KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
PRODI D IV ALIH JENJANG JURUSAN GIZI
DENPASAR
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat–
Nyalah kami dapat menyelesaikan Makalah Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pada
kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengajar Mata Kuliah
Pendidikan Budaya Anti Korupsi.
Tugas ini dibuat dengan harapan dapat membantu kami untuk lebih memahami lagi
mengenai Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Selain itu kami berharap tugas ini dapat
berguna bagi kami khususnya dan bagi mahasiswa Gizi pada umumnya dalam memahami
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
Kami menyadari Tugas ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat konstruktif. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................4
B. Rumusan Masalah .................................................................................5
C. Tujuan ...................................................................................................5
D. Manfaat ................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyelenggaraan Makanan ..................................................................6
B. SPM (Standar Pelayanan Minimal)......................................................9
C. SPM di Penyelenggaraan ..................................................................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................16
B. Saran...................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara telah
membawa implikasi perlunya system pengelolaan keuangan negara yang lebih akuntabel
dan transparan. Semua dapat dicapai jika seluruh penyelenggara Negara dari tingkat
pimpinan sampai ditingkat pelaksana mampu melaksanakannya mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, sampai dengan pertanggungjawaban, dilaksanakan secara
tertib, terkendali, efisien dan efektif.
Pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara, memerintahkan pengaturan lebih lanjut ketentuan mengenai sistem pengendalian
intern pemerintah secara menyeluruh dengan Peraturan Pemerintah, yakni “Presiden
selaku Kepala Pemerintahan mengatur dan menyelenggarakan sistem pengendalian intern
di lingkungan pemerintahan secara menyeluruh”.
Sistem Pengendalian Intern dalam Peraturan Pemerintah ini dilandasi pada
pemikiran bahwa Sistem Pengendalian Intern melekat sepanjang kegiatan, dipengaruhi
oleh sumber daya manusia, serta hanya memberikan keyakinan yang memadai, bukan
keyakinan mutlak. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberi keyakinan
memadai bahwa penyelenggaraan kegiatan pada suatu Instansi Pemerintah dapat
mencapai tujuannya secara efisien dan efektif, melaporkan pengelolaan keuangan negara
secara andal, mengamankan aset negara, dan mendorong ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.
Dengan latar belakang pemikiran tersebut, dikembangkan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) yang berfungsi sebagai pedoman dalam penyelenggaraan dan
tolok ukur efektivitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Internal, maka pada tanggal
28 Agustus 2008 dikeluarkanlah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60/2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) untuk menjawab tantangan birokrasi
pemerintahan di Indonesia dalam mengelola keuangan Negara.
4
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
a.Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran tentang system penegendalian intern pemerintah.
b.Tujuan Khusus
1.Pengertian Sistem pengendalian Internal Pemerintah
2.Tujuan pengendalian internal
3.Unsur-unsur sistem pengendalian internal pemerintah
4.Pihak yang bertanggung jawab atas pengendalian internal
5.Contoh Sistem Pengendalian Internal Pemerintah
D. MANFAAT
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Gambaran system pengendalian intern
pemerintah.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan
yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan.. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang selanjutnya
disingkat SPIP, adalah Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh
di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.(PP No.66 Tahun 2008)
B.Tujuan Sistem Pengendalian Internal
Untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan
akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan
pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.. Pengendalian atas
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dilaksanakan dengan berpedoman pada SPIP yang
telah atur oleh pemerintah dalam PP No.66 tahun 2008 yang bertujuan untuk memberikan
keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan
penyelenggaraan pemerintahan negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
C.Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Sistem Internal Pemerintah
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60/2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) menyebutkan SPIP terdiri dari unsur – unsur berikut :
1. lingkungan pengendalian
2. penilaian risiko
3. kegiatan pengendalian
4. informasi dan komunikasi
5. pemantauan pengendalian internal
6
C.1 Unsur Lingkungan Pengendalian
f. penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya
manusia
7
a.Penetapan tujuan instansi secara keseluruhan
c.Identifikasi risiko
d.Analisis risiko
e. prosedur yang telah ditetapkan harus dilaksanakan sesuai yang ditetapkan secara
tertulis
8
d. pengendalian fisik atas emba
f. pemisahan fungsi
h. pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian
k. dokumentasi yang embaga Sistem Pengendalian Intern serta transaksi dan kejadian
penting.
Tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan harus segera diselesaikan dan
9
dilaksanakan sesuai dengan mekanisme penyelesaian rekomendasi hasil audit dan
reviu lainnya yang ditetapkan.
10
kabupaten/kota yang didanai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
kabupaten/kota.
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah adalah Sistem Pengendalian Internal
yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
Sistem pengendalian internal bertujuan untuk memberikan keyakinan yang
memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan
penyelenggaraan pemerintahan negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan
aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) terdiri atas lima unsur yaitu
lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian,informasi dan
komunikasi, pemantauan pengendalian internal
12
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Pedoman PGRS Pelayanan Gizi Rumah Sakit.
Mardianingsih, Nurhasanah, dkk. 2020. Capaian standar pelayanan minimal gizi di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Manokwari Papua Barat. Jurnal Gizi Klinik
Indonesia.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 78. 2013. Tentang Pedoman Pelayanan Gizi
Rumah Sakit.
13