EPILEPSI Ns. Rifa Yanti, S.Kep,M.Biomed Anak kena epilepsi?
Tak jarang banyak orangtua yang frustasi begitu
mengetahui anak mereka mengidap epilepsi atau kita lazim menyebutnya ayan. Bayangan kejang-kejang mendadak yang menakutkan dan masa depan suram langsung berkelebatan. ⚫ Meski tak ada pengobatan yang benar-benar menyembuhkan epilepsi, dengan bantuan pengobatan yang benar, sekitar 80% anak-anak yang mengidap penyakit ini mampu hidup normal.
⚫ Pandangan yang selama ini berkembang, epilepsi adalah sebuah
penyakit turunan yang menular dan tidak bisa diobati. Ternyata hal ini dibantah oleh dua dokter anak yang merupakan pakar saraf anak FKUI/RSCM Jakarta, yakni Dr. Hardiono S Pusponegoro, Sp A dan Dr. Irawan Mangunatmadja, Sp A. Menurut kedua pakar tersebut, epilepsi bisa disembuhkan dengan total dan hanya 1% dari total penyandang epilepsi di Indonesia yang diturunkan secara genetika atau keturunan. Dan deteksi serta perawatan yang dini bagi penyandang epilepsi, terutama sejak balita sangat efektif menyembuhkannya dari penyakit epilepsi secara total. ⚫ Pendeteksian dini pada Anak Salah satu cara yang paling ampuh adalah dengan memperhatikan gerakan-gerakan yang dilakukan balita sejak lahir. jika balita sering melakukan gerakan-gerakan yang aneh tanpa sebab dan berulang-ulang maka segera hubungi dokter anak untuk menanyakannya, Kemudian perhatikan juga jika ia mulai sering terkejut (kaget) tanpa sebab yang jelas dan mengulangi sampai beberapa kali. ⚫ Sekitar 400.000 anak di AS mengidap epilepsi, dan mereka dapat mengendalikan serangan mendadak itu serta mampu hidup normal.
⚫ Lalu bagaimana jika anak kena serangan mendadak?
Biasanya serangan ini berlangsung amat cepat, dan kita tdk punya cukup banyak waktu untuk berbuat sesuatu. Peristiwa kejang-kejang, dengan mulut mengeluarkan busa, seringkali menjadi momen yang mencekam bahkan menakutkan. Tapi sebagai orangtua, harus sigap jika serangan itu sewaktu-waktu datang. Bagaimana caranya?
⚫ Hindarkan anak dari benda-benda berbahaya yang
berpotensi melukai dirinya <> Kendorkan pakaian di area leher, termasuk ikat pinggang <> Taruh bantal atau sesuatu yang lembut di bawah kepala <> Baringkan dia menghadap ke satu sisi Kapan saatnya memanggil ambulans? ⚫ Jika anak terluka selama mendapat serangan mendadak <> Anak mungkin menelan air/cairan <> Serangan berlangsung lebih lama dari lima menit Hal yang tak boleh dilakukan selama anak mendapat serangan:
⚫ Meletakkan benda di mulutnya. Jika anak mungkin
menggigit lidahnya selama serangan mendadak,
⚫ Mencoba membaringkan anak.
⚫ Berupaya menyadarkan si anak dengan bantuan
pernapasan mulut ke mulut selama dia mendapat serangan mendadak, kecuali serangan itu berakhir. ⚫ Epilepsi Bukan Penyakit Menular Secara umum masyarakat di Indonesia salah mengartikan penyakit epilepsi. Akibatnya, penderita epilepsi sering dikucilkan. Padahal, epilepsi bukan termasuk penyakit menular, bukan penyakit jiwa, bukan penyakit yang diakibatkan "ilmu klenik", dan bukan penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Definisi Epilepsi ⚫ lepas muatan listrik yang berlebihan dan mendadak, sehingga penerimaan serta pengiriman impuls dalam/dari otak ke bagian-bagian lain dalam tubuh terganggu. Penyebab Epilepsi ⚫ faktor genetik/turunan (meski relatif kecil antara 5-10 persen), kelainan pada menjelang-sesudah persalinan, cedera kepala, radang selaput otak, tumor otak, kelainan pembuluh darah otak, adanya genangan darah/nanah di otak, atau pernah mengalami operasi otak ⚫ setiap penyakit atau kelainan yang mengganggu fungsi otak dapat pula menyebabkan kejang. Bisa akibat trauma lahir, trauma kepala, tumor otak, radang otak, perdarahan di otak, hipoksia (kekurangan oksigen dalam jaringan), gangguan elektrolit, gangguan metabolisme, gangguan peredarah darah, keracunan, alergi dan cacat bawaan. Jenis Epilepsi ⚫ epilepsi tonik klonik (grandmal), ⚫ epilepsi absans (petit mal), ⚫ epilepsi parsial sederhana, ⚫ epilepsi parsial komplek, ⚫ epilepsi atonik, dan ⚫ epilepsi mioklonik. Hal-hal yang dapat menyebabkan epilepsi antara lain:
⚫ Kerusakan otak kongenital
⚫ Kerusakan otak perinatal ⚫ Kejang demam ⚫ Trauma kepala ⚫ Infeksi intrakranial ⚫ Stroke ⚫ Penyalahgunaan alkohol dan obat-obat terlarang,DLL ⚫ Untuk menegakkan diagnose epilepsi biasanya dokter akan melakukan wawancara (anamnesis), pemeriksaan fisis maupun pemeriksaan penunjang seperti EEG, CTScan, MRI dll. ⚫ Pengobatan epilepsi adalah pengobatan jangka panjang. Penderita akan diberikan obat antikonvulsan untuk mengatasi kejang sesuai dengan jenis serangan. Penggunaan obat dalam waktu yang lama biasanya akan menyebabkan masalah dalam kepatuhan minum obat (compliance) seta beberapa efek samping yang mungkin timbul seperti pertumbuhan gusi, mengantuk, hiperaktif, sakit kepala, dll STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN DALAM MENCEGAH KEJANG ,adalah : ⚫ Demam tinggi pada anak dapat diatas dengan cara memberi obat demam dengan penurun panas dan kompres dengan lap hangat (lebih kurang panasnya dengan suhu badan si kecil) selama kurang lebih 15 menit, bila mencapai 38.5 derajat celcius atau lebih ⚫ Jangan melakukan pengkompresan dengan lap yang dingin, karena dapat menyebabkan henjatan hebat di otak (akan terjadi benturan kuat karena antara suhu panas tubuh si kecil dengan lap kompres dingin) ⚫ Kalau dinyatakan epilepsi, segera minum obat resep dokter secara teratur
⚫ Sediakan obat anti kejang lewat dubur di rumah jika kejang
membuat anak tidak mungkin meminum obat. ⚫ sedia selalu obat penurun panas di rumah seperti parasetamol. ⚫ ASUHAN KEPERAWATAN .................. TERIMA KASIH..
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis