Anda di halaman 1dari 7

TUGAS SOSIOLOGI

Oleh :

Nama. : Ni Putu Mahera Nugrahayani


Nomor : 33
Kelas : XII MIPA 7

SMA NEGERI 1 TABANAN


TAHUN AJARAN 2020/2021
DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL

1. Dampak Positif Perubahan Sosial


a. Reorganisasi
Reorganisasi adalah proses pembentukan norma/nilai baru agar
terbentuk keserasian dalam tubuh organisasi yang telah mengalami
perubahan.
●Contoh : Semuanya telah berubah sejak wabah Covid-19 menyerang.
Sekarang masyarakat diharuskan melaksanakan protokol kesehatan dan
jika tidak akan dikenakan sanksi
b. Modernisasi
Modernisasi dalam ilmu sosial merujuk pada sebuah bentuk transformasi
dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang
lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang
lebih maju, berkembang, dan makmur.Beberapa dampak positif adanya
modernisasi di masyarakat antara lain memperkuat integrasi dalam
masyarakat, peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek),
kemajuan di bidang industri, meningkatkan kesadaran politik dan
demokrasi, serta kemajuan di bidang transportasi.
●Contoh : Jaman sekarang, Pembelajaran tidak hanya melalui buku
dan mendengarkan penjelasan guru di kelas. Tapi bisa juga melalui
internet dan bisa di akses kapanpun kita mau
c. Kesejahteraan Meningkat
Kesejahteraan meningkat merupakan keadaan yang menyebabkan
masyarakat merasa aman santosa, makmur dan selamat serta terlepas
dari segala macam gangguan dan kesukaran.
●Contoh :
1). bidang kesejahteraan : Menyediakan lapangan pekerjaan,
memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan

2).bidang kesehatan : Kartu Indonesia sehat, BPJS kesehatan,


memberikan masyarakat pengobatan yanag layak dan berkualitas

3).bidang pendapatan masyarakat : Menyediakan lapangan pekerjaan,


mengurangi produk luar negeri dan menggunakan produk lokal,
mendirikan organisasi seperti koperasi untuk kesejahteraan masyarakat.
d. Efisiensi Kehidupan Masyarakat
Pengertian efisiensi adalah suatu ukuran keberhasilan sebuah kegiatan
yang dinilai berdasarkan besarnya biaya/ sumber daya yang digunakan
untuk mencapai hasil yang diinginkan.
●Contoh : Tidak perlu belanja ke luar lagi sudah ada Gojek/Grab
e. Transformasi Lokal
Perpindahan objek dari tempat yang satu ke tempat yang lain yang akan
menyebabkan perubahan pada objek yang ada di suatu tempat tersebut.
Contoh : Orang yang awalnya dari Tabanan bekerja sebagai oetani,
sekarang pindah ke Kuta dan berubah profesi menjadi seorang pebisnis
dengan membangun ruko kecil di pinggir jalan
F. Integrasi
Dampak postif perubahan sosial yang selanjutnya adalah terjadinya
integrasi yang tentusaja dapat terjadi pada dua atau Iebih budaya, bahkan
individu atau kelompok sosial dalam masyarakat.
Integrasi dalam perubahan sosial ditunjukkan oleh proses akulturasi dan
asimilasi dalam masyarakat. Proses akulturasi dan asimilasi
menunjukkan penyesuaian dan peleburan antara kebudayaan lama dan
baru yang mampu menciptakan keseimbangan dan keteraturan dalam
masyarakat.
●Contoh : Asli Sunda namun merantau di Bali dan mempunyai anak
bersekolah di Bali harus ikut mata pelajaran bhs Bali.
2. Dampak Negatif Perubahan Sosial
a. Disorganisasi
Disorganisasi sosial adalah suatu keadaan di mana tidak ada keserasian
pada bagian-bagian dari suatu kebulatan. Disorganisasi dapat diketahui,
dari suatu organisasi dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Perwujudan
disorganisasi yang nyata adalah timbulnya masalah sosial. Apabila
disorganisasi sosial dibiarkan akan mengakibatkan terjadinyi disintegrasi
sosial. Disintegrasi sosial ditandai dengan gejala gejala awa berikut ini-
1)      Tidak adanya persamaan pandangan antara anggota masyarakat
mengenai tujuan yang semula dijadikan pegangan bersama.
2)      Nilai-nilai dan norma - norma masyarakat tidak lagi berfungsi
dengan baik Karen adanya perubahan pada lembaga-lembaga
masyarakat.
3)      Terjadinya pertentangan antara norma-norma dalam masyarakat.
4)      Sanksi yang diberikan pada pelanggar norma tidak dilakukan
secara konsekuen.
5)      Terjadinya proses-proses sosial yang dissosiatif, misalnya konflik
sosia kompetisi, dan kontravensi
6)      Menurunnya rasa solidaritas sosial, tenggng rasa, gotong royong,
toleransi, dan lain – lain
7)      Munculnya berbagai demonstrasi, kenakalan remaja,
meningkatkan angka kriminalitas dan pergolakan di berbagai daerah.
●Contoh : Baru belajar di rumah, ada beberapa siswa yang tidak ambil
pusing mengerjakan tugas tugas.
b. Cultural Shok
Istilah culture shock pertama kali diperkenalkan oleh tokoh antropologis
Oberg. Menurutnya, culture shock didefinisikan sebagai kegelisahan
yang mengendap yang muncul dari kehilangan semua lambang dan
simbol yang familiar dalam hubungan sosial, termasuk didalamnya
seribu satu cara yang mengarahkan kita dalam situasi keseharian,
misalnya: bagaiman untuk memberi perintah, bagaimana membeli
sesuatu, kapan dan di mana kita tidak perlu merespon. Deddy Mulyana
lebih mendasarkan cultural shock sebagai benturan persepsi yang
diakibatkan penggunaan pesepsi berdasarkan faktor-faktor internal
(nilai-nilai budaya) yang telah dipelajari orang yang bersangkutan dalam
lingkungan baru yang nilai-nilai budayanya berbeda dan belum ia
pahami. Di indonesia cultural shock sering disebut dengan istilah gegar
budaya di mana seseorang mengalami goncangan perasaan (kecemasan)
yang diakibatkan oleh perbedaan nilai kebudayaan baru yang tidak
sesuai dengan pola nilai kebudayaan yang sudah di anutnya sejak lama.
●Contoh : Saat seorang siswa yang harus tinggal jauh dari
lingkungannya untuk bersekolah di universitas pilihan. Akan ada
beberapa penyesuaian
c. Kesenjangan Budaya
Pengertian cultural lag (kesenjangan budaya) adalah penyebaran
kebudyaan asing tidak selalu berlangsung serentak, melainkan kadang
hanya sepotong-sepotong, sehingga menimbulkan suatu bentuk
ketimpangan kebudayaan atau cultural lag. 
●Contoh : Mencoret coret tembok sekolah dengan piloks
d. Anomi
Pengertian anomie adalah prilaku penyimpangan sosial yang dilakukan
oleh seorang individu atau kelompok di dalam kehidupan masyarakat.
Anomie ini banyak menimbulkan dampak negatif yang besar, lantaran
secara langsung yang dirugikan adalah masyarakat luas, dan secara tidak
langsung juga merugikan diri sendiri, keluarga, dan juga sanak saudara.
●Contoh : Para tokoh sosial media seperti selegram atau artis yang
menyalahgunakan koneksinya untuk mempengaruhi masyarakat bahwa
covid itu hanyalah permainan dan mengatakan tidak usah memakai
masker
e. Tindakan Kriminal Meningkat
Kriminalitas merupakan tindakan / perbuatan yang bersifat kriminal
dimana tindakan ini secara hukum telah melanggar peraturan undang –
undang dasar Negara Republik Indonesia.
●Contoh : mencuri, membunuh, memperkosa, korupsi, mengedarkan
Narkoba, menjual minuman keras, penculikan, penjualan manusia, dan
pemerintah yang bertindak dan bersikap menyimpang.

f. Pudarnya Solidaritas Sosial


Solidaritas sosial dapat dimaknai sebagai nilai-nilai kebersamaan yang
muncul pada anggota masyarakat, dan ditunjukkan dengan perilaku-
perilaku peduli satu sama lain. Solidaritas sosial dapat memudar seiring
dengan perubahan sosial dan modernisasi yang mengarah pada perilaku
individualis.
Pudarnya solidaritas sosial sering ditemui di masyarakat perkotaan, di
mana arus modernisasi dan globalisasi terjadi lebih masif dibanding di
pedesaan.
Kehadiran teknologi dan perubahan nilai-nilai sosial di masyarakat
perkotaan menjadi salah satu faktor pendorong memudarnya nilai-nilai
kebersamaan dan solidaritas tersebut.
Sebaliknya, di masyarakat pedesaan nilai-nilai kekeluargaan masih kuat
sehingga solidaritas sosial lebih terjaga.

●Contoh : masyarakat semakin individualis dan bersifat acuh, tidak


memprioritaskan kepentingan publik, dan kurang mengenal satu sama
lain dan berkurangnya interaksi sosial dengan sesama.

g. Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan atau yang sering kali disebut polusi merupakan


perubahan yang terjadi pada lingkungan yang terjadinya tidak
dikehendaki sebab berpengaruh pada kegiatan, keselamatan, dan
kesehatan makhluk hidup. Perubahan yang terjadi tersebut diakibatkan
oleh zat pencemar atau yang sering disebut dengan polutan. Zat yang
dapat dikatakan sebagai polutan adalah apabila jumlah bahan atau zat
tersebut lebih dari batas normalnya, berada pada waktu yang tidak tepat,
serta pada tempat yang tidak semestinya. Sehingga keadaan ekosistem
dalam lingkungan tersebut tidak lagi seimbang.

●Contoh : Membuang sampah cemilan di jalan saat bepergian


menggunakan mobil

Anda mungkin juga menyukai