Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIOMATRIAL 1

”SIFAT BAHAN KEDOKTERAN GIGI”

KELAS A

KELOMPOK 3

DISUSUN OLEH:

ADINDA RAHMADIRNA DWI APRILLI 201811002

ADINDA SEKARSARI 201811003

AGIE ARISYI NAIRADYA 201811004

ALIFIA SALSABILA 201811011

ALMAS THIRAFI 201811013

ANDRY 201811019

ANISA WIDIYA SURYANI 201811020

ARDELIA PUTRI WIDYADHARI 201811024

ARDHYANTI ARUMDYAH 201811025


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa yang dengan Rahmat-Nya makalah ini dapat

tersusun baik hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan banyak terimakasih atas segala

bantuan yang kami dapat sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dr. drg. Mirna Febriani, M.kes yang telah

memberikan tugas ini kepada kami. Dan kepada para tutor yang telah membimbing kami dalam

pembuatan makalah ini. Kami harap makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah

pengetahuan teman-teman sekalian.

Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan

dalam makalah kami ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik serta saran yang membangun

dari pembaca demi kesempurnaan makalah kami ini.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

1.1. LATAR BELAKANG......................................................................................................4

1.2. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................4

1.3. TUJUAN PENULISAN....................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................................5

PEMBAHASAN..............................................................................................................................5

2.1. SIFAT BIOLOGI BAHAN KEDOKTERAN GIGI.........................................................5

2.2. SIFAT KIMIA BAHAN KEDOKTERAN GIGI..............................................................6

BAB III..........................................................................................................................................11

PENUTUP.....................................................................................................................................11

3.1 KESIMPULAN...............................................................................................................11

3.2 PENUTUP.......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dental Material adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bahan-bahan yang digunakan di

kedokteran gigi, baik sifat-sifatnya maupun cara memanipulasi bahan tersebut. Terdapat banyak

bahan-bahan yang digunakan dalam kedokteran gigi. Salah satu dental material yang ada

yaitu bahan cetak, bahan pengisi cetakan, dan bahan restorasi. Bahan-bahan tersebut

diklasifikasikan lagi dalam beberapa jenis yang berbeda.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah kami kali ini sebagai berikut:

1. Menjelaskan sifat kimia bahan kedokteran gigi

2. Menjelaskan sifat biologi bahan kedokteran gigi

1.3. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan dalam makalah kami kali sebagai berikut:

1. Mengetahui sifat kimia bahan kedokteran gigi

2. Mengetahui sifat biologi bahan kedokteran gigi

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. SIFAT BIOLOGI BAHAN KEDOKTERAN GIGI

Istilah biokompatibel didefinisikan dalam Dorland’s Illustrated Medical Dictionary sebagai

selaras dengan kehidupan dan tidak memiliki efek toksik atau efek merugikan pada fungsi

biologis.1

Secara umum, biokompatibilitas diukur berdasarkan sitotoksisitas setempat (seperti respons

pulpa dan mukosa), respons sistemik, kemampuan menimbulkan alergi, dan karsinogen.1

Berdasarkan pada kriteria ini, persyaratan untuk sifat biokompatibilitas bahan-bahan kedokteran

gigi mencakup hal berikut :

 Bahan tersebut tidak boleh membahayakan pulpa dan jaringan lunak.1

 Bahan tersebut tidak boleh mengandung substansi toksik yang larut dalam air, yang dapat

dilepaskan dan diserap ke dalam sistem sirkulasi sehingga menyebabkan respons toksik

sistemik.1

 Bahan tersebut harus bebas dari bahan berpotensi menimbulkan sensitivitas yang dapat

menyebabkan suatu respons alergi.1

 Tidak mengandung racun, tidak hanya untuk pasien tetapi untuk operator/perawat Gigi

dan dokter Gigi. 1

Sifat- Sifat Biologikal Perubahan termal terdiri dari :

4
1. Dimension change (perubahan dimensi) Adalah perubahan yang terjadi dalam hal ukuran

dari suatu bahan oleh karena pengaruh reaksi kimia atau perubahan temperatur selama

proses penger/pemadatan atau sesudahnya setelah bahan tersebut di campur.

2. Thermal di mension change (perubahan di mensi oeh suhu) Bahan-bahan restorasi yang

ada di dalam mulut dapat mengalami perubahan oleh karena ekspansi thermal. Keadaan

restorasi yang tidak sepadan dengan struktur gigi maka dapat terjadi perbedaan ekspansi

yang dapat mengakibatkan terjadinya kebocoran antara bahan retorasi tersebut dengan

jaringan gigi

3. Thermal conductivity (penghantar panas) Bebagai jenis bahan mempunyai perbedaan

dalam penghantar panas.contoh : bila sebagian dai di ganti jaringan gigi di gantikan oleh

bahan tumpatan maka kadang-kadang gigi akan menjadi sensitif terhadap terjadinya

perubahan suhu dalam mulut.

Pengukuran biokompabilitas:

a. In vitro test: pengujian bahan pada mikroorganisme

b. In vivo test/animal test: pengujian suatu bahan pada binatang

c. Usage test:pengujian suatu bahan pada pasien.

2.2. SIFAT KIMIA BAHAN KEDOKTERAN GIGI

Sifat kimia suatu bahan di dalam mulut harus:

1. Tidak larut dalam saliva dan segala macam cairan yang biasa dimasukkan ke dalam mulut.

2. Tidak luntur.

3. Tidak berkarat.

I. Bahan kedokteran gigi klinis terdiri atas 4 jenis, antara lain:

5
a. Amalgam

Amalgam adalah campuran dari paduan logam (alloy) dan air raksa (Hg). Dental amalgam

yangpaling banyak digunakan untuk bahan tambal gigi merupakan alloy silver dan tin

kadang-kadang diberi sedikit tembaga dan zinc. Pada suhu kamar air raksa didapati

berbentuk cairan, titikbekunya adalah -39ᵒC. Dapat segera mengalami reaksi amalgamisasi

dengan logam seperti perak, tin, kuprum menghasilkan suatu bahan yang padat. Sewaktu

dicampur dengan mercury akan memadat dengan cepat dan menghasilkan suatu masa yang

keras dan kuat. Amalgam tergolong bahan yang kurang aman apabila digunakan karena

mengandung air raksa (mercury).2

b. Bahan cetak

Bahan cetak terdiri dari bahan cetak elastis dan non elastis. Bahan cetak elastis dibagi lagi

menjadi hidrokoloid dan elastomer. Bahan cetak hidrokoloid merupakan bahan cetak yang

substansi dasarnya berupa koloid yang direaksikan dengan air. Blastomer merupakan jenis

bahan cetak elastis lain diluar bahan cetak hidrokoloid. Suatu bahan cetak elastomer terdiri

atas molekul atau polimer besar yang diikat oleh sejumlah kecil ikatan sedangkan bahan

cetak non elastis terdiri dari plaster of paris, zinc oxide eugenol, impression compound, dan

impression wax.2

c. Resin komposit

Menggunakan monomer yang merupakan diakrilat aromatic atau alipatik. Monomer yang

sering digunakan pada bahan komposit yaitu Bis GMA (Bisphenol A-Glycidyl

Methacrylate), UDMA (Urethane Dimethacrylate), TEGDMA (Triethylane Glycol

Dimethacrylate). Penambahan partikel anorganik sangat penting dalam memperbaiki

6
kekurangan pada resin. Tujuan untuk mengikat partikel pengisi anorganik dengan resin

matriks yang berfungsi untuk meningkatkan sifat fisik dan mekanis resin. Contoh bahan

pengikat yang sering digunakan yaitu organosilanes (3- metoksiprofil trimetoksi silane),

zirconates dan titanates. Pada pembuatan resin komposit terjadi polimerisasi atau pengerasan,

polimerisasi terjadi ketika molekul-molekul resin dengan berat molekul kecil yang disebut

monomer bergabung bersama untuk membentuk rantai panjang, molekul dengan berat

molekul besar disebut polimer. Zat kimia yang menyebabkan reaksi polimerisasi adalah

initiator dan aktivator. Aktivator adalah molekul organik yang tersusun oleh tersier amine.

Aktivator mulai reaksi kimia dengan initiator untuk memulai proses pengikatan monomer

bersama-sama dalam satu waktu. Rantai polimer mempunyai kelompok-kelompok kecil

atom-atom mengantung pada sisi-sisinya. Ketika sisi-sisi polimer yang berdekatan berbagi

elektron-elektron, mereka membentuk ikatan kovalen yang menghubungakan (cross linking)

rantai-rantai bersama-sama. Ikatan silang polimer-polimer menghasilkan material yang lebih

kuat, kaku daripada polimer dengan rantai tunggal.2

d. Semen

Suatu semen haruslah dapat mencegah penetrasi zat kimia yang bersifat merusak dari bahan

restorasi ke dalam pulpa.2

II. Bahan kedokteran gigi labor terdiri atas 4 jenis, antara lain:

1) Logam

Semua logam dan logam campur yang digunakan dalam kedokteran gigi adalah bahan padat

seperti kristal, kecuali gallium dan merkuri yang berwujud cairan pada temperatur tubuh.2

7
gambar 1 UPSPHS Research Grant

2) Gypsum

Gypsum merupakan bahan alami yang berupa mineral bubuk putih dengan nama kimia kalsium

sulfat dehidrasi (CaSQ4 • 2H2O). Namun produk gypsum yang biasanya dipakai adalah kalsium

sulfat hemihydrate (CaSO42) 2 • H2O. Ketika hemihidrat dicampur dengan air terbentuk

dihidrat2

3) Wax (lilin)

Wax sintetis tersusun atas senyawa hidrogen, karbon, oksigen, dan klorin. Sebagian besar wax

sintetis memiliki struktur yang sama dan lebih homogen dibanding dengan wax alami. Sifat wax

bila dipanaskan hingga di bawah titik lebur, terjadi transisi padat-padat yaitu perubahan struktur

kristal lattice yang stabil (biasanya orthorombik) menjadi heksagonal. Pada keadaan tersebut wax

dapat dimanipulasi tanpa menyerpih, robek atau stress.2

4) Keramik

8
Keramik dibentuk dengan mencampur dengan membakar mineral mineral khususnya feldspar,

kaolin, quartz, fluks, dan pigmen. Sifat kimia suatu porselen memiliki sifat kelembapan kimia,

dimana kelembapan kimia ini merupakan karakteristik yang penting karena memastikan bahwa

permukaan restorasi gigi tidak melepaskan elemen-elemen yang berbahaya selain mengurangi

risiko dari kekerasan permukaan serta meningkatnya kerentanan terhadap adhesi bakteri. Selain

itu sifat kimia yang penting ini ialah porselen merupakan bahan yang biokompatibel dengan

lingkungan rongga mulut dan juga tidak dapat dirusak oleh lingkungan.2

9
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dalam makalah kami kali ini sebagai berikut:

 Istilah biokompatibel didefinisikan dalam Dorland’s Illustrated Medical Dictionary

sebagai selaras dengan kehidupan dan tidak memiliki efek toksik atau efek merugikan

pada fungsi biologis.

 Secara umum, biokompatibilitas diukur berdasarkan sitotoksisitas setempat (seperti

respons pulpa dan mukosa), respons sistemik, kemampuan menimbulkan alergi, dan

karsinogen

3.2 PENUTUP

Demikian makalah ini kami buat. Tentunya masih banyak kekurangan yang perlu di perbaiki.

Sehingga kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan dan

kesempurnaan makalah kami berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Craig R.G., Powers J.M., Sakaguchi R.L. Restorative dental materials. 12th ed. Missouri:

Mosby Elsevier, 2009

2. Anusavice, KJ. Phillips Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Ed 10. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC. 2004

11

Anda mungkin juga menyukai