Tugas Laporan MK
Tugas Laporan MK
Oleh:
Fadel Muhammad Alfayed 22 – 2015 - 236
Harlan Rizki Praokta 22 – 2015 - 175
Ahmad Faisal Amri 22 – 2015 - 231
1
BAB I
DESKRIPSI PROYEK
Bangunan adalah struktur buatan yang terdiri dari dinding, atap, pintu, dan
lain-lain, yang dibuat sesuai dengan fungsinya masing-masing. Bangunan dapat
berupa rumah ataupun gedung. Menurut UU No.28 tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung pasal 1, salah satu fungsi bangunan gedung adalah sebagai tempat usaha
yang meliputi perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan
rekreasi, terminal, dan penyimpanan. Dari banyak fungsi bangunan gedung,
disebutkan salah satunya adalah sebagai perkantoran. Perkantoran sendiri
memiliki arti suatu kompleks atau tempat berkantor.
2
Lokasi proyek pembangunan Gedung Kantor PT. Mutibrata Anugrah
Utama berada di Setiabudi Regency Bandung, Blok F No. 54. Adapun lokasi
proyeknya dapat dilihat pada Gambar 1.1.
3
BAB II
1. Seleksi Umum
Seleksi Umum adalah metode pemilihan penyedia jasa konsultansi
untuk pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua penyedia jasa
konsultansi yang memenuhi syarat. Metode seleksi umum
diumumkan di website Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Institusi, papan pengumuman resmi untuk masyarakat, dan
Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE, sehingga masyarakat
luas dan dunia yang berminat serta memenuhi kualifikasi dapat
mengikutinya.
2. Seleksi Sederhana
Seleksi sederhana dapat dilakukan terhadap pengadaan jasa
konsultansi dalam hal seleksi umum dinilai tidak efisien dari segi
biaya seleksi. Seleksi sederhana merupakan pemilihan penyedia
4
jasa konsultansi untuk jasa konsultansi yang bernilai paling tinggi
Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Pengumuman seleksi
sederhana sama seperti metode seleksi umum sehingga masyarakat
luas dan dunia dapat dengan mudah mengikutinya.
3. Penunjukan Langsung
Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan penyedia jasa
dengan cara menunjuk langsung satu penyedia jasa konsultansi
yang dapat dilakukan dalam keadaan tertentu.
4. Pengadaan Langsung
Pengadaan Langsung adalah pengadaan jasa konsultansi langsung
kepada penyedia jasa konsultansi. Pengadaan Langsung untuk
paket pengadaan jasa konsultansi yang bernilai paling tinggi
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan merupakan
kebutuhan operasional K/L/D/I.
5. Sayembara
Sayembara adalah metode pemilihan penyedia jasa yang
memperlombakan gagasan orisinal, kreativitas dan inovasi tertentu
yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan harga
satuan.
5
2.2 Sistem Kontrak
Kontrak merupakan kesepakatan (perjanjian) secara tertulis antara dua
pihak yang mempunyai kekuatan hukum. Kesepakatan itu dicapai setelah
pengguna jasa menerima penawaran yang diajukan oleh penyedia jasa untuk
melakukan segala sesuatu yang tercantum dalam penawaran tersebut. Kontrak
pengadaan barang / jasa berdasarkan Perpres nomor 54 tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah meliputi:
6
2.3 Pihak – Pihak yang Terlibat dalam Pelaksanaan Konstruksi
7
1. Project Manager (PM)
8
2. Site Manager
3. Quality Control
4. Keuangan
9
6. Pelaksana
b. Mengawasi mandor
7. Mandor
8. Site Engineer
9. Drafter
10
10. Quantity Surveyor (QS)
11. Scheduling
12. Logistik
13. Gudang
Tugas divisi gudang diantaranya adalah:
a. Mencatat material dan bahan yang masuk ke gudang
b. Mencatat material dan bahan yang keluar dari gudang
c. Menjaga kualitas material dan bahan yang disimpan di gudang
11
14. Surveyor
12
2.4 Organisasi Proyek
Konsultan Arsitektur
Hubungan
Kontraktual
Hubungan
Fungsional
Gambar 2. 2 Hubungan antara PT. Multibrata Anugrah Utama dengan CV. Antara Design
13
Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek umumnya
dibedakan atas hubungan kontraktual dan fungsional. Hubungan kontraktual
adalah hubungan kerja sama kedua belah pihak yang tertuang dalam dokumen
kontrak dimana penyedia jasa akan mempertanggungjawabkan pekerjaan kepada
pengguna jasa, sedangkan hubungan fungsional adalah hubungan yang bersifat
koordinasi didalam pengambilan sebuah keputusan diantara para pihak pada
organisasi proyek. Pihak-pihak yang terlibat harus melaksanakan tugas dan
kewajibannya masing-masing sesuai yang terdapat dalam kontrak agar
pelaksanaan proyek sesuai dengan rencana dan mendapat hasil yang baik.
14
dilakukan pengecoran untuk mengetahui homogenitas dan workability
yang ditunjukkan dengan nilai slump. Nilai slump ini dapat hilang atau nol
karena pertambahan waktu pada selang waktu tertentu. Hilangnya slump
disebabkan karena terjadinya proses pengikatan pada beton yang semakin
kuat. Uji slump dilakukan dengan menggunakan kerucut abram, tongkat
pemadat, pelat alas dan meteran. Kerucut abram adalah suatu alat
berbentuk kerucut yang bolong pada bagian atas dan bagian bawahnya.
Alat yang terbuat dari logam ini memiliki ukuran tinggi sebesar 30 cm
dengan diameter atas sebesar 10 cm serta diameter bawahnya sebesar 20
cm. Tongkat pemadat memiliki panjang kurang lebih 60 cm. Adapun
prosedur pengujian slump test berdasarkan SNI 1972 - 2008 adalah sebagai
berikut:
a. Letakkan kerucut abrams di atas pelat dan injak bagian samping
kerucut agar kokoh;
b. Isi kerucut abram sampai penuh dengan beton segar dalam 3 lapis, tiap-
tiap lapisan sepertiga isi cetakan dan setiap lapisan ditusuk dengan
tongkat pemadat sebanyak 25 kali secara merata. Tongkat harus masuk
sampai lapisan bagian bawah tiap permukaan;
c. Setelah selesai pemadatan. Ketuklah sisi kerucut perlahan-lahan agar
udara serta rongga-rongga bekas tusukan tertutup;
d. Buka kerucut abrams secara perlahan lalu baca penurunan permukaan
beton tersebut.
Nilai slump yang digunakan pada pekerjaan konstruksi gedung kantor ini
adalah 12 ± 2 cm. Nilai slump ini diambil dari ketentuan spesifikasi teknis
gedung. Spesifikasi tersebut digunakan berdasarkan kesepakatan antara
pihak owner dengan penyedia jasa. Contoh pengujian slump dapat dilihat
pada Gambar 2.3.
Hammer test adalah suatu alat pengujian mutu beton tanpa merusak beton.
Metode pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban tumbukan pada
permukaan beton dengan menggunakan suatu massa tertentu, jarak pantulan yang
timbul dari massa tersebutlah apabila telah dikalibrasi dapat memberikan indikasi
kekerasan suatu beton.
1. Ujung plunger yang terdapat pada alat hammer test diletakkan pada titik
yang akan ditembak, alat hammer test dipegang tegak lurus atau miring bidang
permukaan yang akan dites;
16
2.5.4 PDA Test
17
Gambar 2. 5 Contoh pengujian PDA
18
Dalam proyek konstruksi biasanya dibuat dua kurva S, yaitu kurva S rencana dan
kurva S aktual. Pengontrolan dilakukan dengan membandingkan kedua kurva
tersebut, perbandingan kurva S rencana dengan kurva S aktual memungkinkan
dapat diketahuinya progress pelaksanaan proyek apakah sesuai, lambat, ataupun
lebih dari yang direncanakan.
Laporan harian yang berisi tentang pekerjaan per hari didalamnya dan
kondisi cuaca, jumlah tenaga kerja yang hadir, peralatan yang digunakan, bahan-
bahan yang masuk dan pekerjaan yang dilaksanakan.
19
Lalu ada pula laporan mingguan, yang berisi tentang progres pekerjaan
dalam jangka waktu satu minggu, mulai dari evaluasi pekerjaan berupa prestasi
pekerjaan, produktivitas pekerjaan dan sisa waktu pelaksanaan proyek.
Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan.
20
2. Pembersihan lingkungan proyek dari sampah secara berkala dan
menyediakan tempat sampah sementara.
21
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Secara garis besar, proyek ini sudah sesuai dengan apa yang sudah diatur
dalam Peraturan Presiden No 16 tahun 2018 walaupun proyek dilaksanakan secara
swakelola. Pada Peraturan Presiden no 16 tahun 2018, terdapat empat tipe jenis
swakelola, namun keempat tipe swakelola ini hanya mengatur terhadap proyek
swakelola yang dilakukan oleh instansi pemerintah seperti kementrian, lembaga
daerah dan Organisasi masyarakat serta kelompok masyarakat, dikarenakan
peraturan mengenai proyek swakelola yang dilaksanakan oleh swasta belum
dijelaskan pada Peraturan Presiden no 16 tahun 2018.
Dalam pelaksanaannya, proyek ini harus mengacu pada Peraturan Presiden
no 16 tahun 2018 seperti tahapan-tahapan dalam pengadaan, jenis kontrak yang
digunakan, sistem pembayaran yang dipakai, dan struktur organisasi pada proyek
tersebut. Hal-hal yang sudah disebutkan diatas, sudah mengacu pada Peraturan
Presiden no 16 tahun 2018.
22