Anda di halaman 1dari 12

BAHAN AJAR

MATEMATIKA SMP KELAS VIII

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL


(SPLDV)

KONSEP PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

Disusun Oleh :
RIZKA NOVIANDA, S.Pd
No. Peserta : 20022218010213

PPG MATEMATIKA Daljab Tahap 1 UPI


2020

BAHAN AJAR 1
PENDAHULUAN

Sekelompok siswa SMPN 1 Tambun Selatan merencanakan studi wisata. Perwakilan


kelompok mereka mengamati brosur spesial yang ditawarkan oleh dua agen bus. Kedua
brosur tersebut tampak seperti gambar di atas.
Agen Bus Galaksi menawarkan paket studi wisata dengan biaya yang dikeluarkan sebesar
Rp150.000,00 per siswa dengan biaya pemesanan hanya Rp2.000.000,00. Di saat yang
sama, Agen bus Angkasa menwarkan paket studi wisata seharga Rp4.000.000,00 dengan
biaya yang dikeluarkan per siswa adalah Rp100.00,00. Menurutmu, agen bus manakah
yang akan kamu pilih? Jelaskan alasanmu mengapa agen bus itu kamu pilih? Bagaimana
Konsep Persamaan Linear Dua Variabel dapat membantu kita untuk membuat model
masalah di atas tanpa kesulitan? untuk mengetahuinya, kalian dapat mempelajari bahan
ajar tentang Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ini dengan baik

LATAR BELAKANG
Salah satu materi dalam matematika yang secara simultan terbangun terutama sejak
awal pembelajaran matematika di Sekolah Menengah Pertama adalah Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel merupakan bagian dari aljabar.
Seseorang sering mengalami suatu kegiatan aljabar di antaranya Persamaan Linear Dua
Variabel dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya situasi yang berhubungan dengan
perniagaan atau jual beli.
“ Dua kemeja dan dua celana harganya Rp704.000,00. Di toko dan merek yang sama, satu
baju dan tiga celana harganya Rp672.000,00. Berapa harga satu baju dan satu celana?”
Saat akan mencari penyelesaian dari masalah di atas, maka gunakan perhitungan
dengan konsep Persamaan Linear Dua Variabel. Agar terbangun kebermaknaan dalam
materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, maka aspek pemecahan masalah terutama
dari konteks yang ada di sekitar siswa perlu dijadikan sebagai acuan. Dengan demikian,
untuk mengkonstruksi pemahaman matematis yang kokoh, diperlukan pengembangan
bahan ajar dan soal- soal aljabar yang tidak rutin, menantang, berangkat dari masalah
sehari-hari yang memerlukan analisis, dan tidak hanya bisa diselesaikan dengan langkah-
langkah yang prosedural dan mekanistis. Karena hal ini seringkali menghilangkan

BAHAN AJAR 1
kebermaknaan dan keindahan matematika sehingga matematika dianggap sebagai sesuatu
yang tidak menyenangkan.
Ada tiga macam pendekatan sajian pembelajaran yang sedang popular akhir-akhir
ini, yaitu Konkrit, Semi Konkrit, Semi Abstrak, Abstrak (K, SK, SA, A); Concrete Pictorial
Abstract (CPA); dan Concrete Representational Abstract (CRA). Sajian materi dengan ketiga
pendekatan tersebut dilakukan bertahap dimulai dari hal-hal yang kontekstual dengan
kehidupan, berikutnya dituankan dalam bentuk iconic atau visual, baru disajikan dalam
bentuk simbolik. Proses ini dimaksudkan untuk menjembatani bagi mereka yang belum
siap dengan proses berpikir abstrak dalam mempelajari matematika. Pentahapan sajian
materi Persamaan Linear Dua Variabel berdasarkan pendekatan tersebut digambarkan
dalam bentuk gunung es matematika (iceberg) berikut:

Dalam bahan ajar ini, siswa terlebih dahulu diberikan permasalahan berupa
masalah kontekstual, kemudian siswa memulai dengan membuat model matematika
Persamaan Linear Dua Variabel dari situasi atau konteks yang diberikan, setelah itu siswa
diminta untuk menentukan selesaian. Selanjutnya siswa akan dikenalkan pada Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel dan yang terakhir siswa diminta untuk menyelesaiakan
masalah yang berkaitan dengan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.
Konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel akan digunakan siswa dalam
menyelesaikan masalah-masalah lain, misalnya aritmetika sosial, fungsi, persamaan garis
lurus, geometri, bilangan, dan lainnya. Oleh karena itu, konsep-konsep yang telah dipelajari
siswa sebelum materi ini perlu diingatkan kembali, sehingga akan nampak kesinambungan
antar materi, khususnya hierarkinya konsep matematika.

KOMPETENSI INTI
KI 3. Pengetahuan

BAHAN AJAR 1
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.

KI 4. Keterampilan

Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,


merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

KOMPETENSI DASAR
KD pada KI Pengetahuan
3. 5 Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan penyelesaiannya yang
dihubungkan dengan masalah kontekstual
KD pada KI Keterampilan
4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel
yang dihubungkan dengan masalah kontekstual

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Indikator KD pada KI Pengetahuan
3.5.1 Mengidentifikasi persamaan linear dua variabel dan sistem persamaan linear dua
variabel
3.5.2 Mengidentifikasi penyelesaian dari persamaan linear dua variabel dan sistem
persamaan linear dua variabel dari masalah yang diberikan
Indikator KD pada KI Keterampilan
4.5.1 Membuat model matematika sistem persamaan linear dua variabel dari masalah yang
diberikan
4.5.2 Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel di kehidupan sehari-
hari dengan metode grafik, eliminasi, dan substitusi

TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan metode diskusi online, ekspository,
dan penugasan diharapkan siswa dapat:
Memahami definisi persamaan linear dua variabel dan sistem persamaan linear
dua variabel dengan tepat dan percaya diri.
Mengidentifikasi penyelesaian dari persamaan linear dua variabel dan sistem
persamaan linear dua variabel dari masalah yang diberikan dengan disiplin dan
percaya diri
Menyusun model sistem persamaan linear dua variabel dengan tepat dan
tanggung jawab

BAHAN AJAR 1
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perasamaan linear dua variabel
dengan menerapkan metode penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel
dengan disiplin dan tanggung jawab

PETA KONSEP

BAHAN AJAR 1
MATERI PEMBELAJARAN

APERSEPSI
Di Kelas VII, kalian telah mempelajari materi tentang persamaan linear satu variabel
dan aljabar. Masih ingatkah kamu apa yang dimaksud dengan persamaan linear satu
variabel? Perhatikan penjelasan singkat di bawah ini!
Persamaan Linier dengan Satu Variabel (PLSV)
Persamaan Linier dengan Satu Variabel adalah persamaan yang memiliki satu variabel
dan peubahnya berpangkat satu.
Di bawah ini adalah beberapa contoh bentuk Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
1. a + 5 = 7
2. x = 3x + 6
Seperti yang telah dipelajari sebelumnya, untuk penyelesaian dari persamaan linear satu
variabel dapat digunakan beberapa cara. Salah satu di antaranya dengan sifat kesamaan.
Contoh:
1. Tentukan selesaian dari PLSV 4p+5=17
Menentukan nilai p pada persamaan linear satu variabel sebagai berikut.
4p+5 =17 (tulis kembali soal yang dimaksud)
4p+5-5 =17 (kedua ruas dikurangi 5)
4p =12
(kedua ruas dibagi 4)

p=3
Jadi, diperoleh nilai p =3 dan himpunan penyelesaian, Hp={3}

2. Tentukan selesaian dari PLSV 3x+2 = 2x+6


Menentukan nilai x pada persamaan linear satu variabel sebagai berikut.
3x+2 = 2x+6 (tulis kembali soal yang dimaksud)
3x+2-2 = 2x+6 (kedua ruas dikurangi 2)
3x = 2x+6
3x - 2x =2x + 4 – 2x (kedua ruas dikurangi 2x)
x =4
Siswa diminta untuk mengingat kembali konsep PLSV dan bagaimana menentukan
selesaian PLSV. Lalu, bagaimana dengan aljabar? Selain persamaan linear dua variabel,
kalian tentunya masih ingat persamaan garis lurus pada Bab 4 di Semester 1. Persamaan
garis lurus masih erat kaitannya dengan persamaan linear dua variabel. Oleh karena itu,
untuk memahami pengertian dan konsep dasar PLDV, kalian harus mengingat kembali
materi tentang Aljabar, Persamaan Linear Satu Variabel, dan Persamaan Garis Lurus.
Pelajari masalah di bawah ini dan selesaikanlah sebagai latihan awal kalian sebelum
memasuki materi Persamaan Linear Dua Variabel.

BAHAN AJAR 1
(LATIHAN UNTUK SISWA SEBAGAI MATERI PRASYARAT)

PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL


A. Konsep Persamaan Linear Dua Variabel
Perhatikan masalah kontekstual di bawah ini!
Agen Bus yang mana ya?
Sekelompok siswa SMPN 1 Tambun Selatan merencanakan studi wisata. Perwakilan
kelompok mereka mengamati brosur spesial yang ditawarkan oleh dua agen bus. Kedua
brosur tersebut tampak seperti gambar di bawah ini.
Agen Bus Galaksi menawarkan paket studi wisata dengan biaya yang dikeluarkan sebesar
Rp150.000,00 per siswa dengan biaya pemesanan hanya Rp2.000.000,00. Di saat yang
sama, Agen bus Angkasa menwarkan paket studi wisata seharga Rp4.000.000,00 dengan
biaya yang dikeluarkan per siswa adalah Rp100.00,00.

Menurutmu, agen bus manakah yang akan kamu pilih? Jelaskan alasanmu mengapa agen
bus itu kamu pilih.
Ayo, cek jawabanmu dengan melengkapi tabel di bawah ini.

BAHAN AJAR 1
Tabel: Perbandingan harga sewa agen bus Angkasa dan Galaksi
Bus Angkasa (biaya pemesanan Bus Galaksi (biaya pemesanan
Banyak Siswa hanya Rp2.000.000,00 dan hanya Rp4.000.000,00 dan
Rp150.000,-/siswa) Rp100.000,-/siswa)
5
15
25
35
45

Siswa dibimbing untuk menemukan jawaban dari permasalahan di atas, guru


memberikan scaffolding dengan mengajukan beberapa pertanyaan di bawah ini dengan
tujuan agar siswa mampu memahami definisi persamaan linear dua variabel dan membuat
model dari persamaan linear dua variabel
Perhatikan dengan seksama pada masalah pemilihan agen bus.
1. Uraikan dengan kata-kata bagaimana menentukan biaya sewa bus di Agen Bus Angkasa
jika siswa yang mengikuti studi wisata banyaknya sembarang.
Biayanya sama dengan … ditambah …
2. Gunakan variabel dan bilangan untuk menuliskan sebuah persamaan yang menjelaskan
biaya penggunaan Bus Angkasa dengan banyak siswa sebarang. Misal h menunjukkan biaya
yang dikeluarkan dan s menunjukkan banyak siswa:
h=…
3. Gunakan cara yang sama yang kamu lakukan pada pertanyaan 1 dan 2 untuk menuliskan
sebuah persamaan yang menjelaskan biaya penggunaan Bus Galaksi dengan banyak siswa
sembarang. Misal h menunjukkan biaya yang dikeluarkan dan s menunjukkan banyak
siswa:
h=…
Melalui proses berpikir dan diskusi siswa diharapkan dapat menjawab pertanyaan
di atas. Berikut ini adalah salah satu kemungkinan jawaban yang diharapkan muncul dari
siswa:
Jawaban:

Banyak Bus Angkasa (biaya pemesanan hanya Bus Galaksi (biaya pemesanan hanya
Siswa Rp2.000.000,00 dan Rp150.000,-/siswa) Rp4.000.000,00 dan Rp100.000,-/siswa)
5 2.000.000 + (150.000x5) = 2.750.000 4.000.000 + (100.000x5) = 4.500.000
15 2.000.000 + (150.000x15) = 4.250.000 4.000.000 + (100.000x15) = 5.500.000
25 2.000.000 + (150.000x25) = 5.750.000 4.000.000 + (100.000x25) = 6.250.000
35 2.000.000 + (150.000x35) = 7.250.000 4.000.000 + (100.000x35) = 7.350.000
45 2.000.000 + (150.000x45) = 8.750.000 4.000.000 + (100.000x45) = 8.500.000

1. Uraikan dengan kata-kata bagaimana menentukan biaya sewa bus di Agen Bus Angkasa
jika siswa yang mengikuti studi wisata banyaknya sembarang.
Biayanya sama dengan biaya pemesanan ditambah biaya studi wisata per siswa
2. Gunakan variabel dan bilangan untuk menuliskan sebuah persamaan yang menjelaskan
biaya penggunaan Bus Angkasa dengan banyak siswa sebarang. Misal h menunjukkan biaya
yang dikeluarkan dan s menunjukkan banyak siswa:
h = 2.000.000 + 150.000s

BAHAN AJAR 1
3. Gunakan cara yang sama yang kamu lakukan pada pertanyaan 1 dan 2 untuk menuliskan
sebuah persamaan yang menjelaskan biaya penggunaan Bus Galaksi dengan banyak siswa
sembarang. Misal h menunjukkan biaya yang dikeluarkan dan s menunjukkan banyak
siswa:
h = 4.000.000 + 100.000s
Berdasarkan masalah ini siswa diharapkan dapat menyimpulkan bahwa Persamaan yang
telah dibuat pada pertanyaan nomor 2 dan 3 adalah bentuk Persamaan Linear Dua Variabel
(PLDV)
Contoh:
Berikut ini adalah contoh bentuk persamaan linear dua variabel
a. y = x + 5
b. a + 2b = 4
c. 3m + 6n = 9
Variabel pada persamaan y = x + 5 adalah x dan y, sedangkan variabel pada persamaan a +
2b = 4 adalah a dan b. Adapun variabel pada persamaan 3m + 6n = 9 adalah m dan n.
Perhatikan bahwa pada setiap contoh persamaan di atas, banyaknya variabel ada dua dan
masing-masing berpangkat satu.

B. Definisi Persamaan Linear Dua Variabel


Persamaan Linear Dua variabel adalah persamaan linear yang memiliki dua variabel
dengan pangkat masing-masing variabel adalah satu. Berikut ini adalah bentuk umum dari
Persamaan Linear Dua Variabel:

Contoh:
1. Di bawah ini adalah contoh persamaan linear dua variabel:
a. 2x – 5y = 2
b.
c. m = ½ n
2. Di bawah ini adalah contoh yang bukan persamaan linear dua variabel:
a. 2x2 – 5y = 2
b.
c. mn = ½ n

BAHAN AJAR 1
LATIHAN SOAL
(Kerjakan latihan ini di buku Tugas)
1. Berdasarkan informasi yang kalian dapatkan, coba perhatikan tabel di bawah ini dan
jawablah pertanyaan-pertanyaannya.

Perhatikan nilai-nilai a, b, dan c. Adakah syarat-syarat suatu persamaan dikatakan


persamaan linear dua variabel? Kalau ada, apa saja syarat-syaratnya? Bagaimana bila salah
satu dari nilai variabel x atau y sama dengan nol? Lalu, bagaimana jika nilai a dan b
keduanya sama dengan nol?
Apakah membentuk suatu persamaan linear dua variabel? Buatlah simpulan dan berikan
alasamu!

2. Lima siswi SMP Negeri 1 Tambun Selatan telah menabung untuk mengikuti kegiatan
Outing Class. Mereka menyajikan data untuk menunjukkan tabungan masing-masing
sebagai berikut: Manakah dari kelima data di samping yang dapat menyatakan persamaan
linear dua variabel? Jelaskan!

BAHAN AJAR 1
3. Grafik berikut menunjukkan biaya c (dalam puluhan ribu rupiah) untuk pembelian n
tiket masuk suatu taman hiburan. Tuliskan persamaan linear dua variabel yang
menyatakan grafik di samping!

BAHAN AJAR 1
RANGKUMAN
1. Materi prasyarat dari materi Persamaan Linear Dua Variabel adalah tentang Aljabar,
Persamaan Linear Satu Variabel, dan Persamaan Garis Lurus
2. Persamaan Linier Satu Variabel adalah persamaan yang memiliki satu variabel dan
peubahnya berpangkat satu.
3. Persamaan Linear Dua Variabel adalah persamaan linear yang memiliki dua variabel
dengan pangkat masing-masing variabel adalah satu.
4. Persamaan Linear Dua Variabel memiliki bentuk umum sebagai berikut:

DAFTAR PUSTAKA

Abdur Rahman As’ari, dkk. 2017. Matematika edisi revisi 2017.Jakarta : Kemendikbud

M. Cholik Adinawan, dkk..(2016). Seribu Pena Matematika untuk SMP/MTs Kelas VIII. Edisi
Revisi 2016. Jakarta: Erlangga.

Marsigit. 2010. The Iceberg Approach of Learning Fractions in Junior High School: Teachers’
Simulations of Prior to Lesson Study Activities. (Online, diakses 19 September 2020)

Rochmad. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. Jurnal. FMIPA


UNNES, 1 juni 2012. (Online, diakses 19 September 2020)

Sirait, N., Jamiah, Y., & Suratman, D. (2017). Proses berpikir siswa dalam menyelesaikan
soal cerita pada materi SPLDV di SMA. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 6(11),
1–8. (Online, diakses 19 September 2020)

BAHAN AJAR 1

Anda mungkin juga menyukai