Telaah Jurnal Sistem Persyarafan PDF
Telaah Jurnal Sistem Persyarafan PDF
KELOMPOK 9
NAMA NIM
ARYA DHIKA PERMANA 17111024110017
ISTI ANAH 17111024110048
M. IDHAM HAFID 17111024110068
NIKKI ARDILA 17111024110079
RISDAYANTI 17111024110100
WINDI LESTARI 17111024110120
I. DESKRIPSI UMUM
No Item
1. Judul Jurnal
Pengaruh Infra Red, Massage dan Mirror Exercise pada Bell’s Palsy
2. Penulis Jurnal
Zainal Abidin, Kuswardani, dan Dicky Haryanto
3. Nama Jurnal/dipublikasikan oleh
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR) Vol. 1, No. 2, Tahun 2017, ISSN
2548-8716
4. Penelaah/review Jurnal; Anggota kelompok 9
a. Arya Dhika Permana
b. Isti ‘Anah
c. M. Idham Hafid
d. Nikki Ardila
e. Risdayanti
f. Windi Lestari
5. Sistematika penulisan;
a. Font : 12 dan 14
b. Spasi : 1,5
c. Format penulisan : Times new roman
d. Rataan : Justify
e. Column :2
4. Analisis Data 1. Uji statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau
menganalisis data?
Pada jurnal peneliti menggunakan uji normalitas skor ugo fish.
Kemudian dilakukan uji normalitas dengan menggunakan
saphiro wilk test karena jumlah partisipan <50.
2. Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan metode
intention to treat atau on treatment analysis?
Peneliti menggunakan metode intetion to treat
a. Intention To Treat adalah menganalisis semua sampel yang
mengikuti penelitian, baik yang drop out, loss of follow up atau
berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang drop out dianggap
hasil intervensi yang gagal.
b. on treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti
penelitian sampai selesai saja, sedangkan sampel drop out dianggap
tidak mengikuti penelitian dan tidak diikutkan dalam analisis.
3. Program atau Software statistik apa yang digunakan peneliti untuk
menganalisis data?
Dalam jurnal peneliti tidak menjelaskan mengenai Program atau
software statistic apa yang digunakan peneliti untuk
menganalisis
data.
3 HASIL
PENELITIAN
1. Alur 1. Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden
penelitian dan yang mengikuti penelitian?
data base line Terlihat hasil uji hipotesis nilai sig. 2 tailed sebesar 0,000 yang
berada pada < 0,05 sebagai batas kritis, yang berarti Ho ditolak
dan Ha diterima. Maka hasil terapi ini menunjukkan terjadi
peningkatan nilai kekuatan otot wajah yang signifikan antara
sebelum dengan sesudah terapi. Berdasarkan hasil tersebut
maka intervensi yang diberikan berupa infra red, massage dan
mirror exercise efektif dalam meningkatkan kekuatan otot serta
perbaikan nervus facialis partisipan.
2. Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?
Dalam jurnal disebutkan bahwa sebanyak 8 partisipan
dilakukan di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro
2. Hasil 1. Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji
Penelitian hipotesis, apakah hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti
(bermakna atau tidak secara statistik)? Apakah hasil penelitian juga
bermakna secara klinis?
Hasil utama penelitian yaitu hasil uji normalitas menunjukkan
bahwa penelitian ini memiliki distribusi data normal karena
nilai sig. untuk Ugo fish score sebelum terapi 0.652 dan untuk
setelah terapi 0.95 yang berada pada > 0,05. Sedangkan untuk
uji hipotesis didapatkan nilai sig. 2 tailed sebesar 0,000 yang
berada pada < 0,05 sebagai batas kritis, yang berarti Ho
ditolak dan Ha diterima. Maka hasil terapi ini menunjukkan
terjadi peningkatan nilai kekuatan otot wajah yang signifikan
antara sebelum dengan sesudah terapi.
2. Untuk penelitian eksperimen dengan variabel dependen kategorik,
apakah peneliti menjelaskan tentang nilai kpentingan klinis dari
hasil penelitian seperti number need to treat (NNT), relative risk
reduction (RRR) atau absolute risk reduction (ARR).
Peneliti tidak menjelaskan secara rinci tentang nilai
kepentingan klinis seperti number need to treat (NTT) , relative
risk reduction (RRR) atau absolute risk reduction (ARR)
Apakah Jurnal ini dapat di Aplikasikan di Indonesia dan apabila bisa apakah kekurangan dan
kelebihan jika di Aplikasikan ?
Answer :
Menurut kelompok kami, hasil penelitian ini bisa diterapkan di Indonesia. Hal ini
dikarenakan tidak mempengaruhi banyak aspek. Kelebihan dari hasil penelitian ini adalah
penggunaan infrared, massage dan mirror exercise efektif dalam perbaikan nervus facialis
partisipan. Kekurangan dari hasil penelitiannya adalah penggunaan infrared yang menurut
kelompok dapat menghasilkan radiasi.