Spesies atau kelompok spesies yang dapat mencerminkan keadaan lingkungan abiotik atau
biotik, mewakili dampak perubahan lingkungan pada habitat, komunitas atau ekosistem
(Gerhardt, 2009; Magalhães & Ferrão-Filho, 2008).
1. Bioindikator lingkungan
2. Bioindikator Ekologis
3. Bioindikator Keanekaragaman hayati
1. Plankton
2. Perifiton
3. bentos
4. Makroinvertebrata
5. Makrofita
6. Nekton
1. Plankton
Fitoplankton Zooplankton
Jenis Fitoplankton dan Indikasinya
Jenis Zooplankton dan Indikasinya
Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel fitoplankton
mengikuti Badan Penelitian Perikanan Laut
(BPPL, 1989) yaitu menggunakan jaring
plankton ukuran 25 atau dapat pula
menggunakan ukuran 250 msh.
Keterangan:
N : kelimpahan fitoplankton (ind/L)
n : jumlah fitoplankton yang tercacah
A : volume air contoh yang disaring (L)
B : volume air contoh yang tersaring (ml)
C : volume air pada SRC (ml)
b. Indeks Keanekaragaman
Indeks keanekaragaman dihitung menggunakan persamaan Shannon-Wiener.
Keterangan:
H’ = indeks diversitas Sharon-Wiener
Pi = ni/N
ni = jumlah individu jenis ke I
N = jumlah total individu
S = jumlah genus
c. Indeks Kemerataan
Indeks ini menunjukkan pola sebaran biota yaitu merata atau tidak. Jika nilai indeks relatif tinggi maka
keberadaan setiap jenis biota di perairan dalam kondisi merata.
Keterangan:
E : Indeks pemerataan
H’ maks : Ln s ( s adalah jumlah genus)
H : Indeks keanekaragaman
d Koefisien Saprobik
Sistem saprobik untuk melihat kelompok organisme yang dominan saja dan banyak digunakan untuk
menentukan tingkat pencemaran dengan persamaan Dresscher dan Van Der mark sebagai berikut:
Dimana :
X : Koefisien Saprobik (-3 sampai dengan 3)
A : Kelompok organisme Cyanophyta
B : Kelompok organisme Dinophyta
C : Kelompok organisme Chlorophyta
D : Kelompok organisme Chrysophyta
Derajat pencemaran perairan berdasarkan koefisien saprobik
Rangkuman
1. Dengan memahami tentang Hukum minimum leibig dan Toleransi Shelford, Kita
dapat mengetahui bahwa terdapat faktor pembatas dalam sistem ekologi dan
dapat dijadikan sebagai dasar konsep bioindikator
2. Bioindikator dapat digunakan sebagai salah satu data dalam menentukan kualitas
perairan
3. Tidak semua organisme dapat digunakan sebagai bioindikator
4. Plankton, Perifiton, Bentos, Makroinvertebrata, Makrofita, Nekton merupakan
jenis organisme yang dapat digunakan sebagai bioindikator pengukuran/ Analisa
kualitas perairan