Anda di halaman 1dari 19

BAHAN AJAR

MATEMATIKA SMP KELAS VIII

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA


VARIABEL (SPLDV)

Disusun Oleh :
RIZKA NOVIANDA, S.Pd
No. Peserta : 20022218010213

PPG MATEMATIKA Daljab Tahap 1 UPI


2020

BAHAN AJAR
PENDAHULUAN

Beberapa tahun ini, kita tidak lagi merasakan naik kereta api dengan penumpang yang
penuh sesak. Selain karena diberlakukannya penjualan tiket secara online, beberapa
perubahan lainnya adalah pemeriksaan kesamaan tiket dengan identittas calon
penumpang. Ketentuan umum penumpang kereta api terbaru yang berlaku sejak 1 Januari
2015 perlu diketahui oleh seluruh masyarakat luas pecinta Kereta Api agar mendapat
pelayanan yang mudah dan cepat. Salah satu aturas adalah penumpang berusia di atas 60
tahun berhak atas reduksi (pengurangan) tarif sebesar 20%.

Pak Andi dan istrinya yang sduah berusia 40-an tahun mengajak kedua orangtuanya pulang
ke kampung halaman di Surabaya dengan naik kereta api dari Stasiun Bekasi. Pak Andi
membeli 4 tiket kereta api dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp1.696.000,00. Di saat
yang sama, Bu Aisyah yang seusia dengan Pak Andi beserta ibu mertuanya ingin
mengunjungi suaminya yang bekerja di Surabaya. Bu Aisyah membeli 2 tiket seharga
Rp828.000,00. Bagaimanakah cara kalian mengetahui harga tiket untuk penumpang yang
berusia di atas 60 tahun dengan menggunakan metode penyelesaian Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel ? Bagaimana Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dapat membantu
kita untuk membuat model masalah di atas tanpa kesulitan? untuk mengetahuinya, kalian
dapat mempelajari bahan ajar tentang Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ini dengan
baik

LATAR BELAKANG
Salah satu materi dalam matematika yang secara simultan terbangun terutama sejak
awal pembelajaran matematika di Sekolah Menengah Pertama adalah Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel merupakan bagian dari aljabar.
Seseorang sering mengalami suatu kegiatan aljabar di antaranya Persamaan Linear Dua
Variabel dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya situasi yang berhubungan dengan
perniagaan atau jual beli.
“ Dua kemeja dan dua celana harganya Rp704.000,00. Di toko dan merek yang sama, satu
baju dan tiga celana harganya Rp672.000,00. Berapa harga satu baju dan satu celana?”
Saat akan mencari penyelesaian dari masalah di atas, maka gunakan perhitungan
dengan konsep Persamaan Linear Dua Variabel. Agar terbangun kebermaknaan dalam

BAHAN AJAR
materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, maka aspek pemecahan masalah terutama
dari konteks yang ada di sekitar siswa perlu dijadikan sebagai acuan. Dengan demikian,
untuk mengkonstruksi pemahaman matematis yang kokoh, diperlukan pengembangan
bahan ajar dan soal- soal aljabar yang tidak rutin, menantang, berangkat dari masalah
sehari-hari yang memerlukan analisis, dan tidak hanya bisa diselesaikan dengan langkah-
langkah yang prosedural dan mekanistis. Karena hal ini seringkali menghilangkan
kebermaknaan dan keindahan matematika sehingga matematika dianggap sebagai sesuatu
yang tidak menyenangkan.
Ada tiga macam pendekatan sajian pembelajaran yang sedang popular akhir-akhir
ini, yaitu Konkrit, Semi Konkrit, Semi Abstrak, Abstrak (K, SK, SA, A); Concrete Pictorial
Abstract (CPA); dan Concrete Representational Abstract (CRA). Sajian materi dengan ketiga
pendekatan tersebut dilakukan bertahap dimulai dari hal-hal yang kontekstual dengan
kehidupan, berikutnya dituankan dalam bentuk iconic atau visual, baru disajikan dalam
bentuk simbolik. Proses ini dimaksudkan untuk menjembatani bagi mereka yang belum
siap dengan proses berpikir abstrak dalam mempelajari matematika. Pentahapan sajian
materi Persamaan Linear Dua Variabel berdasarkan pendekatan tersebut digambarkan
dalam bentuk gunung es matematika (iceberg) berikut:

Dalam bahan ajar ini, siswa terlebih dahulu diberikan permasalahan berupa
masalah kontekstual, kemudian siswa memulai dengan membuat model matematika
Persamaan Linear Dua Variabel dari situasi atau konteks yang diberikan, setelah itu siswa
diminta untuk menentukan selesaian. Selanjutnya siswa akan dikenalkan pada Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel dan yang terakhir siswa diminta untuk menyelesaiakan
masalah yang berkaitan dengan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.
Konsep Sistem Persamaan Linear Dua Variabel akan digunakan siswa dalam
menyelesaikan masalah-masalah lain, misalnya aritmetika sosial, fungsi, persamaan garis

BAHAN AJAR
lurus, geometri, bilangan, dan lainnya. Oleh karena itu, konsep-konsep yang telah dipelajari
siswa sebelum materi ini perlu diingatkan kembali, sehingga akan nampak kesinambungan
antar materi, khususnya hierarkinya konsep matematika.

KOMPETENSI INTI
KI 3. Pengetahuan
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.

KI 4. Keterampilan

Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,


merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

KOMPETENSI DASAR
KD pada KI Pengetahuan
3. 5 Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan penyelesaiannya yang
dihubungkan dengan masalah kontekstual
KD pada KI Keterampilan
4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel
yang dihubungkan dengan masalah kontekstual

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Indikator KD pada KI Pengetahuan
3.5.1 Menganalisis selesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dari permasalahan
kontekstual yang diberikan
3.5.2 Menentukan selesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dari masalah
kontekstual yang diberikan
Indikator KD pada KI Keterampilan
4.5.1 Menyusun model Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dari masalah kontekstual
yang diberikan
4.5.2 Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel di kehidupan sehari-
hari dengan tabel dan grafik

TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan metode diskusi online, ekspository,
dan penugasan diharapkan siswa dapat:

BAHAN AJAR
Setelah mengamati permasalahan kontekstual pada slide yang ditampilkan
melalui share screen zoom di layar, siswa dapat menganalisis selesaian Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel dari permasalahan kontekstual yang diberikan
dengan tepat
Setelah melakukan identifikasi dan kegiatan penalaran terhadap model
penyelesaian persamaan linear dua variabel, siswa dapat menentukan selesaian
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dari masalah kontekstual yang diberikan
dengan tepat dan percaya diri
Setelah mengidentifikasi contoh kontekstual pada slide yang ditampilkan
melalui share screen zoom di layar, siswa dapat menyusun model Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel dari masalah kontekstual yang diberikan dengan
tepat dan tanggung jawab
Setelah melakukan uji coba dan diskusi terhadap masalah kontekstual yang diberikan,
siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan sistem persamaan linear dua
variabel dengan disiplin dan tanggung jawab

PETA KONSEP

BAHAN AJAR
MATERI PEMBELAJARAN

APERSEPSI
Di Kelas VII, kalian telah mempelajari materi tentang persamaan linear satu variabel
dan aljabar. Masih ingatkah kamu apa yang dimaksud dengan persamaan linear satu
variabel? Perhatikan penjelasan singkat di bawah ini!
Persamaan Linier dengan Satu Variabel (PLSV)
Persamaan Linier dengan Satu Variabel adalah persamaan yang memiliki satu variabel
dan peubahnya berpangkat satu.
Contoh:
1. a + 5 = 7
2. x = 3x + 6
Bagaimana dengan aljabar? Selain persamaan aljabar dan linear satu variabel, kalian
tentunya masih ingat persamaan garis lurus pada Bab 4 di Semester 1. Persamaan garis
lurus masih erat kaitannya dengan persamaan linear dua variabel. Oleh karena itu, untuk
memahami pengertian dan konsep dasar PLDV, kalian harus mengingat kembali materi
tentang Aljabar, Persamaan Linear Satu Variabel, dan Persamaan Garis Lurus.
Sebelum membahas materi tentang Selesaian Persamaan Linear Dua Variabel di
bahan ajar ini, sebaiknya kita mengingat kembali tentang konsep dari Persamaan Linear
Dua Variabel. Apakah definisi dari Persamaan Linear Dua Variabel?

Konsep Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV)


Persamaan Linear Dua Variabel adalah persamaan linear yang memiliki dua
variabel dengan pangkat masing-masing variabel adalah satu. Berikut ini adalah bentuk
umum dari Persamaan Linear Dua Variabel:

Contoh:
Berikut ini adalah contoh bentuk persamaan linear dua variabel
a. y = x + 5
b. a + 2b = 4
c. 3m + 6n = 9

Selesaian Persamaan Linear Dua Variabel


Selesaian Persamaan Linear Dua Variabel adalah himpunan pasangan 2 nilai
variabel yang menjadikan ruas kanan sama dengan ruas kiri (senilai di kedua ruas).
Persamaan Linear Dua Variabel ini memiliki lebih dari satu selesaian atau tak terhingga
banyaknya. Untuk mengingat kembali manakah yang termasuk selesaian persamaan linear

BAHAN AJAR
dua variabel dan yang bukan selesaian persamaan linear dua variabel, perhatikan contoh
tabel di bawah ini:

Setelah kalian mengingat kembali tentang materi di pertemuan sebelumnya, pelajari materi
pada bahan ajar ini yaitu tentang Model Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV)

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL


A. Model Persamaan Linear Dua Variabel

Perhatikan masalah kontekstual di bawah ini!


Toko Alat Tulis di Pasar
Perhatikan masalah berikut ini. Nawa dan Rina membeli alat tulis untuk mereka sendiri
dan teman-temannya. Mereka membeli di toko yang sama dan membeli barang dengan
merek yang sama. Masalahnya, mereka lupa meminta struk pembelian.

Gunakan gambar-gambar di atas untuk menjawab masalah berikut:


1. Tanpa mengetahui harga sebuah papan penjepit atau pensil, dapatkah kalian
menentukan barang mana yang lebih mahal? Jelaskan.
2. Berapa harga sebuah pensil? Jelaskan.

Alternatif penyelesaiannya:
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Nawa dan Rina membuat persamaan masing-
masing pembelian mereka. Persamaan yang dibuat Nawa adalah 4j + 8p = 80.000 dan
persamaan yang dibuat Rina adalah 3j + 10p = 80.000.
Huruf j menunjukkan harga papan penjepit dan p menunjukkan harga pensil.
Untuk membantu siswa, guru dapat meminta siswa untuk melengkapi tabel di bawah ini
untuk tiap-tiap persamaan supaya lebih mudah menentukan harga papan penjepit dan
pensil yang mereka beli.

BAHAN AJAR
Setelah melalui proses penghitungan dan diskusi, diperoleh tabel yang sudah lengkap
dengan harga papan penjepit dan pensil.

1. Tanpa mengetahui harga sebuah papan penjepit atau pensil, dapatkah kalian
menentukan barang mana yang lebih mahal? Jelaskan.
Jawab:
Dengan mengamati gambar di atas dapat ditentukan bahwa harga papan penjepit lebih
mahal dibandingkan pensil karena ketika banyak papan penjepit bertambah, maka biaya
yang harus dibayar juga bertambah.
2. Berapa harga sebuah pensil? Jelaskan.
Jawab:
Berdasarkan tabel yang sudah dilengkapi dapat dilihat bahwa terdapat harga satu pensil
adalah Rp2.500,00. Kedua barang dibeli dari toko yang sama, tetapi Nawa dan Rina
membayar dengan harga yang berbeda karena banyak barang yang mereka berbeda
jumlahnya. Siswa diarahkan untuk mencari pasangan selesaian yang sama dari kedua
persamaan linear dua variabel.

Definisi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel


Berdasarkan permasalahan di atas dapat disimpulkan bahwa dua persamaan 4j +
8p = 80.000 dan 3j + 10p = 80.000 merupakan contoh Model Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel karena dua Persamaan Linear Dua Variabel saling terkait, artinya
penyelesaian dari SPLDV harus sekaligus memenuhi kedua Persamaan Linear Dua Variabel
pembentuknya. Berbeda dengan persamaan dua variabel, Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel memiliki penyelesaian atau himpunan penyelesaian yang harus memenuhi kedua
persamaan linear dua variabel tersebut.
Jadi, Sistem Persamaan Linear Dua Variabel adalah dua persamaan linear dua
variabel yang memiliki penyelesaian atau himpunan penyelesaian yang sama dan harus
memenuhi kedua persamaan linear dua variabel tersebut.
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel memiliki bentuk umum sebagai berikut:

BAHAN AJAR
dengan a,b,c,d,e, dan f bilangan real; a dan b ≠ 0; d dan e ≠ 0. Kemudian x, y adalah variabel
dengan a dan b koefisien variabel x, d dan e koefisien variabel y, serta c dan f konstanta
persamaan.
 Bentuk sistem persamaan linear dua variabel

 Bukan bentuk sistem persamaan linear dua variabel

Contoh:
Shanti membeli 4 buku tulis dan 3 pensil, ia membayar Rp19.500,00. Jika ia membeli 2
buku tulis dan 4 pensil, ia harus membayar Rp16.000,00. Tentukan model Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel yang menunjukkan permasalahan di atas!
Jawab:
■ Misalkan harga buku tulis x dan harga pensil y.
■ Dari soal di atas, dapat dibentuk model matematika sebagai berikut:
Harga 4 buku tulis dan 3 pensil Rp19.500,00 sehingga 4x + 3y = 19.500. Harga 2 buku tulis
dan 4 pensil Rp16.000,00 sehingga 2x + 4y = 16.000. Dari sini diperoleh sistem persamaan
linear dua variabel berikut.
4x + 3y = 19.500
2x + 4y = 16.000

B. Selesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel


Misal: diberikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan bentuk sebagai berikut:

Penyelesaian dari sistem persamaan linear di atas adalah mencari nilai-nilai x dan y yang dicari
demikian sehingga memenuhi kedua persamaan linear
Contoh:
1. Lisa dan Muri bekerja pada pabrik tas. Lisa dapat meyelesaikan 3 buah tas setiap jam dan
Muri dapat menyelesaikan 4 tas setiap jam. Jumlah jam kerja Lisa dan Muri adalah 16 jam
sehari dengan jumlah tas yang dibuat oleh keduanya adalah 55 tas. Jika jam kerja keduanya
berbeda, tentukan jam kerja mereka masing-masing.
Jawab:
Setiap 1 jam Lisa membuat 3 tas dan Muri 4 tas, dalam sehari mereka membuat 55 tas,
maka:

3x + 4y = 55

Jumlah jam kerja Lisa dan Muri adalah 16 jam, maka:


x + y = 16
Jika pengganti-penganti dari kedua variabel dapat dinyatakan benar, maka dapat dikatakan
penyelesaian dari sistem persamaan tersebut. Variabel dari masing-masing persamaan
harus sejenis.

BAHAN AJAR
Misal: x = 7 dan y = 9;
3x + 4y = 55 x + y = 16
3(7) + 4(9) = 55 7 + 9 = 16
21 + 36 = 55 16 = 16
57 = 55 (salah) 16 = 16 (benar)
Jadi, karena salah satu persamaan menjadi kalimat yang salah. Maka, x = 7 dan y = 9 bukan
penyelesaian dari sistem persamaan 3x + 4y = 55 dan x + y = 16
Misal: x = 9 dan y = 7;
3x + 4y = 55 x + y = 16
3(9) + 4(7) = 55 9 + 7 = 16
27 + 28 = 55 16 = 16
55 = 55 (benar) 16 = 16 (benar)
Jadi, karena kedua persamaan menjadi kalimat yang benar. Maka, x = 9 dan y = 7 adalah
penyelesaian dari sistem persamaan 3x + 4y = 55 dan x + y = 16

2. Perhatikan tabel di bawah ini dan amati selesaian SPLDVnya!

2x + y = 6 x+y=5
x = 0, y = 6 x = 0,y = 5
x = 1, y = 4 x = 1, y = 4
x = 2, y = 2 x = 2, y = 3
x = 3, y = 0 x = 3, y = 2
x = 4, y = 1
x = 5, y = 0

Tabel di atas menjelaskan bahwa persamaan linear 2x + y = 6 memiliki 4 buah


penyelesaian. Adapun persamaan linear x + y = 5 memiliki 6 buah penyelesaian. Manakah
yang merupakan penyelesaian dari 2 x + y = 6 dan x + y = 5? Penyelesaian adalah nilai x dan
y yang memenuhi kedua persamaan linear tersebut.
Perhatikan dari Tabel di atas nilai x = 1 dan y = 4 sama-sama memenuhi penyelesaian dari
kedua persamaan linear tersebut. Jadi, dapat dituliskan: Hp={(1, 4)}

Kedua cara di atas adalah salah satu cara untuk menentukan selesaian dari
sistem persamaan linear dua variabel, yaitu dengan mensubstitusikan nilai x dan y
sebarang pada dua persamaan tersebut dan menggunakan cara Tabel. Sehingga
apabila kedua persamaan tersebut menjadi kalimat yang benar, maka nilai x dan y adalah
penyelesaian dari sistem persamaan linear tersebut. Cara seperti ini masih kurang
efektif, karena masih butuh waktu untuk menemukan nilai x dan y yang merupakan
selesaian.

C. Metode Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel


Penyelesaian atau himpunan penyelesaian suatu sistem persamaan linear dua
variabel dengan dua peubah dapat ditentukan dengan beberapa cara, di antaranya adalah
dengan menggunakan :
a. Metode grafik

BAHAN AJAR
Langkah- Langkah Menyelesaikan SPLDV dengan Metode Grafik
(i) Menggambar garis yang mewakili kedua persamaan dalam bidang kartesius
(ii) Menemukan titik potong dari kedua grafik tersebut
(iii) Titik potong dari kedua grafik itulah yang menjadi penyelesaian SPLDV
Contoh:
Keliling sebuah kebun yang berbentuk persegi panjang adalah 42 m. Selisih panjang dan
lebar kebun adalah 9 m. Tentukan panjang dan lebar kebun?
Masalah dari contoh di atas dapat diselesaikan dengan membuat model persamaan dan
menyelesaikannya. Misalkan panjang persegi panjang = x dan lebarnya = y, maka kalimat
matematikanya adalah: Keliling kebun yang berbentuk persegi panjang adalah 42 m, dapat
dibentuk persamaan 2x + 2y = 42. Selisih panjang dan lebar kebun adalah 9 m, dapat
dibentuk persamaan x − y = 9
Dalam Bab 4 semester 1, kalian telah mempelajari bahwa persamaan dalam bentuk ax + by
= c disebut persamaan linear karena grafik selesaian keduanya adalah berupa garis lurus.
Gambar di bawah menunjukkan tabel dan grafik selesaian untuk persamaan 2x + 2y = 42
dan x − y = 9.
Selesaian dari persamaan 2x + 2y = 42

Tabel di atas dapat digambarkan dalam bentuk grafik pada koordinat kartesius untuk
mencari titik potongnya.

Titik perpotongan kedua garis merupakan selesaian dari kedua persamaan, yakni (15, 6).

BAHAN AJAR
Langkah- Langkah Menyelesaikan SPLDV dengan Metode Grafik Menggunakan
Software Geogebra

(i) Membuka aplikasi Geogebra di laptop atau di smartphone


(ii) Memasukkan persamaan linear dua variabel yang pertama
(iii) Memasukkan persamaan linear dua variabel yang kedua
(iv) Mengamati titik potong yang dihasilkan dari kedua persamaan linear dua variabel yang
telah dimasukkan
(v) Titik potong yang muncul merupakan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua
variabel

Contoh: Menentukan penyelesaian SPLDV dengan menggunakan software Geogebra


 x  2y  7
Tentukan himpunan penyelesaian dari 
2 x  3 y  12
Penyelesaian:
(i) Setelah membuka aplikasi geogebra, masukkan masing-masing persamaan linear dua
variabelnya ke dalam kolom input

(ii) Setelah kedua persamaan linear dua variabel dimasukkan, maka akan muncul grafik
kedua persamaan linear dua variabel seperti gambar di bawah ini.

(iii) Berdasarkan kedua grafik persamaan linear dua variabel di atas, dapat diidentifikasi
titik potong masing-masing persamaan terhadap sumbu X dan sumbu Y.

BAHAN AJAR
(iv) Titik potong dari kedua grafik persamaan linear dua variabelnya diberi nama titik E

Jadi, titik E(3,2) merupakan titik potong kedua grafik dan juga penyelesaian dari
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.

Terdapat banyak kasus yang mudah untuk memecahkan sistem persamaan linear
dua variabel tanpa kesulitan untuk menghasilkan grafik dan memperkirakan nilai-nilai x
dan y yang dibutuhkan. Salah satu strategi lain adalah, metode substitusi, yakni
menggabungkan dua persamaan dua variabel ke dalam persamaan tunggal dengan hanya
satu variabel dengan mengganti dari satu persamaan ke yang lain. Berikut ini adalah
penjelasan tentang metode Substitusi.

b. Metode subtitusi
Langkah- Langkah Menyelesaikan SPLDV dengan Metode Substitusi
(i) Mengubah salah satu persamaan menjadi bentuk y = ax + b atau x = cy + d
(ii) Substitusi nilai x atau y yang diperoleh dari langkah (i) ke persamaan lainnya
(iii) Selesaikan persamaan untuk mendapatkan nilai x atau y
(iv) Substitusi nilai x atau y yang diperoleh pada langkah (iii) untuk mendapatkan nilai dari
variabel yang belum diketahui
(iv) Penyelesaian dari kedua persamaan adalah (x,y)
Contoh:
Selisih umur seorang ayah dan anak perempuannya adalah 26 tahun, sedangkan lima tahun
yang lalu jumlah umur keduanya adalah 34 tahun. Hitunglah umur ayah dan anak
perempuannya dua tahun yangakan datang.
Jawab:
■ Misalkan umur ayah adalah x tahun dan umur anak perempuannya adalah y tahun. Maka
model matematika yang sesuai adalah sebagai berikut.
Selisih umur ayah dan anak adalah 26 tahun, maka:
x – y = 26
Lima tahun lalu, jumlah umur ayah dan anak adalah 34 tahun, maka:
(x – 5) + (y – 5) = 34
⇒ x + y – 10 = 34
⇒ x + y = 34 + 10
⇒ x + y = 44

BAHAN AJAR
■ Dengan demikian, kita peroleh model matematika berbentuk SPLDV berikut.
x – y = 26
⇒ x + y = 44
■ Dengan menggunakan metode subtitusi, maka penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah
sebagai berikut.
Menentukan nilai x
x – y = 26 → y = x – 26
⇒ x + y = 44
⇒ x + (x – 26) = 44
⇒ 2x – 26 = 44
⇒ 2x = 44 + 26
⇒ 2x = 70
⇒ x = 35
Menentukan nilai y
⇒ x + y = 44
⇒ 35 + y = 44
⇒ y = 44 – 35
⇒y=9
Dengan demikian, umur ayah sekarang adalah 35 tahun dan umur anak perempuan
sekarang adalah 9 tahun. Jadi, umur ayah dan umur anak dua tahun yang akan datang
adalah 37 tahun dan 11 tahun.

Strategi metode grafik dan substitusi untuk penyelesaian sistem persamaan linear
dua variabel mudah digunakan dalam beberapa situasi, namun tidak pada situasi lainnya.
Metode graik membutuhkan gambar dan penentuan titik yang cermat dan mungkin
memberikan perkiraan hanya solusi. Metode substitusi paling mudah untuk memecahkan
satu variabel. Selain kedua metode di atas, terdapat metode lain yaitu metode eliminasi.
Penggunaan metode eliminasi dirasa lebih mudah jika dibandingkan dengan metode
substitusi pada bentuk SPLDV tertentu.

c. Metode eliminasi
Langkah- Langkah Menyelesaikan SPLDV dengan Metode Eliminasi
(i) Menyamakan salah satu koefisien dari variabel x atau y dari kedua persamaan dengan
cara mengalikan konstanta yang sesuai
(ii) Hilangkan variabel yang memiliki koefisien yang sama dengan cara menambahkan atau
mengurangkan kedua persamaan
(iii) Ulangi kedua langkah di atas untuk mendapatkan variabel yang belum diketahui
(iv) Penyelesaian dari kedua persamaan adalah (x,y)
Contoh:
Seseorang membeli 4 buku tulis dan 3 pensil, ia membayar Rp19.500,00. Jika ia membeli 2
buku tulis dan 4 pensil, ia harus membayar Rp16.000,00. Tentukan harga sebuah buku tulis
dan sebuah pensil

BAHAN AJAR
Jawab:
■ Misalkan harga buku tulis x dan harga pensil y.
■ Dari soal di atas, dapat dibentuk model matematika sebagai berikut:
Harga 4 buku tulis dan 3 pensil Rp19.500,00 sehingga 4x + 3y = 19.500. Harga 2 buku tulis
dan 4 pensil Rp16.000,00 sehingga 2x + 4y = 16.000. Dari sini diperoleh sistem persamaan
linear dua variabel berikut.
4x + 3y = 19.500
2x + 4y = 16.000
■ Dengan menggunakan metode eliminasi, maka penyelesaian dari SPLDV tersebut adalah
sebagai berikut.
Untuk mengeliminasi variabel x, maka kalikan persamaan pertama dengan 1 dan
persamaan kedua dengan 2 agar koefisien x kedua persamaan sama. Selanjutnya kita
selisihkan kedua persamaan sehingga kita peroleh nilai y sebagai berikut:

4x + 3y = 19.500 |× 1| → 4x + 3y = 19.500

2x + 4y = 16.000 |× 2| → 4x + 8y = 32.000

−5y = −12.500

y = 2.500

Untuk mengeliminasi variabel y, maka kalikan persamaan pertama dengan 4 dan kalikan
persamaan kedua dengan 3 lalu selisihkan kedua persamaan sehingga diperoleh nilai x
sebagai berikut.
4x + 3y = 19.500 |× 4| → 16x + 12y = 78.000

2x + 4y = 16.000 |× 3| → 6x + 12y = 48.000



10x = 30.000

x = 3.000

Jadi, penyelesaian persamaan itu adalah x = 3.000 dan y = 2.500. Dengan demikian, harga
sebuah buku tulis adalah Rp3.000,00 dan harga sebuah pensil adalah Rp2.500,00.

d. Metode Gabungan (Eliminasi dan Substitusi)


Metode gabungan merupakan metode yang paling mudah untuk diterapkan apabila
dibandingkan dengan ketiga metode sebelumnya. Metode gabungan diawali dengan
melakukan eliminasi kedua persamaan, kemudian substitusikan salah satu nilai variabel
yang diperoleh ke persamaan lainnya.
Contoh:
Tohir mempunyai uang Rp14.500,00. Sejumlah uang itu akan dihabiskan untuk membeli 6
buah peralatan sekolah. Ia membeli beberapa buku dengan harga Rp4.000,00 per buku,
dan ia juga membeli beberapa pensil dengan harga Rp2.500,00 per pensil. Berapa banyak
pensil yang dibeli Tohir?

BAHAN AJAR
Jawab:
Misalkan banyak buku adalah b, dan banyak pensil adalah p (b, p adalah bilangan asli)
Maka persamaan matematika dari soal tersebut adalah
4.000b + 4.000p = 14.500
Disederhanakan menjadi 8b + 5k = 29 dimana b + p = 6
8b + 5p = 33
5b + 5p = 30 _
3b = 3
b=1
sehingga b + p = 6
1+p=6
p=6–1
p=5
Jadi, banyak pensil yang dibeli Tohir adalah 5 buah.

LATIHAN SOAL

1. Lisa dan Muri bekerja pada pabrik tas. Lisa dapat meyelesaikan 3 buah tas setiap jam
dan Muri dapat menyelesaikan 4 tas setiap jam. Jumlah jam kerja Lisa dan Muri adalah 16
jam sehari dengan jumlah tas yang dibuat oleh keduanya adalah 55 tas. Selesaikanlah
permasalahan di bawah ini dengan metode Grafik !
a. Susunlah model sistem persamaan linear dua variabel yang dapat menunjukkan masalah
di atas
b. Jika jam kerja keduanya berbeda, maka tentukan jam kerja mereka masing-masing!

2. Ayah menemani kakak untuk pergi membeli pakaian di Mall ABC. Di toko GOT7, harga
dua baju dan satu kaos Rp 170.000,00, sedangkan harga satu baju dan tiga kaos Rp
185.000,00. Jika kakak membawa uang tabungannya yang terdiri dari 5 lembar uang
masing-masing bernilai Rp100.000,00 dan akan membayar pakaiannya sendiri, maka
Berapa rupiah uang kembalian kembalian yang mungkin diterima kakak setelah membayar
tiga baju dan dua kaos ?

3. Apabila terdapat dua orang anak yang akan membeli buku dan pulpen, dengan harga
pulpen Rp. 3.500,00, harga buku Rp. 2500,00 tentukan model matematika dari setiap
masalah di bawah ini dan tentukan selesainnya!
a. Anak pertama memiliki uang Rp.12000,00, ia ingin membeli 2 buku serta 1 pensil
berapakah uang yang harus dikeluarkan oleh anak pertama?
b. Anak kedua memiliki uang Rp.10.000,00 ingin membeli 3 buku dan berapa pensil
yang dapat dibeli dengan uang yang dimilikinya?
(Gunakan metode yang menurutmu mudah untuk menyelesaikan masalah ini)

BAHAN AJAR
4. Lisa dan Muri bekerja pada pabrik tas. Lisa dapat meyelesaikan 3 buah tas setiap jam
dan Muri dapat menyelesaikan 4 tas setiap jam. Jumlah jam kerja Lisa dan Muri adalah 16
jam sehari dengan jumlah tas yang dibuat oleh keduanya adalah 55 tas. Jika jam kerja
keduanya berbeda, tentukan jam kerja mereka masing-masing! (Gunakan metode yang
menurutmu mudah untuk menyelesaikan masalah ini)

5. Umur Lia 7 tahun lebih tua daripada umur Irvan, sedangkan jumlah umur mereka adalah
empat puluh tiga tahun. Berapakah umur mereka masing-masing? (Gunakan metode yang
menurutmu mudah untuk menyelesaikan masalah ini)

6. Selisih umur seorang ayah dan anak perempuannya adalah 26 tahun, sedangkan lima
tahun yang lalu jumlah umur keduanya adalah 34 tahun. Hitunglah umur ayah dan anak
perempuannya dua tahun yangakan datang! (Gunakan metode yang menurutmu mudah
untuk menyelesaikan masalah ini)

BAHAN AJAR
RANGKUMAN

1. Perbedaan PLDV dan SPLDV adalah:


a. Sebuah persamaan linier dua variabel (PLDV) mempunyai penyelesaian yang tak
terhingga banyaknya, sedangkan sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV)
pada umumnya hanya mempunyai satu pasangan nilai sebagai penyelesaiannya.
b. Persamaan linier dua variabel (PLDV) adalah sebuah persamaan yang mandiri,
artinya penyelesaian PLDV itu tidak terkait dengan PLDV yang lain, sedangkan
SPLDV terdiri dari dua PLDV yang saling terkait, dalam arti penyelesaian dari SPLDV
harus sekaligus memenuhi kedua PLDV pembentuknya.
2. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel adalah dua persamaan linear dua variabel yang
memiliki penyelesaian atau himpunan penyelesaian yang sama dan harus memenuhi kedua
persamaan linear dua variabel tersebut.
3. Bentuk umum Sistem Persamaan Linear Dua Variabel adalah sebagai berikut:

4. Penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel adalah mencari nilai-nilai x dan y yang
dicari demikian sehingga memenuhi kedua persamaan linear.
5. Penyelesaian atau himpunan penyelesaian suatu sistem persamaan linear dua variabel
dengan dua peubah dapat ditentukan dengan beberapa cara, di antaranya adalah dengan
menggunakan :
a. Metode grafik
b. Metode subtitusi
c. Metode eliminasi
d. Metode gabungan (eliminasi dan substitusi)

BAHAN AJAR
DAFTAR PUSTAKA
Abdur Rahman As’ari, dkk. 2017. Matematika edisi revisi 2017.Jakarta : Kemendikbud

M. Cholik Adinawan, dkk..(2016). Seribu Pena Matematika untuk SMP/MTs Kelas VIII. Edisi
Revisi 2016. Jakarta: Erlangga.

Marsigit. 2010. The Iceberg Approach of Learning Fractions in Junior High School: Teachers’
Simulations of Prior to Lesson Study Activities. (Online, diakses 19 September 2020)

Prastowo, Andi. 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:Diva
press (Online, diakses 20 September 2020)

Rochmad. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. Jurnal. FMIPA


UNNES, 1 juni 2012. (Online, diakses 19 September 2020)

Sirait, N., Jamiah, Y., & Suratman, D. (2017). Proses berpikir siswa dalam menyelesaikan
soal cerita pada materi SPLDV di SMA. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 6(11),
1–8. (Online, diakses 19 September 2020)

BAHAN AJAR

Anda mungkin juga menyukai