Anda di halaman 1dari 13

Resume

Psikologi Agama
_________________
Nama : Rika Fauziah
NIM : 0301182199
...________________________...
...________________________...

Psikologi Agama
Jiwa, Keyakinan,
Kepribadian, __ Kepercayaan
Mental

Ilmu yang meneliti dan menelaah


tentang tingkah laku dalam
menjalankan kehidupan beragama

Fitrah manusia pertama ~ Beragama


Islam Benar

Fakta : pertama turun, diturunkan


dimana pemikiran b'dasarkan kitab
suci...
Objek Psikologi Agama

1. Kesadaran Beragama

2. Pengalaman Beragama

Dalam pengalaman beragama kita


bisa mengetahui bagaimana
seseorang menjalani kehidupan
beragama tersebut

Agar kita dapat mengetahui manfaat


agama bagi jiwa, dan juga dapag
merubah pola pikir kita dan dapat
mempengaruhi prilaku kita untuk lebih
sadar dengan agama yang kita anut
Dasar Dasar Psikologi Agama

1. An-Nafs
Jiwa, dorongan hati yang kuat
untuk berbuat baik, sesuatu 2. Al-'Aql
yang melahirkan sifat tercela Akal, intelegensi, potensi
dan buruk, sesuatu di dalam bagian dalam dan
diri manusia yang mempunyai
menggerakkan tingkah laku kemampuan mengikat
serta sisi dalam manusia obyek ilmu
yang diciptakan secara
sempurna dimana di _________________
_____________________
dalamnya terkandung potensi 3. Qalb
baik dan buruk Hati, substansi yang
Rujukan : (QS. As-Syams : 7-10) halus dan berfungsi
mengenal hakikat
segala sesuatu serta
memiliki kemampuan
untuk
_________________
_____________________ merefleksikannya

5. Fitrah
kondisi penciptaan manusia _________________
________________________
yang mempunyai
kecenderungan untuk 4. Ruh
menerima kebenaran potensi yang mengandung
Rujukan (QS. Ar-Rum : 30) energi cahaya, jadi ruh
adalah potensi nonfisik
yang terdapat dalam tubuh
_________________ manusia dan dilingkupi
olehnya atau tergantung
Nb: Dasar-Dasar padanya dalam beberapa
Psikologi Agama macam ketergantunganf
Menurut Perspektif
Al-qur'an dan hadits
Konsep dan Image Manusia
Beragama serta Relevansinya
dengan Pengembangan Harkat
dan Martabat
1. Konsep Manusia dalam Beragama
QS. Al-Maidah : 39
QS. Ar-Ra'du : 11
QS. As-Syams : 7-10
nafs dalam konteks pembicaraan
tentang manusia, menunjuk kepada sisi
dalam manusia yang berpotensi baik
dan buruk

2. Image Manusia Beragama


QS. Al-A'raf : 172
Ciri-ciri orang yang beragama dan kepercayaan dewasa adalah
orang yang mempunyai iman yang matang. Artinya, orang
tersebut tetap mempunyai ketahanan yang kuat untuk tidak
mudah meninggalkan agama dan kepercayaannya bila
mengalami kesulitan yang berat; mau mendalami pengetahuan
agama dan kepercayaannya untuk semakin mengenal dan
memahami kehendak tuhan.

Jadi, Konsep dan Image manusia beragama dan


relevansinya dengan pengembangan harkat dan
martabat manusia dalam Islam dapat dilihat dari
manusia sebagai makhluk multihakiki, manusia
sebagai makhluk multidimensi dan manusia sebagai
makhluk multipotensial
Manfaat Psikologi Agama
Menurut Perspektif Islam...

1. Secara Teoritis

Mengkaji tentang
perilaku-perilaku jiwa
keagamaan dan
mengakomodasi dan
mengembangkan
pemikiran-pemikiran perilaku
kegamaan.

2. Secara Praktis

Bisa memahami
perilaku-perilaku keagamaan
yang
didukung oleh motif-motif
tertentu, sehingga kita dapat
membimbing orang yang
berperilaku keagamaan tersebut

3. Secara Normatif

Dapat melihat perilaku keagamaan secara


proporsional, yang mendorong masyarakat
dapat hidup saling menghormati antar
pemeluk agama sehingga tercipta kerukunan
antar umat beragama dan antar umat
seagama
Perkembangan Ilmu Jiwa
Agama pada Manusia
Jiwa agama merupakan sesuatu
yang dirasakan dengan hati, pikiran dan
dilaksanakan dalam tindakan serta memantulkan
dalam sikap dan cara menghadapi hidup pada
umumnya.

Ruang Lingkup Jiwa Agama

1. Kesadaran Beragama
(Religius Counsciousness)
2. Pengalaman Beragama
(Religius Experience)

Mulai umur 3 dan 4 tahun anak-anak sering mengemukakan


pertanyan yang ada hubungannya dengan agama, misalnya: “Siapa
Tuhan, di mana surga, bagaimana cara pergi kesana”. Cara mereka
memandang alam dan Tuhan masih terikat dengan cara mereka
memandang dirinya sendiri. Belum ada pengertian metafisik.
Kepercayaan anak sangat tergantung kepada apa yang didengarnya
dari orang tuanya, gurunya dan orang-orang di sekitarnya. Boleh jadi
kepercayaan anak kepada Tuhan kontradiktif misalnya ia percaya
Tuhan ini masih pengasih dan penyayang tetapi ia juga percaya bahwa
Tuhan itu kejam karena membakar orang-orang yang berdosa
Konversi Agama
Konversi Agama berarti berlawanan
arah, yang dengan sendirinya konversi
agama berarti terjadinya suatu
perubahan keyakinan yang
berlawanan arah dengan keyakinan
semula

Faktor faktor penyebab konversi


agama

1. Pertentangan batin dan ketegangan perasaan


2. Pengertian hubungan dengan tradisi agama
3. Ajakan/seruan dan sugesti; peristiwa
konversi agama terjadi karena ajakan
dan sugesti
4. Faktor emosional
5. Faktor Kemauan
Hubungan Psikologi
Agama dengan Tasawuf

Psikologi agama adalah cabang psikologi yang


meneliti dan mempelajari tingkah laku manusia
dalam hubungannya dengan pengaruh keyakinan
terhadap agama yang dianutnya serta dalam
kaitannya dengan perkembangan usia
masing-masing. Upaya untuk mempelajari tingkah
laku keagamaaan tersebut merupakan
kajian empiris.Sedangkan berbicara tentang
pengertian tasawuf, dalam terminologi Islam,
ternyata banyak para ahli dan tokoh-tokoh Islam
yang berbeda pendapat tentang apa yang
sebenarnya pengertian tasawuf itu secara baik
dan benar.

Dari sini, baru muncul kategorikategori perbuatan


manusia, apakah dikategorikan sebagai perbuatan jelek
atau perbuatan baik. Jika perbuatan yang ditampilkan
seseorang baik, ia disebut orang yang berakhlak baik.
Sebaliknya, jika perbuatan yang ditampilkannya jelek,
ia disebut sebagai orang yang berakhlak jelek. Bagi
orang yang dekat dengan Tuhannya, yang akan
tampak dalam kepribadiannya adalah ketenangan.
Perilakunya juga akan menampakkan perilaku dan
akhlak-akhlak yang terpuji.
Zikir dan Do'a Sebagai Psikoterapi

Doa dan permohonan perlindungan kepada Allah


SWT adalah senjata. Kekuatan senjata tidak
semata-mata terletak pada ketajamannya, tapi
juga pada pemakaiannya. Apabila sangat tajam
dan digunakan oleh tangan yang kuat dan tanpa
penghalang maka senjata itu akan ampuh
menghancurkan musuh. Apabila satu syarat itu
hilang maka hilang pulalah pengaruhnya.
Demikian pula dalam maslah doa. Jika doa itu
sendiri kurang baik atau yang berdoa juga tidak
berkonsentrasi, baik hati maupun lidah yang
mengucapkannya, atau karena hambatan lain
maka doa itu tak aka membekas sama sekali dan
doa tidka mendapatkan apa-apa.
TINJAUAN PSIKOLOGI
MENGENAI SHOLAT
Sholat dalam dimensi psikologi dapat ditinjau
dari berbagai aspek yang dapat memberi
dampak positif bagi orang yang melakukannya,
yakni bagi jiwa atau tingkah
laku. Ibadah sholat memiliki dua dimensi, yaitu
dimensi individual dan dimensi sosial.
Dimensi individual adalah bagaimana sholat itu
dijadikan sarana untuk berkomunikasi
secara individu dengan Allah SWT. Dimensi
sosial adalah bagaimana sholat membawa
dampak positif bagi lingkungan sosial
masyarakat dimana individu itu berada.

Pengaruh shalat senantiasa ada pada diri


pelaku shalat. Dengan demikian, pandangan
yang mengatakan bahwa pengaruh shalat
dalam mencegah pelaku shalat melakukan
perbuatan keji adalah mutlak, yakni
pengaruh ini universal dan sinambung,
tetapi dalam batasan potensi bukan dalam
bentuk sebab yang sempurna. Dan untuk
menjadikan pengaruh potensial itu actual
,maka seseorang harus melenyapkan
bebrbagai penghalang yang ada,sehingga
pengaruhnya menjadi jelas dan nyata.
KONSEP KEPRIBADIAN DAN
FITRAH DALAM PSIKOLOGI
AGAMA
Kepribadian secara utuh terlihat dari ciri khas
(individuality), sikap dan perilaku lahir dan batin
(personality), pola pikir (mentality), dan jati diri
(identity). Dengan demikian, kepribadian yang
berdasarkan nilai-nilai ajaran agama terlihat dari
kemampuan seseorang untuk menunjukkan ciri
khas dirinya sebagai penganut agama, sikap, dan
perilakunya secara lahir dan batin yang sejalan
dengan nilai-nilai ajaran agama yang dianutnya,
pola pikirnya memiliki kecenderungan terhadap
keyakinan agamanya, serta kemampuannya
untuk mempertahankan jati diri sebagai seorang
yang beragama

Maka faktor yang menyebabkan manusia


berpaling dari fitrahnya adalah tidak
mengingat perjanjiannya dengan Allah. Setiap
manusia sebelum lahir ke muka bumi ini pernah
dimintai kesaksiannya atas wujud Allah dan
mereka menyaksikan atau mengenal Nya dengan
baik. Kemudian, hal itu mereka bawa terus hingga
lahir kedunia. Oleh karena itu, manusia betapapun
besarnya dia, kuat dan kaya, namun dia tetap
tidak dapat mengingkari bahwa dirinya tidak
memiliki wujud dirinya sendiri dan tidak dapat
berdiri sendiri dalam mengurus segala urusannya.
PERMASALAHAN-PERMASALAHAN
DALAM PSIKOLOGI AGAMA
Seluruh masalah kejiwaan yang dialami
manusia bersumber pada gangguan
kejiwaan yang dialaminya, dan untuk
mengetahui gangguan jiwa yang dideritanya,
diantara tanda-tandanya; Orang yang
terganggu jiwanya akan merasa dengki
melihat orang lain berhasil dalam usahanya,
atau orang yang mengalami ganggu
kejiwaan tidak dapat memanfaatkan potensi
dirinya.

Secara psikologis, keberadaan agama


merupakan tanggapan manusia terhadap
Tuhan sebagai pencipta alam semesta atau
sebagai Suatu Realitas Mutlak yang terdapat
dalam dirinya. Dengan agama manusia
menyadari hakekat keberadaannya didunia
ini. Di samping itu agama menawarkan
keselamatan dan ketenangan hidup bagi
manusia.
Ekspresi Keberagaman Manusia Psikologi
Kelahiran, Kematian dan Duka cita dalam
Perspektif Agama Modern Islam

1. Psikologi Kelahiran (Aging)


Manusia modern memiliki sudut
pandangnya berdasarkan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Dia percaya bahwa ilmu
pengetahuan dan teknologi memiliki
jawaban untuk semua pertanyaan
termasuk penuaan. Sudah hari-hari ketika
orang-orang yang digunakan untuk berpikir
bahwa penuaan dan mati adalah bagian
dari proses.

2. Psikologi Kematian (Death)


Menurut Islam, kematian pada manusia
terjadi ketika ruh terlepas dari tubuh
manusia dan tidak kembali lagi. Al-Qur’an
menceritakan peran malaikat untuk
mengambil ruh manusia dan
memisahkannya dari tubuh pada saat
kematian.

3. Psikologi Duka Cita (Bereavement)


Menurut psikologi agama, sebenarnya derita batin
yang dialami oleh korban musibah terkait dengan
ingat keberagamaan. Bagi mereka yang memiliki
keyakinan yang mendalam terhadap nilai agama

Anda mungkin juga menyukai