PENDAHULUAN
kemungkinan ingin lari dari kenyataan hidup. Pada trimester ketiga (28;40
minggu ke atas ini, tingkat kecemasan ibu hamil semakin intensif seiring
1
2
ini menimbulakan rasa cemas seperti apakah proses persalinan akan berjalan
dengan baik dan selamat bagi bayi janin maupun bagi dirinya. Kondisi ini
berdampak pada bayi maupun ibu hamil seperti solusio plasenta, berat badan
lahir rendah, dan prematuritas” (Schetter dan Lynlee, 2012). Maka dari itu
hingga masa bersalin. Setiap ibu hamil beresiko mengalami kematian, salah
Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih tinggi hingga saat ini. Angka
mencatat sekitar 830 wania diseluruh dunia meninggal setiap harinya akibat
pada tahun 2015 Angka Kematian Ibu mencapai 239 per 100.000 kelahiran
(AKI) di Indonesia terdapat sekitar 305 per 100.000 kelahiran hidup (Astuti,
2016). Di Provinsi Maluku AKI dari tahun 2011 sampai dengan 2015 sangat
fluktuatif. Pada tahun 2015 AKI mengalami penaikan yaitu 260 per 100.000
kelahiran hidup yang artinya dari 100.000 kelahiran hidup terdapat 260
orang ibu yang meninggal, angka ini masih jauh dari target AKI Nasional
yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Kasus AKI pada
Tahun 2014 dengan Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Seram
Bagian Timur merupakan kabupaten yang paling tinggi jumlah kematian ibu
maupun psikis ibu hamil dan janin. Untuk mengurangi dampak tersebut
dapat diakukan beberapa cara seperti berpikir positif, berdo’a, berbagi cerita,
satu bentuk hidroterapi yaitu rendam kaki menggunakan air hangat. Rendam
kaki air hangat merupakan kondisi kaki yang kontak langsung dengan air
hangat. Rendam kaki air hangat dilakukan pada suhu 38 0-390C. Akmal
(2010) menjelaskan tentang prinsip dasar merendam kaki dengan air hangat
kegunaan rendam kaki dengan air hangat bagi kesehatan. Penelitian oleh
Pramantara (2017) bahwa hidroterapi rendam kaki air hangat ada perbedaan
pengalaman persalinan dari orang tua, saudara, tetangga maupun teman yang
kewajiban bagi seorang wanita. Dari latar belakang masalah di atas, maka
hamil dan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain untuk melakukan
hangat.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
pria) dan ovum (sel telur dari wanita) yang dilanjutkan dengan nidasi
dan ovum, tumbuh dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari
adalah bersatunya sel telur (ovum) dan sperma. Proses kehamilan atau
(gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari
karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi yang terjadi dua minggu
Ibu primigravida adalah wanita yang baru hamil untuk pertama kalinya.
hamil. Tanda tidak pasti ini terdiri atas hal-hal berikut ini:
sickness. Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis, tetapi bila
d) Syncope (pingsan)
syncope atau pingsan. Hal ini sering terjadi terutama jika berada
e) Kelelahan
f) Payudara tegang
g) Sering miksi
2015).
i) Pigmentasi kulit
tiap wanita, ada yang merah muda pada wanita kulit putih,
coklat tua pada wanita kulit coklat, dan hitam pada wanita
j) Epulis
a) Pembesaran Perut
b) Tanda Hegar
isthmus uteri.
15
c) Tanda Goodel
d) Tanda Chadwicks
e) Tanda Piscaseck
persalinan.
g) Teraba Ballothement
peraba bagian seperti bentuk janin saja tidak cukup karena dpat
urin ibu. Hormon ini dapat mulai di deteksi pada 26 hari setelah
sekitar 20 minggu.
c) Bagian-bagian Janin
bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba
USG.
d) Kerangka Janin
USG.
sering timbul rasa cemas bercampur rasa bahagia, rasa sedih, rasa
janin, perasaan menolak dari ibu yang tampak dari sikap negatif
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan
tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Saifuddin, 2006).
hidup (viable), berat janin di bawah 1.000 gram atau usia kehamilan
di bawah 28 minggu.
gram.
21
minggu atau lebih dari waktu partus yang ditaksir, janin disebut
postmatur.
sampai lahir. Dalam kala III atau disebut juga kala uri, plasenta
2011).
cm). Persalinan kala I dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten dan
fase aktif.
adekuat jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit
yang sama.
sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II
jam.
kontraksi.
dan/atau vagina.
sangat lelah.
dijahit.
kala IV :
1. Tingkat kesadaran.
pernapasan.
3. Kontraksi uterus.
25
yang dominan:
1. Estrogen
2. Progesteron
tertentu.
(Sulistyawati, 2010).
e. Teori Oksitosin
2011)
persalinan.
g. Teori Prostaglandin
(Bandiyah, 2009).
h. Induksi Persalinan
berikut.
frankenhauser.
1. Power
diafragma dan aksi dari ligament, dengan kerja sama yang baik dan
sempurna.
2. Passage
Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang
(Prawirohardjo, 2011).
(Rohani, 2011:23).
Bidang-bidang Panggul
30
3. Pasanger
a. Janin
letak melintang.
2010).
b. Plasenta
c. Air ketuban
4. Posisi
5. Penolong persalinan
6. Pendamping persalinan
memberikan kenyamanan.
7. Psikologi ibu
33
(Walyani, 2014).
didukung oleh situasi. Individu yang merasa cemas akan merasa tidak
1. Teori Psikoanalitik
atau agresif dan ancaman terhadap hal tersebut dari superego atau
2. Teori Perilaku
anak yang dibesarkan oleh ayah yang kasar, dapat menjadi cemas
35
3. Teori Eksistensial
5. Neurotransmiter
hal ini dapat menjadi penyebab dari gejala gangguan cemas yang
7. Teori Genetik
38
kecemasan, yaitu:
fokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik dan tidak berfikir tentang
dan teror.
kecemasan pada ibu hamil, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
faktor eksternal juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu informasi dari
atau tidak percaya dari ibu hamil mengenai cerita atau mitos yang
didengar dari orang lain atau yang berkembang di daerah asal atau
40
dengan perasaan takut atau tidak takut yang dialami oleh ibu menjelang
yang penting bagi ibu hamil karena informasi yang diperoleh dapat
hamil lebih siap dengan semua kemungkinan yang akan terjadi saat
persalinan dan ibu tidak terbebani dengan perasaan takut dan cemas.
dapat merasa tenang dan memiliki mental yang kuat dalam menghadapi
yang lain yaitu faktor biologis dan faktor psikis yang dapat
gelisah.
3. Ketakutan, yaitu takut pada gelap, takut pada orang asing, takut
buruk.
pada hobi, sedih, bangun dini hari, dan perasaan yang berubah-ubah
sepanjang hari.
ditusuk-tusuk.
10. Gejala respiratori, yaitu rasa tertekan atau sempit di dada, perasaan
perut, rasa penuh atau kembung, mual, muntah, buang air besar
(konstipasi).
12. Gejala urogenital, yaitu sering buang air kecil, tidak dapat menahan
berdiri/merinding.
14. Tingkah laku pada saat wawancara, yaitu gelisah, tidak tenang, jari
kebingungan dan distorsi persepsi waktu dan ruang tetapi juga orang
antara 0-4, dengan rincian sebagai berikut: 0= tidak ada gejala sama
sekali, 1= gejala ringan (apabila terdapat 1 dari semua gejala yang ada),
44
2= gejala sedang (jika terdapat separuh dari gejala yang ada), 3= gejala
berat (jika terdapat lebih dari separuh dari gejala yang ada), dan 4=
gejala berat sekali (jika terdapat semua gejala yang ada) dalam
(Shodiqoh, 2014).
dinilai derajat kecemasannya, yaitu: < 14: tidak ada kecemasan; 14-20:
dan kemampuannya sudah diakui sejak dahulu sampai sekarang dan air
rasa pegal-pegal dan kaku di otot dan mengantar agar tidur bisa lebih
dan tegang pada otot dan memperlancar peredaran darah. Maka dari itu,
kita tidur lebih mudah. Suhu air hangat yang dipakai berkisar 35 ˚C.
Terapi rendam kaki air hangat merupakan salah satu terapi yang
untuk tubuh beristirahat dari lingkungan stres eksternal dan internal dari
(Sulaiman, 2009).
III yang di tunjukan dengan nilai ρ= 0,000. P < α yaitu 0,000 < 0,005
sehingga Ha diterima.
Ibu
Primigravida
Di Kecamatan
Seram Utara
Barat
Kabupaten
Maluku Tengah
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
Tingkat Tingkat
Hidroterapi
kecemasan pada (rendam kecemasan pada
ibu primigravida kaki dengan ibu primigravida
air hangat)
sebelum sesudah
intervensi intervensi
Keterangan :
: Garis pengaruh
: Intervensi
48
49
METODE PENELITIAN
yang gunakan yaitu one grup pretest post test design. Metode ini
kelompok subjek. Dimana kelompok ini sebelum dan sesudah intervensi akan
Kelompok eksperimen 01 X 02
Keterangan :
X : Perlakuan (Hidroterapi)
50
51
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
gunakan antara 10 sampai 20. Maka besar sample dalam penelitian ini
(Sugiyono, 2016).
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
dimaksud, atau tentang apa saja yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
(Notoatmojo, 2010).
berikut:
54
tingkat kecemasan).
dan teratur dalam kurung waktu 2 hari setiap tindakan, sehingga manfaat dari
rendam kaki dengan air hangat dapat langsung diketahui dan dirasakan oleh
responden.
55
mengumpulkan data dari beberapa sumber yaitu data primer maupun data
sekunder, pengambilan data ini dimulai dari pengambilan data tentang judul
sebagai berikut :
melakukan penelitian.
Concent.
dengan air hangat) sebanyak 3 kali secara berulang dan teratur dalam
(Nursalam, 2008).
tersebut jika bersedia dan peneliti tidak akan memaksa responden jika
3. Confidentialy (Kerahasiaan)