Anda di halaman 1dari 8

ATRAUMATIC CARE MENURUNKAN KECEMASAN HOSPITALISASI PADA ANAK

PRASEKOLAH DI RUANG ANGGREK RSU dr. SOEGIRI LAMONGAN


(The Atraumatic Care Reduce Anxiety Hospitalization Preschool Children in Anggrek Room
RSUD dr. Soegiri Lamongan)

Lilis Maghfuroh
Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah
Lamongan E-mail : lilisahza99@gmail.com

ABSTRAK

Hospitalisasi dapat menyebabkan kecemasan pada anak usia prasekolah. Kecemasan anak dapat
disebabkan oleh petugas kesehatan, lingkungan baru, dan perpisahan dari keluarga selama
dirawat di rumah sakit. Pelayanan Atraumatic care bertujuan untuk mengurangi kecemasan anak
atau orang tua selama proses hospitalisasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan
atraumatic care dengan kecemasan anak usia prasekolah di ruang anggrek RSU dr. Soegiri
Kabupaten Lamongan.
Desain penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan observasi analitik dengan
pendekatannya cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling,
populasi sebanyak 38 responden dan jumlah sampel didapatkan sebanyak 35 responden.Penelitian
ini dilakukan di ruang anggrek RSU dr. Soegiri Kabupaten Lamongan.
Hasil analis uji spearman rank dengan hasil tes, p = 0,000 dimana p < 0.05 dan rs = 0.836 dengan
Z hitung = 4.874 dimana Z hitung > Z tabel (1.96) menunjukkan bahwa ada hubungan
Atraumatic care dengan kecemasan anak usia prasekolah saat proses hospitalisasi di ruang
anggrek RSU dr. soegiri Kabupaten Lamongan
Semakin baik penerapan Atraumatic care yang diberikan maka semakin kecil risiko kecemasan
yang dialami anak prasekolah saat proses hospitalisasi. Diharapkan perawat dapat memberikan
pelayanan Atraumatic care dengan optimal serta meningkatkan kemampuan untuk memahami
perilaku anak yang mengalami hospitalisasi.

Kata Kunci : Atraumatic care, Kecemasan, Hospitalisasi

PENDAHULUAN tersebut, anak mengalami kecemasan dan


stres (Kain, 2006 dalam Apriliawati, 2011).
Anak merupakan bagian dari Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan
keluarga dan masyarakat. Anak yang sakit oleh Febriana S dkk 2012 sebagian besar
dapat menimbulkan suatu stres bagi anak itu (68,3%) anak mengalami cemas ringan pada
sendiri maupun keluarga (Setiawan et al, saat dihospitalisasi dan hampir setengah
2014).Reaksi anak prasekolah terhadap (31,7%) mengalami cemas sedang pada saat
hospitalisasi dapat ditunjukan dengan reaksi dihospitalisasi
agresif dengan marah dan berontak, ekspresi Adapun data anak pra sekolah yang
verbal dengan mengucapkan kata-kata marah, dirawat di RSU Dr. Soegiri Kabupaten
tidak mau bekerja sama dengan perawat dan Lamongan tiga bulan terakhir adalah, pada
ketergantungan pada orang tua. Anak bulan Juli sebanyak 75 anak, kemudian bulan
prasekolah juga sering mengalami kehilangan Agustus sebanyak 60 anak dan bulan
kontrol pada dirinya dan rasa cemas ini September sebanyak 65 anak. Hasil studi
muncul akibat adanya pembatasan aktivitas pendahuluan yang dilakukan peneliti di ruang
yang menganggap bahwa tindakan dan Anggrek RSU dr. Soegiri Kabupaten
prosedur perawatan dapat mengancam Lamongan pada bulan Oktober 2014,
integritas tubuhnya (Supartini, 2012). didapatkan bahwa 8 dari 10 anak usia
Anak-anak di Amerika Serikat prasekolah menunjukan reaksi kecemasan.
diperkirakan lebih dari 5 juta mengalami Menurut hasil wawancara dengan orang tua
hospitalisasi dan lebih dari 50% dari jumlah anak prasekolah yang menjalani perawatan

SURYA 1 Vol. 08, No. 01, April


2016
Atraumatic Care Menurunkan Kecemasan Hospitalisasi pada Anak Prasekolah di Ruang
Anggrek RSU dr. Soegiri Lamongan

anak menunjukkan beberapa reaksi mempertahankan kontak antara mereka. Yang


kecemasan seperti, anak menjadi sering kedua melakukan modifikasi lingkngan
gelisah, rewel dan selalu ingin ditemani saat rumah sakit,agar anak tetap merasa nyaman
menjalani proses perawatan. Dari survei awal dan tidak asing dengan lingkungan baru.
diatas dapat disimpulkan bahwa kejadian Upaya yang ketiga adalah peran dari petugas
kecemasan masih banyak terjadi pada anak- kesehatan rumah sakit (dokter, perawat),
anak yang menjalani proses hospitalisasi. dimana diharapkan petugas kesehatan
Penyebab dari kecemasan pada anak khususnya perawat harus menghargai sikap
yang dirawat inap (hospitalisasi) dipengaruhi anak karena selain orang tua perawat adalah
oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas orang yang paling dekat dengan anak selama
(perawat, dokter, dan tenaga kesehatan dirawat di rumah sakit. Sekalipun anak
lainnya), lingkungan baru, maupun keluarga menolak orang asing (perawat), namun
yang mendampingi selama perawatan perawat harus tetap memberikan dukungan
(Nursalam, 2005). Menurut Farozin & dengan meluangkan waktu secara fisik dekat
Fathiyah (2004) faktor-faktor yang dengan anak, menggunakan suara bernada
mempengaruhi kecemasan anak prasekolah tenang, pilihan kata yang tepat, kontak mata
saat proses hospitalisasi yaitu: kepribadian dan sentuhan secara empati (Wong, 2009).
anak, urutan anak dalam keluarga, peran
orang tua dan kelas rumah sakit. METODE PENELITIAN
Tindakan dan Sikap perawat serta
kelas rumah sakit akan mempengaruhi tingkat Desain penelitian dalam penelitian ini
kecemasan anak saat proses hospitalisasi, adalah menggunakan analitik dengan
sehingga dalam memberikan asuhan pendekatannya cross sectional. Populasi
keperawatan perawat dapat menggunakan dalam penelitian in adalah seluruh orang tua
teknik atraumatic care. Atraumatic care, yang mempunyai anak usia prasekolah yang
merupakan bentuk perawatan terapeutik yang dirawat di ruang Anggrek RSU Dr. Soegiri
diberikan oleh tenaga kesehatan yaitu Kabupaten Lamongan pada bulan Maret-
perawat, dalam tatanan pelayanan kesehatan April 2015 dengan jumlah 38 responden.
anak melalui penggunaan tindakan yang Sampel pada penelitian ini adalah sebagian
mengurangi distres fisik maupun distres orang tua yang mempunyai anak usia
psikologis yang dialami anak maupun orang prasekolah yang dirawat di ruang Anggrek
tua (Supartini, 2012). Atraumatic care RSU Dr. Soegiri Kabupaten Lamongan
dibedakan menjadi empat hal, yaitu dengan jumlah 35 responden. Teknik
mencegah atau meminimalkan perpisahan Sampling dalam penelitian ini adalah
anak dari orang tua, meningkatkan Consecutive sampling dan menggunakan uji
kemampuan orang tua dalam mengontrol spearman rank.
perawatan anaknya, mencegah atau
meminimalkan cedera fisik maupun HASIL PENELITIAN
psikologis, serta modifikasi lingkungan ruang
perawatan anak. Intervensi keperawatan Tabel 1 Distribusi Atraumatic care Saat
Atraumatic care meliputi pendekatan Proses Hospitalisasi di Ruang
psikologis berupa menyiapkan anak-anak Anggrek RSUD dr. Soegiri
untuk prosedur pemeriksaan sampai pada Kabupaten Lamongan pada Bulan
intervensi fisik terkait menyediakan ruang Maret-April 2015
bagi anak tinggal bersama orang tua dalam No Atraumatic care F %
satu ruangan (rooming in) (Wong, 2009). 1 Baik 21 60
Upaya untuk mengatasi kecemasan 2 Cukup 10 28.6
pada anak antara lain yang pertama 3 Kurang 4 11.4
melibatkan orang tua anak, agar orang tua Jumlah 35 100
berperan aktif dalam perawatan anak dengan Berdasarkan tabel 1 data Atraumatic
cara membolehkan mereka untuk tinggal care menunjukkan bahwa sebagian besar
bersama anak selama 24 jam. Jika tidak Atraumatic care baik sebanyak 21 (60%), dan
mungkin, beri kesempatan orang tua untuk hanya sebagian kecil 4 (11.4%) Atraumatic
melihat anak setiap saat dengan maksud care kurang.
untuk
Atraumatic Care Menurunkan Kecemasan Hospitalisasi pada Anak Prasekolah di Ruang
Anggrek RSU dr. Soegiri Lamongan

Tabel 2 Distribusi tingkat kecemasan (8.6%) mengalami kurang. Berdasarkan


Tingkat kecemasan berat. data tersebut dapat
anak prasekolah
Kecemas saat proses disimpulkan bahwa
an Saat Tabel 3 Distribusi pelaksanaan
hospitalisasi di
Proses Atrauma pelayanan
ruang Anggrek
Hospitali tic care atraumatic care di
RSUD Dr. Soegiri
sasi di dengan ruang Anggrek RSU
Lamongan.
Ruang Tingkat dr. Soegiri
Anggrek
PEMBAHASAN
RSUD
Kecemas Kabupaten
dr.
an Anak Lamongan telah
Soegiri
Prasekol menerapkan
Kabupate
ah Saat pelayanan
n
Proses atraumatic care
Lamonga
Hospitali yang baik.
n pada
sasi di Penerapan
Bulan
Ruang atraumatic care
Maret-
Anggrek didasari adanya
April 2015
RSUD kerja sama orang tua
No Tingkat dr. dan perawat dalam
Kecemasan F
Soegiri memfasilitasi
Kabupat keluarga untuk
1 R 2 Berdasar en terlibat dalam
i 0 kan tabel 1 Lamonga asuhan keperawatan
n menunjukkan n Maret- anak selama
g 5 bahwa sebagian April hospitalisasi.
a 7 besar (60%) 2015. Menurut Supartini,
n . pelaksanaan 2012 Pelayanan
2 S 1 penerapan atraumatic care
e 1 atraumatic care memberdayakan
d 2 baik dan kemampuan
a sebagian kecil keluarga baik dalam
n 3 (11.4%) aspek pengetahuan,
g 4 penerapan keterampilan,
3 B . atraumatic care
e maupun sikap dalam
3
r melaksanakan
3
a perawatan anaknya
t di
8
4 P . No Tingkat rumah sakit melalui
a 6 Atrau interaksi yang
n Kecemasan
0 ma terapeutik dengan
i Care Ringan Sedang keluarga.
k
F % 0F %F % F %F% Berat Panik Keberhasila
Baik
Jumlah 19 54.3 2 5.7 0 0 0 0 21 60 1 n pelayanan
Cukup35 1 2.8 8 23 1 2.8 0 0 10 28.6 2
setengahnya atraumatic care
Kurang 0 100
0 2 5.7 0 0204 11.4 3
5.7 2sebanyak dapat dipengaruhi
Berdasarkan tabel anak oleh beberapa faktor
2 terlihat bahwa dari orang tua salah
kecemasan anak (57.1%) satunya jenis
usia prasekolah kelamin orang tua.
saat proses mengalami Berdasarkan
hospitalisasi kecemasan penelitian jenis
ringan, dan Total 20 57.1 12 sig 2 tailed (ρ)
menunjukkan sebagian kecil 34.4 3 8.5 = 0,000,
3 anak
Atraumatic Care Menurunkan Kecemasan Hospitalisasi pada Anak Prasekolah di Ruang
Anggrek RSU dr. Soegiri Lamongan

Koefisien kelamin orang tua an tabel 2, 20 (57.1%)


korelasi sebagian besar didapatkan hasil mengalami
spearman(rc ) perempuan dengan sebagian besar anak kecemasan ringan.
= 0,836. jumlah 26 H1 diterima, artinya ada hubungan yang
=4.874 (74.3%). Ibu signifikan anatara Atraumatic care dengan
Berdasark memiliki sikap Hospitalisas diantaranya Usia
an tabel 3 diatas yang positif i menjadi stresor anak, jenis kelamin
menunjukkan terhadap anak terbesar bagi anak dan pengalaman
bahwa sebagian yang sedang dan keluarganya rawat inap.
besar 21 (60%) dirawat. Ibu bisa yang menimbulkan Berdasarkan hasil
orang tua yang memenuhi ketidak nyamanan penelitian,
menerima kebutuhan anak atau kekhawatiran, menunjukkan bahwa
atraumatic care baik secara fisik anak akan sebagian besar usia
baik, dimana maupun psikologis mengalami anak yaitu usia 3-4
sebagian besar sehingga membuat kecamasann karena tahun sebanyak 20
anaknya anak bersikap tindakan responden (57.1%).
mengalami positif terhadap keperawatan dan Dimana pada usia ini
kecemasan ringan kegiatan keadaan anak masih
yakni 19 (54.3%). keperawatan yang penyakitnya. menyesuaikan diri
Sedangkan dari 4 sedang dijalani Hospitalisasi dengan lingkungan
(11.4%) orang tua anak. Peran ibu merupakan suatu sekitarnya. Anak
yang mendapat dalam menemani proses yang menjadi usia 3-4 tahun masih
atraumatic care anak saat proses alasan yang takut dengan hal
kurang, sebagian hospitalisasi berencana atau baru. Semakin muda
kecil anaknya membuat sikap darurat, usia anak, maka akan
mengalami anak lebih mengharuskan anak semakin sulit bagi
kecemasan sedang kooperatif untuk tinggal di anak untuk
yakni 2 (5.7) dan sehingga dapat rumah sakit, menyesuaikan diri
kecemasan berat 2 membantu menjalani terapi dengan lingkungan.
(5.7%). mempermudah pengobatan dan Hal ini juga
Berdasark perawat saat perawatan sampai berhubungan dengan
an hasil melakukan pemulangannya sistem imun anak
perhitungan tindakan kembali ke rumah akan terus
menggunakan keperawatan pada (Supartini, 2012). berkembang seiring
program SPSS anak. Anak yang baru dengan
18.0 for windows Seorang pertama kali dirawat bertambahnya usia
dan dianalisa perempuan di rumah sakit anak (Sacharin,
menggunakan uji lebih banyak
menunjukan 2004), Menurut
Rank Spearman menghabiskan
perilaku kecemasan. penelitian yang
antara Atraumatic waktu dalam
Selain pada anak, dilakukan
care dengan mengasuh
orang tua yang Apriliawati (2011)
kecemasan anak anaknya, sehingga
kurang mendapat pada 30 responden
prasekolah saat terjadi keterikatan
dukungan emosi dan anak, terdapat
proses emosi antara
sosial dari keluarga, hubungan sedang
hospitalisasi keduanya. Hal ini
kerabat, bahkan antara usia dan
didapatkan nilai dikarenakan peran
petugas kesehatan kecemasan
Spearmen Rho seorang ibu yang
anak menunjukan responden. Selain itu
0,836 sehingga lebih berperan
perasaan cemasnya pengalaman yang
nilai Z hitungnya dalam merawat
pula (Tiedeman, tidak menyenangkan
4.874 dimana Z anggota keluarga,
1997, dalam anak akan
hitung > 1,96 dan sehingga dapat
Supartini, 2012). menyebabkan anak
nilai signifikan p meluangkan waktu
Kecemasan takut dan trauma
= 0.000 dimana p < untuk menemani
anak dapat (Supartini, 20012).
0.05 maka H0 anak lebih besar
disebabkan oleh Maka dapat
ditolak dan (Utami, 2012)
beberapa faktor, disimpulkan semakin
Berdasark
Atraumatic Care Menurunkan Kecemasan Hospitalisasi pada Anak Prasekolah di Ruang
Anggrek RSU dr. Soegiri Lamongan

muda usia anak kehilangan kasih kecemasan ringan. proses


akan lebih berisiko sayang. Hal ini Berdasark hospitalisasi.
untuk mengalami yang an hasil Penelitian
hospitalisasi menyebabkan perhitungan yang dilakukan
disebabkan oleh anak menganggap menggunakan oleh Lory Huff et
pertahanan sistem perawat yang program SPSS al., (2009)
imun anak yang datang akan selalu 18.0 for windows menyatakan bahwa
masih berkembang melukainya dan dan dianalisa implementasi
sehingga sangat kehadiran orang menggunakan uji atraumatic care
rentan terhadap tua akan Rank Spearman pada anak yang
paparan penyakit. memberikan antara Atraumatic dirawat di rumah
Menurut perlindungan bagi care dengan sakit dapat
salah satu orang diri anak. kecemasan anak menurunkan
tua anak, Hospitalis prasekolah saat trauma pada anak
kecemasan anak asi akan proses dan orang tua
sering muncul menimbulkan hospitalisasi akibat prosedur
ketika perawat ancaman terhadap didapatkan nilai invasif. Asuhan
menghampiri anak. integritas fisik dan Spearmen Rho keperawatan yang
Anak tiba-tiba sistem dalam diri 0,836 sehingga berpusat pada
menangis saat anak. Ancaman nilai Z hitungnya keluarga dan
melihat perawat, ini akan 4.874 dimana Z Atraumatic care
memanggil orang memimbulkan hitung > 1,96 dan menjadi falsafah
tuanya dan tampak respon kecemasan nilai signifikan p utama dalam
gugup seolah pada anak (Wong, = 0.000 dimana p pelaksanaan
menolak kehadiran 2009). Penyebab < 0.05 maka H0 asuhan
perawat yang dari kecemasan ditolak dan H1 keperawatan.
datang. Menurut pada anak yang diterima, artinya Menurut
Muscari (2005), dirawat inap ada hubungan Apriliawati, (2011)
anak prasekolah (hospitalisasi) yang signifikan kecemasan
menggambarkan dipengaruhi oleh anatara memiliki faktor
bahwa hospitalisasi banyak faktor, Atraumatic care predisposisi dan
sebagai hukuman baik faktor dari dengan tingkat faktor pencetus
dan perpisahan petugas (perawat, kecemasan anak hingga terjadinya
dengan orang tua dokter, dan tenaga prasekolah saat kecemasan.
sebagai kesehatan proses Respon kecemasan
lainnya), hospitalisasi. dapat dibagi terdiri
lingkungan baru, Maka semakin dari respon
maupun keluarga baik penerapan fisiologis, perilaku,
yang atraumatic care kognitif, dan
mendampingi yang diberikan afektif. Tingkat
selama perawatan maka semakin kecemasan dibagi
(Nursalam,2005). kecil risiko menjadi kecemasan
Hasil kecemasan yang ringan, sedang,
tabulasi dialami anak berat, dan panik.
pada tabel 3 prasekolah saat Untuk mengatasi
dapat kecemasan anak merupakan suatu
disimpulkan selama hospitalisasi tindakan perawatan
bahwa sebagian dibutuhkan terapetik yang
besar orang tua pendekatan dilakukan oleh
yang menerima Atraumatic care. seseorang dengan
atraumatic care Hal yang sama menggunakan
baik yakni 21 diungkapkan intervensi melalui
(60%) dimana Supartini, (2012) cara mengeliminasi
sebagian besar 19 bahwa Pelayanan atau meminimalisasi
(54.3%) anak Atraumatic care stres psikologi dan
mengalami
Atraumatic Care Menurunkan Kecemasan Hospitalisasi pada Anak Prasekolah di Ruang
Anggrek RSU dr. Soegiri Lamongan

fisik yang dialami 2) Bagi Rumah penerapan sehingga dapat


oleh anak dan Sakit atraumatic care meningkatkan
keluarganya dalam (1) Pelayanan di dengan kecemasaan
sistem pelayanan rumah sakit anak prasekolah kualitas
kesehatan. Perawat khususnya saat proses
anak merupakan perawatan hospitalisasi di RSU pelayanan
bagian dari anak sebaiknya dr. Soegiri keperawatan.
pemberi pelayanan lebih Kabupaten Asuhan keperawatan
kesehatan dituntut memaksimalka Lamongan, dapat yang tepat bagi anak
untuk mampu n pelayanan disimpulkan sebagai yang menjalani
memberikan keperawatan berikut: hospitalisasi dapat
asuhan dengan prinsip 1) Penerapan membantu anak
keperawatan yang atraumatic atarumatic care untuk beradapatasi
bertujuan untuk care pada anak di RSU dr. dengan lingkungan
meminimalkan sehingga dapat Soegiri dan kondisi
dampak meminimalkan Kabupaten kesehatanya
hospitalisasi kecemasan Lamongan sehingga proses
sebagai pada anak saat sebagian besar hospitalisasi atau
pemenuhan aspek hospitalisasi (60%) termasuk perawatan dapat
psikologis anak. dan proses dalam katagori berjalan dengan baik
perawatan baik. dan meminimalkan
akan lebih 2) Sebagian besar trauma pada anak.
mudah. anak didapatkan
(2) Perawat anak mengalami
diharapkan kecemasan
melakukan ringan (57.1%)
evaluasi saat proses
penilaian hospitalisasi di
terhadap RSU dr. Soegiri
penerapan Kabupaten
pelayanan Lamongan.
keperawatan 3) Ada hubungan
atraumatic antara penerapan
care untuk atraumatic care
meningkatkan dengan
pelayanan kecemasan anak
keperawatan prasekolah saat
anak, terutama proses
pada aspek hospitalisasi di
modifikasi RSU dr. Soegiri
lingkungan Kabupaten
dan Lamongan.
meminimalkan
2. Saran
injuri atau
Saran yang
nyeri pada
diberikan terkait
anak.
dengan hasil dan
pembahasan dalam
penelitian ini adalah
sebagai berikut:
DAFTAR
1) Bagi
PUSTAKA
Keperawatan
Mengaplika
PENUTUP n hasil penelitian
sikanpelayanan
1. Kesimpulan dan pembahasan
keperawatan
Berdasarka tentang hubungan
atraumatic care
Atraumatic Care Menurunkan Kecemasan Hospitalisasi pada Anak Prasekolah di Ruang
Anggrek RSU dr. Soegiri Lamongan

Apriliawati, an anak Panduan


Anita. saat Belajar:
2011. hospitalis Keperawa
Pengaru asi anak. tan
h Jurnal Pediatrik
Biblioter Nursing Ed.3.
api Studies, Jakarta:
Terhada volume 1, EGC.
p Tingkat Nomer 1
Kecemas tahun
an Anak 2012.
Usia Program
Sekolah Studi Ilmu
yang Keperawa
Menjala tan
ni Fakultas
Hospitali kedoktera
sasi di n
Rumah Universita
Sakit s
Islam Diponego
Jakarta. ro.
Tesis.
Depok: L. Huff et al.
Fakultas (2009).
Ilmu Atraumati
Keperaw c care:
atan Emla
Program Cream
Magister and
Keperaw Applicatio
atanUniv n of Heat
ersitas to
Indonesia Facilitate
.
Venous
Farozin, M. dan Cannulati
Fathiyah, on
K.N. In
(2004).
Pemaha http://ww
man w.scribd.c
Tingkah om/doc/12
Laku. 991546
Jakarta: 3/Atraum
Rineka atic-Care-
Cipta. EMLA-
Cream#do
Febriana S dkk, wnload.
2012. [diakses
Hubunga pada 5
n Juni 2013]
Kecemas
an ibu Muscari, Mary E.
dengan (2005).
Kecemas
Nursalam, dkk. (2005). Asuhan Keperawatan
Bayi Dan Anak (Untuk Perawat Dan
Bidan). Jakarta : Salemba Medika

Setiawan dkk. (2014). Keperawatan anak &


tumbuh kembang (pengkajian dan
pengukuran). Yogyakarta: Nuha
Medika

Supartini, Y. (2012). Konsep dasar


keperawaatan anak. Jakarta: EGC.

Utami, Resti. (2012). Hubungan Penerapan


Atraumatic care Dengan Tingkat
Kepuasan Orang Tua Anak Selama
Proses Hospitalisasi di Ruang Anak
Rumah Sakit Daerah Balung Jember.
Student e-journal, (Online)
(http://repository.unej.ac.id/bitstream/
handle/123456789/3208/Resti%20Uta
mi.pdf?sequence=1) diakses tanggal
2 januari 2015 jam 08.43 WIB

Wong, Donna L. (2009). Buku Ajar


Keperawatan Pediatrik. Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai