Roll depan dan roll belakang merupakan basic dalam olah raga pada umumnya, dan
senam lantai pada khususnya. Namun tak jarang gerakan ini dilatih pula pada
disiplin lain seperti tari balet, modern dance, latihan militer dan lain sebagainya untuk
melatih dan membentuk stamina serta fleksibilitas tubuh.
Roll bagi pemula atau bagi yang belum bisa melakukannya merupakan suatu
tantangan tersendiri karena pemula selalu menganggap gerakan ini sebagai gerakan
yang berbahaya dan menakutkan meski nyatanya gerakan ini sangat aman untuk
dilakukan dan bahkan bayi pun akan dengan sendirinya suka melakukan gerakan ini
sebagai bagian dari proses pertumbuhannya.
Dalam hal ini, roll berfungsi untuk melatih mental melawan rasa takut dan rasa tidak
percaya pada diri sendiri.
Gerakan Roll juga bisa dipergunakan sebagai terapi psikologis untuk mengatasi
trauma pasca kecelakaan yang mengakibatkan cidera kepala dan leher.
Cara melakukan roll belakang merupakan kebalikan dari roll depan dan dapat
dilakukan dengan tiga jenis awalan, yakni awalan jongkok, awalan berdiri, dan
awalan berbaring.
A. Posisikan tubuh dengan posisi jongkok, kedua tangan diangkat ke arah depan,
ditekuk dengan tekukan penuh sehingga telapak tangan berada di atas bahu
dengan posisi menghadap ke atas, siku lurus mengarah kedepan.
B. Setelah itu jatuhkan pantat terlebih dahulu, bungkukkan tulang belakang
sebagai tumpuan awal menggelinding, tundukkan kepala hingga dagu
menempel ke dada.
C. Selanjutnya lakukan dorongan untuk menggelinding ke belakang. Jangan
rubah posisi tangan.
D. Dengan sendirinya kedua telapak tangan pada posisi semula akan menapak di
lantai. Gunakan telapa tangan ini untuk membantu melakukan dorongan
sehingga kepala tidak terbentur dengan lantai dan tubuh akan kembali ke
posisi awal.
2. Posisi Awal Berdiri