Anda di halaman 1dari 10

TUGAS TERSTRUKTUR ANALISIS FARMASI

SIRUP PARASETAMOL

Kelompok 2

Anggota :

Aliyah (G1F013016)

Noviana Intan M (G1F013018)

Ismi Fadhila (G1F013022)

Ahmad Faruq (G1F013024)

Fahmi Haqi A (G1F013026)

Niken Pertamasari (G1F013028)

Risa sintya dewi (G1F013030)

Kiki Faysh F (G1F013032)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN FARMASI
PURWOKERTO
2015
SIRUP PARASETAMOL

A. ALAT DAN BAHAN


 Alat
• 4 buah labu ukur 50 ml
• 7 buah labu ukur 10 ml
• 4 buah labu ukur 25 ml
• Pipet volume 1;2;3;5 ml
• 1 buah filler
• 2 buah pipet tetes
• Kaca arloji
• Timbangan analitik
• Spektrofotometer UV
• 2 buah kuvet kuarsa
 Bahan
 Parasetamol standar 50 mg,
 Sirup parasetamol 120 mg/ 5 mL
 NaOH 2 g
 Aquades

B. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pembuatan larutan NaOH 0,1 N
Timbang 2 g NaOH, masukkan ke dalam labu ukur 500 mL, tambah
aquades hingga garis batas, kemudian digojog hingga homogen.
2. Pembuatan larutan stok paracetamol
Timbang sebanyak 50 mg serbuk paracetamol standar, lalu masukkan ke
dalam labu ukur 50 ml, tambahkan larutan NaOH 0,1 N hingga garis
batas, kemudian digojog hingga homogen, sehingga didapatkan larutan
dengan konsentrasi 1000 ppm. Dari larutan 1000 ppm tersebut diambil
sebanyak 5 ml yang dimasukkan kedalam labu ukur 50ml, kemudian
ditambahkan larutan NaOH 0,1 N sampai tanda batas dan digojok hingga
homogen, sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 100 ppm.
Larutan ini akan dijadikan sebagai larutan stok paracetamol. Dari larutan
100 ppm tersebut diambil sebanyak 5 ml yang dimasukkan kedalam labu
ukur 50 ml, kemudian ditambahkan larutan NaOH 0,1 N sampai tanda
batas dan digojok hingga homogen, sehingga didapatkan larutan dengan
konsentrasi 10 ppm. Larutan ini juga akan dijadikan sebagai larutan stok
paracetamol.
3. Penetapan panjang gelombang maksimum
Untuk penetapan panjang gelombang maksimum digunakan konsentrasi 6
ppm yang diperoleh dengan cara mengambil 3 ml dari larutan dengan
konsentrasi 100 ppm yang kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 25
ml dan ditambahkan larutan NaOH 0,1 N sampai tanda batas, sehingga
didapatkan larutan dengan konsentrasi 12 ppm. Dari larutan 12 ppm
tersebut diambil 5 ml yang kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 10
ml, ditambahkan larutan NaOH 0,1 N sampai tanda batas sehingga
didapatkan konsentrasi 6 ppm. Ukur serapan larutan dengan konsentrasi 6
ppm menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 200-
400 nm. Menurut literatur panjang gelombang parasetamol adalah 257
nm.
4. Pembuatan kurva baku
Kurva baku larutan standar Parasetamol ditentukan dengan cara membuat
kurva kalibrasi regresi linier antara absorbansi larutan dengan konsentrasi
larutan paracetamol dengan konsentrasi bertingkat dari 2,797 – 11,188
ppm yaitu dengan konsentrasi 3,4,5,6,8,10,12 ppm yang dibuat dengan
cara sebagai berikut:
a. Larutan parasetamol konsentrasi 3 ppm
Sebanyak 3 ml diambil dari larutan parasetamol konsentrasi 10 ppm
lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml, kemudian ditambahkan
larutan NaOH 0,1 N sampai tanda batas dan digojog hingga homogen,
sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 3 ppm.
b. Larutan parasetamol konsentrasi 4 ppm
Sebanyak 1 ml larutan parasetamol dengan konsentrasi 100 ppm lalu
dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml, kemudian ditambahkan larutan
NaOH 0,1 N sampai tanda batas dan digojog hingga homogen,
sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 4 ppm.
c. Larutan parasetamol konsentrasi 5 ppm
Sebanyak 5 ml larutan parasetamol dengan konsentrasi 10 ppm lalu
dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml, kemudian ditambahkan larutan
NaOH 0,1 N sampai tanda batas dan digojog hingga homogen,
sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 5 ppm.
d. Larutan parasetamol konsentrasi 6 ppm
Diambil dari larutan yang digunakan untuk penetapan panjang
gelombang maksimum.
e. Larutan parasetamol konsentrasi 8 ppm
Sebanyak 2 ml larutan parasetamol dengan konsentrasi 100 ppm lalu
dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml, kemudian ditambahkan larutan
NaOH 0,1 N sampai tanda batas dan digojog hingga homogen,
sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 8 ppm.
f. Larutan parasetamol konsentrasi 10 ppm
Diambil dari larutan stok 10 ppm.
g. Larutan parasetamol konsentrasi 12 ppm
Sebanyak 3 ml larutan parasetamol dengan konsentrasi 100 ppm lalu
dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml, kemudian ditambahkan larutan
NaOH 0,1 N sampai tanda batas dan digojog hingga homogen,
sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 12 ppm.

Semua larutan dengan berbagai konsentrasi yang telah dibuat


( 3,4,5,6,8,10, 12 ppm) dibaca serapannya menggunakan spektrofotometer
UV pada panjang gelombang maksimum yang didapat. Sebagai blanko
digunakan larutan NaOH 0,1N.
5. Pengukuran konsentrasi parasetamol
3 mL sirup parasetamol dilarutkan dengan larutan NaOH 0,1 N hingga
10 ml sehingga didapatkan larutan parasetamol dengan konsentrasi 7200
ppm. Dari larutan 7200 ppm tersebut diambil 1 ml, lalu dimasukkan
kedalam labu ukur 10 ml dan ditambahkan larutan NaOH 0,1 N sampai
tanda batas, didapatkan konsentrasi larutan 720 ppm. Setelah itu ambil 1
ml larutan sampel 720 ppm tersebut dan masukkan ke dalam labu ukur 10
ml, lalu tambahkan larutan NaOH 0,1 N sampai tanda batas, maka
diperoleh larutan dengan konsentrasi 72 ppm. Untuk mendapatkan larutan
dengan Konsentrasi 7,2 ppm, maka dari larutan 72 ppm yang telah dibuat
diambil 1 ml kemudian dimasukkan pada labu ukur 10 ml dan
ditambahkan larutan NaOH sampai tanda batas. Setelah itu diukur
absorbansi larutan sampel dengan konsentrasi 7,2 ppm yang dibuat 3 kali
replikasi tersebut menggunakan spektrofotometer UV pada panjang
gelombang maksimum yang didapatkan. Blanko yang digunakan adalah
larutan NaOH 0,1 N.

C. PERHITUNGAN
1. Pembuatan NaOH 0,1 N
Bobot NaOH yang harus diambil

gr 1000
M= ×
mr v
gr 1000
0,1 = × x1
40 5 00
200 0
gr =
1000
= 2 gr

2. Sirup Parasetamol
Parasetamol dalam NaOH 1cmE1% = 715
1 % = 10000 ppm
A = 0,2 – 0,8
0,2
0,2 ×10000 = 2,797 ppm
715
0,8
0,8 ×10000 = 11,188 ppm
715
3. Larutan stok dan larutan baku
50 mg
=1000 ppm
50 ml
a. Larutan stok 100 ppm
M1 × V1 = M2 × V2
1000 × V1 = 100 × 50
5000
V1 =
1000
= 5 ml, ad 50 ml

b. Larutan stok 10 ppm


M1 × V1 = M2 × V2
100 × V1 = 10 × 50
500
V1 =
100
= 5 ml, ad 50 ml

c. Larutan baku 3 ppm


M1 × V1 = M2 × V2
10 × V1 = 3 × 10
300
V1 =
100
= 3 ml, ad 10 ml

d. Larutan baku 4 ppm


M1 × V1 = M2 × V2
8× V1 = 4 × 10
40
V1 =
8
= 5 ml, ad 10 ml

e. Larutan baku 5 ppm


M1 × V1 = M2 × V2
10 × V1 = 5 × 10
50
V1 =
10
= 5 ml, ad 10 ml
f. Larutan baku 6 ppm
M1 × V1 = M2 × V2
100 × V1 = 12 × 25
300
V1 =
100
= 3 ml, ad 25 ml → M1 × V1 = M2 × V2
12 × V1 = 6 × 10
60
V1 =
8
= 5 ml, ad 10 ml
g. Larutan baku 8 ppm
M1 × V1 = M2 × V2
100 × V1 = 8 × 25
200
V1 =
100
= 2 ml, ad 10 ml

h. Larutan baku 10 ppm


M1 × V1 = M2 × V1
100 V1 = 10 × 50
500
V1 =
100
= 5 ml, ad 50 ml
4. Menentukan kadar
|−b|
Ppm di kuvet =
a
|−b|
Ppm dilarutan Induk = x Fp
a

(|−b|) xfp x mL larutan Induk


Mg zat aktif =
a x 1000

(|−b|) x 3.300 x 3 mL
=
a x 1000
(|−b|) x( fp x mLlar Induk x mLsampel)
Zat mg aktif/mL=
a x 1000 x lar . induk

(|−b|) x(3.300 x 3 mL x 5 mL)


=
a x 1000 x 3 mL

(|−b|) xfp x mL lar Induk x mL sampel


% dalam label = x 100 %
a x 1000 x lar . induk x mgkonsentrasi

(|−b|) x 3.300 x 3 mL x 5 mL
= x 100 %
a x 1000 x 3 mL x 120 mg

 Pembuatan Larutan NaOH 0,1 N


NaOH
 Ditimbang 2 gr
 Dimasukkan labu ukur 50 ml
 Di tambah aquades hingga tanda batas
 Digojog hingga homogen
NaOH 0,1 N
 Pembuatan Larutan Stok Parasetamol
Parasetamol standart
 Ditimbang 50 mg
 Dimasukkan labu ukur 50 ml
 Di tambah NaOH 0,1 N hingga tanda batas
 Digojog hingga homogen
Larutan stok parasetamol 1000 ppm
 Diambil 5 ml
 Dimasukkan labu ukur 50 ml
 Di tambah NaOH 0,1 N hingga tanda batas
 Digojog hingga homogen
Larutan stok parasetamol 100 ppm
 Diambil 5 ml
 Dimasukkan labu ukur 50 ml
 Di tambah NaOH 0,1 N hingga tanda batas
 Digojog hingga homogen
Larutan stok parasetamol 10 ppm
 Penentuan panjang gelombang
Larutan stok parasetamol 100 ppm
 Diambil 3 ml
 Dimasukkan labu ukur 25 ml
 Di tambah NaOH 0,1 N hingga tanda batas
 Digojog hingga homogen
Larutan stok parasetamol 12 ppm
 Diambil 5 ml
 Dimasukkan labu ukur 25 ml
 Di tambah NaOH 0,1 N hingga tanda batas
 Digojog hingga homogen
Larutan stok parasetamol 6 ppm
 Diukur absorbansi pada panjang gelombang 200 – 400
nm
Panjang gelombang maksimum
 Pembuatan kurva baku
Larutan stok parasetamol 100 ppm

Diambil 1 ml Diambil 2 ml Diambil 3 ml


Di ad 25 ml NaOH0,1N
Digojog

Anda mungkin juga menyukai