Anda di halaman 1dari 16

Parma-Analisis Pelaksanaan Sistem Administrasi Kepegawaian…

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM ADMINISTRASI


KEPEGAWAIAN DAN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
I Putu Gede Parma

Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia


(parma1708@yahoo.com)

ABSTRAK
Bahwa dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional yaitu mewujudkan masyarakat
adil dan makmur yang merata dan berkeseimbangan materiiI dan spirituil, diperlukan
adanya Pegawai Negera sebagai Warga Negara, unsur Aparatur Negara, Abdi Negara, dan
Abdi Masyarakat yang penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, Undang-Undang
Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah serta yang bersatu padu, bermental baik, berwibawa,
berdaya guna, bersih, bermutu tinggi, dan sadar akan tanggung jawabnya untuk
menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan dan untuk mewujudkan
Pegawai Negeri yang demikian itu,diperlukan adanya suatu Undang-undang yang
mengatur kedudukan, kewajiban,hak, dan pembinaan Pegawai Negeri yang dilaksanakan
berdasarkan sistim karier dan sistim prestasi kerja peraturan tersebut ada pada Undang-
undang Nomor 18 Tahun 1961 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kepegawaian
(Lembaran Negara Tahun 1961 Nomor 263) dan beberapa peraturan perundang-undangan
lainnya yang berhubungan dengan itu, dianggap tidak sesuai lagi, maka oleh sebab itu
perlu diganti. Penelitian ini dilakukan pada Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan
Ganesha di Singaraja, Penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif Kualitatif Analisis
Strategi SWOT, tujuan penelitian ini adalah untuk membuat strategi pengembangan badan
kepegawaian dan keuangan di Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha, Hasil
Penelitian ini adalah terdapat suatu matrik analisis SWOT yang menjabarkan mengenai
kekuatan serta kelemahan pada sistem Administrasi Kepegawaian dan Keuangan pada
Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha.

Kata Kunci : SWOT, Kepegawaian, Keuangan.

PENDAHULUAN
Dalam rangka usaha yang bersatu padu, bermental baik,
mencapai tujuan nasional yaitu berwibawa, berdaya guna, bersih,
mewujudkan masyarakat adil dan bermutu tinggi, dan sadar akan
makmur yang merata dan tanggung jawabnya untuk
berkeseimbangan materiiI dan menyelenggarakan tugas
spirituil, diperlukan adanya Pegawai pemerintahan dan pembangunan dan
Negera sebagai Warga Negara, unsur untuk mewujudkan Pegawai Negeri
Aparatur Negara, Abdi Negara, dan yang demikian itu, diperlukan adanya
Abdi Masyarakat yang penuh suatu Undang-undang yang mengatur
kesetiaan dan ketaatan kepada kedudukan, kewajiban,hak, dan
Pancasila, Undang-Undang Dasar pembinaan Pegawai Negeri yang
1945, Negara, dan Pemerintah serta dilaksanakan berdasarkan sistim

592
karier dan sistim prestasi kerja kepaniteraan PengadiIan sedangkan
peraturan tersebut ada pada Undang- Atasan yang berwenang adalah
undang Nomor 18 Tahun 1961 pejabat yang karena kedudukan atau
tentang Ketentuan-ketentuan Pokok jabatannya membawahi seorang atau
Kepegawaian (Lembaran Negara lebih Pegawai Negeri; e. Pejabat yang
Tahun 1961 Nomor 263) dan berwajib adalah pejabat yang karena
beberapa peraturan perundang- jabatan atau tugasnya berwenang
undangan lainnya yang berhubungan melakukan tindakan hukum
dengan itu, dianggap tidak sesuai berdasarkan peraturan perundang-
lagi, maka oleh sebab itu perlu undangan yang berlaku.
diganti. Maka dari hal tersebut diatas,
Pegawai Negeri adalah mereka untuk dapat mengkaji lebih jauh lagi
yang setelah memenuhi syarat-syarat mengenai pelaksaan administrasi
yang ditentukan dalam peraturan kepegawaian dan keuangan
perundang-undangan yang berlaku, khususnya pada Fakultas Ekonomi,
diangkat oleh pejabat yang berwenang Universitas Pendidikan Ganesha agar
dan diserahi tugas dalam sesuatu dapat memberikan kontribusi
jabatan Negeri atau diserahi tugas pelayanan kepada seluruh aspek dan
Negara lainnya yang ditetapkan elemen kampus pada Fakultas
berdasarkan sesuatu peraturan Ekonomi dilakukan studi penelitian
perundang-undangan dan digaji tentang pelaksanaan administrasi
menurut peraturan perundang- kepegawaian dan keuangan Fakultas
undangan yang berlaku sedangkan Ekonomi, Universitas Pendidikan
Pejabat yang berwenang adalah Ganesha.
pejabat yang mempunyai kewenangan Berdasarkan penjelasan
mengangkat dan atau tersebut diatas, maka penelitian ini
memberhentikan Pegawai Negeri mengidentifikasikan beberapa
berdasarkan peraturan perundang- rumusan masalah yang dilakukan
undangan yang berlaku. berdasarkan pengamatan dan
Jabatan Negeri adalah jabatan observasi langsung secara empiris
dalam bidang eksekutip yang mengenai pelaksanaan administrasi
ditetapkan berdasarkan peraturan kepegawaian dan keuangan Fakultas
perundang-undangan termasuk di Ekonomi, Universitas Pendidikan
dalamnya jabatan dalam Ganesha guna mencapai kinerja serta
kesekretariatan Lembaga aturan rumah tangga atau RT/RW
Tertinggi/Tinggi Negara dan yang dapat dilaksanakan dengan baik

593
Parma-Analisis Pelaksanaan Sistem Administrasi Kepegawaian…

dan bersinergis. Adapun untuk Fakultas Ekonmi, Universitas


rumusan masalah yang telah Pendidikan Ganesha.
diidentifikasikan adalah sebagai 2. Untuk mengetahui bagaimana
berikut: kendala dan permasalahan yang
1. Bagaimana sistem Admisistrasi dihadapi pada sistem
Kepegawaian dan Keuangan Administrasi Kepegawaian dan
Fakultas Ekonomi, Universitas Keuangan, Fakultas Ekonomi,
Pendidikan Ganesha? Universitas Pendidikan Ganesha.
2. Apa saja kendala dan 3. Untuk mengetahui strategi dan
permasalahan yang ditemukan analisis yang digunakan dalam
dalam pelaksanaan sistem memecahkan kendala dan
administrasi Kepegawaian dan permasalahan yang ada pada
Keuangan Fakultas Ekonomi, sistem Administrasi Kepegawaian
Universitas Pendidikan Ganesha? dan Keuangan Fakultas Ekonomi,
3. Bagaimana strategi yang Univeristas Pendidikan Ganesha.
dilakukan untuk menangani
kendala tersebut? METODE PENELITIAN
Dari rumusan masalah tersebut Metode Penelitian ini
maka selanjutnya dapat dilakukan menggunakan metode Deskriptif
penelitian secara signifikan terhadap Kualitatif dengan menggunakan
Pelaksanaan Administrasi Analisis SWOT sebagai salah satu
Kepegawaian dan Keuangan Fakultas teknik untuk mendapatkan hasil
Ekonomi, Universitas Pendidikan penelitian secara akurat dan
Ganesha. terperinci, Analisis SWOT adalah
Secara umum dapat analisis kondisi internal maupun
diidentifikasikan tujuan penelitian ini eksternal suatu organisasi yang
adalah untuk mengetahui bagaimana selanjutnya akan digunakan sebagai
pelaksanaan administrasi dasar untuk merancang strategi dan
kepegawaian dan keuangan pada program kerja. Analisis internal
Fakultas Ekonomi, Universitas meliputi peniaian terhadap faktor
Pendidikan Ganesha. Dengan sub kekuatan (Strength) dan kelemahan
indicator tujuan peneltian secara (Weakness). Sementara, analisis
lebih detail adalah sebagai berikut ini: eksternal mencakup faktor peluang
1. Untuk mengetahui bagaimana (Opportunity) dan tantangan
pelaksanaan sistem Administrasi (Threath). Ada dua macam
Kepegawaian dan Keuangan

594
pendekatan dalam analisis SWOT, kotak faktor eksternal (Peluang
yaitu: dan Tantangan) sedangkan dua
1. Pendekatan Kualitatif Matriks kotak sebelah kiri adalah faktor
SWOT internal (Kekuatan dan
Pendekatan kualitatif matriks Kelamahan). Empat kotak lainnya
SWOT sebagaimana merupakan kotak isu-isu strategis
dikembangkan oleh Kearns yang timbul sebagai hasil titik
menampilkan delapan kotak, pertemua antara faktor-faktor
yaitu dua paling atas adalah internal dan eksternal.

Gambar 1. Matriks SWOT


kelemahan organisasi dan peluang
Keterangan: dari luar. Situasi seperti ini
Sel A: Comparative Advantages : Sel memberikan suatu pilihan pada
ini merupakan pertemuan dua elemen situasi yang kabur. Peluang yang
kekuatan dan peluang sehingga tersedia sangat meyakinkan namun
memberikan kemungkinan bagi suatu tidak dapat dimanfaatkan karena
organisasi untuk bisa berkembang kekuatan yang ada tidak cukup
lebih cepat. untuk menggarapnya. Pilihan
Sel B: Mobilization : Sel ini keputusan yang diambil adalah
merupakan interaksi antara (melepas peluang yang ada untuk
ancamandan kekuatan. Di sini harus dimanfaatkan organisasi lain) atau
dilakukan upaya mobilisasi sumber memaksakan menggarap peluang itu
daya yang merupakan kekuatan (investasi).
organisasi untuk memperlunak Sel D: Damage Control : Sel ini
ancaman dari luar tersebut, bahkan merupaka kondisi yang paling
kemudian merubah ancaman itu lemahdari semua sel karena
menjadi sebuah peluang. merupakan pertemuan antara
Sel C: Divestment/Investment : kelemahan organisasi dengan
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dari luar, dan karenanya

595
Parma-Analisis Pelaksanaan Sistem Administrasi Kepegawaian…

keputusan yang salah akan membawa Damage Control(mengendalikan


bencana yang besar bagi organisasi. kerugian) sehingga tidak menjadi
Strategi yang harus diambil adalah lebih parah dari yang diperkirakan.

Diagram 1. Kuadran Analisis SWOT


Sumber: Hisyam, 1998.
a. Kuadran I (positif, positif) Diversifikasi Strategi, artinya
Posisi ini menandakan sebuah organisasi dalam kondisi mantap
organisasiyang kuat dan namun menghadapi sejumlah
berpeluang, Rekomendasi tantangan berat sehingga
strategi yang diberikan adalah diperkirakan roda organisasi
Progresif, artinya organisasi akan mengalami kesulitan
dalam kondisi prima dan untuk terus berputar bila hanya
mantap sehingga sangat bertumpu pada strategi
dimungkinkan untuk terus sebelumnya. Oleh karenya,
melakukan ekspansi, organisasi disarankan untuk
memperbesar pertumbuhan dan segera memperbanyak ragam
meraih kemajuan secara strategi taktisnya.
maksimal. c. Kuadran III (negatif, positif)
b. Kuadran II (positif, negatif) Posisi ini menandakan sebuah
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun
organisasiyang kuat namun sangat berpeluang. Rekomendasi
menghadapi tantangan yang strategi yang diberikan adalah
besar. Rekomendasi strategi Ubah Strategi, artinya organisasi
yang diberikan adalah disarankan untuk mengubah

596
strategi sebelumnya. Sebab, pilihan dilematis. Oleh
strategi yang lama karenanya organisasi
dikhawatirkan sulit untuk dapat disarankan untuk
menangkap peluang yang ada meenggunakan strategi
sekaligus memperbaiki kinerja bertahan, mengendalikan kinerja
organisasi. internal agar tidak semakin
d. Kuadran IV (negatif, negatif) terperosok. Strategi ini
Posisi ini menandakan sebuah dipertahankan sambil terus
organisasiyang lemah dan berupaya membenahi diri.
menghadapi tantangan besar. Secara Umum, Metode Penelitian
Rekomendasi strategi yang yang digunakan dapat dilihat
diberikan adalah Strategi pada skema dibawah
Bertahan, artinya kondisi ini.
internal organisasi berada pada
Gambar 2.Metode Penelitian secara umum.

Teknik Analisis SWOT

Reduksi Data

Penyajian Data

Proses analisis data observasi langsung kelapangan


penelitian ini dilakukan Penarikan
secara Kesimpulan
untuk menunjang penelitian
terus menerus, bersamaan, yang dilakukan agar
dengan pengumpulan data mendapatkan sumber data yang
selesai dilakukan. Didalam diharapkan.
melakukan analisis data peneliti 2. Reduksi data (data reduction)
mengacu kepada beberapa yaitu proses pemilihan,
tahapan yang dijelaskan yang pemusatan perhatian pada
terdiri dari beberapa tahapan penyederhanaan, transformasi
antara lain: data kasar yang muncul dari
1. Pengumpulan informasi melalui catatan-catatan dilapangan
wawancara terhadap key selama meneliti. Tujuan
informan yang compatible diadakan transkip data
terhadap penelitian, kemudian (transformasi data) untuk

597
Parma-Analisis Pelaksanaan Sistem Administrasi Kepegawaian…

memilih informasi mana yang drawing/verivication), Yang


dianggap sesuai dan tidak mencari arti pola-pola
sesuai dengan masalah yang penjelasan, konfigurasi yang
menjadi pusat penelitian mungkin, alur sebab akibat
dilapangan. dan proposisi. Penarikan
3. Penyajian data (data display) kesimpulan dilakukan secara
yaitu kegiatan sekumpulan cermat dengan melakukan
informasi dalam bentuk teks verifikasi berupa tinjauan
naratif, grafik jaringan, tabel ulang pada catatan-catatan
dan bagan yang bertujuan dilapangan sehingga data-data
mempertajam pemahaman dapat diuji validitasnya.
penelitian terhadap informasi
yang dipilih kemudian HASIL DAN PEMBAHASAN
disajikan dalam tabel ataupun Adapun untuk hasil dan
uraian penjelasan. pembahasan dari penelitian ini
4. Pada tahap akhir adalah adalah didapatkan hasil analasis
penarikan kesimpulan atau SWOT sebagai berikut ini
verifikasi (conclusing

INTERNAL EKSTERNAL
Kekuatan Peluang
1. Eksistensi Lembaga Sumber Daya 1. Keputusan. MENPAN tentang
Aparatur di Daerah (UU No. 43 Penataan PNS;
Tahun 1999 beserta peraturan 2. Keputusan Kepala BKN No 46 A
pelaksananya, Keppres No. 59 tentang Standar kompetensi
Tahun 1999); Jabatan Struktural dan No 46 B
2. Tersedianya sistem dan prosedur tentang Evaluasi Jabatan;
verja yang baku dalam pengelolaan 3. Surat Gubernur tentang tes potensi
Sumber Daya Kepegawaian untuk pejabat struktural;
3. Adanya transparansi aliran dana 4. Tuntutan tentang Standar
Keuangan Fakultas Ekonomi pelayanan minimal (SPM) dalam
Undiksha ; PelayananKepegawaian;
4. Pelimpahan kewenangan 5. Kebijakan kepegawaian secara
pengelolaan dana kepada masing – nasional yang mensyaratkan diklat
masing Jurusan di Fakultas sebagai bagian sistem pembinaan
Ekonomi Undiksha ; pegawai;

598
5. Tersedianya prosedur kerja sesuai 6. Banyaknya lembaga pendidikan
SOP. dan pelatihan lokal maupun
6. Tersedianya fasilitas kepegawaian nasional yangbisa diajak
yang memadai. kerjasama diindikasikan dengan
Kerjasama penyelenggaraanDiklat
dengan sistem pola kemitraan;
7. Kerjasama dalam proses pelayanan
kepegawaian (pensiun, askes, dll);
8. Banyaknya tawaran peningkatan
SDM (diklat fungsional,
beasiswa,pendidikan formal);
9. Makin banyaknya lembaga
pengawasan formal dan non formal.
Kelemahan Ancaman
1. Belum tersedianya analisa jabatan 1. Situasi kondisi politik nasional dan
sebagai dasar perencanaan lokal (dalam komitmen
manajemen SDM; pengembangan SDM Aparatur);
2. Kurangnya pemahaman proses 2. Komitmen pengembangan dan
manajemen pengembangan SDM peningkatan kualitas SDM berupa
diindikasikan dengan masih anggaran belum sesuai (dibawah
lemahnya koordinasi; standar) dengan kektentuan SE.
3. Masih terdapatnya pelanggaran MENDAGRI.
disiplin PNS; 3. Dengan diindikasikan terbatasnya
4. Belum optomalnya pemberdayaan kwantitas pengiriman dan
diklat di masing-masing bagian. penyelenggaraan Diklat Teknis /
Fungsional;
4. Adanya Peraturan Perundang-
undangan yang kurang
mendukungterhadap pelaksanaan
Diklat di Daerah;
5. Belum pulihnya kepercayaan
masyarakat terhadap aparatur;
6. Semakin kritisnya pola pikir
masyarakat;
7. Pengelolaan Manajemen Sumber

599
Parma-Analisis Pelaksanaan Sistem Administrasi Kepegawaian…

Daya Manusia Aparatur di daerah


lain;
8. Globalisasi (transparansi,
akuntabel pengelolaan SDM).

Beban kerja adalah besaran waktu satu tahun. Norma waktu


pekerjaan yang harus dipikul oleh adalah waktu yang wajar dan
suatu jabatan/unit organisasi dan nyata-nyata dipergunakan secara
merupakan hasil kali antara volume efektif dengan kondisi normal oleh
kerja dan norma waktu (Peraturan seorang pemangku jabatan untuk
Menteri Keuangan menyelesaikan suatu tahapan
No.140/PMK.01/2006).Analisis proses penyelesaian pekerjaan.
Beban Kerja adalah suatu teknik Efektivitas dan efisiensi kerja adalah
manajemen yang dilakukan secara perbandingan antara bobot/beban
sistematis untuk memperoleh kerja dan jam kerja efektif dalam
informasi mengenai tingkat efisiensi rangka penyelesaian tugas dan
d an efektivitas kerja organisasi fungsi organisasi (Peraturan Menteri
berdasarkan volume kerja. Beban Keuangan No.140/PMK.01/2006).
kerja tersebut diperoleh dari hasil Adapun untuk strategi
kali antara volume kerja dan pemecahan masalah yang didapatkan
norma waktu. Volume kerja adalah adalah sebagai berikut ini.
sekumpulan tugas atau pekerjaan
yang harus/dapat diselesaikan dalam
KEKUATAN KELEMAHAN
(STRENGTHS) (WEAKNESSES)
FAKTOR -FAKTOR 1. Eksistensi Lembaga 1. Belum tersedianya
INTERNAL Sumber Daya analisa jabatan
Aparatur di Daerah sebagai dasar
(UU No. 43 Tahun perencanaan
1999 beserta manajemen SDM;
peraturan 2. Kurangnya
pelaksananya, pemahaman proses
Keppres No. 59 manajemen
Tahun 1999); pengembangan SDM
2. Tersedianya sistem diindikasikan

600
dan prosedur verja dengan masih
yang baku dalam lemahnya
FAKTOR – FAKTOR pengelolaan Sumber koordinasi;
EKSTERNAL Daya Kepegawaian 3. Masih terdapatnya
3. Adanya transparansi pelanggaran disiplin
aliran dana PNS;
Keuangan Fakultas 4. Belum optomalnya
Ekonomi Undiksha ; pemberdayaan diklat
4. Pelimpahan di masing-masing
kewenangan bagian.
pengelolaan dana
kepada masing –
masing Jurusan di
Fakultas Ekonomi
Undiksha ;
5. Tersedianya
prosedur kerja
sesuai SOP.
6. Tersedianya fasilitas
kepegawaian yang
memadai.

PELUANG (OPPORTUNITIES) Asumsi Strategi SO Asumsi Strategi WO


1. Keputusan. MENPAN 1. Penyusunan dan 1. Peningkatan
tentang Penataan PNS; penyempurnaan koordinasi dan
2. Keputusan Kepala BKN dalam pengelolaan sinkronisasi program
No 46 A tentang SDM Fakultas dengan sektor lain
Standar kompetensi Ekonomi; dalam pendaya
Jabatan Struktural dan 2. Peningkatan gunaan SDM
No 46 B tentang Evaluasi koordinasi dengan Fakultas Ekonomi;
Jabatan; berbagai sektor dan 2. Percepatan
3. Surat Gubernur tentang tingkatan dalam pembangunan dan
tes potensi untuk pejabat penanganan pengembangan
struktural; permasalahan sarana dan
4. Tuntutan tentang pengelolaan SDM prasarana yang

601
Parma-Analisis Pelaksanaan Sistem Administrasi Kepegawaian…

Standar pelayanan Fakultas Ekonomi; mampu mendukung


minimal (SPM) dalam 3. Pendelegasian kebijakan dalam
PelayananKepegawaian; sebagaian pengelolaan SDM;
5. Kebijakan kepegawaian kewenangan 3. Peningkatan akses
secara nasional yang pengelolaan SDM pegawai terhadap
mensyaratkan diklat Fakultas Ekonomi ke kebijakan dan
sebagai bagian sistem unit-unit kerja; informasi
pembinaan pegawai; 4. Penyusunan standar pengelolaan SDM;
6. Banyaknya lembaga kompetensi jabatan 4. Mendorong
pendidikan dan pelatihan dan pelaksanaan uji peningkatan
lokal maupun nasional kompetensi dalam pemanfaatan jasa
yangbisa diajak rangka peningkatan lembaga kediklatan
kerjasama diindikasikan penataan pegawai; yang tersedia;
dengan Kerjasama 5. Peningkatan 5. Peningkatan
penyelenggaraanDiklat performance dan komunikasi dan
dengan sistem pola kinerja pengelola konsulatasi para
kemitraan; SDM Fakultas pihak;
7. Kerjasama dalam proses Ekonomi; 6. Pelaksanaan analisis
pelayanan kepegawaian 6. Penyusunan SPM jabatan diseluruh
(pensiun, askes, dll); Bidang Kepegawaian unit kerja;
8. Banyaknya tawaran dan Keuangan 7. Peningkatan peran
peningkatan SDM (diklat Fakultas Ekonomi. pengawasan
fungsional, masyarakat dalam
beasiswa,pendidikan rangka
formal); meningkatkan
9. Makin banyaknya disiplin pegawai.
lembaga pengawasan
formal dan non formal.
ANCAMAN (THREATS) Asumsi Strategi ST Asumsi Strategi WT
1. Situasi kondisi politik 1. Penegakan hukum 1. Sosialisasi peraturan
nasional dan lokal (dalam dan peraturan perundang-
komitmen pengembangan perundang - undangan bidang
SDM Aparatur); undangan bidang kepegawaian;
2. Komitmen pengembangan kepegawaian yang 2. Penerapan prinsip-
dan peningkatan kualitas memenuhi rasa prinsip analisis

602
SDM berupa anggaran keadilan; jabatan dalam
belum sesuai (dibawah 2. Peningkatan penataan pegawai.
standar) dengan pembinaan dan
kektentuan SE. pengembangan
MENDAGRI. pegawai berbasis
3. Dengan diindikasikan kompetensi
terbatasnya kwantitas
pengiriman dan
penyelenggaraan Diklat
Teknis / Fungsional;
4. Adanya Peraturan
Perundang-undangan
yang kurang
mendukung terhadap
pelaksanaan Diklat di
Daerah;
5. Belum pulihnya
kepercayaan masyarakat
terhadap aparatur;
6. Semakin kritisnya pola
pikir masyarakat;
7. Pengelolaan Manajemen
Sumber Daya Manusia
Aparatur di daerah lain;
8. Globalisasi (transparansi,
akuntabel pengelolaan
SDM).

Melalui data tersebut diatas menjadi tuntutan diera globalisasi


bahwa dapat diketahui mengenai yang sarat dengan persaingan dan
strategi untuk kendala – kendala keterbatasan disegala bidang.
pada proses sistem administrasi Kenyataan tersebut menuntut
kepegawaian dan keuangan Fakultas profesionalisme sumber daya
Ekonomi, Universitas Pendidikan aparatur dalam pelaksanaan urusan
Ganesha. Penyelenggaraan pemerintahan. Yang terjadi saat ini
pemerintahan yang efisien dan efektif

603
Parma-Analisis Pelaksanaan Sistem Administrasi Kepegawaian…

profesionalisme yang diharapkan pekerjaan, PNS juga selalu


belum sepenuhnya terwujud. berlandaskan hanya kepada juklak
Membenahi kinerja pegawai, dan juknis, SK, surat tugas, dan
khususnya PNS, di negara kita tak sejenisnya. Karenanya wajar jika di
ubahnya seperti balon terpilin, setiap unit dan lingkungan kerja
dipencet di sini lalu muncul di pemerintah dan perguruan tinggi
sana. Ini tentu bukan saja perkara negeri banyak PNS yang terkesan
menyangkut mental, tetapi juga etos kurang produktif. Namun demikian,
serta budaya kerja. Di Indonesia, hal itu bukan berarti PNS tak
jumlah PNS mencapai tak kurang memiliki potensi. Saat ini justru
dari lima juta orang. Namun, dari banyak PNS yang potensial namun
jumlah itu, menurut mantan Men- kurang kesempatan untuk
PAN Feisal Tamim, sekitar 60%-nya diberdayakan. Lagi pula,
tidak cukup profesional dan kemampuan atau potensi yang
produktif. Fenomena ini jelas dimiliki PNS sangat tergantung
memprihatinkan. Pegawai mangkir kepada atasan masing -masing di
saat jam kantor atau usai hari libur setiap unit kerja. Jika atasan di
nasional hingga kini memang masih setiap unit kerja cerdas mengambil
menjadi persoalan di berbagai kebijakan dalam pemberdayaan
instansi pemerintah lain. Hal ini bawahannya, maka ada
mengindikasikan bahwa sikap dan kesempatan PNS itu bekerja sesuai
budaya kerja di kalangan PNS belum potensi yang dimilikinya. Jadi,
tumbuh dan menjadi kesadaran adanya stigma buruk terhadap
kolektif. Kultur kerja ala PNS kinerja pegawai di kalangan PNS
tampaknya sulit untuk dielakkan boleh jadi akan hilang manakala
di setiap instansi pemerintah. potensi PNS itu diberdayakan sesuai
Pasalnya, budaya dan sistem keahlian yang dimilikinya. Tak
lingkungan kerja di instansi hanya sebagai pelayan masyarakat
pemerintah umumnya lebih tapi juga sekaligus dalam bidang
berorientasi kepada pelayanan yang membutuhkan keahlian khusus,
publik dan bukan kepada produk. misalnya bidang teknik atau riset.
Akibatnya, kinerja dan disiplin Semestinya, di tengah era
pegawai pun tak jauh dari tupoksi globaliasai seperti sekarang dunia
(tugas, pokok, dan fungsi) serta birokrasi harus mampu
tata aturan birokrasi yang sudah mereformasikan dirinya secara
baku. Untuk dapat melaksanakan menyeluruh. Bukan hanya

604
menyangkut bidang manajemen Tentang Pedoman Penataan
organisasi dan keuangan melainkan Pegawai.
juga peningkatan mutu dan b. Melaksanaan analisis jabatan
profesionalisme sumberdaya yang mengacu pada
manusianya. Karena persaingan Keputusan Men.PAN
global menuntut adanya Nomor:KEP/61/M.PAN/6/200
transparansi, akuntabilitas, dan 4 Tanggal 21 Juni 2004
profesionalitas. Hal ini sekaligus Tentang Pedoman
untuk memberikan kepercayaan Pelaksanaan Analisis
asing yang ingin berinvestasi di Jabatan.
Indonesia. Jika birokrasi di negara c. Melaksanakan analisis
kita masih berbelit -belit dan lebih- beban kerja berdasarkan/
lebih tidak transparan, sulit mengacu pada Keputusan
investor asing itu akan datang. Itu Men.PAN Nomor:KEP/
jelas sangat merugikan. 75/M.PAN/7/2004 Tanggal
23 Juli 2004 Tentang
KESIMPULAN Pedoman Perhitungan
1. Dalam rangka mencapai Kebutuhan Pegawai
mencapai performance pegawai Berdasarkan Beban Kerja
pemerintahan yang diharapkan, Dalam Rangka Penyusunan
Kementerian Pendayagunaan Formasi Pegawai Negeri Sipil.
Aparatur Negara melalui Surat 2. Adapun untuk kendala yang
Edaran (SE) Nomor: dihadapi saat ini adalah sebagai
SE/28/M.PAN/10/2004 tanggal berikut :
14 Oktober 2004 Tentang a. Belum tersedianya analisa
Penataan PNS, mewajibkan jabatan sebagai dasar
setiap instansi baik pusat perencanaan manajemen
maupun daerah melaksanakan SDM;
kegiatan berikut: b. Kurangnya pemahaman
a. Melakukan penataan PNS proses manajemen
dilingkungan unit kerja pengembangan SDM
mengacu pada Keputusan diindikasikan dengan masih
Men.PAN lemahnya koordinasi;
Nomor:KEP/23.2/M.PAN/200 1) Masih terdapatnya
4 tanggal 16 Pebruari 2004 pelanggaran disiplin PNS;

605
Parma-Analisis Pelaksanaan Sistem Administrasi Kepegawaian…

2) Belum optomalnya 3. Adapun untuk strategi yang


pemberdayaan diklat di didapatkan untuk mengatasi
masing-masing bagian. kendala yang dihadapi adalah
3) Situasi kondisi politik sebagai berikut:Asumsi Strategi
nasional dan lokal (dalam WO (Weaknesess, Opportunities).
komitmen pengembangan a. Asumsi Strategi SO (Strengts,
SDM Aparatur); Opportunities).
4) Komitmen pengembangan b. Asumsi Strategi ST (Strengths,
dan peningkatan kualitas Threats).
SDM berupa anggaran c. Asumsi Strategi WT
belum sesuai (dibawah (Weaknesess, Threats).
standar) dengan DAFTAR PUSTAKA
kektentuan SE. Goodman and Smart.(1999).
MENDAGRI. Emotional Intelligence. New
5) Dengan diindikasikan York: Bantam Books. Hargis, J.
terbatasnya kwantitas (http:/www.jhargis.com/). The
pengiriman dan Self-Regulated Learner
penyelenggaraan Diklat Advantage: Learning Science on
Teknis / Fungsional; the Internet.
6) Adanya Peraturan
Perundang-undangan yang Litwin, M. S. (1995). How to Measure
kurang Survey Reliabity and Validity.
mendukungterhadap London: Sage Publications.
pelaksanaan Diklat di
Daerah; Online Learning, Rochester Institute
7) Belum pulihnya of Thechonology. (2000).
kepercayaan masyarakat Effective Teaching Thecniques
terhadap aparatur; for Distance Learning.
8) Semakin kritisnya pola pikir
masyarakat; Robert Ronger. (1990). The 19 Habits
9) Pengelolaan Manajemen of Highky Successful People:
Sumber Daya Manusia Powerful Strategies for Personal
Aparatur di daerah lain; Triumphs. Malaysia: Wynwood
Globalisasi (transparansi, Press.
akuntabel pengelolaan
SDM).

606
Departemen Pendidikan Nasioctional
Republik Indonesia. Undang-
undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta. 2003.

Departemen Pendidikan Nasional


Republik Indonesia. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan.
Jakarta. 2005.

Pusat Kurikulum Balitbang


Depdiknas. (2002). Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Jakarta
:Depdiknas R.I.

Salvia, J. & Ysseldyke, J.E. (1996).


Assessment. 6th Edition. Boston:
Houghton Mifflin Company.
Development.

607

Anda mungkin juga menyukai