OLEH
KELOMPOK VI
MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
makalah yang berjudul “MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
DEPRESI ” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. makalah ini
disusun sebagai tugas yang diberikan dalam mata kuliah kami.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang masih perlu
diperbaiki, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat
bagi siapapun yang membacanya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Depresi merupakan sala satu bentuk gangguan jiwa yang di
latar belakangi oleh berbagai permasalah khidupan yang di hadapi
setiap induvidu. Beberapa dekade trahir, makin banyak pasien
yang mencari pertolongan medis harapan dapat menghilangkan
keluhan-keluhan fisiknya, sementara dokter yang menangani tidak
menemukan penyebab organiknya. Meskipun secara medis
gangguan mental dan gangguan emosional tidak lebih memalukan
dari pada penyakit fisik, akan tetapi masyarakat masih melakukan
diskriminasi atas hal tersebut sehingga penderita semakin
menyembunyikan keluhan gangguan mental atau emosionalnya di
balik keluhan fisiknya. Hal ini lah yang menyebabkan gangguan
depresi tidak di tangani secara entensif dan terkadang bila terjadi
sesuatu pada penderitaan baru bisa terdeteksi. Apabila gangguan
terjadi pada pasien bisa terdeteksi dan segera di tangani maka
depresi mampu di atasi sehinga tidak terjadi percobaab bunuh diri.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................
A. Pengertian.............................................................................................
B. Etiologi
C. Pengkajian
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Depresi adalah kondusi yang di gambarkan sebagai suatu
kelainan mood yang menyebabkan perasaan sedih dan hilang
minat yang menetap.
Depresi Prevalensi depresi pada klien dengan kanker
berkisar antara 10-25%. Prevalensi ini tampaknya meningkatkan
dengan terjadinya kehilangan fungsi, kondi penyakit yang semakin
berat, dan gejala yang tidak tertangani. Di percaya bahwa banyak
kasus depresi pada klien dengan penyakit terminal tdk di sadari
oleh tenaga kesehatan karen terdapat banyak manifestasi klinis
dari depresi ( seperti keletihan, anoreksia atau turunya berat badan,
insomnia) dapat dikaitkan dengan prose penyakit itu sendiri.
Indikator kunci dari depresi klinis pada klien dengan penyakit
terminal adalah perubahan dalam suasana hati(mood);(2) merasa
tidak memiliki harapan, tidak berharga, atau perasaan bersalah
yang bertumpuk; dan (3) munculnya harapan-harapan kematian;
termasuk pemikiran untuk bunuh diri.
B. Etiologi
Diagnosa terminal berpotensi menyebabkan ansietas dan
depresi. Klien dengan riwayat keluarga atau personal memiliki
episode depresi sebelumnya berada pada risiko yang lebih tinggi
untuk mengalami depresi di bandingkan populasi umum.
Menariknya, beberapa diagnosa kanker, seperti kanker pankreas,
telah dikaitkan lebih kuat menyebabkan depresi. Hal ini masi belum
jelas apakah berkaitan dengan faktor psikologis atau fisiologis yang
menyebabkan terjadinya peningkatan dalam risiko.
Depresi dianggap merupakan hasil langsung akibat
neurotransmisi serotin abnormal (5- hidrokstriptamin [5-HT]) di
SSP. Sekresi abnormal ini mungkin bersifat genetik, atau mungkin
dipicu oleh mekanisme yang belum diketahui. Neurotransmiter lain,
seperti asam gamma aminobutirat (GABA) dan norepinefrin, juga
dikaitkan dengan ansietas yang mungkin juga berkaitan dengan
depresi.
C. Pengkajian
Perawat memegang peranan yangn sangat penting dalam
mengidentifikasi klien dengan depresi. Skrining yang sederhana,
valid, dan reliabel yang mengandung pertanyaan mengenai depresi
dapat dengan mudah ditanyakan seperti,”Apakah Anda merasa
depresi?” Walaupun perasaan sedih dan cemas sewaktu-waktu
merupakan respons normal akan diagnossis terminal, gejala
depresi yang parah dan berlangsung lama tidak termasuk kategori
normal. Individu yang memperlihatkan tanda dari depresi klinis
harus dirujuk pada tenaga kesehatan profesional terlatih untuk
evaluasi.
Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor
predisposisi, presipitasi, dan perubahan perilaku serta mekanisme
koping yang digunakan lien.
Mekanisme koping yang di gunakan pada reaksi kehilangan
yang memanjang adalah denial dan supresi, hal ini untuk
menghindari tekanan yang hebat. Depresi, yaitu perasaan berduka
yang belum terselesaikan,mekanisme koping yang digunakan
adalah represi, supresi, denial, dan disosiasi. Tingkah laku mania
merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang
diakibatkan dari kurang efektifnya koping dalam menghadapi
kehilangan. Perilaku yang berhubungan dengan mania ( yosep,
2007) adalah sebagai berikut.
Afektif Sedih,cemas,apatis,murung
Kebencian,kekesalan,marah
Perasaan ditolak,perasaan bersalah
Merasa takberdaya,putus asa
Merasa sendirian
Merasa renda diri
Merasa tak berharga
Kognitif Ambivalensi,bingung, ragu-ragu
Tidak mampu kosentrasi
Hilang perhatian dan motivasi
Menyalakan diri sendiri
Pikiran merusak diri
Rasa tidak menentu
pesimis
PERENCANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
A. Lingkungan
C. Afektif
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DAFTAR PESTAKA