Mengutip adalah suatu hal yang tidak bisa kita hindari dalam menulis sebuah karya ilmiah. Karena, sangat
membuang waktu bila sebuah kebenaran yang telah diselidiki dan dibuktikan oleh seorang ahli dan sudah
dimuat secara luas dalam sebuah buku atau majalah, harus diselidiki kembali oleh seorang penulis untuk
menemukan kesimpulan yang sama. Di samping itu dalam keadaan tertentu seorang penulis karya ilmiah
tidak punya waktu untuk menyelidiki suatu segi kecil dari tulisannya secara mendalam. Maka, penulis
cukup mengutip pendapat yang dianggapnya benar itu dengan menyebutkan di mana pendapat itu dibaca,
sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan itu dengan sumber aslinya. Meskipun kutipan atas
pendapat seorang ahli diperkenankan, namun kutipan yang terlampau banyak, dapat menyeret seorang
penulis pada tuduhan kalau ia melakukan plagiat. Penulis harus bisa menahan dirinya untuk tidak terlalu
banyak mempergunakan kutipan supaya karangannya tidak dianggap sebagai suatu himpunan dari
berbagai macam pendapat. Sebaliknya, jika penulis tidak mengutip sama sekali, akan dipertanyakan
apakah seluruh gagasan, informasi, fakta, serta temuan yang ditulisnya benar merupakan gagasan
orisinalnya? Sebuah karya ilmiah sebaiknya garis besar kerangka karangan, serta kesimpulan-kesimpulan
yang dibuat merupakan pendapat penulis sendiri, sedangkan kutipan-kutipan hanya berfungsi sebagai
bahan bukti untuk menunjang pendapatnya itu. Sebagai mahasiswa, menulis karya ilmiah seperti makalah
adalah sebuah tuntutan untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen. Selain itu kita juga dilatih
untuk membuat makalah yang baik dan benar agar nantinya dalam memenuhi tugas akhir (skripsi) tidak
banyak terjadi kesalahan disana-sini terkait dengan metodologi penulisannya.
Untuk itu, demi menghindari pelanggaran hak cipta dan dengan mempertimbangkan etika dalam penulisan
karya ilmiah, penulis perlu mengetahui tentang kaidah-kaidah dalam mengutip. Dalam makalah ini akan
dipaparkan definisi, fungsi kutipan dan prinsip-prinsip mengutip
BAB II
KUTIPAN
A.
Definisi Kutipan
Dalam penulisan-
penulisan ilmiah −baik penulisan artikel
-artikel ilmiah, karya-karya tulis,
maupun penulisan skripsi dan disertasi− seringkali dipergunakan kutipan
-kutipan untuk menegaskan isi uraian, atau untuk membuktikan apa yang dikatakan. Kutipan adalah
pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan seseorang yang terkenal, baik
terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah. Selain itu kutipan juga dapat diambil dalam bentuk
lisan misal melalui media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai
pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mengutip
adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya. Mengutip itu berbeda dengan
plagiat. Plagiat adalah mengambil karangan-karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya
seolah-olah karangan atau pendapat tersebut dari diri sendiri. Kutipan ditulis untuk menegaskan isi uraian,
memperkuat pembuktian, dan kejujuran menggunakan sumber penulisan. Kutipan merupakan salah satu
hal yang sangat esensi dalam penulisan karya ilmiah. Dalam penulisan kutipan ada aturan main yang
harus diikuti oleh setiap penulis karya ilmiah tanpa kecuali. Dengan menggunakan kutipan, seorang
penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh
penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut.
B.
Fungsi Kutipan
Fungsi kutipan diantaranya : 1.
Sebagai landasan teori. 2.
Untuk menunjang fakta, konsep, gagasan atau untuk memberikan informasi tentang sumber data, gagasan
dan lain-lain yang relevan. 2.
Untuk memberikan penjelasan tambahan tentang suatu masalah yang dikemukakan dalam teks atau untuk
menjelaskan definisi istilah secara cermat. Selain fungsi di atas, kutipan juga memiliki fungsi tersendiri.
Diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang
terkait dengan data pustaka. Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi
uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh
dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris. Peletakan kutipan dilakukan
dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote)
umumnya dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan mengganggu
keruntutan uraian pada teks.
Hal
–
hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya : 1.
C.
Prinsip-prinsip Mengutip
Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan
tersebut. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan pada waktu membuat kutipan adalah:
1.
Keterangan dalam kurung segi empat itu misalnya berbunyi sebagai berikut: [huruf miring dari saya,
Penulis].
2.
Dalam kutipan-kutipan diperkenankan pula menghilangkan bagian-bagian tertentu dengan syarat bahwa
penghilangan bagian itu boleh mengakibatkan perubahan makna aslinya atau makna keseluruhannya.
Penghilangan itu biasanya dinyatakan dengan mempergunakan tiga titik berspasi [. . .]. Jika unsur yang
dihilangkan itu terdapat pada akhir sebuah kalimat, maka ketiga titik berspasi itu ditambahkan sesudah titik
yang mengakhiri kalimat itu. Bila bagian yang dihilangkan itu terdiri dari satu alinea atau lebih, maka
biasanya dinyatakan dengan titik-titik berspasi sepanjang satu baris halaman. Dalam hal ini sama sekali
tidak diperkenankan untuk menggunakan garis penghubung [ - ] sebagai pengganti titik-titik. Bila ada tanda
kutip, maka titik-titik itu
–
baik pada awal kutipan maupun pada akhir kutipan- harus dimasukkan dalam tanda kutip sebab unsur
yang dihilangkan itu dianggap sebagai bagian dari kutipan.
Contoh
Hal ini cocok dengan kehidupan para kepala itu sebagai pemimpin masyarakat, tetapi juga sebagai
pemimpin upacara-
upacara keagamaan. Kata Mallinckrodt: “… in primitieve streken is
werkzaamheid van het hoofd met betrekking tot de godsdienst een zijner voornaamste functies en de
rechspraak, op bovenbedoelde wijze opgevat, word teen ten deele religiuze verricthing, die
het magisch evenwicht der gemeenschap herstellen moet.”
Dalam kutipan-kutipan diperkenankan pula menghilangkan bagian-bagian tertentu dengan syarat bahwa
penghilangan bagian itu boleh mengakibatkan perubahan makna aslinya atau makna keseluruhannya.
Penghilangan itu biasanya dinyatakan dengan mempergunakan tiga titik berspasi [. . .]. Jika unsur yang
dihilangkan itu terdapat pada akhir sebuah kalimat, maka ketiga titik berspasi itu ditambahkan sesudah titik
yang mengakhiri kalimat itu. Bila bagian yang dihilangkan itu terdiri dari satu alinea atau lebih, maka
biasanya dinyatakan dengan titik-titik berspasi sepanjang satu baris halaman. Dalam hal ini sama sekali
tidak diperkenankan untuk menggunakan garis penghubung [ - ] sebagai pengganti titik-titik. Bila ada tanda
kutip, maka titik-titik itu
–
baik pada awal kutipan maupun pada akhir kutipan- harus dimasukkan dalam tanda kutip sebab unsur
yang dihilangkan itu dianggap sebagai bagian dari kutipan.
Contoh
Hal ini cocok dengan kehidupan para kepala itu sebagai pemimpin masyarakat, tetapi juga sebagai
pemimpin upacara-
upacara keagamaan. Kata Mallinckrodt: “… in primitieve streken is
werkzaamheid van het hoofd met betrekking tot de godsdienst een zijner voornaamste functies en de
rechspraak, op bovenbedoelde wijze opgevat, word teen ten deele religiuze verricthing, die
het magisch evenwicht der gemeenschap herstellen moet.”
D.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mengutip
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mengutip, diantaranya: 1.
Dalam kutipan-kutipan diperkenankan pula menghilangkan bagian-bagian tertentu dengan syarat bahwa
penghilangan bagian itu boleh mengakibatkan perubahan makna aslinya atau makna keseluruhannya.
Penghilangan itu biasanya dinyatakan dengan mempergunakan tiga titik berspasi [. . .]. Jika unsur yang
dihilangkan itu terdapat pada akhir sebuah kalimat, maka ketiga titik berspasi itu ditambahkan sesudah titik
yang mengakhiri kalimat itu. Bila bagian yang dihilangkan itu terdiri dari satu alinea atau lebih, maka
biasanya dinyatakan dengan titik-titik berspasi sepanjang satu baris halaman. Dalam hal ini sama sekali
tidak diperkenankan untuk menggunakan garis penghubung [ - ] sebagai pengganti titik-titik. Bila ada tanda
kutip, maka titik-titik itu
–
baik pada awal kutipan maupun pada akhir kutipan- harus dimasukkan dalam tanda kutip sebab unsur
yang dihilangkan itu dianggap sebagai bagian dari kutipan.
Contoh
Hal ini cocok dengan kehidupan para kepala itu sebagai pemimpin masyarakat, tetapi juga sebagai
pemimpin upacara-
upacara keagamaan. Kata Mallinckrodt: “… in primitieve streken is
werkzaamheid van het hoofd met betrekking tot de godsdienst een zijner voornaamste functies en de
rechspraak, op bovenbedoelde wijze opgevat, word teen ten deele religiuze verricthing, die
het magisch evenwicht der gemeenschap herstellen moet.”
D.
E.
Jenis Kutipan 1.
Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah salinan yang sama dengan bentuk aslinya yang dikutip dalam hal susunan kata
dan tanda bacanya. Kutipan langsung tidak boleh lebih dari satu halaman.
2.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kutipan merupakan salah satu kelengkapan dalam penulisan makalah yang dapat memberikan penegasan
bahwa suatu karya baik makalah ataupun karya ilmiah yang ditulis atau disusun oleh penulis tidak
sepenuhnya dari pendapat, gagasan, dan materi dari pribadi penulis, melainkan meminjam atau mengambil
sumber lain baik dari buku atau media lain untuk mendukung materi dan gagasan dari penulis. Dari kutipan
tersebut maka suatu karya atau tulisan dapat diketahui dan dicari kebenarannya. Itulah hakikat dari fungsi
kutipan dan penulisan kutipan dalam suatu karya ilmiah. Adapun dalam penulisan kutipan mempunyai
prinsip yang harus diperhatikan agar sesuai dengan EYD dan tidak mengabaikan suatu sumber yang telah
dikutip.
DAFTAR PUSTAKA
Andre Wicaksono,
Bahasa Indonesia Kutipan
(Online). Tersedia:
http://satuhati- satukisah.blogspot.com/2013/05/makalah-bahasa-indonesia-kutipan.html
[29 November 2014] Banaina Sulfa,
Bahasa Indonesia
“
Kutipan
”
(Online). Tersedia:
http://banaina- zulfa.blogspot.com/2014/02/ma-k-l-h-k-u-t-i-p-n-definisi-fungsi.html
[29 November 2014]
Dedi Irawan.
“
Kutipan dan Daftar Pustaka
“. Makalah pada konvensi tujuh
IPBI, Denpasar.
KATA PENGANTAR
Puji Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena berkat limpahan karuniaNya kami dapat menyelesaikan
makalah Bahasa Indonesia ini yaitu tentang
Teknik Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak yang termasuk dalam
kelompok pengerjaan makalah ini. Karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada rekan-rekan sekalian serta kepada Bapak Hambali selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa
Indonesia yang selalu memotivasi kami dalam mengerjakan makalah ini. Dalam Penyusunan makalah ini
tidak menutup kemungkinan terdapatnya kekurangan dalam pengerjaannnya. Untuk itu penulis
mengharapakan kritik serta saran yang membangun demi perbaikan kedepannya. Akhir kata penulis
berharap agar makalah ini dapat menjadi berkat dan bermanfaat bagi kita semuanya
1.3
TUJUAN PENULISAN
1.
Untuk mendekskripsikan pengertian dan fungsi dari kutipan dan daftar pustaka. 2.
MANFAAT PENULISAN
1.
Meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengetahui cara menulis kutipan dan daftar pustaka, mengingat
sudah semester akhir. 2.
Mengetahui teknik menulis kutipan sehingga terhindar dari segala bentuk plagiarism
KUTIPAN
Menurut Bernandus, kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses
pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel,
laporan, buku, majalah, dan lain sebagainya. Menurut Wasty, kutipan adalah ambil alihan konsep atau
pendapat orang lain sebagaimana tertulis dalam karya tulisnya kata demi kata. Kutipan di samping
dimaksudkan sebagai penguat atau pendukung bahasan, juga dapat berfungsi sebagai upaya penekanan
arti penting dari apa yang dikemukakan oleh penulis yang mengutip itu. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya.
Mengutip itu berbeda dengan plagiat.plagiat adalah mengambul karangan karangan atau pendapat orang
lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat sendiri. Secara umum, kutipan adalah
gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber sebagai penguat atau pendukung suatu karya
tulis. Di dalam kutipan terdapat dua jenis dalam mengutip, diantaranya adalah kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung. a.
Kutipan Langsung Menurut Rameli kutipan langsung merupakan pernyataan yang ditulis dalam susunan
aslinya tanpa mengalami perubahan sedikitpun. Menurut Hariwijaya kutipan langsung adalah kutipan yang
persis seperti kata-kata yang digunakan dalam bahan asli. b.
Kutipan Tidak Langsung Menurut Rameli kutipan tidak langsung merupakan pengungkapan kembali
maksud penulis dengan kata
–
katanya sendiri
KUTIPAN 3.1.1
Pengertian Kutipan
Kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan atau hasil penelitian
dari penulis lain sendiri yang telah terdokumentasi, serta dikutip untuk dibahas dan ditelaah berkaitan
dengan materi penulisan. Atau kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang
pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah,
koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti
TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah
karangan. Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak atau belum
menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak
atau belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan.
Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan
tersebut.
3.1.2
Fungsi Kutipan
Fungsi kutipan diantaranya :
Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang
terkait dengan data pustaka
Prinsip-Prinsip Mengutip
Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan
tersebut. Ada beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam mengutip, yaitu : 1.
Penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga tulisan yang disusun menjadi suatu himpunan kutipan.
Ingat mengutip hanya menjadi bukti penunjang pendapat penulis. 2.
Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan sehingga pembaca dapat
mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya. 3.
Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan titik
berspasi.
Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan titik
berspasi sepanjang garis (dari magin kiri sampai ke margin kanan).
6.
Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata penulis tidak menyetujui apa
yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia dapat memberitanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic berasal dari
kata latin sicut yang
berarti “dengandemikian”, “jadi..”, “ seperti itu”
. 7.
Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun tekniknya. Bila penulis terpaksa
harus membuat perubahan atau tambahan, maka kata-kata tambahan itu harus dicetak lain -tebal, miring,
atau renggang- dan diberi catatan kaki yang menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah dari
penulis, bukan teks asli. Contohnya:
„Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.‟
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
„Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.‟
Kutipan Langsung
Apabila penulis mengambil pendapat orang lain secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat,
sesuai teks asli, tidak mengadakan perubahan sama sekali. Dengan kata lain kutipan langsung adalah
pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap atau persis kata demi kata, kalimat demi kalimat
dari sumber teks asli. Kutipan langsung terdiri dari kutipan langsung pendek dan kutipan langsung
panjang. Cara penulisannya sebagai berikut : a.
Kutipan langsung pendek adalah kutipan langsung yang terdiri dari tiga baris atau kurang dari baris
ketikan:
Sesudah kutipan selesai, diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau langsung ditulis di
belakang yang dikutip dalam tandakurungditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan
Kutipan langsung panjang adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih dari empat baris (empat baris ke
atas) :
Jarak antar baris kutipan satu spasi.
Dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan
dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipandimasukkan lagi 5-7 ketukan.
Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian kalimat,pada bagian itu diberi
titik sebanyak tiga buah.
Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.
Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian yang dihilangkan tersebut
diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris.
Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi bagian yang dianggap penting,
pengutip harus memberikan keterangan. Keterangan tersebut berada diantara tanda kurung, misalnya:
(garis bawah oleh pengutip). Apabila penulis menganggap bahwa ada satu kesalahan dalam kutipan,
dapat dinyatakan dengan menuliskan symbol (sic!) langsung setelah kesalahan tersebut. Kutipan langsung
ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau informasi sebagai data. Titik-titik sepanjang satu baris
menandai penghilangan sebuah kalimat, titik-titik sebanyak tiga menandai penghilangan kata, dan (sic!)
menandai adanya kesalahan dalam kalimat. Contoh kutipan langsung: Anderson and Clancy (1991:12)
memberi pengertian biaya adalah sebagai
berikut: “Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”.
Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu
pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan
Meringkas , yaitu menyajikan suatu karangan atau bagian karangan yang panjang dalam bentuk ringkas.
Meringkas bertujuan untuk mengembangkan ekspresi penulisan , menghemat kata, memudahkan
pemahaman naskah asli dan memperkuat pembuktian. Contoh : ............. Argumentasi pada dasarnya
tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau
melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf,1983:3). ............. 2.
Cara ikhtisar, yaitu menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk ringkas, bertolak dari naskah
asli, tetapi tidak mempertahankan urutan,tidak menyajikan keseluruhan isi, langsung kepada inti bahasan
yang terkait dengan masalah yang hendak dipecahkan. Contoh : .............. Seperti dikatakan oleh Keraf
(1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca
agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis. ...............
3.1.4.3
Isu Millenium Bug atau yang lebih dikenal dengan istilah Y2K berpengaruh besar terhadap peningkatan
penjualan komputer. Di Indonesia, sejak kwartal pertama tahun 1999, penjualan komputer mengalamai
peningkatan hingga 50-200%. Menurut Ir. Budi Prasetyo, M.Com dari perusahaan distributor komputer
merek Dell, penjualan Personal Computer (PC) Wearnes meningkat sebesar 55% dibandingkan angka
penjualan tahun sebelumnya (Bisnis Indonesia, 2 Mei 1999: 40). [1]
Peningkatan yang sama juga dialami oleh perusahaan komputer Compaq, yaitu berkisar 50-57% pada
akhir bulan Maret 1999 sebagaimana diutarakan oleh Direktur PT Compaq Computer Indonesia, B.T. Lim,
“peningkatan penjualan
komputer Compaq sebesar 200% selama tiga bulan pertama tahun 1999 disebabkan oleh kegiatan
komputerisasi untuk menghadapi Y2K dan segmen
bisnis layanan” (Atmadi dan Purwito 1999:12) [2]
3.1.5
Plagiarisme
Dalam KBBI, plagiarisme adalah tindakan penjiplakan yang melanggar hak cipta. Plagiarisme adalah
tindakan yang tidak menyebutkan sumber kutipan dalam mengutip. Sumber kutipan perlu dicantumkan
pada kutipan tersebut , karena: a.
Guna menghindari penggunaan pendapat penulis ini yang tidak sesuai dengan tata aturannya (plagiat).
Pencantuman sumber dapat dikecualikan bila pendapat tersebut merupakan : a.
Pendapat atau fakta tersebut dengan mudah dapat diperiksa dan diteliti kebenarannnya. Ada delapan hal
yang dianggap sebagai tindakan plagiat, sebagaimana diambil dari Booth (1995) dan Gibaldi (1999). 1.
menyalin (mengutip langsung) bagian tertentu dari tulisan orang lain tanpa menyebutkan sumbernya dan
tanpa membubuhkan tanda petik, meringkas dengan cara memotong teks tanpa menyebutkan sumbernya
dan tanpa membubuhkan tanda petik, 7.
meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya, dan 8.
meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan
katanya masih terlalu sama dengan sumbernya. Hal-hal yang tidak tergolong plagiarisme : 1.
Menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan memberikan
sumber jelas. 3.
Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan
menuliskan sumbernya
Mencegah penggunaan bahan tulisan orang lain sebagai milik sendiri (plagiat).
3.1.7
Sistem Dokumentasi
Sistem rujukan digunakan sebagai sumber referensi, jika penulis: a.
menyajikan suatu pembuktian khusus yang bukan suatu pengetahuan umum, dan f. merujuk pada bagian
lain pada teks. Sebenarnya , setiap bidang ilmu memiliki sistem perujukannya masing-masing. Sistem
perujukan ilmu kedokteran beda dengan sistem perujukan ekonomi atau teknik. Akan tetapi , ada dua
sistem perujukan sumebr bacaan yang sering digunakan sebagai dasar kutipan, yaitu Sistem Catatan dan
Sistem Langsung. a.
Sistem catatan
(none-bibliography)
menyajikan informasi mengenai sumber dalam bentuk catatan kaki
(footnotes)
atau catatn belakang
(endnotes)
atau langsung dalam daftar pustaka
(bibliography)
. Beberpa bidang ilmu sudah tidak lagi menggunakan sistem catatan, tetapi menggunakan sistem
langsung. b.
Sistem Langsung
(parenthetical -references)
yang menempatkan informasi mengenai sumber dalam tanda kurung dan diletakkan: 1.
Langsung pada bagian yang dikutip, 2.
Pada daftar pustaka. Cara kedua ini adalah cara yang direkomendasikan oleh MLA
(The Modern Language Association)
dan APA
(The American Psychological Association)
Kesimpulan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang atau seseorang,
baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau
bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan
lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Kutipan terdiri dari:
1.
Kutipan langsung 2.
Kutipan tidak langsung Catatan kaki yaitu sumber atau istilah yang harus dijelaskan. Daftar pustaka
(bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikelartikel, dan bahan-bahan
penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan. Melalui daftar pustaka yang
disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya. Cara penulisan
daftar pustaka sebagai berikut: 1.
Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan) 2.
Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.) 3.
Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).
4.
Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama
penerbit diberi tanda titik. 5.
Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirulis dari
buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu
dibutuhkan tanda garis panjang.
4.2
Saran
Perlu diperhatikan bahwasanya dalam pembuatan Daftar Pustaka Ada 7 (Tujuh) hal, diantaranya : 1.
Gelar penulis tidak dicantumkan walaupun dalam buku yang dikutip penulis mencantumkan gelar. 4.
Baris pertama diketik dari garis tepi (margin) tanpa indensi dan untuk baris-baris berikutnya digunakan
indensi empat/tujuh ketukan
25|KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Arom. (2011).
Makalah Bahasa Indonesia “Kutipan Dan Daftar Pustaka”
. http://aromblog.blogspot.com/2011/12/kutipan-dan-daftar-pustaka.html. Diakses pada tanggal 18 April
2014 pukul 14.31 Hariyadani, Yogi. (2013).
Daftar Pustaka
. http://yogihariyadani.blogspot.com/2013/10/daftar- pustaka.html. Diakses pada tanggal 20 April 2014
pukul 15.05. Indah R. (2010).
Kutipan dan Daftar Pustaka
. http://girlycious09.wordpress.com/tag/jenis-kutipan/. Diakses pada tanggal 20 April pukul 15.11. Isnain,
Kharis. (2000).
Diakses pada tanggal 20 April 2014 pukul 15.20. Munir, Syahrul. (2011).
Penggunaan Kutipan dalam Karya Ilmiah
. http://smoeland.blogspot.com/2013/01/penggunaan-kutipan-dalam-karya-ilmiah.html. Diakses pada
tanggal 18 April 2014 pukul 14.49. Pahrul. (2013).
Kutipan dan Catatan Kaki
. http://p4hrul.wordpress.com/2013/01/02/kutipan-catatan-kaki/. Diakses pada tanggal 19 April 2014 pukul
14.41. Prayogi, Aan Aji. (2012).
Materi Kutipan
. http://aanborneo.blogspot.com/2012/10/materi-kutipan.html. Diakses pada tanggal 19 April 2014 pukul
13.12.