Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

BAB 18
PERTEMUAN KE-18
AKTIVA PAJAK TANGGUHAN DAN KEWAJIBAN PAJAK
TANGGUHAN

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari BAB 18 mengenai Aktiva Pajak Tangguhan dan Kewajiban Pajak
Tangguhan, mahasiswa diharapkan mampu menentukan aktiva pajak tangguhan dan
kewajiban pajak tangguhan melalu rekonsiliasi fiskal

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun tujuaniipembelajaraniiyang akan dicapai adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswaiimampuiimenentukan aktiva pajak tangguhan dan kewajiban pajak
tangguhan melalui rekonsiliasi fiskal

C. URAIAN MATERI
Setiapiientitas memiliki kewajiban untukiimembayariipajak kepadaiinegara sesuai
denganiUndang-Undang PajakiiPenghasilan. Penghasilaniiyang diterima atau diperoleh
entitas dikenakaniipajak setelahiidikurangkaniibebaniiyang diperbolehkan. Penghasilan
tersebut kemudianiiakaniidikenakaniipajakiisesuaiiidengan tarif yang berlaku. Ketentuan
dalamiiUUiiPPh daniiPSAKiiterkait pengakuaniipendapatan dan bebaniitidak sama, karena
memilikiiitujuaniiyang berbeda.iiPajakiimenganut konsep matchingiiprinciples artinya jik
penghasilan tersebutiiditerimaiipadaiisuatu periode makaiikonsekuensiiipajaknya harus
diperhitungkaniipadaiiperiodeiitersebut. Perbedaaniiantara pajakiidaniiakuntansi dapat
dibedakaniimenjadiiidua, perbedaan permaneniidaniiperbedaan temporer.iiSetiap akhir
pelaporaniientitas melakukan rekonsiliasiiifiskaliiatauiikoreksiiifiskaliiatas labaiisebelum
pajakiiuntuki menghitung jumlahiipenghasilan kenaiipajak.iOlehiikarena itu,iipenerapan
PSAKiiNo.46 tentang AkuntansiiiPajak Penghasilaniidiharapkan dapatiimenjembatani

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page 1


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

antara peraturan perpajakan denganiiketentuan akuntansi.iiPSAK No. 46 mengatur


pengakuan, pengukuran,iipenyajianiidaniipengungkapaniipajakiipenghasilaniientitas.ii
Bebaniipajakiidalamiilaporaniikeuangan merupakaniipenjumlahaniidariiibeban pajak kini
dan bebanii(manfaat)iipajak tangguhan.iiPraktikiisebelumiiPSAKiiNo.46 beban pajak
penghasilan dalam laporan laba rugiiiadalahiibebaniipajak kiniiisaja, tanpa
memperhitungkan pajak tangguhan.iBebanii(manfaat)iipajakiitangguhan merupakan
dampak dari perbedaan temporeriiyangiimenyebabkaniijumlahiipajak terpulihkan atau
pajakiipenghasilaniiterutangiipadaiiperiodeiimasaiidepan.
Perbedaan temporeriiini akaniimenimbulkan jumlah pajakiiterutangiipada periode
mendatang atauiijumlahiipajak terpulihkaniidiiimasaiimendatang.iiAkibat pengakuan
pendapataniimenurut akuntansiiilebih besariidibandingkaniimenurutiipajak, maka akan
menimbulkan pajakiterutang diiimasaiidepaniisehinggaiiakaniidiakui kewajiban pajak
tangguhan.iiSebaliknyaiijikaiipengakuan pendapataniimenurutiiakuntansi lebih kecil
dibandingkan penghasilaniimenurut pajak,iimaka entitasiiakan melakukan pembayaran
pajakiiterlebihiidahuluiiatas pendapataniitersebutiisehinggaiiakan diakui asetiipajak
tangguhan.iiAsetiipajakiitangguhan jugaiidapatiiterjadiiikarena akumulasi kerugianiipajak
yangiibelumiidikompensasikan.ii
DenganiiPSAKiiNo.ii46 entitas tidak hanya diwajibkaniimemenuhiiiketentuan perpajaka
untukiimembayariidaniimelaporkan pajak,iinamuniijugaiimenyajikan dan mengungkapkan
informasiiitersebutiidalamiilaporan keuangan.iiHaliiini membantu paraiipengguna laporan
keuanganiitidak salahiidalamiimembacaiilaporan keuangan. Kesalahan itu bisa berupa
overvalued atau undervaluediiterhadap apaiiyang disajikan dalam laporan keuangan
perusahaan.iiSuatu perusahaaniibisa saja membayar pajakiilebih keciliisaatiiini,
tapiiisebenarnyaiimemiliki potensiiihutang pajak yangiilebihiibesariidiiimasa datang.iiAtau
sebaliknya, bisa saja perusahaan membayariipajakiilebihiibesariisaatiiini,iitetapi sebenarnya
memilikiiipotensi hutang pajakiiyangiilebihiikeciliidiiimasaiidatang.

1. Aktiva Pajak Tangguhan dan Kewajiban Pajak Tangguhan

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page 2


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Akuntansiiipajak penghasilaniiseperti diatur dalamiiPSAK 46iimenggunakan dasar


akrual,iiyang mengharuskan untukiidiakuinya pajakiipenghasilaniiyang kurang dibayar
atau terutangiidan pajakiiyangiilebihiibayar dalamiitahuniiberjalan. Secara garisiibesar
prinsip dasariiakuntansiiipajakiipenghasilaniiadalahiisebagaiiiberikutii:ii
a. Pajak penghasilaniitahun berjalan yangiikurang bayariiatau terutangiidiakui sebagai
KewajibaniiPajak Kiniii(HutangiiPajak) sedangkaniiyangiilebih dibayar
disebutiiAktiva PajakiiKiniii(PiutangiiPajak)ii
b. Konsekuensi pajak peiode mendatang yangiidapat didistribusikaniidengan
perbedaaniitemporer kenaiipajak diakuiiisebagaiiiKewajibaniiPajak Tangguhan,
sedangkan efekiperbedaan temporer yang bolehiidikurangkaniidaniisisa kerugian yang
belumiidikompensasikaniidiakuiiisebagaiiiAktivaiiPajakiiTangguhan.ii
c. Pengukuran kewajibaniidan aktivaiipajak didasarkanipadaiiperaturaniipajak yang
berlakuiiPenilaian kembaliiiAktiva Pajak Tangguhan harus dilakukaniipada setiap
tanggal neraca, terkait dengan kemungkinan dapatiiatauiitidaknya pemulihan
aktivaiipajakiidirealisasikaniidalamiiperiodeiimendatang.

2. Pencatatan Pajak Tangguhan


Jurnal untuk mencatat timbulnya asset pajak tangguhan adalah :
AsetiiPajakiiTangguhan Rp xxx
PendapataniiPajakiiTangguhan Rp xxx

Jurnal untuk mencatat kewajiban pajak tangguhan adalah :


BebaniiPajakiiTangguhan Rp xxx
KewajibaniiPajakiiTangguhan Rp xxx

Contoh penerapan PSAK No 46 dapat dijelaskan sebagai berikut :


Pada tanggalii1 Februariii2010, perusahaan membeliiisepeda motoriidenganiiharga perolehan
sebesar Rpii12.000.000,-.iiPerusahaaniimenggunakaniimetodeiigarisiilurus untuk menghitung
bebaniipenyusutan assetiitersebut.iiPerusahaaniimengestimasi bahwa masaiimanfaat motor

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page 3


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

tersebutii3iitahun denganiipertimbanganiimedaniilapangan tempat perusahaaniiberada.iiSecara


perpajakan, masaiimanfaatiisepedaiimotoriiadalahii4 tahun karenaiimasukiidalamiikelompokii1
pada assetiibukaniibangunan.iiMaka perbandingan perhitunganiipenyusutan assetiitetap
menurut perusahaaniidaniiperaturan perpajakan dapatiidijelaskaniisebagaiiiberikutii:

Perhitungan Perpajakan Perhitungan Perusahaan


Tahun
Perhitungan Beban penyusutan Perhitungan Beban penyusutan
2010 Rp 12.000.000 : 4 Tahun Rp 3.000.000,- Rp 12.000.000 : 3 Tahun Rp 4.000.000,-
2011 Rp 12.000.000 : 4 Tahun Rp 3.000.000,- Rp 12.000.000 : 3 Tahun Rp 4.000.000,-
2012 Rp 12.000.000 : 4 Tahun Rp 3.000.000,- Rp 12.000.000 : 3 Tahun Rp 4.000.000,-
2013 Rp 12.000.000 : 4 Tahun Rp 3.000.000,- 0
Jumlah Rp 12.000.000,- Jumlah Rp 12.000.000,-
Pada table diatas, dapat kita lihat bahwa terdapat perbedaan pengakuan beban
penyusutan setiapiitahunnya, namun jumlahiipembebanannya pada akhirnyaiisama. Jadi
inilah yang dimaksudiidengan bedaiitemporer, hanya bedaiiwaktu pengakuannya saja. Nah
bagaimana dengan asset pajak tangguhannya ? maka kita perlu hitung dahulu iiselisih
pengakuan perpajakaniidan pengakau perusahaan sepertiiiberikut :
Tahun Perpajakan Perusahaan Selisih Koreksi Fiskal
2010 Rp 3.000.000,- Rp 4.000.000,- Rp 1.000.000,- Positif
2011 Rp 3.000.000,- Rp 4.000.000,- Rp 1.000.000,- Positif
2012 Rp 3.000.000,- Rp 4.000.000,- Rp 1.000.000,- Positif
2013 Rp 3.000.000,- Rp 0,- Rp 3.000.000,- Negatif
Berdasarkan table diatas, koreksi fiskal positif terjadi karena selisih pengakuan tidak
diakui secara perpajakan, sehingga beban menjadi lebih kecil dan menambah pajak.
Sedangkan koreksi fiskal negative terjadi karena perusahaan tidak melakukan
pembebananiipenyusutan namun pajakiimengakui adanya bebaniipenyusutan sehingga
biayaiibertambah daniipajak menjadi lebih rendah.
Asset pajak tangguhaniidiakui ketikaiiadanya koreksipositif pada jenis beda temporer.
Ketikaiipada saatiipengakuan assetiipajak tangguhan, akuniiyang menjadiiilawannya adalah
manfaat pajakiitangguhan.
Contoh lainnya adalah sebagai berikut :
PT Runaway memperoleh labaiisebelumpajak tahun 2105 sebesar Rp 1.200.000.000,-
dengan catatan koreksiiifiskal atasiilaba tersebut adalah sebagai berikut :

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page 4


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Beda Permanen :
a. Pendapataniibungaiideposito Rp 40.000.000,-
b. Bebaniijamuan tanpaiidaftar nominative Rp 30.000.000,-
c. Pendapataniisewa bangunan Rp 60.000.000,-
d. Bebaniibunga pajak Rp 20.000.000,-
e. Bebaniipemberian fasilitas dalam bentuk natura Rp 50.000.000,-
f. Pendapataniijasa giro Rp 50.000.000,-
g. Bebaniipajak penghasilan Rp 15.000.000,-
Beda Temporer :
a. Penyusutan komersial Rp 60.000.000,- lebihiirendah dariiipenyusutan fiskal
b. Amortisasiiifiskal Rp 30.000.000,- lebihiirendahiidari amortisasi fiskal
KreditiiiPajak yangiisudahiidibayariiselama tahun 2015 :
a. PPh Pasal 22 Rp 20.000.000,-
b. PPhiiPasal 23 Rp 10.000.000,-
c. PPhiiPasal 24 Rp 15.000.000,-
d. PPhiiPasal 25iiRp 45.000.000,-
Pertanyaan :
1. Berapakah PenghasilaniiKenaiiPajak untuk Tahun 2015 ?
2. Berapakah PPhiiKurang/Lebih bayarnya ?
3. Tentukaniiapakah asset atauiikewajiban pajakiitangguhan yang timbul !
4. Buatlah jurnaliidaniipenyajiannya !

Pembahasan :
1. Perhitungan Penghasilan Kena Pajak
Laba sebelum pajak (Komersial) Rp 1.200.000.000
KoreksiiiBedaiiTetap :
(-) PendapataniiBunga Deposito (Rp 40.000.000)
(-) Pendapataniisewa bangunan (Rp 60.000.000)
(-) PendapataniiJasa Giro (Rp 50.000.000)
(+) BebaniiJamuan Rp 30.000.000

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page 5


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

(+) BebaniiBunga Pajak Rp 20.000.000


(+) BebaniiFasilitas Berupa Natura Rp 50.000.000
(+) BebaniiPPh Rp 15.000.000
Total Koreksi Beda Tetap (Rp 35.000.000)
Koreksi Beda Waktu :
(-) PenyusutaniiKomersial < Fiskal (Rp 60.000.000)
(-) AmortisasiiiKomersial > Fiskal Rp 30.000.000
Total Koreksi Beda Waktu (Rp 30.000.000)
Penghasilan Kena Pajak Rp 1.135.000.000

Dari rekonsiliasi diatas diketahui bahwa Penghasilan Kena Pajak adalah Rp 1.135.000.000
lebih kecil dari LabaiiSebelumiiPajak Rp 1.200.000.000. Sehingga sesuai ketentuan bila
LabaiiSebelumiiPajak (komersial) lebihiibesar dariiiPenghasilan KenaiiPajak (Fiskal) iimaka
akan muncul kewajibaniipajak tangguhan sebesar tarif PPh Badan dikali dengan perbedaan
temporer yang terjadi.

2. Perhitungan PPh Kurang/Lebih bayar (Beban Pajak Kini)


PajakiiPenghasilaniiTerutang 25% x Rp 1.135.000.000 Rp 283.750.000
Kredit Pajak :
PPhiiPasalii22 Rp 20.000.000
PPhiiPasalii23 Rp 10.000.000
PPhiiPasalii24 Rp 15.000.000
PPhiiPasalii25 Rp 45.000.000
Total Kredit Pajak (Rp 90.000.000)
PPhiiKurangiiBayar (Beban Pajak Kini) Rp 193.750.000

3. Perhitungan Kewajiban Pajak Tangguhan :


25% x Rp 30.000.000 = Rp 7.500.000,-
4. Jurnal Pencatatan :

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page 6


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

BebaniiPajakiiKini Rp 283.750.000
BebaniiPajakiiTangguhan Rp 7.500.000
KewajibaniiPajakiiTangguhan Rp 7.500.000
PPhiiPasalii22 Rp 20.000.000
PPhiiPasalii23 Rp 10.000.000
PPhiiPasalii24 Rp 15.000.000
PPhiiPasalii25 Rp 45.000.000
PPhiiPasalii29 Rp 193.750.000

Penyajianiidalam laporaniikeuangan :
Labaiisebelumiipajak Rp 1.200.000.000
Beban PajakiiKini (Rp 283.750.000)
Beban PajakiiTangguhan (Rp 7.500.000)
Total Laba Bersih Rp 908.750.000

D. LATIHAN SOAL
Laba sebelum pajak PT ABC tahun 2016 adalah sebesar Rp 850.000.000, koreksi fiskal
atasiilabaiitersebut adalah sebagai berikut :
1. Pendapataniibungaiideposito Rp 50.000.000
2. Beban jamuaniitanpa daftariinominatif Rp 30.000.000
3. Penyusutaniifiskal menunjukkan selisih Rp 10.000.000 daripada penyusutan
komersial
4. AngsuraniiPPh Pasalii25 Rp 15.000.000 setiap bulannya
Diminta :
1. Tentukanlah penghasilan kena pajak Tuan ABC !
2. Tentukan Beban pajak kini Tuan ABC !
3. Tentukaniiasset atauiikewajiban pajak tangguhannya !
4. Buatlah jurnaliidaniipenyajiannya !

E. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page 7


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Melakukan pengecekan terhadap jawaban mahasiswa untuk mengetahui tingkat penguasaan


mahasiswa dalam melakukan pencatatan asset pajak tangguhan dan kewajiban pajak
tangguhan lalu mendiskusikannya didalam kelas.

F. DAFTAR PUSTAKA
1. Direktorat Jenderal Pajak, Undang Undang No 16 Tahun 2009 tentang Perubahan
Ketiga atas Undang Undang No 6 tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan
TataiiCaraiiPerpajakan
2. Direktorat Jenderal Pajak, Undang Undang No 36 Tahun 2008 tentang Pajak
Penghasilan
3. Purwanto. 2014. Akuntansi Perpajakan, Pusdiklat Pajak
1. PSAK 46
2. www.punditax.com

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page 8

Anda mungkin juga menyukai