Sundaland 2 - PDF
Sundaland 2 - PDF
Sundaland 2
Geologi Indonesia
Kerangka Materi
• Teori perkembangan Sundaland
• Teori Rotasi Sundaland
• Implikasi Interaksi konvergen yang serong
Teori pembentukan Sundaland
1. sebagai gelang-gelang jalur subduksi yang
berkembang semakin muda kearah barat daya-
selatan dan kearah utara ( menurut katili)
2. sejak awal merupakan bagian dari benua asia
3. sebagai amalgamasi unsur-2 berasal dari benua
asia dan gondwana
1. Sebagai gelang-gelang Jalur Subduksi
1 INDIA BERGERAK KE
UTARA DENGAN
V 15 - 20 CM/TH
SUMATRA
3. Model Rotasional
Counter-Clockwise
Hall (1996)
KONSEP TEKTONIK
EKSTRUSI DARI
TAPPONNIER 1982
• Model Tapponier (1982) tentang Tektonik Ekstrusi,
menyatakan terdapat pergeseran bagian Asia Timur
ke arah timur dan tenggara sejauh 800 – 1000 km
melalui sesar mendatar “Red River” akibat
benturan India dengan Asia.
• Benturan ini disertai dengan rotasi 25 ° dari
Indochina dan Sundaland searah jarum jam.
CLOCKWISE ROTATION
DARI LEMPENG
MIKRO SUNDA
Hall, 2002 dalam Hall and Morley, 2004
Hall, 2002 dalam Hall and Morley, 2004
Hall, 2002 dalam Hall and Morley, 2004
Hall, 2002 dalam Hall and Morley, 2004
SE Asian and SW Pacific
Plate Tectonics 55-0 Ma
SOUTHEAST
ASIA
RESEARCH
GROUP
Hall, 2001
54
Hall, 2001
53
Hall, 2001
52
Hall, 2001
51
Hall, 2001
50
Hall, 2001
49
Hall, 2001
48
Hall, 2001
47
Hall, 2001
46
Hall, 2001
45
Hall, 2001
44
Hall, 2001
43
Hall, 2001
42
Hall, 2001
41
Hall, 2001
40
Hall, 2001
39
Hall, 2001
38
Hall, 2001
37
Hall, 2001
36
Hall, 2001
35
Hall, 2001
34
Hall, 2001
33
Hall, 2001
32
Hall, 2001
31
Hall, 2001
30
Hall, 2001
29
Hall, 2001
28
Hall, 2001
27
Hall, 2001
26
Hall, 2001
25
Hall, 2001
24
Hall, 2001
23
Hall, 2001
22
Hall, 2001
21
Hall, 2001
20
Hall, 2001
19
Hall, 2001
18
Hall, 2001
17
Hall, 2001
16
Hall, 2001
15
Hall, 2001
14
Hall, 2001
13
Hall, 2001
12
Hall, 2001
11
Hall, 2001
10
Hall, 2001
9
Hall, 2001
8
Hall, 2001
7
Hall, 2001
6
Hall, 2001
5
Hall, 2001
4
Hall, 2001
3
Hall, 2001
2
Hall, 2001
1
Hall, 2001
0
Hall, 2001
Implikasi Interaksi konvergen yang serong
• Pola struktur dan tektonik di Sumatra merupakan
produk interaksi konvergen antara lempeng India-
Australia dengan Eurasia.
• Karena konvergen yang terjadi bersifat tidak tegak
lurus/serong, maka terbentuk pola-pola struktur
perpaduan antara subduksi dan strike-slip.
• Pola subduksi pembentukan prisma akresi di
sebelah barat Sumatra terdiri dari mélange.
• Pola strike-slip memotong seluruh pulau
Sumatra, membentuk zona sesar yang kompleks,
membentuk cekungan dan tinggian.
Bend/stepover
Koning, 1985
JALUR AKRASI YANG LEBAR TERBENTUK AKIBAT
INTERAKSI KONVERGEN YANG SERONG.
POLA STRUKTUR DAN
PERKEMBANGAN TEKTONIK
YANG KOMPLEK DI SUMATRA
UTARA DAN DI JALUR AKRASI :
IAGI, 2000
Pubellier and Morley, 2014
Hall and Morley, 2004
Hall and Morley, 2004
Terima Kasih
Ada pertanyaan?
Sejarah Kawasan Barat Indonesia
• Indonesia bagian barat, terutama Pulau Sumatra
dan Kalimantan memiliki batuan tertua yang ada di
Indonesia. Batuan tertua ini menjadi basement bagi
cekungan-cekungan yang kelak akan berkembang.
• Basement di Sumatra secara geologi merupakan
kemenerusan dari Semenanjung Malaysia dan
merupakan singkapan batuan Paleozoikum dan
Mesozoikum yang tersingkap secara luas.
• Batuan sedimen tertua yang didating di permukaan
memiliki umur Karbon. Akan tetapi di bawah
permukaan berdasarkan hasil pengeboran di Selat
Malaka memiliki umur Devon, dan granit dari
pengeboran Sumatra Tengah memiliki umur
Silurian.
• Bagian barat dan timur Sumatra memiliki batuan yang
berbeda umur serta asalnya.
• Bagian barat Sumatra memiliki batuan sedimen
paleozoikum berumur Karbon hingga Trias, serta batuan
volkanik berumur Permian yang berafinitas Cathaysian.
Bagian barat ini diinterpretasikan sebagai bagian dari blok
Indochina-East Malaya yang berpisah dari Gondwana pada
Devon dan pada Karbon memiliki iklim tropis.
• Sedangkan bagian timur Sumatra, terdiri dari batuan
sedimen Karbon diamictite atau pebbly mudstone yang
diinterpretasikan sebagai endapan glacio-marine.
Mengindikasikan iklim yang dingin. Bagian timur ini
diinterpretasikan sebagai bagian dari blok Sibumasu di
selatan bumi pada umur Karbon, kemudian berpisah dari
Gondwana pada Permian, dan berkolisi, beramalgamasi
dengan blok Indochina-East Malaya pada umur Trias.
Sumatra pada Umur Mesozoikum
• Kolisi blok Sibumasu dan Indochina-East Malaya
merupakan tahap awal dari pembentukan Indonesia.
• Di Sumatra, sedimen berumur Mesozoikum sangat
terbatas/jarang ditemukan. Hal ini diinterpretasikan
sebagai kondisi Sundaland selama Mesozoikum
tersingkap ke permukaan.
• Selama Mesozoikum, di Sumatra diinterpretasikan
terdapat deformasi yang mereorganisasikan kerak
benua yang ada, kemungkinan oleh Sesar Strike-Slip di
bagian active margin.
• Pada umur Jura - Kapur, isotopic dating menunjukkan
terdapat adanya beberapa aktivitas magmatisme granit
yang merupakan hasil dari subduksi tipe Andean.
Kolisi Kalimantan pada Umur Mesozoikum
• Bagian baratdaya Kalimantan bisa jadi merupakan
bagian paling timur dari Sundaland pada umur
Trias, atau merupakan kerak benua yang
ditambahkan pada Kapur Awal, pada sebuah suture
yang mengarah ke Selatan dari Kepulauan Natuna.
• Umur Paleozoikum dicirikan dari batuan Metamorf
berumur Karbon hingga Permian. Meskipun
terdapat bongkahan batugamping berumur Devon
di sungai bagian timur Kalimantan.
• Intrusi granit berumur Kapur, mengintrusi batuan
metamorf di Pegunungan Schwaner yang terletak di
baratdaya Kalimantan.