Anda di halaman 1dari 2

BAB III

HASIL DAN PEMBAHAN

b. Faktor Pendukung dan Penghambat Program KKU (Kuliah Kerja Usaha)

Dimasa pandemi seperti ini kesehatan merupakan salah satu faktor penting
dalam masa new normal. Masyarakat sudah bisa melakukan aktivitas penting
diluar ruangan rumah namun harus tetap menjaga protokol kesehatan yang
berlaku.

Dalam menjalankan program KKU Tematik ada beberapa faktor pendukung


dan penghambat saat penerapan new normal di Universitas Simalungun. Faktor
pendukungnya adalah setiap orang yang akan memasuki kawasan Univesitas
Simalungun sudah menjalankan protokoler kesehatan yang telah ditetapkan,
seperti menggunakan masker, penggunaan masker sendiri dapat mencegah
paparan virus berbahaya salah satunya virus Corona sehingga potensi seseorang
tertular dapat diminimalisir. Mencuci tangan, dimasa pandemi seperti ini
kebersihan tangan menjadi hal yang utama, hal ini dikarenakan bakteri sampai
dengan virus salah satunya yaitu virus Corona dapat dengan mudah menyebar
dengan adanya kontak fisik terutama tangan, oleh karena itu mencuci tangan
diperlukan ketika hendak masuk ke Universitas Simalungun. Melakukan
pengecekan suhu tubuh, sebelum memasuki kawasan Universitas Simalungun
setiap orang yang akan masuk harus di cek suhu tubuhnya terlebih dahulu, jika
suhu tubuh di atas 37,5˚C maka tidak diperkenankan masuk kedalam wilayah
kampus.

Faktor penghambatnya adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat


Universitas Simalungun tentang bahaya dari virus Corona. Keyakinan seseorang
terhadap konsekuensi akan menentukan arah perilakunya. Ketika seseorang
memiliki keyakinan bahwa menjalankan protokol kesehatan itu akan membawa
konsekuensi positif bagi kesehatan dirinya, keluarga kerabat, dan masyarakat
disekitarnya, ia akan lebih rela menjalankan protokol kesehatan tersebut dengan
tertib. Sebaliknya, ketika seseorang memiliki keyakinan atau pandangan yang
berbeda, misalnya ia yakin tanpa menjalankan protokol kesehatan virus akan mati
dengan sendirinya karena suhu panas, orang-orang dengan keyakinan keliru
tersebut tidak akan secara disiplin, apalagi sukarela menjalankan protokol
kesehatan. Keyakinan terhadap pandangan masyarakat sekitar juga menjadi salah
satu faktor, terutama orang-orang penting disekitarnya, akan meneguhkan atau
melemahkan niat seseorang dalam menerapkan protokol kesehatan. Jika
masyarakat disekitarnya mendukung, bahkan memfasilitasi seseorang
menjalankan protokol kesehatan dalam kehidupan new normal, ia tidak akan
segan untuk menjalankannya berulang-ulang. Jika masyarakat disekitarnya
mengangkap remeh protokol kesehatan tersebut pastilah ia akan enggan untuk
melakukannya karena merasa sia-sia.

Dalam hal ini semua pihak harus bekerja sama dalam menjalankan new
normal untuk memutus penyebaran mata rantai virus Corona dan harus
melaksanakannya dengan sepenuh hati. Jika saja kita disiplin dan saling
mengingatkan satu sama lain tentang wajibnya protokol kesehatan di lakukan
pasti yang akan terjangkit virus tersebut akan berkurang. Maka dari itu
mengingatkan itu harus selalu, tidak boleh berhenti dan hilangkanlah saling
nyinyir karena perang melawan virus Corona adalah arena perjuangan
kemanusiaan.

Anda mungkin juga menyukai