Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH FARMAKOLOGI

DOSEN :

SUNANDAR IHSAN,S.FARM,M.SC,APT

OLEH :

IRAWATI

P00324020069

TINGKAT 1B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAAN KENDARI

PRODI D-III KEBIDANAN

T.A 2020/2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempetan pada penulis untuk
menyelesaikan makalah ini.Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul
penyakit dengan tepat waktu.Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah farmakologi.Selain itu,penulis
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu,kritik dan saran yang
membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
bagi berbagai pihak.

Kendari,19 September 2020

Penulis

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR…………………………………………………………………

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….

A.Latar Belakang………………………………………………………………………

B.Tujuan Penulis……………………………………………………………………..

C.Manfaat Penulis……………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….
A.Definisi penyakit…………………………………………………………………..

B.Patofisiologi penyakit……………………………………………………………..

C.Tanda dan Gejala penyakit…………………………………………………………

D.Faktor resiko penyakit……………………………………………………………..

E.Jenis terapi…………………………………………………………………………

F.Golongan obat dan jenis obat………………………………………………………

G.Mekanisme obat tiap golongan……………………………………………………

H.dosis dan efek samping obat tiap jenis obat………………………………………

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………

A.Kesimpulan………………………………………………………………………

B.Saran……………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Penyakit,secara umum,menjadi kekhawatiran banyak orang.Suatu penyakit dapat menjadi ancaman bagi si
penderita.Menurut Webster ‘s New Collegiate Dictionary [dalam setiawati,2013]sakit adalah suatu kondisi
kesehatan tubuh melemah,dan kondisi ini tidak menyenangkan bagi banyak orang.Apabila seseorang menglami
gangguan akibat suatu penyakit,maka tubuh secara alamiah melakukan respon pertahanan,salah satunya adalah
respon reaksi infeksi atau sering di sebut dengan peradangan.Peradangan ini membuat kondisi seseorang lemah dan
sakit,oleh karena itu ketika seseorang mengalami keadaan ini,ia akan berusa untuk menyembuhkan penyakitnya
untuk menuju keadaan sehat seperti sedia kala,karena kondisi sehat adalah impian dari semua orang.

Kondisi terbebas dari penyakit,atau dengan kata lain kondisi sehat,juga merupakan kondisi yang dibutuhkan
untuk menvapai kualitas hidup ynag baik.Kesehatan merupakan kebutuhan defisien : artinya,kebutuhan ini baru
terasa ketika tidak ada.Menurut WHO [1947] [dalam Setiawan,2013] sehat adalah suatu keadaan yang lengkap
meliputi kesejahteraan fisik,mental dan sosial bukan semata-mata hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan
melainkan juga keseimbangan yang serasi dalam interaksi antar manusia,makhlluk hidup lain dan
lingkungannya.Perilaku sehat dan gaya hidup seseorang juga dapat menjadi prediksi kemungkinan seseorang dapat
bermur panjang ataupun kemungkinan seseorang dapat mengalami kematian dini.Gaya hidup tidak sehat
contohnya seperti merokok,memunum alcohol,makan makanan siap saji,makan makanan yang mengandung kadar
gula dan lemak yang tinggi,sehingga akibatnya mengandung berbagai penyakit yang dapat mempengaruhi
kesehatan.

Bila orang sudah jatuh sakit,orang akan mengupayakan dirinya agar tetap sehat dengan mengubah
perilakunya dan gaya hidupnya seta mnegobati penyakitnya.Setiap masyarakat memiliki cara-cara yang berbeda-
beda untuk mengatasi gangguan kesehatannya sesuai dengan keyakinan dan anggapan mereka terhadap ringan
atau beratnya penyakit.Cara pengobatan yang dilakukan seseorang yang sakit,yakni pengobatan secara medis
[dengan pergi ke dokter atau tenaga kesehatan professional],pengobatan secara alternative,yaitu pergi ketabib atau
penghusada [misalnya kya atau pendoa,dukun dan sebagainya],da nada pula pasien yang menggabungkan kedua-
duanya. Pilihan itu tergantung dari kepercayaan, budaya, tongkat ekonomi dan persepsi seseorang terhadap sifat
penyakit itu sendiri.

Tingkat Kejadian Penyakit di Dunia

Penyakit kardiovaskular masi menjadi ancaman dunia [global threat] dan merupakan penyakit yang
berperan utama sebagai penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia.Data organisasi kesehatan dunia [WHO]
menyebutkan,lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.Sedangkan
sebagai perbandingan,HIV/AIDS, malaria dan TBC secara keseluruhan membunuh 3 juta populsai
dunia.Berdasarka data riset Kesehatan Dasar {Ris Kesdas] tahun 2018,angka kejadian penyakit jantung dan
pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun.Setidaknya,15 dari 1000 orang,atau sekitar 2.784.064
individu di Indonesia menderita penyakit jantung.

Penyakit kardiovaskular juga paling sering menyerang kelompok usia produktif,sehingga mortalitasnya
menyebabkan beban ekonomi dan sosial terhadap masyarakat perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular
Indonesia [PERKI] yang didirikan sejak 1957 sebagai wadah dokter spesialis jantung dan pembuluh darah telah
bergerak aktif dalam berbagai lini untuk turut berperan dalam gerakan mengatasi penyakit Kardiovaskuler di
Indonesi Tahun ini,World Heart Founddation bekerja sama dengan PERKI menginspirasi jutaan orang di
Indonesia untuk menjadi Pahlawan Jantung dengan berjanji untuk menjaga jantung mereka,kerabat dan teman-
teman.

PERKI percaya bahwa kesehatan jantung untuk semua orang adalah hak asasi manusia yang mendasar dan
elemen penting dari keadilan kesehatan di Dunia.Terlepas dari Negara,wilayah,asal,ras,jenis
kelaminusia,pendidikan,dan pendapatan,setiap manusia berhak atas kesehatan dan kesejahteraan kardiovaskular
melalui promosi kesehatan,akses ke pencegahan,control,dan pengelolaan penykait kardiovaskular.Sayangnya,ini
tidak terjadi hari ini.
Hari Jantung Sedunia [World Heart Day ] adalah platform peningkatan kesadaran terbesar untuk kesehatan
kardiovaskular dari tahun ini kami menggunakannya untuk menyorot ketidakadilan kesehatan jantung.Salah satu
masalah yang paling mendesak tetap akses ke obat-obatan kardiovaskular esensial:dua miliar orang,sekitar
sepertiga dari populasi global,tidak memiliki akses ke obat-obatan yang mereka butuhkan,sebagian besar
mempengaruhi mereka di Negara-negara yang kurang terlayani,wilayah atau daerah terpencil di dalam
kota.Meskipun menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan,memyediakan akses ke obat-obatan penyakit
kardiovaskular masih kurang dalam agenda nasinal maupun global.

Sealai itu,tingginya insidensi penyakit kardiovaskular dan hambatan untuk mengakses layanan kesehatan
berhubungan dengan berbagai faktor penentu sosial ekonomi kesehatan,termaksud pendidikan dan kesadaran
kesehatan.Beberapa faktor tesebut diantaranya ;

- Polusi udara bertanggung jawab atas 25% kematian akibat kardiovaskular [WHO] yang membuat mereka
tinggal di kota berisiko lebih besar

- Diet sehat sangat penting untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular,namun di banyak
sekolah,kantor,rumah sakit,dan rumah yang menyediakan makanan tinggi lemak dan padar energy dan
kurangnya pilihan makanan yang sehat

- Di Negara-negara di mana larangan merokok tidak ada,orang sering tidak punya pilihan selain bekerja dan
bersosialisasi di tempat-tempat di mana perokok pasif meningkatkan risiko CVD mereka.Merokok hanya satu
batang per hari dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung coroner [BMJ] 48%

- Kuragnya ruang terbuka yang aman atau jalur siklus juga dapat membatasi kemampuan individu untuk menjadi
lebih aktif,meningkatkan risiko CVD,padahal berolahraga dikaitkan dengan risiko 29% lebih rendah meninggal
akibat CVD [BMJ]

- Latar belakang genetik dan geografi spesifik juga dapat mempengaruhi populasi tertentu terhadap peningkatan
risiko CVD

Berbagai spectrum penyakit kardiovaskular di antaranya adalah penyakit jantung coroner,penyakit jantung
bawaan,gagal jantung,gangguan irama jantung,dan penyakit katup jantung.Saat ini penyakit jantung coroner masih
berkontribusi sebagai spectrum panyakit jantung terbanyak di seluruh dunia dan menyebabkan tingkat morbiditas
dan mortalitas yang tinggi.

Diperkirakan bahwa di seluruh dunia,PJK pada tahun 2020 mwnjadi pembunuh pertama tersering yakni
sebesar 36% dari seluruh kematian,anka ini dua kali lebih tinggi dari angka kematian akibat kanker.Di Indonesia
dilaporkan PJK [yang dikelompokkan menjadi penyakit sistem sirkulasil ] merupakan penyebab utama dan
pertama dari seluruh kematian,yakni sebesarn26,4%,angka ini empat kali lebih tinggi dari angka kematian yang
disebabkan oleh kanker [6%].Dengan kata lain,lebih kurang satu diantara empat orang yang meninggal di
Indoneisa adalah akibat PJK.

Selai PJK,PJB merupakan kelainan bawaan yang paling sering di temukan.Anka kejadian PJB di seluruh
dunia diperkirakan mencapai 1,2 juta kasus dari 135 juta kelahiran hidup setiap tahunnya.Dari jumlah
tersebut,sekitar 300.000 kasus dikategorikan PJB berat yang membutuhkan operasi kompleks agar dapat bertahan
hidup.Sementara di Indonesia,angka kejadian PJB diperkirakan menvapai 43.200 kasus dari 4,8 juta kelahiran
hidup [9 : 1000 kelahiran hidup] setiap tahhunnya.

Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit jantung,tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga
untuk orang-orang di sekitar kita.Menurunkan beban penyakit kardiovaskular di Indonesia tidak hanya tugas salah
satu pihak,namun peran semua lpaisan masyarakat [pasien,dokter,keluarga pasien,dan pembuat kebijakan].Sudah
waktunya untuk kita berjanji untuk bersama-sama menurunkan insidensi dan beban penyakit kardiovaskular di
mulai dari langkah yang sederhana,yaitu :

- Janji kepada diri sendiri dan keluarga untuk memasak dan makan lebih sehat,berolahraga lebih banyak dan
berhenti MEROKOK.

- Janji kepada anak-anak kita untuk membantu mereka menjadi lebih aktif dan mengatakan tidak unuk
MEROKOK.

- Janji sebagai professional kesehatan untuk membantu pasien mengendalikan fakror risiko kardiovaskular
mereka.

- Janji sebagai pembuat kebijakan untuk mendukung pelayanan akses ke pencegahan,control,dan pengelolaan
penyakit kardiovaskular.

DATA RISKESDAS INDONESIA [2018]

Badan pennelitian dan pengembangan kesehatan telah menyelesaikan Riset Kesehatan Dasar
[RISKESDAS] 2018 yang lalu dilakukan badan penelitian dan pengembangan kesehatan telah menyelesaikan Riset
Kesehatan Dasar [RISKESDAS] 2018 yang lalu dilakukan secara terintegrasi dengan Susenas Maret [Badan Pusat
Statistik].Terintegraasinya riset ini sangat penting karena dimungkinkan analisis yang lebih mendalam.Status
kesehatan dan determinan kesehatan bisa dilihat dari faktor sosisal ekonomi,sehingga infprmasi yang dihasilkan
lebih komprehensif.

Data RISKESDAS juga dapat digunakan untuk menghitung Indeks Pembangunan Kesehatan Massyarakat
[IPKM],sehingga dapat diketahui perubahan pencapaian sasaran pembangunan kesehatan di setiap level wilayah,
dari tingkat kabupaten/kota,provinsi maupun nasional.
Pengumpulan data RISKESDAS yang dilakukan pada 300.000 sampel rumah tanggal [1,2 juta jiwa] telah
menhasilkan beragam data dan informasi yang memperlihatkan wajah kesehatan Inonesia.Data dan informasi ini
meliputi Status Gizi,Kesehatan Ibu,Kesehatan Anak,Penyakit Menular,Penyakit Tidak Menular,Kesehatan
Jiwa,dan Kesehatan Gigi Mulut,Disabilitas dan Cidera,Kesehatan Lingkungan,Akses Pelayanan Kesehatan,dan
Pelayanan Kesehatan Tradisional.

Status Gizi

Riskesdas 2018 menunjukkan adanya perbaikan status gizi pada balita di Indonesia.Proporsi status gizi
sangat pendek dan pendek turun dari 37,2% [Riskesdas 2013] menjadi 30,8 %.Demikian juga proporsi status gizi
buruk dan gizi kurang turun dari 19,6% [Riskesdas 2013] menjadi 17,7%.

Namun yang perlu menjadi perhatian adalah adanya tren peningkatan proporsi obesitas pada orang dewasa
sejak tahun 2007 sebagai berikut 10,5 % [Riskesdas 2007],14,8% [Riskesdas 2013] dan 21,8% [Riskesdas 2018].

Kesehatan Ibu

Kesehatan ibu di Inddarinesia juga membaik terlihat dari meningkatnya proporsi pemeriksaan kehamilan
dari 95,2%,[Riskesdas 2013] menjadi 96,1% proporsi pemeriksaan kehamilan [k1 ideal] dari 81,3% [Riskesdas
2013] menjadi 86% proporsi pemeriksaan kehamilan [k4] dari 70% [riskasdes 2013] menjadi 74,1% proporsi
persalinan di fasilitas kesehatan dari 66,7% [Riskesdas 2013]menjadi 79,3%.Sama dengan halnya dengan proporsi
pelayanan kunjungan nifas lengkap yang meningkat dari 32,1% [Riskesdas 2013] menjadi 37%.

Kesehatan Anak

Perlu menjadi perhatian adalah data cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak umur 12-23
bulan,Risksedas 2018 menunjukkan cakupan imunisasi sebesar 57,9%.Angka ini sedikit menurun jika
dibandingkan Riskesdas 2013 sebesar 59,2%.Adapun proporsi berat badan lahir <2500 gram [BBLR] sebesar 6,2%
dan proporsi panjang badan lahir <48 cm sebesar 22,7%penyakit menular.

Prevalensi penyakit menular seperti ISPA,malaria dan diare pada balita mengalami penurunan jika
dibandingkan dengan hasil Riskesdas 2013.Prevalensi ISPA turun dari 13,8% menjadi 4,4%,malaria turun dari
1,4% menjadi 0,4%,sama halnya dengan diare pada balita juga turun dari 18,5% menjadi 12,3%.Penting untuk di
perhatikan adalah prevalensi TB paru berdasarkan diagnosis dokter tidak mengalami pergeseran,yakni sebesar
0,4% dan prevelansi pneumonia yang naik dari 1,6% menjadi 2%.

Penyakit Tidak Menular,Kesehatan Jiwa,dan Kesehatan Gigi Mulut

Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi penyakit Tidak Menular mengalami kenaikan jika di bandingkan
dengan Riskesdas 2013,antara lain kanker,stroke,penyakit ginjal kronis,diabetes mellitus,dan hipertensi.
Prevalensi kanker naik dari 1,4% 9Riskesdas 2013] menjadi 1,8%,Prevanlesi stroke naik dari 7% menjadi
10,9%,dan penyakit ginjal kronik naik dari 2% menjadi 3,8%.Berdasarkan pemeriksaan gula darah,diabetes
mellitus naik dari 6,9% menjadi 8,5%,dan hasil pengukuran tekanan darah,hipertensi naik dari 25,8% menjadi
34,1%.

Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini berhubungan dengan pola hidup,antara lain
merokok,konsumsi minuman beralkohol,aktivitas fisik,serta konsumsi buah dan sayur.

Sejak tahun 2013 prevalensi merokok pada remaja [10-18 tahun]terus meningkat,yaitu 7,2% [riskesdas 2013],8,8%
[Sirkesnas 2016] dan 9,1% [Riskesdas 2018].Data proporsi konsumsi minuman beralkohol pun meningkat dari 3%
menjadi 3,3%.Demikian juga proporsi aktivitas fisik kurang juga naik dari 26,1% menjadi 33,5% dan 0,8%
mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan.Hal lainnya adalah proporsi konsumsi buah dan sayur kurang pada
penduduk 5 tahun,masih sangat bermasalah yaitu sebesar 95,5%.

Peningkatan proporsi gangguan jiwa pada data yang didapatkan Riskesdas 2018 cukup signifkan jika
dibandingkan dengan Riskesdas 2013,naik dari 1,7%,menjadi 7%.

Untuk kesehatan ggi dan mulut,Riskesdas 2018 mencatat proporsi masalah gigi dan mulut sebesar 57,6%
dan yang mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi sebesar 10,2%,Adapun proporsi perilaku menyikat gigi
dengan benar sebesar 2,8%.

Disabilitas dan Cidera

Riskesdas 2018 menunjukkkan promosi disabilitas pada umur 5-17 tahun sebesar 3,3% dan pada umur 18-
59 tahun sebesar 22%.Pada umur 60 ke atas 2,6% mengalami disabilitas berat dan ketergantungan total.Terjadi
penurunan cidera yang terjadi dijalan raya yaitu dari 42,8% [Riskesdas 2013] menjadi 31,4%

Kesehatan Lingkungan

Data kesehatan ligkungan terdiri dari pemakaian air per hari dan pengelolaan sampah.Dibandingkan dengan
Riskasdes 2013,di rumah tangga pemakaian air <20L per orang per hari turun dari 5% menjadi 2,2%.Untuk
pengelolaan sampah,rumah tangga yang mengelola dengan membakar sebesar 49,5%.

Akses Pelayanan Kesehatan

Riskesdas 2018 menunjukkan proporsi pengetahuan rumah tangga terhadap kemudahan akses ke rumah
sakit sebagai berikut,mudah 37,1%,sulit 36,9%,dan sangat sulit 26%.Analisis dilihat dari jenis transportasi,waktu
tempuh dan biaya.

Pelayanan Kesehatan Tradisional


Pelayanan kesehatan tradisional Riskesdas 2018 dilihat dari pemanfaatan taman obat
keluarga[toga],proporsinya sebesar 24,6%.Proporsi pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional sedikit
meningkat,dari 30,4% [Riskesdas 2013] menjadi 31,4%.

Data dan informasi hasil Riskesdas 2018 diatas adalah indicator Riskesdas yang dilakukan Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan.Indikator yang dilakukan secara terintegrasi dengan Susenas akan dirilis bersama
dengan Badan Pusat Statistik.Data-data ini bersifat deskriptif,sedangkan analisis lebih detail akan dilaporkan secara
khussu.

DATA RISKESDAS SULAWESI TENGGARA

Riset Kesehatan Dasar [RISKESDAS] di seluruh Provinsi Sulawesi Tenggara mencakup 8


kabupaten.Buton, Muna, Konawe, Kolaka, Konawe selatan, Bombana, Wakatobi dan Koalak Utara dan 2 kota :
Kendari dan BAU-BAU telah selesai dilaksanakan.Tujuan Riskesdas adalah menyediakan data yang evidence
based untuk perencanaan kesehatan tingkat nasional,provinsi dan kabupaten/kota.Sebanyak 416 blok sensus,6365
rumah tangga,26890 anggota rumah tangga diliput oleh 37 tim atau 148 petugas lapangan.Berbagai informasi
tentang gizi,kesehatan ibid an anak,penyakit menular,penyakit tidak menular,perilaku,akses dan pemanfaatan
pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan dikumpulkan dalam Riskesdas ini.

GIZI

Persentase balita gizi kurang tambah buruk [22,7%] di Provinsi Sulawesi Tenggara masih ada di target
nasional 2015 [20%].Kabupaten Muna,Kolaka Utara dan Kota Kendari telah mencapai target nasional
2015.Bahkan Muna telah mencapai target millennium development goals 2015 [18,5%].Masalah gizi kronis sangat
menonjol dimana presentase balita pendek tambah sangat pendek tunggi [>20%].

Presentase kegemukan pada orang dewasa cukup tinggi [>20%] di Kota Bau-Bau namun presentase kurus
juga tinggi di Konawe Selatan.Di Buton,Kolaka,Bombana,Wakatobi,Kota Kendari dan Bau-Bau presentase rumah
tangga deficit energy tinggi [>50%].

KESEHATAN IBU DAN ANAK

Cakupan imunisasi pada anak umur 12-59 bulan : untuk BCG > 90% dan imunisasi campak > 80% terapi
untuk imunisasi polio,DPT dan hepatitis B sekitar 60%.Cakupan imunisasi dasar lengkap anak umur 12-59 bulan
37,8% dan masih ada 8,1% anak yang sama sekali tidak dapat imunisasi.Pesentase balita yang timbang >4 kali
dalam 6 bulan terakhir rendah [39,7%].Presentase anak balita umur 6-59 bulan mengklaim memiliki KMS tetapi
tidak dapat menunjukkan adalah 54,2%.Presentase anak 6-59 bulan yang menerima kapsul Vitamin A dalam 6
bulan terakhir masih rendah [69,9%].Cakupan pemeriksaan kehamilan cukup tinggi [83,8%].Dari 8 jenis playanan
pada pemeriksan kehamilan,pelayanan yang paling sering diterima ibu hamil adalah pemeriksaan tekanan darah
[96,7%] dan pemberian tablet besi [91,1%].Cakupan pelayanan neonatal 0-7 hari masih rendah [63,3%] bahkan
cakupan pelayanan neonatal 8-28 hari sangat rendah [31,1%].

PENYAKIT MENULAR

Penyakit malaria dapat ditemukan di semua Kabupaten/Kota dengan persentase > 2% dalam 1 bulan
terakhir berdasarkan diagnose tambah gejala.Penyakit DBD juga ditemukan di semua Kabupaten/Kota dengan
persentase 1% dalam 12 bulan terakhir berdasarkan diagnose tambah gejala.Penyakit ISPA ada disemua
Kabupaten/Kota dengan persentase 1 diantara 5 penduduk dalam 1 bulan terakhir berdasarkan diagnose tambah
gejala,sedangkan persentase Tb paru > 1% dalam 12 bulan terakhir.Persentase diare klinis dalam 1 bulan terakhir >
10% di Kolaka,Bombana,Kolaka Utara dan Kota Bau-Bau.

PENYAKIT TIDAK MENULAR

Diantara 3 penyakit tidak menular,hipertensi,penyakit sendi dan stroke, Persentase hipertensi berdasarkan
pengukuran adalah tertinggi [31,6%] disusul penyakit sendi [26,8%] dan strke [0,8%] berdasarkan diagnosa
tambah gejala.Persentase penyakit sendi tinggi [>30%] di Konawe Selatan dan Kota Bau-Bau.

1. Persentase hipertensi,berdasarkan pengukuran,tinggi [30%] di 7 Kabupaten/Kota yaitu


Muna,Konawe,Kolaka,Konawe Selatan,Bombana,Wakatobi dan Kolaka Utara.Persentase stroke merata di
semua Kabupaten/Kota.
2. Dari 4 penyakit tidak menular lainnya,Persentase penyakit jantung tertinggia [8,6%] disusul asma,diabetes dan
tumor.Ada 4 Kabupaten/Kota dengan persentase asma >5% yaitu Muna,Konawe,Wakatobi dan Kota Bau-
Bau.Sedangkan penyakit diabetes dan tumor merata di semua Kabupaten/Kota.
3. Secara umum,diantara 8 penyakit keturunan,persentase dermatitis yang tertinggi [6,2%].Peresentase dermatitis
tinggi [>10%] di Wakatobi dan Kota Bau-Bau.Persentase gangguan jiwa,buta warna,rhinitis merat di semua
Kabupaten/Kota.Tidak semua Kabupaten/Kota ada gaukomo dan talasemi.

PERILAKU

1. Prevalensi perokok tiap hari di Provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebesar 19,8 % dengan retata 12 batang
rokok yang dihisap per hari.Dan sebagian besar [84,3%] cenderung memilih rokok kretek dengan filter.
2. Berdasarkan usia pertama kali merokok sebanyak 37,7% perokok tidak tahu umur pertama kali merokok dan
32,9% perokok merokok pertama kali umur 15-19 tahun.Prevalensi perokok dalam rumah sebesar 89,2%.
3. Sedikit sekali [5,4%] penduduk yang sehari-hari mengkonsumsi cukup buah dan sayur.Prevalensi tertinggi
mengkonsumsi cukup buah dan sayur adalah kota Kendari [16,1%].
4. Di Provinsi Sulawesi Tenggara,7,7% penduduk usia 10 tahun keatas mengkonsumsi alcohol 12 bulan terakhir
dan 5,7% yang mengkonsumsi 1 bulan terakhir.Dari peminum alcohol 1 bulan terakhir,21,3% minum 1-2
satuan per hari.
5. Kurang dari separuh [41,7%] penduduk usia 10 tahun keatas yang memiliki kegiatan fisik yang cukup.
6. Penduduk usia 10 tahun keatas yang pernah mendengar,berpengetahuan benar dan bersikap benar tentang flu
burung,lebih dari separuh [55,8%] penduduk pernah mendengar tentang flu burung tetapi hanya 75% di
antaranya pengetahuannya benar dan lebih 80% mempunyai sikap yang benar.
7. Prevalensi penduduk yang pernah mendengar tentang HIV/AIDS,berpengetahuan benar tentang penularan dan
pencegahan HIV/[35,6%],hanya 14,8% diantaranya mempunyai pengetahuan tentang penularan dan 41%
mempunyai pengetahuan pencegahan HIV/AIDS.
8. Di Provinsi Sulawesi Tenggara,sebagian besar rumah tangga [59,2%] berperilaku benar dalam hal buang air
besar [BAB] dan 24,9% telah berperilaku benar mencuci tangan dengan sabun.
9. Secara umum 1 diantara 3 rumah tangga di Sulawesi Tenggara berperilaku hidup bersih kategori baik.Di Kota
Kendari ada sebanyak 62,3% rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat kategori baik.
10. Lebih seperempat penduduk di Sulawesi Tenggara mempunyai masalah gigi-mulut dan hanya seperlimanya
yang menerima perawatan gigi.Sedangkan yang telah hilang seluruh gigi asli adalah 1,7%.Sebagian besar
[89,7%] penduduk umur 10 tahun keatas menyikat gigi setiap hari namun hanya seperenam [15,9%] yang
berperilaku benar dalam menyikat gigi.
11. Sebanyak separuh penduduk umur 10 tahun keatas di Sulawesi Tenngara pernah mendengar tentang flu burung
namun hanya 3 diantara 4 yang pengetahuannya benar.Hanya 1 diantara 3 penduduk umur 10 tahun keatas
yang pernah mendengar tenyang HIV/AIDS tetapi sedikit sekali yang mempunyai pengetahuan tentang
penularan.Satu diantara 4 penduduk umur 10 tahun keatas berperilaku cuci tangan dengan sabun benar.

AKSES DAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN

Separuh rumah tangga berjarak 1-5% km dari tempat pelayanan kesehatan yang memerlukan waktu <15
menit.Sebagian besar rumah tangga berjarak <1 km ke pelayanan kesehatan jenis UKBM dan hanya perlu waktu <
15 menit untuk menapainya.Rumah tangga yang memanfaatkan UKBM masih rendah dala 3 bulan terakhir.Alasan
tidak memanfaatkan UKBM separuhnya [>50%] Karena pelayanannya tidak lengkap dan sepertiganya karena
lokasinya jauh.Pelayanan penimbangan adalah yang paling banyak dimanfaatkan [>80%] dalam 3 bulan terakhir
disusul imunisasi [>60%] dan pengobatan [50%].Pemanfaatan pelayanan Polindes/bidan si desa masih sangat
rendah [<20%].Lebih separuh [>59%] responden memberikan alasan yang tidak jelas mengapa tidak
memanfaatkan Polindes/bidan di desa.Jenis pelayanan Polindes/bidan yang paling banyak dimanfaatkan dalam 3
bulan terakhir adalah pengobatan [>80%].

KESEHATAN LINGKUNGAN
Satu diantara 3 [32,4%] rumah tangga di Sulawesi Tenggara memiliki rerata pemakaian air bersih antara
50-99,9% liter/orang/hari.Sebagian besar [>80%] rumah tangga rumahnya berlantai bukan tanah.Satu diantara 3
rumah tangga menggunakan bahan beracun berbahaya di dalam rumah.

B.Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui dan memahami tentang tingkat kejadian penyakit di
Dunia,Indonesia dan Sulawesi Tenggara serta mencegah terjadinya penyakit

C. Manfaat Penulisan

1. Agar memgetahui dan memahami definisi penyakit

2. Agar mengetahui dan memahami Patofisiologi penyakit

3. Agar memahami dan mengethaui tanda dan gejala penyakit

4. Agar mengetahui dan memahami faktor risiko penyakit

5. Agar mengetahui dan memahami jenis terapi

6. Agar mengetahui dan memahami golongan obat dan jenis obat

7. Agar mengetahui dan memahami mekanisme obat tiap golongan

8. Agar mengetahui dan memahami dosis dan efek samping obat tiap jenis obat
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Penyakit

Penyakit adalah suatu keadaan abnormal tubuh atau pikiran yang menyebabkan ketidaknyamanan disfungsi
atau kesukaran terhadap orang yang dipengaruhinya. Ada beberapa jenis penyakit, yaitu jenis penyakit
menular,penyakit tidak menular dan penyakit kronis [Wikipedia,2008].Perkembangan penyakit tidak menular telah
menjadi suatu tantangan pada abad 21.Di dunia penyakit tidak menular telah menyumbang 3 juta kematian,pada
tahun 2005 di mana 60% kematian diantaranya terjadi pada penduduk berumur di bawah 70 tahun [WHO
Technical Report Series,2003].Penyakit tidak menular yang sering menjadi masalah kesehatan di Indonesia salah
satunya ialah Hipertensi.

Hipertensi merupakan kelainan pada sistem Kardiovaskular yang masih menjadi beban kesehatan di
masyarakat global karena prevalensinya yang tinggi.Data dari The National Heart and Nutrition Examination
Survey [NHNES] dalam dua dekade terakhir menunjukkan peningkatan insiden hipertensi pada orang dewasa di
Amerika sebesar 29-31%.Hipertensi di kenal sebagai salah satu penyebab utama kematian di Amerika Serikat
[Yogiantoro,2006]

Berdasarkan data WHO diperkirakan penderita hipetensi di seluruh dunia berjumlah 600 juta orang,dengan
3 juta kematian setiap tahun.Di Amerika,diperkirakan 1 dari 4 orang dewasa menderita Hipertensi [Mukhtar,2007].

Di Indonesia, sampai saat ini memang belum ada data yang bersifat nasional,multisenter,yang dapat
menggambarkan prevelensi lengkap mengenai hipertensi.Namun beberapa sumber,yakni Survei Kesehatan Rumah
Tangga [SKRT] tahun 2004,prevalensi hipertensi di Indonesia pada orang yang berusia di atas 35 tahun adalah
lebih dari 15,6%.Survei faktor resiko penyakit kardiovaskular [PKV] oleh proyek WHO di Jakarta,menunjukkan
angka pevalensi hipertensi dengan tekanan darah 160/90 masing-masing pada pria adalah 13,6% [1988],16,5%
[1993],dan 12,1% [2000].Pada wanita,angka prevalensi mencapai 16% [1988],17% [1993],dan 12,2%
[2000].Secara umum,prevalensi hipertensi pada usia lebih dari 50 tahun berkisar antara 15%-20% [Depkes,2010].
Hipertensi juga menempati peringkat ke-2 dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah
sakit di Indonesia pada tahun 2006 dengan prevalensi sebesar 4,67% [Depkes,2008].Data Riset Keshatan Dasar
[2007] menyebubutkan bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar 30% dengan insiden komplikasi penyakit
kardiovaskuler lebih banyak pada perempuan [52%] dibandingkan laki-laki [48%].Data Rikesdas juga
menyebutkan hipertensi sebagai penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkullosis,jumlahnya mencapai
6,8% dari proporsi penyebabb kematian pada semua umur di Indonesia [Depkes,2010].

Prevalensi hipertensi di Pulau Jawa 41,9%,dengan kisaran di masing-masing provinsi 36,6%-


47,7%.Prevalensi di perkotaan 39,9% [37,0%;45,8%] dan di pedesaan 44,1 [36,2%-51,7%] [Setiawan,2004].

Hipertensi memiliki berbagai faktor resiko yang memiliki keterkaitan erat dengan pemicu terjadinya
penyakit tersebut.Berbagai faktor resiko hipertensi meliputi genetic,ras,usia,jenis kelamin,merokok,obesitas,serta
stress psikologis dan faktor yang menyebabkan kambuhnya hipertensi antara lain pola makan,merokok dan stress
[Yogiantoro,2006 dan marliani,2007].

Stres merupakan suatu respon nospesifik tubuh terhadap setiap tekanan atau tuntutan yang mungkin
muncul,baik dari kondisi menyenangkan maupun tidak menyenangkan [Sadock,2003].Stres dapat menghasilkan
perubahan fisiologis dan psikologis yang mengakibatkan berkembangnya suatu penyakit dan dapat menimbulkan
perubahan-perubahan pada sistem fisik tubuh yang dapat mempengaruhi kesehatan.Hubungan antara stress dengan
rasa sakit,di tandai dengan proses pelepasan hormone,khususnya hormone catecholamine dan corticosteroid, yang
di lepas oleh rangsangan sistem kardiovaskuler.Stres psikologis dapat juga menyebabkan terjadinya penyimpangan
fisiologis,seperti : asam,penyakit kepala kronis,rematik arthritis,dan hipertensi [Smet,2000].

Pengaruh kemajuan jaman dan era globalisasi berdampak pada perubahan gaya hidup masyarakat.
Kecenderungan masyarakat bergaya hidup dinamis, mengkonsumsi makanan instan,makanan tinggi
lemak,merokok,dan kurang olahraga,sangat berpengaruh terhadap kesehatan.Persaingan bisnis,dan persaingan di
berbagai bidang semakin memacu orang untuk selalu bekerja.Faktor pekerjaan yang berat juga dapat menjadi
stressor seseorang sehingga bisa mengalami stress psikologis disamping permasalahan di lingkungan maupun
keluarga.Hal ini akan terus menerus memicu respon seseorang,sehingga dapat membawa kepada meningginya
tekanan darah secara kronis, kambuhnya hipertensi sampai menurunnya keefektifan kekebalan tubuh.

Hal ini relevan dengan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap 7 pasien dengan hipertensi
yang memeriksakan dirinya di UPT.Puskesmas Purwosari Surakarta.Dari hasil wawancara,mereka mengaku
mengalami kekambuhan hipertensi pada waktu mengalami stress,hal ini juga di dukung dengan data pengukuran
tekanan darah pasien yang terdapat di UPT.Puskesmas Purwosari Surakarta.Dan berdasarkan keterangan yang di
peroleh dari hasil wawancara dengan tenaga kesehatan di UPT.Puskesmas Purwosari Surakarta juga data tahun
2008,di dapatkan data dari jumlah pengunjung yang datang sebesar 11,5% menderita hipertensi dan pada tahun
2009 mengalami kenaikan 13,6%.Dan dalam 3 bulan terakhir di tahun 2010,sebanyak 13,6%.Tingkat kekambuhan
penyakit hipertensi yang relatif tinngi serta stress yang mengalami penderita hopertensi telah melatar belakangi
peneliti untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara stress dengan tingkat kekambuhan pada penderita
hipertensi di wilayah kerja UPT.Puskesmas Purwosari Surakarta.

B. Patofisiologi Penyakit

Patofisiologi penyakit jantung rematik terjadi sebagai komplikasi dari infeksi faring oleh streptococcus grup
A ynag kemudian menimbulkan reaksi inflamasi dan reaktivitas silang antara protein bakteri dan jaringan jantung
yang bermanifestasi sebagai demam rematik akut.[3-5].

Demam rematik akut merupakan reaksi hipersensitivitas tipe 2 dimana terjadi reaksi imun yang dimediasi
oleh interaksi antigen antibidi.Terdapat kemiripan molekuler antara protein M dari Streptococcus dengan protein
alfa helix jantung,seperti myosin tropomiosin,keratin,laminin,vimentin dan endotel katup,sehingga sistem imun
mengenali mimikri molekuler tersebut sebagai autoantigen.Kemudian terjadi reaksi silang autoimun,baik secara
humoral maupun dimediasi oleh sel.Sebagai hasilnya,auto antibody monoclonal penderita demam rematik akut
akan bereaksi tidak hanya terhadap Streptococcus,tetapi juga terhadap myosin pada miokardium dan endothelium
katup jantung.Reaksi peradangan pada endotelium yang mengelilingi katup menyebabkan sel T masuk ke dalam
katup sehingga menghasilkan jaringan parut.Inflamasi sitokin,seperti TNF-alpha,IFN-gamma,IL-10,IL-4 juga
bertanggung jawab pada progresifitas lesi fibrotik katup.[3-5]

Penyakit jantung rematik ditandai dengan adanya kerusakan permanen pada satu atau lebih katup
jantung.Pada kondisi akut,katup mengalami inflamasi dan edema ringan.Sedangkan pada kondidi kronis,katup
akan mengalami penebalan dan fibrosis.Sekitar 50-60% kasus penyakit jantung rematik berdampak pada katub
mitral,20-30% mengenai katup aorta,dan hanya 10% berdampak pada katup tricuspid atau pilmonal.Kelainan katup
yang paling sering terjadi adalah fusi komisura yang mengakibatkan stenosis katup mitral.Selain itu,dapat terjadi
juga lesi fungsional seperti regurgitasi katup mitral dan regurgitasi katup aorta.Jika tidak tidak ditangani dengan
baik,kondisi ini dapat berkembang menjadi gagal jantung kongestif [2,4,24]

C. Tanda dan Gejala Penyakit

1. Nyeri Dada

Apabila anda mengalami nyeri dada,tersa sesak,dan tertekan walaupun hanya sebentar saja,jangan
diremehkan,karena bisa saja hal tersebut merupakan tanda-tanda penyakit jantung.Kemungkinan lain adalah
adanya gannguan pada sistem pencernaan seperti,kembalinya makanan ke tenggorokan dari lambung.Gangguan ini
memang tidak mengancam jiwa tetapi termaksud penyakit kroanis yang bisa dialami dalam waktu yang lama.

2. Susah Bernapas Atau Napas Menjadi Pendek

Napas yang pendek saat keadaan normal-bukan ketika berolahraga atau beraktivitas fisik berat-dapat
diakibatkan karena ada sesuatu yang menghalangi saluran pernapasan.Kondisi ini biasanya terjadi jika Anda
mengalami asma,peradangan bronkus kronis,dan pneumonia.Bahkan napas pendek juga bisa menjadi gejala
penyakit jantung dan pembuluh darah.

3. Mengalami Penurunan Berat Badan Yang Signifikan

Apakah Anda pernah mengalami penurunan berat badan –adahal tidak sedang program atau
merencanakannya ? penurunan berat badan sebesar 5% dari total berat badan sebelumnya selama 6 bulan
merupakan tanda bahwa terjadi gangguan pada metabolism tubuh.Salah satu penyebab yang mungkin membuat
berat badan Anda berkurang adalah penyakit kanker,diabetes mellitus,gangguan hormone,masalah pada kelenjar
tiroid,serta mengalami depresi berat.

4. Semakin gemuk,terutama pada bagian perut

Apakah celana Anda semakin lama semakin sempit dan tidak bisa dikancing? Jika iya,maka Anda harus
berhati-hati.Hal ini menandakan bahwa Anda mengalami penongkatan berat badan dan penumpukan lemak pada
bagian perut.Penumpukan lemak di bagian perut merupakan kondisi yang sangat berbahaya dan bisa meningkatkan
risiko seseorang mengalami penyakit jantung coroner,gagal jantung,dan stroke.

5. Kaki Kram Saat Berjalan Atau Menaiki Tangga

Sebagian besar orang sering mengalami kram pada kaki dan akan hilang dalam beberapa saat jika ia
beristrahat.Namun kaki kram yang tidak kunjung sembuh walaupun sudah beristrahat bisa jadi merupakan tanda
adanya masalah pada pembuluh darah arteri kaki akibat penyumbatan pembuluh darah.Jika kram ini tidak diperiksa
lebih lanjut,maka bukan tidak mungkin seseorang akan kehilangan kakinya akibat jaringan pada kaki mati karena
tidak mendapatkan makanan dari aliran darah.

6. Memiliki Kulit Yang Sangat Kering

Apakah kullit Anda selalu kering dan bahkan mengelupas sendiri? Beberapa ahli mengatakan bahwa
apabila seseorang mempunyai kulit yang sangat kering,dapat diakibatkan karena ia mengalami kekurangan zat gizi
seperti zink atau gangguan terhadap kelenjar tiroidnya.Hal ini harus dikonsultasikan pada dokter ahli
kulit.Biasanya,pengobatan yang diberikan adalah suplemen dan lotion.

7. Adanya Perubahan Pada Payudara Wanita


Apabila Anda sedang tidak menyusui namun payudara Anda terlihat tidak normal,seperti warna permukaan
kulit payudara berubah,ada benjolan,timbul rasa tidak nyaman,serta keluar cairan dari putting,maka Anda perlu
curiga.Segera periksakan diri ke dokter yang ahli jika mengalami hal ini.Karena kondisi ini ntermaksud sebagian
dari gejala penyakit kanker payudara.

8. Salah Satu Bagian Tubuh Bengkak

Jika Anda merasa salah satu tubuh Anda membengkak,entah itu di kaki,tangan,atau tempat lain maka
segerakan untuk memriksa diri ke dokter.Pembengkakan atau adanya penambahan massa di salah satu organ tubuh
dapat disebabkan berbagai kondisi medis ringan hingga berat,seperti tumor dan kanker.Sedangkan bengkak di
bagian kaki juga bisa diakibatkan karena adanya penumpukan cairan yang disebut dengan edema.Edema
merupakan tanda dan gejala penyakit degenerative,seperti gagal jantung dan gagal ginjal.

D.Faktor Risiko Penyakit

Faktor resiko itu adalah karakteristik,tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang diderita individu yang
mana secara statistic berhubungan dengan peningkatan kejadian kasus baru berikutnya [beberapa individu lain
pada suatu kelompok masyarakat].Dari faktor resiko inilah yang kemudian dijadikan dasar penentuan tindakan
pencegahan dan penanggulangan .Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit atau masalah kesehatan
yang terjadi pada masyarakat atau kelompok masyarakat bukan individu kunci dari ilmu epidemiologi itu adalah
ditemukannya penyebab penyakit,bisa penyebab masakah kesehatan atau masalah pelayanan kesehatan.Penyakit
itu sendiri ada yang menular ada juga yang tidak menular.Khusus penyakit tidak menular yang perlu diketahui
pada dasarnya adalah faktor resikonya.Pada awal-awal perkembangan ilmu epidemiologi,lebih dikhususkan pada
penyakit menular,etiologi adalah kuncinya atau penyebab biologis dari suatu penyakit infeksi,terjadi karena adanya
infeksi mikro organisme [organisme yang sangat kecil] misalnya virus,bakteri dan lain-lain.Sekarang bukan saja
penyakit menular yang sering terjadi,tetapi juga penyakit-penyakit yang tidak menular.Sehingga dalam
epidemiologi penyakit tidak menular dipakai istilah FAKTOR RESIKO-bukan etiologi-karena bukan menyangkut
penyakit infeksi.

Penyakit tidak menular adalah penyakit kronik atau bersifat kronik menahun alias berlangsung lama,tapi
ada juga yang kelangsungannya mendadak [misalnya saja keracunan],semenyara yang berlangsung lama misalnya
penyakit kanker,tubuh yang terpapar unsur kimia dan lain-lain.Penyakit tidak menular adalah penyakit non infeksi
karena penyebabnya bukan mikroorganisme,namun tidak berarti tidak ada peranan mikroorganisme dalam
terjadinya penyakit tidak menular misalnya luka karena tidak diperhatiakn bisa terjadi infeksi.Penyakit tidak
menular adalah penyakit degenerative karena berhubungan dengan proses degenerasi [ketuaan].Dan penyakit tidak
menular adalah New communicable disease karena di anggap dapat menular melalui gaya hidup,gaya hidup dapat
menyangkut pola makan,kehidupan seksual dan komunikasi global.Pengertian-pengertian dasar ini harus difahami
dengan baik.Intinya atau subtansinya dalam epidemiologi penyakitt tidak menular adalah ditemukannya penyebab
dalam hal ini atau yang dipakai adalah istilah ditemukannya FAKTOR RESIKO sebagai faktor penyebab.

Faktor resiko adalah karakteristik,tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang di derita individu yang
mana secara statistic berhubungan dengan peningkatan kejadian kasus baru berikutnya [beberapa individu lain
pada suatu kelompok masyarakat],seperti yang dijelaskan ole symbol SW dalam epidemiologi penyakit tidak
menular,yang ditulis kembali oleh MN Bustam,2000.Bapak MN.Bustam adalah dosen penulis ketika kuliah di
FKM-UNHAS

Karakteristik,tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang diderita individu dan ditemukan juga pada
individu-individu yang lain,bisa dirubah,ada juga yang tidak dapat bisa dirubah atau tepatnya :

1. Faktor resiko yang tidak dapat dirubah misalnya umur dan genetik.
2. Faktor resiko yang dapat dirubah misalnya kebiasaan merokok atau latihan olahraga.
Ada juga karakteristik,tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang di derita pada individu dan
ditemukan juga secaraa tidak stabil pada individu-individu yang lain dalam suatu kelompok masyarakat yaitu :

1. faktor resiko yang dicurigai yaitu fakto-faktor yang belum mendapatkan dukungan sepenuhnya dari hasil-hasil
penelitian sebagai faktor resiko misalnya merokok sebagai penyebab kanker Rahim.
2. Faktor resiko yang telah ditegakkan yaitu faktor resiko yang telah mantap mendapat dukungan ilmiah
/penelitaian dalam peranannya sebagai faktor yang berperan dalam kejadian suatu penyakit.Misalnya merokok
sebagai faktor resiko terjadinya kanker paru.

Faktor resiko juga dapat di lihat dari karakteristik,tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang di derita
pada individu dan individu-individu lainnya sebagai faktor resiko adala keadaan angka frekwensi yang kuat dan
lemah.Atau dapat di dokumentasikan dengan baik dan di dokumentasikan dengan kurang baik.Kegunaannya dari
pada faktor resiko ini,pada dasarnya untuk mengetahui proses terjadinya penyakit dalam hal ini penyakit tidak
menular,misalnya :

1. Untuk memprediksi,meramalkan kejadian penyakit,misalnya perokok berat mempunyai kemungkinan 10 kali


untuk kanker paru daripada bukan perokok.
2. Untuk memperjelas penyebab artinya kejelasan atau bertanya faktor resiko dapat menjadikannya sebagai faktor
penyebab,tentungnya setelah menghilangkan pengaruh dan faktor pengganggu sehingga faktor resiko itu adalah
faktor penyebab utama dari suatu penyakit menular.Inilah ciri khas dari ilmu Epidemiologi mencari sebab
mesebab [bc.Inferensi Epidemiologi] bukan sebab akibat sebagaimana ilmu-ilmu yang lain menekankan sebab
akibat.
3. Untuk mendiagnosa artinya membantu proses diagnose
Kapan suatu faktor resiko dapat ditegakkan sebagai faktor resiko ? Dalam epidemiologi dapat atau bisa
dilakukan dengan memakai konsep kausalitas sebab musebab [hubungan kausa],menurut para ahli kausalitas ada 8
kriteria [Hill 1956] yaitu :

1. Kekuatan yang dapat dilihat dari adanya resiko relative yang tinggi
2. Temporal atau menurut urutan waktu,selalunya sebab musebab mendahului akibat
3. Respon terhadap dosis paparan yang dapat menyebabkan penyakit
4. Reversibilitas dimana paparan yang menurun akan diikuti penurunan kejadian penyakit
5. Konsistensi yang di artikan kejadian yang sama akan berulang pada waktu,tempat dan penelitian yang lain
6. Biologis atau yang berhubungan dengan fisiologis tubuh
7. Spesifitas yang dilihat dari satu penyebab menyebabkan satu akibat
8. Analogi yang diartikan adanya kesamaan untuk penyebab dan akibat yang serupa

Menentukan besar faktor resiko dapat dilakukan dengan menghitung besarnya resiko relative atau odds
rasio.Perhitungan ini berdasarkan perbedaan rate antara inciden populasi yang terpapar [Exposure] dengan yang
tidak terpapar [Non Exposure] pada kelompok yang sakit [kasus] dan tidak sakit [control].Perhitungan ini dikaitkan
dengan jenis-jenis metode penelitian epidemiologi dan bisa juga dengan melihat frekwensi penyakit.

E. Jenis Terapi

1. Couples Therapy [Terapi Pasangan]

Terapi pasangan adalah sebuah jenis terapi yang bertujuan untuk membantu komunikasi dan mejembatani
perubahan dalam hubungan yang intim antar pasangan.Terapi ini khususnya ditunjukan bagi orang-orang yang
sedang menjalin hubungan.Dengan demikian,konselor yang menawarkan bentuk terapi ini harus mempunyai
pelatihan yang relevan untuk membantu mereka bekerja dengan kedinamisan dari pasangan tersebut.

2. Cognitive Therapy [Terapi Kognitif]

Terapi kognitif adalah pendekatan terapi yang merupakan bagian dari terapi kognitif dan perilaku.Terapi
kognitif melibatkan terapis yang bekerjasama dengan pasien untum mengembangkan kamampuan
mengindentifikasi dan mengganti pikiran dan kepercayaan yang menyimpang,dan mengubah perilaku yang
berkaitan dengan hal tersebut,biasanya berfokus pada masa sekarang.

3. Cognitive Behavioral Therapy [CBT/Terapi Perilaku Kognitif]

CBT atau terapi perilaku kognitif mengkombinasikan dua pendekatan berbeda untuk berfokus pada solusi
yang praktis.Terapi ini sangat aktif secara alami,jadi pasien mungkin akan diharapkan agar dapat memegang
peranan aktif dalam perawatannya,termaksud menyelesaikan tugas-tugasnya di umah.

4. Behavioral Therapy [Terapi Perilaku]


Terapi perilaku didasarkan pada cara berpikir seseorang yaitu aspek kognitif dan atau cara seseorang
berperilaku.Terapi-terapi ini mengidentifikasikan kemungkinan perubahan atau rekondisi pikiran atau tingkah laku
manusia untuk mengatasi masalah yang spesifik.Terapi ini berpendapat bahwa perilaku dapat dipelajari atau juga
tidak dipelajari.Tujuan terapi ini adalah untuk membantu individu mempelajari perilaku yang baru dan positif yang
akan mengurangi masalah yang ada.Ada beberapa cara hal ini dapat di lakukan tergantung kepada bentuk
masalahnya sendiri.

5. Psychoanalitic Therapy [Terapi Psikoanalisis]

Terapi psikoanalisis adalah satu tipe terapi berdasarkan teori psikososial freud atau teori psikoanalisis
klasik freud yang menyatakan bahwa pikiran yang tidak sadar dapat mempengaruhi pikiran dan perilaku,dengan
kecenderungan untuk melihat kepada pengalaman dari masa kecil dan bagaiman hal tersebut mempengaruhi
kehidupan seseorang atau berpotensi menyumbang pada masalah yang dihadapi saat ini.Terapi ini berlangsung
dalam jangka panjang dan bergantung pada kedalaman eksplorasi dari masalah tersebut.

6. Psychodinamic Therapy [Terapi Psikodinamis]

Terapi ini adalah suatu pendekatan yang dapat merangkul semua metode terapi analis.Pendekatan Freud
dominan dalam terapi ini,namun pendekatan teori Carl Jung,Alfred Adler,Otto Rank dan Melanie Klein dikenal
luas untuk pengembang dan lebih jauh dari konsep dan aplikasi terapi psikodinamis.

7. Dynamic Interpersonal Therapy [Terapi Interpersonal Dinamis]

Macam-macam terapi dalam psikologi salah satunya adalah terapi ini yang lebih mengkhususkan pada
hubungan individu dengan lingkungannya.Dipercaya apabila kita mampu berurusan dengan masalah hubungan
sosial dengan lebih efektif maka gejala psikologis akan cenderung menunjukkan perbaikan.

8. Humanistic Therapy [Terapi Humanistik]

Fokus terapi ini adalah pada pengembangan diri,pertumbuhan dan tanggung jawab.Terapi ini bertujuan
untuk membantu individu agar dapat mengenali kekuatan dirinya,kreativitas dan pilihan pada saat sekarang atau
masa kini.Ketahuilah teori belajar humanistic,teori psikologi humanistic dan pendekatan humanistic dalam
psikologi sosial.

9. estalt Therapy [Terapi Gestalt]

Terapi Gestalt mengacu pada bentuk psikoterapi yang dikembangkan dari sekolah Gestalt yang
dikembangkan pada akhir 1940an oleh Fritz Perls dan di pandu oleh prinsip teori internasional bahwa setiap
individu adalah satu keseluruhan [tubuh,pikiran dan jiwa] dan bahwa mereka paling baik dipahami dalam
hubungan dengan situasi terkini yang sedang dialami oleh seseorang.Prinsip atau kunci yang mendasari teori
Gestalt yaitu :

- Kesadaran yang berpusat pada individu


- Rasa hormat
- Penekanan pada pengalaman
- Eksperimen dan penemuan kreatif
- Tanggung jawab sosial
- Hubungan

10. Dancing Therapy [Terapi Gerakan Menari]

Jika Anda telah mencoba terapi dengan pendekatan bicara dan meras sulit untuk mengungkapkan pikiran
serta persaan secara verbal,atau Anda kturang nyaman dengan konsep bicara untuk mengungkapkan
perasaan,mungkin pendekatan yang berbeda akan dapat menjadi pilihan Anda.Salah satu dari macam-macam terapi
dalam psikologi yang tidak melibatkan unsur verbal adalah dengan terapi gerakan menari.Prinsip terapi ini adalah
bahwa gerakan dapat merefleksikan pola pikir seseorang dan persaannya,Tubuh di anggap sebagai sarana utama
untuk berkomunikasi dan dapat sangat membantu bagi mereka yang sulit mengeksperesikan diri secara
verbal.Selain itu,terapi ini akan membantu dalam hal-hal berikut :

- Jika seseorang memiliki image negative terhadap tubuhnya

- Jika ada perasaan kesulitan melakukan kontak fisik dengan orang lain

- Jika seseorang merasa terpisah dalam kehidupan sehari-hari

- Mengatasi pengalaman tramuatis karena penyiksaan atau kekeasan.

11. Art Therapy [Terapi Seni]

Merupakan terapi yang menggunakan seni dan media artistic untuk membantu orang-orang mengeksplorasi
pikiran dan emosi dalam cara yang unik.Ide utama dari terpi ini adalah untuk menggunakan seni sebagai media
berkomunikasi,sesuatu yang dapat berguna bagi seseorang untuk menyatakan perasaannya,dan bisa menjadi cara
untuk membuat orang lebih merasa terhubung dengan sekelilingnya.Terapi seni ditunjukan untuk beberapa kasus
berikut :

- Orang dengan gangguan mental


- Anak yang mengalami kesulitan belajar

- Anak dengan spectrum autis

- Para narapidana atau yang berurusan dengan hukum

- Orang yang mengalami demensia

- Orang dengan penyakit kronis

- Orang-orang yang sulit mengekspresikan perasaannya dengan bicara

12. Music Therapy [Terapi Musik]

Musik adalah salah satu hal dalam hidup yang memiliki kekuatan untuk menggerakkan manusia secara
emosional.Menggunakan berbagai komponen musik yang berbeda untuk menyediakan satu cara untuk terhubung
dengan suatu terapi yang berkaitan dengan hubungan manusia.

13. Family / Systemic Therapy [Terapi Keluarga]

Terapi keluarga adalah pendekatan yang bekerja dengan keluarga dan kerabat dekat seseorang.Ahli terapi
akan mengamati perubahan dalam interaksi antara setiap orang dalam keluarga dan hubungan masing-
masing.Tujuan dari terapi ini adalah untuk mengatasi masalah yang timbul antara anggota keluarga untuk saling
membantu dan merasakan empati terhadap satu sama lain.Terapi anak terlambat bicara juga bisa dilakukan melalui
terpai keluarga untuk mendapatkan dukungan dan pengertian antar anggota keluarga.

14. Group Therapy [Terapi Kelompok]

Terapi grup adalah semacam terapi psikologis yang menagmbil tempat dengan sekelompok orang bersama
daripada dengan perorangan.Melakukan terapi aktivitas kelompok dalam grup bisa memiliki banyak keuntungan
karena bisa menawarkan dukungan jaringan dan menyediakan kesempatan untuk bertemu dengan orang lain yang
memiliki pengalaman yang sama.Terapis dan antar anggota grup akan merasa terdorong untuk berbagi pengalaman
bersama dan berusaha memahami diri sendiri dengan lebih baik lagi.

15. Play Therapy [Terapi Bermain]

Terkadang seorang anak akan mulai mengembangkan pola perilaku yang dapat menyebabkan gangguan
pada kehidupannya dan juga lingkunagn di sekelilingnya.Apabila orang deawsa yang menaglami kesuliatan dalam
emosi dan perilaku bisa menganggap bahwa proses terapi bisa memberikan bantuan kepada mereka,maka untuk
anak kecil berbeda artinya.

Anak-anak mungkin akan menganggap proses terapi itu sebagai hal yang menakutkan dan merasa
diinterogasi.Terapi bermain digunakan untuk mambantu anak berkomunikasi dengan bahasanya sendiri dan denagn
irama mereka sendiri.Salah satu macam-macam terapi dalam psikologi ini akan membantu anak memahami
perasaan dan pengalaman mereka yang membingungkan.

16. Psychosexual Therapy [Terapi Psikoseksual]

Macam-macam terapi dalam psikologi lainnya adalah suatu teknik terapi khusus yang dilakukan oleh
professional yang berkompeten dalam bidang onseling,perawatan dan obat-obatan.Terapi ini dirancang khusus
untuk membantu orang hidup dengan kesulitan yang berhubungan dengan psikologis,seksual dan terlalu kompleks
untuk di pecahkan sendiri mengenai masalah seksualitas orang tersebut.

Masalah seksual beragam tingkatan dan kompleksitasnya,beberapa bisa berupa masalah ringan dan bersifat
sementara,dan yang lainnya bisa saja bersifat jangka panjang dan telah dialami selama beberapa waktu.Beberapa
masalah seksual yang biasa ditangani oleh terapis antara lain :

- Kehilangan gairah seksual


- Sakit saat berhubungan intim
- Kesulitan orgasme
- Penyimpangan seksual
- Disfungsi ereksi
- Ejakulasi premature,dan lain-lain.
17. Reality Therapy [Terapi Realitas]

Macam-macan terapi dalam psikologi ini salah satunya adalah terapi realitas yang menggunakan
pendekatan perorangan yang berfokus padda masa sekarang dari pada berurusan dengan masa lalu.Terapi ini
berfokus pada pemecahan masalah dan membuat pilihan yang lebih baik untuk mencapai tujuan tertentu.Idenya
menyatakan bahwa gangguan mental melainkan berasal dari kondisi manusia secara umum yang belum memenuhi
kebutuhan dasar psikologisnya,berupa :

- Cinta dan rasa kepemilikan


- Kekuatan dan pencapaian
- Kemampuan bertahan hidup
- Kebebasan dan kemerdekaan
- Kesenagan
F. Golongan Obat dan Jenis Obat

A. GOLONGAN OBAT

1. Obat Bebas
Obat bebas ditandai dengan lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi hitam.Ini menunjukkan bahwa obat
tersebut dapat dibeli secara bebas tabpa menggunakan resep dokter.Dinegara-naegar barat,obat ini disebut OTC
atau over-the-conter.Ini adalah obat yang paling aman dan bisa dibeli bebas di warung,took obat,maupun
apotek.Meskipun disebut aman,obat bebas tetap tidak boleh digunakan sembanrangan.Karena bagaimanapun,obat
memiliki kandungan kimia yang dapat berdampak pada tubuh.Obat-obatan yang dapat dibeli secara bebas biasanya
digunakan untuk mengatasi penyakit yang memiliki gejala ringan.Contohnya asalah
parasetamol,vitamin,multivitamin,dan antasida.

2.Obat Bebas Terbatas

Obat jenis ini sebenarnya masih bisa dibeli tanpa resep dokter,namun tetap tergolong obat keras.Jadi bagi
ornag yang memiliki penyakit gertentu,penggunaan obat ini harus dilakukan dengan hati-hati dan sebaiknya
menggunakan resep dokter.Meski gejala dan keluhan penyakit sama,obat yang digunakan belum tentu sama.Obat
ini ditandai dengan lingkaran biru bergaris tepi hitam.Penggunaan obat ini pun harus mengikuti aturan pengobatan
yang tertera pada kemasan.Jangan lupa perhatikan tanggal kadaluwarsa obat,serta membaca informasi pada
kemasan tentang petunjuk penggunaan obat yang tidak diperbolehkan,efek samping,dosis obat,cara menyimpan
obat,dan lainnya.Selain itu terdapat 5 jenis obat bebas terbatas,yaitu :

P.No.1.Awas,Obat keras.Baca aturan pemakaiannya.


P.No.2.Awas,Obat keras.Hanya untuk bagian luar dari badan.
P.No.3.Awas,Obat kersa.Tidak boleh ditelan.
P.No.4.Awas,Obat keras.Hanya untuk dibakar.
P.No.5.Awas,Obat keras.Obat wasir,jangan ditelan.
Beberapa obat yang dijual bebas terbatas adalah CTM,Theopiline,Tremenza,dan Lactobion

3. Obat Keras

Obat kersa hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.Golongan obat ini ditanfai dengan lingkaran merah
dengan garis tepi berwarna hitam dan huruf K di tengah yang menyentuh garis tepi.Obat-obatan yang termaksud
dalam golongan ini,misalnya antibiotic,obat=obatan ynag mengandung hormone, obat penenag, dan lain-lain.
Contoh dari obat keres adalah asam mefenamat, loraradine,alprazolam, clobazam, pseudoefedrin. Ketahuilah
bahwa obat ini tidak sembarang dikonsumsi, karena dapat berbahaya,meracuni tubuh,memperparah penyakit, atau
menyebabkan kematian sehingga harus digunakan sesuai aturan yang tepat.

4. Obat Golongan Narkotika


Ini merupakan golongan obat yang paling berbahaya.Obaat golongan narkotika mempunyai symbol seperti
tanda plus dengan lingkaran berwarna merah.Obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter,dengan tanda
tangan dokter disertai nomor izin praktik dokter pada resep tersebut,dan tidak dapat menggunakan kopi
resep.Golongan obat narkotik berbahan dasar tanama atau buatan berupa sintesis ataupun semi sintesis.Obat-obatan
narkotik atau psikotropika dapat menimbulkan ketergantungan pada penggunanya,sehingga pemakaiannya perlu
diawasi dengan ketat sesuai anjuran dan kebutuhan.

Selain itu,obat narkotik dapat mempengaruhi susunan saraf pusat dan mempengaruhi tingkah laku serta
aktivitas pada titik tertentu.Mereka sering kali digunakan oleh dokter sebagai obat bius dan antinyeri atau analgetik
potensi kuat.Karena itu,penggunaan obat ini hanya boleh dilakukan dengan dilakukan oleh dokter dan/ atau dengan
pengawasan dokter.Contoh obat-obatan golongan narkotik adalah,obat batuk yang mengandung kodein.

5. Obat Fitofarmaka
Obat golongan ini memiliki tanda Kristal Salju berwarna hijau pada lingkaran kuning dengan tepi warna
hijau.Perbedaannya dari obat herbal biasa terletak pada proses pengolahan bahan herbal yang telah ditunjamg oleh
bukti ilmiah secara penelitian klinik [sampai ke manusia],sehingga dapat disertakan dengan obat modern.Penelitian
klinik akan lebih meyakinkan para dokter untuk mempergunakan obat ini karena telah terbukti,sehingga dapat
disertakan dengan obat-obat modern lainnya.Contoh obat Fitofarmaka adalah obat untuk memperkuat daya tahan
tubuh Anda.

6. Obat Herbal Terstandar [OHT]

Golongan obat ini di tandai dengan symbol lingkaran kuning dengan garis tepi hijau dan gambar tiga buah
bintang hijau di dalamnya.Obat ini merupakan obat yang diekstrak dari bahan alam seperti dari tanaman,hewan
maupun mineral.Umumnya obat ini telah ditunjang dengan bukti ilmiah,yaitu secara penelitian pre-klinik,uji
toksisitas dan dibutuhkan proses rumit,keterampilan dan teknologi tinggi.Contoh yang merupakan obat herbal
terstandar adalah obat untuk meredakan rasa nyeri saat haid dan obat untuk menyembuhkan diare.

7. Obat Herbal [Jamu]

Kemasan obat herbal dibeli dengan gambar logo tumbuhan atau pohon berwarna hijau dengan lingkaran
hijau.Bahan dasar dari obat herbal terbuat dari seluruh bagian tanaman yang telah diolah untuk mendapatkan
khasiatnya sesuai dengan prosedur keamaanan.Obat herbal atau jamu biasanya secara turun temurun selama
beberapa generasi,karena dinilai berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit.Contoh obat herbal yang sering di
temukan di pasaran adalah obat untuk mencegah masuk angina.

B. JENIS OBAT

1. Tablet/Kapsul/Pil

Jenis obat tablet berbentuk lonjong,sedangkan kapsul berbentuk bulat.Sementara obat yang berbentuk
lonjong da nada selongsongnya disebut pil.Ini adalah jenis obat yang paling sering didapatkan dari farmasi atau
apotek.Cara mengonsumsinya adalah dengan menelannya langsung dengan bantuan air minum.

2. Tablet Kunyah

Tidak seperti obat jenis tablet/kapsul/pil,obat ini tidak boleh di telan dulu.Sesuai dengan namanya,obat ini
harus di kunyah dulu denagn baik atau hancur,baru ditelan.Setelahnya,minumlahair putih untuk memastikan agar
seluruh obat tertelan sepenuhnya.Tablet kunyah sering didapatkan oleh pasien dengan keluahn maag.
3. Tablet Hisap

Tablet ini digunakan dengan cara dihisap,bukan dikunyah.Jadi,cukup menghisap atau “mengemut” obat ini
seperti permen.Hisap hingga obat habis.Pasien dengan masalah di tenggorokan sering mendapatkan jenis obat ini.

4. Tablet Salut

Obat jenis ini adalah tablet yang dilapisi dengan satu atau lebih lapisan yang terbuat dari bahan tertentu
untuk tujuan khusus.Lapisan bisa terbuat dari campuran berbagai zat seperti ggelatin,gula,damat sintetik,atau
enteric.Obat ini digunakan dengan cara langsung ditelan utuh.Jangan membagi obat ke beberapa bagian atau
jangan digerus/dihancurkan.

5. Sirup/Suspensi/Emulsi

Merupak jenis obat berbentuk cairan.Kocok dahulu sebelum diminum.Pastikan Anda mengonsumsi obat
cair dengan ukuran yang tepat,jangan mengira=ngira.Kemasan obat biasanya disertai dengan sendok takar atau
tutup yang ada takarannya.Untuk pasien bayi,biasanya akan diberikan pipet untu memudahkan mengonsumsinya.

6. Sirup Kering

Jenis sama seperti sirup berbentuk cair.Namun obat ini mulanya berbentuk serbuk kering yang harus
dilarutkan terlebih dahulu dengan air putih sampai batas tanda yang ada di dalam botol sirup.Anda bisa meminta
bantuan apoteker untuk melarutkan sirup kering ini.Mereka akan menakar air dengan gelas ukur.Setelah berbentuk
cair,cara mengonsumsi obat ini sama dengan sirup/suspense/emulsi.Sirup kering yang sudah dilarutkan biasanya
mengandung antibiotic dan harus di habiskan.Di samping itu,obat ini juga biasanya hanya bisa digunakan 7 hari
atau tergantung resep dokter dan harus dibuang setelahnya.

7. Tablet Effervescent

Sama dengan serbuk sirup kering yang harus dilarutkan dalam air terlebih dahulu,tablet effervescent ini
juga harus dilarutkan terlebih dahulu.Masukkan tablet kedalam ½ sampai 1 gelas air putih atau sesuai
petunjuk.Tablet yang semula padat akan larut ke dalam air.Minum segera sampai air habis.Anda bisa
menambahkan lagi sedikit air putih ke dalam gelas untuk diminum setelhanya dalam rangka memastikan semua
obat terminum seluruhnya.

8. Tablet Bukal

Adalah tablet yang digunakan dengan cara diletakkan di antara pipi dan gusi.Sebelum mengonsumsinya,
Anda disarankan berkumur dengan sedikit ait untuk melembapkan mulut yang kering.Letakkan tablet di anatara
pipi dan gusi atas atau bawah tergantung kenyamanan,tutuplah mulut dan jangan menelan sampai tablet larut
dengan sempurna di antara pipi dan gusi.Jangan berkumur atau mencuci mulut selama 15 menit setelah tablet larut
dengan sempurna.

9. Tablet Sublingual

Merupakan tablet yang digunakan di bawah lidah.Sama dengan tablet bukal,Anda disarankan berkumur
dengan sedikit air terlebih dahulu.Lalu letakkan obat di bawah lidah.Tutup mulut dan tunggu sampai tablet larut
dengan sempurna,jangan menelannya.Jangan berkumur atau mencuci mulut selama 15 menit setelah tablet larut
dengan sempurna.Pastikan Anda membeli obat dengan resep dokter.Konsumsilah sesuai dosis yang tepat

G. Mekanisme Obat Tiap Golongan

1. Direutik

Direutik bekerja dengan mencegah penyerapan garam,termaksud natrium dan klorida,di ginjal.Kadar garam
juga mempengaruhi kadar air yang di serap atau dikeluarkan oleh ginjal.Dengan cara kerja ini,garam dan air akan
dibuang dari tubuh melalui pengeluaran urine.

2. Beta Blocker

Obat-obatan dari golongan penghambat beta bekerja dengan cara menekan efek dari hormone epinephrine
atau adrenalin,yaitu hormon yang berperan dalam mengalirkan darah,sehingga membuat jantung berdenyut lebih
lambat dan sedikit bekerja,serta tekanan darah turun.

3. ACE Inhibitor

ACE inhibitor bekerja dengan cara menghambat enzim dalam tubuh untuk memproduksi hormone
angiotensin II,yaitu zat yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan kerja jantung.

4. Calcium Channel Blocker [CCB]

Obat golongan CCB membantu kalsium masuk ke sel otot jantung dan pembuluh darah.Hal tersebut
kemudian akan membuat kerja jantung menjadi lebih ringan dan pembuluh darah menjadi lebih
rileks.Hasilnya,tekanan darah akan menurun.Contoh dari obat CCB adalah,Amlodipine.

5. Angiostenin II Receptor Blockers [ARB]

ARB bekerja dengan menghambat efek angiotensin II atau senyawa yang menyempitkan pembuluh
darah.Dengan menghambat zat angiotensin II,pembuluh darah bisa diperbesar agar sirkulasi darah berjalan lancer
sekaligus menurunkan tekanan darah.

H. Dosis dan Efek Samping Obat Tiap jenis Obat


ANTIHISTAMIN

Antihistamin adalah kelompok obat-obatan yang digunakn untuk mengobati reaksi alergi,seperti rinitis
alergi,reaksi alergi akibat sangatan serangga,reaksi alergi makanan,urtikaria atau biduran.Tidak hanya
alergi,antihistamin juga kerap digunakan untuk mengatasi gejala mual atau muntah yang biasanya diakibatkan oleh
mabuk kendaraan.Antihistamin bekerja dengan cara memblokir zat histamine yang diproduksi tubuh.Zat
histamine,pada dasarnya berfungsi melawan virus atau bakteri yang masuk ke tubuh.Ketika histamine melakukan
perlawanan,tubuh akan mengalami peradangan.Namun pada orang yang mengalami alergi,kinerja histamine
menjadi kacau karena zat kimia ini tidak lagi bisa membedakan objek yang tidak berbahaya bagi tubuh,misalnya
debu,bulu binatang,atau makanan.Alhasil,tubuh tetap mengalami peradangan atau reaksi alergi ketika objek tidak
berbahay itu masuk ke tubuh.

Ada dua jenis antihistamin,yaitu antihistamin generasi pertama dan generasi kedua.Antihistamin generasi
pertama lebih menyebabkan rasa kantuk dibandingkan dengan generasi kedua.

Obat-obat antihistamin generasi pertama adalah :

- Chlorpheniramine
- Cyproheptadine
- Hydroxyzine
- Ketotifen
- Promethazine
Sedangkan obat-obat antihistamin generasi kedua adalah :

- Desloratadine
- Fexofenadine
- Levocetirizine
- Cetirizine
- Terfenadine
- Loratadine
Peringatan :

 Ibu hamil, ibu menyusui, atau wanita yang sedang merencanakan kehamilan, perlu menyesuaikan jenis dan
dosis antihistamin menurut anjuran dokter.
 Hati-hati jika ingin memberikan antihistamin pada anak-anak.Penggunaan tiap jenis obat antihistamin berbeda-
beda dan disesuaikan dengan usia.
 Harap berhati-hati dalam menggunakan obat ini jika menderita gangguan ginjal, gangguan hati, tukak lambung,
obstruksi usus, infeksibsaluran kemih, pembengkakan prostat, dan glaukoma.
 Jika diresepkan obat antihistamin golongan pertama,hindari mengonsumsi zat alcohol atau minuman beralkohol
karena dapat memperparah efek rasa kantuk.
 Beri tahu dokter jika sedang menggunakan antihistamin bersama dengan obat-obatan lainnya,termaksud produk
herba,karena dikhawatirkan dapat menyebabkan efek samping yang membahayakan.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis,segera temui dokter.
Efek Samping Antihistamin

Sama seperti obat-obat lain,obat antihistamin juga berpotensi menyebabkan efek samping.Beberapa efek
samping yang umumnya terjadi setelah mengonsumsi obat antihistamin ini adalah :

- Mengantuk
- Mulut Kering
- Disfagia
- Pusing
- Sakit Kepala
- Nyeri Perut
- Sulit Buang Air Kecil
- Mudah Marah
- Penglihatan Kabur
Jenis-jenis, Merek Dagang, serta Dosis Antihistamin

Berikut ini dosis antihistamin berdasarkan jenis-jenis obatnya.Sebagai informasi,penggunaan masing-


masing jenis obat ini dilarang bagi kelompok usia yang tidak disebutkan di bawah.Untuk mendapatkan penjelasan
secara rinci mengenai efek samping,peringatan,atau interaksi dari masing-masing obat antihistamin,silahkan lihat
pada Obat A-Z.Merek Dagang : Alco Plus, Alco Plus DMP, Ares Cold dan Allergy, Ares Cold dan Cough

Bentuk obat : Sirop

Alergi

Dosi :

Anak usia 13 tahun hingga dewasa : 4 mg tiap 4-6 jam.


Anak usia 7-12 tahun : 2 mg tiap 4-6 jam.
Anak usia 2-6 tahun : 1 mg tiap 4-6 jam.
1. Chlorpheniramine

Merek Dagang Chlorphenirame :

1. Alpara
2. Brontusin
3. Ceteem
4. Chlorphenamine Maleata
5. Dextral,Etaflusin
6. Lodecon
7. Omecold
8. Pacdin Cough
9. Tilomix
Bentuk obat : Tablet,Sirop,Suspensi

Alergi

Dosis :

Dewasa : 4 mg tiap 4-6 jam,maksimal 24 mg per hari.


Anak usia 1-2 tahun : 1 mg,dua kali sehari.
Anak usia 2-5 tahun : 1 mg tiap 4-6 jam.
Anak usia 6-12 tahun : 2 mg tiap 4-6 jam.[Dosis maksimal untuk usia 1-5 tahun adalah 6 mg per hari dan untuk
usia 6-12 tahun adalah 12 mg per hari].

2. Cyproheptadine

Merek Dagang Cyproheptadine : :

1. Bimatonin
2. Cydifar
3. Ennamax
4. Erphacyp
5. Graperide
6. Heptasan
7. Lexahist
8. Nebor
9. Poncohist
10. Pronam
Bentuk obat : Tablet

Alergi

Dosis :
Dewasa : 12-16 mg per hari dibagi ke dalam 3-4 kali dosis.Dosis maksimal adalah 32 mg per hari.
Anak usia 2-6 tahun : 2 mg, 2-3 kali per hari.Dosis maksima 12 mg per hari.
Anak usia 7-14 tahun : 4 mg,2-3 kali per hari.Dosis maksimal 16 mg per hari
Mirgain
Dewasa : 4 mg,dapat diulang kembali setelah 30 menit.Dosis tidak melebihi 8 mg dalam kurun 4-6 jam.Dosis
pemeliharaan adalah 4 mg tiap 4-6 jam.
3.Hydroxyzine

Merek Dagang Hydroxyzine : Bestalin

Bentuk obat : Tablet,Sirop

Gatal-gatal [pruritus] dan urtikaria

Dosis :

Dewasa : Dosis awal adalah 25 mg yang dikonsumsi pada malam hari.Atau 25 mg,3-4 kali per hari jika diperlukan.
Anak usia 6 bulan-6 tahun : Dosis awal adalah 5-15 mg per hari,ditingkatkan menjadi 50 mg per hari yang dibagi
beberapa kali dosis.
Anak usia 7 tahun atau lebih : Dosis awal adalah 15-25 mg per hari,ditingkatkan menajdi 50-100 mg per hari
ynag dibagi dalam beberapa dosis.
4.Ketotifen

Merek Dagang Ketotifen :

1. Astifen
2. Ditensa
3. Intifen
4. Profilas
5. Scanditen
6. Tosma
7. Zaditen
Bentuk obat : Tablet,Sirop

Rinitis Alergi

Dosis :

Anak usia 3 tahun hingga dewasa : 1 mg,2 kali sehari,dapat ditingkatkan menjadi 2 mg,dua kali sehari jika
diperlukan.
5.Promethazine

1. Merek Dagang Promethzine :


2. Berlifed
3. Erpha Allergil
4. Halfilyn
5. Huffallerzine expectorant
6. Promethazine
7. Zenirex
Bentuk obat : Tablet,Sirop [promethazine hydrochloride]

Alergi

Dosis :

Dewasa : 25 mg yang dikonsumsi pada malam hari.Dapat ditingkatkan menjadi 25 mg,dua kali sehari jika
diperlukan.
Anak usia 2-5 tahun : 5-15 mg per hari,dibagi menjadi 1-2 ali dosis.
Anak usia 6-10 tahun : 10-25 mg,dibagi menjadi 1-2 klai dosis per hari.
6.Cetirizine

Merek Dagang Cetirizine :

1. Berzin
2. Cetirizine
3. Cetirizine Hydrocholride
4. Esculer
5. Estin
6. Gentrizin
7. Intrizin
8. Lerzin
9. Ritez Simzen
Bentuk obat : Tablet,Tablet Kunyah,Sirop,Drops [Tetes Oral]

Alergi

Dosis :

Dewasa : 10 mg,sekali per hari atau 5 mg, 2 kali per hari.


Bayi usia 6-23 bulan : 2,5 mg,sekali per hari yang dapat ditingkatkan hingga dosis maksimal 2,5 mg, 2 kali per
hari untuk bayi usia 12 bulan ke atas.
Anak usia 2-5 tahun : 5 mg, 1-2 kali per hari.
Lansia : Dosis awal 5 mg,sekali per hari.
7.Desloratadine

Merek Dagang Desloratadine :

1. Aerius
2. Aerius D-12
3. Aleros
4. Altera
5. Desdin
6. Desloratadine
7. Destavell
8. Eslor
9. Simdes
Bentuk obat : Tablet,Sirop

Alergi

Dosis :

Dewasa : 5 mg,sekali per hari.


SBayi usia 6-11 bulan : 1 mg,sekali per hari.
Balita usia 1-5 tahun : 1,25 mg, sekali per hari.
Anak usia 6-11 tahun : 2,5 mg, sekali per hari.
8. Fexofenadine

1. Merek Dagang Fexofenadine :


2. Foxofed
3. Fexoven OD
4. Telfast
5. Telfast BD
6. Telfast HD
7. Telfast OD
8. Telfast Plus
Bentuk obat : Tablet
Rinitis Alergi

Dosis :

Anak usia 12 tahun hingga dewasa : 120 mg,satu kali per hari.
Anak usia 6-11 tahun : 30 mg,dua kali per hari
Urtikaria
Anak usia 12 tahun hingga dewasa : 180 mg,satu kali per hari.
9. Levocetirizine

Merek Dagag Levocetirizine :

1
Bentuk obat : Tablet

Rinitis Alergi

Dewasa : 2,5-5 m. Avocel


2. Levocetirizine Dihydrochloride
3. L-Falergi,Xyzal
g,sekali per hari,dikonsumsi pada malam hari.

Anak usia 2-5 tahun : 1,25 mg,sekali per hari,dikonsumsi malam.


Anak usia 6-11 tahun : 2,5 mg,sekali per hari,dikonsumsi mlam.
Anak usia 12 tahun atau lebih : 2,5-5 mg,sekali per hari,dikonsumsi malam.
Urtikaria
Dewasa : 2,5-5 mg,sekali per hari dikonsumsi malam.
Bayi usia 6 bulan-5 tahun : 1,25 mg,sekali per hari.
Anak usia 6-11 tahun : 2,5 mg,sekali per hari,dikonsumsi malam.
Anak usia 12 tahun atau lebih : 2,5-5 mg,sekali per hari,dikonsumsi malam.
10.Loratadine

Merek Dagang Loratadine :

1. Alernitis
2. Alloris
3. Klinset
4. Loratadine
5. Miratadin
6. Rahistin
Bentuk obat : Tablet,Sirop

Alergi

Dosis :

Anak usia 6 tahun hingga Dewasa : 10 mg,satu kali per hari atau 5 mg tiap 12 jam per hari.
Anak usia 2-5 tahun : 5 mg,satu kali per hari.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia terutama dalam melakukan
aktivitasnya,kesehatan merupakan suatu harapan dan keinginan semua manusia,namun tidak ada manusia yang
tidak ingin mengalami sakit.Sakit dan sehat selalu datang silih bergantian dalam kehidupan manusia.Sehat
merupakan keinginan dan harapan semua manusia,namun tidak ada manusia yang tidak mengalami sakit,setiap
manusia pasti pernah merasakan sakit sekurang-kurangnya satu kali dalam seumur hidup.Sakit dan sehat
merupakan suatu gejala yang dialami manusia tergantung manusianya bagaiman menjaga tubuhnya agar tetap
sehat.Banyak hal dan faktor yang bisa menyebabkan seseorang itu sakit atau sehat,misalnya faktor dari dalam
misalnya ketidakseimbangan dalam tubuh seperti panas dan dingin tubuh sehingga menagkibatkan seseorang
itusakit.Sedangkan faktor dari luar misalnya disebabkan oleh makhluk supranatural yaiti makhluk gaib atau
dewa,maupun makhluk manusia [tukang sihir atau tukang tenun].Dengan kemarahan makhluk tersebut maka
manusia bisa mengakibatkan seseorang itu sakit.

B. Saran

Adapun saran dari makalah ini adalah di harapkan kepada mahasiswa/mahasisiwi dapat mengetahui dan
memahami apa itu definisi penyakit,patofisiologi penyakit,tanda dan gejala penyakit,faktor resiko penyakit,jenis
terapi,golongan obat dan jenis obat,mekanisme obat tiap golongan serta dosisi dan efek samping obat tiap jenis
obat.

DAFTAR PUSTAKA

Setiati S,Alwi I,Sudoyo AW,Stiyohadi B,Syam AF.Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I.VI.Jakarta :
InternaPublishing ,2014 : 1132-53.
Lloyd-Jones D,Adams RJ,Brown TM,Carnethon M,Dai S,Simone GD,et al.Heart disease and stroke statistics-2010
update : a report from the American Heart Association.Circulation.2010,121 [7] :e46-e215.
Ri D.Profil Kesehatan Indonesia 2008.J.Pers Soc Psychol.2009.51 [6] : 40
Lilly LS.Pathophysiology of heart disease : a collaborative project of medical student and faculty.Vol V.V. [Lilly
LS,ed].Lippincott Williams dan wilkins,2011 : 216-43.

Anda mungkin juga menyukai