Anda di halaman 1dari 77

i

MAKALAH TUGAS BESAR JEMBATAN RANGKA BAJA

KONSTRUKSI BAJA I

“BADAWANG TWINS BRIDGE”

Disusun Oleh :

Dhinahadi Vitriyana 4114010005

Mazaya Btari Gina 4114010017

Yasinta Agustina 4114010023

Jurusan Teknik Sipil

Program Studi S1 Terapan Perancangan Jalan dan Jembatan

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2015
ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT karena berkah dan rahmatnya yang
dilimpahkan, kami dapat mengikuti dan menyelesaikan makalah tugas besar
konstruksi baja I yang bertema jembatan rangka baja dengan judul “BADAWANG
TWINS BRIDGE”. Dalam kesempatan ini kami peneliti bermaksud mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung dan membantu dalam
pembuatan tugas besar konstruksi baja ini, yaitu :

1. Anis Rosyidah, S. Pd., SST., MT. , selaku dosen konstruksi baja yang telah
memberikan arahan serta bimbingan dalam pembuatan tugas besar jembatan
rangka baja.
2. Teman-teman Teknik Sipil khususnya keluarga besar program studi
Perancangan Jalan dan Jembatan yang selalu memberikan motivasi dan
semangat kepada kami.

Dalam penelitian ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Dengan rasa hormat kami mohon arahan, petunjuk, saran, dan kritik
terhadap penelitian kami. Sehingga diharapkan pada penelitian selanjutnya
dilakukan perbaikan serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi kami.

Depok, 4 Januari 2016

Penyusun
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i


PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
DAFTAR GRAFIK……………………………………………………….v
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….vi
DAFTAR TABEL................................................................................... vii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Pokok Pembahasan ............................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
1.4. Rumusasn Penulisan............................................................................. 2

BAB 2 MODEL DAN DATA TEKNIS JEMBATAN ............................ 3


2.1. Dasar Teori Perancangan ..................................................................... 3
2.2. Model Jembatan ................................................................................... 3
2.3. Data Teknis dan Spesifikasi Material Jembatan ............................... 4

BAB 3 ANALISA DIAFRAGMA ............................................................ 6


3.1. Perencanaan Diafragma Jembatan ....................................................... 6
3.2. Perencanaan Profil Diafragma ............................................................. 7
3.3. Periksa Lendutan ................................................................................ 10

BAB 4 ANALISA RANGKA UTAMA .................................................... 14


4.1. Analisa Struktur dengan Beban Statis ................................................. 14
4.2. Analisa Struktur dengan Beban Dinamis ............................................. 23
4.3. Pembebanan Rangka Utama .............................................................. 29
4.4. Perencanaan Rangka Utama ................................................................. 23

BAB 5 PERENCANAAN SAMBUNGAN BAUT .................................. 38


5.1. Desain Smbungan Baut ........................................................................ 38
5.2. Desain Block Shear .............................................................................. 60
iv

BAB 6 PENUTUP…………….……………………………………….....68
6.1. Kesimpulan ………………………………………………………......68
6.2. Saran ……..………………………………………………………......68
DAFTAR PUSTAKA………...…………………………………………..69
LAMPIRAN………...………...…………………………………………..70
v

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1. Garis Pengaruh Batang Atas dan Bawah ............................................28


Grafik 4.2. Garis Pengaruh Batang Diagonal.........................................................28
Grafik 4.3. Garis Pengaruh Batang Vertikal ..........................................................29
vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Tampak Samping Jembatan ...............................................................4


Gambar 2.2. Tampak Bawah Jembatan ...................................................................4
Gambar 2.3. Potongan Melintang Jembatan ............................................................4
Gambar 3.1 Diafragma Pada Jembatan .................................................................10
Gambar 3.2. Lendutan Akibat Plat Beton ...............................................................11
Gambar 3.3. Lendutan Akibat Perkerasaan ................................................. …….. 11
Gambar 3.4. Lendutan Akibat Kendaraan ..............................................................12
Gambar 3.5. Lendutan Akibat Diafragma ..............................................................12
Gambar 4.1. Struktur Pembebanan .........................................................................14
Gambar 4.2. Potongan Perhitungan Gaya Batang ..................................................15
Gambar 5.1. Rencana Sambungan Baut .................................................................38
vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Data Teknis dan Spesifikasi Material Jembatan .....................................5


Tabel 3.1. Spesifikasi Penampang Baja IWF ..........................................................8
Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Gaya-gaya Batang....................................................23
Tabel 4.2. Nilai Beban Berjalan dalam P Satu Satuan ...........................................25
Tabel 4.3. Nilai Gaya Batang Tarik dan Tekan Maksimal ....................................27
Tabel 4.4. Perhitungan Nilai Pu Akibat Beban Statis dan Beban Dinamis . ……..31
Tabel 4.5. Spesifikasi Penampang Baja IWF Aksial Tarik ....................................33
Tabel 4.6. Spesifikasi Penampang Baja IWF Aksial Tekan ...................................35
Tabel 5.1. Spesifikasi Baut dan Plat .......................................................................38
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Jembatan merupakan suatu struktur yang dibangun untuk menyeberangi
jurang atau rintangan seperti sungai, rel kereta ataupun jalan raya.
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34
Tahun 2006 tentang Jalan, yang dimaksud dengan “jembatan” adalah jalan
yang terletak di atas permukaan air dan/atau di atas permukaan
tanah.Dengan adanya jembatanmemungkinkan penyeberangnya berjalan di
atas rintangan tersebut.
Dalam perkembangannya pembangunan jembatan sangat berkaitan
dengan upaya pengembangan wilayah dalam mendukung kegiatan ekonomi
seperti pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, industri, pariwisata,
pertambangan serta pengembangan kegiatan sosial kemasyarakatan.
Teknologi mengenai jembatan sudah seharusnya dikuasai oleh bangsa
Indonesia untuk terciptanya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)
dibidang teknik jembatan. Hal ini mendorong rasa semangat putra-putri
Indonesia untuk mampu merencanakan serta merealisasikan suatu
konstruksi jembatan yang memenuhi kriteria dengan material yang kuat,
stabil, ringan, dan ekonomis merupakan suatu keharusan khususnya bagi
setiap lulusan Teknik Sipil khususnya dengan prodi Perancangan Jalan dan
Jembatan.
Konfigurasi jembatan rangka baja telah banyak dikembangkan untuk
mendapatkan desain yang efisien dari penggunaan meterial yang memiliki
kekuatan optimal, serta indah dari segi estetika. Berdasarkan pemikiran
tersebut, kami merancang model jembatan yang mengacu pada teori-teori
yang telah diajarkan dalam mata kuliah Konstruksi Baja dan sumber-
sumber yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku seperti SNI (Standar
Nasional Indonesia) yang digunakan dalam perencanaan konstruksi
jembatan di Indonesia dan LRFD (Load and Resistance Factor Design) tanpa
mengesampingkan nilai estetika.
2

1.2. Pokok Bahasan


Bahasan yang kami ambil dalam penyusunan makalah ini adalah
mendesain konstruksi struktur jembatan rangka baja dengan konstruksi
utama berada di atas lantai jembatan untuk kendaraan yang kuat, ekonomis
dan kreatif dilihat dari segi struktur, biaya, estetika, dan kemudahan
pelaksanaan.

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah diharapkan mahasiswa mampu


mengolah, menganalisa, dan merencanakan suatu jembatan rangka baja
sesuai dengan ilmu yang telah diajarkan.

1.4. Rumusan Masalah


Permasalahan-permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah:
1. Bagaimana model rangka jembatan baja yang akan direncanakan
dan dianalisa?
2. Apa saja data teknis dan spek material yang dibutuhkan dalam
perancangan?
3. Bagaimana menentukan dan memperhitungkan pembebanan
serta dimensi penampang yang efisien pada diafragma?
4. Bagaimana cara mengetahui perhitungan dan menentukan gaya
tarik dan tekan yang bekerja pada struktur utama jembatan?
5. Bagaimana cara mengetahui lendutan pada diafragma?
6. Bagaimana pembebanan yang bekerja pada struktur utama
rangka jembatan?
7. Bagaimana merencanakan sambungan yang digunakan pada
struktur rangka jembatan?
Mengingat begitu kompleksnya dalam perencanaan struktur jembatan
maka untuk perencanaan pier head, abutment dan pondasi diabaikan dalam
perumusan masalah di atas.
3

BAB II

MODEL DAN DATA TEKNIS JEMBATAN

2.1. Dasar Teori Perancangan


Jembatan rangka adalah struktur konstruksi jembatan yang tersusun
dari rangka-rangka yang diletakakan pada suatu bidang dan dihubungkan
melalui sambungan sendi-rol pada ujungnya. Struktur rangka batang dapat
dikatakan stabil jika tidak terjadi pergerakkan titik pada struktur di luar
pengaruh deformasi elemen. Susunan struktur yang stabil khususnya pada
jembatan merupakan rangkaian segitiga.1 Dilengkapi dengan batang
diagonal dan/ atau vertikal, sehingga setiap batang hanya memikul batang
aksial murni.
Dalam melakukan perancangan struktur jembatan rangka batang
tentunya harus memenuhi persamaan kesetimbangan, sehingga struktur
rangka batang tersebut menjadi statis tertentu dan dapat diselesaikan
dengan persamaan kesetimbangan. Dalam hal perancangan struktur
jembatan rangka batang dua dimensi agar struktur tersebut dikatakan
struktur statis tertentu maka harus memenuhi persamaan:
Dimana:

2J = m + 3 J = Jumlah Joint
m = Jumlah Batang

Dalam desain jembatan kali ini, kami merancang jenis jembatan rangka
atas baja dan spesifikasinya adalah sebagai berikut:
a. Terdiri dari dua jalur
b. Panjang bentang 50 meter
c. Tinggi maksimum 6
d. Lebar jaluur 4 meter

1 Ir. Heinz Frick, mekanika teknik 1, cet 21 tahun 2006 : Kanisius, Yogyakarta. Sub – bab 4.2

2.2. Model Jembatan


4

Rangka jembatan yang kami rencanakan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Tampak samping jembatan

Gambar 2.2 Tampak bawah jembatan

Gambar 2.3 Potongan melintang jembatan

2.3. Data Teknis dan Spesifikasi Material Jembatan


5

Data teknis dan spesifikasi material jembatan yang kami rencanakan


adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Data Teknis dan Spesifikasi Material Jembatan


Panjang Jembatan 50 m
Lebar Jembatan 8m
Lebar Jalur 4m
Panjang Segmen 5m
Jumlah Segmen 10 segmen
Tebal Perkerasan 0,05 m
Tebal Pelat Lantai 0,2 m
Jenis Perletakan Sendi – Rol
Mutu Baja BJ – 50
Fy 290 MPa
Fu 500 MPa
E 200.000 Mpa
Beban Lajur 9 KN/m2
BI Beton 24 KN/m3
BJ Aspal 22 KN/m3
Tinggi Air Hujan 0,05 m
BJ Air 10 KN/m3
6

BAB III

ANALISA DIAFRAGMA

3.1. Perencanaan Diafragma Jembatan


 Perhitungan Berat Beban Pada Difragma
 Beban Mati (DL)

Plat Beton

qDL = b x h x BI beton

= 0,2 x 5 x 24

= 24 KN/m

MDL = 1/8 x qDL x L2

= 1/8 x 24 x 82

= 192 kNm

 Beban Mati Tmbahan (SDL)

Perkerasan Jalan

qSDL = b x h x BJ Aspal

= 0,05 x 5 x 22

= 5,5 KN/m

MSDL = 1/8 x qSDL x L2

= 1/8 x 5,5 x 82

= 44 KNm

 Beban Hidup (LL)


7

Air Hujan = b x h x BJ Air

= 0,05 x 5 x 10

= 2,5 KNm

Kendaraan = berat x tributary area

= 9 KN/m2 x 5 m

= 45 KN/m

qLL = 45 + 2,5

= 47,5 KN/m

MLL = 1/8 x qLL x L2

= 1/8 x (47,5) x 82

= 380 KNm

3.2 Perencanaan Profil Diafragma


 Langkah I : Menghitung Momen Ultimite

Mu = 1,3 MDL + 1,8 MLL + 2 MSDL

= 1,3 (192) + 1,8 (380) + 2 (44)

= 1021,6 KNm

 Langkah II : Preliminary Design


Mu ≤ ϕ Mn Dimana ϕ = 0,9
Mu = ϕ Fy . Zx

Zx =

= 0,00391417624 m3
= 3914,176 cm3

 Langkah III : Profil Penampang Yang Dipilih


8

Berdasarkan nilai Zx yang diperoleh, maka dipilih penampang profil dengan


spesifikasi sebagai berikut:

Tabel 3.1 Spesifikasi Penampang Baja IWF

 Langkah IV : Memperhitungkan Berat Sendiri Pada Mu


Nilai Mu setelah berat diafragma dimasukkan adalah sebagai berikut:
 Beban Sendiri Struktur
Berat = 151 Kg/m
= 1,51 KN/m
MDL = 1/8 x qDL x L2
= 1/8 x 1,51 x 82
= 12,08 KNm
Mu akhir = 1,1 MDL + Mu
= 1,1 (12,08) + 1021,6
= 1034,888 KNm

 Langkah V : Cek Local Buckling


 Pelat Sayap
B 170
λ = 2.tf λp = √f

300 170
= 2.20 = √290

= 7,5 = 9.982
Berdasarkan hasil pengecekan pada pelat sayap, maka dapat
disimpulkan bahwa:
9

 Pelat Badan
h = 588
1680
λ = tw
h λp = √f

588 1680
= = √290
12

= 41 = 98,684

Berdasarkan hasil pengecekan pada pelat sayap, maka dapat


disimpulkan bahwa:

Sehingga Mn = Mp = fy . Zx
= 29 KN/cm2 x 4488,84 cm3
= 130176,36 KNcm
= 1301,7636 KN
 Langkah VI : Cek Lateral Buckling
Panjang batang tidak terkekang (Lb) dipengaruhi oleh letak ikatan angin

(bracing).

Gambar 3.1 Diafragma pada jembatan

Lb =2m

Lp = 1,76 . iy . √( )

290
= 1,76 x 68,5 x √(2 )
10
10

= 3,17 m

Lr = 8,92 m (berdasarkan Tabel Baja)


Sehingga Lb < Lp Bentang Pendek (Mn = Mp)

 Langkah VII : Kontrol Kekuatan


Mu ≤ ϕ Mn
Mu = 1034,888 KNm
ϕ Mn = 1176,08724 KNm
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat disimpulkan:

Mu < ϕ Mn OK ! 
Dimensi profil yang direncanakan memenuhi syarat

Ratio

0,879 < 1 (AMAN !!)

“Berdasarkan hasil cek ratio profil baja (IWF) yang digunakan untuk diafragma
sudah aman dan kuat untuk menahan beban jembatan yang gtelah ditentukan.

3.3 Cek Lendutan


 Plat Beton

q = 24 kN/m

Gambar 3.2 Lendutan akibat Plat Beton


11

 Perkerasan
q = 5,5 KN/m

q = 5,5 kN/m

Gambar 3.3 Lendutan akibat Perkerasan

 Kendaraan

q = 36 KN/m

Gambar 3.4 Lendutan akibat Kendaraan

 Diafragma
q = 1,51 KN/m
12

Gambar 3.5 Lendutan akibat Diafragma

 Lendutan Total

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat disimpulkan:

D total < D izin OK ! 


Lendutan yang terjadi memenuhi syarat sehingga profil aman!
13

BAB IV

ANALISA RANGKA UTAMA

4.1 Analisa Struktur Dengan Beban Statis

Gambar 4.1 Struktur Pembebanan

Data Rangka Utama

 Panjang Bentang : 50 m
 Panjang Tiap Segmen : 5 m
 Tinggi Maksimum :6m
o
Tinggi Minimum :5m

Perhitungan Beban Statis (Gaya-Gaya Batang)

Perhitungan gaya gaya batang dilakukan dengan menggunakan metode Ritter dan
Buhul serta beban dibuat P satu satuan.

Gambar 4.2 Potongan Perhitungan Gaya Batang


14

POTONGAN 1

∑V = O ∑H = 0

5P - 0.5P - a1 sin α = 0 b1 – a1 cos α = 0

4.5P – a1 sin 45ᵒ = 0 b1 = 6.363P cos 45ᵒ

a1 = 6.363P (tekan) b1 = 4.499P (tarik)

POTONGAN 2

∑V = O ∑H = 0

v1 = -P (tarik) b1 = b2

b2 = 4.499P (tarik)
15

POTONGAN 3

∑V = O ∑H = 0

a1 cos α - d1 cos α – a2 sin β - v1 = 0 a1 sin α - a2 cos β + d1 sin α = 0

6.363P cos 45ᵒ - d1 cos 45ᵒ - a2 sin 6ᵒ- P = 0 6.363P sin 45ᵒ - a2 cos 6ᵒ + d1 sin 45ᵒ = 0

4.499P – 0.707 d1 – 0.1045 a2- P = 0 4.499P – 0.994 a2+ 0.707 d1 = 0

0.707 d1 + 0.1045 a2 = 3.499P……..(1) 0.707 d1 - 0.994 a2 = -4.499P……..(2)

Eliminasipersamaan (1) dan (2)

0.707 d1 + 0.1045 a2 = 3.499P

0.707d1 -0.994 a2 = -4.499P

1.0985 a2 = 7.998P

d2 = 7.28P (tekan)

0.707 d1 + 0.1045 a2 = 3.499P

0.707 d1 = 3.499P – (0.1045 x 7.28P)

d1 = 3.87P (tarik)
16

POTONGAN 4

∑V = O

d1 sin α – v2 – P = 0

3.87P sin 45ᵒ - v2 – P = 0

2.736P - v2 – P = 0

v2 = 1.736P (tekan)

∑H = 0

-d1 cos α – b2 – b3 = 0

-3.87P cos 45ᵒ - 4.499P - b3 = 0

-2.736P - 4.499P - b3 = 0

b3 = - 7.235P (tarik)
17

POTONGAN 5

∑V = O

a2 cos β + v2 – a3 sin θ – d2 cos α = 0

7.28P cos 84ᵒ + 1.736P - a3 sin 5ᵒ - d2 cos 42ᵒ = 0

0.76P + 1.736P – 0.087 a3– 0.743 d2 = 0

0.087 a3 + 0.743 d2 = 2.496P…….(1)

∑H = 0

a2sin β - a3cos θ + d2sin α = 0

7.28P sin84ᵒ - a3cos5ᵒ + d2sin 42ᵒ = 0

0.996a3– 0.669d2= 7.24P…….(2)

EliminasiPersamaan (1) dan (2)

0.087a3 + 0.743 d2 = 2.496P x 0.996 0.086 a3 + 0.74d2 = 2.486P

0.996a3– 0.669d2= 7.24P x 0.087 0.086 a3– 0.058d2 = 0.629P

0.798d2 = 1.857P

d2= 2.327P (tarik)


18

0.087a3 + 0.743 d2 = 2.496P

0.087a3 + (0.743 x 2.327P) = 2.496P

0.087a3= 2.496P – 1.728P

a3= 8.832P (tekan)

POTONGAN 6

∑MD = 0

5P . 15 –0,5P . 15 - P . 10 –P . 5 –a4cos α 6 = 0

52,5P = a4cos 6ᵒ.6

a4 = 8,798P (tekan)

∑V = 0

5P – 0,5P - P – P – P + a4 sin α + d3 sin β = 0

1,5P+ 8,789 sin 6ᵒ = - d3

d3 = - 3,254 P (tekan)

∑H = 0

a4cos α+ b4 + d3 cos β = 0
19

8,798P cos 6ᵒ+ b4 + 3,254P cos 48ᵒ = 0

b4 = - 10,927P (tarik)

POTONGAN 7

∑V = 0

a4cos α + a3cos β + v3 = 0

8,798 cos 85ᵒ + 8,832 cos 84ᵒ= - v3

v3= - 1,689P (tarik)

POTONGAN 8

∑V = 0

v4 + P = 0

v4 = -P (tarik)
20

∑H = 0

b4 – b5 = 0

b4 = b5

b5 = 10, 927 P (tarik)

POTONGAN 9

∑V = 0

d3cos β + d4 cos β – v4 + a5 sin θ - a4 sin α = 0

3,254 cos 42ᵒ + d4 cos 42ᵒ - P + a5 sin 6ᵒ - 8,798Psin 5ᵒ = 0

2,418P + 0,743 d4 – P + 0,104 a5 – 0,766P = 0

0,743 d4 + 0,104 a5 = -0,652 P…….(1)


21

∑H = 0

c3sin β + a4 cos α - a5 cos θ - d4 sin β = 0

3,254 P sin 42ᵒ + 8,798P cos 5ᵒ - d5 cos 6ᵒ - d4 sin 42ᵒ = 0

2,177P + 8,764P – 0,944a5 – 0,669 d4 = 0

0,944a5 + 0,669 d4 = 10,941P…….(2)

EleminasiPersamaan (1) dan (2)

0,743 d4 + 0,104 a5 = -0,652 P | x 0,669 | 0,497 d4 + 0,069 a5 = - 0,436P

0,944a5 + 0,669 d4 = 10,941P | x 0,743 | 0,497 d4 + 0,738a5 = 8,129P

–0,669a5 = –8,565P

a5 = 12,8P (tekan)

0,743 d4 + 0,104 a5 = -0,652 P

0,743 d4 + (0,104 x 12,8P) = -0,652 P

d4 = 2,669 P ( tarik)

POTONGAN 10
22

a5 = a6

∑V = 0

v5 - a5 sin α - a6 sin α = 0

v5 = 12,8P sin6ᵒ + 12,8 P sin 6ᵒ

v5 = 2,675 P (tekan)

Berdasarkan perhitungan gaya-gaya batang dengan metode titik buhul dan


beban dalam P satu satuan diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil perhitungan gaya-gaya batang

No. Gaya Batang (KN)


Batang Batang Statis
Tarik Tekan
a1 - 6,363 P
a2 - 7,28 P
a3 - 8,832 P
a4 - 8,798 P
a5 - 12,8 P
b1 4,499 P -
b2 4,499 P -
b3 7,235 P -
b4 10,927 P -
b5 10,927 P -
d1 3,87 P -
d2 2,327 P -
d3 - 3,254 P
d4 2,669 P -
v1 P -
v2 - 1,736 P
v3 1,689 P -
v4 P -
v5 2,675 P -

4.2 Analisa Struktur Dengan Beban Dinamis

Data Rangka Utama


 Panjang Bentang : 50 m
23

 Panjang Tiap Segmen :5m


 Tinggi Maksimum :6m
 Tinggi Minimum :5m

Perhitungan Beban Dinamis (Beban Berjalan)


Perhitungan gaya gaya batang dilakukan dengan menggunakan metode Analisa
SAP2000 dan beban dibuat P satu satuan
24

Nilai Garis Pengaruh pada Gaya Batang


JARAK a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 d1 d2 d3 d4 v1 v2 v3 v4 v5
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
1.250 -0.318 -0.183 -0.147 -0.147 -0.126 0.225 0.225 0.182 0.182 0.136 -0.061 -0.054 0.014 -0.017 0.250 0.043 0.029 0.000 -0.025
2.499 -0.636 -0.366 -0.293 -0.293 -0.251 0.450 0.450 0.364 0.364 0.273 -0.122 -0.107 0.028 -0.034 0.500 0.086 0.058 0.000 -0.050
3.749 -0.955 -0.548 -0.440 -0.440 -0.377 0.675 0.675 0.545 0.545 0.409 -0.183 -0.161 0.042 -0.051 0.750 0.130 0.088 0.000 -0.075
4.998 -1.273 -0.731 -0.586 -0.586 -0.502 0.900 0.900 0.727 0.727 0.545 -0.244 -0.214 0.056 -0.068 1.000 0.173 0.117 0.000 -0.100
5.000 -1.273 -0.731 -0.586 -0.586 -0.503 0.900 0.900 0.727 0.727 0.546 -0.244 -0.214 0.056 -0.068 1.000 0.173 0.117 0.000 -0.100
6.250 -1.237 -0.914 -0.733 -0.733 -0.628 0.875 0.875 0.909 0.909 0.682 0.048 -0.268 0.070 -0.085 0.750 0.216 0.146 0.000 -0.125
7.499 -1.202 -1.096 -0.879 -0.879 -0.754 0.850 0.850 1.091 1.091 0.818 0.341 -0.321 0.085 -0.101 0.500 0.259 0.175 0.000 -0.150
8.749 -1.167 -1.279 -1.026 -1.026 -0.879 0.825 0.825 1.273 1.273 0.955 0.633 -0.374 0.099 -0.118 0.250 0.302 0.204 0.000 -0.175
9.998 -1.131 -1.462 -1.172 -1.172 -1.005 0.800 0.800 1.454 1.454 1.091 0.925 -0.428 0.113 -0.135 0.000 0.345 0.233 0.000 -0.200
10.000 -1.131 -1.462 -1.173 -1.173 -1.005 0.800 0.800 1.455 1.455 1.091 0.926 -0.428 0.113 -0.135 0.000 0.345 0.233 0.000 -0.200
11.250 -1.096 -1.416 -1.319 -1.319 -1.131 0.775 0.775 1.409 1.409 1.227 0.897 -0.144 0.127 -0.152 0.000 0.116 0.263 0.000 -0.225
12.499 -1.061 -1.370 -1.466 -1.466 -1.256 0.750 0.750 1.364 1.364 1.364 0.868 0.141 0.141 -0.169 0.000 -0.114 0.292 0.000 -0.250
13.749 -1.025 -1.325 -1.612 -1.612 -1.382 0.725 0.725 1.318 1.318 1.500 0.839 0.425 0.155 -0.186 0.000 -0.343 0.321 0.000 -0.275
14.998 -0.990 -1.279 -1.759 -1.759 -1.507 0.700 0.700 1.273 1.273 1.636 0.810 0.709 0.169 -0.203 0.000 -0.573 0.350 0.000 -0.300
15.000 -0.990 -1.279 -1.759 -1.759 -1.508 0.700 0.700 1.273 1.273 1.637 0.810 0.710 0.169 -0.203 0.000 -0.573 0.350 0.000 -0.300
16.250 -0.955 -1.233 -1.696 -1.696 -1.633 0.675 0.675 1.227 1.227 1.773 0.781 0.684 -0.127 -0.220 0.000 -0.552 0.338 0.250 -0.325
17.499 -0.919 -1.188 -1.633 -1.633 -1.759 0.650 0.650 1.182 1.182 1.909 0.752 0.659 -0.422 -0.237 0.000 -0.532 0.325 0.500 -0.350
18.749 -0.884 -1.142 -1.570 -1.570 -1.884 0.625 0.625 1.136 1.136 2.045 0.723 0.634 -0.718 -0.253 0.000 -0.511 0.313 0.750 -0.375
19.998 -0.849 -1.096 -1.508 -1.508 -2.010 0.600 0.600 1.091 1.091 2.182 0.694 0.608 -1.013 -0.270 0.000 -0.491 0.300 1.000 -0.400
20.000 -0.849 -1.096 -1.507 -1.507 -2.010 0.600 0.600 1.091 1.091 2.182 0.694 0.608 -1.014 -0.270 0.000 -0.491 0.300 1.000 -0.400
21.250 -0.813 -1.051 -1.445 -1.445 -2.136 0.575 0.575 1.045 1.045 2.091 0.665 0.583 -0.971 0.051 0.000 -0.470 0.288 0.750 -0.425
22.499 -0.778 -1.005 -1.382 -1.382 -2.261 0.550 0.550 1.000 1.000 2.000 0.636 0.558 -0.929 0.372 0.000 -0.450 0.275 0.500 -0.450
25

23.749 -0.743 -0.959 -1.319 -1.319 -2.387 0.525 0.525 0.955 0.955 1.909 0.608 0.532 -0.887 0.693 0.000 -0.430 0.263 0.250 -0.475
24.998 -0.707 -0.914 -1.256 -1.256 -2.512 0.500 0.500 0.909 0.909 1.818 0.579 0.507 -0.845 1.013 0.000 -0.409 0.250 0.000 -0.500
25.000 -0.707 -0.914 -1.256 -1.256 -2.512 0.500 0.500 0.909 0.909 1.818 0.579 0.507 -0.845 1.014 0.000 -0.409 0.250 0.000 -0.500
26.250 -0.672 -0.868 -1.193 -1.193 -2.387 0.475 0.475 0.864 0.864 1.727 0.550 0.481 -0.802 0.963 0.000 -0.389 0.238 0.000 -0.475
27.499 -0.636 -0.822 -1.131 -1.131 -2.261 0.450 0.450 0.818 0.818 1.636 0.521 0.456 -0.760 0.912 0.000 -0.368 0.225 0.000 -0.450
28.749 -0.601 -0.777 -1.068 -1.068 -2.136 0.425 0.425 0.773 0.773 1.546 0.492 0.431 -0.718 0.862 0.000 -0.348 0.213 0.000 -0.425
29.998 -0.566 -0.731 -1.005 -1.005 -2.010 0.400 0.400 0.727 0.727 1.455 0.463 0.406 -0.676 0.811 0.000 -0.327 0.200 0.000 -0.400
30.000 -0.566 -0.731 -1.005 -1.005 -2.010 0.400 0.400 0.727 0.727 1.455 0.463 0.405 -0.676 0.811 0.000 -0.327 0.200 0.000 -0.400
31.250 -0.530 -0.685 -0.942 -0.942 -1.884 0.375 0.375 0.682 0.682 1.364 0.434 0.380 -0.634 0.760 0.000 -0.307 0.188 0.000 -0.375
32.499 -0.495 -0.640 -0.879 -0.879 -1.759 0.350 0.350 0.636 0.636 1.273 0.405 0.355 -0.591 0.710 0.000 -0.286 0.175 0.000 -0.350
33.749 -0.460 -0.594 -0.817 -0.817 -1.633 0.325 0.325 0.591 0.591 1.182 0.376 0.329 -0.549 0.659 0.000 -0.266 0.163 0.000 -0.325
34.998 -0.424 -0.548 -0.754 -0.754 -1.508 0.300 0.300 0.546 0.546 1.091 0.347 0.304 -0.507 0.608 0.000 -0.246 0.150 0.000 -0.300
35.000 -0.424 -0.548 -0.754 -0.754 -1.507 0.300 0.300 0.545 0.545 1.091 0.347 0.304 -0.507 0.608 0.000 -0.245 0.150 0.000 -0.300
36.250 -0.389 -0.503 -0.691 -0.691 -1.382 0.275 0.275 0.500 0.500 1.000 0.318 0.279 -0.465 0.558 0.000 -0.225 0.138 0.000 -0.275
37.499 -0.354 -0.457 -0.628 -0.628 -1.256 0.250 0.250 0.455 0.455 0.909 0.289 0.253 -0.422 0.507 0.000 -0.205 0.125 0.000 -0.250
38.749 -0.318 -0.411 -0.565 -0.565 -1.131 0.225 0.225 0.409 0.409 0.818 0.260 0.228 -0.380 0.456 0.000 -0.184 0.113 0.000 -0.225
39.998 -0.283 -0.366 -0.503 -0.503 -1.005 0.200 0.200 0.364 0.364 0.727 0.231 0.203 -0.338 0.406 0.000 -0.164 0.100 0.000 -0.200
40.000 -0.283 -0.365 -0.502 -0.502 -1.005 0.200 0.200 0.364 0.364 0.727 0.231 0.203 -0.338 0.405 0.000 -0.164 0.100 0.000 -0.200
41.250 -0.248 -0.320 -0.440 -0.440 -0.879 0.175 0.175 0.318 0.318 0.636 0.203 0.177 -0.296 0.355 0.000 -0.143 0.088 0.000 -0.175
42.499 -0.212 -0.274 -0.377 -0.377 -0.754 0.150 0.150 0.273 0.273 0.546 0.174 0.152 -0.253 0.304 0.000 -0.123 0.075 0.000 -0.150
43.749 -0.177 -0.228 -0.314 -0.314 -0.628 0.125 0.125 0.227 0.227 0.455 0.145 0.127 -0.211 0.253 0.000 -0.102 0.063 0.000 -0.125
44.998 -0.141 -0.183 -0.251 -0.251 -0.503 0.100 0.100 0.182 0.182 0.364 0.116 0.101 -0.169 0.203 0.000 -0.082 0.050 0.000 -0.100
45.000 -0.141 -0.183 -0.251 -0.251 -0.502 0.100 0.100 0.182 0.182 0.364 0.116 0.101 -0.169 0.203 0.000 -0.082 0.050 0.000 -0.100
46.250 -0.106 -0.137 -0.188 -0.188 -0.377 0.075 0.075 0.136 0.136 0.273 0.087 0.076 -0.127 0.152 0.000 -0.061 0.038 0.000 -0.075
47.499 -0.071 -0.091 -0.126 -0.126 -0.251 0.050 0.050 0.091 0.091 0.182 0.058 0.051 -0.085 0.101 0.000 -0.041 0.025 0.000 -0.050
48.749 -0.035 -0.046 -0.063 -0.063 -0.126 0.025 0.025 0.046 0.046 0.091 0.029 0.025 -0.042 0.051 0.000 -0.021 0.013 0.000 -0.025
49.998 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
26

MIN -1.273 -1.462 -1.759 -1.759 -2.512 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -0.244 -0.428 -1.014 -0.270 0.000 -0.573 0.000 0.000 -0.500
MAX 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.900 0.900 1.455 1.455 2.182 0.926 0.710 0.169 1.014 1.000 0.345 0.350 1.000 0.000

Tabel 4.2 Nilai Beban Berjalan dalam P Satu Satuan


Berdasarkan perhitungan gaya-gaya batang dengan Analisa SAP2000 beban dalam P satu satuan diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4.3 Nilai Gaya Batang Tarik dan Tekan Maksimal


27

Grafik Beban Berjalan


(Kontrol Hitungan)

Garis Pengaruh Batang Atas dan Bawah


2.5
2.0
a1
1.5
1.0 a2
0.5 a3=a4
0.0
a5
-0.5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
-1.0 b1=b2
-1.5 b3=b4
-2.0
b5
-2.5
-3.0

Tabel 4.1 Garis Pengaruh Batang Atas dan Bawah

Garis Pengaruh Batang Diagonal


1.5

1.0

0.5 d1
d2
0.0
0 10 20 30 40 50 d3
-0.5 d4

-1.0

-1.5

Tabel 4.2 Garis Pengaruh Batang Diagonal


28

Garis Pengaruh Batang Vertikal


1.5

1.0
v1

0.5 v2
v3
0.0 v4
0 10 20 30 40 50
v5
-0.5

-1.0

Tabel 4.3 Garis Pengaruh Batang Vertikal

“Berdasarkan grafik analisa beban dinamis , maka dapat dipastikan


bahwa perhitungan beban dinamis pada rangka jembatan tersebut
sudah benar.”

4.3 Pembebanan Rangka Utama

1. Beban Mati (DL)

Plat Beton (qDL1) = 24 KN/m

Diafragma (qDL2) = 1,51 KN/m

qDL = (1,3 × 24) + (1,1 × 1,06) = 33,36 kN/m

PDL = qDL × ½ lebar jembatan = 33,36 kN/m × 4 m = 133,44 kN

2. Beban Mati Tambahan (SDL)

Perkerasan Jalan (qSDL) = 5,5 KN/m

qSDL = 2 × 5,5 = 11 kN/m

PSDL = qSDL × ½ lebar jembatan = 11 kN/m × 4 m = 44 kN


29

3. Beban Hidup (LL)

Air Hujan (qLL1) = 2,5 KN/m

Kendaraan (qLL2) = 36 KN/m

qLL = 1,8 × (2,5 + 36) = 69,3 kN/m

PLL = qLL × ½ lebar jembatan = 69,3 kN/m × 4 m = 277.2 kN

4. Beban Garis

PKEL = KEL × ½ lebar jembatan × (DLA + 1) x 1,8

= 49 × 4 × (0,4 + 1) × 1,8

= 493,92 kN

Beban-beban yang diperoleh dimasukan/dikalikan dengan nilai-nilai beban


statis dan dinamis yang telah diperhitungkan sehingga diperoleh nilai Pu.Tabel
perhitungan nilai Pu karena beban statis (beban mati dan beban hidup) dan
beban dinamis disajikan didalam tabel berikut.
GAYA BATANG 30
BATANG STATIS DINAMIS TOTAL
TARIK TEKAN BEBAN MATI BEBAN HIDUP TARIK TEKAN BEBAN GARIS TARIK TEKAN
6.363
a1 1129.051 1763.824 1.273 P 628.760 3521.634
P

a2 7.28 P 1291.763 2018.016 1.462 P 722.111 4031.890

8.832
a3 1567.150 2448.230 1.759 P 868.805 4884.186
P
8.798
a4 1561.117 2438.806 1.759 P 868.805 4868.728
P

a5 12.8 P 2271.232 3548.160 2.512 P 1240.727 7060.119

b1 4.499 P 798.303 1247.123 0.9 P 444.528 2489.953

b2 4.499 P 798.303 1247.123 0.9 P 444.528 2489.953

b3 7.235 P 1283.778 2005.542 1.455 P 718.654 4007.974

b4 10.927P 1938.887 3028.964 1.455 P 718.654 5686.505

b5 10.927P 1938.887 3028.964 2.182 P 1077.733 6045.585

d1 3.87 P 686.693 1072.764 0.926 P 0.244 P 457.370 120.516 2216.827 120.516

d2 2.327 P 412.903 645.044 0.71 P 0.428 P 350.683 211.398 1408.630 211.398

d3 3.254 P 577.390 902.009 0.169 P 1.014 P 83.472 500.835 83.472 1980.233

d4 2.669 P 473.587 739.847 1.014 P 0.27 P 500.835 133.358 1714.269 133.358

v1 P 177.440 277.200 P 493.920 948.560


31

v2 1.736 P 308.036 481.219 0.345 P 0.573 P 170.402 283.016 170.402 1072.271

v3 1.689 P 299.696 468.191 0.35 P 172.872 940.759

v4 P 177.440 277.200 P 493.920 948.560

v5 2.675 P 474.652 741.510 0.5 P 0.000 246.960 1216.162 246.960


Pu 6045.585 7060.119

Tabel 4.4 Perhitungan Nilai Pu akibat Beban Statis dan Beban Dinamis
32

4.4 Perencanaan Rangka Utama


a. Perhitungan Batang Tarik
 Preliminary Design
 Pu = 6045.585 kN = 6045585 N

Pu ≤ 𝜙 Pn

Pu = 𝜙 Ag. Fy

Ag =

=23163.16 mm2 = 231.6316 cm2

 Dimensi Profil = 428 x 407 x 20 x 35

Tabel 4.5 Spesifikasi Penampang Baja IWF Aksial Tarik

 Cek Kekuatan Penampang


 Terhadap Kelelehan

Pu ≤ 𝜙 Pn

Pn = Ag . fy
33

= 36070 mm2 x 290 N/mm2

= 10460300 N

= 10460.3 kN

Pu ≤ 𝜙 Pn

6045.585 ≤ 0.9 X 10460.3

6045.585 ≤ 9414.27 OK !!

 Terhadap Fraktur

Pu ≤ 𝜙 Pn

Pn = Ae . fu

Pn = (Ag . U) fu

= 360.7 cm2 x 0.85 x 50000 N/cm2

= 15329750 N

= 15329.75 kN

Pu ≤ 𝜙 Pn

6045.585 ≤ 0.75 x 15329.75

6045.585 ≤ 11497.3125 OK !!

b. Perhitungan Batang Tekan

a. Preliminary Design
 Nu = 7060.119 kN

Nu ≤ 𝜙 Nn
34

Ag =

= 28641.45639 mm2 = 286.415 cm2

 Dimensi Profil = 428 x 407 x 20 x 35

Tabel 4.6 Spesifikasi Penampang Baja IWF Aksial Tekan

 Cek Kelangsingan Penampang

𝜆 < 140

43.27 < 140 OK !!

b. Cek Kekompakan Penampang


i. Plat Sayap

λ=
2
407
λ=
2 35
35

λ = 5.81

Penampang kompak

ii. Plat Badan

h = H – (2.tf ) – (2.r)

= 428- (2 x 35) – (2 x 22)

= 314 mm

λ=

314
λ=
20

λ = 15.7

Penampang kompak

 Cek Flexural Buckling

 Cek Kekuatan Penampang


36

= 9356261.18 N

= 9356.261 KN

Nu ≤ 𝜙 Nn

7066.119 kN ≤ 0.85 x 9356.261 kN

7066.119 kN ≤ 7952.822 kN

PENAMPANG KUAT!

“Berdasarkan perhitungan ternyata diperoleh profil yang memenuhi syarat


dan kuat menahan gaya aksial dari beban yang telah ditentukan adalah profil
IWF 428 x 407 x 20 x 35.”
37

BAB V

PERENCANAAN SAMBUNGAN BAUT

Gambar 5.1 Rencana Sambungan Baut

5.1 Desain Sambungan Baut

Tabel 5.1 Spesifikasi Baut dan Pelat

a. Pada sambungan A
38

KEKUATAN BAUT

Geser Nominal Baut


Vf = 0,63 x Fuf x kr x nn x Ae x nB
= 0,63 x 725 x 0,985 x 1 x 759 x 16
= 5463570,42 N
= 5463,57042 KN
Pu <Φ Vf
2489,953 KN < 0,75 x 5463,7042 KN
2489,953 KN < 4097,678 KN =>OK!!

Kekuatan Tumpuan Plat Sambungan


Vd = 3,2 x df x Tp x FuP x nB
= 3,2 x 36 x 35 x 500 x 16
= 32256000 N
= 32256 KN
Pu <Φ Vd
2489,953 KN < 0,75 x 32256 KN
2489,953 KN < 24192 KN =>OK!!

Kekuatan Geser Nominal


Vsf = µ x nei x Fuf x Kh x nB
= 0,35 x 1 x 725 x 1 x 16
= 4060000 N
= 4060 KN
Pu <Φ Vsf
2489,953 KN < 0,75 x 4060 KN
2489,953 KN < 3045 KN =>OK!!

KEKUATAN PELAT
Terhadap Kelelehan
Pn = fy x Ag
= 290 x 28490
= 8262100 N
= 8262,1 KN
Pu <Φ Pn
2489,953 KN < 0,9 x 8262,1 KN
2489,953 KN < 7435,89 KN=>OK!!

Terhadap Fraktur
Pn = fu x Ae
= 500 x 28490
= 14245000 N
39

= 14245 KN
Pu <Φ Pn
2489,953 KN < 0,75 x 14245 KN
2489,953 KN < 10683,75 KN=>OK!!

b. Pada sambungan B

KEKUATAN BAUT
Geser Nominal Baut
Vf = 0,63 x Fuf x kr x nn x Ae x nB
= 0,63 x 725 x 0,985 x 1 x 759 x 16
= 5463570,42 N
= 5463,7042 KN
Pu <Φ Vf
2489,953 KN < 0,75 x 5463,7042 KN
2489,953 KN < 4097,678 KN =>OK!!

Kekuatan Tumpuan Plat Sambungan


Vd = 3,2 x df x Tp x FuP x nB
= 3,2 x 36 x 35 x 500 x 16
= 32256000 N
= 32256 KN
40

Pu <Φ Vd
2489,953 KN < 0,75 x 32256 KN
2489,953 KN < 24192 KN =>OK!!

Kekuatan Geser Nominal


Vsf = µ x nei x Fuf x Kh x nB
= 0,35 x 1 x 725 x 1 x 16
= 4060000 N
= 4060 KN
Pu <Φ Vsf
2489,953 KN < 0,75 x 4060 KN
2489,953 KN < 3045 KN =>OK!!

KEKUATAN PELAT
Terhadap Kelelehan
Pn = fy x Ag
= 290 x 28490
= 8262100 N
= 8262,1 KN
Pu <Φ Pn
2489,953 KN < 0,9 x 8262,1 KN
2489,953 KN < 7435,89 KN=>OK!!
Terhadap Fraktur
Pn = fu x Ae
= 500 x 28490
= 14245000 N
= 14245 KN
Pu <Φ Pn
2489,953 KN < 0,75 x 14245 KN
2489,953 KN < 10683,75 KN=>OK!!
41

c. Pada sambungan C

KEKUATAN BAUT

Geser Nominal Baut


Vf = 0,63 x Fuf x kr x nn x Ae x nB
= 0,63 x 725 x 0,925 x 1 x 759 x 24
= 7696146,15 N
= 7696,146 KN
Pu <Φ Vf
4007,974 KN < 0,75 x 7696,146 KN
4007,974 KN< 5772,11 KN =>OK!!

Kekuatan Tumpuan Plat Sambungan


Vd = 3,2 x df x Tp x FuP x nB
= 3,2 x 36 x 35 x 500 x 24
= 48384000 N
= 48384 KN
Pu <Φ Vd
4007,974 KN < 0,75 x 48384 KN
4007,974 KN< 36288 KN =>OK!!
42

Kekuatan Geser Nominal


Vsf = µ x nei x Fuf x Kh x nB
= 0,35 x 1 x 725 x 1 x 24
= 6090 KN
Pu <Φ Vsf
4007,974 KN < 0,75 x 6090 KN
4007,974 KN< 4567,5 KN =>OK!!

KEKUATAN PELAT
Terhadap Kelelehan
Pn = fy x Ag
= 290 x 28490
= 8262100 N
= 8262,1 KN
Pu <Φ Pn
4007,974 KN < 0,9 x 8262,1 KN
4007,974 KN < 7435,89 KN=>OK!!

Terhadap Fraktur
Pn = fu x Ae
= 500 x 28490
= 14245000 N
= 14245 KN
Pu <Φ Pn
4007,974 KN < 0,75 x 14245 KN
4007,974 KN < 10683,75 KN=>OK!!
43

d. Pada sambungan D

KEKUATAN BAUT
Geser Nominal Baut
Vf = 0,63 x Fuf x kr x nn x Ae x nB
= 0,63 x 725 x 0,865 x 1 x 759 x 32
= 9595915,56 N
= 9595,915 KN
Pu <Φ Vf
5686,505 KN < 0,75 x 9595,915 KN
5686,505 KN < 7196,937 KN =>OK!!

Kekuatan Tumpuan Plat Sambungan


Vd = 3,2 x df x Tp x FuP x nB
= 3,2 x 36 x 35 x 500 x 32
= 64512000 N
= 64512 KN
Pu <Φ Vd
5686,505 KN < 0,75 x 64512 KN
5686,505 KN< 48384 KN =>OK!!
44

Kekuatan Geser Nominal


Vsf = µ x nei x Fuf x Kh x nB
= 0,35 x 1 x 725 x 1 x 32
= 8120 KN
Pu <Φ Vsf
5686,505 KN < 0,75 x 8120 KN
5686,505 KN< 6090 KN =>OK!!

KEKUATAN PELAT
Terhadap Kelelehan
Pn = fy x Ag
= 290 x 28490
= 8262100 N
= 8262,1 KN
Pu <Φ Pn
5686,505 KN < 0,9 x 8262,1 KN
5686,505 KN < 7435,89 KN=>OK!!

Terhadap Fraktur
Pn = fu x Ae
= 500 x 28490
= 14245000 N
= 14245 KN
Pu <Φ Pn
5686,505 KN < 0,75 x 14245 KN
5686,505 KN < 10683,75 KN=>OK!!
45

e. Pada sambungan E

KEKUATAN BAUT
Geser Nominal Baut
Vf = 0,63 x Fuf x kr x nn x Ae x nB
= 0,63 x 725 x 0,865 x 1 x 759 x 32
= 9595915,56 N
= 9595,915 KN
Pu <Φ Vf
6045,585 KN < 0,75 x 9595,915 KN
6045,585 KN < 7196,937 KN =>OK!!

Kekuatan Tumpuan Plat Sambungan


Vd = 3,2 x df x Tp x FuP x nB
= 3,2 x 36 x 35 x 500 x 32
= 64512000 N
= 64512 KN
Pu <Φ Vd
6045,585 KN < 0,75 x 64512 KN
6045,585 KN< 48384 KN =>OK!!

Kekuatan Geser Nominal


Vsf = µ x nei x Fuf x Kh x nB
46

= 0,35 x 1 x 725 x 1 x 32
= 8120 KN
Pu <Φ Vsf
6045,585 KN < 0,75 x 8120 KN
6045,585 KN< 6090 KN =>OK!!

KEKUATAN PELAT
Terhadap Kelelehan
Pn = fy x Ag
= 290 x 28490
= 8262100 N
= 8262,1 KN
Pu <Φ Pn
6045,585 KN < 0,9 x 8262,1 KN
6045,585 KN < 7435,89 KN=>OK!!

Terhadap Fraktur
Pn = fu x Ae
= 500 x 28490
= 14245000 N
= 14245 KN
Pu <Φ Pn
6045,585 KN < 0,75 x 14245 KN
6045,585 KN < 10683,75 KN=>OK!!
47

f. Pada sambungan F

KEKUATAN BAUT
Geser Nominal Baut

Vf = 0,63 x Fuf x kr x nn x Ae x nB

= 0,63 x 725 x 0,865 x 1 x 759 x 32

= 9595915,56 N

= 9595,915 KN

Pu <Φ Vf

6045,585 KN < 0,75 x 9595,915 KN

6045,585 KN < 7196,937 KN =>OK!!

Kekuatan Tumpuan Plat Sambungan

Vd = 3,2 x df x Tp x FuP x nB

= 3,2 x 36 x 35 x 500 x 32

= 64512000 N

= 64512 KN
48

Pu <Φ Vd

6045,585 KN < 0,75 x 64512 KN

6045,585 KN< 48384 KN =>OK!!

Kekuatan Geser Nominal

Vsf = µ x nei x Fuf x Kh x nB

= 0,35 x 1 x 725 x 1 x 32

= 8120 KN

Pu <Φ Vsf

6045,585 KN < 0,75 x 8120 KN

6045,585 KN< 6090 KN =>OK!!

KEKUATAN PELAT
Terhadap Kelelehan

Pn = fy x Ag

= 290 x 28490

= 8262100 N

= 8262,1 KN

Pu <Φ Pn

6045,585 KN < 0,9 x 8262,1 KN

6045,585 KN < 7435,89 KN=>OK!!

Terhadap Fraktur

Pn = fu x Ae

= 500 x 28490

= 14245000 N

= 14245 KN
49

Pu <Φ Pn

6045,585 KN < 0,75 x 14245 KN

6045,585 KN < 10683,75 KN=>OK!!

g. Pada sambungan G

KEKUATAN BAUT
Geser Nominal Baut
Vf = 0,63 x Fuf x kr x nn x Ae x nB
= 0,63 x 725 x 1,045 x 1 x 759 x 8
= 2898188,37 N
= 2898,188 KN
Pu <Φ Vf
1216,162 KN < 0,75 x 2898,188 KN
1216,162 KN < 2173,641 KN =>OK!!
Kekuatan Tumpuan Plat Sambungan
Vd = 3,2 x df x Tp x FuP x nB
= 3,2 x 36 x 35 x 500 x 8
= 16128000 N
= 16128 KN
50

Pu <Φ Vd
1216,162 KN < 0,75 x 16128 KN
1216,162 KN < 12096 KN =>OK!!

Kekuatan Geser Nominal


Vsf = µ x nei x Fuf x Kh x Nb
= 0,35 x 1 x 725 x 1 x 8
= 2030 KN
Pu <Φ Vsf
1216,162 KN < 0,75 x 2030 KN
1216,162 KN< 1522,5 KN =>OK!!

KEKUATAN PELAT
Terhadap Kelelehan
Pn = fy x Ag
= 290 x 28490
= 8262100 N
= 8262,1 KN
Pu <Φ Pn
1216,162 KN < 0,9 x 8262,1 KN
1216,162 KN < 7435,89 KN=>OK!!

Terhadap Fraktur
Pn = fu x Ae
= 500 x 28490
= 14245000 N
= 14245 KN
Pu <Φ Pn
1216,162 KN < 0,75 x 14245 KN
1216,162 KN < 10683,75 KN=>OK!!
51

h. Pada sambungan H

KEKUATAN BAUT
Geser Nominal Baut

Vf = 0,63 x Fuf x kr x nn x Ae x nB

= 0,63 x 725 x 1,015 x 1 x 759 x 12

= 4222480,185 N

= 4222,48 KN

Pu <Φ Vf

1714,269 KN < 0,75 x 4222,48 KN

1714,269 KN < 3166,86 KN =>OK!!

Kekuatan Tumpuan Plat Sambungan

Vd = 3,2 x df x Tp x FuP x nB

= 3,2 x 36 x 35 x 500 x 12

= 24192000 N

= 24192 KN

Pu <Φ Vd

1714,269 KN < 0,75 x 24192 KN


52

1714,269 KN < 18144 KN =>OK!!

Kekuatan Geser Nominal

Vsf = µ x nei x Fuf x Kh x Nb

= 0,35 x 1 x 725 x 1 x 12

= 3045 KN

Pu <Φ Vsf

1714,269 KN < 0,75 x 3045 KN

1714,269 KN < 2283,75 KN =>OK!!

KEKUATAN PELAT
Terhadap Kelelehan

Pn = fy x Ag

= 290 x 28490

= 8262100 N

= 8262,1 KN

Pu <Φ Pn

1714,269 KN < 0,9 x 8262,1 KN

1714,269 KN < 7435,89 KN=>OK!!

Terhadap Fraktur

Pn = fu x Ae

= 500 x 28490

= 14245000 N

= 14245 KN

Pu <Φ Pn
53

1714,269 KN < 0,75 x 14245 KN

1714,269 KN < 10683,75 KN=>OK!!

i. Pada sambungan I

KEKUATAN BAUT
Geser Nominal Baut

Vf = 0,63 x Fuf x kr x nn x Ae x nB

= 0,63 x 725 x 1,045 x 1 x 759 x 8

= 2898188,37 N

= 2898,188 KN

Pu <Φ Vf

940,759 KN < 0,75 x 2898,188 KN

940,759 KN < 2173,641 KN =>OK!!

Kekuatan Tumpuan Plat Sambungan

Vd = 3,2 x df x Tp x FuP x nB
54

= 3,2 x 36 x 35 x 500 x 8

= 16128000 N

= 16128 KN

Pu <Φ Vd

940,759 KN < 0,75 x 16128 KN

940,759 KN < 12096 KN =>OK!!

Kekuatan Geser Nominal

Vsf = µ x nei x Fuf x Kh x Nb

= 0,35 x 1 x 725 x 1 x 8

= 2030 KN

Pu <Φ Vsf

940,759 KN < 0,75 x 2030 KN

940,759 KN< 1522,5 KN =>OK!!

KEKUATAN PELAT
Terhadap Kelelehan

Pn = fy x Ag

= 290 x 28490

= 8262100 N

= 8262,1 KN

Pu <Φ Pn

940,759 KN < 0,9 x 8262,1 KN

940,759 KN < 7435,89 KN=>OK!!

Terhadap Fraktur

Pn = fu x Ae
55

= 500 x 28490

= 14245000 N

= 14245 KN

Pu <Φ Pn

940,759 KN < 0,75 x 14245 KN

940,759 KN < 10683,75 KN=>OK!!

j. Pada sambungan J

KEKUATAN BAUT

Geser Nominal Baut

Vf = 0,63 x Fuf x kr x nn x Ae x nB

= 0,63 x 725 x 1,045 x 1 x 759 x 8

= 2898188,37 N

= 2898,188 KN

Pu <Φ Vf
56

1408,630 KN < 0,75 x 2898,188 KN

1408,630 KN < 2173,641 KN =>OK!!

Kekuatan Tumpuan Plat Sambungan

Vd = 3,2 x df x Tp x FuP x nB

= 3,2 x 36 x 35 x 500 x 8

= 16128000 N

= 16128 KN

Pu <Φ Vd

1408,630 KN < 0,75 x 16128 KN

1408,630 KN < 12096 KN =>OK!!

Kekuatan Geser Nominal

Vsf = µ x nei x Fuf x Kh x Nb

= 0,35 x 1 x 725 x 1 x 8

= 2030 KN

Pu <Φ Vsf

1408,630 KN < 0,75 x 2030 KN

1408,630 KN< 1522,5 KN =>OK!!

KEKUATAN PELAT

Terhadap Kelelehan

Pn = fy x Ag

= 290 x 28490
57

= 8262100 N

= 8262,1 KN

Pu <Φ Pn

1408,630 KN < 0,9 x 8262,1 KN

1408,630 KN < 7435,89 KN=>OK!!

Terhadap Fraktur

Pn = fu x Ae

= 500 x 28490

= 14245000 N

= 14245 KN

Pu <Φ Pn

1408,630 KN < 0,75 x 14245 KN

1408,630 KN < 10683,75 KN=>OK!!

k. Pada sambungan K
58

KEKUATAN BAUT

Geser Nominal Baut

Vf = 0,63 x Fuf x kr x nn x Ae x nB

= 0,63 x 725 x 1,015 x 1 x 759 x 12

= 4222480,185 N

= 4222,48 KN

Pu <Φ Vf

1408,630 KN < 0,75 x 4222,48 KN

1408,630 KN < 3166,86 KN =>OK!!

Kekuatan Tumpuan Plat Sambungan

Vd = 3,2 x df x Tp x FuP x nB

= 3,2 x 36 x 35 x 500 x 12

= 24192000 N

= 24192 KN

Pu <Φ Vd

1408,630 KN < 0,75 x 24192 KN

1408,630 KN < 18144 KN =>OK!!

Kekuatan Geser Nominal

Vsf = µ x nei x Fuf x Kh x Nb

= 0,35 x 1 x 725 x 1 x 12

= 3045 KN
59

Pu <Φ Vsf

1408,630 KN < 0,75 x 3045 KN

1408,630 KN < 2283,75 KN =>OK!!

KEKUATAN PELAT

Terhadap Kelelehan

Pn = fy x Ag

= 290 x 28490

= 8262100 N

= 8262,1 KN

Pu <Φ Pn

1408,630 KN < 0,9 x 8262,1 KN

1408,630 KN < 7435,89 KN=>OK!!

Terhadap Fraktur

Pn = fu x Ae

= 500 x 28490

= 14245000 N

= 14245 KN

Pu <Φ Pn

1408,630 KN < 0,75 x 14245 KN

1408,630 KN < 10683,75 KN=>OK!!


60

5.2 Desain Block Shear

a. Sambungan N1, N2
Pu tarik
N1, N2 = 2489,953 KN

S = 96,75 mm
nB = 8 buah

 Kuat Geser Rumptur Nominal


- Agv = 4 (S1 + 3 . S2) . tf
= 4 (70 + 3 . 120) . 35
= 60200 mm2

- Aev = 4 (S1 + 3 . S2) . tf – 4 (3,5 x dB x tf)


= 4 (70 + 3 . 120) . 35 – 4 (3,5 x 35 x 35)
= 42560 mm2

- Nn = 0,6 x Aev x fu
= 0,6 x 42560 x 500
= 12768000 N
= 12768 KN

 Kuat Tarik Ruptur Nominal


- Agt = 4 x S x tf
= 4 x 96,75 x 35
= 13545 mm2

- Aet = 4 . S . tf – (4 x x tf)
2
35
= 4 x 96,75 x 35 – (4 x x 35)
2
= 11025 mm2

- Nn = Aet x fu
= 11025 x 500
=5512500 N
= 5512.5 KN

 Kuat Tarik dan Geser Ruptur Nominal


Karena, Aet x fu ≤ 0,6 x Aev x fu , maka :
61

Nn = 0,6 . Anv . fu + Agt . fy


= 0,6 . 42560 . 500 + 13545 . 290
= 16696050 N
= 16696,05 KN

N1 dan N2

Pu <Φ Nn

2489,953 KN < 0,75 x 16696,05 KN

2489,953 KN < 12522,04 KN=>OK AMAN!!

b. Sambungan N3
Pu tarik = 4007,974 KN

S = 96,75 mm
nB = 12 buah

 Kuat Geser Rumptur Nominal


- Agv = 4 (S1 + 5 . S2) . tf
= 4 (70 + 5 . 120) . 35
= 93800 mm2

- Aev = 4 (S1 + 5 . S2) . tf – 4 (5,5 x dB x tf)


= 4 (70 + 5 . 120) . 35 – 4 (5,5 x 35 x 35)
= 66080 mm2

- Nn = 0,6 x Aev x fu
= 0,6 x 66080 x 500
= 19824000 N
= 19824 KN

 Kuat Tarik Ruptur Nominal


- Agt = 4 x S x tf
= 4 x 96,75 x 35
62

= 13545 mm2

- Aet = 4 . S . tf – (4 x x tf)
2
35
= 4 x 96,75 x 35 – (4 x x 35)
2
= 11025 mm2

- Nn = Aet x fu
= 11025 x 500
= 5512500 N
= 5512,5 KN

 Kuat Tarik dan Geser Ruptur Nominal


Karena, Aet x fu ≤ 0,6 x Aev x fu , maka :
Nn = 0,6 . Aev . fu + Agt . fy
= 0,6 . 66080 . 500 + 13545 . 290
= 23752050 N
= 23752,05 KN

N3

Pu <Φ Nn

4007,974 KN < 0,75 x 23752,05 KN

4007,974 KN < 17814,04 KN=>OK AMAN!!

c. Sambungan N4, N5, N6


Pu tarik
N4 = 5686,505 KN
N5 dan N6 = 6045,585 KN

S = 96,75 mm
nB = 16 buah

 Kuat Geser Rumptur Nominal


- Agv = 4 (S1 + 7 . S2) . tf
= 4 (70 + 7 . 120) . 35
63

= 127400 mm2

- Aev = 4 (S1 + 7 . S2) . tf – 4 (7,5 x dB x tf)


= 4 (70 + 7 . 120) . 35 – 4(7,5 x 35 x 35)
= 89600 mm2

- Nn = 0,6 x Aev x fu
= 0,6 x 89600 x 500
= 26880000 N
= 26880 KN

 Kuat Tarik Ruptur Nominal


- Agt = 4 x S x tf
= 4 x 96,75 x 35
= 13545 mm2

- Aet = 4 . S . tf – (4 x x tf)
2
35
= 4 x 96,75 x 35 – (4 x x 35)
2
= 11025 mm2

- Nn = Aet x fu
= 11025 x 500
=5512500 N
= 5512,5 KN

 Kuat Tarik dan Geser Ruptur Nominal


Karena, Aet x fu ≤ 0,6 x Anv x fu , maka :
Nn = 0,6 . Aev . fu + Agt . fy
= 0,6 . 89600 . 500 + 13545 . 290
= 30808050 N
= 30808,05 KN

N4

Pu <Φ Nn

5686,505 KN < 0,75 x 30808,05 KN

5686,505 KN < 23106,04 KN =>OK AMAN!!

N5 dan N6
64

Pu <Φ Nn

6045,585 KN < 0,75 x 30808,05KN

6045,585 KN < 23106,04 KN =>OK AMAN!!

d. Sambungan N7, N9, N10


Pu tarik
N7 = 1216,162 KN
N9 = 940,759 KN
N10 = 1408,63 KN

S = 96,75 mm
nB = 4 buah

 Kuat Geser Rumptur Nominal


- Agv = 4 (S1 + 1 . S2) . tf
= 4 (70 + 1 . 120) . 35
= 26600 mm2

- Aev = 4 (S1 + 1 . S2) . tf – 4 (1,5 x dB x tf)


= 4 (70 + 1 . 120) . 35 – 4(1,5 x 35 x 35)
= 19040 mm2

- Nn = 0,6 x Aev x fu
= 0,6 x 19040 x 500
=5712000
= 5712 KN

 Kuat Tarik Ruptur Nominal


- Agt = 4 x S x tf
= 4 x 96,75 x 35
= 13545 mm2

- Aet = 4 . S . tf – (4 x x tf)
2
35
= 4 x 96,75 x 35 – (4 x x 35)
2
= 11025 mm2
65

- Nn = Aet x fu
= 11025 x 500
=5512500 N
= 5512,5 KN

 Kuat Tarik dan Geser Ruptur Nominal


Karena, Aet x fu ≤ 0,6 x An v x fu , maka :
Nn = 0,6 . Aev . fu + Agt . fy
= 0,6 . 19040 . 500 + 13545 . 290
= 9640050 N
= 9640,05 KN

N7

Pu <Φ Nn

1216,162 KN < 0,75 x 9640,05 KN

1216,162 KN < 7230,038 KN=>OK AMAN!!

N9

Pu <Φ Nn

940,759 KN < 0,75 x 9640,05 KN

940,759 KN < 7230,038 KN=>OK AMAN!

N10

Pu <Φ Nn

1408,63 KN < 0,75 x 9640,05 KN

1408,63 KN < 7230,038 KN=>OK AMAN!!

e. Sambungan N8, N11


Pu tarik
N8 = 1714,269 KN
N11 = 2216,827 KN

S = 96,75 mm
66

nB = 6 buah

 Kuat Geser Rumptur Nominal


- Agv = 4 (S1 + 2 . S2) . tf
= 4 (70 + 2 . 120) . 35
= 43400 mm2

- Aev = 4 (S1 + 2 . S2) . tf – 4 (2,5 x dB x tf)


= 4 (70 + 2 . 120) . 35 – 4(2,5 x 35 x 35)
= 30800 mm2

- Nn = 0,6 x Aev x fu
= 0,6 x 30800 x 500
= 9240000 N
= 9240 KN

 Kuat Tarik Ruptur Nominal


- Agt = 4 x S x tf
= 4 x 96,75 x 35
= 13545 mm2

- Aet = 4 . S . tf – (4 x x tf)
2
35
= 4 x 96,75 x 35 – (4 x x 35)
2
= 11025 mm2

- Nn = Aet x fu
= 11025 x 500
= 5512500 N
= 5512,5 KN

 Kuat Tarik dan Geser Ruptur Nominal


Karena, Aet x fu ≤ 0,6 x An v x fu , maka :
Nn = 0,6 . Anv . fu + Agt . fy
= 0,6 . 30800 . 500 + 13545 . 290
= 13168050 N
= 13168,05 KN
67

N8

Pu <Φ Nn

1714,269 KN < 0,75 x 13168,05 KN

1714,269 KN < 9876,038 KN=>OK AMAN!!

N11

Pu <Φ Nn

2216,827 KN < 0,75 x 13168,05 KN

2216,827 KN < 9876,038 KN=>OK AMAN!!


68

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Pada perencanaan Badawang Twins Bridge ini, dapat disimpulkan bahwa


jembatan ini kuat dan dapat berdiri tegak dengan kokoh. Dari perhitungan yang
telah dipaparkan di atas, jembatan rangka baja ini memenuhi syarat dan aman dari
berbagai aspek, seperti perencanaan pada batang diafragma, lendutan, beban
berjalan, perencanaan batang aksial tarik dan tekan, sambungan baut serta balok
geser.

6.2 Saran

Dalam merencanakan suatu jembatan harus mempunyai imajinasi dalam


mendesain pemodelan rangka yang menonjolkan nilai estetika, serta harus lebih
teliti dalam menghitung pembebanan dari berbagai macam aspek.
69

DAFTAR PUSTAKA

Supriatna, Nandan. 2010. Macam-Macam Profil Baja. http://www.file.upi.ed/…/ -


Macam_macam_profil_baja.pdf. Diakses: 12 November 2015.

Sutarman, E. 2013. Konsep dan Aplikasi Pengantar Teknik Sipil. Yogyakarta:


Penberbit ANDI.

Tanpa nama. 2015. Jembatan . https://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan. Diakses:


12 November 2015.
70

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai