DISUSUN OLEH
MAKHRUZAL
I1011191082
KELOMPOK C
2.1.2 Penyebab
Sindrom Turner (Turner syndrom: TS) adalah penyakit yang menyerang
wanita. Latar belakang genetik fenotip sangat bervariasi, dan analisis kariotipe dapat
meningkatkan pemahaman penyakit. [2]
TS didefinisikan oleh kromosom X yang sebagian atau seluruhnya tidak ada.
Kariotipe "klasik" untuk sindrom Turner adalah 45, X. Dalam penelitian terbaru,
kariotipe klasik hanya ditemukan pada 45% pasien; pasien yang tersisa memiliki
kariotipe mosaik (yaitu 45, X / 46, XX atau 45, X / 47, XXX), kariotipe dengan
kelainan struktural kromosom X (misalnya i (Xq) atau i (Xp)), atau kariotipe yang
termasuk kromosom Y atau potongan-potongan kromosom Y.[2]
Pada seorang gadis yang biasanya berkembang dengan komplemen normal 46
kromosom, salah satu kromosom X tidak aktif selama perkembangan embrionik awal,
sebuah fenomena yang dikenal sebagai kompensasi dosis atau lyonization.[4]
Mekanisme epigenetik ini berfungsi untuk menyamakan dosis gen terkait-X
antara anak perempuan dan anak laki-laki. Beberapa gen pada kromosom X yang
'tidak aktif' pada anak perempuan sebenarnya lolos dari inaktivasi setidaknya sampai
tingkat tertentu. TS dapat dianggap sebagai hasil dari tidak adanya sebagian atau
seluruhnya gen yang lolos dari inaktivasi.[4]
1. Alberts B, Johnson A, Lewis J, et al. Molecular Biology of the Cell. 5th edition. New
York: Garland Science; 2019.
2. Cui X, Cui Y, Shi L, Luan J, Zhou X, Han J. A Basic Understanding of Turner
Syndrome: Incidence, Complications, Diagnosis, And Treatment. Intractable Rare Dis
Res. 2018;7(4):223–228. doi:10.5582/irdr.2017.01056
3. Faradz SMH. Pengantar Sitogenetika, Genetika Molekuler, dan Alat bantu Konseling
Genetika. Laboratorium Bioteknologi FK UNDIP. 2002
4. Kesler SR. Turner syndrome. Child Adolesc Psychiatr Clin N Am. 2007;16(3):709–722.
doi:10.1016/j.chc.2007.02.004