MATERI
Disusun oleh :
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan
berkat dan karunianya dan atas kehendaknya CRITICAL BOOK REPORT ini dapat
diselesaikan. Makalah ini sengaja dibuat penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ikatan
Kimia.
Dalam menyelesaikan critical book ini penulis banyak mengalami kesulitan namun berkat
dari bimbingan dari berbagai pihak akhirnya critical ini dapat terselesaikan. Penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam
pelaksanaan pembuatan critical book ini agar dapat terwujud dengan baik. Penulis menyadari
bahwa banyak kekurangan baik dalam penulisan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan di masa mendatang.
Semoga CRITICAL BOOK REPORT ini memberikan manfaat dan inspirasi bagi kita
semua
Penulis
i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................10
3.2 Saran.....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2.1 Rumusan Masalah
Apa sajakah macam macam senyawa kompleks yang dapat digunakan dalam
bidang kesehatan ?
Bagaimana cara pembuatan masing masing senyawa kompleks ?
Apa fungsi dari masing masing senyawa kompleks dalam bidang kesehatan atau
kedokteran ?
Bagaimana cara atau proses pengunaan masing masing senyawa kompleks dalam
bidang kesehatan atau kedokteran ?
Apa keuntungan dan bahaya pengunaan masing masing senyawa kompleks dalam
bidang kesehatan atau kedokteran ?
2
BAB II
APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS DALAM BIDANG KEDOKTERAN
C. Fungsi dari masing masing senyawa kompleks dalam bidang kesehatan atau
kedokteran
Dibidang kedokteran sebagai anti mikroba dan kemoterapi pada tumor (Aruna
dkk., 2006), bahan antiseptik, sebagai obat anti alkohol dan anti tuberkulosis, vanadosen
sebagai kontraseptik dan anti. Dalam penelitian bioaktivitas senyawa kompleks
ditiokarbamat, dapat digunakan sebagai anti tuberkulosis, ion logam tellurium (Te)
diketahui berperan sebagai anti korosi, sedangkan ion logam Seng (Zn) membantu sistem
imunitas tubuh, dibutuhkan dalam penyembuhan luka, serta dapat membantu syaraf
perasa dan penciuman.
Seng (Zn) merupakan unsur yang terlibat dalam sejumlah besar enzim yang
mengkatalisis reaksi metabolik yang vital. Selain itu, seng (Zn) berperan pula dalam
proses pembentukkan genetik, yaitu pada DNA dan RNA serta partisipasinya dalam
metabolisme protein, Zn juga essensial untuk pertumbuhan anak. Seng (Zn) berperan
dalam menyusun struktur protein dan membrane sel. Seng (Zn) berperan menstabilisasi
4
struktur protein, membantu sistem imunitas tubuh, dibutuhkan dalam penyembuhan luka,
serta dapat membantu syaraf perasa dan penciuman. Seng (Zn) sebagai katalisator enzim
superoksida (CuZnSOD) berperan mengeliminasi radikal bebas anionsuperoksida
(Widowati, dkk., 2008). Dalam bidang biologis, kompleks Zn dengan ligan NCS2
dijadikan model secara struktur dan spektroskopi dalam sisi pengikatan logam dalam
sejumlah protein metallotreonina dan metalloregulatori, menambahkan Zn-
diamilditiokarbamat dan Sbdiamilditiokarbamat dalam pelumas mesin diesel memiliki
sifat antioksidan. Seng (Zn) merupakan unsur yang terlibat dalam sejumlah besar enzim
yang mengkatalisis reaksi metabolik yang vital. Selain itu, seng (Zn) berperan pula dalam
proses pembentukkan genetik, yaitu pada DNA dan RNA serta partisipasinya dalam
metabolisme protein, Zn juga essensial untuk pertumbuhan anak.
D. Cara atau proses pengunaan masing masing senyawa kompleks dalam bidang
kesehatan atau kedokteran
Sintesis senyawa kompleks ditiokarbamat telah dilakukan dengan menggunakan
metode in-situ, yakni mereaksikan amina sekunder dengan karbon disulfida serta garam
logam yang dilarutkan dalam pelarut etanol dalam medium basa. Ion logam yang
digunakan adalah Zn2+ dan Te4+ yang dikomplekskan dengan ligan EtiPrDtc,
MeHepDtc, dan MeIsoButDtc. Senyawa kompleks yang dihasilkan dimurnikan dan
dikristalkan selanjutnya dikarakterisasi dengan menggunakan spektroskopi UV-VIS, FT-
IR, NMR, konduktometri dan mengukur titik leleh, kemudian diuji bioaktivitasnya
sebagai anti tuberkulosis.
5
amonium, natrium, litium, dan barium (Haas dan Schwarz 1963). Ligan ini dapat
diperoleh secara komersial maupun disintesis. Saat ini metode in-situ yang
diperkenalkan oleh Thirumaran dkk., (1998) lebih banyak digunakan dalam
sintesis senyawa kompleks ditiokarbamat. Dimana metode ini melibatkan reaksi
antara asam ditiokarbamat dengan logam dalam bentuk garamnya, dimana asam
ditiokarbamat disediakan dengan cara mereaksikan amina dengan karbon
disulfida dalam pelarut etanol. Senyawa ditiokarbamat sebagian besar dapat
membentuk senyawa kompleks dengan ion logam dari unsur transisi (Rogachev,
dkk., 1999). Ditiokarbamat adalah salah satu ligan yang dapat menstabilkan
senyawa kompleks logam dalam bilangan oksidasi yang tinggi . Pada penelitian
ini digunakan beberapa jenis logam dengan variasi bilangan oksidasi yaitu Zn(II)
dan Te(IV) untuk melihat perbedaan kekuatan ikatannya. Kekuatan pengkelatan
atom sulfur terhadap logam bergantung pada gugus R1(Etil, Metil) dan
R2(Isopropil, Heptil, Isobutil) yang terikat pada ligan (manoussakis dan Tsipis,
1973). Oleh karena itu pada penelitian ini digunakan pula beberapa jenis ligan
dengan variasi gugus R1 dan R2 yakni etilisopropilditiokarbamat,
metilheptilditiokarbamat dan metilisobutilditiokarbamat. Dalam penelitian
bioaktivitas senyawa kompleks ditiokarbamat, dapat digunakan sebagai anti
tuberkulosis (Carolina, 2011), ion logam tellurium (Te) diketahui berperan
sebagai anti korosi, sedangkan ion logam Seng (Zn) membantu sistem imunitas
tubuh, dibutuhkan dalam penyembuhan luka, serta dapat membantu syaraf perasa
dan penciuman (Widowati, dkk., 2008).
A. Macam macam senyawa kompleks yang dapat digunakan dalam bidang kesehatan
Senyawa kompleks Co(II) dengan ligan 1,10-fenantrolin dan anion
trifluorometanasulfonat ini bertujuan untuk mengetahui metode sintesis, formula,
konduktivitas senyawa kompleks, sifat magnetik, spektrum elektronik, spektrum IR, dan
difraktogram XRD senyawa kompleks. Senyawa kompleks ini disintesis dengan cara
6
mencampurkan Co(BF4)2.6H2O dalam pelarut akuades dan ligan 1,10-fenantrolin dalam
pelarut etanol, dengan perbandingan mol 1 : 3
7
C. Fungsi dari masing masing senyawa kompleks dalam bidang kesehatan atau
kedokteran
Senyawa kompleks Co(II) dengan ligan hidantoin yang terbukti mampu
meningkatkan sifat lipofilik ion Co2+ dalam kompleks Co2+-hidantoin, yang mudah
menembus dinding sel bakteri. Gugus-gugus fungsi pada protein dan DNA bakteri seperti
–SH dan –PO43- dapat berinteraksi dengan kompleks Co2+-hidantoin sehingga
mengganggu pembentukan dinding sel dan menghambat pertumbuhan bakteri. Senyawa
kompleks Co(II)-EDTA telah berhasil disintesis dan dikarakterisasi yang selanjutnya
dapat dimanfaatkan sebagai katalis. Senyawa kompleks heksakarbonildikobalt(0)
[Co2(CO)6] dengan aspirin juga terbukti mampu menghambat pertumbuhan sel yang
tidak diharapkan dan pembentukan pembuluh darah kecil sehingga mengurangi
pertumbuhan kanker dalam tubuh. Kompleks [Co(L)2Cl2].H2O (L= 2-p-tolyl-1H-
imidazo[4,5- f][1,10]phenanthroline) terbukti efektif sebagai agen antibakterial.
Pada penelitian ini dilakukan sintesis senyawa kompleks kobalt(II) dengan ligan
1,10-fenantrolin yang akan menghasilkan ion kompleks [Co(phen)3]2+, sehingga untuk
menetralkan kation kompleks tersebut digunakan suatu anion. Senyawa kompleks
[Co(phen)3]2+ dengan berbagai anion telah banyak disintesis dan dikarakterisasi, seperti
senyawa kompleks [Co(phen)3](I3)2, dan juga [Co(phen)3](C2Cl3O2)2, sedangkan dalam
penelitian ini digunakan anion CF3SO3-.
D. Cara atau proses pengunaan masing masing senyawa kompleks dalam bidang
kesehatan atau kedokteran
Sintesis senyawa kompleks kobalt(II) dengan ligan 1,10-fenantrolin, dan anion
yang digunakan adalah CF3SO3- atau trifluorometanasulfonat yang juga dikenal dengan
triflat. Senyawa komples ini dikarakterisasi dengan menggunakan berbagai instrumen
yakni Spektrofotometer Serapan Atom, Spektrofotometer FTIR, Spektrofotometer UV-
Vis (UltravioletVisible), Konduktometer, MSB (Magnetic Susceptibility Balance), dan
X-Ray Diffraction (XRD).
8
E. Keuntungan dan bahaya pengunaan masing masing senyawa kompleks dalam
bidang kesehatan atau kedokteran
Senyawa kompleks Co(II)-EDTA telah berhasil disintesis dan dikarakterisasi
yang selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai katalis (Paramita, 2012). Senyawa
kompleks heksakarbonildikobalt(0) [Co2(CO)6] dengan aspirin juga terbukti mampu
menghambat pertumbuhan sel yang tidak diharapkan dan pembentukan pembuluh darah
kecil sehingga mengurangi pertumbuhan kanker dalam tubuh (Juarip, 2012). Kompleks
[Co(L)2Cl2].H2O (L= 2-p-tolyl-1H-imidazo[4,5- f][1,10]phenanthroline) terbukti efektif
sebagai agen antibacterial. Senyawa kompleks sangat berhubungan dengan asam dan
basa Lewis dimana asam Lewis adalah senyawa yang dapat bertindak sebagai penerima
pasangan elektron bebas ion atau atom pusat, sedangkan basa lewis adalah senyawa yang
bertindak sebagai penyumbang pasangan elektron ligan (Shriver, 1940). Donasi
pasangan elektron ligan kepada ion logam pusat menghasilkan ikatan kovalen koordinasi
sehingga senyawa kompleks juga disebut senyawa koordinasi (Cotton & Wilkinson,
1984). Pembentukan senyawa kompleks sering disertai dengan terjadinya (perubahan)
warna yang mencolok. Sebagai contoh, kristal CoCl2.6H2O berwarna pink, dan berubah
menjadi biru dengan lepasnya ligan H2O yang dapat dilakukan melalui pemanasan atau
dengan penambahan aseton atau alkohol absolut (Sugiyarto, 2012).
Asam trifluorometanasufonat atau sering disebut triflat (HCF3SO3) merupakan
asam yang sangat kuat yang dapat digunakan sebagai katalis untuk sintesis senyawa
organik. Larutan ionik triflat yang tahan terhadap hidrolisis telah banyak digunakan
sebagai media reaksi karena sifatnya yang stabil dan titik didihnya yang tinggi (167-
170o C) serta viskositasnya cukup rendah (Nikolai et al., 2012).
9
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Kartina . Desi , (2013) , Sintesis Dan Karakterisasi Kompleks Zn(II) Dan Te(IV)
Ditiokarbamat Dan Potensinya Sebagai Anti Tuberkulosis , Tesis ; Makasar
Fa’izzah,M., (2016), Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Kompleks Kobalt(II) dengan
Ligan 1,10-Fenantrolin dan Anion Trifluorometanasulfonat, Skripsi,
Yogyakarta
11