Anda di halaman 1dari 21

JUDUL

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP TENTANG PENYAKIT ASMA

OLEH :

MARIANA RAMBU EDELVIS KANDI

2019610078

PROGRAM STUDI FAKULTAS KESEHATAN

ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat dan

rahmatnya kami dapat menyelesaikan askep tentang penyakit ASMA . Dalam penyusunan

askep ini Kami menyadari bahwa terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dan jauh pula dari

kata sempurna.untuk itu kritik dan saran sangat kami butuhkan dari pembaca. Semoga makalah

ini dapat bermanfaat bagi semua.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ..................................................................................................................

BAB 1 ............ ..................................................................................................................

1.1 defenisi..... ..................................................................................................................


1.2 Etiologi asma ..............................................................................................................
.................
1.3 Klasifikasi asma ..........................................................................................................
1.4 Komplikasi asma .........................................................................................................
1.5 pemeriksaan dignostik ................................................................................................
1.6 Penatalaksanaan Serangan Asma Akut ........................................................................

BAB 11 .......................................................................................................................................

kasus ........... ..................................................................................................................

2.1 identitas .... ..................................................................................................................

2.2 .Riwayat kesehatan ......................................................................................................

2.3 Pola Pengkajian Menurut Gordon ................................................................................

2.4 pemeriksaan fisik .........................................................................................................

2.5 pemeriksaan penunjang………………………………………………………………..

2.6 analisa data…………………………………………………………………………….

BAB III……………………………………………………………………………………

3.1. KESIMPULAN………………………………………………………………………
BAB 1

LAPORAN PENDAHULUAN ASMA

A. Defenisi

Asma merupakan gangguan radang kronik saluran napas.Saluran napas yang mengalami
radang kronik bersifat hiperresponsif sehingga apabila terangsang oleh factor risiko tertentu,
jalan napasmenjadi tersumbat dan aliran udara terhambat karena konstriksi bronkus,sumbatan
mukus, dan meningkatnya proses radang (Almazini, 2012)

Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yangmelibatkan banyak sel dan
elemennya. &nflamasi kronik menyebabkanpeningkatan hiperresponsi!itas saluran napas yang
menimbulkan gejalaepisodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat,
batukterutama malam hari dan atau dini hari. 'pisodik tersebut berhubungandengan obstruksi
saluran napas yang luas, ber!ariasi dan seringkalibersifat re!ersibel dengan atau tanpa
pengobatan.

B. ETIOLOGI ASMA

Sampai saat ini etiologi dari Asma Bronkhial belum diketahui.Suatu hal yang yang
menonjol pada penderita Asma adalah fenomen
sangat peka terhadaprangsangan imunologi maupun non imunologi.

1. Adapun rangsangan atau faktor pencetus yang sering menimbulkan Asma adalah:
a. faktor ekstrinsik (alergik) reaksi alergik yang disebabkan olehalergen atau
alergen yang dikenal seperti debu, serbuk"serbuk, bulu"bulubinatang.
b.
common cold, infeksi traktus respiratorius, latihan, emosi, danpolutan
lingkungan dapat mencetuskan serangan.
c. Asma gabungan bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai
karakteristik dari bentuk alergik dan non"alergik

C. KLASIFIKASI ASMA
1. Berdasarkan kegaeatan asma, maka asma dapat dibagi menjadi
a. Asma bronkhiale
Asthma ronkiale merupakan suatu penyakit yang ditandai denganadanya respon
yang berlebihan dari trakea dan bronkus terhadap bebagaimacam rangsangan, yang
mengakibatkan penyempitan saluran nafasyang tersebar luas diseluruh paru dan
derajatnya dapat berubah secarasepontan atau setelah mendapat pengobatan
b. Status asmatikus
Yakni suatu asma yang refraktor terhadap obat"obatan yang kon!ensional (Smeltzer,

memberikan respon terhadap dosis umum bronkodilator


2. Klasifikasi asma yaitu:
a. Asma ekstrinsik
Asma ekstrinsik adalah bentuk asma paling umum yang disebabkankarena reaksi
alergi penderita terhadap allergen dan tidak memba#apengaruh apa"apa terhadap
orang yang sehat
b. Asma intrinsik
Asma intrinsik adalah asma yang tidak responsif terhadap pemicu yangberasal dari
allergen.

D. KOMPLIKASI ASMA
1. Mengancam pada gangguan keseimbangan asam basa dan gagalnafas
2. Ghronic persisten bronchitis
3. Bronchitis
4. Pneumonia
5. Emphysema
6. Meskipun serangan asma jarang ada yang fatal, kadang terjadireaksikontinu yang lebih
berat, yang disebut -status asmatiku, kondisi inimengancam hidup
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan sputum
ada pemeriksaan sputum ditemukan:
 kristal Dkristal charcot leyden yang merupakan degranulasi dari kristaleosinofil.
 Terdapatnya Spiral Gurschman, yakni spiral yang merupakan silinder sel"sel
cabang"cabang bronkus
 Terdapatnya Greole yang merupakan fragmen dari epitel bronkus
 Terdapatnya neutrofil eosinophil
2. Pemeriksaan darah
 Gas analisa darah
Terdapat hasil aliran darah yang !ariabel, akan tetapi bila terdapatpeninggian
/aGI2 maupun penurunan menunjukkan prognosis yang buruk
3. Foto rontgen
Pada umumnya, pemeriksaan foto rontgen pada asma normal. /adaserangan asma,
gambaran ini menunjukkan hiperinflasi paru beruparradiolusen yang bertambah, dan
pelebaran rongga interkostal sertadiagfragma yang menurun
 Jila disertai dengan bronkhitis, bercakan hilus akan bertambah
 Bila terdapat komplikasi emfisema menimbulkan gambaranyang bertambah
F. Penatalaksanaan Serangan Asma Akut :
a. Oksigen nasal atau masker dan terapi cairan parenteral.
b. Adrenalin 0,1- 0,2 ml larutan : 1 : 1000, subkutan. Bila perlu dapat diulang setiap 20
menit sampai 3 kali.
c. Dilanjutkan atau disertai salah satu obat tersebut di bawah ini (per oral) :
1. Golongan Beta 2- agonist untuk mengurangi bronkospasme :
Þ Efedrin : 0,5 – 1 mg/kg/dosis, 3 kali/ 24 jam
Þ Salbutamol : 0,1-0,15 mg/kg/dosis, 3-4 kali/24 jam
Þ Terbutalin : 0,075 mg/kg/dosis, 3-4 kali/ 24 jam
2. Golongan Bronkodilator, untuk dilatasi bronkus, mengurangi bronkospasme dan
meningkatkan bersihan jalan nafas.
Þ Aminofilin : 4 mg/kg/dosis, 3-4 kali/24 jam
Þ Teofilin : 3 mg/kg/dosis, 3-4 kali/24 jam
3. Golongan steroid, untuk mengurangi pembengkakan mukosa bronkus. Prednison : 0,5
– 2 mg/kg/hari, untuk 3 hari (pada serangan hebat).

I. ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN TEORI

a. Identitas

Identitas pasien nama, alamat, masuk rs, umur, alamat


b. Keluhan utama

Batuk-batuk dan sesak napas.

c. Riwayat penyakit sekarang

Batuk, bersin, pilek, suara mengi dan sesak napas.

d. Riwayat penyakit terdahulu


Anak pernah menderita penyakit yang sama pada usia sebelumnya.
e. Riwayat penyakit keluarga
Penyakit ini ada hubungan dengan faktor genetik dari ayah atau ibu, disamping faktor
yang lain.
f. Riwayat kesehatan lingkungan
Bayi dan anak kecil sering berhubungan dengan isi dari debu rumah, misalnya tungau,
serpih atau buluh binatang, spora jamur yang terdapat di rumah, bahan iritan: minyak
wangi, obat semprot nyamuk dan asap rokok dari orang dewasa.Perubahan suhu udara,
angin dan kelembaban udara dapat dihubungkan dengan percepatan terjadinya serangan
asma
g. Riwayat nutrisi
Perlu dikaji nutrisi sebelum sakit dan saat sakit,
Kebutuhan kalori 4-6 tahun yaitu 90 kalori/kg/hari.Pembatasan kalori untuk umur 1-6
tahun 900-1300 kalori/hari. Untuk pertambahan berat badan ideal menggunakan rumus 8
+ 2n.
h. Klasifikasinya sebagai berikut :
Ø Gizi buruk kurang dari 60%
Ø Gizi kurang 60 % - <80 %
Ø Gizi baik 80 % - 110 %
Ø Obesitas lebih dari 120 %nm
g. Pemeriksaan Fisik / Pengkajian Persistem
1.Sistem Pernapasan / Respirasi
Sesak, batuk kering (tidak produktif), tachypnea, orthopnea, barrel chest, penggunaan
otot aksesori pernapasan, Peningkatan PCO2 dan penurunan O2,sianosis, perkusi
hipersonor, pada auskultasi terdengar wheezing, ronchi basah sedang, ronchi kering
musikal.
2.Sistem Cardiovaskuler
Diaporesis, tachicardia, dan kelelahan.
3.Sistem Persyarafan / neurologi
Pada serangan yang berat dapat terjadi gangguan kesadaran : gelisah, rewel, cengeng →
apatis → sopor → coma.
4.Sistem perkemihan
Produksi urin dapat menurun jika intake minum yang kurang akibat sesak nafas
5.Sistem Pencernaan / Gastrointestinal
Terdapat nyeri tekan pada abdomen, tidak toleransi terhadap makan dan minum, mukosa
mulut kering.
6.Sistem integumen
Berkeringat akibat usaha pernapasan klien terhadap sesak nafas.
h. Diagnosa Keperawatan, Tujuan, Kriteria Hasil, Rencana Intervensi
1. Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan nafas, dan tidak efektif pola nafas
berhubungan dengan bronkospasme, udem mukosal dan meningkatnya sekret.
a. Tujuan
b.
Anak menunjukkan pertukaran gas yang normal, bersihan jalan nafas
yang efektif dan pola nafas dalam batas normal.
c. Kriteria hasil :
PO2 dan CO2 dalam batas nilai normal, tidak sesak nafas, batuk produktif,
cianosis tdak ada, tidak ada tachypnea,ronki dan wheesing tidak ada
C. Intervensi
1) Pertahankan kepatenan jalan nafas; pertahankan support ventilasi bila
diperlukan ( oksigen 2 ml dengan kanule ).
2) Kaji fungsi pernafasan; auskultasi bunyi nafas, kaji kulit setiap 15
menit sampai 4 jam.
3) Berikan oksigen sesuai program dan pantau pulse oximetry.
4) Kaji kenyamanan posisi tidur anak.
5) Monitor efek samping pengobatan; monitor serum darah;theophyline
dan catat kemudian laporkan dokter. Normalnya 10-20 ug/ml pada
semua usia
6) Berikan cairan yang adekuat per oral atau peranteral
2. Kecemasan berhubungan dengan hospitalisasi dan distres pernafasan
a. Tujuan:
Kecemasan menurun
b. Kriteria Hasil :
Anak tenang dan dapat mengekspresikan perasaannya, orang tua merasa
tenang dan berpartisipasi dalam perawatan anak.
c. Intervensi
1. Ajarkan teknik relaksasi; latihan nafas, melibatkan penggunaan bibir dan
perut, dan ajarkan untuk berimajinasi.
2. Pertahankan lingkungan yang tenang ; temani anak, dan berikan support.
3. Ajarkan untuk ekspresi perasaan secara verbal
4. Berikan terapi bermain sesuai dengan kondisi.
5. Informasikan tentang perawatan, pengobatan dan kondisi anak.
6. Jelaskan semua prosedur yang akan dilakukan.
3. Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan meningkatnya pernafasan dan
menurunnya intake cairan.
a. Tujuan :
Status hidrasi adekuat
b. Kriteria hasil:
Turgor kulit elastis, membran mukosa lembab, intake cairan sesuai dengan
usia dan BB, output urine > 2 ml/ kg per jam.
c. Intervesi
1) Monitor intake dan output, mukosa membran, turgor kulit, pengeluaran urin,
ukur grapitasi urin atau berat jenis urin ( nilai 1.003-1030 ).
2) Monitor elektrolit
3) Kaji warna sputum, konsistensi dan jumlah
4) Pertahankan terapi parenteral bila indikasi, dan monitor kelebihan caiaran
(overload)
5) Berikan intake cairan per oral bila toleran, hati-hati minuman yang dapat
meningkatkan bronkospasme ( air dingin ).
6) Setelah fase akut, ajarkan anak dan orang tua untuk minum 3-8 gelas (750-
2000 ml), tergantung usia dan berat
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS ASMA

KASUS

An. B usia 42 bulan dirawat di RS Hidayah. Klien mengeluh sesak nafas 2 hari SMRS, klien
tidak batuk, terdapat tarikan dinding dada ke dalam, dan terdengar bunyi wheezing. Klien
tampak pucat dan tampak gelisah. Ibu klien mengatakan klien ada alergi terhadap udara dingin.
Klien dan ibu klien tampak cemas. Ibu klien belum mengetahui tentang penyakit asma. TTV ;
TD : 100/70 mmHg, Nadi : 90 x/menit, Suhu : 37˚C, dan RR : 38 x/menit.

A. Identitas
1. Identitas Klien
 Nama : An. B
 Umur : 42 bulan
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Agama : Islam
 Pendidikan :-
 Pekerjaan :-
 Suku bangsa : Jawa
 Alamat : Jl. Pemuda No.1 Kebumen
 No.RM : 20605
 Tanggal masuk RS : 11 November 2015 pukul 09.30 WIB
 Dx. Medis : Asma
2. Identitas Penanggung jawab
o Nama : Ny.N
o Umur : 42 tahun
o Jenis Kelamin : Perempuan
o Agama : Islam
o Pendidikan : SMA
o Pekerjaan : Ibu rumah tangga
o Alamat : Jl. Pemuda No.1 Kebumen
o Hubungan dengan klien : Ibu
B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan Utama : Sesak nafas
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu klien mengatakan klien sesak nafas sejak 1 hari sebelum ke puskesmas, klien tidak
batuk, klien ada alergi dingin kemudian oleh ibunya diperiksakan di Puskesmas,
menurut hasil dari pemeriksaan, klien didiagnosa asma sehingga klien harus menjalani
pengobatan dan dokter menganjurkan agar klien dibawa ke RS Hidayah. Pada tanggal
11 November 2015 pukul 09.30 WIB oleh keluarga klien dibawa ke IGD RS Hidayah.
Ibu klien mengatakan klien sesak nafas sejak 2 hari SMRS, klien tidak batuk, terdapat
tarikan dinding dada ke dalam, dan terdengar bunyi wheezing. Klien tampak pucat dan
gelisah. Ibu klien mengatakan klien ada alergi terhadap udara dingin. Di IGD TTV ; TD
: 100/70 mmHg, Nadi : 90 x/menit, Suhu : 37˚C, dan RR : 38 x/menit. Terapi : Oksigen
3 liter/ menit,infus RL 20 tpm, dan nebulizer. Saat dikaji pada tanggal 11 November
2015 pukul 11.00 WIB Ibu klien mengatakan klien sesak nafas sejak 2 hari SMRS,
klien tidak batuk, terdapat tarikan dinding dada ke dalam, dan terdengar bunyi
wheezing. Klien tampak pucat dan nafsu makan klien menurun. Ibu klien mengatakan
klien ada alergi terhadap udara dingin. Klien dan ibu klien tampak gelisah dan cemas.
Ibu klien belum mengetahui tentang penyakit asma.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu klien mengatakan jika udara dingin klien merasa sesak tetapi sesaknya ringan tidak
separah ini .Klien belum pernah dirawat di RS.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu klien mengatakan keluarga tidak ada yang mengalami sakit seperti klien. Dan
keluarga tidak ada yang mengalami penyakit seperti TBC, DM, hipertensi maupun
penyakit serius lainnya.
5. Riwayat kehamilan
Anak laki laki dari ibu G1 P1 A0. Selama kehamilan klien, ibu klien mengatakan tidak
mempunyai masalah khusus, paling hanya mual-mual. Ibu klien selalu memeriksakan
kehamilannya ke bidan secara teratur.

6. Riwayat Persalinan
Ibu klien mengatakan klien lahir secara normal dan spontan, tidak ada kelainan bawaan
dan tidak mempunyai gangguan selama proses persalinan. Klien lahir pada usia
kehamilan 39 minggu, presentasi bawah kepala, ketuban berwarna jernih, setelah lahir
klien langsung menangis, BBL : 3500 gram.
7. Riwayat imunisasi
Klien sudah mendapat imunisasi lengkap : BCG, Polio I, II, III, ; DPT I, II, III ; dan
campak
8. Riwayat tumbuh kembang
Ibu klien mengatakan klien tidak mengalami keterlambatan dalm proses tumbuh
kembang. Perkembangan motorik : klien mampu berjalan dengan tegak, lari-lari kecil,
melompat, dan berdiri dengan 1 kaki selama 3 detik. Perkembangan sosial : klien mulai
mampu menggosok gigi sendiri, dan menncoba memakai baju
C. Pola Pengkajian Menurut Gordon
a. Pola Nutrisi / Metabolik
Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan pasien susah makan, makan 3x sehari porsi
sedikit, dan tidak suka sayur klien hanya makan sedikit nasi dan lauknya saja. Minum 6
gelas per hari. BB : 14,5 kg. Saat dikaji : Klien makan 2x/sehari sesuai diit dari RS
tetapi tidak habis. Minum 4 gelas per hari. BB: 14 kg.
b. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : BAB 1x sehari warna kuning konsistensi lembek berbau khas, BAK 4-
5x perhari warna kuning jernih berbau khas.
Saat dikaji : Klien belum BAB sejak dirawat di RS, BAK 2x, warna kuning berbau
khas.
c. Pola aktivitas / latihan
Sebelum sakit : Klien aktif bermain dengan teman sebayanya. Saat dikaji : Klien
dibantu oleh ibunya dalam melakukan aktivitasnya, seperti mandi, makan, ganti baju,
dan pasien hanya terlihat berbaring ditempat tidur.
d. Pola koping/toleransi stres
Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan klien adalah klien anak periang.
Saat dikaji : Klien hanya tiduran dan apabila klien kesakitan klien menangis dan rewel.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. TTV :
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 37,5 ˚C
RR : 36 x/menit
2. Kepala : simetris
3. Mata : konjungtiva anemis, sklera Anikterik, reflek terhadap cahaya pupil isokhor
4. Hidung : tidak ada polip, terlihat pernafasan cuping hidung, terpasang oksigen kanul
nasal 2 liter/menit.
5. Mulut : bibir terlihat pucat,dan terdapat secret.
6. Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
7. Dada :
 Paru
 Inspeksi : pergerakan dada cepat, terdapat tarikan dinding dada ke dalam
 Palpasi : retraksi dinding dada sama kanan dan kiri, terdapat vocal
fomitus kanan kiri
 Perkusi : sonor
 Auskultasi : terdapat bunyi wheezing
 Jantung :
 Inspeksi : tampak ictus cordis
 Palpasi : tidak terdapat pembesaran jantung
 Perkusi : pekak
 Auskultasi : S1 dan S2 bunyi regular
 Abdomen :
 Inspeksi : bentuk datar
 Auskultasi : bising usus 20 x/menit
 Palpasi : adanya massa, klien belum BAB.
 Perkusi : timpani
8. Genetalia : laki laki, tidak terpasang DC
9. Anus : tidak ada lesi
10. Ekstremitas : atas : akral hangat, CRT < 3 detik, terpasang infus RL 20 tpm, dan tidak
ada gangguan gerak
11. Kulit : turgor kulit normal, tidak ada oedema.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 11 November 2015 pukul 11.00 WIB
Jenis Hasil Nilai Normal
Pemeriksaa
n
Hemoglobi 10.7 gr/dl Pria : 13-18 g/dl, wanita 11.5-16.5 g/dl. Wanita hamil: 11-
n 16.5 g/dl. Anak : 12-34 g/dl

He L 31 %
mat
okri
t

Leu Leukosit 10^3/Ul


kosi
Diffferent 0.10/1.40/49.60/ Basofil : 0-2 %, eosinofil : 1-3%, netrofil batang : 1-6%,
count 40.50/0.40 netrofil segmen: 4-6 %, limfosit 20- 40 %, monosit: 1-8%
MCV 75# 24-102#
MCH 26 Pg
MCHC 35 g/dl 20-32
dl

F. Terapi
 IVFD RL = 20 tetes/menit
 Oksigen 2 L/menit nasal kanul
 Nebu : Ventolin 4x2,5 mg
 L Bio 2x1 sac
 Diet Gizi seimbang

G. ANALISA DATA

No Hr/tgl/Jam Data focus Masalah Etiologi


1 Senin,11 DS : Ketidakefektifa Ketidakmampua
november 2015 - Ibu klien mengatakan n bersihan jalan n mengeluarkan
Jam 11.00 klien sesak nafas nafas secret pada jalan
- Tidak ada batuk nafas
- Terdapat secret yang
berlebih
DO :
- RR : 36 x/menit
- Terdengar suara
wheezing
- Terdapat pernafasan
cuping hidung
- Terdapat tarikan dinding
dada ke dalam

2 Senin,11 DS : Ansietas Perubahan status


november 2015 - Klien dan Ibu klien kesehatan
Jam 11.00 mengatakan cemas
- Klien sulit tidur
- Klien susah makan
DO :
- Klien tampak gelisah
dan rewel
3 Senin,11 DS : Kurang Kurang
november 2015 - Klien mengatakan klien pengetahuan informasi
Jam 11.00 dan keluarga belum tentang proses
mengetahui tentang penyakit dan
penyakit asma perawatan
- Klien dan keluarga dirumah
tampak cemas
DO :
- Keluarga tampak
bingung
- Ibu klien bertanya-
tanya tentang penyakit
asma

Prioritas Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d Ketidakmampuan mengeluarkan secret


pada jalan nafas
2. Ansietas b.d Perubahan status kesehatan
3. Kurang pengetahuan b.d Kurang informasi tentang proses penyakit dan perawatan
dirumah

NoD Hari/Tgl Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


X
1 11 November Setelah dilakukan tindakan 1) Pantau status
2015 keperawatan 2x24 jam diharapkan
pernafasan klien
Klien mampu
2) pertahankan oksigen 2
Indikator 1 2 3 4 5 liter/menit
3) Tempatkan posisi yang
- RR
nyaman : semi fowler
- Irama nafas 4) Anjurkan klien untuk
banyak minum air
- Mampu
hangat
membersihkan
5) Latih batuk efektif
secret
6) Lakukan suction
- Mampu 7)
mengeluarkan
sputu

Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat kecemasan


keperawatan 2x24 jam diharapkan (ringan, sedang, berat)
Klien mampu 2. Melibatkan anak dalam
bermain
Indikator 1 2 3 4 5
3. Berikan rasa nyaman
- RR 4. Beri dorongan
- Irama nafas mengungkapkan
- Mampu ketakutan/masalah
membersihkan 5. Libatkan keluarga untuk
menenangkan klien
secret
-Mampu
mengeluarkan
sputu
1) Jelaskan proses penyakit
Setelah dilakukan tindakan 2) Berikan penkes
keperawatan 2x24 jam diharapkan 3) Instruksikan untuk
Klien mampu latihan nafas, batuk
efektif dan latihan
kondisi umum
Indikator 1 2 3 4 5 4) Diskusikan faktor
RR individu yang
meningkatkan kondisi
- Irama nafas
- Mampu
membersihkan
secret
-Mampu
mengeluarkan
sputu
BAB 11I

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran napas yang disebabkan oleh reaksi

hiperresponsif sel imun tubuh seperti mast sel, eosinophils, dan T-lymphocytes terhadap stimuli

tertentu dan menimbulkan gejala dyspnea, whizzing, dan batuk akibat obstruksi jalan napas yang

bersifat reversibel dan terjadi secara episodik berulang. Beberapa ahli membagi asma dalam 2

golongan besar, seperti yang dianut banyak dokter ahli pulmonologi (penyakit paru-paru) dari

Inggris, yakni: asma ekstrinsik, asma intrinsik.


DAFTAR PUSTAKA

Panitia Media Farmasi dan Terapi. (2008). Pedoman Diagnosis dan Terapi LAB/UPF Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Surabaya

Soetjiningsih. (2008). Tumbuh kembang anak . Cetakan kedua. EGC. Jakarta

Staff Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. (2005). Ilmu Kesehatan Anak. Percetakan
Infomedika Jakarta.

Suriadi dan Yuliana R.(2001) Asuhan Keperawatan pada Anak. Edisi 1 Penerbit CV Sagung
Seto Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai