Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2

puspahadi.bc3@gmail.com
1. Bagus Hermanto bekerja pada perusahaan elektronik dengan dasar
upah harian yang dibayarkan bulanan. Dalam bulan Januari 2016
Bagus Hermanto hanya bekerja 20 hari dan upah sehari sebesar Rp
250.000. Bagus sudah menikah tapi belum memiliki anak. Berapa
PPh 21 bulan Januari?

Jawab:

Upah Januari 2016: 20 x Rp 250.000 = Rp 5.000.000


Penghasilan neto setahun: Rp 5.000.000 x 12 = Rp 60.000.000
PTKP K/0 = (Rp 58.500.000)

PKP: Rp 60.000.000 – Rp 58.500.000 = Rp 1.500.000

PPh 21 terutang setahun: 5% x Rp 1.500.000 = Rp 75.000


PPh 21 terutang sebulan: Rp 75.000 / 12 = Rp 6.250

Pada bulan yang sama (Januari), Bagus Hermanto menerima bonus kerja
dari perusahaan sebesar Rp 6.000.000. Berapa total PPh 21 terutang
bulan Januari?

Jawab:

Upah Januari 2016: 20 x Rp 250.000 = Rp 5.000.000


Penghasilan setahun: Rp 5.000.000 x 12 = Rp 60.000.000
Bonus:  (Rp 6.000.000)
Penghasilan neto setahun: Rp 66.000.000
PTKP (K/0): (Rp 58.500.000)

PKP: Rp 66.000.000 – Rp 58.500.000 = Rp 7.500.000

PPh 21 terutang Gaji + Bonus: 5% x Rp 7.500.000 = Rp 375.000


PPh 21 terutang Bonus: Rp 375.000 – Rp 75.000 = Rp 300.000

Sehingga total PPh 21 Bambang Hermanto pada bulan Januari adalah


sebesar:

PPh 21 terutang bulan Januari: Rp 300.000 + Rp 6.250 = Rp


306.250
Dengan menggunakan aplikasi HRIS Gadjian, HR atau pengusaha tidak
perlu lagi menghitung satu persatu PPh 21 karyawan. Di payroll
software Gadjian, PPh 21 karyawan akan langsung dihitung secara
otomatis dan ter-generate dalam slip gaji karyawan. Tidak hanya
menyediakan fitur menghitung pajak penghasilan PPh 21, Gadjian juga
menghitung gaji karyawan, upah lembur, hingga besaran iuran BPJS, baik
BPJS Kesehatan maupun BPJS Ketenagakerjaan.

2.

Anda mungkin juga menyukai