Anda di halaman 1dari 9

10/14/2020 Kota Pekanbaru - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kota Pekanbaru
Kota Pekanbaru (Jawi: ‫ )ﻛﻮﺗﺎ ﭬﻜﻨﺒﺎرو‬adalah ibu kota dan kota terbesar di Provinsi Riau, Indonesia. Kota ini merupakan
salah satu sentra ekonomi terbesar di Pulau Sumatra,[4] dan termasuk sebagai kota dengan tingkat pertumbuhan, migrasi Kota Pekanbaru
dan urbanisasi yang tinggi.[5] Kota ini berawal dari sebuah pasar (pekan) yang didirikan di tepi Sungai Siak pada abad ke- Sumatra Riau
18. Hari jadi kota ini ditetapkan pada tanggal 23 Juni 1784. Kota Pekanbaru tumbuh pesat dengan berkembangnya
industri terutama yang berkaitan dengan minyak bumi, serta pelaksanaan otonomi daerah.

Pekanbaru mempunyai satu bandar udara internasional, yaitu Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II dan terminal bus
antar kota dan antar provinsi Bandar Raya Payung Sekaki, serta dua pelabuhan di Sungai Siak, yaitu Pelita Pantai dan
Sungai Duku. Saat ini Kota Pekanbaru sedang berkembang pesat menjadi kota dagang yang multi-etnik, keberagaman ini
telah menjadi modal sosial dalam mencapai kepentingan bersama untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan
masyarakatnya.[6]
Lambang

Motto: BERTUAH (Bersih, Tertib, Usaha


Daftar isi Bersama, Aman dan Harmonis)

Sejarah
Geografi
Kependudukan
Agama
Pemerintahan
Sejarah Pemerintahan
Pasca PRRI
Orde Baru
Otonomi Daerah
Pemilihan Langsung
Daftar Wali Kota
Dewan Perwakilan Kota
Pekanbaru
Kecamatan
Perekonomian
Kesehatan
Pendidikan
Pelayanan umum Tampilkan peta Sumatra
Transportasi Tampilkan peta Indonesia
Tampilkan semua
Pariwisata
Koordinat: 0.5333°N 101.45°E
Olahraga
Negara Indonesia
Pers dan Media Provinsi Riau
Galeri Tanggal 23 Juni 1784
Referensi peresmian

Pranala luar Pemerintahan


• Wali Kota Dr. H. Firdaus, S.T., M.T.
• Wakil Wali H. Ayat Cahyadi, S.Si.
Kota
Sejarah
Luas
Perkembangan kota ini pada awalnya tidak terlepas dari fungsi Sungai Siak • Total 632,26 km2 (24,412 sq mi)
sebagai sarana transportasi dalam mendistribusikan hasil bumi dari pedalaman Ketinggian 12 m (39 ft)
dan dataran tinggi Minangkabau ke wilayah pesisir Selat Malaka. Pada abad ke- Populasi (2019)[1]
18, wilayah Senapelan di tepi Sungai Siak, menjadi pasar (pekan) bagi para • Total 954.373 jiwa
pedagang Minangkabau.[7] Seiring dengan berjalannya waktu, daerah ini
Demografi
berkembang menjadi tempat permukiman yang ramai. Sultan Siak ke-4 Sultan
• Suku Minangkabau, Jawa, Melayu,
Alamuddin Syah memindahkan pusat kekuasaan Siak dari Mempura ke
bangsa Batak, Tionghoa, Bugis dan lain-
Senapelan pada tahun 1762.[8][9] Pada tanggal 23 Juni 1784, berdasarkan lain
musyawarah "Dewan Menteri" dari Kesultanan Siak, yang terdiri dari datuk • Agama Islam 84,74%
empat suku (Pesisir, Limapuluh, Tanah Datar, dan Kampar), kawasan ini dinamai Kristen 11,09%
Sultan Syarif Hasyim beserta Dewan dengan Pekanbaru, dan dikemudian hari diperingati sebagai hari jadi kota - Protestan 9,67%
Menteri serta Kadi Siak tahun 1888. ini.[9][10] - Katolik 1,42%
Buddha 4,13%
Berdasarkan Besluit van Het Inlandsch Zelfbestuur van Siak No.1 tanggal 19 Hindu 0,03%
Oktober 1919, Pekanbaru menjadi bagian distrik dari Kesultanan Siak. Namun pada tahun 1931, Pekanbaru dimasukkan Konghucu 0,01% [2]
ke dalam wilayah Kampar Kiri yang dikepalai oleh seorang controleur yang berkedudukan di Pekanbaru dan berstatus • Bahasa Melayu, Indonesia, Minang,
landschap sampai tahun 1940. Kemudian menjadi ibu kota Onderafdeling Kampar Kiri sampai tahun 1942.[11] Setelah Batak, Tionghoa
pendudukan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, Pekanbaru dikepalai oleh seorang gubernur militer yang disebut gokung. Zona waktu WIB (UTC+07:00)
Kode pos 287111
Selepas kemerdekaan Indonesia, berdasarkan Ketetapan Gubernur Sumatra di Medan tanggal 17 Mei 1946 Nomor 103,
Kode +62 761
Pekanbaru dijadikan daerah otonom yang disebut Haminte atau Kotapraja.[9] Kemudian pada tanggal 19 Maret 1956, telepon
berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1956 Republik Indonesia, Pekanbaru (Pakanbaru) menjadi daerah otonom
Kode 14.71
kota kecil dalam lingkungan Provinsi Sumatra Tengah.[12] Selanjutnya sejak tanggal 9 Agustus 1957 berdasarkan Undang-
Kemendagri
undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 Republik Indonesia, Pekanbaru masuk ke dalam wilayah Provinsi Riau yang baru
terbentuk.[13] Kota Pekanbaru resmi menjadi ibu kota Provinsi Riau pada tanggal 20 Januari 1959 berdasarkan Kode SNI PKU
Kepmendagri nomor Desember 52/I/44-25[9] sebelumnya yang menjadi ibu kota adalah Tanjungpinang[14] (kini menjadi Jumlah 12
ibu kota Provinsi Kepulauan Riau). kecamatan
Jumlah 83

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Pekanbaru 1/9
10/14/2020 Kota Pekanbaru - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
kelurahan
Geografi
DAU Rp. 738.107.469.000.-(2013)[3]
Secara geografis kota Pekanbaru memiliki posisi strategis berada pada jalur Lintas Timur Sumatra, terhubung dengan Bandar Sultan Syarif Kasim II
beberapa kota seperti Medan, Padang dan Jambi, dengan wilayah administratif, diapit oleh Kabupaten Siak pada bagian udara
utara dan timur, sementara bagian barat dan selatan oleh Kabupaten Kampar. Situs web www.pekanbaru.go.id (http://ww
w.pekanbaru.go.id/)
Kota ini dibelah oleh Sungai Siak yang mengalir dari barat ke timur dan berada pada ketinggian berkisar antara 5 - 50
meter di atas permukaan laut. Kota ini termasuk beriklim tropis dengan suhu udara maksimum berkisar antara 34,1 °C hingga 35,6 °C, dan suhu minimum antara 20,2 °C
hingga 23,0 °C.[15]

Sebelum tahun 1960 Pekanbaru hanyalah kota dengan luas 16 km² yang kemudian bertambah menjadi 62,96 km² dengan 2 kecamatan yaitu kecamatan Senapelan dan
kecamatan Limapuluh. Selanjutnya pada tahun 1965 menjadi 6 kecamatan, dan tahun 1987 menjadi 8 kecamatan dengan luas wilayah 446,50 km², setelah Pemerintah
daerah Kampar menyetujui untuk menyerahkan sebagian dari wilayahnya untuk keperluan perluasan wilayah Kota Pekanbaru, yang kemudian ditetapkan melalui
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1987.[16] Kemudian pada tahun 2003 jumlah kecamatan pada kota ini dimekarkan menjadi 12 kecamatan.[15]

Data iklim Pekanbaru


Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun

Rekor tertinggi °C (°F) 36 37 37 38 37 40 37 38 37 37 34 38 40


(97) (99) (99) (100) (99) (104) (99) (100) (99) (99) (93) (100) (104)

Rata-rata tertinggi °C (°F) 30 31 31 31 32 32 31 31 31 31 31 30 32


(86) (88) (88) (88) (90) (90) (88) (88) (88) (88) (88) (86) (90)

Rata-rata harian °C (°F) 26 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 26 26.8


(79) (81) (81) (81) (81) (81) (81) (81) (81) (81) (81) (79) (80.7)

Rata-rata terendah °C (°F) 23 23 23 23 23 23 22 22 22 23 23 22 22


(73) (73) (73) (73) (73) (73) (72) (72) (72) (73) (73) (72) (72)

Rekor terendah °C (°F) 18 18 21 17 21 19 16 18 20 13 21 20 13


(64) (64) (70) (63) (70) (66) (61) (64) (68) (55) (70) (68) (55)

Presipitasi mm (inci) 240 215 262 257 203 160 123 178 234 270 352 286 2.780
(9.45) (8.46) (10.31) (10.12) (7.99) (6.3) (4.84) (7.01) (9.21) (10.63) (13.86) (11.26) (109,44)
Rata-rata hari hujan 17 14 20 22 14 11 10 13 15 19 26 24 205
% kelembapan 83 82 82 82 82 80 81 81 82 81 82 84 81.8
Rata-rata sinar matahari bulanan 146 120 117 139 168 170 174 151 144 123 114 137 1.703
Sumber #1: Weatherbase[17]

Sumber #2: Climate-Data.org[18]

Kependudukan
Pada tahun 2014, Pekanbaru telah menjadi kota keempat berpenduduk terbanyak di Pulau Komposisi etnis di Kota Pekanbaru
Sumatra, setelah Medan dan Palembang. Laju pertumbuhan ekonomi Pekanbaru yang Etnis Jumlah (%)
cukup pesat, menjadi pendorong laju pertumbuhan penduduknya.
Minangkabau 40,96
Etnis Minangkabau merupakan masyarakat terbesar dengan jumlah sekitar 40,96% dari Melayu 23,10
total penduduk kota.[19] Mereka umumnya bekerja sebagai profesional dan pedagang.
Jawa 15,70
Populasi yang cukup besar telah mengantarkan Bahasa Minang sebagai bahasa pergaulan
yang umum digunakan oleh penduduk kota Pekanbaru, selain Bahasa Indonesia.[20] Batak 11,04
Tionghoa 2,5
Suasana perayaan Tahun Baru Imlek di Selain itu, etnis yang memiliki proporsi cukup besar adalah Melayu, Jawa, Tionghoa, dan
Kampung Tionghoa Melayu Pekanbaru, Batak. Perpindahan ibu kota Provinsi Riau dari Tanjungpinang ke Pekanbaru tahun 1959, Lain-lain 6,7
Jalan Dr. Leimena (Karet) memiliki andil besar menempatkan Suku Melayu mendominasi struktur birokrasi Sumber: Sensus 2010 [19]
pemerintahan kota, namun sejak tahun 2002 hegemoni mereka berkurang seiring dengan
berdirinya Provinsi Kepulauan Riau dari pemekaran Provinsi Riau.

Masyarakat Tionghoa Pekanbaru pada umumnya merupakan pengusaha, pedagang dan pelaku ekonomi. Selain berasal dari Pekanbaru sendiri, masyarakat Tionghoa yang
bermukim di Pekanbaru banyak yang berasal dari wilayah pesisir Provinsi Riau, seperti dari Selatpanjang, Bengkalis dan Bagan Siapi-api. Selain itu, masyarakat Tionghoa
dari Medan dan Padang juga banyak ditemui di Pekanbaru, terutama setelah era milenium dikarenakan perekonomian Pekanbaru yang bertumbuh sangat pesat hingga
sekarang.

Masyarakat Jawa awalnya banyak didatangkan sebagai petani pada masa pendudukan tentara Jepang, sebagian mereka juga sekaligus sebagai pekerja romusha dalam
proyek pembangunan rel kereta api. Sampai tahun 1950 kelompok etnik ini telah menjadi pemilik lahan yang signifikan di Kota Pekanbaru. Namun perkembangan kota
yang mengubah fungsi lahan menjadi kawasan perkantoran dan bisnis, mendorong kelompok masyarakat ini mencari lahan pengganti di luar kota, namun banyak juga
yang beralih okupansi.

Berkembangnya industri terutama yang berkaitan dengan minyak bumi, membuka banyak peluang pekerjaan, hal ini juga menjadi pendorong berdatangannya masyarakat
Batak. Pasca PRRI eksistensi kelompok ini makin menguat setelah beberapa tokoh masyarakatnya memiliki jabatan penting di pemerintahan, terutama pada masa
Kaharuddin Nasution menjadi "Penguasa Perang Riau Daratan".

Tahun 1930 1954 1961 1971 1990 2000 2005 2006 2007 2008 2010 2019

Jumlah
penduduk 2.990 28.314 70.821 145.030 398.694 587.842 720.197 754.467 779.899 799.213 897.767 954.373
Sejarah kependudukan kota Pekanbaru
Sumber:[21][22][23]

Agama

Agama Islam merupakan salah satu agama yang dominan dianut oleh masyarakat Kota Pekanbaru, sementara pemeluk agama Kristen, Buddha, Katolik, Khonghucu dan
Hindu juga terdapat di kota ini.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Pekanbaru 2/9
10/14/2020 Kota Pekanbaru - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sebagai bagian dalam pembangunan kehidupan beragama, Kota Pekanbaru tahun 1994, ditunjuk untuk pertama kalinya Komposisi agama di Kota Pekanbaru 2018
menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat nasional yang ke-17. Pada perlombaan membaca Al-quran
ini, jika sebelumnya diikuti oleh satu orang utusan, untuk setiap wilayah provinsi, maka pada MTQ ini setiap provinsi Agama Jumlah (%)
mengirimkan 6 orang utusan.[24] Islam 84,74
Kristen 9,67
Pemerintahan Buddha 4,13
Katolik 1,42
Sejarah Pemerintahan Hindu 0,03
Konghucu 0,01
Pasca PRRI Sumber: Dukcapil Riau 2018[2]

Kota Pekanbaru secara administratif dipimpin oleh seorang wali kota. Efektivitas pemerintahan kota di Pekanbaru adalah setelah berakhirnya peristiwa Pemerintahan
Revolusioner Republik Indonesia, walau pada 14 Mei 1958 OKM Jamil telah ditunjuk menjadi Wali Kota Pekanbaru, namun pengaruh perang saudara membuat roda
pemerintahan jadi tidak menentu. Pada 9 November 1959, kembali ditunjuk Datuk Wan Abdul Rahman sebagai wali kota berikutnya, yang sebelumnya menjabat sebagai
Bupati Kampar. Selanjutnya pada 29 Maret 1962, digantikan oleh Tengku Bay, yang sebelumnya juga menjabat sebagai Bupati Indragiri.

Orde Baru

Dimulainya dengan menguatnya pemerintahan Orde Baru, membawa beberapa perubahan pada sistem pemerintahan dalam Provinsi Riau, termasuk Kota Pekanbaru.
Dominasi militer mulai mengambil peran dalam pemerintahan serta ditambah dengan munculnya hegemoni satu kekuatan politik juga mewarnai pemerintahan Kota
Pekanbaru. Selanjutnya pada 1 Juni 1968, diangkat Raja Rusli B.A. sebagai wali kota sampai tanggal 10 Desember 1970, dan digantikan oleh Drs. Abdul Rahman Hamid,
yang memeintah lebih dari 10 tahun.

Kemudian pada masa berikutnya mulai diterapkan penertiban periode pemerintahan kota, dan pada 5 Juli 1981, terpilih Ibrahim Arsyad, S.H., pada 21 Juli 1986
digantikan oleh Drs. Farouq Alwi, berikutnya pada 22 Juli 1991 terpilih H. Oesman Effendi Apan, S.H., memerintah selama dua periode.

Otonomi Daerah

Memasuki era pemerintahan otonomi daerah yang lebih luas, telah menimbulkan euforia yang berlebihan pada beberapa kelompok masyarakat di Pekanbaru,
kecendrungan tertentu terutama berkaitan dengan politik dan ekonomi, mendorong masyarakatnya berlaku diskriminasi. Klaim beberapa kelompok masyarakatnya atas
keutamaan mereka dibandingkan kelompok lainnya, dapat menjadi api dalam sekam, jika dibiarkan akan dapat menimbulkan disintegrasi pada masyarakat Kota
Pekanbaru.[25]

Pada tahun 2001 terpilih Drs. H. Herman Abdullah M.M. sebagai wali kota, memerintah selama dua periode, ia termasuk salah satu wali kota yang berhasil dalam
menertibkan sistem birokrasi pemerintahan Pekanbaru, sehingga mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakatnya.[26] Namun pada tahun 2010 berdasarkan
survei persepsi kota-kota di seluruh Indonesia oleh Transparency International Indonesia (TII), kota ini termasuk kota terkorup di Indonesia bersama dengan Kota
Cirebon. Hal ini dilihat dari Indeks Persepsi Korupsi Indonesia (IPK-Indonesia) 2010 yang merupakan pengukuran tingkat korupsi pemerintah daerah di Indonesia.
Pekanbaru mendapat nilai IPK sebesar 3.61, dengan rentang indeks 0 sampai 10.

Pemilihan Langsung

Pada tanggal 21 Juni 2006, dilaksanakan pemilihan wali kota dan wakil wali kota secara langsung, dengan dua pasangan calon yang ikut serta yaitu Erwandy Saleh - Ayat
Cahyadi yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Herman Abdullah - Erizal Muluk yang diusung oleh Golkar.[27]

Pada tanggal 18 Mei 2011 untuk kedua kalinya diselenggarakan pemilihan wali kota dan wakilnya secara langsung oleh masyarakat Pekanbaru, H. Firdaus S.T., M.T.
terpilih dengan suara terbanyak,[28] namun berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia hasil tersebut dibatalkan dan mesti diadakan pemungutan
suara ulang (PSU).[29] Untuk mengisi kekosongan pemerintahan kota, Gubernur Riau Drs. H. Rusli Zainal mengangkat Dr. H. Syamsurizal S.E., M.M., sebagai pelaksana
tugas (Plt) Wali Kota Pekanbaru.[30]

Kemudian berdasarkan PSU tanggal 21 Desember 2011,[31] Firdaus kembali memenangi pemilihan kepala daerah Kota Pekanbaru, walau dalam pelaksanaan PSU tersebut
hanya 253.232 masyarakat atau 49% saja yang menggunakan hak pilihnya.[32]

Daftar Wali Kota


Artikel utama: Daftar Wali Kota Pekanbaru

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Pekanbaru 3/9
10/14/2020 Kota Pekanbaru - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
No Gambar Nama Awal masa jabatan Akhir masa jabatan Ket. Wakil Wali Kota
1 Datuk Wan Abdul Rahman 17 Mei 1946 11 November 1950
2 Datuk Ahmad 11 November 1950 7 Mei 1953
3 Tengku Ilyas 7 Mei 1953 1 Juni 1956
4 Muhammad Yunus 1 Juni 1956 14 Mei 1958
5 Okm Jami 14 Mei 1958 9 November 1959
(1) Datuk Wan Abdul Rahman 9 November 1959 29 Maret 1962
6 Tengku Bay 29 Maret 1962 1 Juni 1968
7 Raja Rusli 1 Juni 1968 10 Desember 1970 —
10 Desember 1970 10 Desember 1975
8 Abdul Rahman Hamid
10 Desember 1975 5 Juli 1981
9 Ibrahim Arsyad 5 Juli 1981 21 Juli 1986 -
21 Juli 1981 21 Juli 1986
10 Farouq Alwi
21 Juli 1986 22 Juli 1991
22 Juli 1991 18 Juli 1996
11 Oesman Effendi Apan
18 Juli 1996 18 Juli 2001

18 Juli 2001 18 Juli 2006 Erwandi Saleh

12 Herman Abdullah

18 Juli 2006 18 Juli 2011 Erizal Muluk

Syamsurizal [33]
— 18 Juli 2011 25 Januari 2012
(Penjabat Sementara)

13 Firdaus 26 Januari 2012 Ayat Cahyadi

26 Januari 2017

27 Oktober 2016 [34]

— Edwar Sanger —

26 Januari 2017 22 Mei 2017 [35]

(13) Firdaus 22 Mei 2017 Petahana [36] Ayat Cahyadi

Dewan Perwakilan
Artikel utama: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekanbaru

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Pekanbaru dalam dua periode terakhir.[37][38]

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Pekanbaru 4/9
10/14/2020 Kota Pekanbaru - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jumlah Kursi dalam Periode
Partai Politik
2014-2019 2019-2024

PKB 4 ▼0

Gerindra 4 ▲7

PDI Perjuangan 5 ▲6

Golkar 7 ▼4
NasDem 3 ▼1

PKS 3 ▲8

PPP 4 ▼1

PAN 5 ▲6

Hanura 4 ▲5
Demokrat 6 ▲7
Jumlah Anggota 45 45

Jumlah Partai 10 ▼9

Kecamatan
Artikel utama: Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Pekanbaru

Kota Pekanbaru memiliki 12 kecamatan dan 83 kelurahan (dari total 166 kecamatan dan 268 kelurahan di seluruh Riau). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar
886.226 jiwa dengan luas wilayahnya 632,27 km² dan sebaran penduduk 1.401 jiwa/km².[39][40]

Daftar kecamatan dan desa/kelurahan di Kota Pekanbaru, adalah sebagai berikut:

Kode Kecamatan Jumlah Status Daftar


Kemendagri Kelurahan Kelurahan
14.71.07 Bukit Raya 5 Kelurahan Air Dingin · Simpang Tiga · Tangkerang Labuai · Tangkerang Selatan · Tangkerang Utara
14.71.04 Lima Puluh 4 Kelurahan Pesisir · Rintis · Tanjung Rhu · Sekip
14.71.09 Marpoyan 6 Kelurahan Maharatu · Perhentian Marpoyan · Sidomulyo Timur · Tangkerang Barat · Tangkerang Tengah · Wonorejo
Damai
14.71.11 Payung 7 Kelurahan Air Hitam · Bandar Raya · Labuh Baru Barat · Labuh Baru Timur · Sungai Sibam · Tampan · Tirta Siak
Sekaki
14.71.02 Pekanbaru 6 Kelurahan Simpang Empat · Sumahilang · Tanah Datar · Kota Baru · Sukaramai · Kota Tinggi
Kota
14.71.06 Rumbai 9 Kelurahan Agrowisata · Maharani · Muara Fajar Barat · Muara Fajar Timur · Palas · Rantau Panjang · Rumbai Bukit · Sri Meranti · Umban Sari
14.71.12 Rumbai 8 Kelurahan Lembah Damai · Lembah Sari · Limbungan · Limbungan Baru · Meranti Pandak · Sungai Ambang · Sungai Ukai · Tebing Tinggi Okura
Pesisir
14.71.03 Sail 3 Kelurahan Cinta Raja · Sukamaju · Sukamulya
14.71.05 Senapelan 6 Kelurahan Kampung Bandar · Kampung Baru · Kampung Dalam · Padang Bulan · Padang Terubuk · Sago
14.71.01 Sukajadi 7 Kelurahan Harjosari · Jadirejo · Kampung Melayu · Kampung Tengah · Kedung Sari · Pulau Karam · Sukajadi
14.71.08 Tampan 9 Kelurahan Air Putih · Bina Widya · Delima · Sialang Munggu · Sidomulyo Barat · Simpang Baru · Tobek Godang · Tuah Karya · Tuah Madani
14.71.10 Tenayan 13 Kelurahan Bambu Kuning · Bencah Lesung · Industri Tenayan · Kulim · Melebung · Mentangor · Pebatuan · Pematang Kapau · Rejosari · Sialang
Raya Rampai · Sialang Sakti · Tangkerang Timur · Tuah Negeri
TOTAL 83

Perekonomian
Saat ini Pekanbaru telah menjadi kota metropolitan, yaitu dengan nama Pekansikawan, (Pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan). Perkembangan perekonomian
Pekanbaru, sangat dipengaruhi oleh kehadiran perusahaan minyak, pabrik pulp dan kertas, serta perkebunan kelapa sawit beserta pabrik pengolahannya. Kota Pekanbaru
pada triwulan I 2010 mengalami peningkatan inflasi sebesar 0,79%, dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 0,30%. Berdasarkan kelompoknya, inflasi
terjadi hampir pada semua kelompok barang dan jasa kecuali kelompok sandang dan kelompok kesehatan yang pada triwulan laporan tercatat mengalami deflasi masing-
masing sebesar 0,88% dan 0,02%. Secara tahunan inflasi kota Pekanbaru pada bulan Maret 2010 tercatat sebesar 2,26%, terus mengalami peningkatan sejak awal tahun
2010 yaitu 2,07% pada bulan Januari 2010 dan 2,14% pada bulan Februari 2010.[41]

Posisi Sungai Siak sebagai jalur perdagangan Pekanbaru, telah memegang peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekomoni kota ini. Penemuan cadangan
minyak bumi pada tahun 1939 memberi andil besar bagi perkembangan dan migrasi penduduk dari kawasan lain. Sektor perdagangan dan jasa saat ini menjadi andalan
Kota Pekanbaru, yang terlihat dengan menjamurnya pembangunan ruko pada jalan-jalan utama kota ini. Selain itu, muncul beberapa pusat perbelanjaan modern,
diantaranya: Plaza Senapelan, Plaza Citra, Plaza Sukaramai, Mal Pekanbaru, Mal SKA, Mal Ciputra Seraya,[42] Lotte Mart, Metropolitan Trade Center, The Central, Panam
Square, Giant, Robinson, Transmart Pekanbaru dan Living World. Walau di tengah perkembangan pusat perbelanjaan modern ini, pemerintah kota terus berusaha untuk
tetap menjadikan pasar tradisional yang ada dapat bertahan, di antaranya dengan melakukan peremajaan, memperbaiki infrastruktur dan fasilitas pendukungnya.[43]
Beberapa pasar tradisional yang masih berdiri, antara lain Pasar Bawah, Pasar Raya Senapelan (Pasar Kodim), Pasar Andil, Pasar Rumbai, Pasar Limapuluh dan Pasar Cik
Puan.[44]

Sementara dalam pertumbuhan bidang industri di Kota Pekanbaru terus mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan pertahun sebesar 3,82 %, dengan
kelompok industri terbesar pada sektor industri logam, mesin, elektronika dan aneka, kemudian disusul industri pertanian dan kehutanan. Selain itu beberapa investasi
yang ditanamkan di kota ini sebagian besar digunakan untuk penambahan bahan baku, penambahan peralatan dan perluasan bangunan, sebagian kecil lainnya digunakan
untuk industri baru.[45]

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Pekanbaru 5/9
10/14/2020 Kota Pekanbaru - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kesehatan
Kota Pekanbaru memiliki beberapa rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, pemerintah
Pekanbaru mencoba melengkapi sarana dan prasarana yang ada saat ini diantaranya akan membangun gedung baru untuk Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad
yang saat ini baru memiliki 264 kamar untuk rawat inap. Dengan selesainya bangunan tersebut, kapasitas rawat inap RSUD Arifin Achmad, akan bertambah menjadi 400
kamar.[46] Sementara kehadiran rumah sakit yang dikelola oleh pihak swasta di kota ini cukup signifikan antara lain Rumah Sakit Santa Maria yang sebelumnya bernama
Balai Pengobatan Santa Maria,[47], Aulia Hospital, RS Syafira, Rumah Sakit Prima, Rumah Sakit Zainab, Rumah Sakit AURI, Rumah Sakit Petala Bumi, Rumah Sakit
Polisi, Rumah Sakit Ibnu Sina yang didirikan oleh YARSI Riau kemudian dikelola oleh PT. Syifa Utama,[48] Rumah Sakit Awal Bros,[49], Rumah Sakit Awal Bros Panam,
Rumah Sakit Awal Bros Ahmad Yani, Rumah Sakit Bina Kasih, Pekanbaru Medical Centre (PMC) dan Eka Hospital.

Sampai tahun 2006 penyebaran dan pelayanan puskesmas di kota Pekanbaru masih belum merata terhadap masyarakatnya yaitu dengan ratio 1,99. Sementara persentase
kunjungan penduduk memanfaatkan puskesmas baru sekitar 19%. Hal ini dimungkinkan karena telah banyaknya rumah sakit swasta yang memberikan pelayanan yang
lebih baik.[50]

Pendidikan
Artikel utama: Perguruan Tinggi di Pekanbaru

Beberapa perguruan tinggi juga terdapat di kota ini, di antaranya adalah Politeknik Caltex Riau, Universitas Riau, Universitas Islam Riau,
UIN Suska, Universitas Muhammadiyah Riau, dan Universitas Lancang Kuning. Sampai tahun 2008, di Kota Pekanbaru baru sekitar
13,87% masyarakatnya dengan pendidikan tamatan perguruan tinggi, dan masih didominasi oleh tamatan SLTA sekitar 37,32%.
Sedangkan tidak memiliki ijazah sama sekali sebanyak 12,94% dari penduduk Kota Pekanbaru yang berumur 10 tahun ke atas.[51]

Perpustakaan Soeman Hs merupakan perpustakaan pemerintah provinsi Riau, didirikan untuk penunjang pendidikan masyarakat
Pekanbaru khususnya dan Riau umumnya. Perpustakaan ini terletak di jantung Kota Pekanbaru, termasuk salah satu perpustakaan
"termegah di Indonesia", dengan arsitektur yang unik serta telah memiliki koleksi 300 ribu buku sampai tahun 2008.[52] Nama
perpustakaan ini diabadikan dari nama seorang guru dan sastrawan Riau, Soeman Hs.[53] Gedung Fakultas Kedokteran
Universitas Riau.
Pendidikan SD atau MI negeri SMP atau MTs SMA negeri MA negeri SMK negeri Perguruan
formal dan swasta negeri dan swasta dan swasta dan swasta dan swasta tinggi
Jumlah
456 300 90 34 56 70
satuan
Data sekolah di kota Pekanbaru
Sumber:[54][55]

Pelayanan umum
Untuk mengantisipasi kebutuhan energi listrik dimasa mendatang, pemerintah kota Pekanbaru telah mengusahakan pembebasan
lahan seluas 40 ha untuk pembangunan PLTU Tenayan Raya.[56]

Sementara untuk memenuhi kebutuhan air bersih, Pemerintah kota melalui PDAM memanfaatkan air permukaan dari Sungai
Siak yang mempunyai kapasitas 5000 liter/detik sebagai sumber air baku bagi Instalasi Pengolah Air Bersih, yang terpasang
dengan kapasitas 380 liter/detik. Selanjutnya sistem pengolahan penuh dan chlorinasi digunakan untuk memproduksi air bersih
dengan kapasitas 350 liter/detik. Dari kapasitas produksi yang ada, telah terdistribusi dalam 18.660 unit Sambungan Rumah
(SR) dan 45 Hidran Umum (HU). Setiap SR rata-rata digunakan 5 – 6 orang dan HU dapat digunakan 100 orang. Fasilitas ini
memang belum mencukupi kebutuhan keseluruhan masyarakat kota ini, sehingga sebagian besar masyarakat masih
Anjung Seni Idrus Tintin di Kompleks memanfaatkan secara langsung air permukaan dari sungai Siak tersebut.[57]
MTQ.
Saat ini pemerintah kota telah menetapkan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di 2 lokasi dengan metode open dumping,
yaitu kawasan Limbungan seluas 5 Ha dengan jarak dari kawasan permukiman 19 km dan Kulim seluas 3 Ha dengan jarak dari
kawasan permukiman 8 km. Selain itu gerobak sampah masih digunakan untuk pengumpulan tak langsung, jumlah total gerobak yang ada saat ini adalah 305 buah
dengan kapasitas rata-rata 1 m³ untuk melayani pengumpulan individual pada 5 wilayah pengumpulan. Sarana pemindahan yang ada berupa bak sampah pasangan batu-
bata dan pelat baja sebanyak 32 buah dengan daya tampung 157.5 m³. Saat ini kapasitas penampungan TPS baru mencapai 8 % terhadap total timbunan yang ada. Untuk
armada angkutan pengambilan sampah langsung digunakan truk bak terbuka, jumlah pengangkutan yang dilakukan adalah 2 – 3 kali per harinya, sehingga kapasitas
pengangkutan baru mencapai 20 %. Sedangkan setiap harinya terdapat 170 m³ timbunan sampah, sehingga jumlah sampah yang telah dikelola dan terangkut sampai ke
TPA baru mencapai 120 m³/hari atau sekitar 60 %.[57]

Daerah kota Pekanbaru yang memiliki ketinggian antara 1 sampai 20 meter dengan curah hujan dalam klasifikasi sedang, yaitu antara 100-200 per bulan. Secara umum
permasalahan banjir di kota ini adalah masalah genangan air, baik akibat adanya limpasan dari saluran drainase yang ada maupun akibat terhambatnya pengaliran air.
Saluran drainase yang ada saat ini baru mencakup 13.930 Ha, yang terdiri dari sistem drainase besar sepanjang 10.123 meter, sistem drainase kecil sepanjang 15.456 m
dan sistem drainase tersier sepanjang 7.789 m.[57]

Pemerintah kota saat menetapkan pengembangkan kawasan permukiman perkotaan ke arah ke selatan, timur dan barat kota (kecamatan Tampan, kecamatan Marpoyan
Damai, kecamatan Bukit Raya, kecamatan Tenayan Raya, dan kecamatan Payung Sekaki). Sedangkan Kecamatan Senapelan, Kecamatan Sukajadi, Kecamatan Sail dan
Kecamatan Limapuluh sebagai kawasan perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan regional dan internasional, perumahan perkotaan (town house dan apartemen),
yang diintegasikan dengan sistem jaringan transportasi massal dan sistem jaringan transportasi regional melalui jalan tol, akses ke bandara dan pelabuhan di Sungai Siak.

Transportasi
Pekanbaru dihubungkan oleh jaringan jalan yang tersambung dari arah Padang di sebelah barat, Medan di sebelah utara, dan Jambi di
sebelah selatan. Terminal Bandar Raya Payung Sekaki merupakan pusat pelayanan transportasi antar kota dan antar provinsi, yang telah
direncanakan pemerintah setempat menjadi sarana orientasi dan perpindahan antar moda transportasi dengan akses ke sistem jaringan
transportasi regional, bandara, dan pelabuhan.

Bandara Sultan Syarif Kasim II menjadi salah satu bandar udara tersibuk di Sumatra dan dicanangkan akan menjadi salah satu bandara
internasional di pulau Sumatra. Berdasarkan data yang diperoleh dari Angkasa Pura II pada tahun 2011 penumpang yang melalui Gerbang Masuk Terminal di
bandara ini mencapai angka 1.259.993 penumpang per tahun.[58] Bandar Udara Internasional
Sultan Syarif Kasim II,
Pelabuhan-pelabuhan di Provinsi Riau sangat banyak. Namun berdasarkan aktivitasnya, nama-nama pelabuhan-pelabuhan Riau ini Pekanbaru.
memiliki tujuan dan sasaran bagi peningkatan pelayanan angkutan banrang maupun penumpang. Apalagi, keberadaan pelabuhan-
pelabuhan Riau tersebut berdampak pada peningkatan ekonomi Indonesia. Pasalnya, Riau berada di pintu gerbang internasional, seperti

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Pekanbaru 6/9
10/14/2020 Kota Pekanbaru - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Malaysia, Singapura dan Thailand sehingga mempengaruhi pertumbuhan di sektor industri dan pariwisata. Sejumlah pelabuhan-pelabuhan Riau ini, hingga kini terus
berbenah diri. Karena menjadi ikon pertumbuhan di Riau dan Indonesia. Berikut nama-nama pelabuhan-pelabuhan laut dan sungai, yang terdapat di sejumlah kabupaten
di Riau

Pelabuhan Dumai, 00°-55′-55″ LU dan 104°-26′-06″ BT, terletak di Kota Dumai, 200 kilometer dari Kota Pekanbaru
Pelabuhan Bandar Sri Laksamana Bengkalis, berada di Kota Bengkalis
Pelabuhan Tanjung Harapan Selat Panjang Kepulauan Meranti
Pelabuhan di Kuala Enok Indragiri Hilir
Pelabuhan Internasional di Siak
Pelabuhan Panipahan Rokan Hilir
Pelabuhan Sungai Duku di Pekanbaru

Pelabuhan Pekanbaru yang terletak di tepi Sungai Siak dan berjarak 96 mil ke muara sungai, menjadi sarana transportasi untuk komoditas ekspor seperti kelapa sawit.
Selain itu, pelabuhan ini juga menghubungkan Pekanbaru dengan kawasan di pesisi Provinsi Riau seperti Selat Panjang, Bengkalis, Siak Sri Indrapura, Sungai Pakning
dan lain sebagianya serta kota - kota di Kepulauan Riau, seperti Tanjung Pinang dan Batam.

Selain itu, Trans Metro Pekanbaru merupakan sarana transportasi massal jalur darat di Kota Pekanbaru, sekaligus sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi tingkat
kemacetan di kota ini.

Pada masa pendudukan tentara Jepang, dilakukan pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Pekanbaru menuju Padang melalui Sawahlunto. Proyek ini
sebelumnya telah direncanakan pada masa pemerintahan Hindia Belanda dan diselesai pada 15 Agustus 1945,[59][60] walau sampai sekarang jalur ini tidak pernah
diaktifkan lagi.

Pariwisata
Kota Pekanbaru memiliki beberapa bangunan dengan ciri khas arsitektur Melayu diantaranya bangunan Balai Adat Melayu Riau yang
terletak di jalan Diponegoro, Bangunan ini terdiri dari dua lantai, di lantai atasnya terpampang beberapa ungkapan adat dan pasal-pasal
Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji sastrawan keturunan Bugis.[61] Pada bagian kiri dan kanan pintu masuk ruangan utama dapat
dibaca pasal 1–4, sedangkan pasal 5–12 terdapat di bagian dinding sebelah dalam ruangan utama. Kemudian di jalan Sudirman terdapat
Gedung Taman Budaya Riau, gedung ini berfungsi sebagai tempat untuk pagelaran berbagai kegiatan budaya dan seni Melayu Riau dan
kegiatan-kegiatan lainnya. Sementara bersebelahan dengan gedung ini terdapat Museum Sang Nila Utama, merupakan museum daerah
Riau yang memiliki berbagai koleksi benda bersejarah, seni, dan budaya. Museum ini menyandang nama seorang tokoh legenda dalam
Sulalatus Salatin, pendiri Singapura. Selanjutnya Anjung Seni Idrus Tintin salah satu ikon budaya di Kota Pekanbaru, merupakan Gelanggang Remaja Pekanbaru,
bangunan dengan arsitektur tradisional, menggunakan nama seorang seniman Riau, Idrus Tintin, dibangun pada kawasan yang Jl. Sudirman, Pekanbaru, ketika
dahulunya menjadi tempat penyelengaraan MTQ ke-17. pertandingan liga bola basket
DBL dilaksanakan disini.
Pada kawasan Senapelan terdapat Masjid Raya Pekanbaru yang sebelumnya dikenal dengan nama Masjid Alam,[62] dibangun sekitar
abad ke-18 dengan gaya arsitektur tradisional dan merupakan masjid tertua di Kota Pekanbaru.[63] Sementara Tradisi Petang Megang
disaat memasuki bulan Ramadan telah dilakukan sejak masa Kesultanan Siak masih tetap diselenggarakan oleh masyarakat Kota
Pekanbaru.

Pada tahun 2011, masyarakat Pariaman untuk pertama kalinya mengadakan pesta budaya Tabuik di Pekanbaru. Seperti hal di daerah
asalnya, perayaan ini diselenggarakan pada bulan Muharram, untuk memperingati peristiwa Pertempuran Karbala. Meski bukan tradisi
lokal, hal ini menunjukkan keanekaragaman sekaligus salah satu iven untuk pengembangan sektor pariwisata.[64] Sementara setiap
tahunnya, komunitas Tionghoa di Pekanbaru juga menyelenggarakan perayaan Tahun Baru Imlek, kemudian ditutup dengan perayaan
Cap Go Meh. Pesta ini umumnya dipusatkan di kawasan Senapelan terutama pada beberapa vihara besar seperti di Vihara Dharma Loka
Hotel Aryaduta Pekanbaru.
atau Vihara Tridharma Dewi Sakti.

Olahraga
PSPS Pekanbaru merupakan klub utama sepak bola yang dimiliki oleh kota ini, dan bermarkas di Stadion Kaharudin Nasution Rumbai. Namun pada tahun 2010 stadion
ini direnovasi, karena stadion ini juga persiapkan sebagai salah satu venue pada Pekan Olahraga Nasional XVIII 2012 Riau. Sehingga pada kompetisi LSI, PSPS untuk
sementara waktu pada pertandingan kandang menggunakan Stadion Agus Salim[65] dan Stadion Kuansing.[66]

Sejak tahun 2009 kota ini mulai membenahi berbagai fasilitas olahraga setelah provinsi Riau terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara Pekan Olahraga Nasional XVIII
dan kualifikasi Piala Asia U-22 tahun 2012. Untuk menyambut perhelatan akbar tersebut, Pekanbaru membangun Stadion Utama Riau dengan kapasitas 43.923 kursi.[67]

Selain itu, Lapangan Golf tersebar di beberapa tempat pada kawasan kota ini, antara lain Pekanbaru Golf Course Country Club di Kubang Kulim, Simpang Tiga Golf
Course di Kompleks AURI, Rumbai Golf Course di Kompleks IKSORA Rumbai, dan Lapangan Golf Labersa di Kompleks Labersa.

Pers dan Media


Di Kota Pekanbaru telah berdiri TVRI Riau sejak tahun 1997, sementara Pekanbaru TV merupakan stasiun televisi swasta pertama di kota ini, walau sempat mengudara
pada tahun 2000, namun beberapa tahun kemudian ditutup karena masalah perijinan. Riau TV yang berada dalam konsorsium Group Jawa Post, mengudara sejak tahun
2001, Riau Channel, Melayu TV, Selasih TV dan lainnya.

RRI Pekanbaru merupakan stasiun radio penyiaran milik pemerintah yang didirikan tahun 1959, dan memainkan peranan penting selepas berakhirnya PRRI. Sementara
beberapa stasiun|radio siaran swasta juga terdapat di kota ini baik yang tergabung dalam PRSSNI Riau ataupun tidak, serta beberapa siaran radio online streaming (http
s://www.facebook.com/radioandyfm).

Genta merupakan surat kabar lokal pertama yang terbit di Pekanbaru tahun 1979, surat kabar ini beroplah 2 ribuan dan disponsori oleh pemerintah provinsi Riau waktu
itu.[68] Saat ini beberapa media cetak jenis surat kabar yang cukup banyak dikenal masyarakat Kota Pekanbaru antara lain: Haluan Riau, Riau Pos, Tribun Pekanbaru,
Metro Riau, Pekanbaru Pos, Pekanbaru MX dan Koran Riau.

Galeri

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Pekanbaru 7/9
10/14/2020 Kota Pekanbaru - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bandar Udara Stadion Utama Riau


Internasional Sultan
Syarif Kasim II di
Pekanbaru

Referensi
29. ^ http://www.mahkamahkonstitusi.go.id Putusan MK Nomor 63/PHPU.D-IX/2011
1. ^ "Kota Pekanbaru Dalam Angka 2020". www.pekanbarukota.bps.go.id. Diakses
(http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/putusan/putusan_sidang_Putusan_63php
tanggal 18 Juni 2020. uD-IX2011.pdf) (diakses pada 11 Januari 2012)
2. ^ a b "Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Penduduk Kabupaten Kota di 30. ^ http://www.riau.go.id Syamsurizal Dilantik Jadi PLT Wali kota Pekanbaru (htt
Provinsi Riau". www.disdukcapildaldukkb.riau.go.id. Diakses tanggal 18 Juni p://www.riau.go.id/index.php?/Wisatapelalawan/vnews/13/439) (diakses pada 11
2020. Januari 2012)
3. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses tanggal 2013-02-15. 31. ^ politik.vivanews.com Pilkada Ulang Pekanbaru, Firdaus Klaim Menang (http://p
4. ^ Profil daerah kabupaten dan kota. Penerbit Buku Kompas. 2001. ISBN 979- olitik.vivanews.com/news/read/274017-pilkada-ulang-pekanbaru--firdaus-klaim-
709-054-X. menang) (diakses pada 11 Januari 2012)
5. ^ Darmawati, (2008), Determinasi Registrasi Penduduk di Kota Pekanbaru, 32. ^ berita.liputan6.com Pilkada Pekanbaru Dituding Banyak Kecurangan (http://ber
Teroka Riau, Vol. VIII, No. 2, hlm. 61-71. ita.liputan6.com/read/369568/pilkada-pekanbaru-dituding-banyak-kecurangan)
6. ^ Zaenuddin, Dundin, (2005), Modal sosial dalam pengembangan budaya sipil (diakses pada 11 Januari 2012)
komunitas etnik: studi kasus di Kota Manado, Sulawesi Utara & Pekanbaru, 33. ^ kota-pekanbaru/page/1/ Bappeda Pekanbaru (http://bappeda.pekanbaru.go.id/
Riau, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, ISBN 979-3673-69-9. berita/493/syamsurizal-dilantik-jadi-plt-wali)
7. ^ Sejarah Daerah Riau, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah, 34. ^ "Gubernur Riau Lantik Pelaksana Tugas Walikota Pekanbaru". Riau Green. 27
Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Departemen Pendidikan dan Oktober 2016. Diakses tanggal 10 Desember 2017.
Kebudayaan, 1977 35. ^ Misgio, Syaiful (26 Januari 2017). "Edwar Sanger Resmi Jabat Pj Walikota,
8. ^ Lutfi, dkk, Muchtar (1999). Sejarah Riau. Biro Bina Sosial Setwilda Tk. I Riau. Beri Sinyal Akan Melakukan Mutasi". TribunNews Riau. Diakses tanggal 10
9. ^ a b c d "Sejarah Pekanbaru". Pemda kota Pekanbaru. Diakses tanggal 1 Desember 2017.
October 2010. 36. ^ "Wali Kota Dr Firdaus MT Resmi Dilantik". Dinas Komunikasi Informatika
10. ^ Samin, S.M. (2006). Dari kebatinan senapelan ke Bandaraya Pekanbaru: Statistik Dan Persandian Kota Pekanbaru. 22 Mei 2017. Diakses tanggal 10
menelisik jejak sejarah Kota Pekanbaru, 1784-2005. Pemerintah Kota Desember 2017.
Pekanbaru bekerjasama dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) 37. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Pekanbaru Periode 2014-2019 (https://www.pusk
Cabang Riau dan Penerbit Alaf Riau. apol.ui.ac.id/wp-content/uploads/2015/06/RIAU.jpg)
11. ^ Diah, M. (1986). Dampak modernisasi terhadap hubungan kekerabatan daerah 38. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Pekanbaru 2019-2024 (https://www.inforiau.co/ne
Riau. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan ws/read/berikut-jumlah-kursi-parpol-dan-anggota-dprd-pekanbaru-hasil-pemilu-2
Dokumentasi Kebudayaan Daerah. 019-3334333736)
12. ^ "Undang-undang Nomor 8 Tahun 1956 Republik Indonesia". Badan 39. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan
Pembinaan Hukum Nasional. Diakses tanggal 1 October 2010. Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik
13. ^ "Undang-undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 Republik Indonesia". Badan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal
Pembinaan Hukum Nasional. Diakses tanggal 1 October 2010. 3 Oktober 2019.
14. ^ Syamsuddin, B. M. (1995). Cerita rakyat dari Bintan. Grasindo. ISBN 979-553- 40. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan
705-9. atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah
Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
15. ^ a b "Wilayah geografis". Pemda kota Pekanbaru. Diakses tanggal 1 October Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15
2010.
Januari 2020.
16. ^ "Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1987". Badan 41. ^ "Kajian Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan I 2010" (PDF). Bank
Pembinaan Hukum Nasional. Diakses tanggal 3 October 2012.
Indonesia Pekanbaru. Diakses tanggal 7 November 2010.
17. ^ "Pakanbaru, Indonesia". Desember 2010. 42. ^ Mal Ciputra Seraya (http://www.malciputraseraya.com%7CWebsite)
18. ^ "Pekanbaru, Indonesia". Climate-Data.org. 43. ^ Pasar Cik Puan Tetap Akan Jadi Pasar Tradisional (http://www.riauinfo.com/ma
19. ^ a b Leo Suryadinata, Evi Nurvidya Arifin, Aris Ananta, Indonesia's Population: in/news.php?c=1&id=6062)
ethnicity and religion in a changing political landscape, Institute of Southeast 44. ^ PT. Feraco, (2004), Indonesian investment and trading opportunity by
Asian Studies, 2003 province, regency, city, Volume 5, Fery Agung, ISBN 979-3824-18-2.
20. ^ Parsudi Suparlan, Interaksi Antar Etnik di Beberapa Propinsi di Indonesia, 45. ^ Susanto, B.W., Deliarnov, Tantoro, S., Perkembangan Investasi Sektor Industri
Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Indonesia, 1989 dan Penyerapan Tenaga Kerja di Kota Pekanbaru Sebelum dan Setelah
21. ^ "Penduduk menurut Kabupaten/Kota 2006-2008" (PDF). BPS Riau. Diakses Otonomi Daerah, Jurnal Industri dan Perkotaan, Vol. XIII No 24, Agustus 2009.
tanggal 1 October 2010. 46. ^ http://www.riauinfo.com Bangun Gedung Baru, Kapasitas Rawat Inap RSUD
22. ^ pekanbarukota.bps.go.id Penduduk Kota Pekanbaru (http://pekanbarukota.bp Arifin Achmad Bertambah (http://www.riauinfo.com/main/news.php?c=6&id=1296
s.go.id/linkTableDinamis/view/id/11) 5) (diakses pada 7 November 2010)
23. ^ riau.bps.go.id Jumlah Penduduk 2010 (http://riau.bps.go.id/jumlah-penduduk-2 47. ^ http://www.rssantamariapekanbaru.com RS Santa Maria (http://www.rssantam
010.html-0) ariapekanbaru.com/main/)
24. ^ Departemen Agama RI, (1996), Pembangunan sektor agama memasuki 48. ^ http://www.rsi-ibnusina.com RSI Ibnu Sina (http://www.rsi-ibnusina.com/index.p
proses tinggal landas. hp?option=com_content&task=view&id=1&Itemid=2)
25. ^ Butir 10, Rekomendasi Rapat Kerja Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), 49. ^ pekanbaru.awalbros.com RS Awal Bros (http://pekanbaru.awalbros.com/)
tanggal 1-2 Maret 2005. 50. ^ http://www.depkes.go.id Profil kesehatan Riau 2006 (http://www.depkes.go.id/d
26. ^ Muhammad, Fadel (2008). Reinventing local government: pengalaman dari ownloads/profil/riau06.pdf)
daerah. Jakarta: Elex Media Komputindo. ISBN 979-27-3367-1. 51. ^ pekanbarukota.bps.go.id Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas
27. ^ Menurut Ijazah Tahun 2004 - 2008 (http://pekanbarukota.bps.go.id/index.php?opt
http://preview.detik.com/detiknews/read/2006/06/20/184858/620224/10/pekanbaru- ion=com_content&view=article&id=70:pendidikan&catid=62:pendidikan&Itemid=
pesta-demokrasi-21-juni 85)
28. ^ http://www.kpu.go.id Tolak Hasil Pilkada Pekanbaru: Istri Gubernur Riau Gugat 52. ^ "Termegah di Indonesia, Perpustakan Soeaman HS resmi dibuka".
Ke Mahkamah Konstitusi (http://www.kpu.go.id/dmdocuments/%2824.5.2011%2 Riauterkini.com. 2008-10-28.
9%20Tolak%20Hasil%20Pilkada%20Pekanbaru_%20Istri%20Gubernur%20Ria 53. ^ Endarmoko, Eko, (1993), MEMOAR: senarai kiprah sejarah: diangkat dari
u%20Gugat%20Ke%20Mahkamah%20Konstitusi.pdf) (diakses pada 11 Januari majalah Tempo, Pustaka Utama Grafiti, ISBN 979-444-274-7.
2012)
54. ^ nisn.jardiknas.org Data Siswa (http://nisn.jardiknas.org)

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Pekanbaru 8/9
10/14/2020 Kota Pekanbaru - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
55. ^ riau.dapodik.org Data Sekolah (http://riau.dapodik.org/sekolah.php?data=) 63. ^ Tri Maya Yulianingsih, Ratino, (2010), Jelajah wisata Nusantara: berbagai
56. ^ "Harga Lahan PLTU Rp10.000 per Meter". Pemda Kota Pekanbaru. Diakses pilihan tujuan wisata di 33 provinsi, Niaga Swadaya, ISBN 979-788-166-0.
tanggal 2 October 2010. 64. ^ http://www.zamrudtv.com Ribuan Warga Hadiri Pesta Adat Tabuik (http://www.z
57. ^ a b c "Kota Pekanbaru" (PDF). Diakses tanggal 7 November 2010. amrudtv.com/filezam/riau/mediariau.php?module=detailriau&id=860)
58. ^ http://www.angkasapura2.co.id Passenger (http://www.angkasapura2.co.id/co 65. ^ Amril Amarullah. PSPS Berbagi Kandang di Padang (http://bola.vivanews.com/
mmercial/?CdAirport=PKU) (diakses pada 7 Januari 2013) news/read/178980-psps-berkandang-sementara-di-padang). VIVANews, 22
September 2010. Diakses pada 23 September 2010.
59. ^ Dulm, J. van, et al. Geïllustreerde atlas van de Japanse kampen in
Nederlands-Indië, 1942-1945 Purmerend: Asia Maior, 2000-2002, 2 vols. 66. ^ pekanbaru.tribunnews.com PSPS Lakukan Perwatan Stadion Kuansing (http://
pekanbaru.tribunnews.com/2011/09/27/psps-lakukan-perawatan-stadion-kuansin
60. ^ Hovinga, Henk, Eindstation Pakan Baroe 1944-1945: dodenspoorweg door het
g)
oerwoud Amsterdam: Buijten & Schipperheijn, 1982.
67. ^ http://www.ponxviii-riau.com Venues/Lokasi Acara PON XVIII Riau 2012 (http://
61. ^ http://www.rajaalihaji.com Raja Ali Haji - Tokoh Sastrawan dan Intelektual (htt
www.ponxviii-riau.com/index.php?option=com_content&view=article&id=96&Item
p://www.rajaalihaji.com/id/article.php?a=RGlIL3c%3D=)
id=107) (diakses pada 7 November 2010)
62. ^ Abdul Baqir Zein, (1999), Masjid-masjid bersejarah di Indonesia, Gema Insani,
68. ^ Tempo, Volume 9, Badan Usaha Jaya Press Jajasan Jaya Raya, 1979.
ISBN 979-561-567-X.

Pranala luar
(Indonesia) Situs web resmi Pemerintahan Kota Pekanbaru (http://www.pekanbaru.go.id/depan/) Wikimedia Commons
(Indonesia) Situs web resmi Pemerintahan Provinsi Riau (http://www.riau.go.id) memiliki media mengenai
(Indonesia) Situs web resmi BPS Indonesia (http://www.bps.go.id/) Pekanbaru.

(Indonesia) (Inggris) Situs yang berisi data statistik resmi (http://www.datastatistik-indonesia.com)


Wikivoyage memiliki
panduan wisata
Pekanbaru.

L · B · S (https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Templat:Kota_besar_di_Indonesia&action=edit) Kota-kota besar di Indonesia


Kota Provinsi Populasi Kota Provinsi Populasi
Daerah
Khusus Sumatra
1 Jakarta 10.647.383 7 Palembang 1.581.651
Ibukota Selatan
Jakarta
Jawa Bandar
2 Surabaya 2.917.688 8 Lampung 1.179.627
Timur Lampung
Sumatra Kepulauan
3 Medan 2.499.838 9 Batam 1.071.231
Utara Riau
Jawa
4 Bandung 2.440.717 Kota Pekanbaru 10 Pekanbaru Riau 910.661
Barat
Sulawesi Sumatra
5 Makassar 1.671.001 11 Padang 898.237
Selatan Barat
Jawa Jawa
6 Semarang 1.667.131 12 Malang 847.391
Tengah Timur
Sumber: Kemendagri 2018 (https://www.kemendagri.go.id/media/documents/2018/08/5def011bdb8fd276af06f86c27eb69e6.pdf) (tidak termasuk kota satelit)

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kota_Pekanbaru&oldid=17489617"

Halaman ini terakhir diubah pada 8 Oktober 2020, pukul 23.51.

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Pekanbaru 9/9

Anda mungkin juga menyukai