a. Reorganisasi Reorganisasi adalah proses pembentukan norma/nilai baru agar terbentuk keserasian dalam tubuh organisasi yang telah mengalami perubahan. ●Contoh : Semuanya telah berubah sejak wabah Covid-19 menyerang. Sekarang masyarakat diharuskan melaksanakan protokol kesehatan dan jika tidak akan dikenakan sanksi b. Modernisasi Modernisasi dalam ilmu sosial merujuk pada sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan makmur.Beberapa dampak positif adanya modernisasi di masyarakat antara lain memperkuat integrasi dalam masyarakat, peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), kemajuan di bidang industri, meningkatkan kesadaran politik dan demokrasi, serta kemajuan di bidang transportasi. ●Contoh : Jaman sekarang, Pembelajaran tidak hanya melalui buku dan mendengarkan penjelasan guru di kelas. Tapi bisa juga melalui internet dan bisa di akses kapanpun kita mau c. Kesejahteraan Meningkat Kesejahteraan meningkat merupakan keadaan yang menyebabkan masyarakat merasa aman santosa, makmur dan selamat serta terlepas dari segala macam gangguan dan kesukaran. ●Contoh : 1). bidang kesejahteraan : Menyediakan lapangan pekerjaan, memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan
2).bidang kesehatan : Kartu Indonesia sehat, BPJS kesehatan,
memberikan masyarakat pengobatan yanag layak dan berkualitas
3).bidang pendapatan masyarakat : Menyediakan lapangan pekerjaan,
mengurangi produk luar negeri dan menggunakan produk lokal, mendirikan organisasi seperti koperasi untuk kesejahteraan masyarakat. d. Efisiensi Kehidupan Masyarakat Pengertian efisiensi adalah suatu ukuran keberhasilan sebuah kegiatan yang dinilai berdasarkan besarnya biaya/ sumber daya yang digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan. ●Contoh : Tidak perlu belanja ke luar lagi sudah ada Gojek/Grab e. Transformasi Lokal Perpindahan objek dari tempat yang satu ke tempat yang lain yang akan menyebabkan perubahan pada objek yang ada di suatu tempat tersebut. Contoh : Orang yang awalnya dari Tabanan bekerja sebagai oetani, sekarang pindah ke Kuta dan berubah profesi menjadi seorang pebisnis dengan membangun ruko kecil di pinggir jalan F. Integrasi Dampak postif perubahan sosial yang selanjutnya adalah terjadinya integrasi yang tentusaja dapat terjadi pada dua atau Iebih budaya, bahkan individu atau kelompok sosial dalam masyarakat. Integrasi dalam perubahan sosial ditunjukkan oleh proses akulturasi dan asimilasi dalam masyarakat. Proses akulturasi dan asimilasi menunjukkan penyesuaian dan peleburan antara kebudayaan lama dan baru yang mampu menciptakan keseimbangan dan keteraturan dalam masyarakat. ●Contoh : Asli Sunda namun merantau di Bali dan mempunyai anak bersekolah di Bali harus ikut mata pelajaran bhs Bali. 2. Dampak Negatif Perubahan Sosial a. Disorganisasi Disorganisasi sosial adalah suatu keadaan di mana tidak ada keserasian pada bagian-bagian dari suatu kebulatan. Disorganisasi dapat diketahui, dari suatu organisasi dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Perwujudan disorganisasi yang nyata adalah timbulnya masalah sosial. Apabila disorganisasi sosial dibiarkan akan mengakibatkan terjadinyi disintegrasi sosial. Disintegrasi sosial ditandai dengan gejala gejala awa berikut ini- 1) Tidak adanya persamaan pandangan antara anggota masyarakat mengenai tujuan yang semula dijadikan pegangan bersama. 2) Nilai-nilai dan norma - norma masyarakat tidak lagi berfungsi dengan baik Karen adanya perubahan pada lembaga-lembaga masyarakat. 3) Terjadinya pertentangan antara norma-norma dalam masyarakat. 4) Sanksi yang diberikan pada pelanggar norma tidak dilakukan secara konsekuen. 5) Terjadinya proses-proses sosial yang dissosiatif, misalnya konflik sosia kompetisi, dan kontravensi 6) Menurunnya rasa solidaritas sosial, tenggng rasa, gotong royong, toleransi, dan lain – lain 7) Munculnya berbagai demonstrasi, kenakalan remaja, meningkatkan angka kriminalitas dan pergolakan di berbagai daerah. ●Contoh : Baru belajar di rumah, ada beberapa siswa yang tidak ambil pusing mengerjakan tugas tugas. b. Cultural Shok Istilah culture shock pertama kali diperkenalkan oleh tokoh antropologis Oberg. Menurutnya, culture shock didefinisikan sebagai kegelisahan yang mengendap yang muncul dari kehilangan semua lambang dan simbol yang familiar dalam hubungan sosial, termasuk didalamnya seribu satu cara yang mengarahkan kita dalam situasi keseharian, misalnya: bagaiman untuk memberi perintah, bagaimana membeli sesuatu, kapan dan di mana kita tidak perlu merespon. Deddy Mulyana lebih mendasarkan cultural shock sebagai benturan persepsi yang diakibatkan penggunaan pesepsi berdasarkan faktor-faktor internal (nilai-nilai budaya) yang telah dipelajari orang yang bersangkutan dalam lingkungan baru yang nilai-nilai budayanya berbeda dan belum ia pahami. Di indonesia cultural shock sering disebut dengan istilah gegar budaya di mana seseorang mengalami goncangan perasaan (kecemasan) yang diakibatkan oleh perbedaan nilai kebudayaan baru yang tidak sesuai dengan pola nilai kebudayaan yang sudah di anutnya sejak lama. ●Contoh : Saat seorang siswa yang harus tinggal jauh dari lingkungannya untuk bersekolah di universitas pilihan. Akan ada beberapa penyesuaian c. Kesenjangan Budaya Pengertian cultural lag (kesenjangan budaya) adalah penyebaran kebudyaan asing tidak selalu berlangsung serentak, melainkan kadang hanya sepotong-sepotong, sehingga menimbulkan suatu bentuk ketimpangan kebudayaan atau cultural lag. ●Contoh : Mencoret coret tembok sekolah dengan piloks d. Anomi Pengertian anomie adalah prilaku penyimpangan sosial yang dilakukan oleh seorang individu atau kelompok di dalam kehidupan masyarakat. Anomie ini banyak menimbulkan dampak negatif yang besar, lantaran secara langsung yang dirugikan adalah masyarakat luas, dan secara tidak langsung juga merugikan diri sendiri, keluarga, dan juga sanak saudara. ●Contoh : Para tokoh sosial media seperti selegram atau artis yang menyalahgunakan koneksinya untuk mempengaruhi masyarakat bahwa covid itu hanyalah permainan dan mengatakan tidak usah memakai masker e. Tindakan Kriminal Meningkat Kriminalitas merupakan tindakan / perbuatan yang bersifat kriminal dimana tindakan ini secara hukum telah melanggar peraturan undang – undang dasar Negara Republik Indonesia. ●Contoh : mencuri, membunuh, memperkosa, korupsi, mengedarkan Narkoba, menjual minuman keras, penculikan, penjualan manusia, dan pemerintah yang bertindak dan bersikap menyimpang.
f. Pudarnya Solidaritas Sosial
Solidaritas sosial dapat dimaknai sebagai nilai-nilai kebersamaan yang muncul pada anggota masyarakat, dan ditunjukkan dengan perilaku- perilaku peduli satu sama lain. Solidaritas sosial dapat memudar seiring dengan perubahan sosial dan modernisasi yang mengarah pada perilaku individualis. Pudarnya solidaritas sosial sering ditemui di masyarakat perkotaan, di mana arus modernisasi dan globalisasi terjadi lebih masif dibanding di pedesaan. Kehadiran teknologi dan perubahan nilai-nilai sosial di masyarakat perkotaan menjadi salah satu faktor pendorong memudarnya nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas tersebut. Sebaliknya, di masyarakat pedesaan nilai-nilai kekeluargaan masih kuat sehingga solidaritas sosial lebih terjaga.
●Contoh : masyarakat semakin individualis dan bersifat acuh, tidak
memprioritaskan kepentingan publik, dan kurang mengenal satu sama lain dan berkurangnya interaksi sosial dengan sesama.
g. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan atau yang sering kali disebut polusi merupakan
perubahan yang terjadi pada lingkungan yang terjadinya tidak dikehendaki sebab berpengaruh pada kegiatan, keselamatan, dan kesehatan makhluk hidup. Perubahan yang terjadi tersebut diakibatkan oleh zat pencemar atau yang sering disebut dengan polutan. Zat yang dapat dikatakan sebagai polutan adalah apabila jumlah bahan atau zat tersebut lebih dari batas normalnya, berada pada waktu yang tidak tepat, serta pada tempat yang tidak semestinya. Sehingga keadaan ekosistem dalam lingkungan tersebut tidak lagi seimbang.
●Contoh : Membuang sampah cemilan di jalan saat bepergian