Anda di halaman 1dari 9

KONSEP TUMBUH KEMBANG

Posted on 27 April 2009 by andaners


KONSEP TUMBUH KEMBANG

Posted on 27 April 2009 by andaners

KONSEP TUMBUH KEMBANG

Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat memeberikan pelayanan dari mulai manusia
sebelum lahir sampai dengan meninggal, dalam merawat kasus yang samapun tindakan yang
diberikan akan sangat berdeda karena setiap orang adalah unik, sehingga seorang perawat dituntut
untuk mengerti proses tumbuh kembang.

Tumbuh kembang merupakan hasil dari 2 faktor yang berinteraksi yaitu

1. faktor herediter

2. faktor lingkungan.

Manusia dalam tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh kondisi:

1. fisik

2. kogniti

3. psikologis

4. moral

5. spiritual

Tumbuh kembang merupakan proses yang dinamis dan terus menerus.

Prinsip tumbuh kembang


1. tumbuh kembang terus menerus dan komplek

2. tumbuh kembang merupakan proses yang teratur dan dapat diprediksi

3. tumbuh kembang berbeda dan terintegrasi

4. setiap aspek tumbuh kembang berbeda dalah setiap tahapnya dan dapat dimodifikasi

5. tahapan tumbang spesifik untuk setiap orang

Prinsip Perkembangan dari Kozier dan Erb

1. manusia tumbuh secara terus menerus

2. manusia mengikuti bentuk yang sama dalam pertumbuhan dan perkembangan

3. manusia berkembang menyebabkan dia mendapatkan proses pembelajaran dan kematangan

4. masing-masing tahapan perkembangan memiki karakteristik tertentu

5. selama bayi (infancy) dan balita merupakan saat pembentukan perilaku, gaya hidup, dan bentuk
pertumbuhan.

Tumbuh kembang adalah Orderly (tertib) dan sequential tetapi juga terus menerus dan komplek.

1. Setiap orang memiliki pengalam yang sama bentuknya

2. Setiap bentuk dan tingkat perkembangan adalah khas

Tumbuh kembang memiliki pola teratur dan dapat diprediksi;

1. Cephalocaudal (head to tail)

2. Proximaldistal

3. Symetrical

Tumbuh kembang berbeda dan terintegrasi


Contoh syaraf tumbuh khas atau berbeda karena berespon terhadap rangsangan yang berbeda.

Perbedaan aspek dalam tumbuh kembang terjadi karena beda tahap, jumlah dan dapat dimodifikasi.

1. tulang tumbuh cepat pada tahun pertama, selama tahun sebelum sekolah pertumbuhan tulang
melambat

2. bicara berkembang cepat pada usia 3 – 5 tahun

Tahapan tumbuh kembangspesifik untuk setiap orang

Keterampilan dan kematangan fisik dan psikologis berbeda dan khusus dari setiap orang

Teori tumbuh kembang

1. Psychoanalisa dari Sigmund Freud

2. Psichososial dari Erik Erikson

3. Perkembangan Kognitif dari Jean Piaget

4. Perkembangan Moral dari Lawrence Kohlberg dan Carol Gilligan

5. Perkembangan kepercayaan dari James Fowler

Psikoanalisa

1. Oral (0-18 bulan), kesenangan berpusat pada mulut

2. Anal (8 bulan – 4 tahun), kesenangan pada anal

3. Phallic (3 tahun – 7 tahun), tertarik pada perbedaan jenis kelamin

4. Latency (5 tahun – 12 tahun)

1. meningkat peran sex

2. proses identifikasi pada orang tua


3. persiapan berperan sebagai orang dewasa dan menjalin hubungan

1. Genital (12 tahun – 20 tahun)

1. Menjalin hubungan dengan hetero seksual

2. Sexual pressures

Psikososial

Berdasarkan pada 4 konsep utama

1. tahapan perkembangan

2. tujuan dan tugas perkembangan

3. krisis psikososial

4. proses koping

Tahapan perkembangan

1. basic trust vs mistrust

2. autonomy vs shame & doubt

3. initiative vs guilt (kesalahan)

4. industri vs inferiority

5. identity vs role confusion

6. intimacy vc isolation

7. generativity vs stagnation

8. ego integrity vs despair (putus asa)

Basic Trust vs Mistrust, (Infancy, 0-1 tahun)


Pada tahap ini bayi mencari kebutuhan dasarnya seperti kehangatan, makanan dan minuman serta
kenyamanan dari orang lain dengan keyakinan bahwa setiap dia membutuhkan pasti ada orang yang
akan memberikan maka tumbuh pada dirinya sendiri kepercayaan (trust). Mistrust disebabkan
karena inkonsistensi, ianadequate atau unsafe care.

Perilaku positif

1. Kasih sayang

2. Gratification (kegembiraan, kegiarangan)

3. Recognition (pengakuan/penghargaan)

Autonomy Vs Shame & Doubt (Toddler, 1-3 tahun)

* motorik dan bahasa berkembang

* mulai belajar makan, berpakaian dan toilet

* orang tua yang overprotec atau terlalu tinggi pengaharapan terhadap anak akan menyebabkan
anak Shame & Doubt (malu dan ragu)

* Perilaku positif: tergantung kepada orang tua tetapi memmandang diri sendiri sebagai seseorang
yang merupakan bagain dari orang tua

Initiative Vs Guilt, (Preschool, 4 – 5 tahun)

* kepercayaan diri tumbuh maka anak akan memiliki isisiatif

* pengekangan menyebabkan perasaan berdosa

* Perilaku positif: menunjukan imajinasi, imitasi orang dewasa, mengetes realitas, anticipates roles
(mengharapkan peran)

Industry Vs Inferiority (School age, 6 – 11 tahun)


* anak senang menyelesaikan ssesuatu dan menerima pujian

* anak tidak berhasil menyelesaikan tugasnya akan menjadi inferior

* perilaku positif: memiliki perasaan untuk bekerja atau melaksanakan tugas, mengembangkan
kompetisi sosial dan sekolah, melakukan tugas yang nyata.

Identity Vs Role Confusion (Adolesence, 12 – 20 tahun)

* banyak perubahan yang terjadi pada fisik

* mencoba berperan dan apabila berhasil maka identitas akan terbangun akan tetapi apabila tidak
akan terjadi kebingungan confusion

* perilaku positif: percaya pada diri sendiri (self certain), memiliki pengalaman sexual, comitmen
terhadap ideologi/kepercayaan

Intimacy Vs Isolation ( Young adulthood 20 – 40 tahun)

* dewasa muda, membangun komitmen sehingga timbulah keintiman

* apabila tidak mampu membangun komitmen anak akan mengalami isolasi

* perilaku positif: menunjukan kemampuan untuk komitmen terhdap diri sendiri dan orang lain,
memmiliki kemampuan untu mencintai dan bekerja

Generativity Vs Stagnantion ( Midle adulthood, 41 – 65 tahun)

* memikirkan keturunan (generasi)

* stagnasi disebabkan karena hanya memikirkan diri sendiri

* Perilaku positif: produktif dan kreatif untuk diri sendiri dan orang lain

Ego Integrity Vs Despair (Late adulthood, 65 tahun – lebih)


* apabila orang dewasa tua tidak mampu membangun integritas egonya maka ia akan mengalami
putus asa

* Perilaku positif; menghargai kejadian masa lalu, sekarang dan yang akan datang, menerima
siklus hidup dan gaya hidup, menerima kematian

Teori perkembangan Piaget

Jean Piaget lebih menekankan kepada perkembangan kognitif atau intelektual. Piaget menyatakan
perkembangan kognitif berkembang dengan proses yang teratur dengan 4 urutan/tahapan melalui
proses ini:

1. Assimilasi, adalah proses pada saat manusia ketemu dan berekasi dengan situasi baru dengan
mengunakan mekanisme yang sudah ada. Pada tahap ini manusia mendapatkan pengalaman dan
keterampilan baru termasuk cara pandang terhadap dirinya dan duania disekitarnya

2. Akomodasi, merupakan proses kematangan kognitive untuk memecahkan masalah yang


sebelumnya tidak dapat dipecahkan. Tahap ini dapat tercapai karena ada pengetahuan baru yang
menyatu.

3. Adaptasi, merupakan kemampuan untuk mengantisipasi kebutuhan

Tahapan Perkembangan Piaget

Tahap

Usia

Tingkah laku yang signifikan

Sensorimotor
0 – 2 tahun

Perilaku preverbal, kegiatan motorik sederhana terkoordinasi, dapat mempersepsikan perasaan


yang berbeda

Preoperasional

3 – 7 tahun

Egoscentrism: dapat menghubungkan konsep suatu benda dengan kenyataan, konsep elaborate
(rumit/panjang), mengajukan pertanyaan

Concrete operation

7 – 11 atau 12 tahun

Pemecahan masalah: mulai mengerti hubungan seperti ukuran, mengetahuai kiri dan kanan,
mempunyai penda[at atau sudut pandang

Formal operation

11 – 15 atau 16 tahun
Hidup dalam sekarang/nyata dan bukan sekarang/ tidak nyata, lebih mempokuskan kepada sesuatu
yang mungkin, dapat menggunakan alasan ilmiah, dapat menggunakan logika

Anda mungkin juga menyukai