Adita Widara Putra, M.Pd. Budi Riswandi, M.Pd. Titin Setiartin R., Dr., M.Pd.
CPL CPL-PRODI
S5 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat, atau temuan orisinal orang lain.
Menguasai teori-teori kesastraan.
P2 Menguasai teori-teori keterampilan bersastra.
P4 Menguasai teori ekspresi dan produksi dalam bidang sastra.
P12 Menguasai prinsip dan manajemen kewirausahaan dalam bidang bahasa dan sastra Indonesia serta pembelajarannya.
P13
KU2 Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya berdasarkan hasil
analisis informasi dan data unjukan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur
KU4 Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan
menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam rangka
menghasilkan solusi, gagasan, desain, atau kritik seni.
KK2 Mampu mengapresiasi, mengekspresi, mengreasi, karya sastra Indonesia secara lisan dan tulis.
KK5 Mampu menghasilkan layanan jasa dan produk kreatif dalam bidang bahasa dan sastra Indonesia, serta pembelajarannya
CP-MK
M1 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar apresiasi drama sebagai karya sastra dan sebagai karya seni pertunjukan; (P2,
KU2,KU4)
Mahasiswa mampu merumuskan perencanaan pertunjukan drama untuk dipertunjukan dan dimanfaatkan dalam dunia
M2 pendidikan bahasa dan sastra Indonesia; (P4, KU2, KK2)
Mahasiswa dapat mengenal, memahami, dan melaksanakan pola-pola latihan memerankan tokoh; (P12, P13, KK2)
M3 Mahasiswa dapat menggelar suatu pertunjukan drama secara utuh. (P12, P13, KK2)
M4
Deskripsi singkat MK Mata kuliah apresiasi drama berorientasi pada keterampilan memproduksi seni ber-drama (berperan/mempertunjukkan drama) yang
merupakan indikator tertinggi dalam apresiasi drama. Mata kuliah apresiasi drama merupakan mata kuliah yang menekankan pada
aspek penciptaan peran berdasarkan tokoh dan penokohan dalam naskah drama yang dibaca dan dipilih sebagai sumber ekspresinya.
Dengan demikian pembelajaran apresiasi drama akan semakin bermakna karena proses pembelajarannya dimulai dari membaca dan
menggauli berbagai naskah drama, memilih salah satu naskah drama, kemudian mementaskannya di atas panggung.
Hassanudin W.S. (2009). Drama Karya dalam Dua Dimensi. Bandung: Angkasa.
Ismet, A. (2007). Seni Peran. Bandung: Kelir.
Pavis, P. (1991). Theatre at the Crossroads of Culture. London: Routledge.
Stanislavsky, C. (2008). Membangun Tokoh. Jakarta: Gramedia.
Tambayong, Y. (2000). Seni Akting. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Waluyo, H.J. (2006). Drama: Naskah, Pementasan, dan Pengajarannya. Surakarta: UNS Press.
Pendukung:
Pavis, P. (2013). Contemporary Mise en Scène: Staging Theatre Today. London: Routledge.
Saptaria, E.R. (2006). Handbook Acting. Panduan Praktis Akting Untuk Film dan Teater. Bandung: Rekayasa Sains.
Sumardjo, J. (1984). Memahami Kesusastraan. Bandung: ALUMNI.
Tarigan, H.G. (1984). Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
Media pembelajaran Perangkat lunak Perangkat keras
Team Teaching
Sub CP-MK
(Kemampuan Kriteria & bentuk Bobot
Mg-ke Indikator Metode Materi
Akhir yang penilaian nilai
Diharapkan)
1 1. Mahasiswa Ketepatan menjelaskan Ketepatan Kuliah dan diskusi [TM: 1. Pengertian apresiasi
mampu konsep apresiasi sastra. menjelaskan konsep 1x(3x50”)] sastra.
menjelaskan Ketepatan menjelaskan dasar apresiasi sastra Tugas 1: menyusun ringkasan 2. Pengertian, ciri, dan
secara konsep apresiasi drama. dan apresiasi drama. tentang konsep apresiasi sastra dan fungsi drama.
komperehensif Bentuk tes: nontes apresiasi drama [BT+BM: (1) 3. Pengertian apresiasi 5
perihal konsep (Presentasi) (3x50”)+(1)(3x60”)] drama.
dasar apresiasi
sastra dan
apresiasi
drama
2,3 2. Mahasiswa Ketepatan menjelaskan Ketepatan dan Kuliah dan diskusi [TM: 1. Hakikat drama sebagai 10
mampu tentang drama dari sudut penguasaan konsep 2x(3x50”)] karya seni sastra.
menjelaskan pandang karya sastra. konsep dasar drama Tugas 2: menyusun ringkasan 2. Unsur-unsur
konsep dasar Ketepatan menjelaskan sebagai karya seni tentang konsep dasar drama yang pembangun naskah
drama sebagai tentang unsur-unsur sastra. dilihat dari sudut pandang karya drama.
karya sastra pembangun naskah sastra dalam bentuk naskah 3. Fiksionalitas dalam
drama. Bentuk tes: nontes [BT+BM: (2)(3x50”)+(2)(3x60”)] naskah drama.
Ketepatan menjelaskan (Presentasi)
unsur fiksionalitas dalam
naskah drama.
4,5 3. Mahasiswa Ketepatan menjelaskan Ketepatan dan Kuliah dan diskusi [TM: 1. Hakikat drama karya
mampu tentang drama dari sudut penguasaan konsep 2x(3x50”)] seni pertunjukan.
menjelaskan pandang karya seni konsep dasar drama Tugas 3: menyusun ringkasan 2. Unsur-unsur
konsep dasar pertunjukan. sebagai karya seni tentang konsep dasar drama yang pembangun
drama sebagai Ketepatan menjelaskan pertunjukan. dilihat dari sudut pandang karya pertunjukan drama.
seni 3. Hal ihwal dramaturgi. 10
tentang unsur-unsur seni pertunjukan [BT+BM: (2)
pertunjukan pembangun pertunjukan Bentuk tes: nontes (3x50”)+(2)(3x60”)]
drama. (Presentasi)
Ketepatan menjelaskan
konsep dramaturgi dalam
pertunjukan drama.
6,7 4. Mahasiswa Ketepatan menjelaskan Ketepatan dan Kuliah dan diskusi [TM: 1. Hakikat akting dan 10
mampu tentang hakikat akting penguasaan konsep 2x(3x50”)] aktor.
mengenal, dan aktor. konsep dasar akting, Tugas 4: menyusun ringkasan 2. Dasar-dasar seni
memahami, Ketepatan menjelaskan aktor, dasar-dasar tentang pola-pola latihan peran.
dan tentang dasar-dasar seni seni peran, dan memerankan tokoh dalam naskah 3. Ikhtisar Pelajaran
melaksanakan peran. ikhtisar pelajaran drama [BT+BM: (2)(3x50”)+(2) Richard Boleslavsky,
pola-pola Ketepatan menjelaskan pemeranan dari (3x60”)] WS Rendra, dan
latihan pola-pola latihan beberapa tokoh. Stanislavsky.
memerankan pemeranan berdasarkan 4. Parameter kualitas
tokoh Ikhtisar Pelajaran Bentuk tes: nontes peran.
Richard Boleslavsky, WS (Presentasi)
Rendra, dan
Stanislavsky.
8 Ujian Tengah Semester: mendesain rencana proses latihan berperan berdasarkan konsep-konsep yang telah dipelajari
9,10 5. Mahasiswa Ketepatan menjelaskan Ketepatan Kuliah dan diskusi [TM: 1. Pertukaran budaya
mampu konsep dasar mise en menjelaskan konsep 2x(3x50”)] dalam karya seni
menjelaskan scene. dasar mise en scene. Tugas 5: mengimplementasikan pertunjukan
konsep dasar Ketepatan rumusan Bentuk non-test konsep dasar mise en scene untuk 2. Mise en Scene dalam
Mise en Scene produksi pertunjukan 10
implementasi mise en merancang bentuk pertunjukan
dalam proses scene untuk merancang Bentuk tes: nontes drama [BT+BM: (2)(3x50”)+(2) 3. Desain pengembangan
mewujudkan bentuk pertunjukan (Presentasi) (3x60”)] mise en scene dalam
pertunjukan drama. seni sastra ke seni
drama pertunjukan
11-15 6. Mahasiswa Ketepatan implementasi Kesesuaian, Diskusi kerja kelompok Praktik pertunjukan
mampu pertunjukan drama. ketepatan, ketelitian kolaboratif dengan penggarap drama.
melaksanakan Kesesuaian implementasi dan keutuhan praktik [TM: 5x(3x50”)]
dan menggelar pertunjukan drama pertunjukan drama Tugas 8: Final Project; Menggelar
pertunjukan dengan pendidikan dan Bentuk tes: nontes pertunjukan sastra [BT+BM: (5)
drama pembelajaran bahasa dan Praktik pertunjukan (3x50”)+(5)(3x60”)] 25
sastra Indonesia drama.
Ketelitian implementasi Laporan hasil
pertunjukan drama pertunjukan drama.
Keutuhan implementasi
pertunjukan drama
16 Ujian Akhir Semester: menggelar pertunjukan drama sebagai bentuk parameter apresiasi drama tertinggi
Catatan:
1. TM: Tatap Muka, BT: Belajar Terstruktur, BM: Belajar Mandiri
2. [TM:2x(3x50”)] dibaca: kuliah tatap muka 2 kali (minggu) x 3 sks x 50 menit = 300 menit (5 jam)
3. [BT+BM: (5)(3x50”)+(5(3x60”)] dibaca: Belajar terstruktur + Belajar Mandiri : [(5 kali (minggu) x 3 sks x 50 menit) + (5 kali (minggu) x 3 sks x
60 menit)] = (750 menit) + (900 menit) = 1.650 menit (27,5 jam)
4. RPS: Rencana Pembelajaran Semester, RMK: Rumpun Mata Kuliah, PRODI: Program Studi.
FORMAT RANCANGAN TUGAS MAHASISWA
Hassanudin W.S. (2009). Drama Karya dalam Dua Dimensi. Bandung: Angkasa.
Ismet, A. (2007). Seni Peran. Bandung: Kelir.
Saptaria, E.R. (2006). Handbook Acting. Panduan Praktis Akting Untuk Film dan Teater.
Bandung: Rekayasa Sains.
Stanislavsky, C. (2008). Membangun Tokoh. Jakarta: Gramedia.
Tambayong, Y. (2000). Seni Akting. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Waluyo, H.J. (2006). Drama: Naskah, Pementasan, dan Pengajarannya. Surakarta: UNS Press.
Pendukung:
DAFTAR RUJUKAN
Utama:
Endraswara, S. (2011). Metode Pembelajaran Drama. Yogyakarta: CAPS.
Hassanudin W.S. (2009). Drama Karya dalam Dua Dimensi. Bandung: Angkasa.
Ismet, A. (2007). Seni Peran. Bandung: Kelir.
Saptaria, E.R. (2006). Handbook Acting. Panduan Praktis Akting Untuk Film dan Teater.
Bandung: Rekayasa Sains.
Stanislavsky, C. (2008). Membangun Tokoh. Jakarta: Gramedia.
Tambayong, Y. (2000). Seni Akting. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Waluyo, H.J. (2006). Drama: Naskah, Pementasan, dan Pengajarannya. Surakarta: UNS Press.
Pendukung: