Anda di halaman 1dari 2

Fotofosforilasi Siklik

Reaksi fotofosforilasi siklik adalah reaksi yang hanya melibatkan satu


fotosistem, yaitu fotosistem I (P700) (Allen, 2003). P700 mengandung klorofil a
yang menyerap kuat energy cahaya dengan panjang gelombang 700 nm.
Pergerakan elektron dimulai dari fotosistem I dan berakhir di fotosistem I. Sesuai
dengan arti siklik yang artinya berputar atau berbentuk siklus, yaitu elektron yang
dikeluarkan dari sistem transfer elektron akan masuk ke pusat reaksi lagi pada
fotosistem I.
Tahapan

Reaksi pada fotofosforilasi siklik diawali ketika energi cahaya, yang


dihasilkan oleh matahari menyentuh daun, foton ini membuat klorofil pada
perangkat fotosistem I teraktivasi sehingga terbentuk elektron-elektron di P700,
elektron terus terbentuk dan menjadi menjadi terakumulasi karena rangsangan dari
luar. Energi foton dari cahaya matahari ditangkap P700 dan mengakibatkan
eksitasi electron (menjadi aktif karena rangsangan dari luar).
Elektron tereksitasi menuju akseptor elektron primer kemudian menuju
rantai transpor elektron. Karena P700 mentransfer elektronnya ke akseptor
elektron, P700 mengalami defisiensi elektron dan tidak dapat melaksanakan
fungsinya. Selama perpindahan elektron dari akseptor satu ke akseptor lain, selalu
terjadi transformasi hidrogen bersama-sama elektron pada fotosistem P700 itu.
Rantai transpor ini menghasilkan gaya penggerak proton, yang memompa ion H +
melewati membran, yang kemudian menghasilkan gradien konsentrasi yang dapat
digunakan untuk menggerakkan sintase ATP selama kemiosmosis, yang
kemudian menghasilkan ATP. Dari rantai transpor, elektron kembali ke
fotosistem I. Dengan kembalinya elektron ke fotosistem I, maka fotosistem I
dapat kembali melaksanakan fungsinya lagi .
Pada transpor elektron terjadi fotofosforilasi sehingga terbentuk ATP dari
ADP. Karena elektron kembali pada P700 maka tidak terjadi fotolisis air.
Sehingga pada fotofosforilasi siklik tidak dihasilkan oksigen dan NADPH seperti
pada fotofosforilasi non siklik. Electron yang dilepaskan oleh fotosistem I akan
ditangkap oleh akseptor electron. Electron tersebut selanjutnya diteruskan menuju
system feredoksin (Fd). Dari feredoksin electron tersebut diteruskan ke kompleks
sitokrom dan akhirnya kembali ke fotosistem I. fotofosforilasi siklik
menghasilkan ATP (Arnon, 1984).

Allen, J. F. (2003). Cyclic, Pseudocyclic and Noncyclic Photophosphorylation:


New Links in The Chain. Trends in Plant Science, Vol. 8(1), 15–19.
Arnon, D.I. (1984) The Discovery of Photosynthetic Phosphorylation. Trends
Biochem. Sci. 9, 258–262.

Anda mungkin juga menyukai