dalam Islam dan menolak hadits (semua hadits) sebagai sumber hukum
Islam kedua. Mereka menyikapi hadits Nabi SAW sebagai ajaran sesat dan menyesatkan.

Di antara tokoh-tokohnya adalah:

1.     H. Sanwani
2.     H. Abd. Rahman

3.     Marinus Taka

4.     Teguh Esha

Adapun pokok-pokok ajaran sesatnya adalah:

a.   Menolak semua hadits Nabi SAW;

b.  Imam Al-Bukhari (ahli hadits) itu adalah seorang komunis Rusia yang pura-pura masuk Islam
untuk membuat hadits yang sebanyak-banyaknya untuk menyesatkan umat Islam.

c.   Tidak mengakui dua kalimat syahadat. Dan syahadat mereka adalah:

َ‫ا ْشهَ ُدوْ ا بِأَنَّا ُم ْسلِ ُموْ ن‬

  “Isyhaduu bi annaa muslimuun.”

“Saksikanlah oleh kalian bahwa kami adalah orang-orang muslim.” (QS. Ali Imran [03]: 64).

d.     Shalat serta rakaat shalat mereka bermacam-macam. Ada yang dua rakaat saja (semuanya)
dan ada yang shalatnya hanya dzikir (eling) saja, dan tidak menutup aurat atau memakai celana
pendek (kolor) saja. Hal itu dibolehkan karena menutup aurat di dalam shalat tidak ada
perintahnya dalam Al-Qur`an.

e.     Puasa Ramadhan diwajibkan bagi siapa saja yang melihat hilal bulan Ramadhan (yang tidak
melihat hilal bulan Ramadhan tidak wajib puasa). Mereka mengatakan bahwa hal ini sesuai
dengan ayat yang berbunyi:

ُ َ‫فَ َم ْن َش ِه َد ِم ْن ُك ُم ال َّشه َْر فَ ْالي‬


ُ‫ص ْمه‬

Faman syahida minkumusy syahra fal yashumhu.

“Barangsiapa yang menyaksikan bulan Ramadhan, maka berpuasalah.” (QS. Al-Baqarah [02]:
185).

Sehingga mereka semuanya tidak ada seorang pun yang menunaikan ibadah puasa di bulan
Ramadhan dengan alasan tidak ada seorang pun di antara mereka yang melihat bulan (hilal bulan
Ramadhan).

f.      Kalau ada seseorang yang meninggal dunia tidak perlu dimandikan, dikafankan dan
dishalatkan karena tidak ada perintahnya dalam Al-Qur`an. Mereka mengatakan: “Allah itu tidak
akan salah  memasukkan manusia ke dalam surga ataupun ke neraka.”
Kalau orang kafir (mereka mengkafirkan orang yang berada di luar kelompok mereka),
meskipun dimandikan, dikafankan, dishalatkan, dan dikuburkan, Allah tidak akan  salah akan
memasukannya ke neraka. Akan tetapi, apabila dia itu orang beriman, tidak dimandikan, tidak
dikafankan, tidak dishalatkan, lalu dibuang ke laut dan dimakan ikan, maka Allah tidak akan 
salah  memasukannya ke dalam surga.

Masyarakat pun merasa resah setelah mengetahui ajaran mereka itu. Awalnya saya dan teman
saya datang ke Kejaksaan Agung meminta ajaran sesat tersebut agar dilarang di seluruh
Indonesia. Akan tetapi jawaban dari Ketua PAKEM Kejaksaan Agung saat itu (tahun 1983),
mengatakan bahwa pemerintah tidak bisa melarang suatu aliran atau ajaran selama belum
meresahkan masyarakat dan belum ada bukti atas keresahan tersebut.

Akhirnya kami secara beramai-ramai menangkap tokoh aliran sesat Inkar Sunnah  H. Sanwani,
dan kami membawanya ke kantor Koramil Setiabudi. Selama proses penangkapan itu kami tidak
menyakitinya, hanya dipikul saja secara beramai-ramai.

Pada saat itu juga berita penangkapan ini dimuat oleh koran-koran Ibu Kota, dan laporan/berita
koran-koran tersebut kami kliping untuk dijadikan sebagai bukti keresahan masyarakat.
Kemudian kami bawakan kliping koran tersebut ke kantor Kejaksaan Agung RI. Akhirnya aliran
sesat Inkar Sunnah tersebut dilarang di seluruh Indonesia sampai saat ini.

Setelah kami teliti, ternyata dalang di belakang penyebaran faham sesat Inkar Sunnah ini adalah
Marinus Taka (seorang WNI Indo-Jerman) yang tinggal di Depok Belanda/Depok Lama). Dia
mengaku bahwa dirinya bisa membaca Al-Qur`an tanpa belajar terlebih dahulu. (copy koran
terlampir)

Kami menangkapnya sewaktu dia menyampaikan ceramah di sebuah pengajian di Tanjung Priok.
Pada saat penangkapan itu, Marinus Taka menangis tersedu-sedu. Entah kenapa dia menangis,
padahal sewaktu terjadi penangkapan, kami tidak menyakitinya.

 Foto Marinus Taka

 II.         Teguh Esha

Teguh Esha pernah menulis di majalah Panji Masyarakat sebuah cerbung (cerita bersambung)
yang berjudul: Ali Topan Anak Jalanan. Kemudian menulis cerbung lagi dengan judul: Ali
Topan Santri Jalanan.

Tetapi akhirnya Teguh Esha masuk Inkar Sunnah serta mengangkat dirinya menjadi
“rasul”. Terbit minggu pertama Desember 1986, dia menulis judul: Imam Ali Topan,
mengangkat diri utusan Allah. Sedangkan majalah Tempo 6 desember 1986 menurunkan
judul: Ali Topan Nabi Jalanan.

Pada suatu waktu mobilnya mogok di Bandung, sambil menunggu mobilnya selesai diperbaiki,
ternyata tibalah waktu shalat Zhuhur, maka dia pun segera shalat Zhuhur dan shalat Zhuhurnya
persis di pinggir jalan tersebut. Dia tidak mengikuti contoh shalat Rasulullah SAW, akan tetapi
dia mengikuti tasbihnya burung-burung yang mengepak-ngepakkan sayapnya (seperti burung
dara). Karena tata cara shalatnya mengikuti kepakan sayap burung dan dilihat warga Bandung,
akhirnya gegerlah warga Bandung melihat kejadian ini.

Teguh Esha mengatakan, “Al-Qur`an adalah petunjuk yang haq, sedangkan hadits-hadits
Buchari Muslim dan lain sebagainya adalah dusta-dusta yang menyesatkan manusia. Insya
Allah, akan saya serukan kepada manusia bahwa apa yang disebut sebagai hadits-hadits,
adalah dusta-dusta yang menyesatkan manusia dari jalan lurus,” seperti yang dilansir oleh
Majalah Zaman, Jakarta.

Harian Umum Pelita 25 Mei 1984, memuat head line berita tentang ucapan Teguh Esha ini
dengan judul: “Kasus Teguh Esha.” Adapun pimpinan redaksi Majalah Zaman Jakarta yang
memuat pernyataan Teguh Esha tersebut menerima peringatan keras dari Departemen
Penerangan saat itu lewat surat bernomor: 479/Ditjen PPG/K/84 tanggal 30 Juli 1984. (copy
terlampir)

III.      HMA Bijak Bestari

 HMA adalah singkatan:

H               = Huwa

M              = Mukjizat

A               = A’la

Huwa Mu’jizatul A’la Bijak Bestari atau Tuhan Tertinggi di atas Allahu Akbar. Allahu Akbar
setingkat di bawah HMA Bijak Bestari. Dia mengaku mengetahui semua alam ghaib, mengaku
bisa memerintahkan seluruh malaikat untuk mengamankan Sidang Istimewa MPR RI, Agustus
2001. Dia mengaku telah memerintahkan 1.700 malaikat untuk mengamankan kota Jakarta. Dia
mengaku bisa memerintahkan para malaikat kapan saja dia mau dan dia juga mengaku sebagai
juru selamat dunia.

Sewaktu diwawancara oleh wartawan Panji Masyarakat 11 Juli 2001, HMA Bijak Bestari
menjawab :

(Panji Masyarakat/PM) bertanya: “HMA itu sendiri Tuhan?”


HMA Bijak Bestari menjawab: “Huwa itu artinya dia. Tuhan tertinggi. Tuhan tertinggi itu HMA.
Allahu Akbar masih di bawahnya, bismillahirrahmanirrahim, Al-Fatihah masih di bawahnya.
Untuk turunnya Al-Qur`an harus minta izin HMA.  Lihat ayat Kursi, biiznihi dengan izinnya
HMA. Ilmihi (ilmunya Dia), kemudian akhir surah Yasin, biyadihi (Maha Suci Allah di
tangannya ada sesuatu).”

(Panji Masyarakat/PM) bertanya: “Jadi, HMA itu Allah?”

HMA Bijak Bestari menjawab: “Allah, Allah tertinggi. Jadi, Allah itu zat yang menyeluruh. Pada
Allah itu ada jabatan-jabatan. Ada Allahu Akbar, ada Ar-Rahman, ada Ayat Kursi-Nya. Ada
fungsi-fungsinya. Apa fungsi Ayat Kursi, apa fungsi Allahu Akbar. Di antara fungsi-fungsi itu,
yang tertinggi adalah HMA.” (hal. 31).

Catatan: Coba bayangkan, manusia yang tingkah lakunya seperti ini dibiarkan saja berkeliaran.

IV.    Jam’iyyatul Islamiyah

Organisasi ini sudah berkembang di kota-kota besar seperti Jakarta, Jawa Barat, Sumatra Barat,
Nusa Tenggara Barat, Riau, Lampung, Jambi dan lain-lainnya. Ulama panutannya adalah K.H.
Abdul Karim Djamak (alm). K.H. Abdul Karim Djamak bukan seorang ulama, tetapi seorang
guru silat yang banyak muridnya.

Pokok-pokok Ajarannya :

1.  Pergi hajinya ke gunung Kerinci. (Harian Terbit, Rabu 12 Juli 1995, copy terlampir).

Di dalam bukunya yang berjudul: “Mengenal diri dan Mengenal Tuhan” yang diterbitkan oleh
Jam’iyyatul Islamiyah, antara lain mengatakan:

a.     Antara Muhammad bin Abdullah dengan Muhammad Rasulullah berbeda.

b.     Muhammad Nabiyyil Ummiy, Muhammad yang bodoh yang tidak bisa              membaca
dan menulis, ada anak laki-laki dan ada anak perempuan, telah wafat di Madinah pada usia 63
tahun 10 hari.

2.  Tidak dapat mengikuti Rasul kalau tidak di Baitullah, sebab Rasul tidak mati, dia abadi. Jadi
mengikuti Rasul itu amat  penting. (hal. 26).

3.  Maka Tuhan berfirman di dalam surah Thoha ayat 5 yang berbunyi:

ِ ْ‫اَلرَّحْ َمنُ َعلَى ْال َعر‬


.‫ش ا ْستَ َوى‬
Ar-Rahmanu ‘alal ‘arsyis tawa.

Artinya : “Allah dan Rasul bersemayam di Arasy.” (hal. 32).

4.  Empat fasal dijadikan Allah dari Muhammad:

- Arasy (sekarang disebut Baitullah), disebabkan oleh 13 pembinaannya.

13  Pembinaan itu adalah: (1) Arasy; (2) Baitul Makmur; (3) Baitur Rahman; (4) Baitur Rahiem;
(5) Baitul Atiq (Rumah Lama/Kuno); (6) Batu besar tempat keluar onta pada zaman Nabi Luth;
(7) Terbit air dari tiga tungku, semasa kiamat Nuh; (8) Kayu tempat Musa munajat kepada Allah;
(9) Di dalam Taurat disebut Jantung Alam; (10) Di dalam Zabur disebut Pusat Dunia; (11) Di
dalam Injil disebut Sumbu Alam; 12. Di dalam Al- Qur`an disebut Baitullah; (13) Khdza
‘Indallah (Istana Allah), inilah pembinaan terakhir.  (hal. 7).

5.  Muhammad Abdi Rasulullah (Muhammad pesuruh Allah yang dirasulkan) itu tidak wafat.
Dia tidak ada anak laki-laki dan tidak ada anak perempuan,  seperti firman Tuhan dalam surah
Al-Ahzab [33]: 40.  (Mengenal diri dan mengenal Tuhan, penerbit: Jam’iyyatul Islamiyah, hal.
27).

CATATAN:

Organisasi Jam’iyyatul Islamiyyah ini sudah berkali-kali datang memenuhi panggilan MUI Pusat
untuk dimintai keterangan tentang faham mereka. Awalnya mereka tidak mengakui
kesesatannya, tetapi setelah saya (M. Amin Djamaluddin) menujukkan bukti kesesatan mereka di
dalam buku mereka, akhirnya mereka mengakui kesesatannya, dengan mengatakan bahwa kami
alumni sekolah dari Barat (Amerika dan Eropa) dan tidak fahan agama, maka kami meminta
kepada MUI Pusat untuk membimbing kami kepada ajaran Islam yang lurus (benar) dan kami
BERJANJI RUJU’ ILAL HAQ  (mau kembali kepada kebenaran). Akhirnya MUI Pusat
membimbing mereka kepada jalan kebenaran tersebut dan mereka berjanji akan merubah pokok-
pokok ajarannya  yang menyimpang tersebut. Alhamdulillah.

V.     Lia Aminuddin (LIA EDEN)

Beberapa poin tentang ajaran Sesat Lia Eden:

a.     Awalnya Lia Aminuddin mengaku mendapatkan wahyu dari tuhan dalam bahasa Indonesia.

b.     Dia membuat agama baru yaitu agama Salamullah.


c.     Dia mengaku dirinya Imam Mahdi dan Putranya Abdurrahman diangkatnya menjadi nabi
Isa tetapi putranya tersebut menolaknya mentah-mentah serta menolak seluruh ajaran ibunya.

d.     Setelah itu dia mengaku dirinya adalah Jibril.

e.     Dia mengaku mendapat wahyu dalam bahasa Indonesia dan setiap wahyu itu turun ditulis
oleh seorang penulis wahyu yang senantiasa siap di depan komputer rumahnya di Bungur. Begitu
selesai ditulis, di print-out lah wahyu-wahyu itu dan dikirimkan kepada seluruh organisasi Islam
dan Pondok Pesantren di seluruh Indonesia.

f.      Berganti nama menjadi Lia Eden yang bersuamikan Malaikat Jibril yang tinggal di Surga
Eden dan senantiasa berhubungan suami istri (seperti manusia) dengan Malaikat Jibril di
rumahnya di Bungur Jakarta.

g.     Untuk mengetahui suci atau kotornya tamu yang datang di Surga Eden (rumah Lia
Aminuddin), maka  anjing yang suka sekamar dengannya yang akan menentukannya. Yaitu:
Apabila si anjing diam, berarti tamu tersebut adalah orang suci dan apabila si anjing 
menggonggongnya, maka tamu tersebut adalah orang kotor. Pada saat rumah Lia Aminuddin
digerebek oleh polisi karena diprotes oleh masyarakat atas kegiatannya yang menyesatkan
tersebut, maka  anjingnya tersebut tersebut termasuk yang diangkut dan dibawa ke POLDA
METRO JAYA. (copy koran-koran terlampir).

h.     eLia Edan divonis  2 tahun penjara  dan selesai menjalani masa tahanan 2 tahun dan dia
bebas tetapi karena mengulangi lagi perbuataannya akhirnya ditangkap lagi dan diadili dan
dihukum lagi 2,5 penjara. Sampai saat ini  dia masih menjalani hukuman penjara.-

 MUHAMMAD ABDURRAHMAN

Muhammad Abdurrahman (alumni UIN Syarif Hidayatullah Ciputat) dijadikan sebagai nabi
(reinkarnasi dari Nabi Muhammad SAW) dan istrinya yang bernama Sudiati dianggap sebagai
reinkarnasi dari Siti Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW oleh Lia Eden.

Muhammad Abdurrahman yang diklaim sebagai nabi ini telah divonis 3 tahun penjara oleh
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan dakwaan telah melakukan penodaan terhadap agama
Islam, dengan PNPS No. 1 Tahun 1965 tersebut.

VI.    “Rasul” Ahmad Moshaddeq

Nama aslinya adalah Abdul Salam. Dia mengaku dirinya sebagai rasul dan mengganti namanya
menjadi: AHMAD MOSHADDEQ. Dia juga mengaku dirinya sebagai AL-MASIH AL-
MAW’UD (Al-Masih yang dijanjikan). Mushaddeq membuat syahadat baru untuk para
pengikutnya, yaitu:
 

ِ ‫ش َه ُد أَنَّ ا ْل َم‬
ُ ‫س ْي َح ا ْل َم ْوع ُْو َد َر‬
ِ‫س ْو ُل هللا‬ ْ َ‫ش َه ُد أَنْ اَل إِلَهَ إِاَّل هللاُ َوأ‬
ْ َ‫أ‬

“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Al-
Masih Al-Maw’ud adalah utusan Allah.”

Dia mengaku menerima wahyu dari Allah di Gunung Bunder, Bogor, Jawa Barat.

Pokok-pokok Ajarannya:

·        Ahmad Moshaddeq dan para pengikutnya sedang berjuang ingin mendirikan Negara Islam
versi mereka dengan menggunakan 6 tahap, yaitu:

1.     SIRRUN = Gerakkan rahasia. Berdakwah secara rahasia, mengaji secara rahasia,  merekrut
anggota secara rahasia. Pendeknya semuanya serba rahasia.

2.     JAHRUN = Terang-terangan. Berdakwah secara terang-trangan, mengaji secara terang-


terangan, merekrut anggota secara terang-terangan. Karena mereka sudah mempunyai kekuatan
untuk menghancurkan orang-orang kafir. Dalam ajaran Moshaddeq, orang-orang yang tidak mau
bersyahadat kepada “nabi” Mushadeq, maka mereka dicap sebagai orang-orang kafir, dan kalau
sudah mempunyai kekuatan, maka mereka harus diperangi dan ditumpas.

3.     HIJRAH = Berpindah dari Makkah ke Madinah. Indonesia ini Makkah (dianggap  kafir) dan
wajib pindah ke Madinah (negara Islam). Ibu kota negara mereka dinamakan Ummul Qura’.

4.     QITAL = Perang terbuka antara pasukan Islam versi mereka dengan orang-orang kafir
(orang-orang Makkah = Indonesia)

5.     FUTUH = Menang dari peperangan melawan orang-orang kafir.

6.     KHILAFAH = Membentuk pemerintahan Negara Islam versi mereka setelah orang-orang
kafir dilumpuhkan (dihancurkan).

·        Ahmad Moshaddeq menafsirkan Al-Qur`an dengan cara yang sangat menyimpang serta 
sesat-menyesatkan.

Komisi Pengkajian MUI Pusat, yaitu Prof. Dr. Utang Ranuwijaya (Ketua), Dr. Amirsyah
(Sekretaris), dan saya, M. Amin Djamaluddin (anggota), sudah dua kali mengadakan penelitian
di Gunung Bundar serta vila tempat Ahmad Moshaddeq menerima wahyu.
Akhirnya dengan data-data yang kami peroleh tersebut, Komisi Fatwa MUI Pusat pada tanggal 3
Oktober 2007 mengeluarkan fatwa bahwa ajaran yang disiarkan/dikembangkan oleh Ahmad
Moshaddeq adalah sesat dan menyesatkan serta murtad (keluar dari  Islam).

Ada sebuah pengalaman, tepatnya terjadi pada tanggal 5 Oktober 2007, pada saat itu saya sedang
di dalam kendaraan menuju kantor MUI Pusat di Masjid Istiqlal. Tiba-tiba sahabat utamanya
“nabi” Moshaddeq yang bernama Agus (menurut mereka ia itu setingkat dengan Abu Bakar Ash-
Shiddiq  r.a.), menelepon ke HP saya. Berikut cuplikan pembicaraan yang terjadi pada saat itu:

Pak Agus: “Pak Amin, “rasul” saya mau bertemu dengan Pak Amin, di kantor LPPI!”

Saya  jawab: “Boleh, kita bertemu  di kantor LPPI, dengan syarat buku-buku aslinya Al Qiyadah
Al-Islamiyah diberikan kepada saya!”

Pak Agus: “Baik Pak  Amin, akan saya rundingkan terlebih dahulu dengan “rasul” saya!”

Kira-kira satu jam lebih sesudah itu, Pak Agus menelepon ke HP saya lagi.

Pak Agus: “Baik Pak Amin, “rasul” saya akan memberikan buku-buku asli tersebut di kantor
LPPI!”

Saya jawab: “Baiklah, silahkan datang pada tanggal 7 Oktober 2007 sekitar pukul 12:00 WIB di
kantor LPPI!”

Ternyata pada tanggal 7 Oktober 2007, benar-benar “rasul” Ahmad Moshaddeq beserta
rombongannya itu datang ke kantor LPPI pada pukul 12:30 dan  menyampaikan dakwahnya
sampai tiba adzan Ashar. Begitu adzan Ashar, mereka langsung pulang. Kedatangan “rasul
Moshaddeq ke kantor LPPI bak seorang presiden. Dikawal dan pintu mobilnya dibukakan oleh
seorang pengikutnya.

Selama “rasul” Ahmad Moshaddeq menyampaikan dakwahnya di kantor LPPI, saya hanya diam
saja mendengarkan isi materi ceramahnya. Sebab, apabila saya membantah/mendebatnya,
kemungkinan besar buku-buku asli Al-Qiyadah Al-Islamiyyah yang saya harapkan itu tidak akan
saya dapatkan. Selama  pertemuan “rasul” Ahmad Moshaddeq dengan saya di gedung LPPI
Jakarta, seluruh pengikutnya memanggilnya dengan kalimat: “Ya Rasul!”

Akhirnya, pada tanggal 24 Oktober 2007 setelah buku yang dia berikan itu saya teliti dan saya
kaji, saya laporkan kasusnya ini ke MABES POLRI dengan pasal Penodaan Agama, yaitu
berdasarkan Undang-undang No. 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau
Penodaan Agama yang sekarang ini sedang dilakukan uji materil di Mahkamah Konstitusi) atas
desakan dari Aliansi Kebangsaan untuk Kekebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB).

(Foto-foto rombongan “rasul “ Moshaddeq di kantor LPPI dan bukti laporan ke MABES
POLRI, terlampir).
“Nabi” Ahmad Mushadeq divonis 4 tahun penjara oleh pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan
saat ini masih dalam penjara.

VII.       Rasul Sabda Kusuma dari Kudus

Di dalam buku karya Sabda Kusuma yang berjudul: LAMPIRAN SABDA KUSUMA ILMU
THARIQ DAN ALAM PENGATURANNYA, antara hal. 35 dan 36, di sana digambarkan silsilah
keturunannya sejak dari Nabi Adam AS sampai dengan “rasul” Sabda Kusuma (copy terlampir).

Di dalam bukunya yang berjudul: LAMPIRAN SYAHADAT MA’RIFAT, hal. 30, Sabda Kusuma
mengaku dirinya sebagai Rasul dan Imam Mahdi sehingga membuat syahadat baru yang
berbunyi:

ُ‫ش َه ُد أَنْ اَل إِلَهَ إِاَّل هللا‬


ْ َ‫ أ‬     · 

ِ‫س ْو ُل هللا‬ َ َّ‫ش َه ُد أَن‬


ُ ‫سا ْبدَا ُك ْو‬
ُ ‫س ْو َما َر‬ ْ َ‫ َو أ‬     ·

ْ ‫ َو اإْل ِ َما ُم ا ْل َم ْه ِد‬     ·


‫ي‬

Artinya :

1. “Aku Meyakinkan dalam I’tikadku bahwa tidak ada lagi Tuhan selain Allah SWT, 
2. Dan Aku meyakinkan dalam I’tikadku bahwa Sabda Kusuma itu  utusan Allah,
3. Yang bakal “MIMPIN”Pengaturan-Nya Tuhan.” (copy terlampir).

Fatwa MUI Kudus : “Sabdo Kusomo Tetap Sesat.” (Harian Terbit Sabtu 6 Februari 2010, copy
terlampir).

VIII.    Agus Imam Solihin atau Satrio Paningit

Koran Rakyat Merdeka, Rabu 20 Januari 2009 memuat berita yang berjudul: “KEBAGUSAN
DICEMARI ALIRAN BERBUGIL RIA, TIAP MALAM JUM’AT GELAR RITUAL DENGAN
TELANJANG DAN TIDAK MEJALANKAN RUKUN ISLAM,” dan lain-lainnya.

Koran Berita Kota, Jum’at 30 Januari 2009 memberitakan bangunan rumahnya sebagai istana
surga dan juga menganggap dirinya sebagai Tuhan, dan lain-lain.
Koran Tempo, Jum’at 30 Januari 2009 memberitakan bahwa dia (Satrio Paningit) melarang
shalat, puasa, berzakat dan pergi haji dan membebaskan pengikutnya untuk melaukan hubungan
seks bersama-sama dan lain-lainnya.

(copy Koran terlampir)

IX.      Surga Eden Di Cirebon dan Tuhannya

Ahmad Tantowi

Terbongkarnya Surga Eden di Cirebon.

Pada tanggal 4 Januari 2010 Ketua GARIS (Gerakan Reformasi Islam) Jawa Barat, Ust. Suryana
Nurfatwa dan beberapa anggotanya datang ke kantor LPPI, serta meminta petunjuk bagaimana
caranya menghadapi seseorang yang mengaku dirinya “Tuhan” yang bernama Ahmad Tantowi
yang hidup di Surga Eden bersama malaikat serta para bidadarinya. Mereka mengaku hidup di
Surga Eden dan melakukan hubungan seks bebas dan kalau menghadap kepada “tuhan” (Ahmad
Tantowi), maka para bidadari itu harus bertelanjang bulat.

Bidadari-bidadari itu bebas disetubuhi oleh “tuhan” Ahmad Tantowi. Para bidadari yang sudah
disetubuhinya itu dinamakan keluarga Maryam, seperti yang tercantum di dalam Al-Qur`an.
Kemudian, apabila ada di antara para bidadari yang telah disetubuhinya itu melahirkan anak,
maka para bidadari itu merasa bangga karena mereka telah melahirkan anak “tuhan” dan anak
anak “tuhan” ini dinamakan keluarga Imran (seperti yang tercantum di dalam Al-Qur`an).

Terbongkarnya kerajaan Surga Eden ini, dikarenakan ada salah seorang pengikutnya yang sudah
menikah resmi, akan tetapi oleh “tuhan” Ahmad Tantowi sepasang suami istri yang sudah
menikah secara resmi ini dilarang berhubungan intim sebagai suami istri selama 6 bulan. Setelah
6 bulan, baru diperbolehkan untuk berhubungan  suami-istri.

Akan tetapi, sejak pernikahannya itu dan sejak dia dilarang berhubungan intim dengan istri
sahnya tersebut, ternyata “tuhan” Ahmad Tantowi-lah yang selalu menyetubuhi istrinya.
Akhirnya si suami itu berpikir: “Saya sudah menikah secara resmi dan sah, akan tetapi dilarang
melakukan hubungan suami istri dengan istri saya, dan justru Ahmad Tantowi-lah yang selalu
menyetubuhi istri saya.” Akhirnya keduanya keluar dari kelompok Surga Eden tersebut dan
melaporkan kasus pelecehan seksual yang dilakukan “tuhan” Ahmad Tantowi ini kepada Ketua
GARIS Jawa Barat.

Akhirnya, setelah saya  mendengarkan laporan serta permintaan dari Ketua GARIS atas kasus
yang menimpa pasangan suami istri tersebut, maka disepakatilah bahwa saya akan berangkat ke
Cirebon pada hari Ahad 10 Januari 2010, dan  di Cirebon, saya  bertemu dengan Pengurus
GARIS Jawa Barat serta beberapa pemuda Islam di salah satu ruangan di gedung Islamic Center
Cirebon.
Di dalam pertemuan tersebut, saya mengarahkan seluruh anggota GARIS Jawa Barat supaya
jangan bertindak anarkis. Disebabkan aliran Surga Eden ini sudah menyebar di beberapa daerah, 
saya menyuruh untuk melaporkan kasus ini ke POLDA Jawa Barat.

Pada hari Selasa, 12 Januari 2010 mereka melaporkan aliran Surga Eden ini ke POLDA Jawa
Barat. Setelah laporan dari GARIS tersebut diterima aparat POLDA Jawa Barat, maka aparat
POLDA Jawa Barat segera mengadakan investigasi ke sebuah rumah yang dijadikan sebagai
markas Surga Eden tersebut.

Ternyata, aparat Kepolisian dari POLDA Jawa Barat menemukan bukti sesuai dengan laporan
Ketua GARIS. Akhirnya, pada hari Kamis, 14 Januari 2010 pukul 05:00 dini hari, markas Surga
Eden digerebek oleh aparat kepolisian dari POLDA Jawa Barat. Maka “tuhan” “para malaikat”
dan seluruh “bidadari” ditanggap dan diangkut ke POLDA Jawa Barat dengan mobil tahanan
dari POLDA Jawa Barat.

Dengan adanya penangkapan tersebut, maka gegerlah warga Jawa Barat dan koran-koran Jawa
Barat pun ramai-ramai memberitakan berita penangkapan “tuhan”, “malaikat” dan “bidadari”
yang ada di dalam komunitas Surga Eden tersebut.  Koran-koran Jawa Barat menurunkan berita
dengan judul yang bermacam-macam, di antaranya:

1. PIKIRAN RAKYAT Bandung, 15 Januari 2010, dengan judul: “Aparat Kepolisian Gerebek Pusat
Kegiatan Aliran Sesat.”
2. GALAMADIA Bandung, 15 Januari 2010,  dengan judul: “Tempat Suci Surga Eden Digrebek.”
3. RADAR BANDUNG, 15 Januari 2010, dengan judul: “Aliran Surga Eden Digrebek.”
4. TRIBUN JABAR, 15 Januari 2010, dengan judul: “Imam Mengaku Ciptakan Bidadari, Aliran Cabul
Gegerkan Jawa Barat.”
5. BANDUNG EKSPRES, 15 Januari 2010 dengan judul: “Pemimpin Surga Eden Ditangkap, Ngaku
Sebagai Allah, Gauli Jemaat Wanita.”
6. HARIAN TERBIT Jakarta, 15 Januari 2010 dengan judul: ”Tuhan dan Malaikatnya Resmi Ditahan,
Pengikut Disetubuhi dan Ditonton Rame-rame.”
7. MITRA DIALOG Cirebon, 23 Januari 2010, dengan judul: ”Mengklaim Tuhan Pasti Sesat”, Ahmad
Tantowi Diyakini Memiliki Ilmu Klenik, Masyarakat Awam Jadi Sasaran Empuk, Mulai ABG
Hingga Wanita Bersuami Jadi Korban.”

Sekarang  “tuhan”, “malaikat jibril” serta para “bidadari” sudah menjadi tersangka di POLDA
Jawa Barat.

X.         Aliran Hidup Di Balik Hidup (HDH)

Sejarah Singkat Pendiri HDH

Aliran ini didirikan oleh Muhammad Kusnan bin Amir, pria kelahiran Cirebon, tahun 1926.
Ia mengaku suatu hari didatangi oleh dua makhluk yang mengaku malaikat yang melakukan
proses pembersihan hatinya dengan cara dibelah seperti yang pernah dialami oleh Nabi
Muhammad SAW sewaktu beliau kecil. Semenjak itu, ia mengaku bisa melihat alam gaib dan
bahkan pernah diajak jalan-jalan ke alam Barzakh dan diajak melihat-lihat neraka dan surga
yang masih kosong belum berpenghuni. Ia juga mengaku bahwa Allah telah memberinya sebuah
mukjizat berupa kitab suci Al-Qur`an yang ditanamkan ke dalam dadanya dan doanya sangat
mustajab.

Singkat cerita, pada tahun 1974, ia bertemu dengan seseorang yang bernama Muhammad Ali bin
Abdullah yang biasa dipanggil Mudjoni yang akhirnya kitab suci Al-Qur`an yang telah
ditanamkan ke dalam dadanya itu yang berbentuk sebuah kitab diserahkan kepadanya
(Muhammad Ali) dengan memberikan wasiat sebagai berikut: “Kalau kamu nanti sudah tua,
serahkanlah kitab ini kepada orang yang kamu percaya, karena ilmu ini bagus dan haq dan
merupakan kunci keselamatan ke negeri akhirat. Maka jagalah baik-baik dan jangan dibuat
main-main!”

Selanjutnya untuk memberikan gambaran yang jelas tentang ilmu dan pengetahuan yang dimiliki
Pak Kusnan serta misi yang dibawanya, ikutilah rangkuman tanya jawab antara Muhammad Ali
yang kita singkat dengan huruf A dengan Pak Kusnan yang kita singkat dengan huruf K, berikut
ini:

1. Mi’raj dan Barzakh

A: “Tadi Bapak mengatakan pernah bertanya langsung kepada Nabi Muhammad, padahal Nabi
Muhammad sudah meninggal, bagaimana caranya?”

K: “Meninggal itu adalah berpisahnya jasmani dan rohani, jadi jasmaninya dikubur atau
dimakamkan, sedangkan rohaninya ada di Barzakh. Jadi Bapak pergi ke Barzakh dengan rohani
dan yang berbicara tentu saja rohani dengan rohani.”

A: “Apakah Bapak pernah bertemu dengan nabi yang lain?”

K: “Ya, semua nabi termasuk Nabi Adam.”

A: “Apakah Bapak pernah bertemu malaikat?”

K: “Ya, semua malaikat, bahkan ngobrol setiap hari.”

A: “Apakah Bapak pernah ke alam Baqa?”

K: “Ya, sering jalan-jalan ke sana.”

A: “Bagaimana keadaannya?”
K: “Di sana ada 7 planet surga dan 7 planet neraka dan belum ada penghuninya.”

A: “Tadi Bapak mengatakan pergi ke alam Barzakh dengan rohani, bagaimana dengan alam
Baqa?”

K: “Sama saja, seperti halnya Nabi Muhammad ke Sidratul Muntaha.”

A“Di mana Sidratul Muntaha itu?”

K: “Salah satu bangunan yang ada di surga.”

A: “Tadi Bapak mengatakan bahwa meninggal itu perpisahan antara jasmani dan rohani. Pada
waktu Bapak pergi ke Barzakh atau ke alam Baqa, apakah Bapak meninggal?”

K: “Tidak meninggal, bahkan dengan penuh kesadaran dan itu ada uraiannya tersendiri serta
sangat luas.”

2. Percakapan dengan Malaikat dan Rasulullah

A: “Selain bangunan Sidratul Muntaha, Arasy, Lauhul Mahfudz, apa ada bangunan yang
lainnya?”

K: “Ada, di antaranya ada bangunan yang sangat megah, tapi tidak tahu bangunan apa itu.
Karena pada saat itu Bapak diantar oleh Malaikat Ridwan (disingkat R), akhirnya Bapak
tanyakan kepada dia: ‘Bangunan apakah yang megah itu?’

R: “Bangunan itu adalah untuk Rasulullah Muhammad, Allah membangun untuknya.”

K: “Apakah Nabi Muhammad ada di situ?”

R: “Belum ada, nanti sesudah hari Kiamat dan sekarang masih kosong.  Nabi Muhammad dan
para nabi lainnya baru ada di alam Barzakh, yaitu alam nikmat.”

K: “Waaah…bangunan itu sangat bagus sekali.”

R: “Tapi kalau kamu mau dan berusaha sungguh-sungguh, Allah akan  memberi.”

K: “Sebenarnya Bapak sih pingin dengan bangunan itu…(sambil tertawa kecil).

A: “Tapi menurut bapak, Nabi Muhammad lebih pantas yang mendapatkannya.” “Kenapa Nabi
Muhammad tidak menceritakan semua ini?”
K: “Bapak pernah menanyakan kepada Nabi Muhammad (disingkat M); ’Kenapa Anda tidak
pernah menjelaskan tentang rohani, alam          Barzakh dan alam Baqa?’“

M: “Itu bukan tugasku dan sekarang adalah tugasmu. Kamu tentu sudah tahu pada waktu itu aku
seorang diri dan tugasku cukup berat;  menghadapi orang-orang kafir, musyrik, penyembah
berhala dan mereka adalah orang-orang yang fasik dan zalim yang akhirnya mereka mengusir
aku dari Mekah dan aku hijrah ke Madinah. Waktu itu kaumku tidak percaya bahwa aku seorang
utusan Allah, bahkan mereka memusuhiku, menganggap aku orang gila dan ingin  membunuhku.
Padahal aku harus menerima wahyu, menghadapi   peperangan demi peperangan, belum lagi
mengurusi orang-orang  ang munafik di antara yang mengikuti aku. Mana mungkin aku  harus
menjelaskan semuanya, sedangkan umurku hanya 63 tahun. ( copy koran terlampir)

Akhirnya, aliran HDH ini dinyatakan sesat–menyesatkan oleh Majelis Ulama Indonesia
Kabupaten Cirebon dengan fatwanya tanggal 01 Desember 2009. (Copy terlampir)

 XI.     AHMADIYAH

 Aliran sesat Ahmadiyah mempunyai nabi dan rasul sendiri yaitu Mirza Ghulam Ahmad di India.
Nabinya mengaku menerima wahyu di Qadian dan Rabwah. Kumpulan wahyu-wahyu yang dia
terima tersebut menjadi kitab suci Tadzkirah. Kitab suci Ahmadiyah Tadzkirah ini lebih tebal
dari kitab suci umat Islam  Al Qur’an. Juga Ahmadiyah mempunyai tempat suci sendiri yaitu
Qadian di India) dan Rabwah (di Pakistan).

Ulama no.1 Ahmadiyah Indonesia, Syafi’ R. Batuah membikin pernyataan pada koran Jayakarta,
Jum’at 1 Juli 1988 memuat berita berjudul :  AHMADIYAH MENCARI NABI DARI INDIA.
(copy terlampir)

Foto nabi Mirza Ghulam Ahmad (copy terlampir)

Copy kitab suci Ahmadiyah selengkapnya (copy terlampir)

Pernyataan Syafi’ R.Batuah: AHMADIYAH MENCARI NABI DARI INDIA inilah yang
menimbulkan reaksi keras dari para ulama serta seluruh umat Islam Sek. Parung  Bogor dan
sekitarnya. Akhirnya ketika pihak Ahmadiyah memperingati 100 tahun Ahmadiyah (100 tahun
kelahir nabi Mirza Ghulam Ahmad pada bulan Nopember 1988) yang dihadiri oleh cabang-
cabang Ahmadiyah seluruh Indonesia serta utusan dari luar negeri, maka acara tersebut
dibubarkan secara paksa oleh seluruh masyarakat Islam sekacamatan Parung serta daerah
sekitarnya dengan meneriakkan: KAMI PENGIKUT NABI MUHAMMAD DARI MAKKAH,
KITAB SUCI KAMI ADALAH  ALQUR’AN, AHMADIYAH PENGIKUT NABI MIRZA
GHULAM AHMAD DARI INDIA DAN KITAB SUCINYA TADZKIRAH.   ADA NABI DAN
KITAB SUCI DARI INDIA ??? TIDAK BISA-TIDAK BISA, YANG ADA “BONEKA DARI
INDIA”, tetapi itu nyanyian,  teriak  mereka.

Pendeknya seluruh umat Islam Parung Bogor dan sekitarnya marah betul setelah  mendengar ada
nabi baru serta kitab suci baru dari India, sehingga mereka sangat kompak menghadapi pengikut
nabi dari India ini. Perseteruan yang telah terjadi dari tahun 1988 antara umat Islam pengikut
Nabi Muhammad  SAW dari Makkah dengan pengikut nabi Mirza Ghulam Ahmad dari India ini
klimaksnya sewaktu pihak pengikut nabi Mirza dari India ini secara besar-besaran mengadakan
Jalsah salanah (hari ulang tahun) pada tahun 2005 yang lalu yang dihadiri oleh sekitar 11.000
(sebelas ribu) orang Ahmadiyah dari cabang-cabang seluruh Indonesia serta yang datang dari
luar negeri.

Akhirnya acara tersebut dikepung dan dibubarkan paksa oleh umat Islam Parung dan datanglah
mobil kepolisian Bogar untuk mengangkut mereka keluar dari kampus Mubarak. Karena tidak
ada orang Parung yang menjadi pengikut nabi Mirza dari India ini, maka masyarakat Parung
meminta kepada PEMDA BOGOR untuk menutup serta melarang Pusat Ahmadiyah Indonesia
tersebut dan akhirnya dilarang. (foto copy koran-koran terlampir)

XI.           Jaringan Islam Liberal (JIL)

 Jaringan Islam Liberal menggugat keaslian kitab Suci Al Qur’an. Ratusan ayat Al Qur’an yang
disalahkan oleh mereka. Mereka berjuang untuk memperbaharui kitab Suci Al Qur’an versi
mereka. Ayat Al Qur’an yang berbunyi : INNADDINA INDALLAHIL ISLAM disalahkan oleh
mereka. Yang benarnya ayat tersebut berbunyi : INNADDINA INDALLAHIL HANAFIYYAH.
(copy ayat-ayat Al Qur’an yang digugat dan disalahkan terlampir).

Di antara bentuk penghinaan JIL adalah seperti yang dikatakan oleh Sumanto Al-Qurtubi di
dalam bukunya Lubang Hitam Agama (penerbit Rumah Kata dengan Ilham Institute, Maret
2005) dia mengatakan,

“Oleh karena itu, Nabi, sahabat dan pengalaman komunitas Makkah dan Madinah (tajribatul
madinah wa makkah) pada hakikatnya adalah “co-author”, karena ikut menciptakan Al-Qur`an.
Dengan demikian, wahyu sebetulnya ada dua: “wahyu verbal” (wahyu eksplisit dalam bentuk
redaksional bikinan Muhammad) dan “wahyu non verbal” (wahyyu implisit berupa konteks
sosial waktu itu). Proses penulisan Al-Qur`an dengan sendirinya telah “mereduksi” Al-Qur`an
hanya sebagai teks mati belaka.” (Lubang Hitam Agama, hal. 43).

“Kita tahu Al-Qur`an yang dibaca oleh jutaan umat Islam saat ini adalah teks hasil kodifikasi –
untuk tidak menyebut “kesepakatan terselubung”- antara khalifah Utsman (644 -656 M) dengan
panitia pengumpul yang dipimpin oleh Zaid bin Tsabit, sehingga teks ini disebut Mushaf
Utsmani.” (Buku Lubang Hitam Agama, hal. 65).

Dan masih banyak pernyataan lainnya menyangkut pemikiran dan gagasan untuk merubah Al-
Qur’an, dengan tujuan menanamkan rasa ragu bawha Al-Qur’an yang ada sekarang tidak otentik
sebagaimana sudah diyakini oleh umat Islam selama ini. Sehingga pada akhirnya akan
menjauhkan umat Islam itu sendiri dari Al-Qur’an dan ajaran Islam. (copy terlampir).

·        PENUTUP

Untuk membongkar serta menangkap tokoh-tokoh aliran sesat ini seperti H. Sanwani di Pasar
Rumput; Marinus Taka di Depok Lama; Lia Aminuddin (Lia Eden) dan nabinya Muhammad
Abdurrahman; nabi Mushaddeq, Surga Adn (Ahmad Tantowi yang mengaku diri tuhan, Endang,
istri tuhan) dan Imam Junaidi mengaku diri malaikat Jibril yang sekarang  ketiga-tiganya sudah
menjadi tersangka di POLDA JABAR, semuanya saksi yang membongkar ajaran sesat (perusak
Agama Islam) tersebut.

Tentunya semua itu berdasarkan PNPS No.1 Tahun 1965 yang saat ini Aliansi Kebangsaan untuk
Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) memohon untuk mencabutnya.

Demikianlah rangkuman beberapa contoh aliran sesat yang tumbuh di Indonesia, dan masih
banyak lagi aliran-aliran sesat yang bermunculan di Indonesia saat ini karena terbatasnya
ruangan saksi tidak masukkan semuanya dalam tulisan ini.

Semua tindakan pengrusakan Agama Islam yang dilakukan baik oleh orang yang mengaku
dirinya sebagai rasul baru, sebagai Malaikat Jibril, dan sebagai tuhan selalu ditempuh jalur
hukum berdasarkan PNPS No. 1 tahun 1965 ini, dan tidak pernah dilakukan dengan cara main
hakim sendiri yaitu menyakiti/menganiaya mereka secara fisik, melainkan ditempuh jalur hukum
karena ada payung hukumnya yaitu PNPS No. 1 tahun 1965 tersebut.

Tetapi, apabila Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi yang mulia ini mengabulkan permohonan
para pemohon untuk mencabut PNPS No. 1 tahun 1965 tersebut, berarti Mahkamah Konstitusi
mencabut/membatalkan payung hukum yang selama ini kami tempuh agar aparat penegak
hukum dapat menghukum para perusak dan pangacau Agama Islam. Dengan dicabutnya PNPS
No. 1 tahun 1965 ini, berarti tidak ada lagi payung hukumnya kalau diserahkan pada pihak
kepolisian, polisi akan angkat tangan karena sudah tidak ada payung hukum, begitu juga
Kejaksaan.

Dengan demikian, Mahkamah Konstitusi memerintahkan kami untuk bertindak main hakim
sendiri terhadap para pelaku perusak Agama Islam tersebut. Agama Islam wajib membela diri
selama hayat masih dikandung badan. Jadi jangan salahkan kami kalau kami hakimi sendiri
secara beramai-ramai para perusak agama Islam yang tumbuh dengan sangat subur di Indonesia
akhir-akhir ini.

Demikianlah rangkuman beberapa contoh aliran sesat yang berusaha untuk mengahancurkan
Islam yang kami himpun dalam tulisan ini sebagai bahan pertimbangan bahwa PNPS No. 1 tahun
1965 tersebut masih sangat dibutuhkan untuk mengatur kehidupan beragama di Negara Republik
Indonesia yang kita cintai ini, serta semoga bermanfaat dan menjadi perhatian bagi Majelis
Hakim Mahkamah Konstitusi yang mulia.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, 3 Maret 2010

M. AMIN DJAMALUDDIN
Aliran-aliran Sesat Di-Indonesia
No comments

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Perjuangan selalu mendapat dua tantangan. Tekanan dari luar dan duri dalam daging. Ada banyak pola
yang mencoba untuk meruntuhkan bangunan Islam, termasuk aliran-aliran sesat yang mengeruhkan
sejarah gemilang.
Aliran sesat tampak makin marak, bahkan mengalami euforia (mabuk kebebasan) di masa Presiden
Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang menduduki jabatan sejak Oktober 1999 sampai 23 Juli 2001.
Dari ruwatan kemusyrikan sampai JIL (Jaringan Islam Liberal) yang tak mengakui hukum Tuhan muncul
secara resmi. Hingga ada tokoh aliran sesat yang keceplosan, “Mumpung presidennya Gus Dur.” Orang
mulai bingung. Lantas terbit buku Aliran dan Paham Sesat di Indonesia, 2002, terbelalaklah masyarakat.
Ada yang simpati, tapi ada yang gerah. Dari pihak sesat pun berkelit bahwa yang berhak menentukan
sesat itu hanyalah Tuhan. Si sesat masih berteriak pula bahwa yang mengorek kesesatan itu pemecah
belah.
Kita harus menyadari bahwa yang menyatukan hati itu adalah Allah, bukan kita (lihat QS 2: 62-63).
Adanya persatuan itupun hanya kalau berada pada ketaatan kepada Alllah dan Rasul-Nya. Bila tidak,
maka akan bercerai berai. Dalam hadits ditegaskan:
Nu’man bin Basyir berkata, Rasulullah saw menghadapkan wajahnya kepada para manusia, lalu
bersabda: Tegakkanlah shaf-shaf (barisan shalat) kalian (diucapkan) tiga kali. Wallahi, kamu sekalian mau
menegakkan shaf-shafmu atau (kalau kalian tidak mau) maka Allah pasti akan mencerai beraikan di
antara hati-hati kalian.” Nu’man berkata, maka aku lihat seorang lelaki melekatkan pundaknya dengan
pundak temannya (dalam shaf shalat), dengkulnya dengan dengkul temannya, dan mata kakinya dengan
mata kaki temannya” (HR Abu Dawud dan Ahmad).
Pengertian sesat
Sesat atau kesesatan itu bahasa Arabnya dhalal. Yaitu setiap yang menyimpang dari jalan yang dituju
(yang benar) dan setiap yang berjalan bukan pada jalan yang benar, itulah kesesatan. Dalam al-Qur’an
disebutkan, setiap yang di luar kebenaran itu adalah sesat (lihat QS Yunus: 32). Kebenaran hanya datang
dari Allah.
Pertanyaannya kini, kebenaran dari Allah itu adanya di al-Qur’an dan as-Sunnah, namun cara
pemahamannya/penafsirannya model apa? Pertanyaan itu sudah ada jawabannya, dalam hadits tentang
73 golongan, riwayat At-Tirmidzi.

“Siapakah dia (golongan yang satu—yang selamat dari neraka—itu) wahai Rasulullah?” Beliau
menjawab, “(Mereka yang mengikuti apa) yang aku dan sahabatku berada di atasnya.”

Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan, penulis Lamhah ‘anil firaq adh-dhaallah, Membongkar Firqah-Firqah
Sesat, berkomentar. Ketika Rasulullah ditanya tentang siapakah satu yang selamat itu, beliau menjawab,
“Mereka adalah orang-orang yang menempuh jalan seperti yang aku dan sahabatku tempuh.” Maka
barangsiapa yang tetap di atas jalan yang ditempuh Rasul saw dan para sahabatnya, maka dia termasuk
yang selamat dari neraka. Dan barangsiapa yang menyelisihi dari hal tersebut sesungguhnya dia diancam
dengan neraka sesuai dengan kadar jauhnya.
Dalam praktik, kesesatan itu tidak dianggap sesat walaupun dilaksanakan ramai-ramai. Di antara
contohnya adalah kelompok yang tidak langsung dikenali sebagai kelompok sesat, misalnya:
Komunitas Penimbrung Qur’an Sunnah
Golongan yang satu ini tidak mau disebut kelompok agama, tak mau pula disebut sekuler. Tapi mereka
menolak semua yang datang dari al-Qur’an dan as-Sunnah. Kelompok ini muncul menjelang
pertengahan abad 20 dengan membatasi bahwa al-Qur’an dan as-Sunnah tidak bisa diberlakukan di
wilayah mereka, karena beralasan bahwa di tempat mereka bukanlah wilayah al-Qur’an dan as-Sunnah.
Mereka punya aturan-aturan tertentu yang kadang masuk ke wilayah yang diatur al-Qur’an dan as-
Sunnah dengan “membantu” pelaksanaan praktisnya, dalam hal yang menguntungkan mereka. Misalnya
tentang pelaksanaan ibadah haji. Di sisi itulah al-Qur’an dan as-Sunnah mereka terima, bahkan hampir
mereka monopoli.
Lain lagi dengan kelompok yang secara nama adalah Islamis, namun justru sesat menyesatkan. Misalnya:
NII KW IX
NII (Negara Islam Indonesia) asalnya DI (Darul Islam, diproklamasikan Sekarmadji Maridjan
Kartosoewirjo, 7 Agustus 1949 di Cisayong Tasikmalaya Jawa Barat). Kemudian nama NII itu berupa
penjelasan singkat tentang proklamasi. Pada tahun 1980-an ketika diadakan musyawarah tiga wilayah
besar (Jawa Barat, Sulawesi, dan Aceh) di Tangerang Jawa Barat, diputuskan bahwa Adah Djaelani
Tirtapradja diangkat menjadi Imam NII. Lalu ada pemekaran wilayah NII yang tadinya 7 menjadi 9,
penambahannya itu KW VIII (Komandemen Wilayah VIII) Priangan Barat (mencakup Bogor, Sukabumi,
Cianjur), dan KW IX Jakarta Raya (Jakarta, Tangerang, Bekasi).
Pada dekade 1990-an KW IX dijadikan sebagai Ummul Quro (ibukota negara) bagi NII, menggantikan
Tasikmalaya, atas keputusan Adah Djaelani. Karena pentingnya menguasai ibukota sebagai pusat
pemerintahan, maka dibukalah program negara secara lebih luas, dan puncaknya ketika pemerintahan
dipegang Abu Toto Syekh Panjigumilang (yang juga Syekh Ma’had Al-Zaitun, Desa Gantar, Indramayu,
Jawa Barat) menggantikan Adah Djaelani sejak tahun 1992.
Penyelewengannya terjadi ketika pucuk pimpinan NII dipegang Abu Toto. Ia mengubah beberapa
ketetapan-ketetapan Komandemen yang termuat dalam kitab PDB (Pedoman Dharma Bakti) seperti
menggantikan makna fai’ dan ghanimah yang tadinya bermakna harta rampasan dari musuh ketika
terjadi peperangan (fisik), tetapi oleh Abu Toto diartikan sama saja, baik perang fisik maupun tidak.
Artinya, harta orang selain NII boleh dirampas dan dianggap halal. Pemahaman ini tidak dicetuskan
dalam bentuk ketetapan syura (musyawarah KW IX) dan juga tidak secara tertulis, namun didoktrinkan
kepada jamaahnya. Sehingga jamaahnya banyak yang mencuri, merampok, dan menipu, namun
menganggapnya sebagai ibadah, karena sudah diinstruksikan oleh ‘negara’.
Dalam hal shalat, dalam Kitab Undang-undang Dasar NII diwajibkan shalat fardhu 5 waktu, namun
perkembangannya, dengan pemahaman teori kondisi perang, maka shalat bisa dirapel. Artinya, dari
mulai shalat zuhur sampai dengan shalat subuh dilakukan dalam satu waktu, masing-masing hanya satu
rakaat. Ini doktrin Abu Toto dari tahun 2000-an.
Mengenai puasa, mereka mengamalkan hadits tentang mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka
dengan cara, sudah terbit matahari pun masih boleh sahur, sedang jam 5 sore sudah boleh berbuka.
Alasannya dalil hadits tersebut.
Gerakan ini mencari mangsa dengan jalan setiap jamaah diwajibkan mencari satu orang tiap harinya
untuk dibawa tilawah. Lalu diarahkan agar hijrah dan berbaiat sebagai anggota NII. Karena dengan baiat
maka seseorang terhapus dari dosa masa lalu, tersucikan diri, dan menjadi ahli surga. Untuk itu peserta
ini harus mengeluarkan shadaqah hijrah yang besarnya tergantung dosa yang dilakukan. Anggota NII di
Jakarta saja, saat ini diperkirakan 120.000 orang yang aktif.
(see http://azaytun.wordpress.com/ or http://nii-alzaytun.blogspot.com/ or
http://swaramuslim.net/ebook/html/014/ )

Klik Gambar diatas


LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia)
Pendiri dan pemimpin tertinggi pertama gerakan ini adalah Madigol Nurhasan Ubaidah Lubis bin Abdul
bin Thahir bin Irsyad. Lahir pada tahun 1915 di Desa Bangi, Kec. Purwoasri, Kediri, Jawa Timur. Paham
yang dianut oleh LDII tidak berbeda dengan aliran Islam Jama’ah/Darul Hadits yang telah dilarang oleh
Jaksa Agung Republik Indonesia pada tahun 1971. Keberadaan LDII mempunyai akar kesejarahan dengan
Darul Hadits/Islam, Jama’ah yang didirikan pada tahun 1951 oleh Nurhasan Al Ubaidah Lubis (Madigol).
Setelah aliran tersebut dilarang tahun 1971, kemudian berganti nama dengan Lembaga Karyawan Islam
(LEMKARI) pada tahun 1972 (tanggal 13 Januari 1972. Pengikut gerakan ini pada pemilu 1971 berafiliasi
dan mendukung GOLKAR).
Aliran sesat yang telah dilarang Jaksa Agung 1971 ini kemudian dibina oleh mendiang Soedjono
Hoermardani dan Jenderal Ali Moertopo. LEMKARI dibekukan di seluruh Jawa Timur oleh pihak
penguasa di Jawa Timur atas desakan keras MUI (Majelis Ulama Indonesia) Jatim di bawah pimpinan KH.
Misbach. LEMKARI diganti nama oleh Jenderal Rudini (Mendagri), 1990/1991, menjadi LDII (Lembaga
Dakwah Islamiyah Indonesia).
Penyelewengan utamanya, menganggap al-Qur’an dan as-Sunnah baru sah diamalkan kalau manqul
(yang keluar dari mulut imam atau amirnya). Gerakan ini membuat syarat baru tentang sahnya
keislaman seseorang. Orang yang tidak masuk golongan mereka dianggap kafir dan najis.
Modus operandi gerakan ini mengajak siapa saja ikut ke pengajian mereka secara rutin. Peserta akan
diberikan ajaran tentang shalat dan sebagainya berdasarkan hadits, lalu disuntikkan doktrin-doktrin
bahwa hanya Islam model manqul itulah yang sah, benar. Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan,
boleh ditebus dengan uang oleh anggota ini.
Komunitas LDII

sumber : www.tempophoto.com
( see http://id.wikipedia.org/wiki/LDII or http://ldii.or.id )
Inkar Sunnah
Orang yang tidak mempercayai hadits Nabi saw sebagai landasan Islam, maka dia sesat. Itulah kelompok
Inkar Sunnah.
Ada tiga jenis kelompok Inkar Sunnah. Pertama kelompok yang menolak hadits-hadits Rasulullah saw
secara keseluruhan. Kedua, kelompok yang menolak hadits-hadits yang tak disebutkan dalam al-Qur’an
secara tersurat ataupun tersirat. Ketiga, kelompok yang hanya menerima hadits-hadits mutawatir
(diriwayatkan oleh banyak orang setiap jenjang atau periodenya, tak mungkin mereka berdusta) dan
menolak hadits-hadits ahad (tidak mencapai derajat mutawatir) walaupun shahih. Mereka beralasan
dengan ayat, “…sesungguhnya persangkaan itu tidak berguna sedikitpun terhadap kebenaran” (Qs An-
Najm: 28). Mereka berhujjah dengan ayat itu, tentu saja menurut penafsiran model mereka sendiri.
Inkar Sunnah di Indonesia muncul tahun 1980-an ditokohi Irham Sutarto. Kelompok Inkar Sunnah di
Indonesia ini difatwakan oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) sebagai aliran yang sesat lagi menyesatkan,
kemudian dilarang secara resmi dengan Surat Keputusan Jaksa Agung No. Kep-169/ J.A./ 1983 tertanggal
30 September 1983 yang berisi larangan terhadap aliran inkarsunnah di seluruh wilayah Republik
Indonesia.
Ahmadiyah
Orang yang mengakui adanya nabi lagi sesudah Nabi Muhammad saw maka mereka sesat.
Itulah kelompok Ahmadiyah yang mempercayai Mirza Ghulam Ahmad dari India sebagai nabi setelah
Nabi Muhammad saw.
Gerakan Ahmadiyah didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di India. Mirza lahir 15 Februari 1835 M. dan
meninggal 26 Mei 1906 M di India.
Ahmadiyah masuk ke Indonesia tahun 1935, tapi mereka mengklaim diri telah masuk ke negeri ini sejak
tahun 1925. Tahun 2000, mendiang khalifah Ahmadiyah dari London, Tahir Ahmad, bertemu dengan
Presiden Abdurahman Wahid. Kini Ahmadiyah mempunyai sekitar 200 cabang, terutama Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Palembang, Bengkulu, Bali, NTB dan lain-lain. Basis-basis
Ahmadiyah di Kuningan, Jawa Barat dan Lombok telah dihancurkan massa (2002/2003) karena mereka
sesumbar dan mengembangkan kesesatannya.
Tipuan Ahmadiyah Qadyan, mereka mengaku bahwa Mirza Ghulam Ahmad itu nabi namun tidak
membawa syariat baru. Tipuan mereka itu dusta, karena mereka sendiri mengharamkan wanitanya
nikah dengan selain orang Ahmadiyah. Sedangkan Nabi Muhammad saw tidak pernah mensyariatkan
seperti itu, jadi itu syari’at baru mereka. Sedangkan Ahmadiyah Lahore yang di Indonesia berpusat di
Jogjakarta mengatakan, Mirza Ghulam Ahmad itu bukan nabi tetapi Mujaddid. Tipuan mereka ini dusta
pula, karena mereka telah mengangkat pembohong besar yang mengaku mendapatkan wahyu dari
Allah, dianggap sebagai mujaddid.
( see http://id.wikipedia.org/wiki/Ahmadiyah or http://www.ahmadiyah.org/ )
Salamullah
Agama Salamullah adalah agama baru yang menghimpun semua agama, didirikan oleh Lia Aminuddin, di
Jakarta. Dia mengaku sebagai Imam Mahdi yang mempercayai reinkarnasi. Lia mengaku sebagai jelmaan
roh Maryam, sedang anaknya, Ahmad Mukti yang kini hilang, mengaku sebagai jelmaan roh Nabi Isa as.
Dan imam besar agama Salamullah ini Abdul Rahman, seorang mahasiswa alumni UIN Jakarta, yang
dipercaya sebagai jelmaan roh Nabi Muhammad saw.
Ajaran Lia Aminuddin yang profesi awalnya perangkai bunga kering ini difatwakan MUI pada 22
Desember 1997 sebagai ajaran yang sesat dan menyesatkan. Pada tahun 2003, Lia Aminuddin mengaku
mendapat wahyu berupa pernikahannya dengan pendampingnya yang dia sebut Jibril. Karena itu, Lia
Aminuddin diubah namanya menjadi Lia Eden sebagai lambang surga, menurut kitabnya yang berjudul
Ruhul Kudus.
Pengikutnya makin menyusut, kini tinggal 70-an orang, maka ada “wahyu-wahyu” yang menghibur atas
larinya orang dari Lia.
( see http://id.wikipedia.org/wiki/Lia_Eden or http://www.liaeden.info/ )
Isa Bugis
Orang yang memaknakan al-Qur’an semaunya, tidak sesuai dengan petunjuk Rasulullah saw, maka
mereka sesat. Itulah kelompok Isa Bugis. Contohnya, mereka memaknakan al-fiil yang artinya gajah
menjadi meriam atau tank baja. Alasannya di Yaman saat zaman Nabi tidak ada rumput maka tak
mungkin ada gajah. Kelompok ini tidak percaya mukjizat, dan menganggap mukjizat tak ubahnya seperti
dongeng lampu Aladin. Nabi Ibrahim menyembelih Ismail itu dianggapnya dongeng belaka. Kelompok ini
mengatakan, tafsir al-Qur’an yang ada sekarang harus dimuseumkan, karena salah semua. Al-Qur’an
bukan Bahasa Arab, maka untuk memahami al-Qur’an tak perlu belajar Bahasa Arab. Lembaga Pembaru
Isa Bugis adalah Nur, sedang yang lain adalah zhulumat, maka sesat dan kafir. Itulah ajaran sesat Isa
Bugis.
Tahun 1980-an mereka bersarang di salah satu perguruan tinggi di Rawamangun, Jakarta. Sampai kini
masih ada bekas-bekasnya, dan penulis pernah berbantah dengan kelompok ini pada tahun 2002.
Tampaknya, mereka masih dalam pendiriannya, walau tak mengaku berpaham Isa Bugis.
Baha’i
Kelompok ini adalah kelompok yang menggabung-gabungkan Islam dengan Yahudi, Nasrani dan lainnya.
Itulah kelompok Baha’i. Menghilangkan setiap ikatan agama Islam, menganggap syariat Islam telah
kadaluarsa. Persamaan antara manusia meskipun berlainan jenis, warna kulit dan agama. Inilah inti
ajaran Baha’i. Menolak ketentuan-ketentuan Islam. Menolak Poligami kecuali dengan alasan dan tidak
boleh dari dua istri.
Mereka melarang talaq dan menghapus ‘iddah (masa tunggu). Janda boleh langsung kawin lagi, tanpa
‘iddah. Ka’bah bukanlah kiblat yang mereka akui.
Kiblat mereka adalah dimana Tuhan menyatu dalam diri Bahaullah (pemimpin mereka).
( see URL : http://id.wikipedia.org/wiki/Baha’i )

Agama Baha’i adalah induk dari aliran Islam Liberal (JIL) yang mempromosikan Pluralisme. Gambar
diatas diambil dari situs www.libforall.com

Pluralisme Agama, JIL (Jaringan Islam Liberal)


Orang yang menyamakan semua Agama, hingga Islam disamakan dengan Yahudi, Nasrani, dan agama-
agama kemusyrikan, mereka juga sesat dan menyesatkan. Itulah kelompok yang berpaham pluralisme
agama, yang sejak Maret 2001 menamakan diri sebagai JIL (Jaringan Islam Liberal) yang dikoordinir oleh
Ulil Abshar Abdalla. Ulil tidak mengakui adanya hukum Tuhan, hingga syariat mu’amalah (pergaulan
antar manusia). Perintah syari’at jilbab, qishash, hudud, potong tangan bagi pencuri dan sebagainya itu
tidak perlu diikuti. Bahkan larangan nikah antara Muslim dengan non Muslim dianggap tidak berlaku
lagi, karena ayat larangannya dianggap tidak jelas. Vodca (minuman keras beralkohol lebih dari 16%)
pun menurut Ulil bisa jadi di Rusia halal, karena udaranya dingin sekali.
Pemahaman “kembali kepada al-Qur’an dan as-Sunnah/al-Hadits” seperti yang dipahami umat Islam
sekarang ini menurut Ulil, salah, karena menjadikan penyembahan terhadap teks. Maka harus dipahami
bahwa al-Qur’an yang sekarang baru separuhnya, sedang separuhnya lagi adalah pengalaman manusia.
( see http://id.wikipedia.org/wiki/JIL or http://islamlib.com/ )
Lembaga Kerasulan
Kelompok ini mengibaratkan Rasul bagai menteri, sedang kerasulan adalah sebuah departemen. Lalu
Rasul boleh wafat sebagaimana menteri boleh mati, namun kerasulan atau departemen tetap ada.
Diangkatlah rasul baru sebagaimana diangkat pula menteri baru. Karena Nabi Muhammad saw adalah
rasul terakhir. Yang berpaham Rasul tetap diangkat sampai hari kiyamat itulah kelompok Lembaga
Kerasulan.
Masih banyak sebenarnya lembaga dan gerakan aliran sesat yang berkembang di Indonesia. Ada yang
bergerak secara kelompok, tapi ada pula yang bersifat pemikiran individu, seperti Harun Nasution dan
Ahmad Wahib. Kedua tokoh ini nyaris sama. Harun Nasution mengatakan bahwa semua agama pada
dasarnya adalah sama. Sedangkan Ahmad Wahib yang pernah menerbitkan buku Pergolakan Pemikiran
Islam pernah membuat statemen yang mengagetkan dalam bukunya, “Seandainya Muhammad tidak
ada, wahyu dari Allah (al-Qur’an) dengan tegas aku berkata bahwa Karl Marx dan Frederick Engels lebih
hebat dari utusan Tuhan itu. Otak kedua orang itu yang luar biasa dan pengabdiannya yang luar biasa
akan meyakinkan setiap orang bahwa kedua orang besar itu adalah penghuni surga tingkat pertama
berkumpul dengan para Nabi dan Syuhada.”
Begitu banyak tantangan untuk umat Islam. Ada tekanan yang datang dari luar, ada pula pengkhianatan
dan kesesatan yang muncul dari dalam. Dengan berpikir jernih dan bersandar pada hukum-hukum Allah,
semoga umat ini selalu mendapat lindungan-Nya.
Wallahu a’lam bisshawab.
Diambil dari Swara Muslim

Sumber : http://hafez.wordpress.com/2007/10/29/inilah-sebagian-aliran-sesat-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai