Anda di halaman 1dari 5

HASIL DISKUSI MATERI KE-2

Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran Biologi


Materi : 2) Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Evaluasi Pembelajaran
Oleh : KELOMPOK 2
1. Jessica (17507047)
2. Meisa Tabita Rogahang (17507132)
3. Swingli Gledis Rompis (17507012)

1. Salah satu fungsi evaluasi yaitu sebagai umpan balik bagi perbaikan proses
belajar mengajar. Yg menjadi pertanyaan saya: umpan balik seperti apa yg
dapat dijadikan sebagai perbaikan proses belajar mengajar??
(Marolop Napitupulu)

Jawaban:

Salah satu manfaat hasil evaluasi adalah untuk memberikan umpan


balik (feed-back) kepada semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Menurut QCA (2003) “feedback is
the mean by which teachers enable children to close the gap in order to take
learning forward and improve children’s performances.” Umpan balik dapat
dijadikan sebagai alat bagi guru untuk membantu peserta didik agar kegiatan
belajarnya menjadi lebih baik dan meningkatkan kinerjanya. Peserta didik
akan mengukur sejauh mana tingkat penguasaanya terhadap materi, jika
hasil pekerjaan mereka mendapat umpan balik dari guruya. Umpan balik
tersebut dapat dilakukan secara langsung, tertulis atau demonstrasi. Dalam
memberikan umpan balik, guru hendaknya memperhatikan kualitas pekerjaan
peserta didik dan tidak membandingkannya dengan hasil pekerjaan peserta
didik lain. Hal ini dapat membuat perasaan minder bagi peserta didik yang
mmemiliki kemampuan kurang. Umpan balik sifatnya memberikan saran dan
perbaikan sehingga peserta didik termotivasi untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas proses hasil belajar serta hasil pekerjaannya.
Crocks (2001) menyimpulkan agar umpan balik dapat bermanfaat
untuk memotivasi peserta didik, maka harus difokuskan pada:

a. Kualitas pekerjaan peserta didik dan bukan membandingkannya


dengan hasil pekerjaan peserta didik lain.
b. Cara-cara yang spesifik sehingga pekerjaan peserta didik dapat
ditingkatkan
c. Peningkatan pekerjaan peserta didik yang harus dibandingkan
dengan pekerjaan sebelumnya.

Sehubungan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Crocks,


menurut Clarke (2003) menyarankan ada enam prinsip yang harus
diperhatikan, yaitu:

 Umpan balik harus focus pada tugas-tugas yang sesuai dengan


tujuan pembelajaran, dan bukan membandingkannya dengan
peserta didik lain
 Guru menggunakan bahasa verbal dan non-verbal serta
memberikan pesan yang baik pada peserta didik tentang
kemampuan yang mereka peroleh
 Penilaian setiap bagian pekerjaan dapat mengarah pada penurunan
moril bagi peserta didik yang mencapai prestasi rendah dan
kepuasan bagi peserta didik yang mencapai prestasi tinggi
 Penghargaan eksternal sama seperti grades
 Perlu memberikan umpan balik spesifik yang terfokus pada
kesuksesan dan peningkatan daripada mengoreksi
 Peserta didik perlu diberi kesempatan untuk meningkatkan kualitas
pekerjaan mereka.

2. Slmt pgi saya widya fidela tandirerung, saya ingin bertanya Tolong
kelompok mengemukakan dgn pendapat sendri yaitu apa tujuan utama dari
evaluasi pembelajaran itu? Trimakasih
Jawaban:
Jadi tujuan utama melakukan evaluasi dalam pendidikan adalah untuk
mendapatkan informasi yang akurat mengenai pencapaian tujuan
instruksional oleh siswa, sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya yang
merupakan fungsi dari evaluasi.
Jadi tujuan evaluasi yaitu dimana seorang pendidik mengukur atau menilai
peserta didik sehingga mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem
pembelajaran.
3. Dalam evaluasi, pembelajaran sangat diperhatikan. Pertanyaan saya :
manakah yang baik diterapkan antara
 Beberapa siswa dijadikan 1 kelompok belajar karena mempunyai
penilaian yang sama (menutut makalah hal.12 penempatan)
 Beberapa siswa dijadikan 1 kelompok belajar didalamnya ada yg
kurang mampu, mampu, dan sangat mampu.
Mohon berikan alasan kelompok (Anggita Wantalangi)

Jawaban:
Pengelompokan peserta didik ini tidak dimaksudkan untuk membeda-
bedakan peserta didik berdasarkan keahlian dan tingkat kepandaiannya,
melainkan maksud pengelompokan ini untuk membantu dalam proses belajar
mengajar demi keberhasilan peserta didik. Dengan kata lain, pengelompokan
peserta didik bermaksud untuk membantu peserta didik mengembangkan
kemampuannya seoptimal mungkin sehingga pengelompokan tidak boleh
diartikan lain kecuali untuk proses pengembangan peserta didik tersebut.
Pengelompokan peserta didik didasarkan atas pandangan bahwa disamping
peserta didik mempunyai kesamaan, peserta didik juga mempunyai
perbedaan. Kesamaan-kesamaan yang ada pada peserta didik melahirkan
pemikiran penempatan pada kelompok yang sama, sementara perbedaan-
perbedaan yang ada pada peserta didik melahirkan pemikiran
pengelompokan mereka pada kelompok yang berbeda.
Jika perbedaan antara peserta didik satu dengan yang lain dicermati lebih
mendalam, akan didapati perbedaan antar individu dan perbedaan intra
individu. Yang pertama lebih teraksentuasi pada berbedanya peserta didik
satu dengan yang lain dalam kelas. Kedua, lebih teraksentuasi pada
berbedanya kemampuan masing-masing peserta didik dalan berbagai mata
pelajaran atau bidang studi.
Berbedanya antar peserta didik dan intra peserta didik, mengharuskan
layanan pendidikan yang berbeda terhadap mereka. Oleh karena layanan
yang berbeda secara individual demikian dianggap kurang efisien, maka
dilakukanlah pengelompokkan berdasarkan persamaan dan perbedaan
peserta didik agar kekurangan pada pengajaran secara klasikal dapat
dikurangi. Dengan perkataan lain, pengelompokan adalah konvergensi dari
pengajaran sistem klasikal dan sistem individual.

Alasan pengelompokan peserta didik juga didasarkan atas realitas bahwa


peserta didik secara terus-menerus bertumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik satu dengan yang lain
berbeda. Agar perkembangan peserta didik yang cepat tidak mengganggu
peserta didik yang lambat dan begitu sebaliknya, dilakukanlah
pengelompokan peserta didik.

Kalau menurut kami itu tergantung dari guru mau pakai kelompok yang
konvergen atau heterogen.

Karena kami hanya menjelaskan fungsi dari evaluasi yang membantu


memilah/menempatkan peserta didik sesuai kemampuannya.
Tambahan, dan untuk menentukan metode mana yang tepat dinilai dari
persamaan atau perbedaan kita perlu melakukan observasi langsung di kelas
sebelum menyimpulkan mana yang akan di gunakan.

4. Pada ppt salah satu fungsi dari evaluasi adalah alat utk mengetahui tercapai
atau tidaknya tujuan instruksional. Pertanyaan saya yaitu, apakah evaluasi
hanya satu²nya cara utk mengetahui apakah suatu tujuan pembelajaran sdh
tercapai atau belum? Syindhi Dompo

Jawaban:
Jadi seperti yang ada di power point dan makalah kelompok salah satu tujuan
dari evaluasi adalah untuk mengetahui tujuan pembelajaran sudah tercapai
atau belum. Pertanyaan dari sindi apakah evaluasi hanya satu-satunya cara?
Menurut kami evaluasi adalah salah satu factor yang dapat di lakukan oleh
guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.

5. Di hal 18 (manfaat hasil evaluasi) bagi peserta didik di situ ada empat point.
Yang menjadi pertanyaan saya di point yang ke 4. "Mengetahui kedudukan
peserta didik di dalam kelas" saya cuma minta penjelasannya maksudnya itu
bagimana ya? (Yuni Sara)

Jawaban:

Untuk dapat menentukan dengan pasti dikelompok mana seorang siswa


harus ditempatkan maka digunakanlah suatu kegiatan evaluasi. Sekelompok
siswa yang mempunyai hasil evaluasi yang sama, akan berada dalam
kelompok yang sama dalam belajar. Masih berkaitan juga dengan pertanyaan
dari saudari Anggita Wantalangi.

Tambahan, manfaat hasil evaluasi yang lain adalah untuk menentukan


kedudukan belajar dalam kelas. Kedudukan belajar ini dapat dilihat secara
kelompok maupun perseorangan. Secara kelompok, maksudnya guru melihat
kedudukan peserta didik secara kelompok melalui perhitungan rata-rata
kelompok dan membandingkan antara kelompok satu dengan kelompok yang
lain. Secara perseorangan, maksudnya guru melihat kedudukan belajar
melalui perhitungan prestasi belajar peserta didik secara perseorangan. Guru
juga dapat membandingkan antara prestasi belajar seorang peserta didik
dengan peserta didik lainnya dalam satu kelompok.
Jadi hasil evaluasi dapat juga dimanfaatkan guru untuk menentukan
pengelompokkan dan penempatan peserta didik berdasarkan prestasi
masing-masing. Pengelompokkan tersebut didasarkan atas penafsiran guru
terhadap susunan kelompok. Jika kelompok atau kelas yang dihadapi
memiliki susunan yang normal dan homogen, maka kelas tersebut tidak perlu
dibagi-bagi dalam kelompok. Sebaliknya jika kelompok atau kelas yang
dihadapi heterogen, maka kelas itu perlu dibagi dalam beberapa kelompok
berdasarkan prestasi masing-masing. Selanjutnya, hasil evaluasi dapat
dijadikan feedback bagi guru dalam melakukan perbaikan terhadap sistem
pembelajaran. Jika prestasi belajar peserta didik kurang baik, pada umumnya
guru “menyalahkan” peserta didiknya, tetapi jika prestasi belajar peserta didik
baik atau memuaskan maka guru akan mengatakan itu merupakan hasil dari
perbuatan mengajarnya. Pernyataan ini tentu tidak dapat disalahkan atau
dibenarkan karena banyak faktor yang memengaruhi prestasi belajar peserta
didik. Faktor tersebut dapat timbul dari guru atau peserta didik itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai