Anda di halaman 1dari 8

TEKNOLOGI KAPAL LAUT

A. Sejarah Kapal Laut

Kapal laut adalah alat transportasi yang bergerak di laut. Alat transportasi ini
digunakan sejak zaman purba, ketika nenek moyang kita menjelajah menyusuri
sungai menggunakan rakit. Meski terbilang tua, pengembangan teknologi kapal laut
masih terus dilakukan. Dua pertiga luas bumi berupa air. Jadi, alat transportasi yang
dapat mengarungi perairan sangat dibutuhkan.

Literatur menerangkan, perahu yang dikenal pertama kali muncul pada masa Neolitikum,
sekira 10.000 tahun yang lalu. Kapal-kapal awal ini memiliki fungsi yang terbatas, mereka dapat
bergerak di atas air. Kapal tersebut terutama digunakan untuk berburu dan memancing. Kano
tertua yang ditemukan arkeolog sering dibuat dari batang pohon coniferous, menggunakan
peralatan batu sederhana.

Sekira 3.000 tahun sebelum masehi, orang Mesir Kuno telah mengetahui bagaimana
merakit papan kayu ke dalam lambung kapal. Mereka menggunakan tali pengikat untuk
merapatkan papan.

Alang-alang dan rumput di antara papan itu membantu menguatkan. Sejarawan dan
ahli geografi Yunani, Agatharchides telah mendokumentasikan pembajakan kapal di
antara orang-orang mesir awal selama masa Kerajaan Raya yang sejahtera antara abad
ke-30 dan abad ke-25 sebelum masehi.

Agar tidak tersesat, pada masa lalu kapal berlayar tidak jauh dari benua atau daratan.
Sesuai dengan perkembangan akhirnya para awak kapal menggunakan bintang sebagai
alat bantu navigasi dengan alat bantu berupa kompas dan astrolabe peta.
Penemuan jam pasir oleh orang-orang Arab turut mendukung navigasi ditambah
dengan penemuan jam oleh John Harrison pada abad ke-17. Selain itu, penemuan
telegraf oleh S.F.B Morse dan radio oleh C. Marconi, terlebih penggunaan radar dan
sonar yang ditemukan pada abad ke 20 tampaknya mempengaruhi peran navigator.
Menjelang akhir abad ke-20, navigasi dipermudah oleh teknologi GPS, yang lebih
modern dengan bantuan satelit.

Pada abad ke-14 hingga abad ke-18, teknologi navigasi masih tetap primitif. Ketiadaan
teknologi ini tidak menghalangi beberapa peradaban untuk menjadi penguasa laut.
Contohnya termasuk republik maritim Genoa dan Venesia, Hanseatic League, dan
angkatan laut Bizantium. Sementara itu, orang-orang Viking menggunakan knarrs
(semacam perahu) mereka untuk menjelajahi Amerika Utara, berdagang di Laut Baltik
dan menjarah banyak wilayah pesisir Eropa Barat.

Selama paruh pertama abad ke-18, Angkatan Laut Prancis mulai mengembangkan jenis
kapal baru yang dikenal sebagai kapal garis, yang menampilkan tujuh puluh empat
senjata. Jenis kapal ini menjadi tulang punggung semua armada Eropa.

Kapal-kapal ini memiliki ukuran panjang 56 meter (184 kaki) dan bangunannya
membutuhkan 2.800 pohon ek dan tali sepanjang 40 kilometer (25 mi). Mereka
membawa sekira 800 pelaut dan tentara. Kemudian pada abad ke-19, kapal layar yang
sangat cepat muncul dan teknologi kapal uap yang memiliki efisiensi bahan bakar yang
baik dan pembukaan Suez dan Panama Canals.

Desain kapal tetap tidak berubah sampai akhir a bad ke-19. Revolusi industri, metode
penggerak mekanis baru, dan kemampuan untuk membuat kapal dari logam memicu
ledakan dalam desain kapal.

Faktor-faktor yang menjadi pemicu evolusi kapal itu antara lain, kebutuhan kapal yang
lebih efisien, akhir konflik maritim yang telah lama berjalan serta peningkatan kapasitas
keuangan kekuatan industri menciptakan kapal yang lebih khusus. Kapal yang dibangun
untuk fungsi yang sama sekali baru, seperti pemadam kebakaran, penyelamatan, dan
penelitian, juga mulai muncul.

Penemu kapal laut

Robert Fulton (lahir: Lancaster, 14 November 1765 - meninggal: New York, 24 Februari 1815)
adalah seorang penemu, ahli teknik, dan seniman berkebangsaan Amerika.
Perkembangan Kapal Dari Masa Ke Masa

1. Kuno Inilah nenek moyangnya kapal laut. Kapal laut generasi pertama ini masih sangat
sederhana. Manusia purba biasa menggunakan kano atau rakit untuk menyeberangi sungai atau
danau. Kano biasanya terbuat dari batang pohon.

2. Perahu Mesir (3000 SM) Perahu Mesir adalah perintis kapal-kapal laut modern saat ini.
Perahu ini sudah memiliki rangka yang terbuat dari kayu dan sanggup mengangkut hingga 20
penumpang.

3. Perahu Phoenix (2000 SM) Bangsa Phoenix, selain sudah mampu membangun kapal dagang,
juga mampu membuat kapal perang. Kapal buatan bangsa Phoenix digerakkan dengan layar dan
dayung. Dengan kapal ini, mereka sanggup berlayar melintasi Inggris hingga Afrika.
4. Perahu Romawi (5 M) Perahu Romawi yang dikenal dengan Galiun (Inggris: Galleon)
memiliki ukuran yang besar dengan layar yang besar pula. Galiun Romawi juga bergerang
dengan bantuan tenaga dari ratusan pendayung untuk meningkatkan kecepatan ketika bertempur.

5. Perahu Viking (800 M) Bangsa Viking terkenal sebagai pelaut yang tangguh. Perahu yang
dipakai bangsa ini disebut Longship. Perahu ini memiliki hiasan-hiasan yang indah.

6. Perahu Yung (Sekitar 800 M) Tidak mau ketinggalan, bangsa Asia khususnya bangsa Cina
juga memiliki perahu buatan mereka sendiri. Itulah perahu Yung yang memiliki dua layar, salah
satunya besar dan satunya lagi kecil. Perahu ini sangat lincah karena ukurannya tidak terlalu
besar.
7. Caravelle (Abad 14) Caravelle adalah kapal layar yang dikembangkan oleh bangsa Spanyol
dan Portugal. Kapal ini mampu menjelajah dunia, Bahkan Christoper Columbus berlayar ke
benua Amerika dengan menaiki kapal ini. 8. Kapal Layar (Abad 16 sampai 18) Negara-negara di
Eropa banyak membangun kapal dengan layar besar seperti ini. Laksamana Nelson dari Inggris
memakai kapal jenis ini, yaitu HMS Victory dalam pertempuran laut Trafalgar antara Inggris dan
Perancis.

8. Kapal Layar (Abad 16 sampai 18) Negara-negara di Eropa banyak membangun kapal dengan
layar besar seperti ini. Laksamana Nelson dari Inggris memakai kapal jenis ini, yaitu HMS
Victory dalam pertempuran laut Trafalgar antara Inggris dan Perancis.

9. Clipper (Abad 19) Clipper adalah kapal layar khas Amerika di pertengahan abad ke-19.
Clipper terkenal karena mampu melaju dengan cepat di laut karena memiliki banyak laya
10. Kapal Uap (Akhir Abad 19) Seiring dengan perkembangan teknologi, ditemukannya mesin
uap membantu perkembangan kapal menuju kapal yang modern. Genarasi kapal uap menandai
berakhirnya zaman kapal layar. Kapal uap menggunakan tenaga uap dari ketel untuk
menggerakkan baling-baling.

11. Kapal Bermotor (Abad 20) Memasuki abad 20, kapal uap mulai berkembang menjadi kapal
mesin yang menggunakan bahan bakar solar. Kapal bermotor sudah termasuk kapal zaman
modern.

12. Kapal-kapal Masa Depan Kapal-kapal di masa depan semakin modern. Kapal modern yang
akan banyak digunakan di masa depan yaitu kapal induk, kapal selam bertenaga nuklir,
hovercraft, hydrofoil, dan jetfoil.

Navigasi
Bagian-bagian utama kapal. 1: Smokestack atau Cerobong; 2: Buritan; 3: Propeler dan Kemudi;
4: Portside (sebelah kanan dikenal dengan nama starboard); 5: Jangkar; 6: Bulbous bow;
7: Haluan; 8: Geladak; 9: Anjungan

Untuk menentukan arah, pada masa lalu kapal berlayar tidak jauh dari benua atau daratan.
Namun sesuai dengan perkembangan akhirnya para awak kapal menggunakan bintang sebagai
alat bantu navigasi dengan alat bantu berupa kompas dan astrolabe serta peta. Ditemukannya jam
pasir oleh orang-orang Arab juga ikut membantu navigasi ditambah dengan penemuan jam oleh
John Harrison pada abad ke-17. Penemuan telegraf oleh S.F.B Morse dan radio oleh C. Marconi,
terlebih lebih penggunaan radar dan sonar yang ditemukan pada abad ke 20 membuat peranan
navigator agak tergeser. Satuan kecepatan kapal dihitung dengan knot dimana 1 knot = 1,85200
km/jam.

Menjelang akhir abad ke-20, navigasi sangat dipermudah oleh GPS, yang memiliki ketelitian
sangat tinggi dengan bantuan satelit.Selain dari itu system komunikasi yang sangat modern juga
menunjang navigasi dengan adanya beberapa macam peralatan seperti radar type Harpa
memungkinkan para navigator / Mualim bisa melihat langsung keadaan kondisi laut. Radar harpa
ini adalah radar modern yang bisa mendeteksi langsung jarak antara kapal dgn kapal, kapal
dengan daratan , kapal dengan daerah berbahaya, kecepatan kapal, kecepatan angin,dan
mempunyai daya akurasi gambar yang jelas. Selain dari itu ada lagi system GMDSS (Global
Maritime Distress safety system) Suatu system keselamatan pelayaran secara global. Kalau suatu
kapal berada dalam kondisi berbahaya system ini akan memancarkan berita bahaya yang berisi
posisi kapal, nama kapal, jenis marabahaya,tersebut secara otomatis, cepat, tepat , akurat. Untuk
system komunikasi lainnya ada INMARSAT (International Maritime satelite) Suatu system
pengiriman berita menggunakan E-Mail, Telephone, Telex, ataupun Faximile.

Abbas Salim H. A. Manajemen Transportasi Jakarta. 1993.


N.A. Soekarsono. Kapal Kerja, Kapal Pengangkut dan transportasi Laut. Jakarta, 1995.

Anda mungkin juga menyukai