Anamnesis Pemfis Penunjang Patella Dislocation
Anamnesis Pemfis Penunjang Patella Dislocation
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik menunjukkan Lutut dan struktur sekitarnya adanya nyeri tekan
saat palpasi atau penyimpangan di sepanjang kutub patela (superior, inferior, medial dan
lateral), terutama kutub medial. Jika fleksi dan ekstensi harus diperiksa, merasakan adanya
krepitasi atau pembatasan gerakan. Penilaian ligamen dan krusiatum juga diperlukan. Pada
pemeriksaan dislokasi akut, akan ditemukan efusi sendi atau hemarthrosis yang merupakan
temuan yang khas, tetapi lebih kecil kemungkinannya pada kasus dislokasi kronis.
Pemeriksaan Penunjang
Dapat dilakukan pemeriksaan radiologi seperti foto polos genu, CT-Scan dan MRI.
CT-Scan
CT scan memungkinkan pengukuran jarak TT-TG yang merupakan parameter
penting dalam evaluasi dan pengelolaan dislokasi patela. Sebuah garis ditarik
bersinggungan dengan batas posterior kedua kondilus femoralis. Kemudian 2 garis
digambar tegak lurus dengan garis ini. Satu garis berasal dari puncak tuberkulum
tibialis (A), dan satu garis dari titik paling dalam dari alur trochlear (B). Jarak antara
garis A dan B adalah jarak TT-TG, dan biasanya kurang dari 20mm. Ukuran di atas
20mm dianggap tidak normal. CT scan juga dapat menggambarkan keberadaan dan
luasnya patah tulang osteochondral dan dapat membantu merencanakan intervensi
bedah apa pun.
MRI
Dengan MRI sangat membantu dalam melihat struktur jaringan lunak lutut. Modalitas
pencitraan ini sangat membantu dalam mendiagnosis kerusakan tulang rawan
artikular pada sisi patela medial, dan lebih sensitif dalam mendeteksi lesi
osteochondral. .
Referensi:
Hayat, Z et al. 2020. Patella Dislocation. Statpearls Book NCBI, p.3-5