Anda di halaman 1dari 6

REFLEKSI KASUS

Rhinitis Alergi

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat dalam Mengikuti Program Pendidikan


Klinik Bagian Ilmu Penyakit THT
RSUD Dr. Soedirman Kebumen

Disusun oleh :
Anzilla Rahmanita Putri
14711058

Pembimbing :
dr. Yayan Mitayani, Sp.THT-KL
Penguji :
dr. Sofyan Suri Susilohadi, Sp.THT

SMF ILMU PENYAKIT THT


RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2020
FORM REFLEKSI KASUS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Nama Dokter Muda : Anzilla Rahmanita Putri NIM : 14711058


Stase : Ilmu Penyakit THT

Identitas Pasien
Nama / Inisial : Ny. MK No RM : 375**
Umur : 31 th Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosis / Kasus : Rhinitis Alergi
Pengambilan kasus dilakukan pada minggu ke-4
Jenis Refleksi (lingkari yang sesuai, minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-
Islaman sifatnya wajib)
a. Ke-Islaman
b. Psikologis
c. Sosialekonomi
d. Etika moral
e. Medikolegal

Form Uraian
1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap
pasien/kasus yang diambil):

KELUHAN UTAMA :
Bersin-bersin
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Pasien datang ke Poli THT RSDS Kebumen dengan keluhan bersin-
bersin sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan bersin-bersin dirasakan lebih
sering saat udara dingin dan bersin bisa terjadi >4x tiap episode
kekambuhan. Keluhan disertai rasa gatal pada hidung, hidung tersumbat
dan keluar cairan encer bening dari hidung. Keluhan ini sering
mengganggu aktivitas sehari-hari,hingga mengganggu tidur pasien.
Keluhan yang diderita pasien diakui sudah sering terjadi 10 tahun
belakangan ini, dan pasien sering merasa bosan karena sering periksa ke
dokter karena keluhannya ini.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :
 Pasien sering mengalami keluhan serupa sejak 10 tahun yang
lalu. Keluhan dirasakan hilang timbul.
 Riwayat asma disangkal

1
 Riwayat alergi dingin (+)

RIWAYAT PENYAKIT PADA KELUARGA :


 Riwayat penyakit serupa sebelumnya di keluarga (-)
 Riwayat hipertensi (-)
 Riwayat DM disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis (E4M6V5)

Vital Sign
TD: 125/89 mmHg
Nadi 91 kali/menit
Respiration Rate 19 kali/menit
Suhu 37 oC

Status Lokalis

- Hidung :
Rhinoskopi : Tampak secret cair menyelubungi mukosa hidung,
konka tampak edem dan bewarna pucat (livid)
- Telinga : Inspeksi telinga dalam batas normal, Cerumen dalam
batas normal, membrana timpani dalam batas normal, tidak
kemerahan ataupun oedem, cone of light (+), Nyeri tekan tragus (-)
- Mulut : Bibir tidak anemis, tidak kering, mukosa tidak
sianosis, LKT (-), tepi ujung hiperemis (-), gusi berdarah (-),
terdapat beberapa sariawan di dinding mulut (-), Tonsil T1/T1 tidak
hiperemis
- Leher : Deviasi trakhea (-), tidak ada pembesaran kelenjar
limfonodi

2. Latar belakang/alasan ketertarikan pemilihan kasus

Rhinitis Alergi merupakan penyakit kronik yang paling umum terjadi pada
pasien dewasa. Diketahui bahwa rhinitis alergi menjadi salah satu factor
penyebab penyebab penurunan produktivitas kerja yang signifikan. Penderita
rhinitis pada pekerja di Amerika Serikat absen selama 3,6 hari per tahun
akibat kondisi tersebut dan tidak produktif selama 2,3 jam per hari saat
mengalami gejala rhinitis di tempat kerja. Di Indonesia, rhinitis alergi juga
merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat berpengaruh terhadap

2
kualitas hidup pasien, serta menjadi beban ekonomi penderita.
Rhinitis alergi disebabkan karena adanya inflamasi mukosa hidung akibat
paparan allergen. Respon inflamasi disini yaitu berupa reaksi
hipersensitivitas tipe 1 yang dimediatori oleh IgE yang kemudian
merangsang pelepasan substansi seperti histamin dan leukotriene. Rhinitis
alergi dapat dibagi berdasarkan sifat berlangsungnya yaitu intermiten dan
persisten, serta berdasarkan tingkat berat ringannya penyakit yaitu ringan
dan sedang-berat. Pasien merupakan rhinitis alergi intermiten sedang-berat.
Penulis tertarik mengambil topik ini karena Rhinitis Alergi merupakan
penyakit kronik yang tidak bisa disembuhkan sepenuhnya namun bisa
dicegah kekambuhannya. Selain itu penulis ingin mengetahui seberapa besar
pengaruh penyakit ini terhadap kualitas hidup pasien dari segi sosial dan
keagamaan.
 
3. Refleksi ke-Islaman beserta penjelasan evidence/referensi yang sesuai
Saat dilakukan anamnesis mendalam dengan pasien, pasien mengeluhkan
bahwa ia lelah karena penyakitnya sering kambuh, sehingga harus berobat ke
dokter tiap kali gejala kambuh. Keluhan ini dianggap sangat mengganggu
aktivitas pasien terutama pekerjaan pasien, saat keluhan kambuh pasien
hanya bisa beristirahat, pasien sering izin dari pekerjaannya saat keluhan
kambuh dan saat tidur pun pasien tidak bisa bernafas dengan leluasa. Hal ini
membuat pasien tidak semangat dalam menjalani hari-harinya.

Rhinitis alergi merupakan penyakit yang perlu mendapatkan perhatian


khusus dalam masa penyembuhannya dan pencegahannya, karena memiliki
risiko kekambuhan yang tinggi di kemudian hari. Dalam hidup pasti akan
mendapatkan ujian, sakit merupakan salah satu ujian dalam hidup. Meskipun
demikian kita harus tetap bersabar, khusnudzan dan bersyukur kepada Allah
atas segala keadaan yang diberikan kepada kita semua karena bisa jadi Allah
SWT memberikan kebaikan atau sesuatu yang dilimpahkan kepada kita,
seperti dalam firman-Nya:
“… boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al-Baqarah: 216)

Agar kita tidak berkeluh kesah dalam menjalani sakit, perlu kita ingat janji
Allah SWT baik dalam Al-Quran maupun lisan Rasul-Nya Muhammad
SAW. Allah Ta’ala berfirman

3
‫ا ۚ َو َعلَى‬PPَ‫ َو َم ْواَل ن‬P ُ‫ب هَّللا ُ لَنَا ه‬ ِ ‫قُلْ لَ ْن ي‬
َ َ‫ُصيبَنَا إِاَّل َما َكت‬
َ ُ‫هَّللا ِ فَ ْليَتَ َو َّك ِل ْال ُم ْؤ ِمن‬
‫ون‬
Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah
ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah
orang-orang yang beriman harus bertawakal". (QS. At-Taubah : 51)

Sakit dapat menjadi penggugur dosa


Selain itu, dalam setiap penyakit yang ditimpakan kepada kita hendaknya
kita bersabar, karena dengan bersabar, maka sakit tersebut dapat menjadi
sarana penggugur dosa kita sebagai mana Rasulullah saw. bersabda:
“Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus,
kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang
menyusahkannya melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya.” (HR
Muslim)
Tidak hanya bagi sang penderita, tetapi juga bagi keluarga yang dengan
sabar merawat.

5. Refleksi Sosial

Rhinitis alergi merupakan penyakit yang dapat berpotensi menjadi


kronis dan dapat menjadi berulang jika padien tidak dapat mengetahui
allergen pemicunya sehingga dapat mengganggu aktifitas sehari-hari serta
kualitas hidup pasien. Para pasien rhinitis alergi sering mengalami kesulitan
untuk tidur karena tersumbatnya hidung sehingga membuat sulit bernapas,
hal ini dapat membuat pasien kelelahan di siang hari yang berdampak pada
pekerjaan dan produktifitasnya di siang hari. Gangguan tidur ini nantinya
dapat menyebabkan gangguan konsentrasi dan menurunnya kemampuan
mengingat (Chauhan, 2015) Secara social gangguan tidur dapat
mempengaruhi emosi penderita sehingga dapat mengganggu hubungan
pasien terhadap lingkungan kerja dan lingkungan keluarga.
Penjelasan diatas selaras dengan apa yang dialami olej pasien. Beliau
menjelaskan bahwa jika sedang kambuh hal tersebut dapat mengganggu
waktu istirahatnya saat malam hari, bahkan pasien tidak bisa tidur hingga
pagi hari. Karena itu, pasien merasakan menurunnya semangat dalam bekerja
ataupun saat beraktifitas.

4
Umpan balik dari pembimbing

Kebumen, 16 September 2020


Tanda Tangan Dokter Pembimbing Tanda Tangan Dokter Muda

dr. Yayan Mitayani, Sp.THT-KL Anzilla Rahmanita Putri

Anda mungkin juga menyukai