2020
PERANCANGAN MESIN PENYARING PUPUK KOMPOS DENGAN MODEL AYAKAN
Disusun oleh :
SILINDRIS
BONAVENTURA PAKIDING
217021
FIRA ANDAR SASI
217035
SATRIA AJI RAMADHAN
217088
STEFI OKTANIDA LAKAUSU
217094
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Teknik
Disusun Oleh :
BONAVENTURA PAKIDING
NIM : 217021
NIM : 217035
NIM : 217088
NIM : 217094
TAHUN 2020
i
Akademi Teknik Sorowako
HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
Disusun oleh :
Bonaventura Pakiding NIM : 217021
Fira Andar Sasi NIM : 217035
Satria Aji Ramadhan NIM : 217088
Stefi Oktanida Lakausu NIM : 217094
Ditetapkan di : Sorowako
Tanggal :
DEWAN PENGUJI
Pembimbing 1 Pembimbing 2
iii
Akademi Teknik Sorowako
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
Sebagai sivitas akademika Akademi Teknik Soroako, kami yang bertanda tangan
dibawah ini menyatakan bahwa demi pengembangan ilmu pengetahuan
menyetujui untuk memeberikan kepada Akademi Teknik Soroako HakBebas
Royalty Non-Eksklusif (Non-Exclusife Royalty Free Right) atas karya ilmiah
kami yang berjudul :
Beserta perangkat yang ada, dengan hak bebas royalty non-eksklusif ini akan
demi Teknik soroako berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola
dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas
akhir ini tanpa perlu meminta ijin dari kami selama tetap mencantumkan nama
kami sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta, dengan menerapkan
prinsip-prinsip, etika, dan aturan hukum yang berlaku tentang penggunaan
informasi
Dilihat di : Sorowako
Pada tanggal : 15 September 2020
Yang menyatakan
Bonaventura Pakiding
217021
iv
Akademi Teknik Sorowako
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
limpah kasih dan anugrah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan program
tugas akhir yang berjudul “ PERANCANGAN MESIN PENYARING PUPUK
KOMPOS DENGAN MODEL AYAKAN SILINDRIS” dan dapat
merampungkan laporan ini tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar Ahli Madya pada program studi
Perawatan dan PerbaikanMesin di Akademi Teknik Soroako. Tujuan dari tugas
akhir ini. Menghasilkan rancangan mesin penyaring pupuk kompos yang dapat di
produksi untuk membantu petani di Luwu Timur dan menghasilkan rancangan
penelitian yang sesuai dengan road map penelitian Akademi Teknik Soroako
dalam penelitian tentang mesin-mesin teknologi tepat guna.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya laporan ini berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu dengan segenap rasa tulus hati penulis sampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Harjuma, S.S.T., M.T. selaku Direktur Akademi Teknik Soroako yang
telah menyetujui pelaksanaannya program tugas akhir ini.
4. Kedua Orang Tua penulis yang selalu memberikan dukungan sehingga dapat
melaksanakan program tugas akhir ini .
v
Akademi Teknik Sorowako
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
penyusunan laporan selanjutnya bisa lebih baik lagi, Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.
Penulis
vi
Akademi Teknik Sorowako
ABSTRAK
Pengamatan yang dilakukan terhadap petani lada di daerah Sorowako,
umumnya petani menggunakan pupuk kompos sebagai pupuk untuk tanaman lada.
Demikian pula pada bagian pertamanan Akademi Teknik Soroako, juga
menggunakan pupuk kompos sebagai pupuk untuk tanaman seperti bunga,
mangga, durian, rambutan, dan tanaman lainnya. Pupuk kompos yang baik untuk
digunakan pada tanaman lada dan tanaman-tanaman lain seperti yang ada di ATS
adalah pupuk kompos yang ukurannya homogen, sedangkan pupuk kompos yang
di jual umumnya berbentuk menggumpal. Untuk mendapatkan pupuk yang
ukurannya homogen, maka para petani memecahkan gumpalan pupuk menjadi
kecil-kecil dan melakukan penyaringan dengan cara manual yang hasilnya sangat
terbatas.
Penelitian atau tugas akhir ini bertujuan untuk merancang mesin penyaring
kompos yang dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk kebutuhan pertanian.
Perancangan dilakukan terhadap bentuk, pembuatan atau manufaktur, perawatan
dan keselamatan kerja. Hasil Rancangan mesin adalah mesin pengayak kompos
dengan model ayakan silindris telah berhasil dibuat dengan ukuran panjang 1400
mm, Lebar 800 mm, Tingg 1200 mm, Yang digerakkan oleh motor listrik 764
watt. Mesin ini dapat digunakan masyarakat untuk kebutuhan pertanian dengan
kemampuan 25 kg setiap kali proses penyaringan
Kata Kunci: Motor, Penyaring, Kompos
vii
Akademi Teknik Sorowako
viii
Akademi Teknik Sorowako
ABSTRACT
Observations were made of pepper farmers in the Sorowako area,
generally farmers use compost as fertilizer for pepper plants. Likewise, the
gardening section of the Soroako Technical Academy also uses compost as
fertilizer for plants such as flowers, mango, durian, rambutan, and other plants.
Good compost for use on pepper and other plants such as the one in ATS is
compost which is homogeneous in size, while compost that is sold is generally in
lumpy form. To obtain a homogeneous fertilizer, the farmers break the clumps of
fertilizer into small pieces and perform manual filtering, which results in very
limited results.
This research or final project aims to design a compost filter machine that
can benefit the community for agricultural needs. The design is carried out on the
form, manufacture or manufacture, maintenance and work safety. The result of
the design of the machine is a compost sieving machine with a cylindrical sieve
model that has been successfully made with a length of 1400 mm, width 800 mm,
height 1200 mm, which is driven by a 764 watt electric motor. This machine can
be used by the community for agricultural needs with a capacity of 25 kg per
filtering cycle.
ix
Akademi Teknik Sorowako
DAFTAR ISI
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
x
Akademi Teknik Sorowako
2.3 Sumber Energi Penggerak Mesin .............................................................. 11
2.5.5 Wiremesh........................................................................................... 18
xi
Akademi Teknik Sorowako
3.3.2 Wawancara ........................................................................................ 24
3.6.2 Diagram Alir Proses Manufaktur Tiap Komponen yang Perlu Dibuat 47
xii
Akademi Teknik Sorowako
4.1.1 Kelebihan .......................................................................................... 54
xiii
Akademi Teknik Sorowako
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 99
xiv
Akademi Teknik Sorowako
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampah merupakan sisa-sisa aktivitas makhluk hidup yang indentik
dengan bahan buangan yang tidak memiliki nilai, kotor, kumuh, dan bau. Sampah
organik seperti dedaunan yang berasal dari tanaman, jerami, rerumputan, dan
sisasisa sayur, buah, yang berasal dari aktivitas rumah tangga (sampah domestik)
memang sering menimbulkan berbagai masalah. Baik itu masalah keindahan dan
kenyamanan maupun masalah kesehatan manusia, baik dalam lingkup individu,
keluarga, maupun masyarakat. Masalah-masalah seperti timbulnya bau tak sedap
maupun berbagai penyakit tentu membawa kerugian bagi manusia maupun
lingkungan disekitarnya, baik meteri maupun psikis. Melihat fakta tersebut, tentu
perlu adanya suatu tindakan guna meminimalkan dampak negatif yang timbul dan
berupaya meningkatkan semaksimal mungkin dampak positifnya salah satunya
dengan membuat pupuk kompos.
Pupuk kompos adalah hasil penguraian dari campuran bahan-bahan
organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam
mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobic atau
anaerobic (Yuwono, 2005). Kebutuhan pupuk kompos di kabupaten Luwu Timur
cukup tinggi untuk mendukung visinya dibidang pertanian. Kebutuhan pupuk
kompos di kecamatan Towuti cukup tinggi untuk mendukung bidang pertaniannya
yang terdiri dari lahan tanaman lada sekitar 3.967,66 herktar yang menghasilkan
3.222,8 ton lada per tahun atau sekitar 75% dari total lada yang dihasilkan oleh
kabupaten Luwu Timur (https:/makassar.tribunnews.com/2018/08/27/dalam-
setahun-luwu-timur-hasilkan-4323-ton-lada).
Wabah Covid 19 yang melanda hampir seluruh belahan dunia, ternyata tak
menyurutkan petani dari Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Menurut
Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono, ekspor
tersebut menunjukkan sektor perkebunan memiliki peluang bertahan di tengah
pandemi Covid 19. Berdasarkan Data BPS yang diolah Ditjen Perkebunan, hingga
tahun 2019 Tiongkok menempati urutan ke-2 tujuan ekspor Lada Indonesia
setelah Vietnam. Volumenya mencapai 6.689 ton dengan nilai sekitar USD 21,06
1
Akademi Teknik Sorowako
juta. Sebagian besar lada Indonesia yang diekspor ke Tiongkok berupa lada putih
utuh.
Kasdi mengatakan, ekspor lada dari Luwu Timur merupakan bagian dari
upaya percepatan produksi komoditas sektor perkebunan. Melalui program
peningkatan produksi, nilai tambah dan daya saing (Grasida), diharapkan pada
tahun 2024 ekspor komoditas perkebunan bisa meningkat tiga kali lipat sesuai
target Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) yang telah dicanangkan Kementan
(https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=4283).
Melalui penjelasan diatas dapat dilihat bahwa kabupaten Luwu Timur
membutuhkan dorongan untuk terus meningkatkan hasil panen lada yang
kemudian di ekspor ke luar negeri. Salah satu hal yang dapat mendorong
produktivitas tanaman lada yaitu dengan pupuk terutama adalah penggunaan
pupuk kompos yang jauh lebih murah, ramah lingkungan, dan tentunya sangat
efisien. Oleh karena itu, petani Luwu Timur sangat membutuhkan mesin
penyaring pupuk kompos yang dapat digunakan untuk mengurangi biaya
pembelian pupuk karena para petani bisa memproduksi sendiri pupuk kompos
dengan jumlah yang diinginkan sesuai kebutuhan.
Bentuk pupuk kompos yang menggumpal dengan ukuran yang bervariasi
menjadi kekurangan yang dikeluhkan petani karena membutuhkan waktu yang
lama sebelum pupuk digunakan. Bentuk gumpalan harus dihaluskam terlebih
dahulu dan kemudian dilakukan penyaringan-penyaringan pupuk kompos dengan
system manual membutuhkan waktu yang panjang dan dengan volume yang kecil
untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensinya maka dibuatlah mesin
penyaring pupuk kompos untuk pupuk kompos sendiri ukuran butiran yang
distandarkan adalah 2-5 mm (Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
70/Permentan/SR.140/10/2011). Oleh karena itu,dalam pelaksanaan tugas akhir
ini kami ingin membuat perancangan dengan judul “Perancangan Mesin
Penyaring Pupuk Kompos Dengan Model Ayakan Silindris” guna memudahkan
para petani yang menggunakan pupuk kompos untuk kesuburan tanamannya
terutama tanaman lada.
2
Akademi Teknik Sorowako
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas diatas, maka rumusan
masalah ditetapkan sebagai berikut :
1. Bagaimana desain dan gambar kerja perancangan mesin pengayak pupuk
kompos dengan model ayakan silindris?
2. Elemen penggerak apakah yang cocok untuk digunakan sebagai sistem
trasmisi?
3. Bagaimanakah model ayakan yang ingin dibuat?
4. Bagaimanakah cara mengisi bahan baku (Pupuk) yang akan di ayak?
5. Bagaimanakah cara memisahkan hasil dan ampas dari proses pengayakan?
3
Akademi Teknik Sorowako
4. Mengetahui cara untuk mengisi bahan baku (pupuk) yang akan di ayak.
5. Mengetahui cara untuk memisahkan hasil dan ampas hasil proses
pengayakan.
4
Akademi Teknik Sorowako
proses pengujian dan pengoperasian, dan prosedur perawatan dan
perbaikan mesin.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN, terdiri atas kesimpulan dan saran.
5
Akademi Teknik Sorowako
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Penyaringan
Sistem penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan
perbedaan ukuran pertikel. dikenal dua macam produk yaitu: undersizesdan
oversize. Undersize adalah produk yang lolos pada lubang ayakan dan oversize
adalah produk yang tertahan oleh ayakan. Untuk pengayakan menggunakan dua
jenis ayakan, akan diperoleh tiga macam ukuran produk, yaitu Undersize, Onsize,
dan Oversize (STP Administrator. Pengolahan Sampah Organik “Pengomposan”).
Dalam proses industri, biasanya digunakan material yang berukuran
tertentu dan seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu
dilakukan pengayakan. Pada proses pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau
dilemparkan ke permukaan pengayak. Partikel yang di bawah ukuran atau yang
kecil (undersize), atau halusan (fines), lulus melewati bukaan ayak, sedang yang
di atas ukuran atau yang besar (oversize), atau (tails) tidak lolos.
6
Akademi Teknik Sorowako
yang tertahan oleh ayakan. Untuk pengayakan menggunakan dua jenis ayakan, akan
diperoleh dua tiga macan ukuran produk, yaitu Undersize, Onsize, dan Oversize.
Berikut adalah gambar dari pengayakan tunggal dan ganda :
Sumber : https://edoc.pub/kel-4-screening-pdf-free.html
7
Akademi Teknik Sorowako
yang berbeda. Beberapa mesin pengayak bekerja dengan gerakan melingkar atau
elipsoid terhadap permukaan ayakan.
Sumber: https://www.academia.edu/22571108/Ayakan,
8
Akademi Teknik Sorowako
b) Ayakan dengan gerak horizontal
Cara pengayakan dalam metode ini, sampel bergerak secara horizontal
(mendatar) pada bidang permukaan sieve (ayakan), metode ini baik
digunakan untuk sampel yang berbentuk jarum datar, panjang atau berbentuk
serat (tsffaunsoed2010.wordpress.com). Berikut adalah gambar ayakan
dengan gerak horizontal:
Sumber: https://www.academia.edu/22571108/Ayakan,
9
Akademi Teknik Sorowako
dapat mengurangi biaya pembelian pupuk di pasaran. Mesin penyaring pupuk
kompos yang sudah ada saat ini, memiliki bentuk rangka, sistem penggerak, maupun
bentuk ayakan pupuk yang sangat beragam sehingga dapat dijadikan sebagai acuan
atau refrensi dalam perancangan mesin penyaring pupuk kompos yang akan dibuat.
Sehingga mesin yang nantinya akan dibuat dapat disesuaikan dengan kebutuhan
petani. Berikut ini beberapa referensi yang dijadikan acuan dalam proses penelitian
perancangan ini yaitu :
Pada dasarnya alat ini berfungsi sebagai penyaring pupuk kompos. Proses
penyaringan dilakukan dalam satu tahap. Prinsip kerja dari mesin penyaring kompos
ini sumber putaran yang didapat dari motor bakar kemudian putaran diteruskan ke
10
Akademi Teknik Sorowako
reducer. Putaran yang telah di reduce kemudian diteruskan ke poros transmisi
sehingga penyaring berputar menyaring pupuk kompos.
Sumber:http://dx.doi.org/10.30656/jpmwp.v2i1.526
11
Akademi Teknik Sorowako
a) Motor Listrik AC
Motor AC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan tegangan AC
(Alternating Current). Motor AC memiliki dua buah bagian utama yaitu “stator”
dan “rotor”. Stator merupakan komponen motor AC yang statis. Rotor merupakan
komponen motor AC yang berputar. Motor AC dapat dilengkapi dengan
penggerak frekuensi variabel untuk mengendalikan kecepatan sekaligus
menurunkan konsumsi dayanya (http://blog.unnes.ac.id).
Motor listrik AC memiliki beberapa kelebihan diantaranya yaitu, desain
sederhana, biaya murah, penggantian mudah ditemukan, reliable operasi, dan
lain-lain. Selain kelebihan yang dimiliki motor listrik juga memiliki kekurangan
diantaranya yaitu, mahala kontrol kecepatan, ketidakmampuan untuk beroprasi
pada kecepatan rendah, kurangnya posisi kontrol, dan lain-lain.
Sumber: https://www.google.com/-three-phase-electrical-motor
12
Akademi Teknik Sorowako
b) Motor Bakar/MesinDiesel
Mesin diesel adalah mesin yang sistem pembakarannya di dalam (internal
combution engine ) menjadi pilihan banyak pengguna motor bakar untuk
kendaraannya karena keunggulan effisiensi bahan bakar (digilip.unila.ac.id).
Sebagai efek dari semakin ketatnya peraturan terhadap pencemaran lingkungan
hidup, mesin diesel menjadi salah satu pilihan dalam pemakaian sistem internal-
combustion engine. Internal combustion engine ini kita temui dalam sistem
mobil, kapal, alat pembangkit listrik portable, bus, traktor, dan lain-lain. Salah
satu keunggulan mesin diesel adalah sistem pembakarannya menggunakan
Compression-ignition ( pembakaran-tekan), yang tidak memerlukan busi. Pada
Motor Bakar Diesel salah satu system terpenting adalah system aliran Bahan
Bakar. Sistem bahan bakar adalah proses mengalirnya bahan bakar dari dalam
tangki hingga masuk kedalam sistem. Berikut adalah gambar dari motor bakar
diesel :
Sumber:https://www.tokopedia.com/teknikmart/mesin-serbaguna-engine-diesel-dongfeng-r175-7-
hp
Motor bakar ini juga memiliki beberapa kelebihan diantara yaitu, Mesin diesel
memiliki efisensi terhadap panas yang besar tentunya hal tersebut dapat lebih
menghemat penggunaan bahan bakar (solar) dari pada bensin, umumnya mesin
diesel lebih tahan lama dan tidak membutuhkan electric- igniter. Sementara
untuk kekurangannya sendiri yaitu, Motor bakar memerlukan alat pemutar
berupa motor starter dan baterai yang berkapasitas lebih besar untuk
13
Akademi Teknik Sorowako
memutarnya hal tersebut disebabkan karena mesin diesel memiliki perbandingan
kompresi yang lebih tinggi.
2.4.1 Poros
Elemen poros merupakan elemen utama pada sistem transmisi putar yang
dapat berfungsi sebagai pembawa, pendukung putaran dan beban dan pengatur gerak
putar menjadi gerak lurus.antara elemen poros dengan sistem transmisi mempunyai
hubungan perakitan secara langsung , dimana elemen-elemen sistem transmisi selalu
duduk atau bertemu pada elemen poros (modul elemen mesin 2, 1990). Dalam suatu
konstruksi mesin poros merupakan salah satu elemen penting yang digunakan dalam
mesin. Sehingga dalam penggunaannya ada beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan, seperti dimensi dari poros, kekuatan poros, kekakuan poros, serta
material atau bahan dari poros tersebut.
Sumber:https://www.indiamart.com/proddetail/v-belt-pulley-6721618530.html
14
Akademi Teknik Sorowako
2.4.3 Chain and Sproket
Elemen rantai dan sproket ini tersedia berupa elemen standar yang siap pakai,
seperti halnya bearing. Hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan rantai dan
sproket ini adalah dengan mengikuti petunjuk dan data spesifikasi rantai dan sproket
yang akan digunakan dari tabel atau katalog rantai sproket yang dikeluarkan oleh
pabrik pembuatnya. Rantai sebagai penerus daya mempunyai keuntungan -
keuntungan seperti: mampu meneruskan daya yang besar karena memiliki kekuatan
yang besar, memiliki keausan kecil pada bantalan, dan mudah untuk memasangnya.
Rantai juga mempunyai efisiensi yang tinggi sehingga bagus digunakan dalam
komponen mesin, serta dapat digunakana untuk menyalurkan daya yang lebih besar .
Berikut gambar dari elemen chain and sproket.
Sumber : https://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2019/12/rantai-dan-sprocket.html
15
Akademi Teknik Sorowako
mahal, proses pembuatannya sulit, memerlukan ketelitian yang lebih besar dalam
proses pembuatan dan pemeliharaan (https://teknikece.com/roda-gigi/). Berikut ini
adalah gambar dari roda gigi :
Sumber : http://rodagigiindonesia.blogspot.com
2.4.5 Bearing
Bantalan (bearing) adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk
membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu bergerak
pada arah yang diinginkan. Bearing menjaga poros agar selalu berputar terhadap
sumbu porosnya, atau juga menjaga suatu komponen yang bergerak linier agar selalu
berada pada jalurnya (https://teknikece.com/Bearing/). Berikut ini adalah gambar dari
bantalan :
Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Bearing_%28mechanical%29
16
Akademi Teknik Sorowako
2.5 Rumus Perhitungan Elemen Mesin
Untuk perhitungan elemen mesin yang digunakan dalam perancangan mesin
penyaring pupuk kompos ini dimulai dari perhitungan yang berkaitan dengan
transmisi daya (putaran motor). Pemindahan daya dari motor ke poros bertujuan
untuk mendapatkan putaran motor agar sesuai dengan rasio yang di inginkan. Untuk
mengetetahui jumlah rpm yang akan di gunakan maka rasio untuk mencari rpm yaitu
sebagai berikut:
i= =
n2 = Putaran reducer
D1 = Diameter pulley 1
r = radius pulley
17
Akademi Teknik Sorowako
Dimana: d = diameter poros (mm)
Dimana : = jari-jari
= panjang
= diameter luar pipa .....................(2.4)
2.5.5 Wiremesh
Berat komponen wiremesh dapat dihitung dengan rumus dibawah ini :
Dimana : V = volume
r = jari-jari
t = tinggi
R = radius ........................(2.5)
2.5.6 Trali
Trali sendiri dihitung mennggunakan rumus dibawah ini;
18
Akademi Teknik Sorowako
Dimana : V = volume
P = Panjang
g = gravitasi
= diameter luar ............................(2.6)
2.5.7 Bidang 1 Pada Wiremesh
Untuk menghitung bidang 1 di perlukan rumus dibawah ini:
Dimana: R = jari-jari
tinggi ......................(2.7)
Dimana : R = radius
= tinggi .........................(2.8)
Dimana : R = radius
= tinggi .............................(2.9)
19
Akademi Teknik Sorowako
2.5.10 Bidang 4 Wiremesh
Untuk menghitung bidang 4 di perlukan rumus dibawah ini:
Dimana : R = radius
= tinggi .....................(2.10)
𝑴𝑹 = .....................(2.12)
20
Akademi Teknik Sorowako
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pentahapan Proses Pelaksanaan Tugas Akhir
Proses pelaksanaan Tugas Akhir ini terdiri dari proses perancangan yang
meliputi bentuk, kekuatan bahan dan elemen mesin, pembuatan atau proses
manufaktur, pengujian dan pengoperasian, dan perawatan dan Keselaman Kerja.
Adapun diagram alir proses pelaksanaan Tugas Akhir ini adalah seperti pada gambar
3.1 di bawah ini:
21
Akademi Teknik Sorowako
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah lokasi tertentu yang digunakan untuk objek dan
subjek yang akan diteliti dalam penelitian. Sesuai dengan judul penelitian ini, maka
peneliti mengadakan penelitian dengan mengambil lokasi penelitian di kecamatan
Towuti, dan area sekitaran Kampus Akademi Teknik Soroako. Kedua kecamatan
tersebut merupakan kecamatan dengan mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani
lada. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk memilih kecamatan ini sebagai lokasi
penelitian dan kecamatan ini juga mewakili dari seluruh kecamatan yang ada di
kabupaten Luwu Timur sehingga penelitian yang kami dapat nantinya menjadi
gambaran dari keseluruhan pertanian di Luwu Timur. Waktu penelitian sekitar ±4
bulan dari bulan April 2020 – Juli 2020. Berikut adalah gambar lokasi penelitian
yang dilakukan :
Sumber : Citraayulestari02.Blogspot.com
22
Akademi Teknik Sorowako
3.3 Pengumpulan dan Analisi Data
Teknik pengumpulan dan analisa data merupakan tahapan yang dilakukan
untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam merancang suatu konstruksi
mesin. Data data yang dibutuhkan dapat diperoleh melalui metode studi Pustaka,
wawancara langsung dan analisa pasar. Informasi yang dibutuhkan dalam
perancangan mesin penyaring pupuk kompos ini yaitu mengenai proses penyaringan
pupuk, bentuk ayakan yang digunakan, konstruksi mengenai mesin penyaring pupuk,
kapasitas tampung ayakan, serta sumber energi yang cocok digunakan untuk
menggerakkan mesin penyaring pupuk kompos.
23
Akademi Teknik Sorowako
Gambar 14. Mesin Penyaring Pupuk Kompos dengan konstruksi yang
berbeda-beda
3.3.2 Wawancara
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara bertujuan
untuk mengetahui informasi secara langsung atau riil dari beberapa petani mengenai
proses penanaman lada, perawatan, pupuk yang digunakan, dan hasil panen. Metode
wawancara ini dilakukan melalui komunikasi telepon dengan petani yang berada
didaerah towuti, dan dilakukan wawancara langsung ke petani yang ada di
perkebunan timampu, kecamatan towuti. Data yang diperoleh yaitu sebagai berikut :
24
Akademi Teknik Sorowako
Untuk pupuk kompos padat
petani masih membeli di
pasaran belum bisa membuat
sendiri produk pupuk kompos
dikarenakan belum paham
takaran dan komposisinya
25
Akademi Teknik Sorowako
Penyaring Pupuk kompos dengan Model Ayakan Silindris. Adapun hasil dari analisis
yang diperoleh yaitu sebagai berikut :
26
Akademi Teknik Sorowako
Gambar 15. Rancangan bentuk penyaring pupuk kompos
27
Akademi Teknik Sorowako
4 Perawatan 1) Hasil rancangan mudah dirawat
2) Mudah dalam penggantian komponen
3) Tidak membutuhkan teknisi perawatan
khusus
5 Harga/Biaya 1) Biaya pembuatannya relatif murah.
2) Material yang murah dan mudah di
dapatkan.
6 Ergonomis 1) Hasil rakitan terlihat rapi.
2) Bentuk mesin yang estetik tetapi
tidak mengabaikan aspek
keselamatan.
7 Keselamatan 1) Mengutamakan keselamatan pengguna
mesin dan lingkungan sekitar.
28
Akademi Teknik Sorowako
Sebagai elemen penyaring atau pemisah
5 Wire Mesh pupuk kompos menjadi bentuk yang lebih
halus
6 Corong Penyaring Tempat keluarnya hasil penyaringan pupuk
kompos
29
Akademi Teknik Sorowako
Aspek Penilaian
No Nilai
Material Pembuatan Perakitan Performa Ekonomis Ergonomis Keamanan Estetika
Material
Pembuatan Perakitan Biaya Penggunaan Sangat Estetikanya
Sangat sangat Performa
1 5 sangat sangat sangat sangat aman sangat
Baik mudah sangat baik
mudah mudah bersaing nyaman. digunakan menarik
didapatkan
Material
Pembuatan Perakitan Performa Biaya Penggunaan Aman Estetikanya
2 4 Baik mudah
mudah mudah baik bersaing nyaman digunakan menarik
didapatkan
Material
Pembuatan Perakitan Biaya Penggunaan Estetikanya
cukup Performa Cukup aman
3 3 Cukup cukupt cukup cukup cukup cukup
mudah cukup baik digunakan
mudah mudah bersaing nyaman menarik
didapatkan
30
Akademi Teknik Sorowako
3.4.4 Rancangan Alternatif Fungsi Bagian
Adapun pengembangan konsep yang akan dinilai berupa energi penggerak,
Transmisi, Penyaring, Model ayakan, dan Material rangka. Penilaian pengembangan
konsep dapat dilihat pada tabel berikut :
1. Penggerak
Penggerak
Material 5 5 5
1.
Pembuatan 3 3 5
2.
Perakitan 5 5 5
3.
Cara Kerja 2 5 4
4.
Ekonomis 5 5 4
5.
Perawatan 2 4 4
6.
Ergonomis 2 4 3
7.
Estetika 2 4 3
8.
Keamanan 3 4 3
9.
Ranking Penilaian 29 39 36
31
Akademi Teknik Sorowako
2. Transmisi
Transmisi
Material 5 5 5
1
Pembuatan 5 3 4
2
Perakitan 5 4 4
3
Cara Kerja 4 3 5
4
Ekonomis 5 3 4
5
Perawatan 5 4 4
6
Ergonomis 4 3 4
7
Estetika 5 4 5
8
Keamanan 5 4 4
9
Ranking Penilaian 44 33 39
32
Akademi Teknik Sorowako
3. Penyaring
Penyaring (Wire)
33
Akademi Teknik Sorowako
4. Model Ayakan
Model Ayakan
Material 5 5 5
1
Pembuatan 3 3 4
2
Perakitan 3 3 5
3
Cara Kerja 4 4 4
4
Ekonomis 3 3 4
5
Perawatan 3 3 4
6
Ergonomis 3 3 4
7
Estetika 4 4 4
8
Keamanan 4 4 4
9
Rangking 29 29 38
34
Akademi Teknik Sorowako
5. Model Rangka
Material Rangka
Material 5 5 5
1
Pembuatan 5 3 4
2
Perakitan 5 5 5
3
Cara Kerja 2 5 4
4
Ekonomis 5 3 4
5
Perawatan 5 4 4
6
Ergonomis 3 4 3
7
Estetika 2 5 5
8
Keamanan 3 5 4
9
Ranking Penilaian 35 39 38
35
Akademi Teknik Sorowako
3.4.5 Kombinasi Bagian
Setelah menentukan alternatif fungsi bagian maka selanjutnya adalah
kombinasi fungsi bagian atau penggabungan. Semua komponen-komponen yang
telah dipilih kemudian akan digabungkan untuk mempermudah pemilihan,
komponen-komponen yang terpilih kemudian di beri tanda seperti pada tabel di
bawah ini.
1. Penggerak
2. Transmisi
Pulley dan Belt Chain dan Sprocket Roda Gigi
3. Penyaring
( Wire)
Galvanis Mesh Alumunium Mesh Stainless Steel Mesh
Model
4.
Ayakan
Segi Enam Segi Delapan Silindris
Jenis
5. material
rangka
36
Akademi Teknik Sorowako
3.4.6 Variasi Konsep
Variasi konsep atau konsep dasar pada perancangan adalah ”Transforamsi”
yaitu perubahan bentuk atau wujud lama menjadi bentuk atau wujud yang lain
melalui proses diantaranya penambahan, penggabungan, dan pengurangan tetapi
masih memiliki fungsi dan kegunaan yang sama seperti sebelumnya. Adapun Variasi
konsep dari rancangan mesin pengayak pupuk kompos model silindris adalah sebagai
berikut :
a. Konsep 1
Pada konsep 1 ini mesin memiliki ukuran yang minimalis namun tetap
memiliki standar kualitas yang baik. Dilengkapi dengan pengarah masuknya pupuk
sehingga memudahkan operator dalam memasukan pupuk ke dalam ayakan. Selain
itu, mesin ini mmenggunakan motor listrik AC sehingga tidak perlu khawatir akan
dampak polusi yang dihasilkan dengan motor listrik juga menjadikan mesin ini tidak
mahal dalam segi biaya.
37
Akademi Teknik Sorowako
b. Konsep 2
Untuk variasi konsep yang ke 2 ini secara umum mesin hampir sama seperti yang
pertama akan tetapi ada beberapa pembeda yakni pada variasi ke 2 ini mesin tidak
dilengkapi dengan pengarah masuknya pupuk hal itu juga memiliki potensi bahaya
yang besar bagi operator. Untuk sistem penggerak utama juga menggunakan motor
listrik serta sistem transmisi pulley & belt.
38
Akademi Teknik Sorowako
Penilaian
Aspek Pe
No. nil
yang
ai
Dinilai
an
Alt.1 (Konsep 1) Alt.2 (Konsep2)
No Aspek yang
dinilai
Material 5 3
1.
Pembuatan 5 4
2.
Perakitan 5 4
3.
Cara Kerja 5 4
4.
Ekonomis 4 4
5.
Perawatan 5 4
6.
Ergonomis 4 4
7.
Estetika 5 5
8.
Keamanan 5 4
9.
Ranking Penilaian 43 36
39
Akademi Teknik Sorowako
3.4.8 Konsep Bentuk
Berikut ini adalah konsep brntuk yang telah terpilih untuk perancangan mesin
penyaring pupuk kompos :
1 Rangka Utama
2 Cover
3 Motor
Penggerak
4 Sistem
Transmisi
5 Model Ayakan
40
Akademi Teknik Sorowako
3.5 Rancangan Kekuatan Bahan dan Elemen Mesin
Kekuatan bahan adalah kemampuan suatu bahan atau material yang telah
diperhitungkan/diukur agar mampu menahan beban yang diterima sehingga material
tersebut tidak mengalami deformasi/perubahan bentuk. Tujuan dari rancangan
kekuatan bahan adalah untuk menghitung kekuatan dari bahan atau material yang
akan digunakan pada Mesin Penyaring Pupuk kompos dengan Model Ayakan
Silindris. Sedangkan Elemen mesin adalah bagian dari komponen tunggal yang di
pergunakan pada konstruksi mesin,dan setiap bagian mempunyai fungsi pemakaian
yang khas. Tujuan dari elemen mesin adalah sebagai elemen pengikat,elemen
pemindah atau transmisi, elemen penyangga, elemen pelumas, dan elemen
pelindung. Adapun perhitungan kekuatan bahan dan elemen mesin pada tugas akhir
ini dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
Keterangan:
n2 = Putaran ayakan
i =Rasio ....................(2.1)
41
Akademi Teknik Sorowako
3.5.2 Panjang Belt
Belt berfungsi sebagai penghubung antara pulley motor dengan pulley
reducer. Input dari reducer dengan pulley antara poros ayakan dihitung dengan
perasamaan sebagai berikut :
L = Panjang sabuk
r = Jari-jari
L=2π.r+2
Gambar 18. Sketsa Puli dan sabuk .r
Sumber : Dokumentasi Pribadi
atau
42
Akademi Teknik Sorowako
b. Menentukan Volume Komponen dan Berat Komponen Ayakan
Pipa
Poro
s
Ayaka
n
Tral
i
Gambar 20. Komponen Ayakan
Untuk menentukan volume dan berat komponen pipa dapat menggunakan persamaan
(2.4) pada bab 2 yaitu :
Dimana : = jari-jari
= panjang
= diameter luar pipa
Dimana : V = volume
43
Akademi Teknik Sorowako
r = jari-jari
t = tinggi
R = radius
Untuk menghitung volume dan berat trali dapat menggunakan persamaan (2.6) pada
bab 2 yaitu :
Dimana : V = volume
P = Panjang
g = gravitasi
= diameter luar
Lalu untuk menghitung diameter poros juga menggunakan persamaan (2.3) pada bab
2 yaitu :
Untuk menentukan titik tengah dan titik berat bidang harus dihitung terlebih dahulu
volume dan berat komponen oleh karena itu pada komponen ayakan harus dihitung
terlebih dahulu volume dan berat komponen-komponenya yang kemudian hasilnya
akan dijumlah keseluruhan dan ditambah berat pupuk kompos yang masuk yaitu 25
kg untuk setiap 1 kali proses pengayakan.
44
Akademi Teknik Sorowako
3.6 Rancangan Pembuatan
Pembuatan dalam tugas akhir ini adalah manufaktur yang berarti membuat
atau menghasilkan dengan tangan atau dengan mesin melalui proses mengubah
bahan mentah menjadi produk atau barang untuk dapat digunakan. Proses
manufaktur dapat dibagi dalam dua jenis operasi utama yaitu: Operasi pemrosesan
(processing operations) dan operasi perakitan (assembly operation).Adapun diagram
alir proses perancangan manufaktur atau pembuatan dalam TA ini adalah seperti di
bawah ini :
Proses
45
Akademi Teknik Sorowako
penyaring pupuk kompos, komponen yang harus dibubut adalah pembuatan poros
dan facing pada permukaan roundbar.
2. Penyambungan
a. Pengelasan (Welding)
Las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang
dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair (modul proses manufaktur pengelasan,
1990).
b. Pengelingan
Pengelingan adalah proses penyambungan dua plat logam dengan
menggunakan paku keling dan Hand riveter (brainly.co.id).
46
Akademi Teknik Sorowako
3. Penekukan (Bending) & Pengerolan (Rolling)
Prosese bending dilakukan untuk membentuk cover output dan input dengan
material Mild Steel, penekukan dibentuk sesuai dengan bentuk gambar kerja yang
sudah ditentukan. Selain itu terdapat juga proses pengerolan pipa yang berfungsi
sebagai jalur yang bergerak memutar di atas roller.
3.6.2 Diagram Alir Proses Manufaktur Tiap Komponen yang Perlu Dibuat
Berikut adalah diagram alir dari Rancangan penyaring Pupuk kompos dengan
Model Ayakan Silindris.
Tida
k
Ya
47
Akademi Teknik Sorowako
b. Diagram alir proses manufaktur rangka profil L
Diagram Aktivita
Alir s
Mula
i
Mempersiapkan Plat yang akan di
Persiapan Bahan atau potong beserta dengan gambar kerja
Material
Melakukan pengukuran pada Plat
yang telah di gunting menggunakan
alat ukur meter atau mistar baja,
apabila hasil pengukuran tidak
Q Tida sesuai dengan yang di inginkan
C k maka akan di ulangi mulai dari
proses pemotongan dan apabila
telah sesuai maka dilanjutkan ke
proses selanjutnya.
Y
a
Melakukan Proses pemotongan pada
Plat menggunakan gunting plat
Proses Pemotongan
Selesai
Tabel 15. Diagram Proses Manufaktur Rangka
48
Akademi Teknik Sorowako
c. Diagram alur manufaktur cover
Diagram Aktivita
Alir s
Mula
i
Mempersiapkan Plat yang akan di
Persiapan Bahan atau potong beserta dengan gambar kerja
Material
Melakukan pengukuran pada Plat
yang telah di gunting menggunakan
alat ukur meter atau mistar baja,
apabila hasil pengukuran tidak
Q Tida
sesuai dengan yang di inginkan
C k maka akan di ulangi mulai dari
proses pemotongan dan apabila
telah sesuai maka dilanjutkan ke
proses selanjutnya.
Y
a
Melakukan Proses pemotongan pada
Plat menggunakan gunting plat
Proses Pemotongan
Selesai
49
Akademi Teknik Sorowako
3.7 Rancangan Pengujian dan Pengoprasian
3.7.1 Parameter dan Fungsi Pengujian
NO Parameter Pengujian Fungsi Pengujian
Memastikan putaran motor lancar, daya dan
putaran menuju poros ayakan sesuai dengan
1 Putaran Mesin
rancangan yang diinginkan agar output pupuk
kompos dapat terayak dengan baik.
Memastikan hasil ayakan pupuk kompos sesuai
50
Akademi Teknik Sorowako
3.7.3 Penjelasan Penggunaan Alat Ukur Khusus
a. Thacometer
b. Timbangan
Timbangan merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur berat
suatu benda (hausilmu.blogspot.com). Cara penggunaan alat timbangan adalah :
51
Akademi Teknik Sorowako
3. Tunggu pergerakan jarum sampai berhenti bergerak, kemudian baca hasil
timbangan.
1. Inspeksi
Memeriksa fungsi dari mekanisme kecepatan putar.
Membersihkan oli pelumas serta serbuk kotoran dan debu.
Mengencangkan baut-baut pengikat, ganti bila perlu.
2. Reparasi kecil
Kerjakan semua tindakan yang harus di lakukan pada inspeksi
Membongkar 2 sampi 3 unit yang kemungkinan besar akan aus atau kotor
dan membersihkannya, ganti bagian yang sudah rusak lalu rakit dan setel.
52
Akademi Teknik Sorowako
Mengadakan perbaikan bila di perlukan atau yang telah di catat pada
inspeksi.
3. Reparasi Medium
Kerjakan semua tindakan yang harus dilakukan pada reparasi kecil di tambah
dengan membongkar semua bagian yang kemungkinan akan aus dan harus di
ganti atau di perbaiki.
Kalibrasi ulang.
4. Bongkar Seluruhnya
Kerjakan semua tindakan yang harus di lakukan pada reparasi medium tetapi
pembongkaran menyangkut setiap unit, semua komponen yang sudah rusak
atau aus di ganti dengan komponen baru.
Memeriksa baut pengikat komponen ragum.
Mengecat semua permukaan yang harus di cat dengan cat baru.
53
Akademi Teknik Sorowako
` BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Rancangan dan Analisa Bentuk
Mesin penyaring pupuk kompos ini memiliki bentuk ayakan silindris dengan
diameter input dan output yang berbeda dikarenakan mempermudah jatuhnya pupuk
hasil proses ayakan. Selain itu, perancangan ini memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan mesin ayakan yang sudah ada sebelumnya. Tetapi selain
kelebihan yang dimiliki mesin ini juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut ini
kelebihan dan kekurangan perancangan mesin penyaring pupuk kompos dengan
model ayakan silindris.
4.1.1 Kelebihan
Kelebihan yang dimiliki dari mesin penyaring pupuk ini adalah :
1. Memiliki dimensi bentuk yang tidak besar sehingga mudah untuk di pakai sesuai
dengan lingkungan kondisi yang diinginkan (Dikebun/di pabrik)
2. Memiliki bentuk ayakan silindris yang akan mempermudah proses penyaringan
karena pupuk tidak akan mudah tersangkut di komponen ayakan
4.1.2 Kekurangan
Kekurangan yang dimiliki dari mesin penyaring pupuk ini adalah :
1. Tidak memiliki roda di bagian kaki rangka sehingga sulit untuk dipindahkan dan
harus menggunakan tenaga manusia.
2. Ayakan tidak memiliki cover khusus sehingga akan mengakibatkan pupuk jatuh
berserakan saat proses penyaringan.
54
Akademi Teknik Sorowako
55
Akademi Teknik Sorowako
56
Akademi Teknik Sorowako
57
Akademi Teknik Sorowako
58
Akademi Teknik Sorowako
59
Akademi Teknik Sorowako
60
Akademi Teknik Sorowako
61
Akademi Teknik Sorowako
62
Akademi Teknik Sorowako
63
Akademi Teknik Sorowako
64
Akademi Teknik Sorowako
4.2 Hasil Perhitungan Kekuatan Bahan dan Elemen Mesin
Hasil rancangan kekuatan bahan dan elemen mesin pada tugas akhir ini
bertujuan untuk memastikan setiap elemen dan material yang digunakan dalam
keadaan aman. Adapun elemen mesin yang akan dihitung terdiri dari putaran ayakan
dan rasio transmisi, dimensi belt, dan baut pengikat bearing. Sedangkan perhitungan
kekuatan bahan dilakukan pada poros penggerak ayakan pupuk kompos.
Berdasarkan perhitungan di atas, maka total rasio antara motor dan poros
pemutar ayakan adalah 40. Rasio ini diperoleh dari penggunaan reducer dengan
perbandingan 1 : 40. Sedangkan diameter pulley yang digunakan untuk belt
penghubung antara motor dan poros input reducer dan belt penghubung antara output
reducer dan poros pemutar ayakan pupuk kompos memiliki ukuran yang sama, yaitu
76,2 mm.
65
Akademi Teknik Sorowako
Dari penjumlahan di atas, dapat disimpulkan bahwa belt yang akan digunakan
pada mesin penyaring pupuk kompos ini adalah 29,1 inch dan tipe belt yang akan di
pakai adalah V-belt.
4.2.3 Menentukan Kekuatan Poros Ayakan
Poros yang digunakan untuk ayakan terbuat dari material St. 50 dengan
diameter 60 mm. Beban yang diterima poros terdiri dari momen puntir dari putaran
motor, gaya berat pipa penumpu, tralis, wiremesh, dan pupuk kompos yang
dimasukan ke ayakan. Adapun gambar ilustrasi beban pada poros adalah seperti
gambar di bawah ini:
66
Akademi Teknik Sorowako
4.2.4 Menentukan Volume dan Berat Komponen Ayakan
Berikut adalah perhitungan volume dan berat komponen yang ada pada
penyaring pupuk kompos.
1. Pipa
2. Pupuk Kompos
3. Wiremesh
67
Akademi Teknik Sorowako
4. Trali
5. Belt
68
Akademi Teknik Sorowako
4.2.5 Menghitung Titik Berat Bidang Pada Ayakan
a. Bidang I
b. Bidang II
c. Bidang III
Untuk bidang III ini sama dengan bidang II, jadi titik berat dari wiremesh bidang
I, II, dan III adalah sebagai berikut :
FB
FTot Fbel
t
FA
69
Akademi Teknik Sorowako
a. Momen Bengkok
b. Tegangan Bengkok
c. Momen Puntir
d. Momen Puntir
e. Momen Gabungan
70
Akademi Teknik Sorowako
f. Tegangan Bengkok Ijin
g. Diameter Poros
71
Akademi Teknik Sorowako
4.2.7 Perhitungan Momen dan Gaya
F1 F FB F F F4
A 2 3
FP
72
Akademi Teknik Sorowako
Gambar 24. Sketsa Ayakan
Sumber : Dokumen Pribadi
73
Akademi Teknik Sorowako
4.3 Hasil Rancangan Manufaktur ( Operation Plan )
Berikut Dibawah ini adalah Hasil Rancangan Manufaktur atau Operasi
Assembling ( Perakitan ) Dari tiap-tiap komponen pada Mesin Pengayak pupuk
Kompos dengan model ayakan silindris:
74
Akademi Teknik Sorowako
75
Akademi Teknik Sorowako
76
Akademi Teknik Sorowako
77
Akademi Teknik Sorowako
78
Akademi Teknik Sorowako
79
Akademi Teknik Sorowako
80
Akademi Teknik Sorowako
81
Akademi Teknik Sorowako
82
Akademi Teknik Sorowako
83
Akademi Teknik Sorowako
84
Akademi Teknik Sorowako
85
Akademi Teknik Sorowako
86
Akademi Teknik Sorowako
87
Akademi Teknik Sorowako
88
Akademi Teknik Sorowako
89
Akademi Teknik Sorowako
90
Akademi Teknik Sorowako
91
Akademi Teknik Sorowako
.’ ggf565t``4.4 Petunjuk Perakitan
Adapun Petunjuk Perakitan dari Mesin Pengayak pupuk Kompos dengan
model ayakan adalah :
92
Akademi Teknik Sorowako
2. Jumlah hasil Output yang dihasilkan.
Untuk mengetahui berapa banyak hasil output yang di keluarkan oleh mesin
tersebut maka dapat di uji dengan menggunakan :
a. Menggunakan Alat Timbangan.
3. Ukuran dari Pupuk kompos yang telah mengalami pengayakan, pengujiannya
adalah sebagai berikut:
a. Secara Visual
b. Secara lagsung (disentuh atau dirabah)
4.5.2 Petunjuk Pengoprasian
Berikut ini adalah cara atau prosedur petunjuk pengoperasian dari mesin
pengayak pupuk kompos :
93
Akademi Teknik Sorowako
kontak listrik/tersetrum), kabel dan cover dalam keadaan tertutup dan tidak
basah
b. Pastikan terdapat sumber listrik disekitar mesin sehingga memudahkan
operator untuk mengoprasikan mesin
c. Colokan kabel motor listrik pada sumber yang telah disediakan
d. Pastikan kabel terpasang dengan baik, setelah itu tekan saklar untuk
menghidupkan motor
2. Proses Pengayakan
a. Setelah saringan berputar, masukan bahan pupuk kompos kering yang telah
masuk kriteria proses pengayakan
b. Setelah pupuk terayak maka hasilnya akan jatuh pada bak penampungan
mesin jaulur bak penampungan hasil yang halus dan kasar akan terpisah
c. Masukan kembali hasil pengayakan kasar untuk proses pengayakan kembali
d. Setelah proses pengayakan selesai matikan saklar motor dan cabut kabel pada
sumber listrik.
e. Bersihkan kembali mesin agar tidak mengurangi kinerjanya saat digunakan
kembali.
4.6 Petunjuk Keselamatan Kerja
Berikut ini adalah penjelasan petunjuk keselamatan kerja :
94
Akademi Teknik Sorowako
c. Periksa kondisi komponen mesin sebelum digunakan.
d. Menjaga kebersihan mesin setelah selesai digunakan.
95
Akademi Teknik Sorowako
- Bebas dari benda-benda
yang berserakan dilantai
- Bebas dari genangan oli
dan air
- Sirkulasi udara yang baik
2 Menyiapkan semua perlenngkapan - Pastikan semua peralatan
yang akann digunakan dan perlengkapan dalam
kondisi baik dan aman
untuk digunakan
- Pastikan belt tidak lecet
dan tidak longgar ataupun
sobek
3 Memeriksa kondisi mesin yang akan - Pastikan semua baut
dioprasikan pengikat tidak longgar dan
dalam kondisi baik
4 Melakukan pengoprasian pada - Pada saat akan
mesin : menghidupkan mesin
pastikan switch di on kan
- Proses Menghidupkan Mesin
setelah kabel di colokan ke
Pastikan terdapat sumber listrik
sumber listrik
disekitaran mesin, colok
- Pastikan semua baut
kabel motor listrik pada
pengikat tidak longgar dan
sumber arus listrik, on kan
dalam kondisi baik
switch untuk proses
- Pastikan roller pengarah
pengoprasian mesin
rangka penyaring berfungsi
- Proses Penyaringan
dengan baik
Setelah ayakan berputar,
masukan pupuk kompos
kering, setelah pupuk
tersaring maka output akan
jatuh pada bak
96
Akademi Teknik Sorowako
penampungan, setelah proses
pengayakan selesai off kan
switch cabut kabel motor
listrik pada sumber arus dan
pastikan bersihkan kembali
mesin.
a. Suhu
Memeriksa motor listrik pada saat motor listrik tersebut beroperasi(Running),
Suhu normal motor listrik adalah 75C dengan menggunakan Tachometer.
Pemeriksaan ini di lakukan setiap 1 minggu sekali.
b. Suara atau Kebisingan
Memeriksa suara atau kebisingan perlu dilakukan pada saat motor listrik
beroperasi,pemeriksaan ini dapat dilakukan secara manual,yaitu dengan
mendengarkan bunyi-bunyi yang tidak normal.Pemeriksaan ini dilakukan 1
minggu sekali.
c. Terminasi
Memeriksa kekencangan baut-baut dan terminal kabel. Pemeriksaan ini di
lakukan pada saat motor tidak beroperasi dan terputus dari arus listrik.
Pemeriksaan ini dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Selalu menjaga kebersihan dari motor listrik karena kondisi motor yang kotor
dapat menyebabkan peningkatan suhu dan sistem pendingin tidak berfungsi
maksimal.
97
Akademi Teknik Sorowako
2. Petunjuk Perawatan untuk Transmisi (Pulley and Belt) yaitu:
a. Tegangan Belt
Mengecek tegangan pada Belt dengan menggunakakan Neraca Pegas.
Pengecekan ini dilakukan setiap 6 bulan sekali.
b. Memeriksa kekencangan dari pulley dan belt,jangan terlalu kendur ataupun
terlalu kencang karena dapat mengakibatkan slip. Melakukan pemeriksaan
setiap 1 minggu sekali.
c. Memeriksa kerusakan umum dari pulley dan belt seperti adanya retakan atau
belt sudah tipis. Pemeriksaan ini dilakukan setiap 6 bulan sekali
d. Jangan mengoleskan Grease atau gemuk pada belt.
98
Akademi Teknik Sorowako
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
“ Mesin penyaring kompos “ ini merupakan salah satu alat yang dapat
memebantu mempermudah pekerjaan petani ataupun pekerja kebun yang ada di
ruang lingkup kampus Akademi Teknik Sorowako. Dalam menyaring pupuk kompos
yang ada sehingga menghasilkan pupuk kompos yang berkualitas.
99
Akademi Teknik Sorowako
sesuai dengan keinginan operator sehingga operator tidak perlu mengeluarkan
tenaga yang cukup untuk memindahkan mesin tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Gayo, D. (2019, Mei Senin). kelebihan dan kekurangan motor listrik dan generator
listrik. Diambil kembali dari https://www.academia.edu:
https://www.academia.edu
Arya Nugroho, Eka Aryanti, Jamalludin, Sien Feliks Palindang (2019). Rancang
Bangun Mesin Penyaring Kompos. Soroako : Akademi Teknik Soroako
100
Akademi Teknik Sorowako
Santosa, M. R., & Savutera, B. (2012). Rancang Bangun Pengayak Pupuk Organik.
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas, 1-12.
Yasid, I. (2019, Mei Jumat). Tulisan Informasi Bermanfaat dan Berguna. Diambil
kembali dari Kelebihan dan Kekurangan Wire Mesh:
http://y900.info/kelebihan dan kekurangan wiremesh
101
Akademi Teknik Sorowako
LAMPIRAN
Berikut merupakan standar modul yang digunakan dalam proses perhitungan
sistem konstruksi dan elemen mesin,dimana semua rumus di ambil dan ditentukan
dari
mo
dul
yan
g
dite
rbit
kan
ole
h
ka
mp
us
Ak
ade
mi
Tek
nik
Sor
ow
ako
.
102
Akademi Teknik Sorowako
103
Akademi Teknik Sorowako
104
Akademi Teknik Sorowako
105
Akademi Teknik Sorowako
106
Akademi Teknik Sorowako
107
Akademi Teknik Sorowako
108
Akademi Teknik Sorowako
109
Akademi Teknik Sorowako
Untuk lampiran berikutnya ini yaitu berisikan tentang semua biaya-biaya yang harus
keluar dalam proses pembuatan mesin penyaring kompos yaitu sebagai berikut :
a. Biaya Material
t = 10 mm,
5 Plate Mild Steel 2 Sheet Rp.250.000 Rp.500.000
uk : 4' x 8'
(2)
6 Stainless Steel Plate 1 Sheet Rp.500.000 Rp.500.000
1.219x2.438
7 Motor Listrik AC 1 Hp 1 Ea RP.800.000 Rp. 800.000
Pillow block
12 6208 1 Ea Rp.90.000 Rp.90.000
Bearing
13 Round Bar 4 Inch 2 Length Rp.500.000 Rp.1.000.000
Mata gerinda
14 1 Inch 5 Ea Rp.5.000 Rp.25.000
potong besi
15 Mur baut M12 x 1,5 10 Ea Rp.2.000 Rp.20.000
RD 260–2
16 Elektroda las 1 Kg Rp.75.000 Rp.75.000
mm 2 kg
Jumlah Rp.6.310.000
110
Akademi Teknik Sorowako
b. Biaya Perancangan
c. Biaya Permesinan
Poros Utama
d. Biaya Fabrikasi
111
Akademi Teknik Sorowako
Assembling Pengelasan Total Jumlah Biaya Total Biaya
No
Dudukan Waktu/ja Tenaga Tenaga Tenaga Kerja
Transmisi m
1 Rangka dudukan plat sistem transmisi 8 2 Rp25.000 Rp 400.000
PlatDudukanchannelterhadapdudukan
4 2 Rp 200.000
2 rangka mesin Rp25.000
Total Rp 600.000
Biaya
Total jam Jumlah Biaya Total Biaya
No Assembling Pengelasan Rangka
Tenaga Tenaga Tenaga
Mesin
Kerja
1 Rangka dudukan Penyaring 10 3 Rp25.000 Rp 750.000
2 Rangka dudukan roller 3 3 Rp25.000 Rp 225.000
Rangka dudukan poros danpillow
3 3 Rp 225.000
3 block bearing Rp25.000
Rangka tempat pembuangan hasil sisa
4 3 2 Rp 225.000
kompos Rp25.000
Total Rp 1.425.000
Biaya
2 10 3 Rp25.000 Rp 750.000
Plat saringan terhadap rangka ayakan
silindris
3 Trali terhadap poros utama 5 3 Rp25.000 Rp 375.000
Total Rp 1.875.000
Biaya
Total Rp 150.000
Biaya
112
Akademi Teknik Sorowako
Biaya Material = Rp. 6.310.000.,00
113
Akademi Teknik Sorowako