Anda di halaman 1dari 14

Nama Siswa :

Kelas :

MODUL PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


Kode Modul : PAI 8.1/16/2015

Materi : Ibadah
Sub Materi : Salat-salat Sunnah
Kelas : VIII ( Delapan )
Waktu : 6 Jam Pelajaran

DISUSUN OLEH

DEDI NOVIYANTO, S.Pd.I, M.Pd.I


NIP. 19771124 200501 1 005

PEMERINTAH KOTA MALANG


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 3 MALANG
2015
MODUL PAI VIII Program Akselerasi – SMPN 3 MALANG – 2015 Page 0
LEBIH DEKAT KEPADA ALLAH SWT DENGAN MENGAMALKAN SALAT SUNNAH
AMATILAH …
Perhatikan gambar di bawah ini dan ungkapkan apa pendapatmu!

(Sumber : http://ikadiabdya.wordpress.com)
A. Shalat Sunah Berjamaah.
Shalat sunah disebut juga dengan shalat Tatawwu’ yaitu shalat sunah yang dilakukan untuk
menambah atau menutupi kekurangan-kekurangan ibadah wajib. Shalat sunah disebut juga dengan shalat
Nawafil yaitu shalat yang jika dikerjakan mendapat pahala jika ditinggal tidak berdosa.
Shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan secara bersama-sama paling sedikit 2
orang, seorang sebagai imam dan yang lain sebagai makmum. Adapun shalat berjamaah hukumnya
sunah muakkad.
Shalat sunah yang boleh dan lebih baik dilaksanakan dengan cara berjamaah adalah ; shalat Idain,
shalat Tarawih, dan Witir. Sedangkan shalat sunnah yang lebih baik dikerjakan dengan cara munfarid
adalah shalat Tahiyatul Masjid, shalat Tahajjud, shalat Istikharah dan shalat Dhuha.
1. Shalat Idain.
a. Pengertian dan hukum
Idain artinya dua hari raya. Yang dimaksud shalat Idain adalah shalat pada waktu dua hari raya
yakni Hari Raya Idul fitri (1 syawal) dan Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah).
Adapun hukum melaksanakannya adalah sunah muakkad.
b. Dasar hukum
Hadits Rasulullah SAW
‫لَّ َم‬%‫ ِه َو َس‬%ْ‫لَّى هللاُ َعلَي‬%‫ص‬ َ ‫ ِد َم النَّبِ ُّي‬%َ‫ا فَلَ َّما ق‬%‫ونَ فِي ِه َم‬%ُ‫نَ ٍة يَ ْل َعب‬%‫ان فِي ُك ِّل َس‬ ِ ‫ال َكانَ ِألَ ْه ِل ْال َجا ِهلِيَّ ِة يَوْ َم‬
َ َ‫ك ق‬ ِ ‫ع َْن أَن‬
ٍ ِ‫َس ْب ِن َمال‬
‫ط ِر َويَوْ َم اأْل َضْ َحى‬ ْ ِ‫ان ت َْل َعبُونَ فِي ِه َما َوقَ ْد أَ ْب َدلَ ُك ُم هللاُ بِ ِه َما خَ ْيرًا ِم ْنهُ َما يَوْ َم ْالف‬
ِ ‫ْال َم ِدينَةَ قَا َل َكانَ لَ ُك ْم يَوْ َم‬

MODUL PAI VIII Program Akselerasi – SMPN 3 MALANG – 2015 Page 1


Artinya : Dari Anas bin Malik berkata bahwa orang-orang Jahiliyah mempunyai dua hari raya dalam
setahun, mereka merayakannya dengan bersukaria. Ketika Rasulullah datang di Madinah
beliau bersabda : “Kalian mempunyai dua hari raya yang kalian bersenang-senang di
dalamnya, sungguh Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik yaitu Hari
Raya Fitri dan Hari Raya Adha.(HR. Abu Dawud).
c. Waktu dan tempat pelaksanaan
Waktu mengerjakan shalat sunah Idul Fitri adalah setelah terbitnya matahari dua penggalah
(kurang lebih 3 meter) sampai tergelincirnya matahari. Sedangkan shalat Idul Adha dimulai setelah
matahari terbit satu penggalah. Adapun tempatnya sebaiknya dilakukan di tanah lapang seperti yang
dianjurkan oleh Nabi (kecuali ada halangan), karena shalat Id itu untuk syiar agama. Namun sebagian
ulama’ berpendapat lebih baik dikerjakan di Masjid, karena masjid itu tempat yang mulia dan suci.
d. Cara melaksanakan Shalat Idain
1. Niat serta takbiratul ihram
2. Takbir sebanyak 7 kali pada rakaat pertama dan 5 kali pada rakaat ke dua.
3. Di sela-sela takbir membaca tasbih (Subhanallah walhamdu lillahi ...)
4. Membaca surat al-Fatihah, surat pendek dan seterusnya sampai salam
5. Mendengarkan khutbah shalat Id dengan tertib.
2. Shalat Tarawih
a. Pengertian dan hukum
Shalat Tarawih adalah shalat sunah yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadhan,
setelah shalat Isya’ sampai sebelum terbit fajar. Adapun hukumnya adalah sunah muakkad.
b. Dasar hukum
Riwayat :
ِ ‫ َر ب ِْن ْالخَطَّا‬%‫ َع ُع َم‬%‫ َرجْ ت َم‬%َ‫ خ‬: ‫ال‬%
‫ب‬ َ َ‫ أَنَّهُ ق‬،‫وعن ابن شهاب عن عروة بن الزبير عن عبد الرحمن بن عبد القاري‬
َ ِ‫لِّي ب‬% ‫ُص‬
‫اَل تِ ِه‬% ‫ص‬ َ ‫ ُل فَي‬%‫لِّي ال َّر ُج‬% ‫ُص‬َ ‫ َوي‬، ‫صلِّي ال َّر ُج ُل لِنَ ْف ِس ِه‬ ٌ ‫ فَإ ِ َذا النَّاسُ أَوْ َزا‬، ‫ضانَ إلَى ْال َم ْس ِج ِد‬
َ ُ‫ ي‬، َ‫ع ُمتَفَرِّ قُون‬ َ ‫لَ ْيلَةً فِي َر َم‬
‫ ثُ َّم‬. ‫ب‬ ٍ ‫زَ َم فَ َج َم َعهُ ْم َعلَى أُبَ ِّي ب ِْن َك ْع‬%%‫ ثُ َّم َع‬، ‫اح ٍد لَ َكانَ أَ ْمثَ َل‬
ِ ‫ئ َو‬ ِ َ‫ْت هَؤُاَل ِء َعلَى ق‬
ٍ ‫ار‬ ُ ‫ إنِّي أَ َرى لَوْ َج َمع‬: ‫ فَقَا َل ُع َم ُر‬. ُ‫ال َّر ْهط‬
‫ نِ ْع َم ْالبِ ْد َعةُ هَ ِذ ِه‬: ‫ال ُع َم ُر‬
َ َ‫ ق‬. ‫ارئِ ِه ْم‬
ِ َ‫صاَل ِة ق‬ َ ِ‫صلُّونَ ب‬ َ ُ‫َخ َرجْ ت َم َعهُ لَ ْيلَةً أُ ْخ َرى َوالنَّاسُ ي‬
Artinya : “Diriwayatkan dari Ibnu Syihab, dari `Urwah bin al-Zubair, dari Abd. Rahman bin Abd.
al-Qari, ia berkata: “Pada suatu malam di bulan Ramadhan, saya keluar ke masjid
bersama Umar bin al-Khatthab. Kami mendapati masyarakat terbagi menjadi beberapa
kelompok yang terpisah-pisah. Sebagian orang ada yang shalat sendirian. Sebagian yang
lain melakukan shalat berjamaah dengan beberapa orang saja. Kemudian Umar berkata:
“Menurutku akan lebih baik jika aku kumpulkan mereka pada satu imam.” Lalu Umar
berketetapan dan mengumpulkan mereka pada Ubay bin Ka`ab. Pada kesempatan
malam yang lain, aku (Rahman bin Abd. al-Qari) keluar lagi bersama Umar. (dan aku
menyaksikan) masyarakat melakukan shalat secara berjamaah mengikuti imamnya.
Umar berkata: “Ini adalah sebaik-baik bid`ah…” (HR. Bukhari).
c. Bilangan rakaat
Shalat tarawih 11 atau 13 raka’at yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah
pembatasan. Sehingga para ulama dalam pembatasan jumlah raka’at shalat tarawih ada beberapa
pendapat. Ada sebagian ulama yang membatasinya dengan 11 raka’at. Mayoritas ulama mengatakan
shalat tarawih adalah 20 raka’at (belum termasuk witir). Al Kasaani mengatakan, “ ’Umar
mengumpulkan para sahabat untuk melaksanakan qiyam Ramadhan lalu diimami oleh Ubay bin
Ka’ab radhiyallahu Ta’ala ‘anhu. Lalu shalat tersebut dilaksanakan 20 raka’at. Tidak ada seorang pun
yang mengingkarinya sehingga pendapat ini menjadi ijma’atau kesepakatan para sahabat.” (Lihat Al
Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah, 2/9636) Ulama lainnya mengatakan lagi bahwa shalat tarawih

MODUL PAI VIII Program Akselerasi – SMPN 3 MALANG – 2015 Page 2


adalah 39 raka’at dan sudah termasuk witir. Juga ada yang mengatakan mengatakan bahwa shalat
tarawih adalah 40 raka’at dan belum termasuk witir. Bahkan Imam Ahmad bin Hambal melaksanakan
shalat malam di bulan Ramadhan tanpa batasan bilangan.
Kesimpulan dari pendapat-pendapat yang ada adalah sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Taimiyah,
“Semua jumlah raka’at di atas boleh dilakukan. Melaksanakan shalat malam di bulan Ramadhan
dengan berbagai macam cara tadi itu sangat bagus. Dan memang lebih utama adalah melaksanakan
shalat malam sesuai dengan kondisi para jama’ah. Kalau jama’ah kemungkinan senang dengan
raka’at-raka’at yang panjang, maka lebih bagus melakukan shalat malam dengan 10 raka’at ditambah
dengan witir 3 raka’at, sebagaimana hal ini dipraktekkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri
di bulan Ramdhan dan bulan lainnya. Dalam kondisi seperti itu, demikianlah yang terbaik. Namun
apabila para jama’ah tidak mampu melaksanakan raka’at-raka’at yang panjang, maka melaksanakan
shalat malam dengan 20 raka’at itulah yang lebih utama. Seperti inilah yang banyak dipraktekkan oleh
banyak ulama. Shalat malam dengan 20 raka’at adalah jalan pertengahan antara jumlah raka’at
shalat malam yang sepuluh dan yang empat puluh. Kalaupun seseorang melaksanakan shalat malam
dengan 40 raka’at atau lebih, itu juga diperbolehkan dan tidak dikatakan makruh sedikitpun. Bahkan
para ulama juga telah menegaskan dibolehkannya hal ini semisal Imam Ahmad dan ulama lainnya.
Oleh karena itu, barangsiapa yang menyangka bahwa shalat malam di bulan Ramadhan memiliki
batasan bilangan tertentu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga tidak boleh lebih atau
kurang dari 11 raka’at, maka sungguh dia telah keliru.” (Majmu’ Al Fatawa, 22/272)
Dari penjelasan di atas kami katakan, hendaknya setiap muslim bersikap arif dan bijak dalam
menyikapi permasalahan ini. Sungguh tidaklah tepat kelakuan sebagian saudara kami yang berpisah
dari jama’ah shalat tarawih setelah melaksanakan shalat 8 atau 10 raka’at karena mungkin dia tidak
mau mengikuti imam yang melaksanakan shalat 23 raka’at atau dia sendiri ingin melaksanakan shalat
23 raka’at.
Setelah penjelasan di atas, tidak ada masalah untuk mengerjakan shalat 11 atau 23 raka’at. Namun
yang terbaik adalah yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan berdiri yang agak
lama. Dan boleh juga melakukan shalat tarawih dengan 23 raka’at dengan berdiri yang lebih ringan
sebagaimana banyak dipilih oleh mayoritas ulama.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik shalat adalah yang lama berdirinya.” (HR.
Muslim no. 756).
Dari Abu Hurairah, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang shalat
mukhtashiron.” (HR. Bukhari dan Muslim). Sebagian ulama menafsirkan ikhtishor (mukhtashiron)
dalam hadits di atas adalah shalat yang ringkas (terburu-buru), tidak ada thuma’ninah ketika
membaca surat, ruku’ dan sujud. (Lihat Syarh Bulughul Marom, Syaikh ‘Athiyah Muhammad Salim,
49/3).
Oleh karena itu, tidak tepat jika shalat 23 raka’at dilakukan dengan kebut-kebutan, bacaan Al Fatihah
pun kadang dibaca dengan satu nafas. Bahkan kadang pula shalat 23 raka’at yang dilakukan lebih
cepat selesai dari yang 11 raka’at. Ini sungguh suatu kekeliruan. Seharusnya shalat tarawih dilakukan
dengan penuh khusyu’ dan thuma’ninah, bukan dengan kebut-kebutan. Semoga Allah memberi taufik
dan hidayah.
d. Cara melaksanakan
Salam Setiap Dua Raka’at
Para pakar fiqih berpendapat bahwa shalat tarawih dilakukan dengan salam setiap dua raka’at.
Karena tarawih termasuk shalat malam. Sedangkan shalat malam dilakukan dengan dua raka’at
salam dan dua raka’at salam. Dasarnya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Shalat malam adalah dua raka’at dua raka’at. (HR. Bukhari dan Muslim)

Istirahat Tiap Selesai Empat Raka’at


Para ulama sepakat tentang disyariatkannya istirahat setiap melaksanakan shalat tarawih empat
raka’at. Inilah yang sudah turun temurun dilakukan oleh para salaf. Namun tidak mengapa kalau tidak
MODUL PAI VIII Program Akselerasi – SMPN 3 MALANG – 2015 Page 3
istirahat ketika itu. Dan juga tidak disyariatkan untuk membaca do’a tertentu ketika melakukan
istirahat. Inilah pendapat yang benar dalam madzhab Hambali. (Lihat Al Inshof, 3/117).
Dasar dari hal ini adalah perkataan ‘Aisyah yang menjelaskan tata cara shalat malam Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shalat 4 raka’at, maka janganlah
tanyakan mengenai bagus dan panjang raka’atnya. Kemudian beliau melaksanakan shalat 4 raka’at
lagi, maka janganlah tanyakan mengenai bagus dan panjang raka’atnya.” (HR. Bukhari no. 3569 dan
Muslim no. 738).

3. Shalat Witir
a. Pengertian dan hukum
Witir artinya ganjil. Shalat Witir artinya shalat sunah yang dikerjakan pada malam hari setelah
shalat Isya’ dengan bilangan rakaatnya ganjil.

b. Dasar hukum
‫إِ َذا أَ َرا َد‬%َ‫الِسٌ ف‬%%‫و َج‬% َ ُ‫ت ثُ َّم يُوتِ ُر ثُ َّم ي‬
َ %ُ‫صلِّى َر ْك َعتَي ِْن َوه‬ ٍ ‫صلِّى ثَ َمانَ َر َك َعا‬ َ َ‫صلِّى ثَال‬
َ ُ‫ث َع ْش َرةَ َر ْك َعةً ي‬ َ ُ‫َكانَ ي‬
ِ ‫صالَ ِة الصُّ ب‬
‫ْح‬ ِ ‫صلِّى َر ْك َعتَ ْي ِن بَ ْينَ النِّدَا ِء َو‬
َ ‫اإلقَا َم ِة ِم ْن‬ َ ُ‫أَ ْن يَرْ َك َع قَا َم فَ َر َك َع ثُ َّم ي‬

Artinya : “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melaksanakan shalat 13 raka’at (dalam semalam).
Beliau melaksanakan shalat 8 raka’at kemudian beliau berwitir (dengan 1 raka’at).
Kemudian setelah berwitir, beliau melaksanakan shalat dua raka’at sambil duduk. Jika ingin
melakukan ruku’, beliau berdiri dari ruku’nya dan beliau membungkukkan badan untuk
ruku’. Setelah itu di antara waktu adzan shubuh dan iqomahnya, beliau melakukan shalat
dua raka’at.” (HR. Muslim no. 738)
c. Jumlah rakaat
Mengerjakan Shalat witir itu rakaatnya ganjil, minimal 1 rakaat, dan maksimal 11 rakaat.
d. Do’a shalat Witir

Artinya : Maha Suci Allah yang Maha Merajai, Maha Suci dari segala noda, Maha suci dari
segala cela. Engkaulah Tuhan kami dan Tuhan semua malaikat dan ruh .
e. Cara mengerjakan
Ada 3 macam cara mengerjakan shalat Witir ;
1. Dikerjakan 2 rakaat salam, kemudian dilanjutkan dengan satu rakaat salam
2. Dikerjakan dengan dua tasyahud dan satu salam seperti shalat Maghrib
3. Dikerjakan sekaligus tiga rakaat. Jadi satu tasyahud dan satu salam, atau pada rakaat ke dua
tanpa melakukan duduk takhiyat awal.

Selain shalat-shalat sunah berjamaah yang disebutkan di atas, terdapat pula shalat sunah berjamaah
yang lain seperti shalat Istisqa’ (minta hujan), shalat Jenazah, dan shalat Gerhana Matahari (Kusuf) dan
shalat Gerhana Bulan (Khusuf)
II. Shalat Sunah Munfarid
Shalat sunah munfarid adalah shalat sunah yang lebih baik dilakukan dengan cara sendirian, tidak
ada imam atau makmum. Pada saat membaca surat-surat Al-Qur’an dan bacaan-bacaan shalat yang lain
dibaca pelan (sirri). Berikut contoh shalat sunah Munfarid ;
1. Shalat Tahiyatul Masjid
MODUL PAI VIII Program Akselerasi – SMPN 3 MALANG – 2015 Page 4
a. Pengertian dan Hukum
Shalat Tahiyatul Masjid adalah shalat sunah yang dilaksanakan ketika seseorang memasuki
masjid. Adapun hukum melaksanakannya adalah sunah, dikerjakan 2 rakaat sebelum duduk dengan
tujuan menghormati (memuliakan) masjid.

b. Dasar hukum
َ ِ‫س ِج َد فَ ْليَ ْر َك ْع َر ْك َعتَ ْي ِن قَ ْب َل أَنْ يَ ْجل‬
‫س‬ ْ ‫إِ َذا د ََخ َل أَ َح ُد ُك ْم ا ْل َم‬

Artinya : “Dari Abi Qatadah, Rasulullah Saw bersabda ”Apabila salah seorang diantara kamu masuk
ke Masjid, maka janganlah duduk sebelum melaksanakan shalat dua rakaat terlebih
dahulu” (HR. Bukhari dan Muslim)

c. Cara mengerjakan
Shalat Takhiyatul Masjid dikerjakan seperti shalat-shalat yang lain, yaitu 2 rakaat salam. Yang
membedakan adalah niat
2. Shalat Tahajud
a.Pengertian dan hukum
Tahajud berarti bangun dari tidur pada malam hari. Jadi shalat Tahajud artinya shalat sunah yang
dikerjakan pada malam hari setelah shalat Isya’ sampai menjelang waktu Subuh. Lebih utama
dikerjakan sepertiga malam yang terakhir (kira-kira jam 02.00 dini hari). Adapun hukum melaksanakan
shalat Tahajjud adalah sunnah muakkad. Jumlah rakaatnya paling sedikit 2 rakaat dan paling banyak
tak terbatas.

b.Dasar Hukum. Q.s. Al-Isra’ ayat 79


           

Artinya : “Dan pada sebagian malam hari (shalat) Tahajudlah kamu sebagai (ibadah)
tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu memberikan tempat (kedudukan) yang terpuji
(Q.s. Al-Isra’ : 79)

Adapun keutamaan shalat Tahajud sebagai berikut :


1. Diberi kedudukan dan tempat yang terpuji.
2. Dapat mempertebal iman.
3. Menjadikan hidup tenang dan pikiran jernih.
4. Senantiasa dekat dengan allah.
5. Akan dikabulkan taubat dan permohonan ampunannya.
6. Memperkuat jiwa dan pribadi seorang muslim.
7. Mencegah perbuatan maksiat.

c. Cara mengerjakan shalat Tahajud


1. Berniat di dalam hati
2. Takbiratul Ihram.
3. Shalat 2 rakaat seperti shalat-shalat yang lain.
4. Salam dan berdo’a.
3. Shalat Istikharah
MODUL PAI VIII Program Akselerasi – SMPN 3 MALANG – 2015 Page 5
a.Pengertian dan hukum
Secara bahasa Istikharah artinya mohon dipilihkan. Jadi shalat Istikharah artinya shalat sunah dua
rakaat dengan maksud mohon petunjuk dari Allah SWT dalam menentukan pilihan terbaik diantara dua
pilihan atau lebih. Adapun hukum melaksanakannya adalah sunah dikerjakan pada waktu siang atau
malam, pagi atau sore dengan 2 rakaat.
b.Dasar Hukum
‫ورةَ ِمنْ ا ْلقُ_ ْ_رآ ِن يَقُ__و ُل إِ َذا َه َّم‬ ُّ ‫س_تِ َخا َرةَ فِي اأْل ُ ُم__و ِر ُكلِّ َه__ا َك َم__ا يُ َعلِّ ُمنَ__ا‬
َ _‫الس‬ ْ ‫سلَّ َم يُ َعلِّ ُمنَا ااِل‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ِ ‫سو ُل هَّللا‬
ُ ‫َكانَ َر‬
ْ‫س_أَلُكَ ِمن‬ ْ َ‫س_تَ ْق ِد ُركَ بِقُ_ ْد َرتِ َك َوأ‬
ْ َ‫س_تَ ِخي ُر َك بِ ِع ْل ِم_ َك َوأ‬
ْ َ‫يض_ ِة ثُ َّم لِيَقُ_ ْل اللَّ ُه َّم إِنِّي أ‬
َ ‫أَ َح ُد ُك ْم بِاأْل َ ْم ِر فَ ْليَ ْر َك ْع َر ْك َعتَ ْي ِن ِمنْ َغ ْي ِر ا ْلفَ ِر‬
‫ب اللَّ ُه َّم إِنْ ُك ْنتَ تَ ْعلَ ُم أَنَّ َه َذا اأْل َ ْم َر َخ ْي ٌر لِي فِي ِدينِي‬ ِ ‫يم فَإِنَّ َك تَ ْق ِد ُر َواَل أَ ْق ِد ُر َوتَ ْعلَ ُم َواَل أَ ْعلَ ُم َوأَ ْنتَ َعاَّل ُم ا ْل ُغيُو‬
ِ ‫ضلِ َك ا ْل َع ِظ‬ ْ َ‫ف‬
َ _‫س ْرهُ لِي ثُ َّم بَا ِركْ لِي فِي ِه َوإِنْ ُك ْنتَ تَ ْعلَ ُم أَنَّ َه _ َذا اأْل َ ْم‬
‫_ر‬ ِّ َ‫شي َوعَاقِبَ ِة أَ ْم ِري أَ ْو قَا َل عَا ِج ِل أَ ْم ِري َوآ ِجلِ ِه فَا ْقد ُْرهُ لِي َوي‬ ِ ‫َو َم َعا‬
َ ‫اص ِر ْفنِي َع ْنهُ َوا ْقد ُْر لِي ا ْل َخ ْي‬
‫__ر‬ ْ َ‫شي َوعَاقِبَ ِة أَ ْم ِري أَ ْو قَا َل ِفي عَا ِج ِل أَ ْم ِري َوآ ِجلِ ِه ف‬
ْ ‫اص ِر ْفهُ َعنِّي َو‬ ِ ‫ش ٌَّر لِي فِي ِدينِي َو َم َعا‬
ُ‫اجتَه‬
َ ‫س ِّمي َح‬ َ ُ‫ضنِي قَا َل َوي‬ ِ ‫ث َكانَ ثُ َّم أَ ْر‬
ُ ‫َح ْي‬
Artinya : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajari kami istikharah dalam setiap
urusan yan kami hadapi sebagaimana beliau mengajarkan kami suatu surah dari Al-Qur’an.
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika seorang dari kalian menghadapi masalah
maka ruku’lah (shalat) dua raka’at yang bukan shalat wajib kemudian berdo’alah: Allahumma
inniy astakhiiruka bi ‘ilmika wa astaqdiruka biqudratika wa as-aluka min fadhlikal ‘azhim,
fainnaka taqdiru wa laa aqdiru wa ta’lamu wa laa ‘Abdullah’lamu wa anta ‘allaamul ghuyuub.
Allahumma in kunta ta’lamu anna haadzal amru khairul liy fiy diiniy wa aku ma’aasyiy wa
‘aafiyati amriy” atau; ‘Aajili amriy wa aajilihi faqdurhu liy wa yassirhu liy tsumma baarik liy fiihi.
Wa in kunta ta’lamu anna haadzal amru syarrul liy fiy diiniy wa ma’aasyiy wa ‘aafiyati amriy”
aw qaola; fiy ‘aajili amriy wa aajilihi fashrifhu ‘anniy washrifniy ‘anhu waqdurliyl khaira haitsu
kaana tsummar dhiniy.” (Ya Allah aku memohon pilihan kepada-Mu dengan ilmuMu dan
memohon kemampuan dengan kekuasaan-Mu dan aku memohon karunia-Mu yang Agung.
Karena Engkau Maha Mampu sedang aku tidak mampu, Engkau Maha Mengetahui sedang
aku tidak mengetahui, Engkaulah yang Maha Mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah bila
Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik untukku, bagi agamaku, kehidupanku dan
kesudahan urusanku ini -atau beliau bersabda: di waktu dekat atau di masa nanti- maka
takdirkanlah buatku dan mudahkanlah kemudian berikanlah berkah padanya. Namun
sebaliknya ya Allah, bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk untukku, bagi agamaku,
kehidupanku dan kesudahan urusanku ini -atau beliau bersabda: di waktu dekat atau di masa
nanti- maka jauhkanlah urusan dariku dan jauhkanlah aku darinya. Dan tetapkanlah buatku
urusan yang baik saja dimanapun adanya kemudian jadikanlah aku ridha dengan ketetapan-
Mu itu”. Beliau bersabda: “Dia sebutkan urusan yang sedang diminta pilihannya itu”. (HR. Al-
Bukhari no. 1162)
c. Cara Mengerjakan
1. Beniat shalat Istikharah
2. Takbiratul Ihram
3. Shalat dua rakaat seperti Shalat-Shalat yang lain
4. Salam dan membaca do’a

َ‫يم فَإِنَّ َك تَ ْق_ ِد ُر َواَل أَ ْق_ ِد ُر َوتَ ْعلَ ُم َواَل أَ ْعلَ ُم َوأَ ْنت‬ ْ َ‫س_أَلُ َك ِمنْ ف‬
ِ ‫ض_لِ َك ا ْل َع ِظ‬ ْ َ‫ستَ ْق ِد ُر َك بِقُ_ ْد َرتِ َك َوأ‬
ْ َ‫ستَ ِخي ُر َك بِ ِع ْل ِمكَ َوأ‬ْ َ‫اللَّ ُه َّم إِنِّي أ‬
‫آجلِ_ ِه‬ِ ‫_ل أَ ْم_ ِري َو‬ ِ ‫شي َوعَاقِبَ ِة أَ ْم ِري أَ ْو قَ_ا َل عَا ِج‬ ِ ‫ب اللَّ ُه َّم إِنْ ُك ْنتَ تَ ْعلَ ُم أَنَّ َه َذا اأْل َ ْم َر َخ ْي ٌر لِي فِي ِدينِي َو َم َعا‬ ِ ‫َعاَّل ُم ا ْل ُغيُو‬
‫اش_ي َوعَاقِبَ_ ِة أَ ْم_ ِري أَ ْو قَ__ا َل‬ ِ ‫ش ٌّر لِي فِي ِدينِي َو َم َع‬ َ ‫س ْرهُ لِي ثُ َّم بَا ِركْ لِي فِي ِه َوإِنْ ُك ْنتَ تَ ْعلَ ُم أَنَّ َه َذا اأْل َ ْم َر‬
ِّ َ‫فَا ْقد ُْرهُ لِي َوي‬
‫ضنِي‬ ِ ‫ث َكانَ ثُ َّم أَ ْر‬ُ ‫اص ِر ْفنِي َع ْنهُ َوا ْقد ُْر لِي ا ْل َخ ْي َر َح ْي‬
ْ ‫اص ِر ْفهُ َعنِّي َو‬ ْ َ‫فِي عَا ِج ِل أَ ْم ِري َوآ ِجلِ ِه ف‬

MODUL PAI VIII Program Akselerasi – SMPN 3 MALANG – 2015 Page 6


Artinya : Ya Allah aku memohon pilihan kepada-Mu dengan ilmuMu dan memohon
kemampuan dengan kekuasaan-Mu dan aku memohon karunia-Mu yang Agung. Karena
Engkau Maha Mampu sedang aku tidak mampu, Engkau Maha Mengetahui sedang aku tidak
mengetahui, Engkaulah yang Maha Mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah bila Engkau
mengetahui bahwa urusan ini baik untukku, bagi agamaku, kehidupanku dan kesudahan
urusanku ini -atau beliau bersabda: di waktu dekat atau di masa nanti- maka takdirkanlah
buatku dan mudahkanlah kemudian berikanlah berkah padanya. Namun sebaliknya ya Allah,
bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk untukku, bagi agamaku, kehidupanku dan
kesudahan urusanku ini -atau beliau bersabda: di waktu dekat atau di masa nanti- maka
jauhkanlah urusan dariku dan jauhkanlah aku darinya. Dan tetapkanlah buatku urusan yang
baik saja dimanapun adanya kemudian jadikanlah aku ridha dengan ketetapan-Mu itu”.
4. Shalat Dluha
a.Pengertian dan hukum
Dluha menurut bahasa artinya pagi hari. Sedang menurut istilah shalat Dluha artinya shalat sunah
yang dikerjakan pada waktu pagi hari, sekurang-kurangnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya 12
rakaat. Adapun hukum melaksanakannya adalah sunah muakkad.
b.Dasar hukum
Dari Anas Nabi bersabda, “Barang siapa shalat Dluha dua belas rakaat, Allah akan
membuatkan baginya istana di syurga (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
c. Cara melaksanakan salat Dluha
1. Beniat shalat Dluha
2. Takbiratul Ikhram
3. Shalat dua rakaat seperti shalat-shalat yang lain
4. Salam dan membaca do’a

B. Praktik Laporan.
a. Praktek Shalat sunnah Berjamaah
Lakukan praktik shalat sunnah berjamaah dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru kalian,
kemudian lakukan penilaian secara silang pada format berikut ini:

Aspek yang dinilai


Shalat Nama Imam Nama Makmum Jml Ket.
Gera Kese
Niat Bacaan
kan suaian

MODUL PAI VIII Program Akselerasi – SMPN 3 MALANG – 2015 Page 7


1. 1.

2.

3.
Idul Fitri
4.

5.

1. 1.

2.

3.
Idul Adha
4.

5.

1. 1.

2.

3.
Tara wih
4.

5.

1. 1.

2.

3.
Witir
4.

5.

b. Praktek Shalat sunah munfarid

Nama:……………………………..

Praktek Shalat Aspek yang dinilai Jmlh Keterangan

MODUL PAI VIII Program Akselerasi – SMPN 3 MALANG – 2015 Page 8


Niat gerakan bacaan kesesuaian

1. Takhiyatul Masjid

2. Tahajjud

3. Istikharah

4. Duha

C. UJI KOMPETENSI
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar !
1. Menurut bahasa shalat Idain artinya ….
a. shalat pada hari-hari raya Islam c. shalat sunah pada dua
ied
b. shalat sunah setiap hari raya tiba d. shalat sunah
pada dua gerhana

2. Hukum melaksanakan Shalat idain adalah ....


a. wajib b. sakruh c. sunah d. sunah muakkad

3. Takbir ke dua pada shalat Idain terdiri dari ....


a. 4 takbir b. 5 takbir c. 7 takbir d. 9 takbir

4. Shalat Idul Fitri dilaksanakan setiap tanggal ....


a. 1 Muharram b. 10 Sya’ban c. 1 Syawal d. 10 Dzulhijjah

5. Shalat sunah yang hanya dilaksanakan pada malam bulan Ramadan adalah ….
a. shalat Rawatib b. shalat Tarawih c. shalat Witir d.salat Istikharah

6. Hukum melaksanakan shalat Tarawih adalah sunah muakkad artinya ....


a. sangat dianjurkan c. menambah
amalan
b. sebagai pelengkap d. mengisi
kekosongan

7. Menurut Hadits Bukhari-Muslim, seseorang melaksanakan shalat sunah pada malam bulan
Ramadhan akan mendapat ....
a. pahala lailatul qadar c. ampunan atas dosanya
terdahulu
b. istana di syurga d. ampunan dosa 1 tahun
mendatang
8. Jumlah rakaat shalat Tarawih yang pernah dilaksanakan pada masa sahabat Umar bin Khattab
adalah ....
a. 8 rakaat c. 20 rakaat b. 23 rakaat d. 36 rakaat

MODUL PAI VIII Program Akselerasi – SMPN 3 MALANG – 2015 Page 9


9.
Do’a di atas dibaca setelah shalat ....
a. Idain b. Tahajjud c. Witir d. Tarawih
10. Shalat sunah yang dikerjakan pada malam hari sesudah Shalat isya’ sampai sebelum terbit fajar
dengan jumlah rakaat ganjil disebut ....
a. shalat Witir c. shalat Tahajjud
b. shalat Tarawih d. shalat Istikharah

11. Rakaat shalat Witir paling banyak dilaksanakan ....


a. 7 rakaat b. 9 rakaat c. 11 rakaat d. 23 rakaat

12. Shalat yang dilaksanakan sebagai penutup shalat lail disebut ….


a. Idain b. Tahajjud c. Witir d. Tarawih

13. ‫الوتر اجعلواآخرصالتكم‬

Hadits diatas mempunyai maksud ….


a. Jadikan akhir hidupmu dengan shalat malam
b. Jadikan akhir hidupmu dengan shalat Tahajjud
c. Jadikan akhir shalat malam kamu dengan Tahajjud
d. Jadikan akhir shalat malam kamu dengan shalat Witir

14. Shalat yang dikerjakan dengan tujuan menghormati masjid disebut ....
a. shalat Dhuha c. shalat Takhiyatul Masjid
b. shalat Rawatib d. sholat Istikharah

15. Hukum melaksanakan shalat Takhiyatul Masjid adalah ....


a. sunah b. makruh c. wajib d. mubah
16. ‫رحمتك أبواب لي افتح اللهم‬

Lafal do’a di atas dibaca ketika ….


a. masuk masjid c. keluar masjid
b. shalat Takhiyatul Masjid d. shalat Istikharah

17. Arti dari Tahajjud adalah ....


a. bangun dari mimpi c. malam hari
b. bangun dari tidur malam d. bersujud

18. Waktu terbaik untuk melaksanakan shalat Tahajud adalah ....


a. sepetiga malam c. seperempat malam
b. seperlima malam d. tiga per empat malam
19. Barang siapa melaksanakan shalat Tahajjud, maka Allah SWT akan memberikan ....
a. harta yang banyak c. pangkat yang tinggi

MODUL PAI VIII Program Akselerasi – SMPN 3 MALANG – 2015 Page 10


b. kehidupan yang mewah d. kedudukan yang terpuji
20. Perintah melaksanakan shalat Tahajjud terdapat di dalam Al-Qur’an surat ....
a. Al-Baqarah 21 c. Al-Isra’ 23
b. Ali Imran 130 d. Al-Isra’ 79
21.
           
Maksud dari ayat bergarisbawah di atas adalah ....
a. pada pertengahan malam bertahajjudlah kamu
b. pada pagi hari shalatlah Dhuha 2 rakaat
c. pada siang hari bersujudlah kepada Kami
d. jangan melupakan bekerja setelah ibadah malam

22. Kata istikharah dalam bahasa Arab artinya ....


a. memohon ampun c. memohon petunjuk atas 2 pilihan
b. meminta turun hujan d. mohon dikabulkan keinginannya
23. Shalat Istikharah sebaiknya dikerjakan pada malam hari, terutama pada malam Jum’at dan pada
hari Kamis siangnya melakukan ....
a. mandi kembang c. ruwatan masal
b. puasa d. bertapa
24. Shalat Istikharah sebaiknya dilaksanakan secara ....
a. munfarid b. massal c. berjamaah d. Berkelompok

25. Duha menurut bahasa artinya ....


a. siang hari b. pagi hari c. sore hari d. malam hari
26. Waktu terbaik melaksanakan shalat Dhuha adalah ....
a. pukul 08.00 -09.00 c. pukul 11.00 - 12.00
b. pukul 03.00 – 16.00 d. pukul 12 malam

27. Diantara manfaat melaksanakan shalat Dhuha adalah ....


a. diampuni dosa-dosa besarnya c. diberi rizki yang tak terduga
b. diampuni dosa orang tuanya d. selamat dunia akhirat

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !


1. Jelaskan secara singkat tata cara pelaksanaan shalat Idain !
...........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
2. Tuliskan 10 macam shalat sunah yang kamu ketahui berikut maksud dan tujuannya !
........................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

MODUL PAI VIII Program Akselerasi – SMPN 3 MALANG – 2015 Page 11


3. Jelaskan perbedaan antara shalat Idain dengan shalat Jum’at !
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
4. Pada malam bulan Ramadhan, kita dianjurkan untuk melakukan qiyamul lail.
Apa maksud qiyamul lail berikut amalan – amalannya !
...............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
5. Sebutkan 3 cara melaksanakan shalat Witir !
...............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
6. Shalat sunah apa saja yang sebaiknya dilaksanakan secara munfarid ?
..............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
7. Hal-hal apa saja yang harus dilakukan ketika memasuki masjid ?
..........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
8. Jelaskan manfaat melaksanakan shalat Tahajud !
............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
9. Jika kita sudah menentukan salah satu pilihan, apakah kita masih perlu untuk melaksanakan shalat
Istikharah ? Beri alasannya !
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
10. Jelaskan manfaat melaksanakan shalat Dhuha !
..............................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

MODUL PAI VIII Program Akselerasi – SMPN 3 MALANG – 2015 Page 12


III. Setelah kalian mempelajari berbagai macam shalat sunnah secara berjamaah dan munfarid,
amatilah perilaku orang-orang yang rajin melaksanakan shalat sunnah secara berjemaah atau
munfarid dan berikan tanggapanmu!

Perilaku yang diamati Tanggapan

Keistiqamahan Fatimah melaksanakan shalat


Fatimah selalu bangun pada sepertiga malam
Tahajjud, berpengaruh kepada kerajinannya
terakhir untuk melaksanakan shalat tahajjud.
dalam belajar dan bekerja.

NILAI Paraf Orang


GURU Tua

MODUL PAI VIII Program Akselerasi – SMPN 3 MALANG – 2015 Page 13

Anda mungkin juga menyukai