Anda di halaman 1dari 3

Tugas Pemanenan Hutan Lanjutan

Perbedaan Metode Quarre dan Bor


Pada Penyadapan Getah Pinus

Fitriana Wulansari P
NIM: E151190091

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2020
1. Deskripsikan prosedur kerja dari metode Quarre dan Bor dalam Penyadapan Getah Pinus ?

Sistem Quarrel

SIstem Quarrel merupakan cara penyadapan yang dilakukan dengan membentuk koakan berbentu huruf U terbalik
yang dibuat sejajar panjang batang dengan kedalaman kurang lebih 2 cm. Koakan dibentuk dengan menggunakan
alat sadap konvensional yang disebut kedukul. Pertama-tama kulit pohon Pinus dibersihkan dengan ukuran 20 x 70
cm pada ketinggian 20 cm dari atas permukaan tanah hingga alur pada kulit pohon rata kemudian dilakukan
Pembuatan mal sadap pada bagian kulit yang dibersihkan berukuran 6 x 70 cm dengan cara menandainya dengan
cat berwarna putih. Setelah itu dilakukan Pembuatan luka awal (quarre awal) pada bagian bawah mal sadap
dengan ukuran 6 x 10 cm menggunakan kadukul dengan kedalaman kayu yang terluka 1 – 2 cm. Terakhir
kemudian dilakukan Penyemprotan stimulansia pada bagian kayu yang terluka sebanyak ± 0,5 ml dengan
menggunakan sprayer. Penyemprotan dilakukan dengan cara pengabutan agar stimulansia merata menempel pada
kayu. Jika tidak menggunakan perangsang saluran getah akan menutup pada hari ketiga, sehingga diperlukan
pembaharuan luka 3-5 mm di atas luka lama

Metode Bor

Metode Bor merupakan sistem penyadapan getah pinus dengan cara membor batang pohon. Pembuatan luka
sadap dimulai dari bagian pangkal batang ke arah atas Pertama-tama kulit Pohon dibersihkan dengan parang
kemudian pohon di bor sedalam 7 cm arah serong ke atas dengan menggunakan mata bor berdiameter 5/8 inchi.
Setelah terbentuk lubang kemudian dipasang Talang berbentuk pipa berdiameter 0,5 inchi dengan panjang 5 cm
dengan cara dimasukkan ke dalam lubang. Setelah itu kantung plastik digantung di bawah talang sebagai
penampung getah. Jarak antar lubang, horizontal : 10 - 11 cm, vertikal 5

2. Kemukakan kelebihan dan kekurangan kedua metode tersebut berdasarkan

Produktifitas Getah

Metode Quarre :

 Produktivitas getah lebih rendah dan kotor karena sistem sadap terbuka yang menyebabkan permukaan sadap
cepat membeku dan tercampur dengan kotoran.

Metode Borr :

 Produktivitas getas lebih banyak dan bersih karena menggunakan sistem sadap tertutup sehingga getah tidak
mudah membeku, kontaminasi kotoran sedikit karena alat penampung tertutup sehingga kualitas getas baik

Kesehatan dan pertumbuhan pohon

Metode Quarre :

 Luka sadapan lebih besar/luas, waktu penyembuhan luka sadap lama, kerusakan kayu besar akibat luasnya
luka sadap dan resiko pohon tumbang. menurut Sutjipto (1975) sistem ini masih memiliki kelemahan yakni
berkurangnya hasil kayu yang relatif banyak, mempunyai kecendrungan pohon pinus roboh pada tiupan
angin yang keras bila tinggi koakan telah melebihi satu meter, terlebih lagi bila pada satu pohon terdapat
lebih dari satu koakan

Metode Borr :

 Luka sadap pada metode ini lebih kecil dengan intensitas pembaruan luka sadap lebih panjang. Kerusakan
pada pohon relative lebih kecil dibandingkan metode quarre.

Pelaksanaan kerja:

Metode quarre :

 Metode yang sederhana dan praktiks.Penyadap tidak perlu keterlampilan khusus, murahnya alat sadap
berupa kedukul dan patel, perawatan alat sederhana dan biaya sadapan rendah

Metode Borr :

 Memerlukan persyaratan kualifikasi tenaga penyadap


 Memerlukan pengetahuan tambahan mengenai teknik perawatan alat bor yang tidak sederhana
 Produktivitas kerja dan pendapatan penyadap lebih mudah ditingkatkan
 Harga dan biaya pemeliharan mesin bor sadap sangat mahal

Anda mungkin juga menyukai