Anda di halaman 1dari 5

POSISI HEAD UP 300 SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN SATURASI

OKSIGEN PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK DAN NON HEMORAGIK

Martina Ekacahyaningtyas1, Dwi Setyarini2, Wahyu Rima Agustin3, Noerma Shovie Rizqiea4
Program Studi Sarjana Keperawatan, STIKes Kusuma Husada Surakarta
1
mekacahyaningtyas@gmail.com

ABSTRAK
Stroke merupakan defisit neurologis yang mempunyai awitan tiba–tiba, berlangsung lebih dari 24
jam dan disebabkan oleh penyakit serebrovascular. Posisi Head up adalah posisi datar dengan
kepala lebih tinggi 300 dengan posisi tubuh dalam keadaan sejajar. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh posisi head up 300 terhadap saturasi oksigen pada pasien stroke. Desain
Penelitian ini menggunakan Quasi Experiment Design dengan pendekatan One Group Pretest-
Posttest Design. Teknik sampling dengan consecutive sampling. Jumlah responden sebanyak 30
orang. Penelitian ini dilakukan di ICU RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Hasil
analisa status hemodinamik pada saturasi oksigen menunjukkan nilai P value = 0.009 sehingga
terdapat pengaruh posisi Head Up terhadap saturasi oksigen pada pasien stroke. Kesimpulan yang
diperoleh dari penelitian ini didapatkan hasil ada perbedaan yang bermakna rata-rata saturasi
oksigen sebelum dan setelah tindakan posisi head up 300.

Kata kunci : Stroke, Posisi Head Up 300, saturasi oksigen

ABSTRACT
Stroke is a neurological deficit that has a sudden onset, lasts more than 24 hours, and is caused by
cerebrovascular disease. Head-up position is a position in which the body is laid flat in the back
and the head is raised 30 degrees higher than the body. The objective of this research is to
investigate the effect of head-up position on the oxygen saturation of stroke patients. This research
used the quasi-experimental design with one group, pre test-posttest design approach. It was
conducted at the Intensive Care Unit of Local General Hospital of dr. Soediran Mangun Sumarso
Wonogiri. Consecutive sampling technique was used to determine its samples. The samples
consisted of 30 respondents. The result of the hemodynamic status analysis on the oxygen
saturation shows that the p-value was 0.009. Thus, there was an effect of head-up position on the
hemodynamic status of stroke patients. In conclusion, there was a significant difference of oxygen
saturation prior to and following the head-up position intervention.

Keywords : Stroke, head-up 300 position, oxygen saturation

PENDAHULUAN oleh penyakit serebrovaskuler 2. Stroke atau


Pada berbagai belahan dunia, proporsi cidera cerebrovaskuler merupakan hilangnya
populasi yang bertahan hingga usia 50 dan 60 fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya
tahun meningkat. Tren ini akan memiliki efek suplai darah ke bagian otak. Stroke
yang sangat besar pada struktur demografi menyebabkan terjadinya gangguan fungsi
masyarakat. Populasi global berusia di atas 65 syaraf lokal atau global, munculnya
tahun meningkat sebesar 9 juta setahun, dan mendadak, progresif dan cepat. Gangguan
pada tahun 2025 akan ada lebih dari 800 juta fungsi syaraf pada stroke disebabkan oleh
orang berusia di atas 65 tahun di dunia. Hal gangguan peredaran darah otak non traumatik
tersebut berefek pada meningkatnya penyakit 5
. Stroke merupakan penyebab kematian
serebrovaskuler salah satunya adalah penyakit nomor tiga dan penyebab kecacatan nomor
stroke 1. satu di seluruh dunia, sebanyak 80-85%
Stroke merupakan defisit neurologis merupakan stroke non hemoragik 3.
yang mempunyai awitan tiba–tiba, Jumlah penderita stroke di Indonesia
berlangsung lebih dari 24 jam dan disebabkan menduduki peringkat pertama terjadi sebagai

Adi Husada Nursing Journal – Vol.3 No.2 Desember 2017 55


negara terbanyak yang mengalami stroke di terhadap sturasi oksigen pada pasien stroke
seluruh Asia. Prevalensi stroke di Indonesia hemoragik dan non hemoragik di RSUD dr.
mencapai 8,3 dari 1000 populasi. Angka Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.
prevalensi ini meningkat dengan
meningkatnya usia. Data nasional Indonesia METODE
Jenis penelitian yang akan dilakukan
menunjukkan bahwa stroke merupakan
adalah penelitian kuantitatif, dengan
penyebab kematian tertinggi, yaitu 15,4%.
menggunakan desain quasi experiment one
Didapatkan sekitar 750.000 insiden stroke per
group pre test-post test yaitu mengungkapkan
tahun di Indonesia, dan 200.000 diantaranya
hubungan sebab akibat dengan cara
merupakan stroke berulang. Prevalensi stroke
melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok
di Jawa Tengah pada umur ≥ 15 tahun
subjek diobservasi sebelum dilakukan
mencapai 12,3% 4. Berdasarkan data dari
intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah
Rekam Medis RSUD Dr. Soediran Mangun
intervensi 6. Observasi yang dilakukan adalah
Sumarso Wonogiri, jumlah kasus stroke
penilaian saturasi oksigen dengan
sebanyak 939 orang pada tahun 2015,
menggunakan pulse oxymetri. Sedangkan
sedangkan pada bulan Januari sampai Juni
intervensi yang dilakukan adalah pemberian
sebanyak 462 orang jumlah tersebut
posisi head up 300 yaitu posisi kepala
meningkat dari bulan Juli sampai Desember
ditinggikan 300 dengan menaikkan kepala
sebanyak 465 kasus pada tahun 2016,
tempat tidur atau menggunakan ekstra bantal
sehingga dapat dilihat bahwa jumlah penyakit
sesuai dengan kenyamanan pasien selama 30
stroke mengalami peningkatan setiap
menit 2.
tahunnya.
Teknik sampling menggunakan
Saturasi oksigen adalah persentase
consecutive sampling dengan kriteria inklusi
oksigen yang telah bergabung dengan molekul
semua pasien stroke (stroke non hemoragik
hemoglobin dimana oksigen bergabung
dan hemoragik), responden berusia 30-90
dengan hemoglobin dalam jumlah yang cukup
tahun dan pasien kritis yang memiliki status
untuk memenuhi kebutuhan tubuh, pada saat
hemodinamik stabil. Sedangkan kriteria
yang sama oksigen dilepas untuk memenuhi
eksklusinya meliputi pasien yang mengalami
kebutuhan jaringan. Gambaran saturasi
trauma servikal dan pasien kritis yang gelisah.
oksigen dapat mengetahui kecukupan oksigen
Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi
dalam tubuh sehingga dapat membantu dalam
tersebut maka didapatkan besar sampel
penentuan terapi lanjut 5.
sebanyak 30 responden.
Aliran darah yang tidak lancar pada
Peneliti melakukan penelitian di ruang
pasien stroke mengakibatkan gangguan
ICU RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso.
hemodinamik termasuk saturasi oksigen. Oleh
Peneliti mengidentifikasi sampel sesuai
karena itu diperlukan pemantauan dan
dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
penanganan yang tepat karena kondisi
Kemudian peneliti memperkenalkan diri,
hemodinamik sangat mempengaruhi fungsi
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian
pengantaran oksigen dalam tubuh yang pada
dan memberikan lembar persetujuan.
akhirnya akan mempengaruhi fungsi jantung.
Selanjutnya peneliti menilai saturasi oksigen
Pemberian posisi head up 300 pada pasien
sebelum dilakukan intervensi posisi head up
stroke mempunyai manfaat yang besar yaitu
300 lalu dicatat dalam lembar observasi.
dapat memperbaiki kondisi hemodinamik
Kemudian peneliti memberikan intervensi
dengan memfasilitasi peningkatan aliran darah
dengan memposisikan head up 300 yaitu
ke serebral dan memaksimalkan oksigenasi
posisi kepala ditinggikan 300 dengan
jaringan serebral 2,5.
menaikkan kepala tempat tidur atau
Tujuan penelitian ini adalah untuk
menggunakan ekstra bantal sesuai dengan
mengetahui pengaruh posisi head up 300

56 Adi Husada Nursing Journal – Vol.3 No.2 Desember 2017


kenyamanan pasien selama 30 menit. Lalu Hasil uji normalitas data Shapiro-Wilk
peneliti menilai kembali saturasi oksigen dan Tabel 3. Hasil Uji normalitas Shapiro-Wilk
dicatat pada lembar observasi. Saturasi Oksigen (n=30)
Statistik Df Sign
Data yang terkumpul dilakukan uji
Sebelum .627 30 .000
normalitas dengan uji shapiro wilk dan Sesudah .850 30 .001
didapatkan kesimpulan bahwa data Tabel 3 menunjukkan hasil uji tes
berdistribusi tidak normal (p value sebelum normalitas Shapiro-Wilk Saturasi Oksigen P
intervensi=0.000 dan p value setelah value (sebelum) = 0.000 sehingga P value <
intervensi 0.001) sehingga analisis bivariat 0.05 maka data kelompok saturasi oksigen
sebelum berdistribusi tidak normal sedangkan
menggunakan uji wilcoxon.
P value (sesudah) = 0.001 sehingga P value <
HASIL 0.05 maka kelompok sesudah berdistribusi
Data Umum tidak normal.
Tabel 1. Karateristik Responden (n=30)
No Karakteristik Responden f % PEMBAHASAN
1 Umur Stroke paling banyak diderita pada usia
Dewasa Akhir (36 - 45 1 3,3 lebih dari 65 tahun dan jarang pada usia
tahun) dibawah 40 tahun 2. Data dari WHO
Usia pertengahan (45 – 59 8 26,7 menyebutkan jumlah penderita stroke banyak
tahun) terjadi pada usia 60 tahun keatas dimana
Usia lanjut (60 – 74tahun) 14 46,7 urutan kedua terbanyak di Asia. Tingginya
Lansia tua (75 – 90 tahun) 7 23,3 angka kejadian stroke pada usia lanjut karena
2 Jenis Kelamin pada usia tersebut berhubungan dengan proses
Pria 13 43,3 penuaan. Organ tubuh mengalami penurunan
Wanita 17 56,7 fungsi termasuk pembuluh darah otak menjadi
Tabel 1 menunjukkan tahap tidak elastis terutama bagian endotel yang
perkembangan usia lanjut merupakan tahap mengalami penebalan, mengakibatkan lumen
perkembangan tertinggi terjadi kasus stroke pembuluh darah semakin sempit sehingga
yaitu sebanyak 46,7 % dan menunjukkan jenis terjadi penurunan aliran darah pada otak 7.
kelamin responden wanita sebanyak 56,7 % Penelitian ini menyebutkan penderita
merupakan jenis kelamin terbanyak yang stroke lebih banyak wanita yaitu sebesar 56.7
mengalami stroke. %. American of Heart Association (AHA)
memperkirakan stroke lebih sering dialami
Data Khusus oleh wanita sebanyak 60.000 lebih banyak
Nilai Rata-Rata Saturasi Oksigen Sebelum dibanding pria setiap tahunnya.5 Besarnya
dan Sesudah Pemberian Posisi head up 300 jumlah wanita dalam kejadian stroke terjadi
Tabel 2. Nilai Rata-Rata Saturasi Oksigen setelah usia mencapai menopause.
Sebelum dan Sesudah Pemberian Posisi Head Peningkatan faktor risiko stroke pada wanita
Up 300 terjadi karena kelebihan kadar androgen dan
Status Sebelum Sesudah sebaliknya kadar estrogen yang menurun.
hemodinamik Kelebihan androgen berpengaruh pada kadar
Saturasi Oksigen 97,07 % 98,33 % kolesterol darah menjadi meningkat sehingga
Z
- 2,594a berpengaruh terjadi stroke sedangkan estrogen
Asymp. Sig.
memliki efek menurunkan kolesterol plasma
0,009 dan mempercepat vasodilatasi, jika estrogen
(2-tailed)
Tabel 2 menunjukkan nilai rata-rata menurun maka akan berisiko terkena stroke.
saturasi oksigen mengalami peningkatan yaitu Hal tersebut menyebabkan wanita menjadi
sebelum 97.07 % dan sesudah 98.33%. Tabel beresiko dua kali lipat terjadi stroke pada 10
5 menunjukkan hasil analisis bivariat tahun setelah menopause 8.
menggunakan uji Wilcoxon didapatkan Hasil yang berbeda pada penelitian lain
saturasi oksigen nilai p value = 0,009 maka p yang menyebutkan bahwa kejadian stroke
value< 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 banyak dialami oleh laki-laki karena memiliki
diterima yang artinya ada pengaruh posisi hormon testoteron yang bisa meningkatkan
head up terhadap saturasi oksigen. kadar LDL darah, apabila kadar LDL tinggi

Adi Husada Nursing Journal – Vol.3 No.2 Desember 2017 57


akan meningkatkan kadar kolesterol dalam hemoragik maupun non hemoragik karena
darah, jika kadar kolesterol dalam darah dapat memfasilitasi peningkatan aliran darah
meningkat akan menimbulkan risiko penyakit ke serebral dan memaksimalkan oksigenasi
degeneratif karena kolesterol darah tinggi jaringan serebral.
merupakan salah satu faktor risiko penyebab
penyakit degenaratif 9. SARAN
Pada penelitian ini didapatkan hasil Penelitan ini dapat diaplikasikan
bahwa terdapat peningkatan nilai rata-rata sebagai intervensi keperawatan pada pasien
saturasi oksigen setelah intervensi (sebelum stroke karena memiliki manfaat dapat
pemberian posisi 97.07% dan setelah meningkatkan saturasi oksigen. Sehingga
pemberian posisi 98.33%). Hasil uji statistik diharapkan pihak rumah sakit dapat menyusun
wilcoxon didapatkan p value = 0.009 (< 0.05) Standar Operasional Prosedur tentang
yang artinya ada pengaruh pada saturasi pemberian posisi Head Up 300 pada pasien
oksigen setelah dilakukan pemberian posisi stroke sehingga dapat digunakan sebagai
head up 300. Saturasi oksigen adalah acuan bagi perawat di ruang ICU dalam
persentase oksigen yang telah bergabung memberikan intervensi keperawatan yang
dengan hemoglobin dalam jumlah yang cukup tepat.
untuk memenuhi kebutuhan tubuh, pada saat
yang sama oksigen dilepas untuk memenuhi DAFTAR PUSTAKA
kebutuhan jaringan.5 Secara teoritis, posisi 1. WHO (2009). The WHO Stepwise
telentang dengan di sertai head up Approach to Stroke Surveillance.
menunjukkan aliran balik darah dari bagian http://www.who.int/ncd_surveillance/e
inferior menuju ke atrium kanan cukup baik n/steps_stroke_manual_v1.2.pdf
karena resistensi pembuluh darah dan tekanan diakses tanggal 5 Januari 2017.
atrium kanan tidak terlalu tinggi, sehingga 2. Munoz-Venturelli P, et all. Trials.
volume darah yang masuk (venous return) ke (2015). Head position in Stroke Trial
atrium kanan cukup baik dan tekanan (HeadPost) sitting-up vs lying-flat
pengisian ventrikel kanan (preload) positioning of patients with acute
meningkat, yang dapat mengarah ke stroke: study protocol for a cluster
peningkatan stroke volume dan cardiac randomisted controlled trial. DOI
output. Pasien diposisikan head up 300 akan 10.1186/S13063-015-0767-1. Biomed
meningkatkan aliran darah diotak dan Central.
memaksimalkan oksigenasi jaringan serebral. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
10,11
26040944 . Diakses tanggal 13 Februari
Penelitian ini juga sesuai dengan 2016.
penelitian sebelumnya yaitu posisi kepala 3. Hafid, MA. (2012). Hubungan Riwayat
yang lebih tinggi 150 dan 300 sama-sama Hipertensi dengan Kejadian Stroke di
dapat meningkatkan saturasi oksigen. Tetapi RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap Makasar.Jurnal Kesehatan Volume VII
nilai saturasi oksigen pada pasien stroke No.1/2014. Program Studi Ilmu
sebelum dan setelah dilakukan tindakan keperawatan Fakultas Kesehatan UIN
elevasi kepala 150 dan 300.5 Penelitian yang Alauddin Makassar. http://journal.uin-
lainnya menyatakan bahwa tindakan elevasi alauddin.ac.id/index.php/kesehatan/arti
kepala dapat memfasilitasi peningkatan aliran cle/download/941/908 . Diakses tanggal
darah ke serebral dan memaksimalkan 20 desember 2016.
oksigenasi jaringan serebral. Tetapi untuk 4. Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan
ketinggian posisi kepala belum bisa Dasar. Badan Penelitian dan
diidentifikasi dengan pasti.12 Pengembangan Kesehatan Kementrian
Kesehatan RI.
KESIMPULAN www.depkes.go.id/resources/download/
Kesimpulan pada penelitian ini adalah general/Hasil%20Riskesdas%202013.p
terdapat pengaruh posisi head up 300 terhadap df Diakses tanggal 14 Januari 2017
saturasi oksigen pada pasien stroke dengan 5. Sunarto. (2015). Peningkatan Nilai
nilai p value = 0.009. Pemberian posisi head Saturasi Oksigen Pada Pasien Stroke
up 300 dapat dilakukan pada pasien stroke Menggunakan Model Elevasi

58 Adi Husada Nursing Journal – Vol.3 No.2 Desember 2017


Kepala.Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas
Kesehatan, Volume 4, Nomor 1. Airlangga Surabaya.
Kementrian Kesehatan Politeknik https://media.neliti.com/media/publicati
Kesehatan Surakarta Jurusan ons/75921-ID-none.pdf . Diakses
Keperawatan. http://jurnal.poltekkes- tanggal 12 Juli 2017.
solo.ac.id/index.php/Int/article/view/11 10. Oktavianus. (2014). Asuhan
5 . Diakses tanggal 8 januari 2017. Keperawatan pada Sistem
6. Nursalam. (2015). Metodologi Neurobehaviour. Yogyakarta: Graha
Penelitian Ilmu Keperawatan Ilmu.
Pendekatan Praktis. Jakarta: Salemba 11. Patricia GM, Dorrie F, Carolyn
Medika. M.Hudak, Barbara M. Gallo. (2014).
7. Sofyan, AM, Sihombing, EY, Hamra, Keperawatan Kritis Pendekatan
Yusuf (2013). Hubungan Umur, Jenis Asuhan Holistik Volume 1 dan 2.
Kelamin, dan Hipertensi dengan Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Kejadian Stroke. Medula Journal Vol 1 ECG
No 1. 12. Summers, D., Leonard, A., Wentworth,
http://ojs.uho.ac.id/index.php/medula/ar D., Saver, J.L., Simpson, J., Spilker,
ticle/view/182/125 Diakses tanggal 12 J.A., Hock, N., Miller, E., & Mitchell,
Juli 2017. P.H. (2009). Comprehensive overview
8. Mauk, Kristen, L (2006). of Nursing and Interdisciplinary Care of
Gerontological Nursing : Competencies the Acute Ischemic Stroke Patient. A
for Care. Jones and Bartlett Publishers : Scientific Statement From the
Sudbury American Heart Association.
9. Laily, SR (2016). Hubungan https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
Karakteristik Penderita dan Hipertensi 19478222 . Diakses tanggal 20 Februari
dengan Kejadian Stroke Iskemik. 2017.
Departemen Epidemiologi Fakultas

Adi Husada Nursing Journal – Vol.3 No.2 Desember 2017 59

Anda mungkin juga menyukai