Anda di halaman 1dari 30

Laporan Praktikum

KIMIA ORGANIK I
“PENGENALAN GUUGUS FUNGSI ALDEHID DAN ALKOHOL”

“Ditujukan untuk nilai praktikum kimia dasar”

OLEH

KELAS : B – D3 FARMASI 2021


KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN : MUHAMMAD THORIQ TALIB

LABORATORIUM KIMIA FARMASI


JURUSAN FARMASI
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
Lembar Pengesahan
KIMIA ORGANIK I
“PENGENALAN GUGUS FUNGSI ALDEHID DAN ALKOHOL”

OLEH
KELOMPOK I
KELAS B-D3 FARMASI 2021

1. Indra Setiawan Podungge (821321048)


2. Fatmawaty Gusfiarini Pakaya (821321050)
3. Siti Anggraini Dunggio (821321055)
4. Marseli Tui (821321060)
5. Nurhayyu Kailani Tulen (821321062)
6. Ainurrahmi Hambali (821321070)
7. Shinta S. Rauf (821321073)

Mengetahui Asisten NILAI


Gorontalo, Maret 2022

MUHAMMAD THORIQ TALIB


KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada kita semua. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya. Atas berkat dan
rahmatnya sehingga laporan praktikum kimia organik yang berjudul “Gugus fungsi
aldehid & alkohol” dapat terselesaikan dengan baik
Ucapan terima kasih kepada asisten penanggung jawab percobaan sintesis
aspirin,serta kepada seluruh asisten praktikum Kimia organik yang telahmembimbing
kami sehingga laporan ini dapat selesai dengan baik dan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami memohon
maaf dan mengharapkan kritik serta saran dari kakak asisten, agar laporan ini dapat
menjadi laporan yang lebih baik lagi.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Gorontalo,Maret 2022

Kelompok I

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Tujuan Percobaan.........................................................................5
1.3 Maksud Percobaan........................................................................5
1.4 Manfaat Percobaan.......................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................6
2.1 Teori Umum.................................................................................6
2.2 UraianBahan................................................................................11
BAB IIIMETODEKERJA........................................................................14
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan..................................................14
3.2 Alat Dan Bahan...........................................................................14
3.3 ProsedurKerja..............................................................................14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................16
4.1 Hasil Pengamatan........................................................................16
4.2 Pembahasan ................................................................................16
BAB V PENUTUP .................................................................................22
5.1 Kesimpulan..................................................................................22
5.2 Saran............................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN- LAMPIRAN

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat,mencampur,meracik
formulasi obat,identifikasi,kombinasi,analisis dan standarisasi pembakuan obat
serta pengobatan,termasuk pula sifat-sifat obat dan distribusinya serta
penggunaannya yang aman. Farmasi dalam bahasa Yunani disebut farmakon yang
berarti medika atau obat,sedangkan ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari
tentang cara penyediaan obat-obatan menjadi bentuk tertentu (meracik) hingga
siap digunakan sebagai obat.
Kimia farmasi merupakan suatu disiplin ilmu gabungan kimia dan farmasi
yang terlibat dalam desain, isolasi sintesis, analisis , identifikasi, pengembangan
bahan-bahan alam dan sintetis yang digunakan sebagai obat-obat farmasetika,
yang dapat digunakan untuk terapi. Bidang ini juga melakukan kajian terhadap
obat yang sudah ada, berupa sifat kimiafisika, struktur, serta hubungan struktur
dan aktivitas (HSA).
Kimia organik secara umum diketahui sebagai salah satu bidang dalam
kimia yang mempelajari senyawa organik dengan cakupan bidang yang lebih luas
dan lebih lebar dari cakupan unsur lainnya. Ruang lingkupnya mencapai semua
materi kehidupan termasuk zat non hidup yang diproduksi melalui siklus
kehidupan.Selain itu, kimia organik juga mencakup sejumlah besar senyawa yang
tidak terkait dengan kehidupan yang telah dikembangkan oleh ahli kimia di
laboratorium dengan metode-metode yang dibuat.
Ilmu kimia adalah salah satu dari pelajaran dalam rumpun sains yang
merupakan dasar bagi ilmu pengetahuan yang lain, seperti kedokteran, farmasi dan
lain-lain. Mempelajari ilmu kimia dapat pula memenuhi keinginan seseorang untuk
memahami berbagai peristiwa alam yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
yaitu menanamkan metode ilmiah, mengembangkan kemampuan dalam
mengajukan gagasan-gagasan ataupun menyelesaikan masalah yang tengah
dihadapi dan memupuk ketekunan serta ketelitian bekerja yang berkaitan dengan
kehidupan nyata seperti dalam bidang IPTEK, lingkungan teknologi dan social

1
Kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang diperoleh dan
dikembangkan berdasarkan percobaan untuk mencari jawaban atas pertanyaan apa,
mengapa, dan bagaimana tentang gejala-gejala alam khususnya yang berkaitan
dengan komposisi, struktur, sifat, transformasi, dinamika, dan energetika zat.
Kimia adalah cabang dari ilmu fisik yang mempelajari tentang susunan, struktur,
sifat dan perubahan materi. Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari materi dan
perubahannya, sedangkan materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan
mempunyai massa. Dalam ilmu kimia terdapat dua hal yang berkaitan yaitu ilmu
kimia sebagai produk dan ilmu kimia sebagai proses. Kimia sebagai produk
mencakup sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas fakta, asas, konsep, teori,
serta prinsip-prinsip kimia. Kimia sebagai proses mencakup keterampilan-
keterampilan dan sikap-sikap yang dimiliki oleh para ilmuan untuk memeroleh dan
mengembangkan pengetahuan kimia.
Kimia organik adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang struktur,
sifat-sifat, perubahan, komposisi, reaksi dan sintesis senyawa yang mengandung
atom karbon tidak hanya senyawa hidrokarbon, tetapi juga senyawa yang
mengandung unsur lain, seperti hidrogen, nitrogen, oksigen, halogen fosfor,
silikon dan sulfur. Bidang ini pada dasarnya tidak hanya terbatas pada senyawa-
senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup melalui proses metabolisme berupa
metabolit primer maupun sekunder, tetapi juga pada senyawa yang sintesis oleh
manusia seperti polimer plastik. Senyawa organik membentuk dasar dari semua
kehidupan di bumi dan merupakan mayoritas bahan kimia yang diketahui.Pola
ikatan yang dibentuk oleh karbon berupa ikatang tunggal, rangkap dua, rangkap
tiga dan ditambah struktur dengan elektron terdelokalisasi membuat susunan
senyawa organik secara struktural sangat beragam. Cakupan aplikasi dari senyawa
organik ini sangat luas, mulai dari obat-obatan, makanan, bahan bakar,cat,
kosmetik dan lainnya.
Gugus fungsi merupakan bagian molekul yang mempunyai kereaktifan kimia.
Senyawa yang mempunyai gugus fungsi sama akan mengalami reaksi kimia yang
sama. Untuk senyawa dengan gugus fungsi sama akan lebih mudah menggunakan
rumus umum untuk senyawa-senayawa tersebut. Sebagai contoh

2
: etana merupakan senyawa alkana yang mempunyai rumus molekul CH 3-
CH3, pada senyawa ini hanya mempunyai ikatan C-H. Rumus umum untuk alkana
dituliskan sebagai R-H, dimana R menyatakan gugus alkil. Gugus alkil pada
CH3CH3 adalah CH3CH2-. CH3OH dan CH3CH2OH merupakan contoh senyawa
alkohol yang mempunyai gugus fungsi -OH, sehingga rumus umum untuk
alkohol dituliskan sebagai R-OH, diamana pada CH3CH2OH gugus R atau gugus
alkilnya adalah CH3CH2- .( Wardiyah, 2016)
Dalam kimia organik, gugus fungsi adalah gugus atom tertentu dalam
molekul yang bertanggung jawab atas reaksi kimia yang khas dari molekul
tersebut. Gugus fungsi yang sama akan mengalami reaksi yang sama atau serupa
terlepas dari ukuran molekulnya. Gugus fungsional melekat pada tulang punggung
karbon molekul senyawa organik. Mereka menentukan karakteristik dan
reaktifitas kimia molekul. Kelompok fungsional jauh lebih tidak stabil daripada
tulang punggung karbon dan cenderung berpartisipasi dalam reaksi kimia.
(Sri,2020)
Gugus fungsi senyawa karbon merupakan gugus atom/sekelompok atom
yang menentukan sifat khas senyawa karbon tersebut. Gugus fungsi senyawa
karbon merupakan bagian yang aktif, sebab bila senyawa karbon tersebut bereaksi
maka yang mengalami perubahan adalah gugus fungsinya. Senyawa karbon
dikelompokkan menjadi alcohol, eter, aldehid, keton, karboksilat, dan ester
(Sudarmo, 2006)
Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung gugus karbonil (C=O)
yang terikat pada sebuah atau dua buah unsur hydrogen. Golongan aldehid di
sebut golongan alkana. Senyawa-senyawa aldehid dengan jumlah atom C lebih
dari 5 sukar larut dalam air. Aldehihd dapat dioksidasi menjadi asam
karboksilatnya dan untuk gugus fungsi aldehid adalah R-CHO. (Suwarji, 2007)
Alkohol adalah senyawa yang mempunyai gugus fungsi hidroksil yang
terikat pada atom karbon jenuh. Alkohol mempunyai rumus umum ROH, dimana
R merupakan alkil, alkil tersubstitusi atau hidrokarbon siklik. Alkohol di sini tidak
termasuk fenol (Gugus hidroksil berikatan dengan karbon vinilik) karena sifat-
sifatnya kadang berbeda. Alkohol dapat di anggap merupakan turunan dari air

3
(H-O-H), di mana satu atom hidrogennya dig anti dengan gugus alkil. Alkohol di
klasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu alcohol primer, sekunder, dan tersier
(Riswiyanto 2009).
Alkohol dapat di kelompokkan menjadi alcohol primer,sekunder, dan
alcohol tersier, tergantung dari beberapa banyak atom karbon lain yang berikatan
dengan atom karbon yang juga mengikat gugus hidroksil. Alkohol primer
merupakan mempuyai rumus umum RCH2OH; Alkohol sekunder rumus
umumnya RR’CHOH; dan alcohol tersier rumus umumnya RR’RCOH, dimana
R,R’, dan R” melambangkan gugus alkil (Cheng, 2007).
1.1.1 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengelompokkan senyawa berdasarkan
gugus fungsi
2. Mampu menjelaskan piriodisitas satu kelompok senyawa gugus fungsi
tertentu
3. Mahasiswa memahami konsep reaksi yang terjadi pada gugus fungsi
aldehida
4. Mahasiswa mengetahui cara identifikasi senyawa gugus fungsi alkohol
5. Mahasiswa mampu mempelajari cara identifikasi alkohol
6. Mahasiswa mampu menjelaskan reaksi identifikasi alkohol
1.3. Maksud Praktikum
Setelah melakukan praktikum, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui:
pengenalan gugus fungsi aldehid dan alkohol.
1.4 Manfaat Praktikum
1. Agar mahasiswa menjelaskan pengelompokkan senyawa berdasarkan
gugus fungsi
2. Agar mampu menjelaskan piriodisitas satu kelompok senyawa gugus
fungsi tertentu
3. Agar mahasiswa memahami konsep reaksi yang terjadi pada gugus fungsi
aldehida
4. Agar mahasiswa mengetahui cara identifikasi senyawa gugus fungsi
alkohol

4
5. Agar mahasiswa mampu mempelajari cara identifikasi alkohol
6. Agar mahasiswa mampu menjelaskan reaksi identifikasi alkohol

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
2.1.1 Gugus Fungsi
Gugus fugsi adalah gugus atom yang menjadi ciri khas suatu golongan
senyawa karbon dan menentukan sifat kimianya. Apabila suatu senyawa karbon
mempunyai rumus molekul sama dapat menghasilkan isomer fungsional.
Senyawa-senyawa karbon yang saling berisomer fungsional yaitu: alkohol dengan
ester, aldehid dengan keton dan asam karboksilat dengan ester. ( waldjinah,2012)
Isomer posisi terjadi jika gugus fungsi yang diikat berpindah dari posisi
semula. Sedangkan isomer rangka atau rantai terjadi jika gugus alkil yang diikat
pada rantai berpindah dari posisi semula. (Waldjinah, 2012)
Suatu senyawa organik adalah senyawa yang utamanya terdiri dri
kombinasi atom C, H, O, DAN N, atom-atom tersebut berikatan dalam suatu
konformasi unik dan membentuk berbagai seyawa yang memiliki sifat dan fungsi
khusus. Sifat suatu zat merupkan suatu hal yang sangat penting dan berkaitan erat
dengan penggunaannya. Sifat suatu zat basanya ditentukan oleh suatu struktur
khusus pada molekul zat tersebut yang dikenal dengan gugus fungsional. Suatu
zat yang memiliki gugus fungsional berbeda. (Elizabeth, 2010)
Beberapa gugus fungsional sering ditemui pada senyawa organic adalah
alkohol. Aldehid, keton, asam koarboksilat, ester, dan benzene. Beberapa
diantaranya dapat menghasilkan turunan senyawa seperti fenol, amina, dan amida.
Setiap gugus yang memiliki sifta berbeda tentunya akan mempunyai reaksi yang
berbeda pada suatu indikator. Oleh karena itu, zat tertentu dapat digunakan
sebagai indikator untuk menunjukan adanya suatu gugus secara kualitatif.
(Elizabeth, 2010)
2.1.2 Alkohol
Alkohol merupakan nama suatu golongan senyawa organik yang tersusun dari
unsur C,H,O dengan struktur yang khas. Bila ditinjau dari kemanfaatannya dalam

6
sintesis senyawa organik, alkohol mempunyai peranan penting. Hal ini dikarenakan
alkohol dapat dibuat menjadi berbagai senyawa oragnik yang termasuk golongan lain,
misalnya alkil halida, aldehida, keton, dan asam karbosilat. Disamping manfaatnya
yang cukup banyak, alkohol juga memopunyai struktur yang cukup beragam yang
semuanya ditandai oleh adanya gugus-OH (alkohol) sebagai gugus fungsi golongan
alkohol. Dalam reaksi-reaksinya alkohol memperlihatnkan dua sifat yang berlawanan,
yaitu dapat menerima proton dan juga dapat melepaskan proton. Kedua sifat ini dapat
diamati dari sejumlah reaksi yang terjasi pada alkohol (Parlan, 2003:1210.
Alkohol merupakan bahan alami yang dihasilkan dari proses fermentasi yang
banyak ditemui dalam bentuk bir, anggur, spritus dan sebagainya.
Dalampembentukan alkohol melalui proses fermentasi peran mikroorganisme sangat
besar dan biasanya mikroorganisme yang digunakan untuk fermentasi mempunyai
beberapa syarat. Beberapa jenis mikroorganisme tersebut disesuiakan dengan subtrat
atau bahan yang akan difermentasi dan kondisi proses yang berlangsung 9Santi,
2008:104-105).
Gugus -OH atau hidroksil adalah ciri khas alkohol. Tergantung pada sifat
karbon dimana gugus OH menempel alkohol di golongkan menjadi tiga kelas. Lebih
dari satu gugus –OH mungkin terdapat dalam satu molekul, senyawa ini dinamakan
alkohol polihidrat. Sebagai suatu kelompok senyawa, alkohol alifik merupakan cairan
yang sifatnya dipengruhi oleh ikatan hidrogen. Dengan bertambah panjangnya rantai,
pengaruh gugus hidroksi yang polar terhadap sifat molekul menurun. Sifat molekul
yang seperti air berkurang, sebaliknya sifatnya lebih seperti hidrokarbon
(Patrucci,1987:268-269).
2.1.3 Penggolongan Alkohol
Golongan alkohol dapat dikelompokkan berdsarkan jenis atom kerbon yang
mengikat gugus –OH, yitu terdiri dari : (1) alkohol primer, yaitu dengan gugus –OH
yang terikat pada atom C primer. (2) alkohol sekunder, dengan gugus –OH yang
terikat pada atom C sekunder, dan (3) alkohol tersir, dengan gugus –OH yang terikat
pada atom C tersier. Bila dari jumlah gugus –OH yang terdapat dalam masing-masing

7
strukturnya, golongan alkohol dapat dibedakan menjadi alkohol monohidroksi (yang
mempunyai satu gugus –OH), alkohol hidroksi (yang mempunyai dua gugus –OH),
dan sterusnya. Perlu diketahui bahwa apabila dalam suatu rumus struktur senyawa
terdapat gugus –OH yang langsung terikat pada cincin aromatik, maka senyawa
tersebut bukan termasuk golongan alkohol, melainkan golongan fenol (Parlan,
2003:122-123).
2.1.4 Aldehid
Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung gugus karbonil (C=O) yang
terikat pada sebuah atau dua undur hidrogen. Golongan aldehid disebut golongan
alkanal. Berikut adalah struktur aldehid:

Gambar 1. Struktur
Aldehid
Sumber. Suwarji, 2007
Senyawa-senyawa aldehid dengan jumlah atom Crendah (1s/d 5 atom C)
sangat mudah larut dalam air, sedangkan senyawa aldehid dengan jumlah atom C
lebih dari dari 5 sukar llarut dalam air. Aldehid dapat dioksidasi menjadi asam
karbosilatnya (Suwarji, 2007).
2.1.5 Sifat-sifat Aldehid
Sifat-sifat aldehid, karena aldehid tidak mengandung hidrogen yang terikat
pada oksigen, mka tidak dapat terjadi ikatan hidrogen seperti pada alkohol.
Seabliknya aldehit adalah polar dan dapat membentuk gaya tarik menarik
elektrostatik yang relatif kuat antara molekulnya, bagian positif dari sebuah molekul
akan tertarik pada bagian negatif dari yang lain (Fessenden, 1997).
Aldehid memiliki sifat lebih reaktif dari pada alkohol, dapat mengalami
reaksiadi, reaksioksidasi, dapat dioksidasi menjadi asam dapat mengalami reaksi
polimerisasi(Bertindak,2013)

8
2.2 Uraian Bahan
2.2.1 Uraian Bahan
1. Alkohol 70% (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : AETHANOLUM
Nama lain : Alkohol, etanol, ethyl alkohol
Berat molekul : 46,07
Rumus molekul : C2H6O
Rumus struktur :

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P


dan dalam eter P.
Pemerian : Cairan tidak berwarna jernih, mudah menguap dan
mudah bergerak. Bau khas rasa panas. Mudah
terbakar dan memberikan nyala biru yang tidak
berasap.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat. Terhindar dari cahaya,
ditempat sejuk jauh dari nyala api.
Kegunaan : Desinfektan.
Khasiat : Membunuh organisme yang terdapat pada alat.
2. Fehling A (Dirjen POM, FI III, 1979: 692)
Nama resmi          : FEHLING A
Kandungan         : CuSO4.5H2O 34,64 g, H2SO4pekat 6,5 ml dan aquadest
500 mL
Pemerian               : Cairan berwarna biru, tidak berbau
Kelarutan              : Mudah larut dalam air
Penyimpanan      : Dalam wadah tertutup baik

9
Kegunaan             : sebagai pereaksi
3. Formal dehid (Ditjen POM, FI III. 1979 : 259)
Nama Resmi : FORMALDEHYDI SOLUTIO
Nama lain : Formalin
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 30,03 gr/mol


Rumus Molekul : CH2O
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna atau hampir tidak
berwarna, bau menusuk, uap merangsang selaput lender
hidung dan tenggorokan. Jika disimpan di tempat dingin
dapat menjadi keruh.
Kelarutan : Dapat dicampur dengan air dan dengan etanol (95 %) P
Kegunaan : antiseptum ekstern; pengawet, sebagai indicator
pembanding
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya,
sebaiknya pada suhu diatas 20⁰C
4. Fehling B
Fehling B (Ditjen POM, 1979 : 160)
Nama : FEHLING B
Kegunaan : Sebagai pereaksi untuk gula yang mereduksi
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Pemerian : Cairan tidak berwarna
Rumus Molekul : KNaC4H4O6.4H2O
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
5. Asam Benzoat (Farmakope Indonesia Edisi III)
Nama : ASAMBENZIOICU

10
Sinonim : Asam Benzoat
Rumus Molekuler : C7H6H2AI
Rumus Bangun : COOH
Pemerian : Hablur halus ringan : tidak berwarba: tidak berbau
Kelarutan : Kelarutan dalam lebih kurang 350 bagian air, dalam
lebih kurang 3 bagian etanol (95%) P, dalam kloroform
P dan dalam 3 bagian eter.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Penggunaan : Anti jamur (untuk membunuh atau membasmi jamur).
6. Asam Sulfat (Dirjen POM, 1979)
Nama : ACIDUM SULFURIKUM
Nama Lain : Asam Sulfat
Rumus Kimia : H2SO4
Berat Molekul : 98,07
Rumus Molekul : H2SO4
Pemerian : Cairan jernih, seperti minyak, tidak berwarna, bau
sangat tajam dan porpsity
Kelarutan : Bercampuran dengan air dan dengan etanol, dengan
menimbulkan panas
Berat Jenis : Lebih kurang 1,84
7. NaOH (Kemenkes RI, 2014)
Nama Resmi : NATRII HYDROXYDUM
Nama Latin : Natrium Hidroksida
Pemerian : Bentuk batang, butiran, masa hablur atau keping,
kering, keras, rapuh, putih, mudah meleleh basah.
Sangat alkalis dan korosif. Segera menyerap
karbondioksida.
Kelarutan : Sangat muah larut dalam air dan etanol 95%
Indikasi : Natrium hidroksida mengandug tidak kurang dari

11
95,0% dan tidak lebih dari 100,5 alkali total,
dihitung sebagai NaOH, mengandung o3 tidak
lebih dari 3% (perhatikan haati-hati dalam
penanganan natrium hidroksida karena merusak
jaringan dengan cepat).
Berat molekul : 40,00
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

12
BAB III
METODE KERJA
3.1 Waktu Dan Tempat Pelaksaan
Praktikum Pengenalan gugus fungsi Aldehid dan Alkohol yang dilakukan
pada tanggal 9, Maret 2022 pukul 07:00 –10:00 WITA selesai pelaksaan praktikum
bertempat di laboratorium kimia farmasi, jurusan farmasi, fakultas Olahraga dan
Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo.
3.2 Alat Dan Bahan
a. Alat
Ada pun Alat-alat yang digunakan pada saat praktikum antara lain pemanas
air, penjepit tabung reaksi , pipet tetes ,rak tabung reaksi ,tabung reaksi.
b. Bahan
Adapun Bahan-bahan yang digunakan pada saat praktikum antara lain
alkohol 70%, asam benzoat 10% , asam sulfat pekat, CuSO4 10% formalin, gliseril,
NaOH 10 mL pereaksi fehling A dan B,
3.3 Cara kerja
a.) Aldehid
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sesuai prosedur penggunaan
2. Dibersihkan alat menggunakan Alkohol 70%
3.Diambil Formalin dan masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 1 mL
4.Diambil Pereaksi Fehling A dan B, kemudian melakukan pemanasan selamsa 6
menit
b.) Alkohol Primer
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sesuai prosedur penggunaannya
2. Dibersihkan alat menggunakan alakohol 70%
3. Diambil Etanol sebanyak 1 mL dan di masukkan kedalam tabung reaksi
4. Diambil Asam benzoate 1 mL dan Asam sulfat 1 mL kemudian dipanaskan
5. Diamati bau yang terjadi

13
c.) Alkohol Lain
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunnakan sesuai prosedur penggunaanya
2. Diambil Gliserol 1 mL, dan CuSO4 1 mL, dan larutan NaOH 1 mL kemudian
masukkan kedalam tabung reaksi
3. Diamati perubahan yang terjadi
d.) Dehidrasi Alkohol
1.Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sesuai prosedur penggunaanya
2. Diambil larutan etanol 1mL dan di tambahkan asam sulfat pekat 1 mL kemudian
masukkan ke dalam tabung reaksi
3. Diamati perubahan yang terjadi

14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Dan Pembahasan
4.1.1 Hasil
No Sampel Perlakuan Perubahan
Fisik Warna Awal Warna Akhir
1. Formalin Aldehid
dan
pereaksi
Jernih Warna: biru Setelah
Fehling
Endapan : dipanaskan:
Kuning Warna :
tidak
berubah
Endapan :
merah
2. Etanol, Alkohol
asam primer
benzoate,
dan asam Jernih Warna : bening Setelah

sulfat kekuningan dipanaskan


Bau : etanol Warna :
tidak
berubah
Bau: balsem
3. Gliserol, Alkohol
CuSO4, lain
dan NaOH
Biru jernih Gliseril dan Ditambahkan

15
CuSO4 NaOH
Warna : biru Warna : biru
tua kehijauan
4. Etanol dan Dehidrasi
asam Alkohol
sulfat
pekat Agak Keruh Warna : bening Ditambahkan
asam sulfat
Warna :beni
ng
kekuningan

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kimia organim percobaan gugus fungsi aldehid dan alkohol ini
dilakukan 4 percobaan. Mulai dari percobaan aldehid, alkohol primer, alkohol lain,
dan dehidrasi alkohol, adapun alat dan kami gunakan yaitu : alat yang kami gunakan,
gelas ukur, penjepit tabung reaksi, pemanas air, pipet tetes, rak tabung reaksi, tabung
raeksi. Bahan yang kami gunakan yaitu aluminium foil, alkohol 70%, asam benzoate
10%, asam sulfat pekat, CuSO4 10%, formalin, gliserol, NaOH 10%, dan pereaksi
fehling.
Percobaan pertama yaitu aldehid yang pertama kita lakukan adalah memasukan
formalin ke dalam tabung reaksi sebanyak 1 ml, lalu ditambahkan pereaksi fehling A
dan fehling B sebanyak 1 ml tujuan pencampuran formalin dan aldehid yaitu untuk
mengetahui perubahan yang terjadi pada senyawa aldehid (Hadari Nawawi, 2018).
Setelah dicampurkan tabung reaksi tersebut di tutup dengan aluminium foil tujuan
ditutup dengan aluminium foil yaitu menghindari kontaminasi dan mengoptimalkan
aktivitas DPPH dengan sampel uji (Hendra, 2020). Hasil yang didapat yaitu formalin
yang berwarna bening ditambahkan pereaksi fehling menjadi berwarna biru dan
terdapat endapan kuning perubahan warna menunjukan adanya senyawa aldehid pada

16
larutan perubahan ini dihasilkan dari pereaksi fehling sehingga larutan berwarna biru
(Raymond, 2009), setelah dipanaskan warna tidak berubah tetapi terdapat adanya
endapan merah hal ini dikarenakan aldehida dioksidasi menjadi asam karboksilat
dengan pereaksi benedict dan fehling, maka diperoleh endapan tembaga (Cu2O) yang
berwarna merah (Damayanti A dkk, 2016).
Percobaan kedua yaitu alkohol primer yang pertama kita lakukan yaitu
memasukan etanol sebanyak 1 mL, ke dalam tabung reaksi, kemudian menambahkan
asam benzoate 1 mL dan asam sulfat 1 mL, lalu tabung reaksi di tutup degan
aluminium foil, tujuan ditutup dengan aluminium foil yaitu menghindari kontaminasi
dan mengoptimalkan aktivitas DPPH dengan sampel uji (Hendra, 2020). Hasil yang
didapatkan yaitu etanol yang dicampurkan dengan asam benzoate dan asam sulfat
warnanya menjadi bening kekuningan dan bau etanol, setelah dipanaskan selama 3
menit, warna tidak berubah dan bau berubah menjadi bau balsem.
Percobaan ketiga yaitu alkohol lain, hal pertama yang kita lakukan yaitu
memasukan gliserol 1 mL, CuSO4 1 mL, dan larutan NaOH 1 mL dalam tabung
reaksi, lalu mengamati perubahan warna yang terjadi, hasil yang didapatkan yaitu
glieril 1 mL tidak berwarna setelah ditambahkan CuSO4 1 mL berubah warna menjadi
biru tua dan ditambahkan NaOH 1 mL berubah warna menjadi biru kehijauan
Percobaan keempat yaitu dehidrasi alkohol, hal pertama yang dilakukan yaitu
memasukan etanol 1 mL kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan asam sulfat pekat 1
mL.Hasil yang didapatkan yaitu etanol yang berwarna bening setelah ditambahkan
asam sulfat berubah menjadi agak kekuningan.

4.3 Kemungkinan Kesalahan


Kemungkinan kesalahan dari praktikum ini yaitu kurang tepat dalam
pemanasan atau pada saat pemanasan tabung reaksi tidak ditutup dengan aluminum
foil sehingga hasil yang didapatkan tidak sesuai atau tidak akurat

BAB V

17
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Gugus fungsi dapat berpengaruh pada sifat fisik dan kimia suatu suatu
senyawa organik.Molekul-molekul dikelompokkan berdasarkan basis gugus
fungsiny.Alkohol misalnya, memiliki subunit C-O-H.semua alkohol cenderung
bersifat hidrofilik, biasanya membentuk ester. (modul bahan ajar Kimia Organik
2016)
Oksidator sedang untuk mengubah aldehida menjadi asam kabosilat atau
(RCO2H) atau ion karbosilat atau (RCO2-). Aldehid mengandung gugus karbonil
yang mengikat atom hidrogen sehingga dapat mengalami oksidasi.Bila reduktornya
lemah misalnya H2, katalisator Ni atau LiAH4 dihasilkan alkohol, bila reduktornya
kuat misalnya Zn (Mg) dalam asam halida pekat akan terbentuk alkana (reduksi
cleammensen).Sedangkan suatu reaksi juga dapat masuk kedalam ikatan rangkap
karbonil. Misalnya pada senyawa karbonil dapat terjadi hidrogenasi aldehis bisa
terjadi karena adanya air, alkohol, hidrogen sianida.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Untuk Jurusan
Untuk Jurusan agar,kiranya tidak bertindak langsung dalam perbaikan dan
peninjauhan laboratorium
5.2.2 Saran Untuk Laboratorium
Untuk Laboratorium, Sebaiknya fasilitas alat dan bahan dapat ditingkatkan
kelengkapannya, agar hasil percobaan yang dihasilkan lebih maksimal
5.2.3 Saran Untuk Asisten
Untuk Asisten, agar kiranya dapat terjalin kerja sama yang lebih baik dan
membantu praktikan untuk memahami hal-hal yang belum dimengerti
5.2.4 Saran Untuk Praktikum
Untuk Praktikan agar kiranya semua praktikan memperhatikan arahan yang
diberi oleh asisten dengan baik agar mempermudah kita menyelesaikan praktikum
tersebut.

18
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, A.S. & Damayanti, A. (2016). Influence of Addition Silica, Velocity of
Centrifuge, and Waste Water Concentration on Caracteristic of ZeoliteSilica
Membrane. Jurnal Purifikasi, 16 (2), 67-77.

Anita, Sri. 2020. Penerapan Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) Pada Anak
Usia Dini Selama Pandemi Virus Covid-19 Di Kelompok A Ba Aisyiyah
Timbang Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga. Skripsi tidak
diterbitkan, Purwokerto: Program Pendidikan Agama Islam Institut Agama
Islam Negeri.

Anita, Sri. 2020. Penerapan Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) Pada Anak
Usia Dini Selama Pandemi Virus Covid-19 Di Kelompok A Ba Aisyiyah
Timbang Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga. Skripsi tidak
diterbitkan, Purwokerto: Program Pendidikan Agama Islam Institut Agama
Islam Negeri.

Chen, D. et al., 2007. A cross-sectional measurement of medical student empathy.


Journal of general internal medicine, 22(10), pp.1434–8

Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen


Kesehatan RI. Hal. 32-33.

Fessenden, R.J. dan Fessenden, J.s., 1997, Kimia organik, Jilid 1, Edisi III, Penerbit
Erlangga Jakarta,223-224.

Hornback, J.M., 2006, Organic Chemistry, 2nd Edition, Thomson-Broks/Cole,


Australia

Iwasaki H, Kitayama M & Onishi T. 2002. Process for producing acetals. European
Patent Specification

Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI

Murjana, A. (2020, 04 2020). Pengertian Desa Menurut Para Ahli Serta Fungsi 99
Ciri-Ciri Desa. Dipetik 08 14, 2020.

Petrucci, Ralph H., (1987), Kimia Dasar (Prinsip dan Terapan Modern Edisi
keempat jilid 1, Erlangga, Jakarta
Santi, S.S. 2008. Kajian Pemanfaatan Limbah Nilam untuk Pupuk Cair Organik
dengan Proses Fermentasi Tanaman Nilam. Jurnal Jurusan Teknik Kimia,
Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Jawa Timur. Surabaya, halaman
170- 175. http://google.com//eprints. [4 September 2015]

Wardiyah, Aryanti. (2016). Perbandingan Efektifitas Pemberian Kompres Hangat


Dan Tepid sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak Yang Mengalami
demam Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal Ilmu
Keperawatan - Volume 4, No. 1, 45. Diakses dari
jik.ub.ac.id/index.php/jik/article/download/101/94 pada 12 Januari 2018
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 : Alat dan bahan
1.Alat
NO NAMA GAMBAR FUNGSI
1. Tabung reaksi Sebagai wadah untuk menampung
bahan kimia

2. Penjepit DIgunakan untuk menjepit tabung


reaksi

3. Pipet tetes Berfungsi untuk memindahkan


cairan dalam jjumlah yang sangat
kecil

4. Penangas air Berfungsi untuk memanskan


larutan
2.Bahan
NO NAMA GAMBAR FUNGSI
1. Alkohol 70% Berfungsi untuk membersihkan
alat alat laboratorium

2. Aluminum foil Sebagai penutup tabung reaksi

3. Aquadest Sebagai bahan untuk memanskan


larutan

4. Formalin Sebagai sampel percobaan

5. Tisu Tisu berfungsi sebagai pembersih


alat alat laboratirium
6. Formalin Digunakan sebagai penanda

7 Fehling A Sebagai sampel percobaan

8. Fehling B Sebagai sampel percobaan

9. Asam benzoat Sebagai sampel percobaan


Lampiran 2 : Skema kerja
1.Aldehid

Memasukkan Menambahkan Melakukan


larutan formalin ke pereaksi fehling A pemanasan,
dalam tabung reaksi dan fehling B mengamati dan
sebanyak 1 mL mencatat
perubahan setelah
dingin

2. Alkohol primer

Menambahkan Kemudian
Memasukkan
asam benzoat 1 dipanaskan,dan
ethanol sebanyak 1
ml,dan asam sulfat mengamati bau
mL kedalam tabung
1mL yang tearjadi
reaksi
Lampiran 3 : Diagram Alir

1. Aldehid

Aldehid

Memasukan formalin ke dalam tabung reaksi seabanyak 1 mL


Menambahkan pereaksi fehling A dan fehling B
Kemudian melakukan pemanasan
Mengamati dan mencatat perubahan setelah dingin

2. Alkohol Primer

Alkohol primer

Memasukan ethanol sebanyak 1 mL ke dalam tabung reaksi


Menambahkan asam benzoat 1mL dan asam sulfat 1ml
Kemudian dipanaskan
Mengamati bau yang terjadi

Anda mungkin juga menyukai